Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Makalah Kapita Selekta

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENERAPAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN


“Mata kuliah kapita selekta”
Dosen pengampu: Natriani Syam, S.Pd., M.Pd.

Sri Aisyah 210407551062

KELAS CPIL2

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “penerapan model-model pembelajaran” dari Mata Kuliah Kapita Selekta.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.

Terima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada Ibu Natriani


Syam, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu karena telah membimbing kami
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami dengan baik.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kami dalam proses pembelajaran. Semoga makalah
sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenang dan kami memohon kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan di masa depan.

Parepare, 10 Maret 2023

Sri Aisyah
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. ii

DAFTAR ISI .............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................... 2
C. Tujuan ..................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian model-model pembelajaran ..................................................... 3


B. Jenis-jenis model pembelajaran ................................................................ 4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................. 14
B. Saran ....................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 15
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemajuan teknologi telah membawa dampak besar dalam pendidikan,
memungkinkan pengembangan model-model pembelajaran yang lebih interaktif
dan inovatif. Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran dapat memperluas ruang
dan waktu pembelajaran, serta memberikan aksesibilitas yang lebih baik bagi
peserta didik.

Berbagai teori pembelajaran seperti behaviorisme, kognitivisme,


konstruktivisme, dan teori-teori lainnya memberikan landasan bagi
pengembangan model-model pembelajaran. Misalnya, teori kognitivisme
menekankan pentingnya proses mental dalam pembelajaran, sehingga model-
model pembelajaran yang berbasis pada teori ini akan menekankan pada
pemahaman konsep dan penerapan strategi berpikir.

Peserta didik memiliki beragam gaya belajar, kebutuhan, dan minat.


Penerapan model-model pembelajaran yang beragam dapat membantu pendidik
untuk memenuhi kebutuhan tersebut secara lebih efektif. Misalnya, model
pembelajaran kooperatif cocok untuk pembelajaran yang berorientasi pada kerja
sama dan interaksi sosial, sementara model pembelajaran mandiri lebih sesuai
untuk pembelajaran yang menekankan pada kemandirian dan pengembangan diri.

Penelitian-penelitian dalam bidang pendidikan terus berkembang,


memberikan pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor yang memengaruhi
efektivitas pembelajaran. Penerapan model-model pembelajaran yang didasarkan
pada temuan-temuan penelitian dapat membantu meningkatkan kualitas
pembelajaran.

Perubahan dalam tuntutan sosial dan ekonomi mendorong pendidik untuk


mengembangkan model-model pembelajaran yang dapat mempersiapkan peserta
didik untuk menghadapi tantangan masa depan. Model-model pembelajaran yang
menekankan pada pengembangan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan
kolaborasi menjadi semakin penting dalam konteks ini.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian model-model pembelajaran ?

2. Apa jenis-jenis model pembelajaran?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian model-model pembelajaran

2. Untuk mengetahui jenis-jenis model pembajaran


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Model-Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah acuan pembelajaran yang dilaksanakan


berdasarkan pola-pola pembelajaran secara sistematis. Model pembejaran tersusun
atas beberapa komponen, yaitu fokus, sintaks, sistem sosial, dan sistem
pendukung. Model pembelajaran memilki sejumlah karakteristik sebagai berikut:
pertama, berdasarkan teori pendidkan dan teori belajar dari para ahli tertentu;
kedua, memilki misi atau tujuan pendidkan tertentu; ketiga, dapat dijadikan
pedoaman untuk perbaikan proses belajar mengajar di kelas, keempat, memilki
bagain-bagian model yang dinamakan urutan langakah-langkah pembelajaran
(syntax), adanya prinsip-prinsip reaksi, sistem sosial dan sistem pendukung;
kelima, memilki dampak sebagai akibat penenrapan penerapan pembelajaran dan
keenam, membuat persiapan mengajar (desain instruksional) dengan pedoman
model pembelajaran yang dipilihnya.

