Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Jurnal Sibatik Manajemen Siaran Radio Dis 93,5 FM Dalam

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 10

E-ISSN: 2809-8544

MANAJEMEN SIARAN RADIO DIS 93,5 FM DALAM


MEMPERTAHANKAN MINAT PENDENGAR DI TEBING TINGGI
Rika Damanik1, Indira Fatra Deni2, Fakhrur Rozi3
Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Email: rikadamanik219@gmail.com1, indirafatra@uinsu.ac.id2, fakhrurrozi@uinsu.ac.id3

Abstract
The study is titled “DIS 93,5 FM Radio Broadcast Management In Maintaining Listener Interest On
High Cliffs”. The purpose of this study is to find out how radio DIS 93,5 FM in work management
on radio, especially in the broadcasting section, including languages, Broadcster used, plane
listeners, and how radio catches up. The theory used for this studi uses ecological theory media from
Dimmick and Rochtenbuhler. Research informants are radio managers, broadcasters and four radio
DIS 93,5 FM radio listeners consisting of one student, one persone collage student, one teenager at
woork, and one parent. Methods used in this study are descriptive qualitative methods. Data
collection techniques are carried out by means of interviews, observations, and documentation. This
research also shows the findings that to maintain the interest of radio listeners DIS 93,5 FM in High
Cliff implemented strategies: Improving program quality, Building an emotional connection with the
listener that can be the friendliness of the announcer, following the era digitization, as well as doing
marketing either on air or off air, as well as still providing up-to-date and reliable information.
Keywords: Management, Broadcast, Media Ecology, Radio DIS 93,5 FM

Abstrak
Penelitian ini berjudul “Manajemen Siaran Radio DIS 93,5 FM Dalam Mempertahankan Minat
Pendengar Di Tebing Tinggi”. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana Radio DIS 93,5
FM dalam manajemen kerja di radio terkhusus dibagian penyiaran antara lain Program siaran yang
disajikan, target pendengar, dan bagaimana cara radio mengejar pemasukan/pendapatan. Teori yang
digunakan untuk penelitian ini menggunakan teori Ekologi Media dari Dimmick dan Rohtenbuhler.
Informan penelitian adalah Station Manajer radio, penyiar, dan empat orang pendengar radio DIS
93,5 FM yang terdiri dari satu orang pelajar, satu orang mahasiswa, satu orang remaja yang sedang
bekerja, dan satu orang tua. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif
desktriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Penelitian ini juga menunjukan hasil temuan bahwa untuk menjaga minat pendengar
radio DIS 93,5 FM di Tebing Tinggi menerapkan strategi: Meningkatkan kualitas program,
Membangun hubungan emosional dengan pendengar yang bisa berupa keramahan dari penyiar,
Mengikuti era digitalisasi, Serta melakukan pemasaran baik secara on air atau off air, Serta tetap
memberikan informasi terbaru dan terpercaya.
Kata Kunci: Manajemen, Siaran, Ekologi Media, Radio DIS 93,5 FM

PENDAHULUAN
Radio adalah perkembangan teknologi yang memungkinkan suara ditransmisikan
secara bersamaan melalui gelombang radio di udara. Tahun 1896, Guglielmo Marconi
menciptakan wireless telegraph yang menggunakan gelombang radio untuk membawa pesan
dalam bentuk kode morse. Marconi lantas mendirikan perusahaan pengirim pesan
kedatangan dan keberangkatan kapal, mendirikan stasiun pemancar dan penerima, terutama
di kawasan yang tidak terjangkau kabel telegraf, dan bahkan mendirikan pabrik perakit dan
penyedia perlengkapan radio. (Santi Indra Astuti, 2008: 5).

SIBATIK JOURNAL | VOLUME 1 NO.11 (2022)


https://publish.ojs-indonesia.com/index.php/SIBATIK 2539
MANAJEMEN SIARAN RADIO DIS 93,5 FM DALAM
MEMPERTAHANKAN MINAT PENDENGAR DI TEBING TINGGI
Rika Damanik1, Indira Fatra Deni2, Fakhrur Rozi33
DOI: https://doi.org/10.54443/sibatik.v1i11.381

