Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Laporan Perencanaan Pustu

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PERENCANAAN 1

PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN PUSKESMAS


PEMBANTU

BAB - 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Suatu kegiatan proyek merupakan suatu siklus penilaian yang didasarkan atas 3 komponen,
yaitu : Perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian/pengawasan yang disebut sebagai suatu
siklus manajemen.
Siklus manajemen tersebut akan merupakan proses terus menerus selama proyek berjalan,
oleh karena itu pelaksanaan suatu proyek akan berlangsung dalam suatu tatanan hubungan
kompleks yang selalu berubah-ubah (dinamis). Keberhasilan suatu proses dan produk
pelaksanaan sangat tergantung pada upaya dan tindakan yang terkoordinasi dari berbagai
satuan organisasi dan jabatan di berbagai jenjang manajemen. Konsultan pengawas adalah
pihak yang ditunjuk oleh pemilik proyek (owner) untuk melaksanakan pekerjaan perencanaan.
Konsultan perencanaan dapat berupa badan usaha atau perorangan. perlu sumber daya
manusia yang ahli dibidangnya masing-masing seperti teknik sipil, arsitektur, mekanikal
elektrikal, listrik dan lain-lain sehingga sebuah bangunan dapat dibangun dengan baik dalam
waktu cepat dan efisien. Berkaitan dengan hal tersebut, pihak Dinas Pekerjaan Umum Dan
Penataan Ruang Kota Pasuruan membentuk tim perencanaan dalam rangka pelaksanaan
Pembangunan Puskesmas Pembantu Kelurahan Bangilan Kecamatan Panggungrejo, Kota
Pasuruan. Pihak yang bertanggung jawab dalam perencanaan proyek ini adalah Konsultan
perencana PT. ADHI HUTAMA KONSULINDO

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud kegiatan Perencanaan Teknis Pembangunan Puskesmas Pembantu Kelurahan Bangilan
adalah Memberikan gambaran umum menyangkut komponen perencanaan berupa Gambar
Perencanaan, Rencana Anggaran Biaya dan Rencana kerja dan syarat-syarat teknik dalam
pelaksanaan pekerjaan. Tujuan kegiatan perencanaan ini adalah untuk menghasilkan produk
yang berkualitas yang sesuai dengan kaidah-kaidah arsitektural, struktural dan mekanikal &
elektrikal serta kaidah administratif yang telah ditentukan oleh perencana maupun oleh
peraturan lokal, regional maupun nasional. Dengan kerangka maksud dan tujuan tersebut
diatas, maka dibutuhkan mekanisme dan prosedur perencanaan teknis yang akan dikoordinir
oleh seorang yang ahli pada bidangnya.

1.3 RUANG LINGKUP PERENCANAAN


Secara umum lingkup Perencanaan mencakup 5 hal pokok yaitu :
a. Membuat konsep perencanaan
b. Menggambar Denah, Tampak, Potongan, Detail-detail struktur
c. Menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB)
d. Membuat Rencana Kerja da Syarat-syarat (RKS)
e. Membuat Laporan Perencanaan

1.4 JUDUL PAKET PEKERJAAN

PT. ADHI HUTAMA KONSULINDO | 1


LAPORAN PERENCANAAN 2
PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN PUSKESMAS
PEMBANTU

Perencanaan Teknis Pembangunan Puskesmas Pembantu Kelurahan Bangilan

1.5 LOKASI KEGIATAN


Jl. Dewi Sartika No.44, Kelurahan Bangilan, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan

1.6 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan kegiatan penyusunan Perencanaan Teknis Pembangunan
Puskesmas Pembantu Kelurahan Bangilan adalah 45 hari kalender terhitung sejak
ditandatanganinya SPMK.

1.7 PENGUMPULAN DATA


Selanjutnya berdasarkan atas rekomendasi dari pemberi tugas yang didapatkan Konsultan
selama tahap persiapan, khususnya metode survey, akan dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai
berikut :
a. Data Primer, melakukan survey lapangan tentang kondisi lokasi perencanaan.
b. Data Sekunder, melakukan survey ke Instansi terkait khususnya Dinas Pekerjaan Umum
Dan Penataan Ruang Kota Pasuruan serta kelembagaan formal maupun non-formal
termasuk pengumpulan data harga satuan provinsi dan kabupaten/Kota untuk bahan,
material, dan upah tenaga kerja serta harga satuan transportasi.
c. Melakukan kajian Studi Literatur
 Standar, Norma, Pedoman, dan Manual
 Petunjuk Teknis
 dan Lain-lain

1.8 METODOLOGI PEKERJAAN


Secara garis besar metodologi pekerjaan ini adalah sebagai berikut:
a. Koordinasi dan pengumpulan data yang diperlukan.
b. Pengumpulan informasi harga satuan barang, upah, dan material dasar tiap daerah di
Kabupaten/Kota yang menjadi lokasi survei termasuk harga satuan transportasi material
dan personil untuk mencapai lokasi survei.
c. Penyusunan analisis harga satuan sesuai koefisien harga satuan terbaru 2019.
d. Survey lokasi pekerjaan untuk mendapatkan gambaran umum daerah studi dan kondisi
existing.
e. Survey lapangan dengan menggunakan GPS dan alat ukur Meteran
f. Kajian standard dan spesifikasi teknis pekerjaan sipil.
g. Melakukan analisa struktur
h. Gambar perencanaan
i. Perhitungan kebutuhan biaya investasi berupa perhitungan rancana anggaran biaya (RAB)
pelaksanaan.

