Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Kompetensi Da'i

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

BAB I PENDAHULUAN Kebenaran yang tidak terorganisir akan dikalahkan oleh kemunkaran yang terorganisir.

Dakwah sebagai aktivitas yang bertujuan untuk menegakkan kebenaran tidak akan memberikan kontribusi yang berarti tanpa diorganisir dengan baik. Aktivitas dakwah yang hanya dijalankan sebagai pelengkap rutinitas keagamaan tidak akan memberikan pengaruh yang signifikan dalam membangun kehidupan yang Islami. Untuk memperoleh hasil yang maksimal, maka dakwah harus dikelola secara profesional dan sistematis. Karenanya, semua unsur dakwah (anashir dawah) harus dibenahi sehingga dakwah menjadi sebuah gerakan yang tetap menjadi elan vital dalam kehidupan umat manusia. alah satu unsur dakwah yang sangat menentukan keberhasilan dakwah adalah unsur da!i atau pelaku dakwah. The man behind the gun. Adagium tersebut menunjukkan bahwa manusia merupakan faktor pertama yang harus diperhatikan dalam sebuah organisasi, termasuk lembaga" lembaga dakwah. #embaga"lembaga dakwah harus menyusun program"program manajemen pengembangan umber Daya $uballigh % D$& sehingga para pelaku dakwah dapat memiliki kemampuan yang memadai dalam menjalankan tugas"tugas dakwah. $anajemen pengembangan D$ ini dimaksudkan untuk mengembangkan segenap potensi yang ada pada diri seorang da!i. 'rogram"program apa yang dapat dijalankan untuk mengembangkan D$ dalam proses dakwah( Aspek"aspek apa saja yang perlu dikembangkan pada diri da!i( Kemampuan dan keterampilan apa yang perlu dimiliki oleh seorang da!i dalam menjalankan tugas"tugas dakwah( 'ertanyaan"pertanyaan inilah yang selanjutnya akan dibahas dalam tulisan ini.

BAB II PEMBAHASAN Kesuksesan dakwah sangat tergantung pada kemampuan seorang da!i ). Da!i adalah orang yang melaksanakan dakwah baik secara lisan, tulisan, maupun perbuatan yang dilakukan baik secara individual maupun secara kolektif melalui lembaga"lembaga dakwah *. Dakwah Islam menjadi tugas setiap muslim untuk mengembangkan risalah kenabian. +abi $uhammad saw. adalah rasul terakhir dan risalah yang disampaikannya adalah risalah terakhir pula. Karena itu, dakwah Islamiah yang bertugas mengembangkan risalah +abi $uhammad saw. menjadi tugas yang berkesinambungan sampai akhir ,aman. Untuk meningkatkan kemampuan para da!i dalam melakukan aktivitas dakwah, maka perlu dikembangkan program pelatihan, pendidikan, dan pengkaderan da!i sehingga dapat memiliki kompetensi yang memadai yang memungkinkan mereka mengoperasionalkan tugas"tugas dakwah secara profesional. umber daya da!i yang ideal adalah mereka yang memiliki keterampilan tertentu, memiliki motivasi yang tinggi untuk mendayagunakan keterampilannya tersebut, dan mampu membangun dirinya secara jasmani dan rohani, serta mampu mengaplikasikan keterampilan tersebut dalam kehidupan masyarakat-. umber daya manusia (human resources) dapat diklasifikasikan menjadi dua aspek, yaitu kuantitas dan kualitas. Aspek kuantitas menyangkut jumlah sumber daya manusia yang tersedia. Aspek kualitas menyangkut mutu dari sumber daya manusia yang berkaitan dengan kemampuan fisik dan non" fisik yang meliputi kemampuan bekerja, berpikir, dan keterampilan" keterampilan lainnya.. 'engembangan sumber daya manusia harus meliputi
)

/amka, Prinsip dan Kebijaksanaan Dakwah Islam, %0akarta1 Uminda, )23*&, hlm. $. $unir 4 5ahyu Ilahi, anajemen Dakwah, %0akarta1 Kencana, *667&, hlm *)"

)3.
*

**.
.

$. $unir 4 5ahyu Ilahi, op. cit., hlm. )27. $. $unir 4 5ahyu Ilahi, op. cit., hlm. )33.