Radio salah satu media komunikasi, yang pernah menjadi primadona ditengah
masyarakat, namun seiring pesatnya perkembangan teknologi, radio menjadi berkurang daya
tariknya. Hal ini dikarenakan munculnya media baru dan tingginya persaingan media dalam
mempertahankan popularitas masing-masing. Dimana radio yang bertahan saat ini adalah
radio yang mampu melawan persaingan ataupun memiliki managemen/strategi untuk tetap
mempertahankan pendengarnya. Dengan demikian maka untuk tetap berada ditengah-tengah
masyarakat maka Radio memiliki manajemen komunikasi agar mampu mempertahankan
pendengarnya.
Radio merupakan media komunikasi sebagai salah satu unsur komunikasi, dalam hal
ini sebagai media massa, radio memiliki ciri khas yang dapat menjadi kelebihan dan
kelebihan dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat. Tidak menuntut penonton
memiliki kemampuan membaca dan melihat, tetapi hanya kemampuan mendengarkan,
sehingga menjadi penyiar harus mampu menarik perhatian hanya melalui suara. Sangat
mudah untuk menikmati acara radio.
Di era industrial informasi seperti sekarang ini media meiliki ketergantungan dan
memberikan dampak terhadap kemajuan masyarakat. Salah satu media massa dapat
menyampaikan informasi yang dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa
adanya batasan waktu tertentu sehingga masyarakat dapat menikmatinya kapanpun dia mau.
”Media merupakan industri yang berubah dan berkembang yang menciptakan lapangan
kerja, barang, dan jasa, serta menghidupkan industri yang terkait, media juga merupakan
industri tersendiri yang memiliki peraturan dan norma-norma yang menghubungkan institusi
social lainnya”. (Mc. Quail,1987:3). Maka media yang mampu menyampaikan dan
menyebarkan pesan serta informasinya dengan baik dalam bentuk siaran maka itulah yang
dimaksud dengan penyiaran.
Kota Tebing Tinggi ialah salah satu kota atau kota madya yang menjadi bagian
Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Letak geografis Kota Tebing Tinggi berada ditengah-
tengah kabupaten Serdang Bedagai, dimana dengan luas wilayah 38,44km2 dan pada tahun
2020 saja sudah memiliki penduduk yang sudah mencapai 172.838 jiwa, dengan kepadatan
4.496 jiwa/km2. Dulunya di Kota Tebing Tinggi saja terdapat empat jenis saluran radio
antara lain Alnoria AM, RCTI AM, DIS FM, dan YASAKA FM.
Namun, dari keempat saluran radio sebelumnya saat ini yang tersisa adalah radio DIS
93,5 FM. Radio Deli Indah Swararia (DIS 93,5 FM) berdiri sejak 23 agustus 1995 sampai
saat ini, dan DIS FM saat ini adalah radio yang masih bertahan di Kota Tebing Tinggi,
dengan segmen pendengar berbagai dari lapisan masyarakat, baik dari pelajar, mahasiswa,
dan orang tua tanpa adanya keterbatasan antara laki-laki dan perempuan dan semua tanpa
menghilangkan ciri khas masyarakat Tebing Tinggi. Sehingga masih tetap eksis sampai saat
ini karena merangkul semua kalangan dengan penyajian informasi dan penyiar yang
berupaya keras menarik perhatian pendengar.
Saat ini, Radio DIS FM masih menjadi pilihan masyarakat Tebing Tinggi untuk
mendapat informasi seputar berita terbaru, harga bahan pangan, pendidikan, hiburan, dll.

SIBATIK JOURNAL | VOLUME 1 NO.11 (2022)