Model pembelajaran mempunyai sejumlah ciri khas yang tidak dipunyai


oleh strategi atau metode tertentu, yaitu: rasional teoretik yang logis dan kuat
yang disusun oleh pengembangnya, sintaks yang berupa tingkah laku atau pola
atau langkah pembelajaran yang diperlukan agar model tersebut dapat
dilaksanakan dengan sukses, sistem sosial yang berupa kaidah atau tata aturan
yang dirancang dan disepakati untuk dijalankan dalam proses pembelajaran,
prinsip reaksi yang menata bagaimana interaksi antar semua pihak yang terlibat
dalam proses pembelajaran seharusnya berlangsung, sistem pendukung berupa
perangkat pembelajaran dan perlengkapan lainnya baik untuk dosen maupun
untuk mahasiswa dan untuk proses pembelajaran yang akan dilaksanakan, dan
dampak instruksional berupa tujuan pembelajaran yang akan dicapai baik secara
langsung maupun berupa dampak pengiring (nurturant effects).
B. Jenis-Jenis Model Pembelajaran

1. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

a. Defenisi model pembelajaran PBL


PBL merupakan model pembelajaran yang mendorong peserta didik
untuk menerapkan pemikiran kritis, kemampuan memecahkan
masalah, dan pengetahuan konten untuk masalah dunia nyata dan isu-
isu. Menurut Barrows, PBL adalah kurikulum dan proses. Rancangan
kurikulum menuntut peserta didik mendapatkaan pengetahuan yang
penting, membuat mereka mahir dalam menyelesaikan masalah.
Sedangkan mengemukakan bahwa PBL merupakan inovasi dalam
pembelajaaran, karena dalam BPL kemampuan berpikir peserta didik
betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim
yang sistematis.
Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa model
pembelajran PBL merupakan cara yang dilakukan guru untuk
mengajak peserta didik dalam menelusuri suatu permasalahan yang
diperoleh dari dunia nyata ataupun duniaa maya berdasarkan maateri
yang sedang dibahas.
b. Langkah-Langkah Model Pembelajaran PBL
1) Mengorientasikan siswa terhadap masalah
2) Mengorganisasi siswa untuk belajar
3) Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
c. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran PBL
Adapun kelebihan dari model pembelajaran PBL, yaitu:
1) PBL merupakan teknik yang bagus untuk lebih memahami
pelajaran.
2) PBL dapat menantang kemampuan peserta didik serta memberikan
kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi peserta didik.
3) Meningkatkan aktivitas pembelajaran peserta didik.
4) Membantu peserta didik begaimana mentransfer pengetahuan
mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.
Adapun kekurangan dari model pebelajaran PBL, yaitu:
1) Manakala peserta didik tidak memiliki minat atau tidak memiliki
kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan,
maka mereka enggan untuk mencoba.
2) Keberhasilan PBL memerlukan waktu untuk persiapan, dan
3) Tahap pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan
masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa
yaang mereka ingin pelajari.

2. Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)

a. Definisi Model Pembelajaran PjBL


Model pembelaajaran PjBL merupakan cara yang digunakan guru
dalam menuntun peserta didik ntuk melahirkan karya dari hasil
pemahaman materi pelajaran dan mengeksplorasinya sehingga
menjadi karya yang monumental. Tahapan-tahapan kegiatan dalam
proyek, mulai dari proyek penentuan masalah, perencanaan,
implementasi, monitoring dan evaluasi, serta identifikasi hasil-hasil
yang dicapai dan rekomendasi untuk kegiatan proyek berikutnya.
b. Langkah-Langkah Model Pembelajaran PjBL
1) Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential)
2) Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan For the Project)
3) Munyusun Jadwal (Create a Schedule)
4) Memonitor Siswa dan Kemajuan Proyek (Monitor the Students
and the Progress of the Project)
5) Menguji Hasil (Asses the Outcome)
6) Mengevaluasi Pengalaman ( Evaluate the Experience)
c. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran PjBL
Adapun Model Pembelajaran PjBL, yaitu:
1) Model ini bersifat terpadu dengan kurikulum sehingga tidak
memerlukan tambahan apapun dalam pelaksanaannya.
2) Peserta didik bekerja terlibat dalam kegiatan dunia nyata dan
mempraktikan strategi otentik secara disiplin.
3) Peserta didik bekerja secara kolaboratif untuk memecahkan
masalah yang penting baginya.
4) Teknologi terintegrasi sebagai alat untuk penemuan, kolaborasi,
dan komunikasi dalam mencapai tujuan pembelajaran penting
dalam cara-cara baru.
5) Meningkatkan kerja sama guru dalam merancang dan
mengimplementasikan proyek-proyek yang melintasi batas-batas
geografis.
kekurangan dari model pembelajaran PjBL, yaitu:
1) Membutuhkan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah dan
menghasilkan produk.
2) Membutuhkan biaya yang cukup.
3) Membutuhkan guru yang terampil dan mau belajar.
4) Membutuhkan fasilitas, peralatan, dan bahan yang memadai.
5) Tidak sesuai dengan peserta didik yang mudah menyerah dan
tidak memiliki pengetahuan serta keterampilan yang dibutuhkan.
6) Kesulitan melibatkan semua peserta didik dalam kerja
kelompok.