PT. ADHI HUTAMA KONSULINDO | 2


LAPORAN PERENCANAAN 3
PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN PUSKESMAS
PEMBANTU

BAB - 2
GAMBARAN UMUM

2.1 GAMBARAN UMUM KOTA PASURUAN


1. Kondisi Geografis Dan Administrasi
Kota Pasuruan terletak antara 112° 45’-112° 55’ BT dan 7° 35 -7° 45’LS dan tergolong
dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 4 meter dari permukaan laut. Kota Pasuruan
memiliki panjang pantai 4,5 km yang terbentang dari barat ke timur. Kota Pasuruan
berada di persimpangan segitiga emas jalur regional Surabaya-Probolinggo-Malang
dengan jarak 60 km ke Surabaya, 38 km ke Probolinggo dan 54 km ke Malang. Oleh
karena lokasinya yang strategis itulah, maka memberikan kontribusi yang besar pada
pergerakan perindustrian dan perdagangan. Kota Pasuruan berbatasan dengan wilayah
administrasi Kabupaten Pasuruan kecuali disebelah utara yang berbatasan dengan Selat
Madura. Batas-batas Kota Pasuruan adalah sebagai berikut :
 Sebelah Utara : Selat Madura
 Sebelah Timur : Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan
 Sebelah Selatan : Kecamatan Pohjentrek Kabupaten Pasuruan
 Sebelah Barat : Kecamatan Kraton Kabupaten Pasuruan

Secara administratif, Kota Pasuruan mempunyai daerah seluas ±35,29 km2 atau 0,07%
dari luas Jawa Timur yang terbagi atas 4 kecamatan yakni Kecamatan Gadingrejo dengan

PT. ADHI HUTAMA KONSULINDO | 3


LAPORAN PERENCANAAN 4
PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN PUSKESMAS
PEMBANTU

luas 8,27 km2, Kecamatan Purworejo dengan luas 8,08 km2, Kecamatan Bugulkidul
dengan luas 11,11 km2 dan Kecamatan Panggungrejo dengan luas 7,83 km2

2. Topografi
Kota Pasuruan merupakan wilayah datar yang melandai dari selatan ke utara dengan
kemiringan 0-1% dan ketinggian 0-4 meter dari permukaan laut. Maka keberadaan
sungai selain menguntungkan sebagai irigasi teknis juga membawa dampak merugikan,
yakni rawan banjir di musim penghujan terutama di wilayah bagian utara. Hal ini
disebabkan karena di daerah tersebut terdapat bagian yang agak cekung sehingga
menghambat pembuangan air ke laut. Datarannya termasuk jenis aluvium (tanah
lumpur) dengan sifat batuannya intermedier sampai agak basis. Kondisi tanah bertekstur
liat dengan kandungan Na dan Cl yang tinggi sehingga sesuai untuk budidaya tambak
dan penggaraman. Budidaya tambak banyak dikembangkan disepanjang bagian timur
yang lebih luas daripada bagian barat. Hampir lima puluh persen wilayah keempat
Kecamatan di Kota Pasuruan dipergunakan untuk permukiman. Sementara sisanya
merupakan lahan tanah sawah yang potensial untuk usaha bidang pertanian terutama
tanaman padi. Khusus untuk wilayah Kecamatan Bugulkidul, selain berpotensi sebagai
lahan pertanian sebagian wilayahnya berupa pantai menyebabkan berpotensi untuk
usaha di bidang perikanan seperti tambak garam.

3. Hidrologi
Wilayah Kota Pasuruan dilalui beberapa sungai, antara lain: Sungai Gembong dengan
panjang 7,5 Km yang membelah pusat kota yang terletak di Kecamatan Purworejo,
Sungai Welang dengan panjang 1 Km terletak di Kecamatan Gadingrejo. Sedangkan di
wilayah Kecamatan Bugulkidul terdapat beberapa sungai, yaitu Sungai Petung panjang 6
Km, Sungai Sodo 3 Km, Sungai Kepel panjang 3 Km dan Sungai Calung dengan panjang 3
Km.

4. Iklim
Kota Pasuruan memiliki 2 musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan yang
berganti tiap 6 bulan sekali. Musim kemarau jatuh pada bulan Mei-September dan
Musim penghujan jatuh pada bulan Oktober-April. Iklim tropik basah yang dimiliki Kota
Pasuruan dipengaruhi oleh angin monsun barat dan monsun timur. Dari bulan
November-Mei, angin bertiup dari arah utara barat laut dengan membawa banyak uap
air yang menyebabkan musim penghujan dimana-mana. Sedangkan pada bulan Juni-
Oktober, angin bertiup dari selatan tenggara dengan sedikit uap air yang menyebabkan
musim kemarau/kering dimana-mana.

5. Kependudukan
Kota Pasuruan yang mempunyai luas ± 35,29 km2 dihuni oleh penduduk sebanyak
197.696 jiwa (berdasarkan buku proyeksi penduduk oleh BPS) dengan tingkat kepadatan
penduduk rata-rata 5.602 jiwa/km2 pada tahun 2017.

NO KECAMATAN LUAS WILAYAH JUMLAH JUMLAH KEPADA

PT. ADHI HUTAMA KONSULINDO | 4


LAPORAN PERENCANAAN 5
PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN PUSKESMAS
PEMBANTU

TAN
PENDU
(KM²) KELURAHAN PENDUDUK
DUK/K

1 GADINGREJO 8,27 8 44.578 5.390
2 PURWOREJO 8,08 7 56.575 7.002
3 BUGULKIDUL 11,11 6 31.422 2.828
4 PANGGUNGREJO 7,83 13 65.121 8.317
JUMLAH 35,29 34 197.696 5.602
Berdasarkan diatas dapat diketahui bahwa Kota Pasuruan tahun 2017 memiliki 4
kecamatan yakni Kecamatan Gadingrejo dengan jumlah penduduk sebanyak 44.578 jiwa,
Kecamatan Purworejo dengan jumlah penduduk sebanyak 56.575 jiwa, Kecamatan
Bugulkidul dengan jumlah penduduk sebanyak 31.422 jiwa dan Kecamatan
Panggungrejo dengan jumlah penduduk sebanyak 65.121 jiwa. Adapun Kecamatan yang
paling tinggi kepadatan penduduknya adalah Kecamatan Panggungrejo sebanyak 8.317
jiwa/km2 dengan 13 Kelurahan, disusul Kecamatan Purworejo dengan kepadatan
penduduk sebanyak 7.002 jiwa/km2 dengan 7 Kelurahan, Kecamatan Gadingrejo dengan
kepadatan penduduk sebanyak 5.390 jiwa/km2 dengan 8 Kelurahan dan Kecamatan
Bugulkidul dengan kepadatan penduduk sebanyak 2.828 jiwa/km2 dengan 6 Kelurahan