2540 https://publish.ojs-indonesia.com/index.php/SIBATIK
E-ISSN: 2809-8544

Maka dengan inilah sebagian cara radio DIS 93,5 FM dalam membangun manajemen
komunikasi yang lebih baik lagi kepada pendengarnya, dengan berbagai alasan tentu
melatarbelakanginya, namun tujuan utamanya adalah agar pendengar mendapat informasi
yang akurat dan aktual, serta radio DIS FM tetap menjadi media pilihan yang terlestarikan
ditengah-tengah masyarakat. Jika Radio DIS FM tak mampu mempertahankan
kedudukannya sebagai media yang saat ini tumbuh ditengah masyarakat Tebing Tinggi maka
tak menutup kemungkinan untuk waktu kedepannya radio bisa tenggelam dengan
perkembangan media-media baru yang nantinya lebih unggul karena dapat diakses berupa
audiovisual, tentunya perkembangan media juga memberikan ancaman kepada radio,
terkhusus DIS FM Tebing Tinggi yang kini menjadi radio satu-satunya di Tebing Tinggi.
Sebagai salah satu radio yang bertahan saat ini, DIS 93,5 FM tentu belum mencapai
titik kepuasan. Bertahan sampai titik inipun akan memberikan pacuan untuk lebih baik lagi,
dengan persaingan industri media yang terus berkembang dan memberikan pelayanan
terbaik dan termudah dan masyarakatpun tentu memilih media yang sangat instan dan
terbaik. Maka dengan perkembangan industri mediapun radio bisa mengambil kesempatan
untuk menyelamatkan diri dengan cara memanfaatkan media-media yang ada untuk tetap
mengupdate informasi dan kegiatan, maka sangat diperlukan managemen komunikasi dari
para penyiar dalam mempertahankan pendengarnya.
Perkembangan industri memunculkan media-media baru yang jauh lebih instant untuk
dinikmati dan dapat diakses dengan cepat dan lebih sempurna. Dibandingan dengan media
yang bersifat audio-visual seperti gadget, atau penggunaan media sosial seperti youtbe,
instagram dan lain sebagainya tentu saja hal tersebut lebih cepat menarik perhatian audiens
atau lapisan masyarakat, tentu hal ini menjadi sebuah ancaman bagi radio, karena jika tidak
mampu mempertahankan pendengarnya atau menarik perhatian pendengar tak tertutup
kemungkinan radio yang tersisa satu di Kota Tebing Tinggi inipun bisa punah atau
terlupakan masyarakat begitu saja hingga nantinya hanya bersisa sejarah ataupun barang
yang akan dimuseumkan, namun hal tersebut masih kemungkinan. Dengan kerja keras dan
kreatifnya pihak-pihak radio tentu mereka masih bisa mempertahankan diri dengan
manajemen yang telah dipilih dengan penuh pertimbangan.
Dalam sebuah media industri, manajemen komunikasi adalah sesuatu yang memiliki
tanggung jawab besar dalam melakukannya. Persaingan industri yang sangat menuntut para
pengelola dari industri media untuk melakukan manajemen komunikasi organisasi di
industri dengan tujuan sistem kerja yang terorganisir dan memiliki visi misi yang jelas serta
unggul dalam bekerja. Manajemen Penyiaran adalah kemampuan lembaga penyiaran untuk
mempengaruhi/menggunakan kecerdasan atau keterampilan, merencanakan, memproduksi,
dan menyiarkan informasi/penyiaran, dalam upaya mencapai tujuan bersama.
Untuk mendukung dan membuka puncak terbaik, setiap permasalahan di ruang
industri harus dilakukan sesuai dengan tingkatan dalam ilmu komunikasi yang telah
disesuaikan dengan standar kinerja masing-masing bagan manajemen di perusahaan.
Berkaitan dengan proses strategi industri radio dalam menghadapi persaingan industri media

SIBATIK JOURNAL | VOLUME 1 NO.11 (2022)


https://publish.ojs-indonesia.com/index.php/SIBATIK 2541
MANAJEMEN SIARAN RADIO DIS 93,5 FM DALAM
MEMPERTAHANKAN MINAT PENDENGAR DI TEBING TINGGI
Rika Damanik1, Indira Fatra Deni2, Fakhrur Rozi33
DOI: https://doi.org/10.54443/sibatik.v1i11.381

dengan membangun program-program siaran yang menjadi tujuan kemajuan peningkatan,


sekarang ini semakin pesatnya perkembangan industri membuat persaingan semakin keras,
dimana Radio dituntut semakin aktif dan kreatif membentuk setiap program-program yang
akan disajikan sehingga tidak akan terkalahkan begitu saja oleh media yang lain, terkhusus
media audio visual yang saat ini menjadi ancaman besar bagi radio yang bersifat auditif.
Maka dengan permasalahan-permasalahan yang telah peneliti temukan dilokasi, maka
diharapkan adanya strategi manajemen radio DIS 93,5 FM dalam menghadapi persaingan
dengan media-media yang lain yang jauh lebih unggul, karena hal demikian menjadi sebuah
ancaman besar untuk posisi radio saat ini. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah a.)
Bagaimana manajemen penyiar agar pendengar tertarik dengan program siaran Radio DIS
FM?

