Malvino 10
Malvino 10
Malvino 10
Bati yang dapat dinaikkan lagi adalah bati arus. Dengan perkataan lain, pada tahaptahap
akhir dari penguat tahap banyak, penekanan berubah dari bati tegangan ke bati daya. Pada
nhap-tahap akhir ini, arus kolektor jauh lebih besar karena resistansi beban lebih kecil.
Pada radio AM yang khas, misalnya, resistansi beban terakhir adalah 3,2 dL, yaitu impedansi
dari pengeras suara. Oleh karena itu, tahap akhir harus memberikan cukup arus untuk menggerakkan impedansi yang rendah ini.
Seperti yang telah diuraikan pada Bab 5, transistor-transistor sinyal kecil mempunyai
batas kemampuan daya kurang daripada setengah watt dan transistor-transistor daya mem,
punyai batas kemampuan daya lebih daripada setengah watt. Transistor sinyal kecil biasanya digunakan dekat ujung depan dari sistem karena daya sinyalnya rendah, dan transistor
daya digunakan dekat ujung belakang dari sistem karena daya sinyalnya tinggi.
Bab ini akan membahas,garis beban ac, kepatuhan keluaran ac, kelas-kelas operasi, dan
pokok-pokok lain yang berhubungan,dengan penguat-penguat daya.
sbyal besar.
GARIS BEBAN DC DAN AC
hnguat CE pada Gambar l0-la mempunyai rangkaian ekivaien dc seperti yang ditunjukkro pada Gambar l0-1b. Dengan rangkaian ekivalen dc ini kita dapat menurunkan garis
hcban dc seperti Gambar 10-lc. Ingat bahwa arus jenuh dc adalah Vcc l@c + Rs) dan tegrngan putus dc adalah Vss.
Bila sebuah sinyal menggerakkan transistor pada Garhbar l0-1a, kapasitor-kapasitor
mpak seperti hubung-singkat ac. Itulah sebabnya mengapa resistansi sumber dan resistansi
hcbm dilihat berbeda oleh transistor.
Dryn kata lain, resistansi Thevenin ac yang menggerakkan basis adalah
r.a: Rs ll Rr
dam resistansi beban ac yang
ll R2
Rc
llR.
250
BAB 10
(bl
v@
n=n
GARIS BEBAN DC
ho
vce
V"eo
(cl
Gambar
l0-l
(a)-Penguat CE. (b) Rangkaian ekivalen dc. (c) Garis bebon dc dan ac. (d) Rangkaian eki-
valen ac.
.r .*
-;i
Gambar lO-ld memperlihatkan rangkaian ekivalen ac. Rangkaian ini menyajikan garis
beban ac seperti pada Gambar l0-lc. Bila tak ada sinyal, transistor beroperasi pada titik Q
.yang ditunjukkan pada Gambar l0-lc. Bila ada sinyal, titik operasi berayun sepanjang garis
beban ac dan bukan garis beban dc karena resistansi beban ac berbeda dengan resistansi
beban dc.
Sarnbil lalu, agar titik 0 tetap jelas dalam pembahasan berikut ini, kita ukan *enulis
arus kolektor tenang sebagai.Igq dan tegangan kolektor-emiter tenang sebagai Vc,a (llhtatlah Gambar l0-1c).
* i"rr:
atau
l.---
(lcr)
rc
Ico
251
14^
ri
Vc.re
ry1 !6rirn
rc:rco.ry-?
l0-2)
tl-nsrru*an ini adalah persamaan g4ris beban ac. Kita dapat menemukan titik-titik per.mrmqFnrlr dengan cara yang biasa. Bila transistor mencapai kejenuhan, Z6s adalah nol,
rh:u. rI&l)memberikan
/.1o0
O
'mn
ryb
(ujungatas)
l0-3)
= arus jenuh ac
.t6'g = ilrus kolektor dc
lt-cre = tegangan kolektor-emiter dc
= resistansi ac dilihat oleh kolektor
ffiGri{ilCIr mencapai
titik
Inrtus ac sebesar
Vca'utr:
ryn"
fcTslc)
r.
.qpln
: rrn*
Vcne
* Irnr.
(ujung bawah)
l0-4)
Cder lG2 memperlihatkan garis beban ac dengan arus jenuhnya dan tegangan putusfeir ini disebut garis beban ac karena mewakili semua titik operasi ac yang mungkin.
stilliqF rert selama satu siklus ac, titik operasi transistor selalu ada di sepanjang garis beban
ru;ffiayag tepat ditentukan oleh jumlah perubahan dari titik Q.
@rrunAN
Gruw
hcbn
rysd
252
BAB 10
GARIS BEBAN AC
__
____-a-
terpotong
Kepatuhan keluaran ac adalahmaksimum puncak-ke-puncak tegangan ac tak
ac adalah
keluaran
kepatuhan
10-3
pada
Gambar
Misalnya,
penguat.
yang dapat dihasilkan
V, sinyal
2
daripada
lebih
puncak'ke-puncak
mendapatkan
) V. lifu kita berusaha untuk
keluaran akan terPotong.
Bila kita mengetahui kepatuhan keluaran ac sebuah penguat, kita akan mengetahui
kepatuhan kebatas penggunaan sinyal besarnya. sejak saat ini kita akan melambangkan
puncak'ke'
tegangan
maksimum
luaran ac iebuah penguat sebagai PP, untuk mengingat
penguat
puncak tak terpotong yang dapat dihasilkan sebuah penguat' Pada Gambar 10'3,
mempunyai PP 2 V.
Kur"nu tegangan putus ac adalah Vcsa + Isgrg, maksimum ayunan positif dari titik 0
adalah
titik Q adalah
0- Vcea:-l'cee
yang lebih kecil di antara
Kepatuhan keluaran ac dari sebuah penguat CE, diberikan oleh
dua nilai pendekatan ini, Yaitu:
PP
= 2Icsrc
(10-5)
PP
= 2Vcro
(10-6)
115
ksl
GARIS BEBAN AC
AzGARIS BEBAN DC
Gambar 104
BAB 10
PENGIKUT EMITER
Gambar l0-5a memperlihatkan sebuah pengikut emiter. Karena sinyal keluar datang dari
emiter, resistansi beban ac efektif adalah
ru:
Ru ll Ry
Ini adalah resistansi ac sebenarnya yang membebani pengikut emiter dalam keadaan ada
sinyal.
Dengan penurunan yang hampir sama dengan yang diberikan pada penguat CE, kita
dapat membuktikan bahwa arus jenuh ac adalah.
/c(*t):
I**ry
(rG7)
(lG8)
255
vcE
Gambar l0-50 memperlihatkan garis beban ac dari sebuah pengikut emiter. Perhatikan bahwa tumus-rumus untuk arus jenuh ac dan tegangan putus ac sama dengan, yang diberikan
sebelumnya, kecuali bahwa r" diganti dengan r". Hal ini dapat dipahami karena resistansi
ka'
beban ac sekarang adalah r, dan bukan r.. Persamaan (10-7) dan (10'8) menunjukkan
dilewati.
pan batas kemampuan arus maksimum atau tegangan dadal transistor
Kepatuhan keluaran ac sebuah pengikut emiter adalah yang terkecil dari
PP
+ 2lr-pru
PP
"18**=
1u'3',.
l0-e)
atau
00-10)
2l'<.t;o
Rumus-rumtis ini amat berguna bila anda ingin mengetahui maksimum sinyal keluar puncakke-puncak tak terpotong yang dapat dlhasilkan pengikut emiter.