beberapa aspek, yaitu1 pertama, peningkatan kualitas iman dan takwa8 kedua, peningkatan kualitas hidup8 ketiga, peningkatan kualitas kerja8 keempat, peningkatan kualitas karya8 dan kelima, peningkatan kualitas pikir9. :erdasarkan pandangan"pandangan di atas, maka pengembangan sumber daya da!i dapat diarahkan untuk mengembangkan dua kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang da!i. Kompetensi tersebut meliputi1 kompetensi substantif dan kompetensi metodologis. Kedua kompetensi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut1 A. Kompetensi Substantif Kompetensi substantif ini berkaitan dengan penguasaan seorang da!i terhadap doktrin Islam secara utuh dan pengetahuan"pengetahuan lainnya yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas"tugas dakwah. 'enguasaan terhadap ajaran"ajaran Islam menjadi sangat penting, karena doktrin Islam inilah yang selanjutnya akan dijadikan sebagai isu sentral dalam berdakwah. Abdullah +ashih Ulwan dalam bukunya !Tsa"a#ah Dai$$ah sebagaimana dikutip oleh Didin /afidhuddin7 mengemukakan bahwa setiap da!i atau aktivis dakwah harus memiliki kelengkapan pengetahuan yang dibutuhkan dalam melaksanakan dakwah. Kelengkapan pengetahuan tersebut antara lain1 ). Tsa"a#ah Islami$ah, yaitu pengetahuan yang berhubungan dengan Al;uran, tafsir, sunnah nabawiyah, ilmu tauhid, fikih dan ushul fikih, ilmu tarbiyah dan akhlak, serta ni%ham %sistem& Islam, yaitu aturan Islam yang berhubungan dengan semua bidang kehidupan %walaupun hanya garis besarnya saja&. *. Tsa"a#ah tarikhi$$ah, yaitu pengetahuan yang berkaitan dengan peristiwa"peristiwa sejarah, memahami makna suatu peristiwa secara jernih untuk dijadikan sebagai pelajaran dalam melaksanakan tugas amar ma!ruf dan nahi munkar.
+inih $ahendrawati dan Agus Ahmad afei, Pengembangan as$arakat Islam& Dari Ideologi, 'trategi, 'ampai Tradisi, %:andung1 <emaja <osda Karya, *66)&, hlm. )9*.
7 9

Didi /afidhuddin, Dakwah (ktual, %0akarta1 =ema Insani 'ress, )222&, hlm.

3-.

-. Tsa"a#ah lughawi$ah wa al)adabi$ah , yaitu pengetahuan yang berkaitan dengan :ahasa Arab, agar dengannya bisa memahami dengan baik kandungan Al;uran dan sunnah +abi, serta sumber ilmu Islam lainnya yang sebagian besar mempergunakan :ahasa Arab. .. Tsa"a#ah insani$ah, yaitu pengetahuan yang berkaitan dengan perilaku manusia. Dakwah yang dilakukan akan memberikan hasil yang optimal manakala para da!i mengetahui secara pasti kondisi sasaran dakwahnya. Kondisi objektif madu yang perlu diketahui, antara lain1 minat dan kecenderungannya, tingkat pengetahuannya, latar belakang budayanya, dan sebagainya. 9. Tsa"a#ah !ilmi$ah, yaitu pengetahuan yang berkaitan dengan metode keilmuan dalam perspektif Islam, seperti1 prinsip pengkajian Islam, cara memperoleh ilmu pengetahuan %epistemologi&, obyek pengetahuan %ontologi&, dan tujuan untuk memperoleh ilmu pengetahuan %aksiologi&. 7. Tsa"a#ah waa"i$ah, yaitu pengetahuan yang berkaitan dengan masalah kekinian, yaitu masalah"masalah yang terjadi pada umat Islam dan umat manusia secara keseluruhan dewasa ini. Kompetensi substantif ini juga berkaitan dengan penguasaan seorang da!i terhadap materi"materi dakwah. 'ada dasarnya materi dakwah adalah seluruh rangkaian ajaran Islam yang diturunkan oleh Allah yang sesuai dengan fitrah dan kebutuhan manusia. $ateri dakwah yang dikemukakan dalam Al;uran berkisar pada tiga masalah pokok, yaitu1 akidah, akhlak, dan hukum.> Dalam Al;uran, materi"materi dakwah digambarkan secara umum berupa1 pertama, pengarahan"pengarahannya untuk memperhatikan alam raya8 kedua, peristiwa"peristiwa masa lalu yang dikisahkannya8 ketiga, pertanyaan"pertanyaan yang diajukan atau semacamnya yang dapat

$. ?uraish hihab, embumikan (l)*uran& Peran dan +ungsi (l)*uran dalam Kehidupan as$arakat, %:andung1 $i,an, )22>&, hlm. )2-.

