Resume Audit Aktiva Tetap
Resume Audit Aktiva Tetap
Resume Audit Aktiva Tetap
Resume
Auditing II
Suatu benda berwujud harus diakui sebagai suatu aktiva dan dikelompokkan sebagai
aktiva tetap bila:
a. Besar kemungkinan (probable) bahwa manfaat keekonomian di masa yang akan
datang yang berkaitan dengan aktiva tersebut akan mengalir ke dalam perusahaan;
dan
b. Biaya perolehan aktiva dapat di ukur secara andal.
2.
3.
Sifat pertama dari aktiva tetap tersebut yang membedakan aktiva tetap dari persediaan
barang dagangan. Misalnya mobil yang dimiliki PT. Astra sebagai produsen mobi;, hasil
produksi/rakitan yang berupa mobil untuk dijual harus digolongkan sebagai persediaan
barang dagangan (inventory), sedangkan mobil ayng dipakai untuk antar jemput pegawai
digunakan oleh direksi dan para manajer perusahaan harus digolongkan sebagai aktiva
tetap.
Sifat kedua dari aktiva tetap, merupakan salah satu alasan mengapa aktiva tetap harus
disusutkan.
Biaya penyusutan merupakan alokasi dari biaya penggunaan aktiva tetap selama masa
manfaatnya, secara sistematis dan teratur (menggunakan metode tertentu yang di
terapkan secara konsisten).
Sifat ketiga merupakan salah satu alasan mengapa setiap perusahaan harus
mempunyai keijakan kapitalisasi, yang membedakan antara capital expenditure dan
revenue expenditure.
Capital expenditure adalah suatu pengeluaran modal yang jumlahnya material dan
mempunyai manfaat lebih dari satu tahun. Revenue expenditure adalah suatu pengeluaran
yang jumlahnya tidak material walaupun masa manfaatnya mungkin lebih dari satu tahun.
Selain itu Revenue expenditure merupakan pengeluaran yang dilakukan peusahaan dalam
rangka menghasilkan pendapatan dan dibebankan kedalam rugi laba pada saat terjadinya
beban tersebut. Misalnya, pembelian mesin tik, meja tulis yang harga perunitnya kurang
dari Rp 500.000,- bagi perusahaan yang besar, akan merupakan revenue expenditure,
tetapi bagi perusahaan yang kecil akan merupakan capital expenditure.
2.
Resume
Auditing II
Memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas aktiva tetap.
2.
Untuk memeriksa apakah aktiva tetap yang tercantum di neraca betul-betul ada,
masih digunakan dan dimiliki oleh perusahaan.
3.
4.
Untuk memeriksa apakah disposal (penarikan) aktiva tetap sudah dicatat dengan
benar di buku perusahaan dan telah diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang
berwenang.
5.
Untuk memeriksa apakah ada aktiva tetap yang dijadikan sebagai jaminan.
7.
untuk memeriksa apakah ada aktiva tetap yang disewakan, jika ada apakah
pendapatan sewa sudah diterima perusahaan.
8.
untuk memeriksa apakah ada aktiva tetap yang mengalami penurunan nilai
(imperment).
9.
2.
Minta kepada klien Top Supporting Schedule aktiva tetap, yang berisikan :
Saldo awal, penambahan serta pengurangan-pengurangannya dan saldo akhir,
baik untuk harga perolehan maupun akumulasi penyusutannya.
3.
Periksa footing dan csoss footingnya dan cockkan totalnya dengan General
Ledger atau Sub-Ledger, saldo awal dengan working paper tahun lalu.
4.
5.
Periksa phisik dari Fixed Assets tersebut (dengan cara test basis) dan periksa
kondisi dan nomor kode dari Fixed Assets.
6.
7.
Pelajari dan periksa apakah Capitalization Policy dan Depreciation Policy yang
dijalankan konsisten dari tahun sebelumnya.
8.
Buat analisis tentang perkiraan Repair & Maintenance, sehingga kita dapat
mengetahui apakah ada pengeluaran yang seharusnya masuk dalam kelompok
Capital Expenditures tetapi dicatat sebagai Revenue Expenditures.
9.
Periksa apakah Fixed Assets tersebut sudah diasuransikan dan apakah Insurance
Resume
Auditing II