PENGUAT
CB G-t r\)
,:':Rc'llRr
Garis beban ac penguat CB hampir sama dengan yan! dimiliki penguat CE. Oleh karena itu,
kita dapat menggunakan Gambar l0-2 bila ingin.menganalisa operasi sinyal besar dari'pe:
nguat CB. Demikian pula, kepatuhan keluaran 4c hampir sama dengan yang dimiliki penggat
256
BAB ro
PENGUAT TERBENAM
Pada Gambar lO-6a dalarn sebuah penguat terbenam, resistansi beban ac yang dilihat oleh
transistor adalah tc I rB. Penurunan untuk mencari garis beban ac hampir sama dengan
yang diberikan sebelumnya. Itulah sebabnya arusjenuh ac berharga
/.(*o
V.ro
: r.ol ,n
r,
(10-l r)
CE(cut)
Vrrol lrfr.*
ru)
l0- r2)
Ica +
VcEo+Icalrc+rEl
(bt
'
Garnbar
10{
t,
Gambar 10-6D memperlihatkan garis beban ac itu. Sekarang.bebannya tidakhanya t6;rtrllainkan rc * rp karena beban ini adalah'resistansi beban ac efektif ,yang dilihat oleh traimis.
tor. Dengan Pers. (10-ll) dan (10j12), dapat diperiksa apakah selama siklus ac batas ke:
mampuan transistor telah dilewati.
iegangan keluar ac muncul melintas b;teganganumpan-balik ac yang melintas rr hanya digunakan untuk pembenirman. Karena tegiangan ac total muncul nielintas rc * tr,te.
galrgpqkeh;ar ac sama densan r"l(r" + r") dikalikandenganteganganactotal. Dengande,nrikian,kepatuhan keluaran ac sebuah penguat terbenam adalah yang terkecil dari
PP
= Zlcdc
(rGl3)
PENGUATDAYAKELASADANKEIAS B
T'
PP
= 2Vcro
- rct'f
rE
267
l0-14)
sedang me.rancang sebuah penguat sinyal besar dan ingin montitik 0 di atas tengah:tengah
Yang biasanya kita cari dalam perancangan adalah mendapatkan ayunan tegangan yang
sama ke kedua arah, seperti yang ditunjukkan pada Gambar l0-8. Cara ini memberikan
maksimum sepanjang garis beban ac untuk setiap setengaf.,siklus dan r4enghesilka,nly"T
kepatuhan keluaran ac maksimum. untuk mendapatkan ayunan tegangan yang sama di k+
-:
nis:r
GARIS BEBA.N DC
ucE
:. jr.,
:i..',?,
.aa;ii.a...
.:-:74i
:i
". !i.
1': *:
r'.:{':i-l I j
.] : i .'
''1:,': ' f;'<"
Ganibsr--f
0A
"
258
BAB ro
dua arah, anda harus memenuhi hubungan-hubungan untuk masing-masing penguat dasar
berikut ini:
Irnrr: Vrun
I6qro: Vron
Icorc: Vcro 4
rct
(CE stage)
(10-15)
(CC stage)
(10-16)
rE
(terbenam)
(10-17)
mula dicoba sebuah harga arus kolektor, lalu dilihat apakah persamaannva hampir memenuhi, lalu coba lagi sampai jawabannya cukup mendekati. Dengan cara coba-coba [dikenal
juga sebagai pendekatan beruntun (successive approximation)], kita dapat mendekati titik 0
yang optimum. (Pilihan perancangan yang lain menggunakan penyelesaian grafis dan penyelesaian komputer.)
eoNToHlet
lce = 5 mA, Vssq = l0 Vf Rc = I kf], Rp =
3,,k ;. an-'.;',,12$,,$.,1{it**gataius:jen*h-aCr'tegang4rrrputusiae;idani*epiiiuhan
Sebuah penguat terbenam mempunyai
keluaran i.d;:':, .
,:,:,
.,i; :i tr-tlrt:jli
PLENY.ELESAIAN
Rtilstansi eC:'iang
t',rt*ltotet
tor rcutut,
=lkOll3kO=750O
l0 V
+ (5 mA)(870 O) = 14,4 V
PFs,,2i,!,0v}
a,llia,u
259
l-OV:,.;,:(..l$4.mA)ft;6:k{?li.:,3.i46.V.,,.r::
..
Ayunan positif masih lebih kecil daripada ayunan negatlt; jadi, cobalah'titik
Ice
Icerc =
"1,91
mA"
(1,91 mAXl,06
kQ) = 2,02V
**.;x*tffi
;T:*.,t--t,rrrpeai;
.,,:.
a.|
:,.::i:..::
i*b*
'..u.ni"t,'ie,49;baon,.ya'iig.ketierti$tlififfi.fu;,,:oi:iens4h'te;gq!,uttart,lr;l!...m4.aeu
1,64 mA, atau
Ic@rc
(1 ;78
ar.r*e:ur.,.,,1,,,,.:..,
dan avunan.,ag4,{ii,mdkli
r
i
I
sekara{g, -un{n'.'pa!i1it:;d!nja.nqe*ii{n*a,,.'li*ra,fit
mum ine*pu.ry.4iier1l's.,.lial*.kfoi;idls'i,i9kiif
besar
i1.]r.?:8:9A.dan
Fgangan:4Qf9iktor.e$iter
se-
mum sekitar
ryr1;,'1{!;81
v1 =
3,$2:Y-
titik 0 yang optimum tidak selalu perlu. Pada penguat sinyal kecil, misalnya,
tengah garis beban dc cukup baik karena hanya sebagian kecil garis beban ac yang di'
gunakan. Untuk mudahnya, kita akan terus menetapkan filik Q di tengah-tengah garis beban dc. Lalu kita dapat memeriksa kepatuhan keluaran ac untuk melihat apakah ayunan
Itlencari
titik
_-)
260
BAB 10
A yang dibutuhkan
untuk^perb"ik;;;;
A:
-R,
r'"
lektor adalah
..1:
rr: F, I Rt
kita dapat menghitung langsung bati tegangan dengan beban denganmenggunakan
rumus
sebagai
berikut
Ar: -+
h',
(10-18)
(cl
26,1
Rumus alternatif dari bati tegangan ini dapat digunakan,untuk menghitung pengaruh R,
hnpa mengganti rangkaian keluar dengan rangkaian Thevenin-rtya: Mbalnya, bila R" =
l0 k$l, RL = 30 kO, danr! = 50 O, maka
Ar:
l0kQil30ko :-150
50o
BATI ARUS
Pada Gambar l0-9a, batiarus sebuah transistor adalah perbandingan arus kolektor ac terhadap arus basis ac. Persamaannya adalah sebagai berikut,
A,=
di mana z4; = bati
(10-19)
t,
.
arus
ac
9,
Ai
lektor dan resistansi beban; tetapi, dalam banyak rangkaian, anda dapat menggunakan pendekatan berikut ini dengan kesalahan yang dapat diabaikan:
Ai=
(10-20)
r#.i
BATI DAYA
Pada Gambar
IU9a, dayamasuk:ac
pada basis
Pin:
adalah
Dinia
Pout= -Dorri"
di ma4a tanda kurang diperlukan karena adanya pembalikan fasa. Perbandinganpoosfptodi-sebut bati daya dan ditulis dengan,4o. Dengan mengambil perbandingan po,,1 terhadap pio,
kita mendapatkan
,
Pou, _ Dor,l.
nr,:
p*:
".r"4
A': -A'Ai
di mana
(10-21)
A, = bati daya
A, = batitegangan
,4.;
= bati
arus
Persamaan
'l
l
d
I
2&2
:
:eAB
to
adalah
r" = 7596
dl,
r! = 50,S1;
dan.p =
lX,
7500 Q
.
:_l5o
A,:_
5oo
Bati arus adatah
Ai =
125
Ap= -(-150X125) =
lni berarti bahwa daya mazuk ac sebesar
pW atau 18,75 mW.
18.750
I gwmenghasilkan
DAYA BEBAN
Beban pada penguat dapat berupa pengeras
suara, motor, atau alat lainnya. pentinguntuk
mengetahui berhpa banyak
prj" c"mbar l0-9a, daya
mencapai tahanan
laya,yang
ac ke dalam tahanan bebanRl
adalah
iru*.
ac
rms
. ' RL = resistansi beban
di mana Pa
V1 =
dayabeban
1., Vr?