>

menggugah hati manusia untuk menyadari diri dan lingkungannya8 dan keemapt, janji"janji dan ancaman"ancaman duniawi dan ukhrawi. 3 lamet $uhaemin Abda, mengklasifikasikan bahwa secara umum kandungan pokok Al;uran meliputi1 pertama, a;idah, yaitu masalah"masalah yang berkaitan dengan keyakinan %keimanan&, baik mengenai iman kepada Allah, iman kepada kitab"kitab Allah, iman kepada $alaikat, iman kepada rasul, iman kepada hari akhir dan iman kepada ;odho dan ;odar. :idang" bidang ini biasanya menjadi pokok bahasan dalam ilmu tauhid8 kedua, ibadah, yaitu ibadah khusus kepada Allah. Ibadah tersebut meliputi1 shalat, puasa, ,akat, haji, sedekah, jihad, nad,ar dan sebagainya. :idang"bidang ini biasanya menjadi pokok bahasan dalam fi;h8 ketiga, muamalat, yaitu segala sesuatu yang diajarkan untuk mengatur hubungan antara sesama manusia seperti1 masalah politik, ekonomi, sosial budaya, dan sebagainya8 keempat, akhla;, yaitu pedoman norma"norma kesopanan dalam pergaulan hidup sehari"hari8 kelima, sejarah, yaitu riwayat"riwayat manusia dan lingkungannya sebelum datangnya +abi $uhammad saw.8 keenam, dasar" dasar ilmu dan teknologi, yaitu petunjuk"petunjuk singkat yang memberikan dorongan kepada manusia untuk mengadakan analisa dan mempelajari isi alam dan perubahan"perubahannya.2 $. /afi Anshari menyebutkan, bahwa Al;uran dan sunnah itu pada pokoknya mengandung tiga prinsip, yakni1 pertama, a;idah, yaitu menyangkut sistem keimanan terhadap Allah 5@. yang menjadi landasan yang fundamental dalam keseluruhan aktivitas seorang muslim, baik yang menyangkut masalah mental maupun tingkah lakunya8 kedua, syariat, yaitu serangkaian ajaran yang menyangkut aktivitas umat Islam di dalam semua aspek hidup dan kehidupannya dengan menjadikan halal dan haram sebagai barometer8 ketiga, akhla;, yaitu menyangkut tata cara berhubungan baik

3 2

?uraish hihab, Ibid. etodologi Dakwah, % urabaya1

lamet $uhaemin Abda, Prinsip)prinsip Usaha +asional, )22.&, hlm. .>.

secara vertikal dengan Allah, maupun secara hori,ontal dengan sesama manusia dan seluruh makhluk Allah.)6 Di samping materi"materi di atas, isu dan materi dakwah yang lain yang perlu mendapat perhatian serius adalah menyangkut pemenuhan kebutuhan primer sasaran dakwah, seperti1 sandang, pangan, papan, dan pendidikan. /al ini perlu mendapat perhatian, karena kemiskinan dapat dimanfaatkan oleh pihak lain untuk menyebarkan agamanya dan memurtadkan umat Islam.)) $ateri"materi dakwah di atas saling terkait antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam menerapkan materi"materi dakwah tersebut haruslah memenuhi tahapan"tahapan, yaitu dari yang paling mendasar sampai kepada pengaktualisasian ajaran"ajaran Islam baik dalam bentuk ibadah ritual maupun berupa perilaku duniawi. irah nabawiyah mengajarkan bahwa materi pertama yang menjadi landasan utama ajaran Islam adalah masalah yang berkaitan dengan pembinaan a;idah. Karenanya, materi dakwah yang pertama"tama harus ditanamkan kepada sasaran dakwah adalah aspek a;idah, sebab a;idah %keimanan& ini diturunkan lebih dahulu sebelum diturunkannya perintah dan ajaran Islam tentang ibadah, syariat dan muamalat.)* $ateri a;idah menjadi pijakan utama bagi materi"materi dakwah lainnya, termasuk ketika mendakwahkan Islam kepada kelompok non"Islam, karena sesunguhnya setiap manusia yang terlahir ke alam dunia telah memberikan pengakuan akan ke"Asaan Allah 5@. $enanamkan a;idah Islam kepada mereka berarti meneguhkan kembali persaksian tauhid yang pernah diikrarkannya. Dalam kaitan ini, Allah 5@. berfirman dalam ? . al" A!raaf B>C1 )>*