6. Sarana Kesehatan
Penyediaan sarana kesehatan melalui rumah sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu,
Posyandu, Klinik dan sarana kesehatan lainnya diharapkan dapat menjangkau
masyarakat agar mendapatkan pelayanan kesehatan dengan mudah dan bermutu.
Adapun kondisi sarana kesehatan di Kota Pasuruan pada tahun 2017 dapat digambarkan
berikut ini.
a. RS & Fasilitas Pelayanan Kesehatan Swasta
pada tahun 2017 di Kota Pasuruan terdapat 1 RS Pemerintah yakni RSUD
dr.R.Soedarsono dan terdapat fasilitas pelayanan swasta diantaranya 12 klinik, 43
praktek dokter perorangan (termasuk dokter umum, dokter spesialis dan dokter
gigi), 257 praktek pengobatan tradisional, 25 apotek, 1 penyalur alat kesehatan dan
1 unit transfusi darah.
b. Puskesmas Dan Jaringannya
Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan sampai tingkat
Kecamatan. Sampai dengan tahun 2017, jumlah Puskesmas di Kota Pasuruan
sebanyak 8 unit yang semuanya merupakan Puskesmas non perawatan, dengan 29
Puskesmas Pembantu. Adapun jumlah penduduk Kota Pasuruan berdasarkan data
sasaran program kesehatan Kota Pasuruan tahun 2017 sesuai Kepmenkes No. HK
02.02/117/2015 sebesar 197.696 jiwa. Dengan demikian, rasio Puskesmas terhadap
jumlah penduduk adalah 1:24.712; dengan pengertian bahwa 1 (satu) Puskesmas
melayani 24.712 penduduk. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa jumlah
Puskesmas di Kota Pasuruan sudah memenuhi target nasional, yakni maksimal
1:30.000.

Jumlah
Kode Wilayah Kerja
No. Puskesmas Puskesmas
Puskesmas (Kelurahan)
Pembantu
1
P3575010201 UPT Puskesmas 1. Bukir 1

PT. ADHI HUTAMA KONSULINDO | 5


LAPORAN PERENCANAAN 6
PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN PUSKESMAS
PEMBANTU

Gadingrejo 2. Sebani
Jl. Irian Jaya No.5 RT.01 3. Gadingrejo 1
RW.06 Kel. Karanganyar 4. Gentong 2
Kec. Gadingrejo 1
2
P3575010202 UPT Puskesmas 1. Karangketug 0
Karangketug 2. Randusari 1
Jl. Gatot Subroto 3. Petahunan 1
No.383 4. Krapyakrejo 1
RT.07 RW.01 Kel.
Karangketug
Kec. Gadingrejo
3
P3575020201 UPT Puskesmas 1. Purworejo 1
Kebonagung 2. Kebonagung 1
J l. P. Sudirman Pasar 3. Purutrejo 1
Kebonagung RW.6
Kel. Kebonagung
Kec. Purworejo
4
P3575020202 UPT Puskesmas 1.Pohjentrek 1
Sekargadung 2.Wirogunan 1
Jl. Sekarsono No. 1 RT.2 3.Tembokrejo 1
RW.5 Kel. Sekargadung 4.Sekargadung 1
Kec. Purworejo
5 P3575030201 UPT Puskesmas 1. Tapaan 1
Bugulkidul 2. Kepel 1
Jl. Trunojoyo 293 3. Blandongan 1
Kel. Bugulkidul 4. Bugulkidul 1
Kec. Bugulkidul 5. Bakalan 1
6. Krampyangan 1
6
P3575030202 UPT Puskesmas 1. Kandangsapi 0
Kandangsapi 2. Mandaranrejo 1
Jl. W.R. Supratman No.7 3. Panggungrejo 1
RT.1 RW.2 4. Bugullor 1
Kel. Kandangsapi 5. Pekuncen 0
Kec. Panggungrejo 6. Petamanan 1
7
P3575030203 UPT Puskesmas 1. Karanganyar 1
Kebonsari 2. Kebonsari 0
Jl. Gajah Mada 18 3. Bangilan 1
Kel. Kebonsari
Kec. Panggungrejo
8 P3575030204 UPT Puskesmas Trajeng 1.Ngemplakrejo 1
Jl. Maluku No.1 2.Tambaan 1
Kel. Trajeng 3.Trajeng 0
Kec. Panggungrejo 4.Mayangan 0
JUMLAH PUSKESMAS PEMBANTU 29
Sumber : Data SIK Subag Perencanaan dan Evaluasi Dinkes Kota Pasuruan, 2017

PT. ADHI HUTAMA KONSULINDO | 6


LAPORAN PERENCANAAN 7
PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN PUSKESMAS
PEMBANTU

Bila ditinjau dari wilayah kerja Puskesmas, maka di Kota Pasuruan terbagi dalam 8
wilayah kerja Puskesmas. Adapun peta Kota Pasuruan berdasarkan wilayah kerja
Puskesmas tersaji pada gambar dibawah ini

c. Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)


Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat (UKBM) dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat
dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan
bayi. Pelayanan kesehatan dasar di posyandu adalah pelayanan kesehatan yang
mencakup sekurang-kurangnya 5 (Lima) kegiatan yakni kesehatan ibu dan anak
(KIA), keluarga berencana (KB), imunisasi, gizi dan penanggulangan diare.
Jumlah Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Kota pasuruan tahun 2017
menunjukkan kenaikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, akan tetapi

PT. ADHI HUTAMA KONSULINDO | 7


LAPORAN PERENCANAAN 8
PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN PUSKESMAS
PEMBANTU

tidak menunjukkan perubahan yang mencolok. Pada tahun 2017, jumlah balita
sebanyak 16.612 jiwa, sedangkan jumlah posyandu yang ada sebanyak 290 pos. Jadi
rasio jumlah posyandu dengan jumlah balita adalah 1,75 artinya 1 posyandu
melayani 57 balita (hitungan berasal dari 100/1,75=57). Jika dibandingkan dengan
standart posyandu, untuk 1 posyandu melayani 80 - 100 balita, berarti keberadaan
posyandu di Kota Pasuruan sudah cukup. Bila dibandingkan dengan tahun-tahun
sebelumnya, rasio posyandu per 100 balita telah meningkat dari tahun ke tahun.