L= T
tegangan beban
,.;j
Uo
1L,
"
gangah arus.
Karena
""
*"nggui*t- ,"***;;;.J-?u"-]ioo.t
r--'v.r 'rv r,s
Va = 0,707
dan
Vp |fi-
se-
Vp
t,
,p-T
-v*
0'7O7VPP
vVL =
0,7,O7 tl
Vp =
- -'' -r' rr,
=fi'rrr1
' t--
t/2
lPP
E.R,
Persamaan
kop.
(10-23)
,... :. '
Bt'49gra
".-pp'rurnu
263
Pr,<-a*j:
PP2
(t0-24)
g&
Daya ini adalah daya beban ac maksimum yang dapat dihasilkan penguat kelas A tanpa terpotong.
Gambaq l0-9b memperlihatkan bagaimana daya beban berubah densan berubahnya
tegangan beban puncak-ke-puncak. kngkungan ini berbentuk parabola karena daya se'
banding langsung dengan kuadrat tegangan. Seperti yang dapat anda lihat, daya beban maksimum terjadi bila tegangan beban puncak-ke-puncak sama dengan kepatuhan keluaran ac.
DISIPASI DAYA TRANSISTOR
Bila tak ada sinyal yang menggerakkan penguat, disipasi daya transistor sama dengan per'
kalian tegang;an dan arus dc:
Poo: Vr"dra
di
Ice
l0-2s)
tenang
Disipasi daya ini tidak boleh melebihi batas kemampuan daya transistor. Jika hal itu terjatli, transistornya dapat menjadi rusak. Misalnya,JkaVgBq = 10 V danlsq = 5 mA' maka
Poo:
(10 VX5'mA)
50 mW
Transistor 2N3904 mempunyai batas kemampuan daya 310 mW untuk suhu sekitar 25"C.
Dengan demikian, transistor 2N3904 tidak mempunyai masalah menghamburkan daya
tenang 50 mW bila suhu sekitar 25"C.
Gambar 10-9c memperlihatkan bagaimana disipasi daya transistor berubah dengan berubahnya tegangan beban puncak-ke-puncak. Pp berharga maksimum bila {ak ada sinyal
mazuk. Harganya turun bila tegangan beban puncak-ke-puncak naik. Dalam kazus terburuk,
transistor harus mempunyai batas kemampuan daya lebih besar daripadaPpg,laitu disipasi
tenang. Persamaannya adalah sebagai berikut,
Po(-uo")
PoQ
(r0-26)
Dengan demikian, seorang perancang hendaknya yakin bahwa Prq lebih rendah daripada
batas kemampuan daya transistor yang riedang'digunakan, karena Ppq mewakili kasus terburuk.
Persamaan (10-26) hanya berlaku untuk operasi kelas A. futinya, hanya pada operasi
A tlisipasi terburuk transistor dapat terjadi dalam keadaan tanpa sinyal. Pada operasi kelas
lainnya yang akan dipelajari, disipasi daya transistor lebih banyak terjadi bila ada sinyal.
PENGI.]RAS ARUS (CURRENT DRAIN)
Seorang perancang catu daya harus mengetahui berapa banyak arus yang diambil oleh ma-
sing-masing tahapan. Pada penguat seperti Gambar 10-94, sumber tegangan dc zsg harus
memberikan arus searah ke pembagi tegangan dan ranglaian kolektor.. Apatila pembagi
tegangannya kaku, ia akan menyajikan peng4ras arus dc berharga
264
BAB
TO
Vcc
,,t- _R,T&
(t0-27
Iz:
Ico
l0-28)
It: I, * I,
( r0-2e)
Arus ini adalah penguras,arus dc total. Tegangan sumber
dc yang dikarikan dengan penguras arus dc memberikan daya dc total yang diberikan
ke penguat Jebesar:
Pt: VrtJ,
(10-30)
4:P-l-trur..l X
1.s
dimana
n=
l0oo/o
r0-iJ)
efisiensitahapan
^
Pr,(-"r.")
= daya beban ac maksimum
Ps = daya masuk dc
P1,-*,
4:
50 mW
400
mw
t00o/o
12,5o/o
ac.
265
KESIMPULAN
Tabel l0-l mengikhtisarkan rumus-rumus yang penting pada operasi kelas A. Tabel ini amat
m.mbantu bila anda sedang memperbaiki dan merancang penguat kelas A. Data yang pertama adalah arus jenuh kolektor. Perhatikan bahwa data ini dapat diterapkan pada sewa
tahapan: cE, cc, cB, dan terbenam. Misalnya, pada tahapan cE, r, adalah nol dan rumusnya disederhanakan menjadi Isq + VgBgfr.. Demikian pula, pada tahapan CC, r" adalah
nol dan kita mendapatkanlgq + Vcnelrn.
Kepatuhan keluaran ac dicantumkan untuk tahapan-tahapan cE, cc, dan cB. Rumus
untuk penguat terbenam terlalu rumit, sehingga anda hanrs menggunakan pers. (10-13) dan
(10'14). Anda harus mampu memahami data-data yang lain. Bila anda mengalami kesulitan,
ulangilah penurunan dan pembahasan yang terdahulu.
+10 V
GARIS BEBAN AC
GAR|S BEBAN DC
Gambar 10-10
BAB IO
104
OPERASI KELAS B
Kelas A adalah cara yang umum untuk menjalankan transistor pada rangkaian-rangkaian
linear karena menyajikan rangkaian pemberi prategangan yang paling sederhana dan paling
mantap. Tetapi kelas A bukanlah cara yang paling efisien untuk mengoperasikan transistor.
Pada beberapa pemakaian, seperti sistem yang dicatu baterai, penguras arus dan efisiensi
tahapan menjadi pertimbangan yang penting dalam perancangan. Itulah sebabnya, lalu dikembangkan sejumlah operasi ke{as lainnya.
Operasi kelqs B sebuah transistor berarti bahwa arus kolektor hanya mengalir 180' dari
siklus ac. Ini berarti bahwa titik p ditempatkan di dekat titik putus dari kedua garis beban
dc dan ac. Keuntungan operasi kelas B adalah rendahnya disipasi daya transistor dan berkurangrrya penguras arus.
1
I
267
E transistor dioperasikan pada kelas B, ia menggunting setengah siklus. Untuk menghinff dfutoai yang dapat terjadi, maka anda harus menggunakan dua transistor dalam susunlni berarti bahwa satu transistor bekerja selama setengah siklus, dan tran-&ottgtaik.
fr Xrang lain bekerja selama setengah siklus yang lain. Dengan rangkaian dorong'tarik,
Er aelrat membangun penguat kelas B yang mempunyai distorsi rendah, daya beban besar
tinggi.
-G&insi
Gmbar l1-lla
Ice=o
sifat simetri dari rangftaian itu. Karena tahanan-tahanan pemberi prategangr *!hsama, setiap dioda emiter diberi prategangan dengan tegangan yang sama' Akibat'
lye setengah tegpngan catu jatuh melintas setiap transistor' Yaitu,
ftS*an
rl
vcrc--T
-V*
GARIS BEBAN DC
GARIS BEBAN AC
268
BAB 10
GARIS BEBAN DC
Karena tak ada resistansi dc pada rangkaian kolektor atau emiter pada Gambar l0.l
lD, arur
jenuh dc berharga tak terhingga. lni berarti bahwa garis beban dc vertikal,
seperti ditunjukkan pada Gambar 10-11c. Jika menurut anda hal ini tampaknya seperti situasi yang ber-
bahaya, anda benar. Yang paling zulit daram merancang penguat kelas B adalah *"*rrt1kan titik Qyangmantap pada titik putus. penuruiran ven yn|besar karena turunnya
suhu
dapat menggeser titik Q iauhke atas pada garis beban dc sampai pada tingkat a.rus yang
berbahaya. Tetapi, untuk sementara, kita akan menganggap bahwa titik
pada
koloh
O.terletak
titik putusnya, seperti ditunjukkan pada GambSr l0-l lc.