3. Model pembelajaran Discovery Learning (DL)

a. Defenisi model pembelajaran DL


Discovery learning merupakan cara untuk menemukan sesuatu
yang bermakna dalam bembelajaran. Sedangkan menurut
Seafuddin model pembelajaran DL adalah sebuah proses
pembelajaran yang terjadi bila peserta didik tidak disajikan
dengan bentuk finalnya, tetapi melalui proses menemukan.
Peserta didik diharapkan mengorganisasi sendiri pengalaman
belajarnya.
Dari pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran DL merupakan cara yang dapat membantu
peserta didik untuk belajar mandiri dengan melakukan
penemuan di daerah sekitar.
b. Langkah-langkah model pembelajaran DL
1) Stimulatian (Pemberian Rangsangan)
2) Problem statement (Identifikasi Masalah)
3) Data collection (Pengumulan Data)
4) Data processing (Pengolahan Data)
5) Verification (Pembuktian)
6) Generalization (Menarik Kesimpulan)
c. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran DL
Menurut Saefuddin kelebihan model DL, yaitu:
1) Membantu peserta didik untuk memperbaiki dan
meningkatkan keterampilan-keterampilan dan proses-proses
kognitif,
2) Pengetahuan yang diperoleh melalui model ini sangat
pribadi dan ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan, dan
transfer,
3) Menimbulkan rasa senang pada peserta didik karena
tumbuhnya rasa menyelidiki dan berhasil,
4) Model ini memungkinkan peserta didik berkembang dengan
cepat dan sesuai dengan kecepatannya sendiri,
5) Menyebabkan peserta didik mengarahkan kegiatan belajar
sendiri dengan melibatkan akalnya dan motivasinya sendiri,
Sedangkan kekurangannya, menurut Hosnan menguraikan
beberapa kekurangan dari model DL, yaitu:
1) Menyita banyak waktu karena guru dituntut mengubah
kebiasaan mengajar yang umumnya sebagai pemberi informasi
menjadi fasilitator, motivator, dan pembimbing,
2) Kemampuan berpikir rasional peserta didik ada yang masih
terbatas, dan
3) Tidak semua peserta didik dapat mengikuti pelajaran dengan
cara ini.

4. Model Pembelajaran Mind Mapping

a. Definisi Model Pembelajaran Mind Mapping


Model pembelajaran Mind Mapping merupakan cara yang
digunakan guru dalam membimbing peserta didik dengan
menggambarkan peta konsep materi pelajaran karya kreatif
sehingga terlihat berseni agar materi yang ditulis dibuku
catatan terlihat indah. Model ini bertujuan untuk
meningkatkan day imajinasi peserta didik dalam menulis
dari hasil pemahaman materi yang diperolehnnya. Gambar
yang bisa dijadikan peta konsep pikiran jejaring laba-laba,
gurita, pohon, dan lain-lain.
b. Langkah-langkah Model pembelajaran Mind mapping
1) Mulai dari bagian tengah permukaan sebuah kertas
kosong dengan dengan sisi terpanjang diletakan mendatar.
2) Memilih gambar yang bisa dijadikan peta konsep pikiran
3) Gunakan warna pada seluruh gambar, agar terlihat indah
4) Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar sentral dan
hubungkan cabang-cabang pada tingkat pertama, kedua,
dan seterusnya.
5) Cabang-cabang mind map berbentuk melengkung.
6) Gunakan satu kata kunci untuk setiap cabang
7) Gunakan gambar seluruh mind map sebagai pendukung
daya ingat
c. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Mind
Mapping
1) Dapat mengemukakan pendapat secara bebas
2) Catatan menjadi singkat, mudah dipahami, dan mudah
diingat.
3) Catatan menjadi unik dan enak dilihat.
Sedangkan kekurangannya, yaitu :
1) Membutuhkan pensil warna yang banyak
2) Membutuhkan biaya banyak
3) Menghabiskan lembaran buku.

