Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Resume Audit Aktiva Tetap

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Maria Meilina Ingelan 115020300111115

Resume
Auditing II

Audit Aktiva Tetap


Menurut Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No. 14, hal 16.2 IAI,2002):
Aktiva Tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau
dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi per\usahaan, tidak
dimaksudkan untuk dijual dalam kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa
manfaat lebih dari satu tahun.

Suatu benda berwujud harus diakui sebagai suatu aktiva dan dikelompokkan sebagai
aktiva tetap bila:
a. Besar kemungkinan (probable) bahwa manfaat keekonomian di masa yang akan
datang yang berkaitan dengan aktiva tersebut akan mengalir ke dalam perusahaan;
dan
b. Biaya perolehan aktiva dapat di ukur secara andal.

Beberapa sifat atau ciri aktiva tetap adalah :


1.

Tujuan dari pembeliannya bukan untuk dijual kembali atau diperjualbelikan


sebagai barang dagangan, tetapi untuk dipergunakan dalam kegiatan operasi
perusahaan.

2.

Mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.

3.

Jumlahnya cukup material.

Sifat pertama dari aktiva tetap tersebut yang membedakan aktiva tetap dari persediaan
barang dagangan. Misalnya mobil yang dimiliki PT. Astra sebagai produsen mobi;, hasil
produksi/rakitan yang berupa mobil untuk dijual harus digolongkan sebagai persediaan
barang dagangan (inventory), sedangkan mobil ayng dipakai untuk antar jemput pegawai
digunakan oleh direksi dan para manajer perusahaan harus digolongkan sebagai aktiva
tetap.
Sifat kedua dari aktiva tetap, merupakan salah satu alasan mengapa aktiva tetap harus
disusutkan.

Biaya penyusutan merupakan alokasi dari biaya penggunaan aktiva tetap selama masa
manfaatnya, secara sistematis dan teratur (menggunakan metode tertentu yang di
terapkan secara konsisten).
Sifat ketiga merupakan salah satu alasan mengapa setiap perusahaan harus
mempunyai keijakan kapitalisasi, yang membedakan antara capital expenditure dan
revenue expenditure.
Capital expenditure adalah suatu pengeluaran modal yang jumlahnya material dan
mempunyai manfaat lebih dari satu tahun. Revenue expenditure adalah suatu pengeluaran
yang jumlahnya tidak material walaupun masa manfaatnya mungkin lebih dari satu tahun.
Selain itu Revenue expenditure merupakan pengeluaran yang dilakukan peusahaan dalam
rangka menghasilkan pendapatan dan dibebankan kedalam rugi laba pada saat terjadinya
beban tersebut. Misalnya, pembelian mesin tik, meja tulis yang harga perunitnya kurang
dari Rp 500.000,- bagi perusahaan yang besar, akan merupakan revenue expenditure,
tetapi bagi perusahaan yang kecil akan merupakan capital expenditure.

Fixed assets atau aktiva tetap bisa dibedakan menjadi:


1.

Fixed tangible assets (aktiva tetap yang mempunyai wujud/bentuk,


bisa dilihat, bisa diraba).

2.

Fixed intangible assets (aktiva tetap yang tidak mempunyai


wujud/bentuk, sehingga tidak bisa dilihat dan tidak bisa diraba).

Yang termasuk fixed tangible assets misalnya:


a. Tanah (Land) yang diatasnya dibangun gedung kantor, pabrik atau rumah. Tanah
ini biasanya tidak dususutkan (menurut SAK maupun peraturan pajak).
b. Tanah bisa dimiliki dalan bentuk hak milik, hak guna bangunan (biasanya jika
kita membeli rumah dari real estate) yang mempunyai jangka waktu 20-30 tahun,
hak guna usaha dan hak pakai.
c. Perlu diperhatikan bahawa perusahaan asing dan mancanegara asing tidak
diperbolehkan membeli tanah dengan hak milik.
d. Gedung (Building) termasuk pagar, lapangan parker, taman, mesin-mesin
(Mechiney), Peralatan (Equipment), Furniture & Fixtures (meja, kursi), Delivery

Maria Meilina Ingelan 115020300111115

Resume
Auditing II

Equipment/Vehicles (mobil, motor, kapal laut, pesawat terbang).


e. Natural Resources (Sumber Alam), seperti pertambangan minyak, batu bara,
emas, marmer dan hak pengusahaan hutan (HPH). Natural Resources ini harus
dideplasi, bukan disusutkan, pada saat sumber alam tersebut mulai menghasilkan.

Yang termasuk intangible assets misalnya:


Hak paten, hak cipta (copy right), franchise, goodwill, preoperating expenses
(biaya-biaya yang dikeluarkan sebelum perusahaan berproduksi secara komersial,
termasuk biaya pendirian)
Contoh dari franchise adalah Kentucky fried chicken, hamburger, McDonald. Dalam hal
ini pengusaha yang ingin menjual makanan/minuman tersebut harus menandatangani
kontrak dengan pemilik franchise, agar bisa menjual makanan/menuman dengan rasa,
bentuk, gaya, dekorasi yang khusus untuk jenis makanan tersebut, tentu saja dengan
membayar royalty.