GARIS BEBAN AC
Garis beban ac yang telah diuraikan masih berlaku. Untuk sebuah pengikut emiter, arus
jenuh ac adalah
/co"o)
: Iro+
ry
: Vcda* Irnr,
Dalam pengikut emiter kelas B pada Gambar l}-lla,Ice = O,Vcae = ycc12, danr, = Ry
Dengan demikian, arus jenuh ac dan tegangan putus ac disederhanut*
Icaen>:
*.ni"o "
r0-32)
l0-33)
V..
lfi
dan
'fcs(^t)
: V,.
2
Gambar 10-l lc memperlihatkan garis beban ac itu. Bila sebuah transistor bekerja, titik
operasi transistor itu akan berayun ke atas sepanjang garis beban ac; sementara itu titik
operasi transistor yang lain tetap berada pada titik putusnya. Tegangan dari transistor yang
menghantar dapat berayun dari keadaan putus sampai keadaanjenuh. Pada setengatt ritOut
yang lain, transistor yang lain melakukan hal yang sama. Ini berarti bahwa
kepatuhan ac
dari penguat dorong-tarik kelas B lebih tinggi dari kelas A karena ia sekarang berharga
PP
l0 V, kita
Vcc
(r0-34)
ANALISIS AC
Gambar
l0'lld
ini hampjr sama denpn pengikut emiter kelas A. Bati tegangan dengan beban adalah
Ao
9,4-=
RZ
Rr*
/"
(10-35)
269
f(&+ ,L)
'
(10-36)
z""a:
r'"
ft
(l
0-37)
(l
0-38)
Bati arusz4; masih hampir sama dengan p, dan bati daya adalah
Ao: A,A,
PERTLAKU KESELURUHAN
Sekarang kita telah memiliki bayangan yang jelas tentang apa yang dilakukan rangkaian
pada Gambar 10-11a. Pada setengah siklus tegangan masuk yang positif, transistor yang
di atas menghantar dan yang di bawah putus. Transistor yang di atas berlaku seperti pengikut emiter yang biasa. Sehingga tegangan keluarnya hampir sama dengan tegangan masuknya. Biasanya, impedansi keluar amat rendah karena sifat pengikut emiter.
Pada setengah siklus tegangan masuk yang negatif, transistor yang di atas putus dan
transistor yang di bawah menghantar. Transistor yang di bawah berlaku seperti pengikut
emiter yang biasa yang menghasilkan tegangan beban hampir sama dengan tegangan masuk.
Perilaku keseluruhannya sekarang jelas. Transistor yang di atas menarlgani setengah
siklus tegangan masuk yang positif, dan transistor yang di bawah menangani setengah siklus
negatif. Pada kedua setengah siklus itu, zumber melihat impedansi masuk yang tinggi ke
dalam basis, dan beban methat impedansi keluar yang rendah.
\
DrsroRsr PELTNTASAN (CROSSOVER DISTORTION)
Gambar lO-I2a memperlihatkan rangkaian ekivalen ac untuk pengikut emiter dorong+arik
kelas B. Angpp bahwa tak ada prategangln sama sekali yang diterapkan pada dioda emiter.
,i
lt
0,7
fc{o,l
Gois beban
270
BAB 10
Maka tegangan y4ng datang harus naik sampai sekitar 0,7 V untuk mengatasi potensial barier itu. oleh karena itu, bila sinyalnya lebih kecil daripada 0,2 v, tak ada arus yang meng:
alir melalui Q1 . Perilaku yang sama terjadi juga pada setengah siklus yang lain; tak ada arus
yang mengalir pada Q2 sampu tegangan masuk ac lebih negatif daripada 0,7 v. Dengan
alasan ini, bila tak ada prategangan yang diterapkan pada dioda emiter, keluaran pengikut
emiter dorong-tarik kelas B akan tampak seperti Gambar l}-12b.
Sinyal mengalami distorsi. Karena perilaku pemotongan di antara sOtiap setengah siklus"
sinyalnya bukan lagi gelombang sinus. Karena pemotongan terjadi di antara waktu transis,
tor yang satu putus dan transistor yang lain mulai menghantar, kita menyebutnya distorci
pelintavn. Untuk menghilangkan distorsi lelintasan, kita perlu menerapkan sedikit prategangan maju pada setiap dioda emiter. Ini berarti menempatkan tittk Q sedikit di atas
titik putus, seperti ditunjukkan pada Gambar l0-12c. sebagai penuntun, arus /gq dari I
sampai 5 persen dari,[sc.ry zudah cukup untuk menghilangkan distorsi pelintasan.
Sebenarnya, kita mempunyai operasi kelas AB. Ini berarti bahwa arus kolektor meng
alir di dalam setiap transistor lebih daripada 1800 tetapi kurang dari 360o. Tetapi, karena
operaiinya mendekati kelas B daripada kelas A, banyak orang ni6namakan rangkaian ini s6'
bagai penguat kelas B.
DISTORSI NONLINEAR
Seperti yang telah dibahas, penguat sinyal besar kelas A mempelpanjang satu setengah siHus
dan memperpbndek yang lainnya. Salah satu cara mengatasinya ialah dengan pembenrnn,
yang mengurangs distorsi nonlinear sampai ke tingkat yang dapat diterima. Pengikut emiter
dorong-tarik kelas B bahkan menekan distorsi ini lebih jauh lagi karena kedua setengah siklusnya mempunyai bentuk yang sama. Meskipun distorsi nonlinear masih ada, tetapi jauh
lebih kecil daripada kelas A.
Penyebab distorsi yang rendah ini ialah bahwa semua harmonik genap dihapuskan
llarmonik adalah perbanyakan frekuensi mazuk. Misalnya, bila fu = I kHz, harmonik ke
dua adalah 2l<IIz, harmonik ketiga adalah 3 ktlz, dan seterusnya. Penguat sinyal besar ke
las A menghasilkan semua harmonik: ft, 2fn,3fn, 4fn, Sfn, dan seterusnya. penguat
dorong'tarik kelas B hanya menghasilkan harmonik ganjil saja:,{r,, 3fn, sfn, dan seterus.
nya. Oleh karena itu, dengan penguat dorong-tarik kelas B distorsinya menjadi rendalr" (Bab
22 akan membahas harmonik dengan lengkap dan menjelaskan mengapa dengan operasi
dorong-tarik harmonik genap dapat dihapuskan).
DAYA BEBAN
Daya beban ac penguat dorong-tarik kelas B diberikan oleh
Pt:
di
vei
8R.
(10-3e)
P!
+r
27I
PD
I ----v
*ri
-|,2,->,'
,r,
| .* ( ,*,
Db2
lbl
,L
.*
(c)
Gambar lO-13 (a) Arus dan tegangan kehs B. (b) Daya beban. lc) Disipasi daya
transistor.
Anda dapat menggunakan persamaan,ini bila anda mengukur tegangan beban puncak-keprncak dengan osiloskop.
\ selanjutnya, mari kita mencari daya beban maksimum. G
10-l3a memperlihatkan garis beban ac ideal untuk pengikut emiter dorong-tarik kelas B-. Garis ini ideal karena
mengabaikan vcn,&o, dan lgq. Pada penguat yang sebenarnya, titik jenuh ac tidak tepat
menyentuh zumbu vertikal, dan titik Q sedikit di atas titik putus. Gambar l0-l3a menggambarkan bentuk gelombang arus dan tegangan tak terpotong maksimum yang dapat kita
peroleh dengan satu transistor pada pengikut emiter dorong-tarik kelas B: transistor yang
lain menghasilkan setengah siklus bertitik-titik. Karena kepatuhan keluaran ac sama dengan
tegangan puncak-ke-puncak, daya beban maksimum adalah
rDL(mdrs)
Pada Gambar
t'DD2
- gR.
l0-40)
l0-13a, PP sama dengan 2vcea. Dengan demikian, rumus yang lainnya adalah
r I,
(maks)
vttn
2R,
(1041)
272
BAB 10
ini, disipasi daya setiap transistor amat kecil. Tetapi, bila ada sinyal, transistor mempunyai ayunan arus yang besar dan menyebabkan disipasi daya yang lebih besar.