TINJAUAN PUSTAKA
Manajemen berasal dari perkataan “manage to man”. Kata manage berarti mengukur
atau mengelola, sedangkan kata man berarti manusia. Manajemen menurut Terry mencakup
kegiatan untuk mencapai tujuan, Morrisan dilakukan individu-individu yang
menyumbangkan upayanya yang terbaik melalui tindakantindakan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Ini termasuk mengetahui apa yang harus mereka lakukan, menentukan bagaimana
melakukannya, memahami bagaimana mereka harus melakukannya dan mengukur
efektivitas upaya mereka. Sedangkan pengertian penyiaran. Menurut J.B. Wahyudi adalah
suatu proses komunikasi dari suatu titik kepada khalayak, yaitu suatu proses pengiriman
informasi dari seseorang atau produsen kepada khalayak melalui proses transmisi
gelombang elektromagnetik atau gelombang yang lebih tinggi. Wayne Mondy dan rekan
mendefinisikan manajemen yang menekankan faktor manusia dan material sebagai berikut:
The process of planning, organizing, influencing and controlling to accomplish
organizational goals through the coordinated use of human and matetrial resources. (Proses
perencanaan, pengorganisasian, memengaruhi, dan pengawasan untuk mencapai tujuan
organisasi melalui koordinasi penggunaan sumber daya manusia dan materi).
Ada empat peran manajemen yang harus dijalankan oleh manajer agar organisasi yang
dipimpinnya dapat berjalan dengan efektif. Empat peran tersebut menurut Adizes adalah
memproduksi, melaksanakan, melakukan informasi, dan mengintegrasikan (integrating).
Selain itu, manajemen bertujuan untuk membangun peran hubungan interpersonal, peran
terkait informasi, peran pengambil keputusan. Berbicara tentang perencanaan tidak lepas
dari kata manajemen atau manajemen secara keseluruhan, yaitu ketika setiap faktor
menjalankan fungsinya, baik dari segi proses, objek, maupun komponennya. Dalam segi
proses, hal ini bisa berkaitan dengan apa yang disebut dengan rumus POAC, yaitu: Planning,
Organizing, Actualiting, Controlling.

SIBATIK JOURNAL | VOLUME 1 NO.11 (2022)


2542 https://publish.ojs-indonesia.com/index.php/SIBATIK
E-ISSN: 2809-8544

Perencanaan (Planning)
Perencanaan meliputi kegiatan menentukan tujuan media dan menyusun rencana
strategis yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam perencanaan harus
diputuskan “apa yang harus dilakukan, kapan melakukannya dan siapa yang melakukannya”.
Perencanaan yang baik dapat dicapai dengan mempertimbangkan kondisi di masa depan di
mana rencana dan kegiatan diputuskan untuk dilakukan, serta periode saat ini ketika rencana
tersebut dibuat. Dalam merencanakan hal pertama yang harus dilakukan adalah menetapkan
tujuan. Tujuan adalah hasil akhir, titik akhir atau apapun yang ingin dicapai. Manajemen
dapat mengimplementasikan sejumlah tujuan melalui proses perencanaan ini. Tanpa
perumusan yang jelas, organisasi akan menggunakan sumber daya secara tidak efektif.
Perencanaan meliputi kegiatan untuk menentukan tujuan media dan menyusun rencana
strategis yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam perencanaan harus
diputuskan “apa yang harus dilakukan, kapan melakukannya dan siapa yang melakukannya”.
Perencanaan yang baik dapat dicapai dengan mempertimbangkan kondisi masa depan di
mana rencana dan kegiatan diputuskan untuk dilakukan, serta periode saat ini ketika rencana
tersebut dibuat. Dalam merencanakan hal pertama yang harus dilakukan adalah menetapkan
tujuan. Tujuan adalah hasil akhir, titik akhir atau apapun yang ingin dicapai. Manajemen
dapat mengimplementasikan sejumlah tujuan melalui proses perencanaan ini. Tanpa
formulasi yang jelas, organisasi akan menggunakan sumber daya secara tidak efektif.

