Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Tugas Rutin 1 Evaluasi Hasil Belajar Zaidan Irfan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

Nama : Zaidan Irfan Siregar

NIM : 7203144029

Kelas : ADP- A

Mata Kuliah : Evaluasi Hasil Belajar

RESUME

A. Pengertian Pengujian, Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi

Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal berbagai kata yang berkaitan dengan
evaluasi. Penggunaan kata-kata tersebut sering campur baur tanpa membedakan yang satu
dengan yang lain. Berikut ini akan diuraikan pengertian dari masing-masing istilah tersebut.

1. Pengertian Pengujian (Testing)


Pengujian atau tes dapat diartikan lebih sempit dari pengukuran dan penilaian.
Terdapat beberapa tokoh yang menjelaskan tentang pengujian (testing) yaitu:
Zainul dan Nasution (2005:3) mendefinisikan “Tes sebagai suatu pertanyaan atau
tugas atau seperangkat tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi
tentang trait atau atribut pendidikan atau psikologik yang setiap butir pertanyaan
atau tugas tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap benar”.
Selanjutnya Suryabrata (1984:22) memberikan pengertian “Tes adalah pertanyaan
yang perlu dijawab atau perintah yang perlu dilaksanakan, yang pokoknya adalah
bagaimana testee menjawab pertanyaan atau melaksanakan perintah, penyidik
menarik kesimpulan dengan membandingkannya dengan standar lain atau standar
yang ada. diuji." Lebih lanjut Surapranata menjelaskan bahwa “tes dapat dilihat
sebagai sekumpulan pertanyaan yang memiliki jawaban benar atau salah”.
Tes pada umumnya dirancang untuk memperoleh informasi tentang aspek
perilaku manusia, khususnya aspek kognitif, aspek afektif dan aspek
psikomotorik.
2. Pengertian Pengukuran (Measurement)
Pengukuran menurut Guilford adalah "proses menetapkan nomor fenomena
menurut aturan tertentu". Sedangkan menurut Wiersm dan Jurs, “pengukuran
adalah evaluasi numerik dari fakta-fakta suatu objek yang akan diukur menurut
kriteria atau satuan tertentu”. Jangkauan anak sekolah dasar tidak sama dengan
jangkauan orang dewasa, bahkan jangkauan banyak orang dewasa tidak sama.
Jumlah hasil pengukuran harus konsisten, misalnya angka 10 adalah angka yang
dapat dibandingkan dengan dua kali hasil pengukuran angka 5.
Pengukuran juga dapat dilakukan dengan menggunakan tes dan tes. Responden
diminta untuk memberikan jawaban, jawaban, sikap atau keadaan sesuai dengan
apa yang dialami responden. Karena responden ingin mengetahui, ada realitas
nyata yang ada atau telah terjadi pada orang yang bersangkutan. Alat-alat yang
dapat digunakan untuk non-tes, seperti skala sikap, skala evaluasi, pengecekan
dokumen, dll.
Hasil pengukuran dalam pendidikan dapat dinyatakan dalam angka dan kualitas.

3. Pengertian Penilaian (Assesment)


Penilaian adalah suatu proses transformasi dari hasil pengukuran atau beberapa
pengukuran berdasarkan indikator menjadi suatu nilai. Menilai mengandung arti
mengambil keputusan atau dapat ditafsirkan terhadap sesuatu yang didasarkan
atas atau berpegang pada ukuran tertentu, seperti cantik atau jelek, sehat atau
sakit, pandai atau bodoh, dan sebagainya, dengan demikian hasil penilaian
adalah bersifat kualitatif. Contoh seorang gadis dikatakan cantik apabila semua
ukuran atau indicator kecantikan dimiliki oleh sang gadis . Dengan demikian
penilaian mencakup setidaknya ada dua kegiatan mengukur atau menguji.

Untuk mendapatkan nilai dari sesuatu yang sedang dinilai itu dilakukan
pengukuran , dan kegiatan mengukur itu berupa pengujian yang dilakukan
melalui tes atau non tes.