Disipasi daya transistor tergantung dari banyaknya garis beban ac yang digunakanDalam kasus terburuk, disipasi mencapai maksimum bila 63 persen dari garis beban ac digunakan. I:mpiran I membuktikan bahwa disipasi daya transistor maksimum adalah
alasan
rDD(mahs):-
PP2
(t0-42)
40RL
I": I, * I,
l0-l la
adalah
l0-43)
Bila tak ada sinyal, 12 = Isq, dan penguras arus menjadi kecil. Tetapi bila ada sinyal, penguras arus naik karena arus kolektor yang di atas menjadi besar.
Bila semua garis*ghen-ac digunakan, maka transistor )'ang di atas mempunyai arus,setengah gelombang sinus yang melaluinya dengan harga puncak
Ic,ror>:
fu
Rr.
Seperti yang telah dibahas pada Bab 3,hargarata.rata atau harga dc dari sinyal setengah
gelo4bang adalah
-I2
= 0,3 l8.fs1;gry
atau
, _o.3l8vcEe
tr-&,
l0-44)
Persamaan
Pt: Vr/t
l0-45)
ini dapat diterapkan pada setiap penguat dorong-tarik kelas B dengan catu daya
tanggal Vss. Pada keadaan tanpa sinyal, daya dc kecil karena penguras arus minimum. Te.
tapi, bila.sinyal menggunakan semua garis beban ac, daya dc y.ang diberikan ke rangkaian
Persamaan
mencapai maksimum.
i
PENGUAT DAYA KELAS A DAN KELAS B
273
EFTSIENSI TAHAPAN
Efi siensi tahapan atlalah
r:iffi
(10-46)
rooo/o
tahap'
Seperti yang akan ditunjukkan pada contoh berikut ini, kelas B mempunyai efisiensi
keluar
jauh
daya
banyak
lebih
an yung lebih besar dar-ipada kelas A karena menghasilkan
tahapan
bahwa
ditunjukkan
dapat
dengan-lebih sedikit Aaya dc dari catu. Kenyataannya,
dorong-tarik kelas B mempunyai efisiensi maksimum 78,5 persen. Tahapan kelas A dapat
mempunyai efisiensi maksimum25 persen(tergantungRs)atau 50 persen(gandengantransformator). Dibandingkan dengan kedua kasus itu, kelas B masih lebih efisien.
Tabel
l0-2.
Rumus-rumus Kelas B
\
KESIMPULAI{
operasi kelas B' Data'dataTabel 10-2 mengikhtisarkan rumus'Iumus yang penting untuk
pelajarilah kembali penurunnya dapat menjelaskan sendiri. Jika anda mengalami kesulitan,
an dan-pembahasan yang terdahulu dari data tersebut'
GARIS BEBAN
Gambar 10-14
274
BAB 10
PRATEGANGAN.PEMBAGI TEGAI{GAN
Gambar 10-15a memperlihatkan prategangan pembagi tegangan untuk rangkaian dorong
tarik kelas B. Dua transistornya harus komplementer, artinya mereka mempunyai lengkung
?n vss, batas kemampuan maksimum, dan sebagainya yang silma. Misalnya, 2N3904 dan
PENGUATDAYAKELASADANKELAS B
275
2N3906 adalah komplementer, yang pertama transistor npn dan yang kedua pnp;kedua
transistor inl mempunyai lengkungan VsB,batas kemampuan makgimum, dan seterusnya
yang mirip. Pasangan komplementer seperti ini atla di pasar untuk hampir semua perancangan dorong-tarik kelas B.
Pada Gambar l0-15a, arus kolektor dan emiter hampir sama. Karena hubungan seri
dari transistor-transistor komplementer itu, setiap transistor mempunyai tegangan jatuh setengah dari tegangan catu. Untuk menghindari distorsi pqlintaqan, kita menetapkan titik 0
sedikit di atas titik putus, dengan harg Ves di antara 0,6 dan 0,7 V, tergantung dari jenis
transistor, suhu, dan unsur-unsur lainnya. kmbaran data menunjukkan bahwa kenaikan
Vss 6A mV menaikkan arus emiter 10 kali lebih banyak. Oleh karena itu, sangat sulit menemukan tahanan-tahanan stdndar yang dapat menghasilkan harga VsB yang tepat. Sebuah
tahanan yang dapat diatur hampir selalu dibutuhkan untuk menentukan titlk Q yang tepat.
Tetapi sebuah tahanan yang dapat diatur tidak memecahkan masalah suhu. Seperti
yang telah dibahas pada Bab 8, untuk arus kolektor tertentu, VpB tvtun sekitar 2 mV per
derajat kenaikan suhu. Dengan kata lain, Vsn yang dibutuhkan untuk menetapkan arus kolektor tertentu turun bila zuhu naik. Pada Gambar 10-15a, pembagr tegangan mefiberikan
penggerak kaku untuk setiap dioda emiter. Dengan demikian, bila zuhu naik, perubahan
tegangan tertentu pada setiap dioda emiter memaksa arus kolektor naik. Misalnya, bila tegangan VsB langdiminta turun 60 mV, arus kolektor naik dengan faktor 10 karena prategangan yang ditetapkan terlalu tinggi 60 mV.
Bahaya yang terbesar ialah pelanturan termal (lhermal runaway). Bila suhu naik, arus
kolektor naik, dan ini sama dengan tittk Q yang bergerak ke atas sepanjang garis beban dc
vertikal. Sejalan dengan pergerakan titik 0 ke arah arus kolektor yang lebih tinggi, sulp
transistor juga naik, sehingga lebih menurunkan harga VpB lang tepat' Keadaan yang menanjak ini berarti bahwa titik O dapat "melantur" dengan naik sepanjang garis beban dc
sampai daya yang berlebihan merusak transistor. Kemungkinan terjadinya pelanturan termal ini tergantung dari sifat-sifat termal transistor, caranya didinginklur, dan macam penyalur panas (heat sink) yang digunakan (akan dibahas kemudian).
,!
(a)
Gambar
lUlS
(b)
276
BAB 10
fTd
bag diode
ag, a"p", beker3.a dengan
baik, lengkungan dioda harus cocok
dengal r""gtungun-7r, dari transistor. Jadi,
i*.,"rrl
setiap kenaikan suhu mengurangi prategangan
yang
disajikan oterr ai1la kompensasi. Misalnya' prategangan 0,65 V menetapkan arus korektor
tenang ,"t urga i
-a. Bila suhu naik
9"ivi\
9jry*kan padarangkaian-rangkaiin
jauh
lebih
d#;;;;;;;
Gs
I"=I^
1to.+t1
Hasil ini cukup penting. Artinya kita dapat
menetapkan arus kolektor dengan mengen_
dalikan arus tahanan. Bayangkan iangkaian
ini sebagai sebuah cermin; arus yang meralui
rahanan dipantulkan ke dalamrangkaian rotertor.
sv.rs'rw!
rangkaian pada
Gambar l0-16a disebut
Gambar
menggambarkan cermin an$ pnp.Dengan
dasar alasan yang sama, arus
yang melalui kolektor
''o'r6b hampir sama dengan
arus yang melalui tahanan
transiitor cocok olnganiengtungan dioda, arus
riorektor hampir sama
'
cerminarus.
ililr;;;;;;;;;*n"
fi;;r;;il;;;;;;.
]*lJli#J,tr#:
d""s."i";cfi;;;7;;-;ffi,or
Gambar
lGl6
+30
,4r7
+30
kA
4,7 kO
", -ai.
tj
Gambar
lf}lT
,;'.
