Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Air Induction System

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 32

“ AIR INDUCTION SYSTEM “

• Adam Khalid H • Agung Pambudi


• Agung Heri • Ahmad Fadlillah
• Lismiati
SISTEM INDUKSI UDARA (AIR INDUCTION SYSTEM)

Sistem induksi berfungsi untuk menyalurkan udara segar


dari luar untuk proses pembakaran dalam silinder.
Mengukur jumlah (L-EFI) atau tekanan (D-EFI) udara
yang masuk, dan diubah oleh sensor pada sistem induksi
menjadi sinyal yang dikirim ke ECU untuk menambah
atau mengurangi jumlah penginjeksian bahan bakar
sesuai dengan kondisi beban.
Skema Aliran Sistem Induksi

Perbedaan engine tipe L-EFI dan D-EFI hanya terdapat


pada sensor pengukuran udara yang masuk, pada
komponen sensor maupun aktuator lain kedua tipe
mesin EFI tetap sama. Sistem aliran udara dimulai dari
aliran udara masuk dari filter udara dengan menyaring
kotoran dan debu, air metering (Air Temperatur
Sensor dan Air flow sensor pada L-EFI), menuju trottle
body, intake manifold berupa sensor (Manifold Air
Pressure pada D-EFI), dan ke ruang bakar.
1. Skema aliran sistem induksi tipe L-EFI

2. Skema aliran sistem induksi tipe D-EFI


Komponen sistem injeksi udara

Mesin EFI membedakan menjadi dua tipe EFI yaitu tipe


L-EFI dan D-EFI. Sensor yang terdapat pada sistem
induksi berfungsi untuk memonitor keadaan termperatur
udara, aliran udara yang masuk atau tekanan
kevakuman intake manifold, dan sensor posisi throttle.
Komponen-komponen Sistem Induksi

1. Filter udara (Air Filter).


2. Sensor temperatur udara (Air Temperatur Sensor).
3. Sensor aliran udara (Air flow sensor Sensor) untuk L-EFI.
4. Sensor Kevakuman (Manifold Air Pressure Sensor)
untuk D-EFI.
5. Throttle body.
6. Intake Manifold.
1. Filter Udara

Berfungsi menyaring udara luar yang masuk ke dalam sistem


induksi, adanya filter udara diharapkan udara yang masuk ke ruang
bakar adalah udara yang bersih.
2. Sensor Temperatur Udara (Intake
Air Temperature Sensor)

berfungsi untuk mengukur temperatur


udara yang masuk ke intake manifold,
sinyal dari temperatur digunakan ECU
salah satunya untuk mengatur jumlah
penyemprotan bahan bakar di injektor.
IAT Sensor pada mesin L-EFI menyatu
dengan Air flow sensor Sensor dan
berada disaluran antara filter udara dan
throttle body, sedangkan pada mesin D-
EFI sensor ini berada di belakang air filter.
Rangkaian kelistrikan IAT sensor (Kevin
Sullivan’s)

Perbandingan Temperatur dan


Resistansi IAT Sensor
(Kevin Sullivan’s)
3. Sensor Aliran Udara L-EFI (Air Flow Sensor)

Berfungsi untuk mengukur jumlah udara yang masuk ke dalam ruang


silinder. Perubahan jumlah udara ini seiring dengan perubahan
pembukaan throttle valve, perubahan jumlah aliran udara yang masuk
juga merubah besarnya sinyal output air flow sensor ke ECU.
• Tipe deteksi langsung memiliki varian pendeteksi aliran udara
yaitu vane type air flow sensor dan karman vortek air flow sensor,
serta pendeteksi berat udara yaitu hot wire type dan hot file type.
• Tipe deteksi tidak langsung memilki varian speed density
type dan throttle speed type.
a. Vane Type Air flow sensor
• Sensor ini terdiri dari plat pengukur, pegas pengembali dan
potensiometer. Disensor ini terdapat juga idle mixture
adjusting screw, fuel pump switch, dan intake air temperature
sensor.
b. Karman vortex Air flow sensor
• Sensor karman vortek type air flow sensor ini memiliki
beberapa tipe sesuai dengan komponen yang digunakan
untuk mendeteksi jumlah udara yang masuk, yaitu ultrasonik
type, mirror type, dan pressure sensing type.
C. Tipe Hot Wire dan Tipe Hot File