RASIO POSYANDU PER 100 BALITA

1.75

1.71
1.69

1.65

1.6

2013 2014 2015 2016 2017

Series 3

Sumber: Data Seksi Promosi dan Pemberdayaan Kesehaan Dinkes Kota Pasuruan,
2013 s/d 2017
d. Poskeskel (Pos Kesehatan Keluarga)
Poskeskel adalah salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat
(UKBM) yang dibentuk di kelurahan dalam rangka upaya mendekatkan pelayanan
kesehatan dasar bagi masyarakat kelurahan dan syarat terbentuknya kelurahan
siaga. Poskeskel dikelola oleh 1 orang bidan dan minimal 2 orang kader dan
merupakan koordinator dari UKBM yang ada. Jumlah Poskeskel di Kota Pasuruan
tahun 2017 sebanyak 34 pos
e. Kelurahan Siaga
Kelurahan Siaga adalah kelurahan yang penduduknya memiliki kesiapan sumber
daya dan kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan,
bencana dan kegawat-daruratan kesehatan secara mandiri. Sedangkan kelurahan
siaga aktif adalah kelurahan yang mempunyai pos kesehatan kelurahan (POSKESKEL)
atau UKBM lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi sebagai pemberi pelayanan
kesehatan dasar, penanggulangan bencana dan kegawat-daruratan, surveilans
berbasis masyarakat yang meliputi pemantauan pertumbuhan (gizi), penyakit,
lingkungan dan perilaku sehingga masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS). Penggolongan dalam kelurahan siaga memperhatikan indikator-
indikator sebagai berikut :
1) Forum masyarakat desa/kelurahan;
2) Kader pemberdayaan masyarakat/kader kesehatan;
3) Kemudahan akses pelayanan kesehatan dasar;

PT. ADHI HUTAMA KONSULINDO | 8


LAPORAN PERENCANAAN 9
PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN PUSKESMAS
PEMBANTU

4) Posyandu dan UKBM lainnya aktif;


5) Dukungan dana untuk kegiatan kesehatan di kelurahan;
6) Peran serta masyarakat dan organisasi kemasyarakatan;
7) Peraturan kepala kelurahan atau Peraturan Walikota;
8) Pembinaan PHBS rumah tangga.
Jumlah kelurahan siaga aktif di Kota Pasuruan tahun 2017 sebanyak 34 kelurahan
(100%) dengan rincian 32% kelurahan berstrata madya (11 kelurahan), 59%
kelurahan berstrata purnama (20 kelurahan) dan 9% kelurahan berstrata mandiri (3
kelurahan)

Prosentase Kelurahan siaga

Strata Mandiri
9% Strata
Madya
32%

Strata
Purnama
59%

2.2 GAMBARAN LOKASI PERENCANAAN


1. Letak Geografis
Lokasi perencanaan pembangunan Pustu, terletak di Jl. Dewi Sartika No.44, Kelurahan
Bangilan, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan. Lokasi tersebut merupakan Ex.
Kantor Kelurahan Bangilan yang lama.

PT. ADHI HUTAMA KONSULINDO | 9


LAPORAN PERENCANAAN 10
PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN PUSKESMAS
PEMBANTU

2. Wilayah Administrasi
Secara administrasi Kecamatan Panggungrejo terbagi menjadi 13 Kelurahan dengan luas
wilayah 9,05 Km². Sedangkan Kelurahan Bangilan salah satu dari Kelurahan yang masuk
dalam wilayah aministrasi Kecamatan Panggungrejo mempunyai luas 0,17 Km², dengan
membawahi 4 RW dan 15 RT.
Batas – batas Kelurahan Bangilan adalah sebagai berikut :
 Sebelah Utara : Kelurahan Trajeng Dan Kelurahan Mayangan
 Sebelah Timur : Kelurahan Kandangsapi
 Sebelah Selatan : Kelurahan Kebonsari
 Sebelah Barat : Kelurahan Kebonsari

3. Kependudukan

Luas Kepadatan
Jumlah Laki -
No Kelurahan Wilaya Perempuan Penduduk
Penduduk Laki
h (Km²) / Km²

PT. ADHI HUTAMA KONSULINDO | 10


LAPORAN PERENCANAAN 11
PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN PUSKESMAS
PEMBANTU

1 Petamanan 0,42 3.159 1.507 1.652 7.521


2 Pekuncen 0,80 2.431 1.185 1.246 3.038
3 Bugullor 0,96 8.379 4.216 4.163 8.728
4 Kandangsapi 0,46 1.730 819 911 3.761
5 Bangilan 0,17 1.828 852 976 10.753
6 Kebonsari 0,80 9.087 4.199 4.888 11.359
7 Karanganyar 0,56 9.016 4.462 4.554 16.100
8 Trajeng 1,13 7.862 3.853 4.009 6.958
9 Mayangan 0,28 2.437 1.202 1.235 8.704
10 Mandaranrejo 0,58 4.602 2.257 2.345 7.934
11 Panggungrejo 1,99 3.055 1.531 1.524 1.535
12 Ngemplakrejo 0,54 6.955 3.454 3.501 12.880
13 Tambaan 0,36 3.452 1.733 1.719 9.589
Kec. Panggungrejo 9,05 63.993 31.270 32.723 7.071

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa Kec. Panggungrejo tahun 2017 memiliki
13 kelurahan, dengan jumlah penduduk sebesar 31.270 jiwa. Adapun Kelurahan yang
paling tinggi kepadatan penduduknya adalah Kelurahan Karanganyar sebanyak 16.100
jiwa/km2. Sedangkan kepadatan penduduk di Kelurahan Bangilan sebagai lokasi
perencanaan adalah 10.753 jiwa/km2 dengan jumlah penduduk sebesar 1.828 jiwa

PENDUDUK KECAMATAN PANGGUNGREJO

Tambaan

Ngemplakrejo

Panggungrejo

Mandaranrejo

Mayangan

Trajeng

Karanganyar

Kebonsari

Bangilan

Kandangsapi

Bugullor

Pekuncen

Petamanan
PT. ADHI HUTAMA KONSULINDO | 11
0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000 16,000 18,000