277
-1
278
BAB
ro
Alasan penggunaan transistor yang dipasang sebagai dioda adalah karena lebih mudah
jenis yang-saln
mencocokkan lengkungan dioda dengan lengkungan VsB bila transistor dari
pada
rangkaian-rangkeian
digunakan sebagai dioda dair transistor. Cara ini telah diterapkan
terpadu.
=
(bl
{c}
Gembar lO-18 Penggerak unuk pengilatt emiter dorong-tarik kelas B. (a) Rangkaian. (b) Rangkaian eki'
valen ac. (c) Rangtcaian ekivalen yang disederharukan.
279
&n
Q+ bekerja. Karena kapasitor penggandeng keluar bersifat terhubung ac, sinyal ac di-
Gambar l0-18t memperlihatkan rangkaian ekivalen ac dari penggerak CE. Dioda (transistor yang dipasang sebagai dioda) diganti oleh resistansi emiter ac-nya. Pada rangkaian
praktis, rj paling tidak 100 kali lebih kecil daripada R3 ; dengan demikian, rangkaian ekivalen ac-nya disederhanakan menjadi Gambar 10-18c. Sekarang, kita dapat melihat bahwa
tahapan penggeraknya adalah penguat terbenam dengan bati tegangan tanpa beban sebesar
R3
Biasanya, zin(rasis) dari transistor kelas B amat tinggi, sehingga bati tegangan dengan beban
dari tahapan penggerak hampir sama dengan bati tegangan tanpa beban.
+2,13 V
Gambar lol9 Penguat lengkap yang terdiri dari tahap CE sinyal kecil, pengerak kelas B, dan tahap keluaron dorong-taik.
280
BAB 10
Arus kolektor p2 sekitar 14,3 mA. Karena arus ini adalah arus pemberi prategangan
untuk cermin arus, alus kolektor tenang pada Qt dan Qo hampir sama dengan 14,3
mA:
Icq =
14,3 mA
lmpedansi masuk yang dilihat ke dalam basis dari transistor yang bekerja adalah
\
= 120(100Q) -=
zin(basis)
t'l l.a)
12kSl
Dalam rangkaian ekivalen ac. impedansi masuk ini paralel dengan tahanan kolektor
Q2. Karena adanya tahanan pembenam' bati tegangan dengan beban dari tahapan
penggerak adalah
sekitar
"rslrt:
lkoll 12ks,
A"*
r0012
= ._q 11
lkQ
100
s2
masukaly'
n IO-ZO.
, ,r{rru,
pa sihyal
diotj.
transistor-transistor kelas B.
Keuntungan yang lain dari
nya yang besar. Karena setiaP tran
an ac-nya adalah
PP
-- 2ycc
TER.MISTOR
'i
\\
---
Sebagai pengganti penggunaan cermin arus untuk mengkompen\asi pengikut emiter dorong'
tarik kelas B, kita dapat menggunakan termislor (tahanan yang hllainya turun bila suhunya
-,
28I
neik). Gag4san dibalik kompensasi termistor adalah sebagai benkut. Pada Gambar 10-21,
- hanan
V-ahS dilingkari adalah termistor. Kita dapat memilih harga suhu kamarR2 untuk
retapkan tittk
Q sedikit di atas titik putus. [^alu bila suhu naik,VBs yang diminta turun
per
2
mV
derajat. Karena resistansi termistor juga turun, t";;g* iang diterapk;
Fkiter
peda dioda emiter juga sedikit berkurang. Bila termistor yang digunakan tepat, sedikit banyik-ra dapat mengkompensasi kenaikan suhu.
DARLINGTON DAN SZIKLAI
pcngikut emiter dorong-tarik tidak cukup kaku untuk resistansi beban, kita dapat mengF@kan pasangan Darlington, seperti ditunjukkan dalam Gambar l0-2?t. Seperti telah dibahes,5sthp pasangan Darlington berlaku sepefti satu transistor dengan bati arus yangamat
tnngi Oleh karena itu, impedansi mazuk pada basis naik dan impedansi keluar pada erniter
tunrn- Karena setiap pasangan Darlington mempunyai dua tegangan jattth vss, kita perlu
neoggunakan empat dioda kompensasi, seperti yang ditunjukkan pada gambar. Rangkaian
Itste
besar.
Kadang-kadang lebih mudah merancang penguat dorong-tarik kelas B dengan jenis tran
sistor yang sama, baik zpn miltryn pnp. Gambar 1O-22b memperlihatlcan rangkaian dorong-
282
Gambar
Sziklai.
BAB 10
lG22
(a) Pasangan Darlington menaikkan daya beban' (b) Tahap keluaran Darlington dan
Pasangan
Sziklai, yang kadang-kadang disebut juga Darlington komplementer, bertindak seperti satu
transistor pip dengn bati arus yang amat tinggi. Perhatikan bahwa hanya tiga dioda kompensasi yang dibutuhkan. Tetapi ini bukan keuntungan yang utama. Yang paling baik mengenai *ngkuiun ini adalah kedua transistor keluarnya dari jenis ny'n. Dtli}mrt dari segi pe,*r*gurr, hal ini baik sekali karena lebih mudah mencocokkan transistor-transistor daya
bila berasal dari jenis yang sama.
PENGUAT CE GANDENGAN.TRANSFORMATOR
Transistor-transistor komplementer telah menyingkirkan transformator dari banyak pemakaian audio. Tetapi, anda masih akan menemui penguat CE dorong-tarik kelas B seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 10-23. Perhatikan bahwa kedua transislornyanpn. Sebuah
dioda digunakan untuk memberi prategangan bagi transistor-trbnsistor ini sedikit di atas
titik putusnya. Jika lengkungan dioda hampir cocok dengan lengkungan VBE dari transis'
tor, arus kolektor tenang tidak berubah terlalu banyak dengan berubahnya suhu.
Sinyal masuk ac digandeng-transformator ke basis. Karena perilaku transformator, sinyal yang menggerakkan basis mempunyai amplitudo yang sama tetapi dengan fasa yang
berlawanan. Akibatnya, setengah siklus yang positif menyalakan transistor yang di atas dan
mematikan transistor yang di bawah. Sebaliknya, setengah siklus yang negatif mematikan
transistor yang di atas dan menyalakan transistor yang di bawah.
Selama setengah siklus positif, transistor yang di atas menghantar melalui setengah
belitan yang di atas dari transformator keluar. Selama setengah siklus negatif, transistor
yang di bawah menghantar melalui setengah belitan yang di bawah. Dalam kedua kasus itu,
sinyal ac digandeng transformator ke tahanan beban'
283
Bs
Dla basis pada Gambar 10-23 menerima sinyal ac yang berbeda 180" satu sama lain. Hal
ini perlu karena kedua transistor mempunyai jenis yang vlma(npn). Sebuah transformator
orrr.p mahal dan mengambil tempat cukirp banyak untuk menghasilkan dua sinyal yang
gling berlawanan. Pembelah
fasa sepefti pada Gambar lO-24 lebrhpraktis digunakansebngai penggerak masuk.
Perhatikan bahwa pembelah fasa adalah penguat yang terbenam cukup berat.
Karena
dan emiter mempunyai harga sama, pembelah fasa mempunyai bati teBngrn tanpa beban sama dengan l. Selanjutnya, emiter yang dibootstrap menghasilkan
ahnan kolektor
sinlal
I4atlah pembelah
fasa
ini. Rangxaian ini akan amat berguna bila anda ingin meag-
,l
284
BAB to
*u-
t"r"i
f SO"C;
mikian pula, zuhu lingkungan dapat jauh lebih panas di dalam peralatan elektronika.
FAKTOR PENURUNAN BATAS KEMAMPUAN
Lembaran data sering menntukan Po(-"rr) sebuah transistor pada suhu lingkungan 25'C.
Misalnya, transistor 2N1936 m"mp,rttyaiPrimar") = 4Wuntuk Tt, = 25"C. Artinya 2N1936
yang digunakan pada penguat kelas A dapat mempunyai disipasi daya tenang setinggi 4 W.
