Teori Jaringan Komunikasi Organisasi

Teori Jaringan:
Peter R. Monge dan

Noshir S. Contractor
1. Yolanda Ratna Sari (41819129) 1. Vira Sabhila (41819146)
2. Ajeng Ayu Trisnadila (41819131) 2. Stevany Aulia Putri (41819158)
3. Febriyandi Nur Pratama (41819131) 3. Ester

Teori Jaringan:
Peter R. Monge dan Noshir S. Contractor
Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Peter R. Monge dan Noshir S. Contractor,
dimana ada satu cara lain untuk melihat struktur organisasi adalah dengan meneliti
pola-pola interaksi dalam organisasi guna mengetahui siapa berkomunikasi dengan
siapa.
Karena tidak seorangpun mampu berkomunikasi secara persis sama dengan setiap
anggota organisasi lainnya, maka kita dapat melihat kelompok-kelompok komunikasi
yang saling berhubungan satu sama lain sehingga membentuk jaringan organisasi
secara keseluruhan.
TEORI JARINGAN
Teori ini melihat kelompok-kelompok komunikasi saling berhubungan satu sama lain, sehingga
membentuk jaringan organisasi secara keseluruhan. Ketika orang berkomunikasi dengan orang
lain, maka terciptalah hubungan (link) dalam bentuk jaringan formal dalam aturan-aturan
organisasi, dan jaringan informal yang terbentuk melalui interaksi yang terjadi diantara anggota
organisasi setiap harinya. Setiap orang memiliki hubungan unik dengan orang lain, yang disebut
jaringan personal (personal network).
Jaringan harus melihat berbagai variabel yang terkait dengan keterhubungan berbagai individu
dalam jaringan.
Adapun variabel yang dimaksud adalah:
a. Fungsi jaringan
b. Tingkat keterhubungan
c. Sentralitas dan desentralitas
d. Derajat pemisahan
JARINGAN KOMUNIKASI ORGANISASI
Jaringan komunikasi dalam organisasi adalah suatu proses dinamis, dimana peran-
peran secara tetap dan berkesinambungan diciptakan, ditampilkan dan
diinterpretasikan (Pace dan Faules, 2005).
Adapun peranan jaringan kerja dalam komunikasi organisasi, diantaranya:

1. Anggota klik
2. Penyendiri
3. Jembatan
4. Penghubung
5. Penjaga gawang
6. Pemimpin pendapat
JARINGAN KOMUNIKASI FORMAL
Jaringan komunikasi formal terbentuk untuk mengkoordinir kegiatan, pembagian kerja dalam
organisasi. Hubungan komunikasi langsung antara atasan dengan bawahan memungkinkan
umpan balik lebih cepat, Jaringan komunikasi formal membuat efisiensi dan jaringan
komunikasi formal menekankan dukungan penuh pemimpin.
Menurut Spencer (1898) dan Stimmel (1903), fungsi jaringan komunikasi formal ialah
meningkatkan hubungan organisasional diantara berbagai sub sistem atau jenjang struktur.
Bentuk jaringan komunikasi formal, diantaranya:
1. Komunikasi vertical: menggunakan konsep desentralisasi, pesan bergerak dua arah dari
atas ke bawah.
2. Komunikasi horizontal: dilakukan oleh anggota pada hierarki yang sama.
3. Komunikasi diagonal/silang: dilakukan dua orang atau lebih yang berbeda struktur.
Faktor yang menghambat Jenis informasi yang dikomunikasikan dari
komunikasi formal atasan kepada bawahan
1. Informasi mengenai bagaimana

1. Hambatan fisik (ruang, jarak) melakukan pekerjaan.
2. Hambatan pribadi (komunikator caat, 2. Informasi mengenai dasar pemikiran
komunikasi penuh prasangka) untuk melakukan pekerjaan.
3. Hambatan semantik (yang 3. Informasi mengenai kebijakan dan
berkomunikasi memiliki simbol verbal praktik-praktik organisasi.
dan non-verbal terbatas). 4. Informasi mengenai kinerja pegawai.
5. Informasi untuk mengembangkan rasa
memiliki tugas (sense of mission).
JARINGAN KOMUNIKASI INFORMAL
Keith Daris (1978) mengatakan, jaringan ini timbul karena tiap individu bergabung atas dasar
kesamaan interest. Delbegh (1968) mengatakan, faktor yang mempererat jaringan komunikasi
informal, diantaranya:
1. Kedekatan
2. Daya Tarik/kesamaan, minat, dan nilai.
Komunikasi informal, dimana muncul dari interaksi diantara anggota organisasi, dan mengalir
dengan arah yang tidak dapat diduga. Serta, jaringannya digolongkan sebagai selentingan
(grapevine).
THANK YOU
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
CREDITS:
including This
icons bypresentation
Flaticon, and template was&created
infographics by Freepik
images by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Teori Jaringan Komunikasi Organisasi

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Teori Jaringan Komunikasi Organisasi

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Deskripsi Asli:

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Teori Jaringan Komunikasi Organisasi

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Teori Jaringan:

Peter R. Monge dan

1. Yolanda Ratna Sari (41819129) 1. Vira Sabhila (41819146)

2. Ajeng Ayu Trisnadila (41819131) 2. Stevany Aulia Putri (41819158)

3. Febriyandi Nur Pratama (41819131) 3. Ester

Adapun peranan jaringan kerja dalam komunikasi organisasi, diantaranya:

1. Informasi mengenai bagaimana

Anda mungkin juga menyukai