Laporan Praktikum Modul F
Laporan Praktikum Modul F
Laporan Praktikum Modul F
Oleh:
Hifdzul Fikri
12112058
1. Tujuan Praktikum
Tujuan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
Menghitung koreksi data gaya berat sehingga diperoleh nilai anomali
Bouguer,
Melakukan pengolahan data anomali sehingga diperoleh nilai anomali
residual, dan
Melakukan pemodelan 2D data anomali residual.
2. Teori Dasar
Metode gaya berat merupakan metode geofisika yang didasarkan pada
pengukuran variasi medan gravitasi bumi. Pengukuran ini dapat dilakukan
dipermukaan bumi, dikapal maupun diudara. Dalam metode ini yang dipelajari
adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat massa batuan dibawah
permukaan, sehingga dalam pelaksanaanya yang diselidiki adalah perbedaan
medan gravitasi dari satu titik observasi terhadap titik observasi lainnya. Karena
perbedaan medan gravitasi ini relatif kecil maka alat yang digunakan harus
mempunyai ketelitian yang tinggi. Metode ini umumnya digunakan dalam
eksplorasi minyak untuk menemukan struktur yang merupakan jebakan minyak
(oil trap), dan dikenal sebagai metode awal saat akan melakukan eksplorasi
daerah yang berpotensi hidrokarbon. Disamping itu metode ini juga banyak
dipakai dalam eksplorasi mineral dan lain-lain. Meskipun dapat dioperasikan
dalam berbagai macam hal tetapi pada prinsipnya metode ini dipilih karena
kemampuannya dalam membedakan rapat massa suatu material terhadap
lingkungan sekitarnya. Dengan demikian struktur bawah permukaan dapat
diketahui. Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting untuk
perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik itu minyak maupun mineral
lainnya. Eksplorasi metode ini dilakukan dalam bentuk kisi atau lintasan
penampang.
ini diperoleh nilai anomali Bouguer Sederhana (ABS) pada topografi.), dan
koreksi medan (terrain correction). Macam-macam koreksi yang dilakukan
adalah:
a. Konversi alat
Koreksi baca alat adalah koreksi yang dilakukan apabila terjadi kesalahan
dalam pembacaaan alat gravitasi yang digunakan. Rumus umum dalam
pembacaan alat dapat ditulis sebagai berikut :
Read(mGal)=((Read ( scale) Interval) x Counter Read )+ ValuemGal
dimana:
dimana:
dimana :
f. Koreksi bouguer
Koreksi bouger dilakukan untuk mengkompensasi pengaruh massa batuan
terdapat antara stasiun pengukuran dan mean sea level yang diabaikan
pada koreksi udara bebas. Koreksi ini dapat ditulis sebagai berikut:
3. Prosedur Praktikum
Kegiatan pada modul F meliputi:
Merubah pembacaan alat kedalam mgal dengan tabel,
Menghitung koreksi pasang surut, koreksi apungan alat, koreksi
bouguer, koreksi udara bebas, koreksi lintang, dan koreksi topografi
untuk menentukan anomali Bouguer,
Menentukan anomali regional dan anomali residual secara grafis,
Membuat model sederhana dari penampang anomali.
Prosedur penentuan anomali bouguer pada setiap titik pengamatan gaya berat
yaitu:
Konversikan nilai bacaan alat kedalam mgal dengan bantuan tabel IX
pada modul praktikum,
Tentukan koreksi pasang surut dari tabel VII,
Tentukan koreksi apungan alat dari nilai g setelah dikoreksi terhadap
pasang surut,
Hitung nilai gaya berat dengan mengkoreksinya terhadap koreksi pasang
surut dan apungan alat,
Tentukan g dengan mengurangkan nilai gterkoreksi pada titik pengamatan
dengan nilai gterkoreksi pada base,
Tentukan gobs dengan mengacu pada nilai greferensi,
Tentukan g, koreksi gabungan, dan koreksi topografi,
Hitung anomali Bouguer.
6.
Konversi
o gkonversi = bacaan acuan mGal+ ((bacaan alat bacaan acuan) x faktor skala) mGal
Koreksi Pasang Surut
o gpasut = gkonversi + Koreksi Pasut
Koreksi Drift
o
drift=
g pasut N g pasutt
(t it t )
t N t t
k1 = 0,005302341
o k2 = 0,000005921
Perhitungan Koreksi Gabungan
o Comb.Corr = 0,3086 (0,04185 ) h
Penentuan Anomali Bouguer (BA)
o
9.
10.
11.
12.
13.
14.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
Kemudian masukan file dengan format .dta yang berisikan data-data
anomali yang akan diinterpretasi (nama file: DataGRAV2DC.dta)
Kemudian lakukan interpretasi bentuk anomali berdasarkan grafik yang
muncul pada software Grav2DC.
22.
23.
24.
ini.
25.
26.
27.
28.Analisis
29.
pertama adalah model penampang dan yang kedua adalah model GRAV2DC.
Model Penampang
referensi yang ada. Selain itu, diinterpretasikan adanya sesar pada nilai
anomali yang sangat kecil tersebut.
34.
kita harus mengetahui dan mempelajari peta geologi regional pada daerah
tersebut yang tujuannnya untuk memudahkan dalam interpretasi
kemenerusan lapisan batuan. Selain itu juga, metode gaya berat ini baik
digunakan untuk interpretasi batuan pada daerah yang relatif dangkal dari
permukaan. Oleh karena itu, metode gaya berat biasanya dijadikan data
penunjang pada metode geomagnetik atau sebagai metode untuk
menemukan reservoir pada panas bumi sebelum menggunakan metode
geomagnetik. Sehingga metode gaya berat dan metode geomagnetik dapat
digunakan secara bersama-sama untuk menghasilkan data yang lebih
akurat.
35.Kesimpulan
Anomali Bouguer yang diperoleh pada percobaan kali ini yaitu:
36.
Nilai anomali residual yang diperoleh adalah sebagai berikut:
37.
Pemodelan 2D data anomaly residual yang dihasilkan adalah:
38.
39.Daftar Pustaka
Sulistijo, Budi, Darmawan Sumardi, M. Nur Heriawan, Yana Rahmat Riyanto.
2002. Catatan Kuliah TA 415 Geofisika Cebakan Mineral II. Bandung:
Penerbit ITB.
Telford, M.W., et al. 1976. Applied Geophysic Second Edition. Cambridge
University Press.