Pengorganisasian (Organizing)
Proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber
dayanya dan lingkungan yang melingkupinya itulah yang dimaksud dengan
pengorganisasian. Dua aspek utama dari proses pengembangan struktur organisasi adalah
departementalisasi dan pembagian kerja. Departementalisasi adalah pengelompokan
kegiatan-kegiatan yang serupa dan saling berhubungan yang dapat dilakukan secara
bersama-sama. Hal ini tercermin dalam struktur formal suatu organisasi, dan ditunjukkan
dengan bagan organisasi.
Pembagian kerja adalah pembagian tugas kerja sehingga setiap individu dalam
organisasi bertanggung jawab untuk melaksanakan serangkaian kegiatan yang terbatas.
Pengorganisasian meliputi pembentukan bagian, pembagian tugas, pengelompokan
pegawai, dan lain-lain. Yang terbagi menjadi melaksanakan tugas, memproduksi, mengemas
produk, menjual dan sebagainya. Organisasi radio siaran berbeda dengan organisasi kerja
lainnya, karena radio siaran menghasilkan jasa, bukan barang, sehingga unsur kreativitas
dari orang yang menanganinya harus dipersiapkan dengan baik.

Pelaksanaan (Actuating)
Menurut Peter Pringle, mengemukakan bahwa fungsi memengaruhi atau mengarahkan
terpusat pada stimulasi karyawan untuk melaksanakan tanggung jawab mereka dengan
antusisme dan efektif. Kegiatan memengaruhi ini mencakup empat kegiatan penting yaitu:

SIBATIK JOURNAL | VOLUME 1 NO.11 (2022)


https://publish.ojs-indonesia.com/index.php/SIBATIK 2543
MANAJEMEN SIARAN RADIO DIS 93,5 FM DALAM
MEMPERTAHANKAN MINAT PENDENGAR DI TEBING TINGGI
Rika Damanik1, Indira Fatra Deni2, Fakhrur Rozi33
DOI: https://doi.org/10.54443/sibatik.v1i11.381

a) Motivasi, Keberhasilan suatu stasiun penyiaran dalam mencapai tujuannya erat kaitannya
dengan tingkat atau derajat kepuasan pegawai dalam memenuhi kebutuhannya. Semakin
tinggi tingkat kepuasan pegawai, maka semakin besar kemungkinan pegawai tersebut
memberikan kontribusi terbaiknya untuk mencapai tujuan dari stasiun penyiaran yang
bersangkutan, maka sangat dibutuhkan adanya motivasi. b) Komunikasi, merupakan faktor
yang sangat penting untuk dapat menjalankan fungsi manajemen secara efektif. Komunikasi
adalah suatu cara yang digunakan oleh pemimpin untuk mengetahui atau mewujudkan tujuan
dari rencana siaran sehingga dapat berperan secara penuh dan efektif dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. c) Kepemimpinan, adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
mempengaruhi orang lain untuk bekerja menuju tujuan dan sasaran. Pemimpin yang sukses
atau sering disebut pemimpin yang efektif memiliki sifat atau kualitas tertentu yang
diinginkan seperti karisma, pandangan ke depan, dan kepercayaan diri. d) Pelatihan,
Perusahaan yang memiliki karyawan biasanya memiliki pengalaman atau latar belakang dan
keahlian untuk melaksanakan tanggung jawab tertentu. Namun, karyawan tetap
membutuhkan pelatihan karena berbagai alasan, seperti pembelian peralatan baru dan
penerapan prosedur baru di stasiun penyiaran.

Pengawasan (Contolling)
Pengawasan adalah suatu proses untuk mengetahui apakah tujuan organisasi atau
perusahaan telah tercapai atau belum. Hal ini berkaitan dengan cara organisasi atau
perusahaan telah tercapai atau tidak. Hal ini berkaitan dengan cara-cara membuat kegiatan
yang sesuai dengan yang direncanakan. Pengawasan membantu penelitian apakah
perencanaan, pengorganisasian, penempatan staf, dan pelaksanaan efektif. Melalui
perencanaan, stasiun penyiaran menetapkan rencana dan tujuan yang ingin dicapai. Proses
monitoring dan evaluasi menentukan sejauh mana suatu rencana dan tujuan telah dicapai dan
direalisasikan oleh lembaga penyiaran, departemen dan karyawan.
Howard Carlisle Moriaaen menjelaskan definisi manajemen lebih menekankan kepada
pelaksanaan fungsi manager yaitu yanng mengerahkan, mengkordinisikan, dan
mempengaruhi operasional. Selain manajemen pihak radio juga perlu memperhatikan
kualitas penyiar, karena banyaknya jumlah pendengar juga dipengaruhi oleh penyiar, maka
diperlukan penyiar- penyar yang memiliki kemampuan dan berkualitas.