• Sensor tipe hot wire menggunakan prinsip kerja tansfer panas antara
objek panas dan udara. Ketika temperatur tahanan sensor panas maka
nilai tahanannya tinggi, arus yang keluar dari sensor ini kecil.
• Cara kerja AFS tipe hot film ini sama dengan hot wire hanya terdapat
beberapa penyempurnaan sebagai berikut :
1) Desain lebih sederhana dengan mengurangi panjang kabel sensor dan koneksi
dengan throttle body lebih baik.
2) Biaya perewatan lebih murah.
3) Debu halus yang masuk pada saluran intake tidak ada yang menempel pada
sensor
4) Respon lebih cepat.
d. Tipe speed density
• AFS tipe ini terdiri dari dua sistem utama sebagai sensor
yaitu pressure sensor dan intake air temperature sensor.
1. Pressure Sensor mendeteksi perubahan tekanan intake manifold
begitu juga terhadap perubahan tegangan.
2. Intake air temperature sensor fungsinya adalah mendeteksi
temperatur udara yang masuk, untuk tipe speed density sensornya
bisa dipasang pada surge-tank untuk mendeteksi temperatur udara
masuk di komponen induksi tekanan.
e. Tipe trottle speed
• Tipe ini mendeteksi besar udara intake dengan cara
memperkirakan jumlah udara intake yang masuk ke mesin
per siklus berdasarkan sudut bukaan dan putaran mesin,
kemudian menghitung banyaknya bensin yang
disemprotkan.
4. Sensor Kevakuman D-EFI (Manifold Absolute Pressure
Sensor)
• Kevakuman dalam intake manifold diukur dengan menggunakan
manifold absolute pressure sensor (MAP sensor). Sinyal output MAP
sensor digunakan ECM untuk menentukan jumlah injeksi dan saat
pengapian.
• MAP sensor menggunakan piezoresistive silicon chip sebagai
komponen utama pendeteksi perubahan tekanan hisap pada intake
manifold. Voltase output sinyal berubah akibat perubahan nilai tahanan
yang disebabkan perubahan tekanan pada intake manifold yang diolah
oleh Integrated Circuit (IC) didalam MAP sensor.
Konstruksi MAP sensor dan Perbandingan perubahan tegangan dengan
kenaikan kevakuman (Hyundai motor & Kevin Sullivan’s)
Diagram kelistrikan MAP sensor (Kevin Sullivan’s)
5. Throttle Body
• Throttle body pada mesin EFI
berfungsi untuk mengatur besarnya
jumlah udar yang masuk ke dalam
silinder sesuai pembukaan throttle dan
beban kendaraan.
• Throttle body terdiri dari beberapa
bagian yaitu throttle valve (katup
throttle), skrup penyetel putaran idle,
throttle position sensor, air valve,
dashport dan idle speed control.
a. Throttle valve dan idle speed adjusting screw
• Throttle valve berfungsi mengatur besarnya udara yang masuk
kedalam intake manifold berdasarkan besarnya penekanan pada pedal
gas yang dikendalikan oleh pengemudi.
• Idle air by-pass berfungsi untuk menjaga putaran mesin ketika kondisi
idle atau saat throttle valve menutup. Saluran udara by-pass ini juga
terdapat idle speed adjusting screw (skrup penyetel putaran idle). Idle
speed adjusting screw difungsikan sebagai pengatur besanya jumlah
udara yang masuk ke dalam intake manifold melalui saluran by-pass.
Saluran by-pass hanya berfungsi ketika throttle valve menutup penuh.
• Cara mengaturnya hanya memutar skrup penyetel searah jarum jam
untuk memperkecil saluran by-pass sehingga jumlah udara yang masuk
ke dalam intake manifold semakin sedikit. Semakin sedikit jumlah udara
yang masuk maka putaran idle mesin semakin rendah. Sebaliknya, ketika
kita memutar baut penyetel berlawanan arah jarum jam maka saluran
udara by-pas semakin besar.
b. Throttle Position Sensor
Throttle Position Sensor (TPS) berfungsi untuk mendeteksi perubahan
posisi throttle dan merubahnya menjadi sinyal elektrik. Selain fungsi
utama tersebut, ECM memfungsikan TPS untuk memberikan informasi
tentang :
1. Engine mode ketika posisi throttle menutup(idle), setengah membuka,
dan membuka penuh.
2. Kontrol emisi saat posisi throttle terbuka penuh dan saat switch AC
mati.
3. Koreksi perbandingan campuran udara dan bahan bakar.
4. Koreksi peningkatan power pada mesin.
5. Mengontrol penghentian bahan bakar ketika deselerasi.
TPS model Variabel Resistor
• TPS model ini menggunakan resistor sebagai perubah besarnya sinyal
output sensor, sensor ini menggunakan tiga kabel voltase input(VC),
voltase output(VTA), dan massa(E2). Tegangan yang digunakan sensor
ini menggunakan tegangan dari ECM sebesar 5 volt. Ketika posisi idle
tegangan yang dikeluarkan sensor antara 0,6 - 0,9 volt, dan ketika throttle
valve terbuka sampai maksimal tegangan yang dikeluarkan sensor antara
3,5 – 4,7 volt.
c. Air Valve
• Air valve berfungsi sebagai choke elektrik pada mesin EFI,
yaitu dengan memberikan tambahan udara yang masuk ke
dalam intake manifold ketika mesin dingin atau baru saja
dihidupkan melalui saluran udara tersendiri tanpa melewati
throttle.
1. Air valve tipe bi-metal
• Ketika masih dingin bi-metal kuat menahan tarikan pegas sehingga plat
penutup katup tetap terbuka dan udara dapat melewati saluran by-pass,
dengan bertambahnya udara maka ECM akan meningkatkan jumlah
pengijeksian bahan bakar sehingga RPM mesin meningkat. Heater coil
yang semakin panas mengakibatkan bi-metal melengkung sehingga plat
penutup semakin menutup oleh tarikan pegas sampai akhirnya menutup.
Saluran by-pass yang semakin menutup maka udara yang masuk ke
dalam intake manifold semakin sedikit dan ECM akan mengurangi jumlah
pengijeksian bahan bakar, sehingga RPM mesin semakin menurun dan
kembali pada RPM idle normal.
Air Valve tipe bi-metal (Kevin Sullivan’s)
2. Air valve tipe coolant heated wax