4. Pengertian Evaluasi
Secara etimologis evaluasi berasal dari bahasa Inggris yakni dari kata
“evaluation.” Dalam kamus Oxford Advanced Leaners Dictionary of Current
English Evaluasi adalah “to find out, decide the amount or value” yang artinya
suatu upaya untuk menemukan nilai atau jumlah. Dalam pengertian ini tersirat
juga bahwa kegiatan evaluasi harus dilakukan secara hati-hati, menggunakan
strategi, dan dapat dipertanggung-jawabkan. Selanjutnya dikemukakan oleh
Fernandes dalam Suharsimi “evaluasi merupakan proses penggambaran,
pencarian, dan pemberian informasi yang sangat bermanfaat bagi pengambil
keputusan dalam menentukan alternative keputusan”. Berikutnya menurut L.
Stufflebeam 2003; dalam Wirawan 2011:70 “evaluasi adalah proses
menggambarkan, memperoleh, melaporkan, menggunakan gambaran dan menilai
informasi tentang beberapa obyek secara wajar, bernilai, jujur, dan signifikan,
dalam rangka untuk memandu membuat keputusan, mendukung akuntabilitas,
menyebarkan praktek efektif, dan meningkatkan pemahaman tentang fenomena
yang terjadi.
Dengan demikian evaluasi bukan hanya sekedar menilai suatu aktivitas secara
spontan dan incidental, melainkan merupakan kegiatan untuk menilai sesuatu
secara jujur dan signifikan, terencana, sistematik, dan terarah untuk tujuan yang
jelas.

B. Evaluasi dalam Bidang Pendidikan

Didalam materi evaluasi dalam bidang pendidikan ini dapat mempelajari tentang Pedoman
utama dalam penyelenggeraan pendidikan di Indonesia bersumber dari Undang-undang
Nomor : 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam UU SPN berkenaan
dengan evaluasi ditegaskan dalam Bab 1 Pasal 1 ayat (21) bahwa “evaluasi pendidikan adalah
kegiatan pengendalian, pembinaan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai
komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk
pertanggungjawaban penyelenggeraan pendidikan”.didalam Peraturan Pemerintah Nomor :
19 Tahun 2005 Pasal 64 ayat (1) Penilaian hasil belajar oleh pendidik sebagaimana
dimaksudkan dalam pasal 63 ayat 1 butir a dilakukan berkesinambungan untuk memantau
proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Peraturan berikutnya adalah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007. Evaluasi hasil belajar
dimaksudkan bukan hanya bertujuan pencapaian kompetensi peserta didik, namun lebih jauh
dapat ditafsirkan bahwa dengan adanya evaluasi dapat melihat sejauh mana kinerja sekolah,
sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan, atau pengembangan kearah efektivitas dan
efesiensi.

C. Kedudukan Evaluasi Dalam Proses Belajar Mengajar

Didalam materi kedudukan evaluasi dalam proses belajar mengajar ini memiliki sifat dan
kesdudukan yang penting bagi pendidikan . Evaluasi adalah suatu cara untuk mengetahui
apakah sasaran yang ingin dituju dapat tercapai atau tidak. Bagan di atas juga menunjukkan
keterkaitan antara komponen-komponen dalam kurikulum, dan evaluasi juga mencakup dua
sasaran utama yakni hasil dan proses. Evaluasi proses adalah evaluasi yang dilaksanakan
untuk mengetahui apakah proses itu berjalan secara optimal, sehingga memungkinkan
tercapainya tujuan. Sasaran evaluasi ini adalah proses efektif tidaknya proses dalam mencapai
tujuan. Evaluasi pengajaran sudah harus dirancang sedini mungkin, yakni disaat guru
merencanakan kergiatan belajar mengajar, evaluasi pengajaran juga sudah direncanakan.
Evaluasi pengajaran berperan sekali dalam proses belajar mengajar. Evaluasi itu terdiri dari
dua sasaran yakni hasil dan proses.

D. Soal-soal Latihan dan Tugas terstruktur di Luar Kelas


1. Mengapa evaluasi diperlukan dalam pembelajaran di kelas

Jawaban :

a. Evaluasi diperlukan dalam pembelajaran dikelas sangat dibutuhkan karena ini merupakan
pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya
terjadi perubahan dalam diri siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam
pribadi siswa..
b. didalam evaluasi ini sangat perlukan didalam kelas karena merupakan proses
menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai
alternatif keputusan.

2. Jelaskan kaitan peraturan hukum yang ada di Indonesia dengan pelaksanaan evaluasi
pendidikan.
Jawaban :
Peraturan hukum yang ada di Indonesia ini memiliki kaitan dengan pelaksanaa evaluasi
pendidikan yang dimana adanya kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh
melalui pendidikan profesi. Kompetensi berarti suatu hal yang menggambarkan kualifikasi
atau kemampuan seseorang, baik yang kualitatif maupun yang kuantitatif. Kompetensi tidak
hanya mengandung pengetahuan, keterampilan dan sikap, namun yang penting adalah
penerapan dari pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan tersebut dalam
pekerjaan. Kompetensi adalah karakteristik dasar seseorang yang berkaitan dengan kinerja
berkriteria efektif atau unggul dalam suatu pekerjaan dan situasi tertentu. Sifat intelegen
harus ditunjukkan sebagai kemahiran, ketetapan, dan keberhasilan bertindak. Sifat tanggung
jawab harus ditunjukkan sebagai kebenaran tindakan baik dari sudut pandang ilmu
pengetahuan, teknologi maupun etika.
3. Bedakanlah evaluasi dalam pendidikan dengan evaluasi non kependidikan