Selama suhu lingkungn 25oC atau kurang, transistor masih bekerja di dalam batas kemam'
puan daya yang ditentukan
Apa yang harus anda lakukan bila nrhunya lebih besar daripada 25"C? Anda harus me'
nunrnkan (mengurangkan) batas kemampuan dayanya. Lembaran data kadang-kadang memasukkan lenglangay penurutwn batas kemampuan seperti Gambar 10-25. Seperti yang
dapat anda lihat, batas kemampuan daya turun bila suhu lingkungan naik. Misalnya, pada
zuhu lingkungan 100oC, batas kemampuan daya adalah 2 W. Perhatikan bahwa batas kemampuan daya tunrn secara linear terhadap suhu.
Beberapa lembaran data tidak memberikan lengkungn seperti Gambar 10-25. Sebagai
gantinya, mereka mencantumkan faktor batas kemampuan D. Misalnya, faktor penurunan
batas kemampuan dari transistor 2N1936 adalah 26,7 mWl"C. Artinya anda harus mengu1xn$ 26,7 mW unfirk setiap derajat suhu lingkungan di atas 25oC. Persamaannya adalah sebagai berikut,
LP:
D(Tt
25'C)
o-
B5
E
24
'6
v,
CJ
E
'a
G'
'.8
t,
.. I
q-o
Gambar 10,25 Lengkungan penurunan batas kemampuan daya untuk suhu lingkungan.
(l
0-48)
285
i5*lr+
bila zuhu lingkunpn naik sampai 75oC, anda harus mengurangi batas kemamp t-
n-ryadengan
A,P
rGl
rCffi
26,7 mW
P.o(maxs)
ElF
x (75,25) = 1,34W
fui
4W-
1,34W = 2,66W
E1ft anda mengurangi batas kemampuan daya dengan menggUnakan lengkungan peEil.n batas kemampuanpada Gambar 10-25 maupun dengan rumus seperti Pers. (1048),
g penting diingat adalah terjadinya penurunan batas kemampuln daya bila zuhu ling[-F; nait. Hanya karena rangkaian bekerja dengan baik pada 25'C, tidak berarti ia juga
firh+ baik pada jingkauan zuhu yang besar. Jadi, bila anda merancang rangkaian, anda
hnr memperhitungkan jangkauan zuhu operasi dengan penurunan batas kemampuan sentrmsistor
kbh
satu cara untuk menaikkan batas kemampuan daya transistor ialah dengan membuang
dengan lebih cepat. Untuk itulah penyalur parws (sekeping logam) digunakan. Bila
meoambah luas permukaan kotak transistor, panas akan terhambur ke udara sekitarnya
rn lebih mudah. Misalnya, Gambar l}-26a memperlihatkan sejenis penyalur panas. Bila
n frpsangkan ke kotak transistor, panas akan lebih cepat memancar karena sirip'siripnya
rm:nbrh luas permukaan kotak.
Gambar lo-26b memperlihatkan cara yang lain. Gambar ini adalah skema transistor
Xre
kilr
@g'o ftnwer-tab). Sebuah penjepit logam memberikan jalur panas keluar dari transisrm- Ftrieait logam ini dapat ditempelkan pada casis dari peralatan elektronika. Karena casis
tffi penyalur panas yang besar, panas dapat dengan mudah melepaskan diri dari transis6qfu msis.
Penjepit daya
Kolektor
yang ditempel
pada kotak
ffi
{al
Penyemat 1. Basis
2. Emiter
Kotak-kolektor
(cl
1026 (a) Penyalur panas dorong-tarik (push-on). (b) Transistor iepit-daya. (c) Transistor daya
rcrury. r.,.:ktor yang ditempelkan pada kotak.
-.i
.iI
286
BAB 10
Transistor daya besar seperti Gambar lo-26c memiliki kolektor yang dihubungkan lm7
panas melepaskan diri. Kotak transistor ini ksmudian
dipasangkan pada casis. Untuk mencegah terjadinya hubung-singkat antara kolektor dan
tanah casis, sebuah pencuci dari mika tipis digunakan di antara kotak transistor dan casis
Gagasan yang ponting di sini adalah bahwa panas dapat meninggalkan transistor dengan lebih
cepat, yang berarti bahwa transistor memiliki batas kemampuan daya lebih besar pada suhu
lingkungan yang sama. Kadang-kadang trinsistor dipasang pada penyalur panas yang besar
dengan sirip-sirip; dengan demikian panas dari transistor akan terbuang denganlebihefisien
SUHU KOTAK
Bila panas mengalir lieluar dari transistor, maka panas itu mengalir melalui kotak transistor
dan masuk ke dalam penyalur panas, yang kemudian memancarkan panas ke udara sekitarnya. Suhu kotak transistor Ts akan sedikit lebih panas daripada suhu penyalur panas Ts,
dan keduanya sedikit lebih panas daripada suhu lingkungan TaLembaran data dari transistor daya besar memberikan lengkungan penurunan batas kemampuan untuk suhu kotak dan bukan suhu lingkungan. Misalnya, Gambar 10-27 memperlihatkan lengkungan penurunan batas kemampuan untuk transistor 2N5877. Batas kemampuan dayanya 150 W pada suhu kotak 25"C;kemudian akan turun secara linearterhadap
suhu sampai mencapai nol pada suhu kotak 200oC.
Kadang-kadang anda mendapatkan faktor penurunan batas kemampuan di samping
lengkungan penurunan batas kemampuan. Dalam hal ini, anda dapat menggunakan persamaan berikut ini untuk menghitung penurunan kemampuan daya:
LP:
D(Tc
25'C)
(10-49)
D = faktor penurunan
batas kemampuan
Tc = suhu kotak
ANALISIS TERMAL
Dalam menggunakan lengkungan penurunan batas kemampuan dari transistor daya besar,
anda hendaknya mengetahui berapa suhu kotak terburuk yang dapat terjadi. Kemudian
anda dapat menurunkan batas kemampuan transistor sampai pada batas kemampuan daya
maksimumnya. Untuk menghitung suhu kotak, anda hendaknya mengetahui beberapa hal
mengenai termodinamika, yaitu pelajaran tentang aliran panas.
r60
o
3
140
120
f
.E
J
'6
o
,.i
.;
a-
100
80
60
40
20
0
80
I":
Gambar
120- 160
200
287
0,5'c/w
'
3,u*
lrsoc^v
,.1
Garnbar lO-28 Resistansi termal.
nya, Gambar lo-28a memperlihatkan suhu kotak, suhu penyalur, dan suhu lingkungan'
Panas mengalir dari kotak transistor ke penyalur panas dan kemudian ke udara sekitarnya.
P6da saat panas ini mengalir dari kotak ke penyalur panas, ia menemui resistansi termal 06s.
Ketika panas mengalir dari penyalur ke udara sekitarnya, ia mengalir melalui resistansi ter'
mal psa. Sebagai pedoman, pss berharga 0,2 sampai l'CiW dan flsa = 1,5"C4il, maka resistansi termalnya seperti ditunjukkan pada Gambar l0'28b.
Disipasi daya transistor PD mempunyai kecepatan yang sama dengan kecepatan panas
yang mengalir keluar dari transistor. Dalam termodinamika, kecepatan aliran panas analog
dengan arus, resistansi termal dengan resistansi, dan perbedaan suhu denpn tepngal:
di mana T1
dan
resistansi
tegangan
T,_7"
0
(l
0-s0)
Resistansi termal pada Gambar l}-28a tersusun seri dan dapat ditambahkart untuk mendapatkan resistansi termal total di antara kotak dan udara sekitarnya:
1rn:0.t*
9tu
o:T'-Tn
' D ocs+
osA
Dari persamaan ini, kita mendapatkan persamaan untuk suhu kotak sebagai berikut
Tc: Te+
Is
di rnana
PD(9cs* 0to)
( 10-5
l)
= suhu kotak
Z4 = suhu lingkungan
Pp = disipasi daYa transistor
0ss = resistansi termal antara kotak dan penyalur
dsa = resistansi termal antara penyalur dan udara sekitarnya
Rumus
ini adalah rumus kunci yang diperlukan untuk menghitung suhu kotak dari transis-
tor daya.