• Kerja Air valve ini memanfaatkan panas dari air pendingin mesin. Ketika
mesin dingin dan panas dari air pendingin belum mampu memanaskan
thermo valve sehingga batang katup tidak mampu menutup saluran by-
pass dan pegas B mempertahakan supaya saluran tetap terbuka, dan
udara yang masuk banyak sehingga ECM menambah jumlah
penginjeksian bahan bakar. Saat air pendingin mulai panas thermo valve
semakin memuai dan mampu mendorong batang katup sehingga saluran
udara by-pass semakin kecil sampai akhirnya menutup pada suhu air
pendingin 800, dan putaran idle semakin menurun hingga ke putaran
normal.
Kerja air valve tipe wax (Kevin Sullivan’s)
d. Idle Speed Control
• Idle Speed Control (ISC) berfungsi untuk mengatur volume udara yang
masuk ke dalam intake manifold melalui saluran by-pass yang dikontrol
oleh ECM.
6. Intake Manifold
• Intake manifold merupakan
saluran masuk udara kedalam
masing-masing silinder, jumlah
intake manifold sama dengan
banyaknya silinder pada engine.
• Pada intake manifold terdapat
ruang pengumpul udara supaya
tidak terjadi fluktuasi aliran
ketika langkah hisap yang
menyebabakan getarana yang
semakin besar pada mesin. n
throttle body.
• Intake manifold pada mesin EFI terbagi menjadi dua model,
yaitu separate type dan integrated type. Separate type
merupakan model intake manifold dan intake chamber yang
terpisah, ketika ingin melepas intake chamber tidak perlu
intake manifold. Sedangkan pada intake manifold integrated
type antara intake manifold dan intake chamber menyatu,
sehingga tidak dapat dibongkar sendiri-sendiri.

Anda mungkin juga menyukai