Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Slide5 SampelSistematis Materi4

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 14

Semester Gasal 2019/2020

Departemen Statistika
FMIPA UNHAS

ANALISIS & PERANCANGAN SURVEI

Anisa
Sitti Sahriman
Pertemuan-2

Teknik Pengambilan
Sampel Sistematik
(Systematic Sampling)

Anisa
Anna Islamiyati
Prosedur Penarikan sampel
Sistematik
Cari informasi besarnya N

Tentukan n, menggunakan formula


sampel acak sederhana

Tentukan k = N/n (bulatkan)

Acak bilangan 1, 2, …, k. Misalkan


diperoleh m (1  m  k)

Objek yang terpilih adalah objek ke-m,


ke-(m+k), (m+2k), …, (m+(n-1)k) pada
kerangka penarikan sampel
Kerangka Penarikan sampel
Kerangka penarikan sampel tidak selalu harus berupa
daftar di kertas, tapi bisa berbentuk abstrak. Misalnya
barisan pengunjung tempat belanja atau tempat wisata.
Atau mungkin berupa satuan sampel yang tertata dengan
aturan tertentu, misalnya rumah di kompleks perumahan
atau toko di suatu pertokoan.

N dapat diketahui dengan pasti pada kasus tertentu, tapi


pada kasus lain tidak dapat ditentukan sehingga harus
diasumsikan (diduga). Misalnya pada kasus pengunjung
tempat belanja.
Ilustrasi
Objek dalam populasi dibayangkan berada
pada suatu barisan, kemudian setiap k buah
objek diambil secara acak dan sistematik 1
objek. Misalkan populasinya adalah
pengunjung supermarket. Jelas tidak ada
daftar yang memuat semua pengunjung
supermarket tersebut. Kemudian misalkan
peneliti memutuskan untuk mengambil 1
orang dari 5 orang yang masuk. Dilakukan
pengacakan dulu apakah orang ke 1, 2, 3, 4
atau 5 yang terambil. Misalkan orang yang
ke 4 yang terpilih, selanjutnya dipilih orang
urutan masuk ke 9, 14, 19, 24 dan seterusnya
yang dipilih sebagai sampel.
Pendugaan Rataan Populasi ()
n

y 2
1  (n  1)  
i
̂  ysy  i 1
V ( ysy ) 
n n
dengan  adalah korelasi antar pasangan objek
sampel sistematik dari frame yang sama. Nilai ini
tidak dapat dihitung hanya menggunakan satu conth
sistematik, sehingga ragam penduga didekati dengan
ragam penduga rataan sampel acak sederhana.

 N n
2
s
V ( ysy )  
ˆ 
n N 
Pendugaan Total Populasi ()
n

y i
ˆsy  Nysy  N i 1
 2
n V (ˆsy )  N
2
1  (n  1)  
n
dengan  adalah korelasi antar pasangan objek sampel
sistematik dari frame yang sama. Nilai ini tidak dapat
dihitung hanya menggunakan satu conth sistematik,
sehingga ragam penduga didekati dengan ragam
penduga rataan sampel acak sederhana.

 N n
2
s
V (ˆsy )  N
ˆ 2
 
n N 
Contoh
Suatu survei dilakukan untuk menghitung jumlah penduduk wanita dalam
suatu desa di suatu propinsi. Survei dilakukan di 212 desa dengan
menggunakan metode penarikan sampel sistematik, berikut hasilnya:

Dugalah rata-rata jumlah penduduk


Desa Jumlah y2 wanita di propinsi tersebut serta
Wanita (y) hitung ragamnya jika diketahui
1 82 6724 jumlah populasi desa sebanyak 1484.
2 76 5776 Jawab :
n
3 83 6889
… …
y i
17.066
ˆ  ysy  i 1
  80,5
210 84 7056 n 212
211 80 6400
 N n
2
s
212 79 6241 V ( y sy )  
ˆ 
Total 17.066 1.486.800
n N 
535,483  1484  212 
    2,16
212  1484 
Tiga Tipe Populasi

Random Population V ( ysy )  V ( y )


Tiga Tipe Populasi
Ordered Population V ( ysy )  V ( y )
Tiga Tipe Populasi

Periodic Population V ( ysy )  V ( y )


Pendugaan Proporsi Populasi (p)

Nilai y = 1 untuk Ya, dan y = 0 untuk Tidak

y i
pˆ sy  ysy  i 1
n
ˆ sy (1  pˆ sy )  N  n 
p
Vˆ ( pˆ sy )   N 
n 1  
Tugas-4. Individu
1. Secara mandiri, buatlah ulasan mengenai
Chapter 7 (Hal 217-288) Buku Acuan 1 dan
Chapter 4 (mulai hal 81-120) Buku Acuan 2
mengenai Penarikan Sampel Sistematik yang
dibahas dalam buku ini . Bandingkan dengan
teori yang dipelajari dari materi hari ini.
Materi yang diberikan di slide jelaskan
kembali menurut apa yang telah anda baca
dan pelajari dari textbook!
2. Apa keuntungan penarikan sampel acak
sistematik dibandingkan penarikan sampel
acak sederhana?

Anda mungkin juga menyukai