METODE
Pada penelitian ini metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu
menggunakan metode kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang
mana seorang peneliti mulai berfikir secara induktif, yaitu menangkap berbagai fakta dan
fenomena-fenomena sosial, melalui pengamatan lapangan, kemudian menganalisanya dan
kemudian berupaya melakukan teorisasi berdasarkan apa yang diamati itu.
Penelitian ini dilakukan di Kota Tebing Tinggi, tepatnya di Kantor Radio Deli Indah
Swararia (DIS) 93.5 FM yang beralamatkan di Jln. Jenderal Sudirman No 460, Kecamatan

SIBATIK JOURNAL | VOLUME 1 NO.11 (2022)


2544 https://publish.ojs-indonesia.com/index.php/SIBATIK
E-ISSN: 2809-8544

Rambutan, Kota Tebing Tinggi 20615 Sumatera Utara. Dan penelitian ini dilakukan pada
Juni sampai dengan selesai. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan
oleh peneliti. Data primer ini disebut juga data asli. Dalam hal ini yang menjadi data primer
yaitu melalui observasi, wawancara, dan dokumen-dokumen yang dikeluarkan oleh Radio
DIS 93,5 FM Tebing Tinggi. Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga
kita tinggal mencari dan mengumpulkan dari lokasi penelitian. Data sekunder dalam
penelitian ini adalah literatur yang digunakan sebagai data pendukung.
Informan pelengkap dari penelitian ini yaitu empat orang Pendengar radio DIS 93,5
FM Tebing Tinggi yang terdiri dari satu orang pelajar (Wulan Saragih), satu Orang
Mahasiswa STIE Bina Karya Tebing Tinggi (Siti Aminah), satu orang remaja pekerja Irian
Supermarket Tebing Tinggi (Desy Kismayanti Damanik), dan satu Orang Ibu rumah tangga
((Zeintika Mandasari).
Dengan penjelasan diatas maka peneliti menggunakan teknik analisis data deskriptif
kualitatif yang mana menjelaskan dan menggambarkan permasalahan yang diteliti dalam
bentuk kalimat yang diperoleh dari wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang
dianalisis adalah manajemen penyiran Radio DIS 93,5 FM dalam mempertahankan minat
pendengar di Tebing Tinggi terkhusus tahun 2020- 2022.

HASIL PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa Strategi Radio DIS 93,5
FM Kota Tebing Tinggi adalah dengan membuat program siaran unggulan yang mampu
menarik minat para pendengar radio untuk selalu mengikuti acaraacara tersebut, diantaranya
adalah sebagai berikut:
Penyajian Acara GMD (Good Morning Dislovers)
Penyajian Acara GMD (Good Morning Dislovers) yang menjadi salah satu program
acara unggulan di Radio DIS FM Tebing Tinggi memiliki waktu siaran acara yang diadakan
pada Pkl. 08.00–10.00 (kurang lebih 120 menit), setiap harinya Senin sampai dengan
Minggu. Acara ini dapat didengarkan melalui Frekuensi Siaran 93,50 FM. Sasaran dari acara
siaran Good Morning Dislovers adalah pelajar SMA, Mahasiswa dan masyarakat menengah
ke atas. Jangkauan wilayah siaran berada di Tebing Tinggi dan sekitarnya. Format siaran
interaktif. Tujuan Siaran dari acara ini adalah informasi, kontrol sosial, pendidikan dan
hiburan.
Dalam penyajiannya, acara Good Morning Dislovers dikemas dalam format interaktif
dengan menyajikan suatu permasalahan atau isu yang sedang berkembang di lingkungan
masyarakat dan dibawakan oleh pembawa acara dengan melibatkan peran serta dari
pendengar sehingga terjadi interaksi. Interaksi dapat dilakukan melalui phone live di
0621.24708, layanan SMS di 082393393005, dan sosial media seperti Facebook, Instagram
dan Twitter. Dalam menyajikan sebuah informasi atau pesan pada acara siaran interaktif
terdapat beberapa hal yang harus dipersiapkan agar acara tersebut dapat berjalan dengan baik
dan memiliki daya tarik. Topik yang dipilih haruslah berupa permasalahan yang aktual dan

SIBATIK JOURNAL | VOLUME 1 NO.11 (2022)


https://publish.ojs-indonesia.com/index.php/SIBATIK 2545
MANAJEMEN SIARAN RADIO DIS 93,5 FM DALAM
MEMPERTAHANKAN MINAT PENDENGAR DI TEBING TINGGI
Rika Damanik1, Indira Fatra Deni2, Fakhrur Rozi33
DOI: https://doi.org/10.54443/sibatik.v1i11.381

dapat menarik perhatian pendengar agar mau mengungkapkan opininya atau pendapatnya
untuk saling bertukar informasi. Setelah penentuan topik pembahasan maka diadakan
penulisan lay out atau penataan jalannya acara agar tetap berjalan sesuai dengan topik
pembahasan.