288
BAB 10
coNToH
lor0
Sebuah,rangkaianharusbeii,pel^rii,pia^orriaf,,.rr,oungkunFno:. sam,b,ri',trlgo':rtuii:,,
qiitor,,2N5877 dan.sebrah penyalur panas mernp[nyai:resisiansi,tafmtl-s$brwi'ber:.
ikut:
Oas = 0,5oC/W dan Osa = l,soC/W. Bila transistor itu mempunyai disipasi daya
SOALSOAL
Langsung
l0-1
Bila 0a"
to2
Pada Gambar lo-29b, gmbarlah garis beban ac dan hitunglah kepatuhan keluaran
10-3
ac-nya.
Berapa kepatuhan keluaran ac pada Gambar lo-29a2
Gambarlah garis beban ac untuk Gambar lo-29d. Hitunglah kepatuhan keluaran ac-
104
nya.
Gambar
lG29
KELAS B
PENGUAT DAYA KEI'AS A DAN
289
+10 V
+10 V
Gambar
lG29
(Laniutan)
19.5-PadaGambar10-30,berapakepatuhankeluaranacuntuktahapanpertama?Gambar'"-"
l"h garis beban ac untuk tahapan kedua'
Ai' Ap' Pl(maks)' Poe' Is' P5' dan
toigiTl^p=
tzs'hitunglah:4u '
n.
Gambar l0-29d'
1g-7 Ut"ng Soal 10-6 untuk
l0-30' hitunslah pensuras arus dc total
iil
P;;?ambar
Gambar 10-30
ls9
rll0
netsimum?
[]lt ffi-u"o*a oleh disipasi
kelas
dari penguat dorong-tarik
daya transistor maksit num
B diberikan
P2(maks)
0'2P11*u1*1
290
BAB 10
10-12 Gambarlah garis beban ac untuk Gambar l0-31a. Berapa kepatuhan keluaran
ac-
nya? Berapa daya beban maksimumnya? Dalam kasus terbwuk, berapa disipasi daya
transistor maksimumnya?
+15
(al
l0-13
10-l6
berapa Igql.
Tegangan catu pada Gambar
(b'l
Gambar 10-31
Ice?
10-17 Pada Gambar 10-32, berapa harga R yang menghasilkan Z6sq = l0 V untuk setiap
transistor keluaran? (Gunakanlah tegangan jatuh 0,7 V untuk dioda kompensasi.)
+20
Gambar 10-32
r-
-:
.i
-l.lc
,
l":11
:-:1
. i.::
-
li.:-l
l0-:4
i0.15
291
Penguat pada Gambu I 0-32 mempunyai tegangan jatuh yang sama melintas transistor-transistor keluarannya. Hitunglah tegangan di setiap titik pada penguat itu.
Perkirakanlah harga Pa16u1ss; dan P.p(mats) untuk tahapan keluar pada Gambar
to-32.
maksimum?
Pemecahan Kesulitan
tr0-25 Anda baru saja membangun rangkaian seperti Gambar l0-31a. Anda mengatur R
untuk mendapatkan Isq 20 mA. Lima menit kemudian, anda memeriksa kembali
rangkaian itu dan menemukan bahwa transistor yang di atas telah rusak. Jelaskan
apayang terjadi dan bagaimana anda memperbaikinya.
10-27 Penguat pada Gambar 10-30 tidak bekerja. Selanjutnya, penguras arus lebih tinggi
daripada seharusnya, karena ammeter yang dipasang seri dengan catu l5 V menunjuk angka sekitar 5,6 mA. Dari kemungkinan-kemungkinan ini, mana yang menye-
l0-18
i0.19
babkannya:
a. C1 terhubung-singkat
b. Cs terhubungsingkat
c. Sambungan kolektor-emiter pada tahap pertama terhubung-singkat
d. Ca terbuka
Seseorang berusaha untuk mendapatkan prategangan dioda dengan rangkaian pada
Gambar l0-3 lD dengan menggunakan dua dioda lN9l4, transistor 2N3904 dan
2N3904. Brla Igq = 25 mA, apa yang salah?
Pada keadaan sinyal penuh, tegangan puncak-ke-puncak melintas beban 50 Cl pada
Gambar 10-32 adalah nol. Dari hal-hal berikut ini, mana yang mungkin menyebab-
kannya:
a. Kapasitor penggandeng masuk terhubung*ingkat
b. Tepngan catu hanya 15 V
c. Tahanan beban terbuka
10-30 Carilah
li]-31
lLl.3l
1g.jj
fr
292
BAB 10
Tsntangan
10-34 Buktikan bahwa efisiensi tahapan maksimum dari pengikut emiter dorong-tarik kelc
B adalah 78,6 persen.
19-35 Pengikut emiter drrong-tarik kelas B pada Gambar lo-33a tidak menggunakan prategangan lainnyarJelaskan mengapa tak ada distorsi pelintasan.
+5V
+15 V
+5V
o-fLfL
lbl
Gambar 10-33
10-36 Rangkaian yang ditunjukkan pada Gambar l0-330 disebut pendorong arus (current
booster). Bila transistor nyala pada vsB = 0,7 v, berapa arus sumber pada titik ini?
Bila 0a" = 80, berapa arus beban bila arus sumber 5 mA? Dapatkah anda membayang
kan kegunaan rangkaian ini?
Komputer
19-37 variabel-variabel pada mikrokomputer yang khas harus dimulai dengan'huruf, A
sampai Z. Karakter yang kedua dapat berupa huruf atau bilangan I sampai 9. cor
" toh variabel-variabel yang sah adalah P, D3, R4 dan PS. Tak jadi masalah bila digunakan lebih dari dua karakter, tetapi komputer hanya mengenal dua karakter yang
pertama saja. oleh karena itu, komputer tak dapat membedakan antara ICe dan
ICSAT. Dari variabel-variabel berikut ini, mana yang sah?
a. PS
b. swQ
c.R
d. rcQ
e. VCEQ
10-38 subrutil adalah program yang lebih kecil yang diseupkan di dalam program yang
lebih besar. Subrutin dapat digunakan berkali-kali selama pelaksanaan program yang
lebih besar. Pernyataan GosuB dan RETURN mempermudah anda menggunakan
subrutin kapanpun anda inginkan. Misalnya, program berikut ini yang menghitung
arus jenuh ac dan tegangan putus ac sebuah penguat CE:
cosuB
1000
80 STOP
293
1000Y=l/RC+l/RL
l0l0 R = l/Y
1020 ISAT = ICQ + VCEQ/R
virQ
voFF =
IO4O RETURN
1030
ICQ'*R
l0'39
dan
R;,
GOSUB 1000. Jalur 1000 sampai 1040 adalah subrutin. Su!,rutin selalu.diakhiri
d.engan Ber4yataan RETURN; pernyataan ini.rneminta kompuler untuk tcemUati.ke
program utama. Bila komputer kembali, ia pergi ke jalur 60.
Apa yang dihitung komputer pada jalur 1020? Pada jalur 1030? Apa yang dicetak komputer pada layar?
Ada sebuah subrutin sebagai berikut:
2000 PS = ICQ*R
2010 NS = VCEQ
2O2O
IF
PS
2O5O
2030 PP = 2*NS
.2040coTo2060
2050 PP = 2*PS
2060 RETURN
1040
l0-41
Apa ypng dihitung pada jalur 2000? Jalur 2030? Bila,.PS lebih kecil darrpp{a Ng,
berapa harea PP bila subrutin berakhir?
Tulislah sebuah subrutin seperti Soal lG38 yang menghitung kepaluban keluaran
ac dari pengikut emiter kelas A. Mulailah dari jalur 3000.
Tulislah sebuah progrbm yang memasukkan batas kemampltan daya pada 25oC, fak-
tor