Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

TUGAS Wbi Sayaaaaaaaa

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

Nama : Adam phie

NIM : A011231170

Prodi : Ilmu Ekonomi

BENUA MARITIM INDONESIA

A. BENUA MARITIM INDONESIA (BMI)

wilayah perairan dengan hamparan pulau – pulau didalamnya, sebagai satu


kesatuan alamiah antara darat, laut dan udara di atasnya tertata unik dengan sudut
pandang iklim dan cuaca keadaan airnya, tatanan kerak bumi, keragaman biota
serta tatanan sosial budaya.

Dalam era globalisasi, perhatian bangsa Indonesia terhadap fungsi, peranan


dan potensi wilayah laut semakin berkembang. Kecenderungan ini di pengaruhi oleh
perkembangan pembangunan yang mengakibatkan semakin terbatasnya potensi
sumber daya nasional di darat. Pengaruh lainnya adalah perkembangan teknologi
maritim sendiri sangat pesat sehingga memberikan kemudahan dalam pemanfaatan
dan pengelolahan sumberdaya laut.

B. Potensi Kemaritiman Indonesia

 Sumber daya dapat di pulihkan ( renewable resources)

1) Potensi daya perikanan laut

Potensi sumber daya perikanan laut di Indonesia terdiri dari sumber daya
perikanan palagis besar ( 451.830 ton/tahun) dan pelagis kecil ( 2.423.000 ton/
tahun), sumberdaya perikanan 3.163.630 ton/ tahun, udang 100.720 ton/tahun, ikan
karang 80.082 ton/tahun dan cumi – cumi 328.960 ton/tahun. Dengan demikian
secara nasional potensi lestari ikan laut sebesar 6,7 juta ton/tahun dengantingkat
pemanfaatan mencapai 48% ( Dirjen Perikanan 1995).

2) Hutan Mangrove

Merupakan ekosistem utama pendukung kehidupan yang penting di wilayah pesisir.


Fungsi dan peran hutan Mangrove, yaitu: a) menyusun mekanisme antara
komponen mangrove dengan ekosistem lain, pelindung pantai, dan pengendali
banjir. b) penyerap bahan pencemar, sumber energi bagi biota laut.

3) Padang Lamun dan rumput Laut Padang lamun mempunyai fungsi:

a) meredam ombak dan melindungi pantai.

b) daerah asuhan larva


c) tempat makan.

4) Terumbu Karang, Peran terumbu Karang, yaitu: a) pelindung pantai dari


hempasan ombak dan arus kuat yang berasal dari laut. b) sebagai habitat tempat
mencari makanan.

 Sumber daya yang tidak dapat di pulihkan (unrenewable resources)

1) Bahan tambang dan mineral

Bahan tambang dan mineral yang terdapat di laut Indonesia yaitu: bahan bangunan,
pasir besi, batu apung, mineral radio aktif, garam, titanium, lempung koalim, emas,
dan kromium.

2) Minyak dan gas bumi

 Jasa – jasa lingkungan

1) Media transportasi dan komunikasi

2) Pengaturan iklim

3) Keindahan alam

4) Penyebaran limbah

5) Wisata bahari

FAKTA SOSIAL DEMOGRAFI KEMARITIMAN

A. Kondisi Sosial Ekonomi dan Budaya BMI

Besarnya potensi kelautan ternyata tidak diikuti oleh kesejahteraan masyarakat


nelayan. Hal ini bisa terlihat dimana kondisi sosial ekonomi nelayan yang kita miliki
sangat jauh berbeda dengan potensi sumbe rdaya alamnya. Hal ini dapat dibuktikan
dengan masih adanya rendah sumbangan sektor kelautan selama Pelita VI terhadap
Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional yaitu 12,1% dengan laju pertumbuhan 3,8%
jauh di bawah laju pertumbuhan rata-rata seluruh sektor sebesar 7,4% (Waspada,
18 Maret 2000).

Nelayan adalah suatu fenomena sosial yang sampai saat ini masih merupakan hal
yang dibicarakan. Membicarakan nelayan hampir pasti isu yang selalu muncul
adalah masyarakat yang marjinal, miskin dan menjadi sasaran eksploitasi penguasa
baik secara ekonomi maupun politik. Kemiskinan yang selalu menjadi “trade mark”
bagi nelayan dalam beberapa hal dapat dibenarkan dengan beberapa fakta seperti
kondisi pemukiman yang kumuh, tingkat pendapatan dan pendidikan yang rendah.

kemiskinan nelayan lebih banyak disebabkan oleh adanya tekanan struktur, yaitu
nelayan kaya/penguasa yang menekan nelayan miskin. nelayan yang tidak punya
modal (nelayan kecil), dan mereka selalu diekspoitasi oleh nelayan yang punya
modal (punggawa) dan pedagang (pa’bilolo) yaitu sawi bagang atau Pa’bagang
atau pembantu utama punggawa dalam menangani kegiatan operasi penangkapan
ikan. Penelitian yang dilakukan oleh Resusun di atas juga menunjukkan adanya
struktur hubungan sosial yang khas pada masyarakat nelayan.

Anda mungkin juga menyukai