Makalah IPA Lanjut Kel 2
Makalah IPA Lanjut Kel 2
Makalah IPA Lanjut Kel 2
Disusun oleh:
Ratih Ida Tristanti (2020030066)
Nurtitara Dewi Rachmawati (2020030071)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga
papper tentang Model – Model Pembelajaran IPA ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak
lupa penulis juga mengucapkan terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi papper agar menjadi lebih baik lagi.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................1
KATA PENGANTAR .............................................................................................2
DAFTAR ISI ............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Model Pembelajaran……………....………...........………………. 6
2.2 Jenis Jenis Model Pembelajaran..............................................………………...7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan belajar dan pembelajaran tidak hanya terjadi di
sekolah saja, tetapi di tiga pusat yang lazim dikenal dengan tri pusat pendidikan. Tri
pusat pendidikan adalah tempat di mana anak mendapatkan pengajaran baik secara
langsung maupun tidak langsung dalam kehidupan keluarga (informal), sekolah
(fomal) maupun masyarakat (non formal). Seseorang dikatakan belajar jika dalam
dirinya terjadi aktifitas yang mengakibatkan perubahan tingkah laku dan dapat
diamati relatif lama. Dalam proses belajar, setiap siswa harus diupayakan untuk
terlibat secara aktif guna mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini memerlukan bantuan
dari guru untuk memotivasi dan mendorong agar siswa dalam proses belajar terlibat
secara totalitas. Guru harus menguasai baik materi maupun strategi dalam
pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian model pembelajaran.
2. Jenis – Jenis model pembelajaran.
BAB ll
PEMBAHASAN
1. Pengertian Model Pembelajaran
Menurut Joice & Wells, model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang
digunakan sebagai pedoman dalam implementasi pembelajaran yang disusun secara
sistematis untuk mencapat tujuan belajar Sedangkan menurut Arends dalam Trianto,
model pembelajaran adalah suatu pola yang dijadikan pedoman dalam
merencanakanpembelajaran di kelas.
Model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yaitu:
1. Rasional teoretis logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya.
Model pembelajaran mempunyai teori berfikir yang masuk akal. Maksudnya para
pencipta atau pengembang membuat teori dengan mempertimbangkan teorinya
dengan kenyataan sebenarnya serta tidak secara fiktif dalam menciptakan dan
mengembangankannya.
2. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran
yang akan dicapai). Model pembelajaran mempunyai tujuan yang jelas tentang apa
yang akan dicapai, termasuk di dalamnya apa dan bagaimana siswa belajar dengan
baik serta cara memecahkan suatu masalah pembelajaran.
3. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan
dengan berhasil. Model pembelajaran mempunyai tingkah laku mengajar yang
diperlukan sehingga apa yang menjadi cita-cita mengajar selama ini dapat berhasil
dalam pelaksanaannya.
4. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai.
Model pembelajaran mempunyai lingkungan belajar yang kondusif serta nyaman,
sehingga suasana belajar dapat menjadi salah satu aspek penunjang apa yang
selama ini menjadi tujuan pembelajaran.
4. Learning Cycle.
Adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered).
Tahap-tahap Learning Cycle:
a) Tahap Pembangkitan Minat (Engagement) : pembangkitan minat merupakan
tahap awal dari siklus belajar.
b) Tahap Eksplorasi (Exploration) : dibentuk kelompok-kelompok kecil antara 2-4
siswa, kemudian diberi kesempatan untuk bekerja sama dalam kelompok kecil.
c) Tahap Penjelasan (Explanation) : guru dituntut mendorong siswa untuk
menjelaskan suatu konsep dengan kalimat/pemikiran sendiri.
d) Tahap Elaborasi (Elaboration) : membantu siswa membangun pemahaman yang
lebih luas tentang konsep yang telah diterangkan.
e) Tahap Evaluasi (Evaluation) : mengamati pengetahuan atau pemahaman siswa
dalam menerapkan konsep baru.
5. Experiential Learning.
Adalah pembelajaran yang dilakukan melalui refleksi dan juga melalui suatu
proses pembuatan makna dari pengalaman langsung. Langkah-langkah model
pembelajaran Experiential Learning:
a) Guru merumuskan secara seksama suatu rencana pengalaman belajar yang
bersifat terbuka (open minded) yang memiliki hasil-hasil tertentu.
b) Guru memberikaun rangsangan dan motivasi.
c) Siswa dapat bekerja secara individual atau bekerja dalam kelompok-kelompok
kecil/keseluruhan kelompok di dalam belajar berdasarkan pengalaman.
d) Para siswa ditempatkan pada situasi-situasi nyata, maksudnya siswa mampu
memecahkan masalah dan bukan dalam situsi pengganti. Contohnya, Di dalam
kelompok kecil, siswa membuat mobil-mobilan dengan menggunakan potongan-
potongan kayu, bukan menceritakan cara membuat mobil-mobilan.
e) Siswa aktif berpartisipasi di dalam pengalaman yang tersedia, membuat
keputusan sendiri, menerima kosekuensi berdasarkan keputusan tersebut.
f) Keseluruhan kelas menceritakan kembali tentang apa yang dialam sehubungan
dengan mata pelajaran tersebut untuk memperluas pengalaman belajar dan
pemahaman siswa dalam melaksanakan pertemuan yang nantinya akan
membahas bermacam-macam pengalaman tersebut.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hal di atas dapat disimpulkan bahwa yang penting dalam proses
belajar mengajar, guru sebagai pengajar tidak mendominasi kegiatan, tetapi
menciptakan atmosfer belajar siswa serta memberikan motivasi dan bimbingan agar
siswa mengembangkan potensi dan kreatifitasnya masing-masing. Perilaku guru akan
berkorelasi positif dengan prestasi siswa jika mampu mengalokasikan dan
menggunakan waktu dalam belajar.
Jenis jenis model pembelajaran :
1. Model pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL).
2. Model pembelajaran kooperatif.
3. Model Pembelajaran Terpadu.
4. Learning Cycle.
5. Experiential Learning.
6. Model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS).
7. Model pembelajaran discovery learning.