Varia Wanita
Dengan pendengar mayoritas wanita, rating pendengar acara ini cukup tinggi. Selain
menarik sesuai kebutuhan para kaum perempuan juga banyak yang dibahas seputar masalah
dunia kewanitaan. Seperti pernikahan, kesehatan, Ibu dan Anak, Hukum, dan sebagainya.

DISGODADUT (DIS Goyang Dangdut & Bergoyang Dangdut)


Dangdut merupakan musik penghibur yang banyak diminati tua dan muda. Sejak
program ini mengudara, ratingnya tinggi karena mendapat sambutan besar dimasyarakat.
DISGODADUT mengudara setiap hari Senin s/d Minggu. Sedangkan BEGADANG SORE
(Bergoyang Dangdut Sore-sore) mengudara setiap hari Senin s/d Sabtu dengan waktu yang
berbeda. Program 10 Top Dangdut juga dipersiapkan dan mengudara pada hari Minggu
pukul 16.00 – 17.00 Wib.

Nostalgia
Program yang dikemas untuk berbagai lapisan masyarakat, dengan pembawaan
penyiar yang santai dan lagu-lagu santai pastinya sangat cocok untuk menemani waktu
istirahat, pastinya dengan request lagu dari Dislover yang pastinya lagu-lagu yang tersedia
lagu yang cukup tinggi peminat.

Melayu
Tebing Tinggi yanng terdiiri dari masyarakat campuran dari melayu, Batak, Jawa,
Nias, Padang, Banjar, dan lain sebagainya. Pada progrom melayu ini dikhususkan untuk
request lagu melayu dengan sosok penyiar dengan mencirikan dirinya seorang masyarakat
melayu, dimana pada program ini biasanya juga akan ada berbalas pantun melayu.

Begadang Sore
Bergoyang dangdut sore-sore adalah salah satu program yang diminati kalangan orang
dewasa, disajikan saat sore hari menemani perjalanan balik pekerja kantoran atau menemani
waktu memasaknya ibu-ibu. Tentu antusias untuk program ini cukup membangun semangat,
bagaima lagu dangdut bukan tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia.

Lagu Indonesia
Program ini lebih menargetkan kekalangan remaja dan juga orang tua Milenial ataupun
para pekerja kantoran, lagu pop Indonesia dengan kesantaian penyiar akan menyajikan lagu-

SIBATIK JOURNAL | VOLUME 1 NO.11 (2022)


2546 https://publish.ojs-indonesia.com/index.php/SIBATIK
E-ISSN: 2809-8544

lagu yang tinggi diminati pemuda dan sedang viral dimedia lain baik itu instagram, tiktok,
dan lainnya.

Mancanegara
Media mampu membawa kita bergerak dan mengenali daerah lain, sama halnya
dengan perkembangan industri yang mampu membawa budaya luar masuk dengan cepat dan
tak jarang hal tersebut langsung diterima dengan masyarakat tanah air, target program siaran
ini tidsk jauh dari program lagu pop Indonesia, dimana target pendengar dimulai dari siswa-
ke orang tua milenial, karena kalau orang tua masyarakat ekonomi kebawah kurang
meminatinya.

Lagu Daerah
Masyarakat di coverage area radio DIS sangatlah heterogen, dari berbagai latar
belakang suku bangsa. Potensi ini merupakan peluang sehingga melahirkan program lagu-
lagu daerah seperti Pop Daerah diantaranya: Uning-Uningan Tano Batak (UUTB), Tano
Karo Simalem (Takasima), Tamnas Sihol Simalungun.