$. /afi Anshari, Abda, Pemahaman dan Pengamalan Dakwah, % urabaya1 Al"Ikhlas, )22-&, hlm. ).7. Ahmad 5atik 'ratiknya %ed.&, Islam dan Dakwah& Pergumulan antara ,ilai dan -ealitas, %Dogyakarta1 $ajlis @abligh 'impinan 'usat $uhammadiyah, )233&, hlm. *7. Eathi Dakan, Kai#a ,adu Ila al)Islam, diterjemahkan oleh Fhadidjah +asution dengan judul G$enuju Kepada Islam!, %0akarta1 :ulan :intang, )23>&, hlm. )2.
)* ))

)6

, * + ( % ) % & ' "# $ ! 3# 5 -6 $ - 4 -' 2 -3 0 ) ) 0 1 / -' ! "# ) -.


@erjemahnya1 Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak) anak (dam dari sulbi mereka dan (llah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (sera$a ber#irman)& ./ukankah (ku ini Tuhanmu0. ereka menjawab& ./etul (1ngkau Tuhan kami), kami menjadi saksi.. (Kami lakukan $ang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan& .'esungguhn$a kami (bani (dam) adalah orang)orang $ang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)., )ebenarnya orang"orang kafir pun percaya bahwa Allah itu ada. Karena mereka tidak mengakui keberadaan Allah 5@., maka mereka disebut sebagai orang"orang kafir yang berarti mengingkari apa yang seharusnya mereka percayai. Allah 5@. berfirman dalam ? . #u;man B-)C1 *9

/; # C B + A 4 ? > ; @ ) ? . > ) 0 3 ) < = : ; % ) 9 # ) 7 8


@erjemahnya1 Dan sesungguhn$a jika kamu tan$akan kepada mereka& .'iapakah $ang menciptakan langit dan bumi0. Tentu mereka akan menjawab & .(llah.. Katakanlah& .'egala puji bagi (llah.2 tetapi keban$akan mereka tidak mengetahui.34 Karena itu, mendakwahkan Islam kepada seluruh umat manusia baik yang muslim maupun kepada kelompok non"muslim merupakan kewajiban yang harus ditunaikan. $ateri dakwah yang pertama"tama harus ditanamkan kepada mereka adalah materi a;idah. Akidah yang dimaksud bukan semata" mata berkaitan dengan eksistensi dan wujud Allah 5@. karena hal itu memang merupakan fitrah manusia %lihat ? . Al"A!raaf B>C1 )>*&, bahkan orang kafir pun percaya akan adanya Allah %lihat ? . #u;man B-)C 1 *9&, akan tetapi akidah yang menumbuhkan kesadaran yang dalam dan dimanifestasikan dalam bentuk ucapan, pikiran, dan tindakan. 'enanaman a;idah yang mantap diyakini dapat menjadikan madu berpegang teguh kepada Islam dan membuat mereka bersedia membela dan berkorban untuk menegakkan ajaran"ajaran Islam dalam berbagai aspek kehidupan.
FD /oly ?uran, Keluaran Kelima, Hersi 7.96 with Indonesian and Anglish @ranslation oleh 'erusahaan 'erangkat #unak I akhrJ, )22>.
). )-

FD /oly ?uran, Ibid.