Kepadatan Penduduk Jumlah Penduduk


LAPORAN PERENCANAAN 12
PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN PUSKESMAS
PEMBANTU

Sumber : BPS Kota Pasuruan

BAB - 3
STANDART PUSKESMAS
PEMBANTU

3.1 LATAR BELAKANG


Undang-Undang Dasar 1945 hasil amandemen Pasal 28 H ayat (1) mengamanatkan kepada
kita, bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan
kesehatan.
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) Tahun 2012 menyebutkan antara lain bahwa tujuan
pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap
penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai salah
satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan Nasional
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik pasal 15
mengamanatkan bahwa Penyelenggara Pelayanan Kesehatan berkewajiban menyusun dan
menetapkan standar pelayanan agar pelayanan dapat dilaksanakan sesuai dengan standar
serta penyelenggara dapat memberikan pertanggungjawaban terhadap pelayanan yang
diselenggarakan.
Millenium Development Goals (MDGs) menetapkan delapan tujuan dan tujuan ke 1, 4, 5, 6
dan 7 adalah menurunkan prevalensi balita gizi kurang dan gizi buruk, menurunkan angka
kematian balita, menurunkan angka kematian ibu dan mewujudkan akses kesehatan
reproduksi bagi semua, mengendalikan penyebaran dan menurunkan jumlah kasus baru
HIV/AIDS dan menurunkan jumlah kasus baru Malaria dan TB, serta meningkatkan akses
masyarakat terhadap sumber air minum dan sanitasi dasar yang layak. Target yang ditetapkan
adalah menurunkan Angka Kematian Balita sebesar 2/3 dan Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar
¾ dalam kurun waktu 1990-2015. Indonesia masih memerlukan komitmen tinggi dan kerja
keras semua pihak, pemerintah & masyarakat untuk mampu mencapai angka yang ditargetkan
dalam MDGs.
Visi pembangunan nasional tahun 2005-2025 adalah “Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil dan
Makmur”. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-
2014 ditujukan untuk lebih memantapkan penataan kembali Indonesia di segala bidang
dengan menekankan pada upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk

PT. ADHI HUTAMA KONSULINDO | 12


LAPORAN PERENCANAAN 13
PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN PUSKESMAS
PEMBANTU

pengembangan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta penguatan daya saing
perekonomian.
Mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pasuruan
Tahun 2010–2015, maka pembangunan kesehatan diselenggarakan berdasarkan arah dan
kebijakan pembangunan daerah yang dilakukan oleh semua potensi yang terdiri dari
masyarakat, swasta dan pemerintah secara sinergis dan berhasil guna mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Masyarakat sehat merupakan investasi yang sangat berharga untuk mencapai Visi
Pembangunan di Kota Pasuruan yaitu: “KOTA PASURUAN SEBAGAI KOTA INDUSTRI,
PERDAGANGAN DAN JASA YANG DILANDASI IMAN DAN TAQWA MENUJU MASYARAKAT
SEJAHTERA”
Untuk mewujudkan Visi Pembangunan di Kota Pasuruan tersebut, perlu dilakukan pendekatan
akses dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya di Jawa Timur. Salah satu
programnya adalah Pembangunan Puskesmas Pembantu (Pustu)

3.2 PENGERTIAN
Puskesmas Pembantu adalah : Unit pelayanan kesehatan yang berfungsi menunjang dan
membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan Puskesmas dalam ruang lingkup
wilayah yang lebih kecil. Wilayah kerja Puskesmas Pembantu minimal adalah satu (1) desa,
namun demikian dalam keadaan tertentu wilayahnya dapat mencakup dua (2) desa atau lebih
dengan jumlah penduduk antara 2.500 sampai 10.000 jiwa.

3.3 KELEMBAGAAN
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 30 bahwa
semua Fasilitas Pelayanan Kesehatan harus mempunyai perijinan yang dikeluarkan oleh
Pemerintah, termasuk Puskesmas Pembantu sebagai fasilitas pelayanan kesehatan diharapkan
mempunyai ijin penyelenggaraan yang dikeluarkan oleh Pemkot yang berwenang. Sedangkan
Puskesmas Pembantu merupakan jaringan Puskesmas, ijin operasionalnya menjadi satu
dengan Puskesmas.

3.4 VISI DAN MISI


1. Visi Puskesmas Pembantu adalah “Terwujudnya Desa/ Kelurahan Sehat Menuju
Kecamatan Sehat“. Visi tersebut merupakan pengembangan dari visi Puskesmas yakni
terwujudnya kecamatan sehat.
2. Misi yang dilaksanakan adalah :
a. Memelihara dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas
Pembantu ;
b. Menggerakkan masyarakat desa/kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Pembantu,
agar menciptakan lingkungan desa/ kelurahan yang sehat;
c. Mendorong kemandirian bagi keluarga dan masyarakat di desa/ kelurahan di wilayah
kerja Puskesmas Pembantu;
d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, masyarakat desa/
kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Pembantu;

3.5 STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS PEMBANTU

PT. ADHI HUTAMA KONSULINDO | 13


PENANGGUNG JAWAB
KESMAS

PELAKSANA
PUSTU
LAPORAN PERENCANAAN 14
PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN PUSKESMAS
PEMBANTU

3.6 KEDUDUKAN DAN TANGGUNG JAWAB


a. Kedudukan :
1. Puskesmas Pembantu sebagai unit pelayanan jaringan Puskesmas
2. Puskesmas Pembantu melaksanakan sebagai tugas Puskesmas
3. Puskesmas Pembantu mengkoordinir kegiatan dari Ponkesdes di wilayah kerjanya.
b. Tanggung jawab :
1. Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu ditunjuk oleh Kepala Puskesmas
2. Penanggung jawab bertanggung jawab langsung kepada Kepala Puskesmas

3.7 JENIS PELAYANAN


Puskesmas Pembantu melaksanakan pelayanan kesehatan dasar yang terdiri dari upaya
kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat yang disesuaikan dengan tenaga yang
ada di Puskesmas. Upaya tersebut dikelompokkan menjadi:
a. Upaya Kesehatan Wajib
Adalah upaya pelayanan kesehatan yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional,
regional dan global yang mempunyai daya ungkit tinggi terhadap peningkatan derajat
kesehatan masyarakat.
Ada enam pelayanan kesehatan dasar yaitu,
1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat;
2. Upaya Kesehatan Lingkungan;
3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana;
4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat;
5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dan Tidak Menular, dan
6. Upaya Pengobatan.
b. Upaya Kesehatan Pengembangan
Adalah upaya kesehatan yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan di
masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat desa/ kelurahan dan kemampuan Pustu
Gadar & Observasi setempat. Upaya Kesehatan Pengembangan meliputi:
1. Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat
2. Upaya Kesehatan Sekolah
3. Upaya Kesehatan Indera Penglihatan
4. Upaya Kesehatan Indera Pendengaran
5. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