AUDIT OBJECTIVE (TUJUAN PEMERIKSAAN) AKTIVA TETAP


Dalam satu general audit (pemeriksa umum), pemeriksaan atas aktiva tetap mempunyai
beberapa tujuan sebagai berikut :
1.

Memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas aktiva tetap.

2.

Untuk memeriksa apakah aktiva tetap yang tercantum di neraca betul-betul ada,
masih digunakan dan dimiliki oleh perusahaan.

3.

Untuk memeriksa apakah penambahan aktiva tetap dalam tahun berjalan


(periode yang diperiksa) betul-betul merupakan suatu Capital Expenditure,
diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang berwenang didukung oleh bukti-bukti
yang lengkap dan dicatat dengan benar.

4.

Untuk memeriksa apakah disposal (penarikan) aktiva tetap sudah dicatat dengan
benar di buku perusahaan dan telah diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang
berwenang.

5.

Untuk memeriksa apakah pembebanan penyusutan dalam tahun (periode) yang


diperiksa dilakukan dengan cara yang sesuai dengan SAK, konsisten, dan

apakah perhitungannya telah dilakukan dengan benar (secara akurat).


6.

Untuk memeriksa apakah ada aktiva tetap yang dijadikan sebagai jaminan.

7.

untuk memeriksa apakah ada aktiva tetap yang disewakan, jika ada apakah
pendapatan sewa sudah diterima perusahaan.

8.

untuk memeriksa apakah ada aktiva tetap yang mengalami penurunan nilai
(imperment).

9.

untuk memeriksa apakah penyajian aktiva tetap dalam laporan keuangan,


sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia/SAK.

PROSEDUR PEMERIKSAAN AKTIVA TETAP


Prosedur audit atas aktiva tetap adalah sebagai berikut :
1.

Pelajari dan evaluasi internal control atas aktiva tetap.

2.

Minta kepada klien Top Supporting Schedule aktiva tetap, yang berisikan :
Saldo awal, penambahan serta pengurangan-pengurangannya dan saldo akhir,
baik untuk harga perolehan maupun akumulasi penyusutannya.

3.

Periksa footing dan csoss footingnya dan cockkan totalnya dengan General
Ledger atau Sub-Ledger, saldo awal dengan working paper tahun lalu.

4.

Vounch penambahan serta pengurangan dari fixed Assets tersebut. Untuk


penambahan kita lihat approvalnya dan kelengkapan supporting documentnya.

5.

Periksa phisik dari Fixed Assets tersebut (dengan cara test basis) dan periksa
kondisi dan nomor kode dari Fixed Assets.

6.

Periksa bukti pemilikan aktiva tetap.


1. Untuk tanah, gedung, periksa sertifikat tanah dan IMB (Izin
Mendirikan Bangunan) serta SIPB (Surat Izin Penempatan Bangunan).
2. Untuk mobil, motor, periksa BPKP, STNKnya.

7.

Pelajari dan periksa apakah Capitalization Policy dan Depreciation Policy yang
dijalankan konsisten dari tahun sebelumnya.

8.

Buat analisis tentang perkiraan Repair & Maintenance, sehingga kita dapat
mengetahui apakah ada pengeluaran yang seharusnya masuk dalam kelompok
Capital Expenditures tetapi dicatat sebagai Revenue Expenditures.

9.

Periksa apakah Fixed Assets tersebut sudah diasuransikan dan apakah Insurance

Maria Meilina Ingelan 115020300111115

Resume
Auditing II

Coveragenya cukup atau tidak.


10. Test perhitungan penyusutan, cross reference angka penyusutan dengan biaya
penyusutan diperkiraan laba rugi dan periksa alokasi/distribusi biaya
penyusutan.
11. Periksa notulen rapat, perjanjian kredit, jawaban konfirmasi dari bank untuk
memeriksa apakah ada Fixed Assets dijadikan sebagai jaminan atau tidak.
12. Periksa apakah ada Commitment yang dibuat oleh perusahaan untuk membeli
atau menjual Fixed Assets.
13. Untuk Construction in Progress, kita periksa penambahannya dan apakah ada
Construction in progress yang harus di transfer ke Fixed Assets.
14. Jika ada aktiva tetap yang diperoleh melalui leasing, periksa lease agreement
dan periksa apakah accounting treatmentnya sudah sesuai dengan standar
akuntansi leasing.
15. Periksa atau tanyakan apakah ada aktiva tetap yang dijadikan agunan kredit di
bank.
16. Periksa apakah ada aktiva tetap yang disewakan kepada pihak ketiga, jika ada,
periksa apakah pendapatan sewa sudah dibukukan dan diterima perusahaan.
17. Tanyakan/periksa apakah ada aktiva tetap yang mengalami penurunan harga
(impairment).
18. Periksa penyajian dalam laporan keuangan, apakah sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia/SAK.

Anda mungkin juga menyukai