>

B. Kompetensi Metodologis Kompetensi metodologis ini berkaitan dengan kemampuan teknis yang harus dimiliki oleh seorang da!i dalam mengoperasionalkan tugas"tugas dakwah. Kompetensi metodologis ini berhubungan dengan cara"cara apa yang dapat ditempuh sehingga aktivitas dakwah yang dilakukan dapat mencapai tujuan"tujuan dakwah secara efektif dan efisien. Kemampuan teknis ini meliputi beberapa aspek, antara lain1 ). Kemampuan $emilih $etode Dakwah Dang @epat $etode dakwah adalah cara yang digunakan untuk mengajak manusia kepada Islam untuk taat dan patuh kepada Allah dan rasul"+ya, baik dilakukan secara individu maupun secara berkelompok)9. Dengan kata lain, metode dakwah merupakan cara yang ditempuh oleh para da!i dalam melaksanakan tugas"tugas dakwah. $etode dakwah ini berkaitan dengan kemampuan seorang da!i dalam menyesuaikan materi dakwahnya dengan situasi dan kondisi sasaran dakwah serta tujuan yang hendak dicapai. Dari segi cara penyampaian %tablighKkomunikasi Islam&, metode dakwah dapat dibedakan atas1 metode yang bersifat satu arah (one wa$ communication), seperti metode ceramah dan metode yang bersifat dua arah (two wa$ communication), seperti metode diskusi. Dari segi jumlah audiens metode dakwah terbagi atas1 dakwah perorangan (dakwah #ardhi$ah), yaitu dakwah yang dilakukan terhadap seseorang secara langsung dan dakwah kelompok (dakwah jamaah), yaitu dakwah yang dilakukan terhadap kelompok tertentu. $etode dakwah menyangkut bagaimana seharusnya dakwah itu harus dilaksanakan)7. Dakwah yang hanya berorientasi pada cita"cita dakwah semata, tanpa memperhatikan faktor lain termasuk sasaran dakwah akan melahirkan dai yang sering putus asa dan tidak sabaran, karena yang dilihat kenyataannya tidak selalu seperti apa yang terdapat dalam cita"cita dakwah tersebut. Adanya gap antara !das sein dengan !das sollen dapat
)9

+asaruddin <a,ak, Abd. <osyad haleh,

etodologi Dakwah, % emarang1 @oha 'utra, )2>7&, hlm. anajemen Dawah Islam, %0akarta 1 :ulan :intang,

*.
)7

)2>>&, h. >*.

menimbulkan kekecewaan para dai dan sikap antipati dari audiens. Diversifikasi metode dakwah perlu disusun sesuai dengan sasaran dakwah yang sedang dihadapi. atu metode yang diterapkan untuk semua sasaran dakwah yang berbeda"beda karakternya akan melahirkan kegiatan dakwah yang monoton dan membosankan. /al ini merupakan usaha yang kurang bijaksana, karena menganggap sasaran dakwah sebagai barang yang tidak mempunyai kemauan)>. Dalam kenyataannya proses pelaksanaan dakwah, tidaklah selalu berjalan lancar. 'ara aktivis dakwah di samping memperoleh keberhasilan, juga kadang"kadang menghadapi kegagalan, tergantung kepada usaha dan metode yang mereka lakukan, apakah sesuai atau tidak dengan tuntutan ,aman.)3 'engalaman menunjukkan bahwa, meskipun materi dakwah itu baik, ternyata sering mendapatkan respon yang kurang memuaskan karena metode penyampaiannya yang tidak tepat. $emilih metode dakwah yang tepat sesuai dengan kondisi audiens menjadi sangat penting dan menentukan keberhasilan dakwah, sebab mendakwahkan Islam berarti memberikan jawaban Islam terhadap masalah yang dihadapi oleh umat manusia. Lleh karena itu, dakwah harus aktual, faktual, bersifat !human interest dan menyentuh perasaan audiens. @idak berbisik kepada orang tuli, atau tersenyum kepada orang buta )2. Kegiatan" kegiatan dakwah perlu mempertimbangkan kondisi sosial"budaya untuk menyesuaikan metodenya dengan realitas yang ada*6. *. Kemampuan $embuat 'erencanaan Dakwah

+asruddin /arahap dkk. %ed.&, Dakwah Pembangunan, %Dogyakarta 1 D'D =olongan Karya @ingkat I 'ropinsi DID, )22*&, h. ..".9. Anwar $asy!ari, /utir)butir Problematika Dakwah Islami$ah, % urabaya1 :ina Ilmu, )22-&, hlm. -2.
)2 )3

)>

Idris @haha, Dakwah dan Politik 5Dai /erjuta 6mat7, %:andung 1 $i,an,

)22>&, h. ))-. $uhammad /usain Eadhlullah, 6slub ad)Dawah #i al)*uran, diterjemahkan oleh @armana Ahmad ?osim dengan judul G$etodologi Dakwah dalam Al" ?ur!an!, %0akarta 1 't. #antera :asritama, )22>&, h. *6.
*6