Info Pria
Info pria dikhususkan program menemani hari minggu, dengan target pendengar
adalah pria yang nantinya pada program ini akan menyajikan informasiinformasi untuk pria
baik kesehatan, fashion dan lain sebagai.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari penelitian dan hasil pembahasan yang telah diungkapkan pada
bab sebelumnya, didapat kesimpulan bahwa untuk mempertahankan minat pendengarnya
radio DIS 93,5 FM menerapkan strategi manajemen penyiaran untuk memperoleh sumber
penunjang hidupnya sebagai media. Untuk menyajikan content kepada pendengar, pihak
radio memiliki strategi dalam program siaran dimana mereka mengatur jadwal siaran sesuai
segmentasi pendengar, ramah kepada pendengar baik saat on air atau off air sehingga
terbangun kedekatan emosional, dan untuk mengakrabkan diri sering menggunakan bahasa
yang lebih santai dan yang sering digunakan masyarakat sehingga terkesan dekat dan lebih
akrab, dan pihak radio akan selalu merencanakan program-program yang diperlukan
masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Z. 2007. Analisis Eksistensial. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Adi Saputra, R. ., Nuryadin, D. ., & Sri Winarti, A. . (2022). Pengaruh Teknologi Informasi
Dan Komunikasi (Tik) Dan Kebebasan Ekonomi Terhadap Pembangunan Manusia Di
Kawasan Negara Asean Tahun 2014-2019. Sibatik Journal: Jurnal Ilmiah Bidang

SIBATIK JOURNAL | VOLUME 1 NO.11 (2022)


https://publish.ojs-indonesia.com/index.php/SIBATIK 2547
MANAJEMEN SIARAN RADIO DIS 93,5 FM DALAM
MEMPERTAHANKAN MINAT PENDENGAR DI TEBING TINGGI
Rika Damanik1, Indira Fatra Deni2, Fakhrur Rozi33
DOI: https://doi.org/10.54443/sibatik.v1i11.381

Sosial, Ekonomi, Budaya, Teknologi, Dan Pendidikan, 1(10), 2107–2120.


https://doi.org/10.54443/sibatik.v1i10.308
Amirullah. 2015. Manajemen Strategi: Teori, Konsep, dan Kinerja. Jakarta: Mitra Wacana
Aziz, Abdul. 2008. Strategi Radio Sonora Yogyakarta Dalam Persaingan Bisnis Siaran
Radio, (Yogyakarta: Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga).
Budi, I. G. A. A. E., Sugianingrat, I. A. P. W., & Susanti, P. H. (2022). The Influence of
Transformational Leadership and Communication with Motivation as an Intervening
Variable on the Performance of Tourism Village Managers in Ubud District, Gianyar
Regency. International Journal of Social Science, Education, Communication and
Economics (SINOMICS JOURNAL), 1(2), 199-216.
Bungin, Burhan. 2008. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Predana Media Group
Dimmick, J., & Rohtenbuhler, E. 1984. Competitive Displacement In The Communication
Industries New Media in The Old Environment in The New Media Communication,
Research an Technology by Roland E. Rice Beverly Hills. California: Sage
Publication.
Elvinaro, Ardianto. 2007. Komunikasi Massa.Bandung: Simbiosa Rektama Media.
Justin, J., & Kusumastuti, S. Y. (2022). The Influence of Security, Easy, Benefits and
Community Interest on The Use of Digital Payment as A Payment Tool in
Jabodetabek. International Journal of Social Science, Education, Communication and
Economics (SINOMICS JOURNAL), 1(3), 377-388.
Karyoto. 2016.Dasar-Dasar Manajemen. Yogyakarta: Andi.
Morrisan. 2009.Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan Televisi:
Kencana.
Rachman Abdul. 2010. Dasar-Dasar Penyiaran Radio. Pekanbaru: Uni Press.
Nasution, Nurhasanah.2018. Strategi Manajemen Penyiaran Radio Swasta Kiss Fm Dalam
Menghadapi Persaingan Informasi Digital.Jurnal Interaksi.Vol 2 No.2.Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara.
Tentrem Mawati, A. ., Wasliman, I., Hanafiah, & Sulastini, R. . (2022). Implementation Of
Integrated Quality Management In Media-Based Chemistry Learning Information And
Communication Technology As Graduates. International Journal of Social Science,
Education, Communication and Economics (SINOMICS JOURNAL), 1(4), 337–348.
https://doi.org/10.54443/sj.v1i4.43
Yulia Mustika, Kiki. 2019. Manajemen Siaran Radio Persada 92,4 fm Dalam meningkatkan
Eksisistensi Sebagai Radio Remaja di Pekan Baru.

SIBATIK JOURNAL | VOLUME 1 NO.11 (2022)


2548 https://publish.ojs-indonesia.com/index.php/SIBATIK

Anda mungkin juga menyukai