Jawaban :

A. Perbedaan evaluasi dalam pendidikan dengan non kependidikan yaitu :


1) Evaluasi dalam pendidikan :
 Memiliki tujuan pembelajaran tentang evaluasi dalam pendidikan
 Adanya tes atau pengukuran dan penilaian peserta didik
 Adanya umpan balik dari peserta didik
 Adanya pencapaian dalam memahami evaluasi dalam pendidikan
 Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik.
 Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran, sebab melalui tes tersebut
akan dapat diketahui sudah seberapa jauh program pengajaran yang telah ditentukan,
telah dapat dicapai

2) Evaluasi non pendidikan yaitu :


 Tidak adanya umpan balik dari peserta didik
 Tidak memiliki aspek dalam memahami pendidikan
 Tidak ada pencapaian memahami evaluasi dalam pendidikan

4. Berikan masing-masing contoh dalam pembelajaran, untuk membedakan pengujian,


pengukuran, penilaian, dan evaluasi.

Jawaban :

a. Pengujian
Contoh : guru membuat 100 soal kepada siswa untuk mengukur atau menguji pemahaman
dalam materi yang diajarkan sampai sekarang . dari salah satu siswa itu ahmad bisa
mengerjakan 80 soal dari 100 soal yang telah diberikan guru kepada siswa
b. Pengukuran

Contoh : Dari 100 butir soal yang diajukan dalam tes, Ahmad menjawab betul sebanyak 80
butir soal. Dari contoh tersebut kita pahami bahwa pengukuran itu sifatnya kuantitatif. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa pengukuran adalah proses pemberian angka (skor) terhadap proses
dan hasil pembelajaran berdasarkan kriteria atau ukuran tertentu yang jelas dan sesuai dengan
tujuan yang telah ditentukan dalam rangka memberikan judgment, yakni berupa keputusan
terhadap proses dan hasil pembelajaran.

c. Penilaian

Contoh : Dari 100 butir soal 80 butir dijawab dengan betul oleh Ahmad. Jadi, dapat
ditentukan bahwa Ahmad termasuk anak yang pandai. “Penilaian bersifat kualitatif”.
Penilaian dapat diartikan proses menginterpretasikan data hasil pengukuran terhadap proses
dan hasil pembelajaran yang berupa skor dengan mengubahnya menjadi nilai berdasarkan
prosedur tertentu melalui pengukuran.
d. Evaluasi
Contoh : Dari 100 butir soal 80 butir dijawab dengan betul oleh Ahmad. Jadi, dapat
ditentukan bahwa Ahmad termasuk anak yang pandai. “Penilaian bersifat kualitatif”.jadi
dapat disimpulkan bahwa ahmad harus memiliki evaluasi dalam menjawab soal .

5. Di lihat dari berbagai aspek, jelaskanlah perbedaan evaluasi formatif dengan evaluasi
sumatif.

Jawaban :

perbedaan evaluasi formatif dengan evaluasi sumatif.:

A. Evaluasi formatif secara prinsip merupakan evaluasi yang dilaksanakan ketika program
masih berlangsung. Tujuan evaluasi formatif tersebut adalah untuk mengetahui seberapa jauh
program yang dirancang dapat berlangsung, sekaligus dapat mengidentifikasi hambatan.
Dengan diketahuinya hambatan dan hal-hal yang menyebabkan program tidak lancar,
pengambil keputusan secara dini dapat mengadakan perbaikan yang mendukung kelancaran
pencapaian tujuan program.
B. Evaluasi sumatif dilakukan setelah program berakhir. Tujuan dari evaluasi sumatif adalah
untuk mengukur ketercapaian program. Fungsi evaluasi sumatif dalam evaluasi program
pembelajaran dimaksudkan sebagai sarana untuk mengetahui posisi atau kedudukan individu
didalam kelompoknya. Mengingat bahwa objek sasaran dan waktu pelaksanaan berbeda
antara evaluasi formatif dan sumatif, maka lingkup sasaran yang dievaluasi juga berbeda.

Anda mungkin juga menyukai