Untuk mencapai hasil dakwah yang baik, maka diperlukan perencanaan dakwah yang tepat dan sesuai dengan situasi sosial yang terjadi, sebab di samping karakter individu, situasi sosial juga besar pengaruhnya dalam membentuk sikap dan tingkah laku manusia *). ituasi sosial tertentu memberikan pengaruh terhadap cara orang bertingkah laku dan mengambil sikap tertentu. #ingkungan sosial memberikan rangsangan"rangsangan tertentu dalam membentuk watak dan kepribadian seseorang, pembentukan norma"norma, bahkan pengembangan kepribadian itu hanya mungkin berada dalam situasi sosial. Untuk itu, pelaksanaan dakwah harus dapat menilai dan menimbang situasi sosial tersebut. ehubungan dengan kenyataan yang berkembang dalam masyarakat, bila dilihat dari aspek kehidupan psikologi, maka dalam kegiatan dakwah berbagai permasalahan menyangkut audiens perlu mendapatkan konsiderasi yang tepat. etiap kelompok masyarakat yang berbeda selalu memiliki ciri" ciri khusus yang menuntut kepada metode pendekatan dakwah yang berbeda pula antara satu dengan yang lainnya. 'enetapan metode dakwah yang didasari pada prinsip"prinsip psikologis yang berbeda merupakan suatu kerangka keharusan bilamana ingin mewujudkan efektivitas dalam pelaksanaan dakwah **. Lleh karena yang menjadi sasaran dakwah ini bermacam"macam karakternya, maka seorang juru dakwah baik secara individu maupun secara kolektif %lembaga"lembaga dakwah& perlu merumuskan perencanaan dakwah secara matang. /al"hal yang perlu mendapat perhatian dalam penyusunan perencanaan menyangkut sasaran dakwah adalah 1 umur, tingkat pengetahuan, sikap terhadap agama, dan jenis kelamin *-. 'erbedaan karakter audiens membuat rencana dan pelaksanaan dakwah juga berbeda dari segi metode dan prioritas materi"materi dakwah.

*)

@oto @asmara, Komunikasi Dakwah, %0akarta1 =aya =ramedia, )23>&, hlm. $. Arifin, Psikologi Dakwah, %0akarta 1 :umi Aksara, )22-&, h. -".. $ahfudh yamsul /adi $<., dkk., K. 8. 9ainuddin 9. +igur Dai /erjuta 6mat ,

>*.
**

*-

% urabaya 1 Karunia, )22.&, h. 3-.

)6

-. Kemampuan $engevaluasi /asil"hasil Dakwah @ingkat keberhasilan dakwah dapat dilihat pada sejauh mana suatu aktivitas dakwah dapat mencapai tujuan"tujuan yang telah ditetapkan. Afektivitas dapat diartikan sampai di mana suatu organisasi dapat mencapai tujuan"tujuan utama yang telah ditetapkan *.. Dalam kaitannya dengan proses dakwah, maka efektivitas dakwah dapat diukur melalui tingkat keberhasilan dakwah dalam mencapai tingkat out put sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, yaitu terbentuknya kondisi yang lebih Islami. @ujuan dakwah secara umum adalah mengubah perilaku sasaran dakwah agar mau menerima ajaran Islam dan mengamalkannya dalam kehidupan pribadi, keluarga, maupun sosial"kemasyarakatannya, agar tercapai kehidupan yang penuh dengan keberkahan, mendapat kebaikan dunia dan akhirat, serta terbebas dari ad,ab neraka. Dakwah bertujuan untuk membangkitkan keinsafan orang untuk kembali ke jalan Allah. *9 @ujuan dakwah untuk mencapai keberkahan hidup dijelaskan oleh Allah 5@. dalam ? . al"A!raaf B>C1 27

* ) < = -; % ) : E -4 + 3 # $ - @ & ) 0 1 D+ 0 ) ? / ) , F / % * ' -4 -; -' 7 5 4


@erjemahnya1 :ikalau sekiran$a penduduk negeri)negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (a$at)a$at Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatann$a. ;< @ujuan dakwah untuk memperoleh kebaikan dunia dan akhirat sebagai balasan atas amal kebajikan yang telah dikerjakan dijelaskan oleh Allah 5@. dalam ? . Al":a;arah B*C1 *6*

#or

0ackson 0hon /. 4 $organ F. '., =rgani%ation Theor$ ( anagement, %#ondon 1 'rentice /ann, )23>&, h. --)"--3.
*9

*.

acro Perspecti>e

A. $achfoeld, +ilsa#at Dawah& Ilmu Dawah dan Penerapann$a, %0akarta1 :ulan :intang, )2>9&, hlm. --.
*7

FD /oly ?uran, lo. cit.