5. Model Pembelajaran Cooperative integrated reading and Composition (CIRC)

a. Defenisi Model Pembelajaran CIRC


Model pembelajaran CIRC atau pembelajaran tematik/terpadu
merupakan model pembelajaran yang mengharuskan peserta didik
bertanggung jawab terhadap tugas kelompok. Model pembelajaran
CIRC juga mendidik peserta didik mampu berinteraksi sosial
dengan lingkungan.
b. Langkah-Langkah Model Pembelajaran CIRC
1) Membentuk kelompok heterogen beranggota empat orang
2) Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik
pembelajaran
3) Peserta didik bekerja sama saling membacakan dan menemukan
ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana atau kliping
dan ditulis pada lembar kertas
4) Mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok
5) Guru dan peserta didik membuat kesimpulan
c. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran CIRC
1) Model ini amat tepat untuk meningkatkan pemahamn peserta didik
terhadap materi pelajaran.
2) Peserta didik memiliki ketelitian terhadap hasil belajar karena
bekerja dalam kelompok
3) Peserta didik dapat memahami makna soal dan saling memeriksa
pekerjaaan.
4) Meningkatkan hasil belajar, khususnya dalam menyelesaikan soal.
5) Peserta didik dapat memberikan tanggapan secara bebas, dilatih
untuk dapat bekerja sama dan menghargai pendapat orang lain.
Sedangkan kekurangnnya ialah pada saat presentasi, hanya siswa
yang aktif, yang tampil memerlukan waktu yang relatif lama,
adanya kegiatan-kegiatan kelompok yang tidak bisa berjalan seperti
apa yang diharapkan. Akan tetapi, penggunaan model CICR
menimbulkan masalah, yakni apabila guru sedang membimbing
satu kelompok yang lain juga perlu. Hal ini yang bisa menjadi
permasalahan karena bisa jadi waktu habis dan kondisi kelas tidak
beraturan
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Model pembelajaran adalah cara yang dilakukan guru dalam


melaksanakan suatu pembelajaran agar konsep yang disajikan dapat dipahami
oleh peserta didik. Cara yang ditempuh guru dan peserta didik dalam pencapaian
tujuan pembelajaran tematik SD/MI dilihat dari sudut proses pembelajaran. Guru
harus memahami betul pelaksanaan model pembelajaran yang akan diguanakan
dalam proses pembelajaran. Sebelum menentukan model pembelajaran yang akan
digunakan dalam kegiatan pembelajaran, ada beberapa hal yang harus
dipertimbangkan guru dalam memilihnya, yaitu: Pertimbangan terhadap tujuan
yang hendak dicapai, pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi
pembelajaran, pertimbangan dari sudut peserta didik atau siswa, pertimbangan
lainnya yang bersifat nonteknis.

B. Saran

Seperti yang kita ketaui bahwa manusia tidak lepas dari kesalahan dan
tidak sempurna, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Maka dari itu,
kami selaku penulis dan penyusun makalah ini yang tidak luput dari kesalahan
meminta kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan serta kesempurnaan
makalah ini kedepannya. Atas kritik yang telah diberikan kami seluruh penulis
mengucapkan banyak terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Prastowo, Andi, 2017. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Tematik Terpadu, Jakarta: Kencana.
Lubis, Maulana Arafat dan Nashran Azizan. 2019. Pembelajaran Tematik SD/MI,
Yogyakarta: Samudra Biru.
Rusman.2014. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN Mengembangkan
Profesionalisme Guru, Jakarta: Rajawali Pers.
Lubis, Maulana Arafat. 2018. Pembelajaran PPKn Teori Pengajaran Abad 21 Di
SD/MI, Yogyakarta: Samudra Biru.

Anda mungkin juga menyukai