PT. ADHI HUTAMA KONSULINDO | 14


LAPORAN PERENCANAAN 15
PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN PUSKESMAS
PEMBANTU

6. Upaya Kesehatan Kerja


7. Upaya kesehatan Olahraga
8. Upaya Kesehatan Jiwa
9. Upaya Usia Lanjut
10. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional

3.8 ALUR PELAYANAN


Alur pelayanan yaitu kemudahan atau tahapan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat
untuk memudahkan dilihat dari sisi kesederhanaan alur pelayanan kesehatan.
PASIEN DATANG LOKET PERIKSA OBAT PULANG/RUJUK

3.9 SUMBER DAYA PUSTU


1. Bangunan / Gedung
a. Luas tanah Puskesmas Pembantu minimal sebesar 200 m2.
b. Ruangan yang harus tersedia minimal adalah:
1) Luas bangunan utama 86 m2 terdiri dari:
 Ruang administrasi/pendaftaran/rekam medik 12 m2
 Ruang Poliklinik umum/BP 12 m2
 Poliklinik KIA/KB 12 m2
 Kamar Mandi/WC, 2 ruang masing – masing 3 m2
2) Luas bangunan Tambahan 47 m2 terbagi menjadi:
 Ruang tunggu 12 m2
3) Halaman parkir dan taman sesuai kebutuhan
4) Pengembangan sesuai kebutuhan
c. Tanah dan bangunan milik Pemerintah Daerah.
d. Lokasi mudah dijangkau oleh masyarakat, bebas dari pencemaran, banjir dan tidak
berdekatan dengan rel kereta api, tempat bongkar muat barang, tempat bermain
anak, pabrik industri dan limbah pabrik.
e. Jenis Bangunan: Permanen
f. Kriteria bangunan yang memenuhi syarat minimal kesehatan : Bangunan harus kuat,
utuh, dinding tidak berlubang, atap kuat, luas ventilasi 20 % luas lantai, penerangan
cukup, lantai kedap air, sirkulasi udara yang baik.
g. Pada setiap ruangan periksa harus tersedia wastafel dengan air mengalir.
h. Ruangan-ruangan tersebut harus ditata menurut alur kegiatan dan memperhatikan
ruang gerak petugas.
i. Pelayanan administrasi umum hendaknya berdekatan dengan pintu utama Pustu
Gadar dan Observasi.
j. Fasilitas ruangan yang ada harus dirawat dengan baik. Bangunan Pustu Gadar dan
Observasi harus terpelihara, mudah dibersihkan dan dapat mencegah penularan
penyakit serta kecelakaan.

PT. ADHI HUTAMA KONSULINDO | 15


LAPORAN PERENCANAAN 16
PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN PUSKESMAS
PEMBANTU

k. Ruangan Pustu Gadar dan Observasi ( baik untuk pemeriksaan, pelayanan gawat
darurat, persalinan, maupun kamar mandi) harus terlihat bersih, tidak ada sampah
berserakan , tersedia tempat sampah, atap bersih dan terawat tidak ada sarang laba
laba.

2. Sumber Daya Manusia


Tenaga kesehatan di Puskesmas Pembantu menurut SPM terdiri dari 1 (satu) orang
Perawat dan 1 (satu) orang Bidan, dan 1 (satu) tenaga administrasi, dimana tenaga
tersebut diharapkan bertempat tinggal di desa atau kelurahan wilayah kerjanya.
Perawat yang melaksanakan tugas di Puskesmas Pembantu harus mempunyai Surat Ijin
Perawat (SIP)/Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Ijin Kerja Perawat (SIKP) atau Bidan
mempunyai Surat Ijin Bidan (SIB)/Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Ijin Kerja Bidan
(SIKB).
Perawat dan Bidan dapat melaksanakan praktik keperawatan/kebidanan pada sarana
pelayanan kesehatan atau Puskesmas Pembantu adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
sudah pengalaman kerja minimal 2 tahun. Perawat dan Bidan tersebut diangkat oleh
Bupati/ Walikota atau yang diangkat oleh Menteri Kesehatan. Tenaga Perawat dan Bidan
di Puskesmas Pembantu adalah lulusan minimal DIII keperawatan atau DIII kebidanan.
Serta ditambah dengan tenaga administrasi minimal berpendidikan SLTA atau sederajat.
Kompetensi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas di Puskesmas Pembantu meliputi :
a. Kompetensi Perawat:
1) Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD)/Basic Cardiac Life Support (BCLS)/
Basic Trauma Life Support (BTLS)/Basic Life Support (BLS)
2) Immunisasi
3) Konseling
4) Asuhan Keperawatan
5) Pendidikan Kesehatan
6) Perawatan Kesehatan Masyarakat
b. Kompetensi Bidan:
1) Asuhan Persalinan Normal (APN) dan Uji Kompetensi
2) Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang ( SDIDTK) Manajemen
Terpadu Balita Sakit/Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBS/MTBM)
3) Pelayanan Keluarga Berencana/CTU
4) Konseling
5) Penanganan Bayi Baru Lahir dengan Asfiksia
6) Penanganan Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
7) Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
8) Imunisasi

3. Peralatan
Peralatan (minimal) dan bahan yang harus dimiliki oleh Puskesmas Pembantu baik dalam
gedung maupun luar gedung terdiri dari:

PT. ADHI HUTAMA KONSULINDO | 16


LAPORAN PERENCANAAN 17
PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN PUSKESMAS
PEMBANTU

a. Set Peralatan Umum


NO NAMA ALAT JUMLAH
1 Tempat Tidur Periksa 2
2 Almari obat 1
3 Meja 2
4 Kursi lipat 4
5 Kursi tunggu panjang 1
6 Rak instrument/alat 2
7 Rak status pasien/rekam medik 1
8 Filling kabinet 1
9 Tempat Sampah tertutup/khusus 1
10 Komputer Set ( Desktop ) 1
11 Penggerus Obat 1
12 Blender Obat 1
13 Timbangan Obat 1
14 APD Kerja 1
15 Jam/timer 2
16 Kompor Elpiji (Portable) 1

b. Set Peralatan Poliklinik Umum


NO NAMA ALAT JUMLAH
1 Tensimeter, Air Raksa + Manset Anak 2
2 Stetoskop 2
3 Timbangan Dewasa 1
4 Termometer Klinik 1
5 Kaca Pembesar 1
6 Meteran 1
7 Pulsameter, Alat Ukur Nadi 1
8 Sudip Lidah, Logam, Panjang 12 Cm 2
9 Gunting Bedah Standar, Lurus 2
10 Gunting Pembalut (Lister) 2
11 Jarum Jahit, Lengkung, ½ Lingkaran, Penampang Bulat 12
12 Jarum Jahit, Lengkung, ½ Lingkaran, Penampang Segitiga 12
13 Jarum Jahit, Lengkung, 3/8 Lingkaran, Penampang Bulat 12
14 Jarum 12
15 Jarum Suntik, Hipodermis (No.02) 12
16 Jarum Suntik, Hipodermis (No.12) 12
17 Jarum Suntik, Hipodermis (No.14) 12
18 Jarum Suntik, Hipodermis (No.18) 24
19 Jarum Suntik, Hipodermis (No.20) 24
20 Kateter, Karet O. 10 (Nelaton) 24
21 Kateter, Karet O. 14 (Nelaton) 1
22 Kateter, Logam Untuk Wanita, No.12 1
23 Klem Arteri, Lurus (Kelly) 1
24 Klem/Pemegang Jarum Jahit, 18 CN (Mayo-Hegar) 1
25 Korentang, Penjepit Sponge (Foerster) 1
26 Pinset Anatomis, 14,5 cm 2
27 Pinset 2

PT. ADHI HUTAMA KONSULINDO | 17


LAPORAN PERENCANAAN 18
PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN PUSKESMAS
PEMBANTU

28 Pinset Anatomis, (untuk specimen) 1


29 Pinset Bedah, 14,5 cm 2
30 Pinset Bedah, 18 cm 2
31 Pisau Cukur Set 2
32 Semprit, Gliserin 1
33 Semprit, Hipodermik, Tipe Record 1 cc 2
34 Semprit, Hipodermik, Tipe Record 10 cc 1
35 Semprit, Hipodermik, Tipe Record 2 cc 1
36 Semprit, Hipodermik, Tipe Record 5 cc 1
37 Sikat Tangan 3
38 Skalpel, Mata Pisau Bedah (No.10) 3
39 Skalpel, Tangkai Pisau Operasi 6
40 Sterilisator 1
41 Duk Lubang, Sedang 1
42 Sarung Tangan, No. 6 ½ 2
43 Sarung Tangan, No. 7 3
44 Sarung Tangan, No. 7 ½ 3
45 Baki Logam Tempat Alat Steril 3
46 Lampu Senter 1
47 Mangkok Untuk Larutan 1
48 Meja Instrument 2
49 Silinder Korentang Steril 1
50 Standar Waskom, Tunggal 2
51 Toples Kapas/Kasa Steril 1
52 Torniquet Karet 1
53 Tromol Kasa/Kain Steril (125 X 120 mm) 3
54 Waskom Bengkok 1
55 Waskom Cekung 2
56 Jarum Suntik, Disposible (No.02) 2
57 Jarum Suntik, Disposible (No.12) 12
58 Jarum Suntik, Disposible (No.14) 12
59 Jarum Suntik, Disposible (No.20) 12
60 Disposible Syringe, 1 cc 12
61 Disposible Syringe, 10 cc 5
62 Disposible Syringe 5
63 Disposible Syringe, 5 cc 1
64 Pisau Silet 5
65 Gunting Benang 5
66 Handuk Kecil Untuk Lap Tangan 1 dos
67 Waslap 2
68 Pispot 3
69 Urinal 2
70 Steek Laken (Sprei Kecil) 1
71 Tempat Sampah Bertutup 1
72 Termometer For Infant 2
73 Air Sound Timer 1
74 Gambar Anatomi Mata 1
75 Corong Telinga/ Spektrum Telinga P.241, Ukuran Kecil, Besar, 1
76 Sedang 2

PT. ADHI HUTAMA KONSULINDO | 18


LAPORAN PERENCANAAN 19
PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN PUSKESMAS
PEMBANTU

77 Pengait 1
78 Pelilit Kapas / Cotton Aplicator 2
79 Pinset Bayonet P.245 1
80 Lampu Spiritus 1
81 Aligator Forceps P.247 1
82 Lampu 1

c. Set Peralatan Poliklinik KIA/KB


NO NAMA ALAT JUMLAH
1 Partus Set 1 set
1. Klem Kelly atau 2 Klem Kocher
2. Gunting tali pusat
3. Benang tali pusat/klem plastik/cincin karet
4. Kateter Nelaton
5. Gunting episiotomi
6. Alat pemecah selaput ketuban atau klem ½ kocher
7. Sarung tangan DTT/steril
8. Kapas gulung basah (menggunakan air DTT)
9. Tabung suntik 2 ½ atau 3 cc dengan jarum steril (sekali
pakai)
10. Kain bersih atau kering
2 Hechting set 1 set
1. Tabung suntik 10 ml dan jarum suntik steril (sekali pakai)
2. Pinset
3. Pemegang jarum
4. Jarum jahit tajam
5. Sarung tangan DTT atau steril
6. Kain bersih dan kering
3 IUD Kit 1 set
1. Cocor bebek
2. Tenakulum
3. Sonde
4. Gunting
5. Mangkuk
6. Klem Bengkok
7. Timba besar
8. Baki besar
4 Peralatan Asuhan Bayi Baru Lahir 1 set
1. Kasa atau handuk kecil (untuk menyeka mulut dan hidung)
2. Penghisap lendir De Lee/bola karet penghisap (baru dan
bersih)
3. Handuk/kain bersih dan kering untuk mengeringkan dan
menyelimuti bayi
4. Lampu 60 watt