))

-% L @ ) K + 8 > F % 4 -; H I 3J ' ) G)
@erjemahnya1 ereka itulah orang)orang $ang mendapat bahagian dari apa $ang mereka usahakan2 dan (llah sangat cepat perhitungan),$a. ;? Ada tiga hal pokok yang terkandung dari tujuan dakwah, yaitu1 pertama, mengajak seluruh umat manusia agar menyembah Allah, tanpa mempersekutukan"+ya dengan sesuatu dan tidak pula ber"@uhankan selain Allah8 kedua, mengajak kaum muslimin agar mereka ikhlas dalam beragama karena Allah, menjaga agar amal perbuatannya tidak bertentangan dengan ajaran Islam8 ketiga, mengajak manusia untuk menerapkan hukum Allah yang akan mewujudkan kesejahteraan dan keselamatan bagi umat manusia secara keseluruhan.*3 @ujuan"tujuan umum di atas harus dirumuskan ke dalam tujuan" tujuan yang lebih operasional sehingga dapat dievaluasi tingkat keberhasilannya. <umusan tujuan"tujuan operasional tersebut, seperti1 tingkat pengetahuan agama, tingkat keisti;amahan dalam mengerjakan shalat, tingkat keamanahan dan kejujuran, berkurangnya angka kemaksiatan, ramainya shalat berjamaah di masjid, berkurangnya tingkat pengangguran, dan sebagainya. etelah dakwah itu dilakukan oleh seorang pelaku dakwah (dai) dengan menyampaikan materi (maddah) dakwah melalui media (wasilah) dan metode (thari"ah) tertentu, maka akan timbul efek (atsar) pada diri penerima dakwah (madu) dalam bentuk keyakinan, pikiran, sikap, dan perilaku. Afek yang ditimbulkan oleh aktivitas dakwah tersebut sekaligus menjadi barometer tercapainya tujuan"tujuan dakwah yang telah ditetapkan. Karenanya, pencapaian tujuan"tujuan dakwah itu tercermin dalam keyakinan, pikiran, sikap, dan perilaku madu. ukses"tidaknya suatu dakwah bukanlah diukur melalui gelak tawa atau tepuk riuh pendengarnya, bukan pula dengan ratap tangis mereka. Kesuksesan dakwah dapat dilihat pada bekas (atsar) yang ditinggalkan dalam
*>

FD /oly ?uran, Ibid. etode Diskusi dalam Dawah, % urabaya1 Al"Ikhlas,

Abdul Kadir $unsyi, )23)&, hlm. *6"**.

*3

)*

benak pendengarnya ataupun tercermin dalam tingkah laku mereka. Untuk menciptakan komunikasi yang efektif, maka diperlukan berbagai metode untuk mengetahui hasil"hasil komunikasi yang telah dicapai untuk selanjutnya dijadikan sebagai dasar untuk membangun komunikasi yang efesien dan efektif.*2

BAB III KESIMPULAN :erdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut1 ). Unsur da!i memiliki peran yang sangat menentukan tingkat keberhasilan dakwah. Afektivitas dakwah sangat tergantung pada kualitas da!i. Karena itu, seorang da!i harus memiliki kompetensi yang memadai dalam mengoperasionalkan tugas"tugas dakwah. Ada dua kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang da!i, yaitu1 kompetensi substantif dan kompetensi metodologis.

#ihat =erald $. =oldhaber 4 =eorge A. :arnett, 8andbook o# =rgani%ational @ommunication, %+ew 0ersey1 AbleM 'ublishing Forporation, )229&, hlm. *>9"-)>.

*2

)-

*. Kompetensi substantif adalah penguasaan da!i terhadap ajaran"ajaran Islam sebagai isu sentral dakwah. Kompetensi ini juga berkaitan dengan penguasaan da!i terhadap materi"materi dakwah yang akan disampaikan. -. Kompetensi metodologis adalah kemampuan teknis yang memungkinkan seorang da!i mengoperasionalkan tugas"tugas dakwah secara efisien dan efektif. Kompetensi metodologis ini meliputi1 kemampuan memilih metode dakwah yang tepat, kemampuan membuat perencanaan dakwah, dan kemampuan mengevaluasi hasil" hasil dakwah.

DAF A! PUS AKA Abda, lamet $uhaemin, Prinsip)prinsip etodologi Dakwah, % urabaya1 Usaha +asional, )22.&. Arifin, $., Psikologi Dakwah, %0akarta 1 :umi Aksara, )22-&. Anshari, $. /afi Anshari, Pemahaman dan Pengamalan Dakwah, % urabaya1 Al"Ikhlas, )22-&. FD /oly ?uran, Keluaran Kelima, Hersi 7.96 with Indonesian and Anglish @ranslation oleh 'erusahaan 'erangkat #unak I akhrJ, )22>. Eadhlullah, $uhammad /usain, 6slub ad)Dawah #i al)*uran, diterjemahkan oleh @armana Ahmad ?osim dengan judul G$etodologi Dakwah dalam Al"?ur!an!, %0akarta 1 't. #antera :asritama, )22>&. =oldhaber, =erald $. 4 =eorge A. :arnett, 8andbook o# =rgani%ational @ommunication, %+ew 0ersey1 AbleM 'ublishing Forporation, )229&. ).

/adi $<., $ahfudh yamsul., dkk., K. 8. 9ainuddin 9. +igur Dai /erjuta 6mat, % urabaya 1 Karunia, )22.&. /afidhuddin, Didin, Dakwah (ktual, %0akarta1 =ema Insani 'ress, )222&. /arahap, +asruddin dkk. %ed.&, Dakwah Pembangunan, %Dogyakarta 1 D'D =olongan Karya @ingkat I 'ropinsi DID, )22*&. /amka, Prinsip dan Kebijaksanaan Dakwah Islam, %0akarta1 Uminda, )23*&. 0hon /., 0ackson 4 $organ F. '., =rgani%ation Theor$ ( acro Perspecti>e #or anagement, %#ondon 1 'rentice /ann, )23>&. $ahendrawati, +inih, dan Agus Ahmad afei, Pengembangan as$arakat Islam& Dari Ideologi, 'trategi, 'ampai Tradisi, %:andung1 <emaja <osda Karya, *66)&. $achfoeld, A., +ilsa#at Dawah& Ilmu Dawah dan Penerapann$a, %0akarta1 :ulan :intang, )2>9&. $unsyi, Abdul Kadir, etode Diskusi dalam Dawah, % urabaya1 Al"Ikhlas, )23)&. $asy!ari, Anwar, /utir)butir Problematika Dakwah Islami$ah, % urabaya1 :ina Ilmu, )22-&. 'ratiknya, Ahmad 5atik %ed.&, Islam dan Dakwah& Pergumulan antara ,ilai dan -ealitas, %Dogyakarta1 $ajlis @abligh 'impinan 'usat $uhammadiyah, )233&. <a,ak, +asaruddin, etodologi Dakwah, % emarang1 @oha 'utra, )2>7&. haleh, Abd. <osyad, anajemen Dawah Islam, %0akarta 1 :ulan :intang, )2>>&. hihab, $. ?uraish, embumikan (l)*uran& Peran dan +ungsi (l)*uran dalam Kehidupan as$arakat, %:andung1 $i,an, )22>&. @asmara, @oto, Komunikasi Dakwah, %0akarta1 =aya =ramedia, )23>&. @haha, Idris, Dakwah dan Politik 5Dai /erjuta 6mat7, %:andung 1 $i,an, )22>&. Dakan, Eathi, Kai#a ,adu Ila al)Islam, diterjemahkan oleh Fhadidjah +asution dengan judul G$enuju Kepada Islam!, %0akarta1 :ulan :intang, )23>&.

)9

DAF A! ISI

Halaman BAB I. BAB II. PENDAHULUAN NNNNNNNNNNNNNNNN..NNNN.. ) PEMBAHASAN ..NNNNNNNNNNNNNNNNNN..NN * A. Kompetensi ubstantif ..NNNNNNNNNNNNNNNN.N :. Kompetensi $etodologis ..NNNNNNN.N.N > BAB III. KESIMPULAN NNNNNNNNNNN...............NNNN.N. )DAF A! PUS AKA NNNNNNNNNNNNNNNNNNN...N. ).

)7

$Analisis entang Pengembangan Sumbe% Da&a Manusia Dalam P%oses Da'(a)*

K"MPE ENSI DA#I

"le)+ U s m a n NIM+ ,-...,,./.,0.,/.,,/1

)>

Mata Kulia)+ Mana2emen Da'(a) dan Komuni'asi Dosen Pembina+ D%. Umaima) 3a)id

P!"4!AM D"K "! UIN S5A!IF HIDA5A ULLAH 6AKA! A 1,,7

)3

Anda mungkin juga menyukai