PT. ADHI HUTAMA KONSULINDO | 19


LAPORAN PERENCANAAN 20
PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN PUSKESMAS
PEMBANTU

5 Peralatan Persalinan 1set


1. Apron Plastik tebal 1
2. Bak Instrumen 1
3. Blood Lancet 28 G steril 1 box
4. Autoclick Device (alat penusuk jari) 1
5. Bowel Metal 1
6. Baby Scale 7 kg + celana 1
7. Timbangan Bayi 20 kg 1
8. Catgut plain 2.0/3.0 1 box
9. Nelathon Catheter no 12 steril 1
10. Funduscope kayu 1
11. Gunting episiotomi 14 cm 1
12. Duk steril 60x60 cm 1
13. Gunting operasi lurus 14 cm tajam/tumpul 1
14. Gunting tali pusar 16 cm 1
15. Kocher lurus 16 cm 2
16. Setengah kocher 14 cm 1
17. Hb Sahli 1
18. Hechting nald GR 12 1 sachet
19. Infusion Set Dewasa 5
20. Infusion Set Pediatric 5
21. IV catheter no 18 G 5
22. IV catheter no 18 G untuk bayi 5
23. Jarum Disposible 23 G 1 box
24. Wing Needle no 25 dan 27 G 10
25. Mucous extractor 5
26. Needle Holder Mayo 14 cm 1
27. Nierbeken 20 cm 1
28. Pinset anatomis 14 cm 4
29. Pinset chirurgis 14 cm 1
30. Pinset chirurgis 18 cm 1
31. Sarung tangan surgical steril ukuran 6½/7/7½ 15
32. Senter + 3 baterei besar 1
33. Sheet plastik 1
34. Sikat tangan halus 1
35. Tensimeter 1
36. Resusitator 1
37. Lampu 1
38. Spuit disposible 1 cc 1 box
39. Stetoscope duplex dewasa 1
40. Tas Bidan Kit Mobile 1
41. Thermometer digital 1
42. Timbangan dewasa 1
43. Ukuran pita 150 cm 1
44. Selimut bayi 1
45. Umbilical cord klem 5
46. Gambar ibu hamil dan proses kelahiran 1
47. Ukuran lengan ibu hamil 1
48. Air timer untuk bayi standar UNICEF 1
49. Nasal Gastric Tube Silicone no 16 1
50. Cathether Ureteral Wanita Disposible 1
51. Tas Bidan kit 1
PT. ADHI HUTAMA KONSULINDO | 20
LAPORAN PERENCANAAN 21
PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN PUSKESMAS
PEMBANTU

6 Implant Kit 1
7 Tensimeter 1
8 Stetoscope binoculer 1
9 Stetoscope monoculer 1
10 Timbangan dewasa 1
11 Timbangan bayi 1
12 Pengukur panjang bayi 1
13 Termometer 1
14 Oksigen dengan regulator 1
15 Ambubag dengan masker resusitasi (ibu dan bayi) 1
16 Penghisap lendir 1
17 Lampu/sorot 1
18 Penghitung nadi 1
19 Sterilisator 1
20 Bak Instrument dengan tutup 1
21 Reflek hammer 1
22 Pita pengukur 1
23 Plastik penutup instrument steril 1
24 Sarung tangan karet untuk mencuci alat 1
25 Apron/celemek 1
26 Masker 1
27 Pengaman mata 1
28 Sarung kaki plastik 1
29 Infus set 1
30 Standar infus 1
31 Semprit disposible 1
32 Tempat kotoran/sampah 1
33 Tempat kain kotor 1
34 Tempat plasenta 1
35 Pot 1
36 Piala ginjal/bengkok 1
37 Sikat sabun ditempatnya 1
38 Kertas lakmus 1
39 Vacum exstraktor set 1
40 Semprit glycerin 1
41 Gunting verband 1
42 Kain pengukur darah 1
43 Spatel lidah 1
44 Gergaji obat 1

d. Set Peralatan Pencegahan Infeksi


NO NAMA ALAT
1 Air mengalir untuk mencuci tangan
2 Ember untuk menyiapkan larutan klorin
3 Ember plastik dan sikat untuk membersihkan dan mencuci peralatan
4 Perebus atau pengukus peralatan untuk DTT
5 Sikat
6 Tempat penyimpanan peralatan bersih yang tertutup rapat
7 Tempat penyimpanan linen bersih yang tertutup

PT. ADHI HUTAMA KONSULINDO | 21


LAPORAN PERENCANAAN 22
PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN PUSKESMAS
PEMBANTU

8 Cairan desinfektan
9 Celemek / Apron
10 Sarung tangan rumah tangga
11 Pelindung mata / masker
12 Penutup Kepala
13 Sepatu karet tertutup
14 Sabun
15 Deterjen
16 Handuk / lap tangan pribadi
17 Tempat pemrosesan alat terpisah dari dapur keluarga
18 Kain lap
19 Pelindung mata / masker
20 Penutup Kepala
21 Sepatu karet tertutup
22 Sabun

e. CHN Kit
NO NAMA ALAT
1 Tas CHN Kit
2 Stetoskop Duplek Dewasa
3 Sphygnomanometer Hg
4 Pen light
5 Alat Pengukur Tinggi Badan/Pita 150 cm
6 Alat Pengukur Berat Badan
7 Termometer
8 Nierbeken 23 cm
9 Bak Instrumen
10 Bowel Metal
11 Kaca Pembesar
12 Hechting

f. Bahan Pakai Habis


NO BAHAN HABIS PAKAI
1 Kapas
2 Kain kassa
3 Kasa steril
4 Alkohol 70 %
5 Plester
6 Sarung tangan steril
7 Betadine
8 Larutan klorin
9 Safety box

BAB 4 KAJIAN KONDISI EKSISTING LOKASI DAN ANALISA RUANGBab ini berisi uraian
mengenai kajian kondisi eksting berupa analisa tata guna lahan sekitar lokasi, analisa

PT. ADHI HUTAMA KONSULINDO | 22


LAPORAN PERENCANAAN 23
PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN PUSKESMAS
PEMBANTU

aksesibilitas, analisa fisik dasar serta analisa kebutuhan ruang gedung perpustakaan
Kabupaten Karimun.BAB 5 KONSEP PENATAAN LINGKUNGAN DAN RANCANG
GEDUNGBab ini memaparkan konsep yang akan direncanakan pada lokasi
perencanaan berupa konsep penataan lingkungan, dalam hal ini ruang luar bangunan
gedung dan konsep rancang gedungyaitu ruang dalam bangunan gedung.BAB 6
RENCANA GEDUNG DAN RUANG TERBUKA PERPUSTAKAANBab ini berisi rencana
gedung dan ruang terbuka berupa ukuran, ruang, kapasitas ruang, fungsiruang dan
penzoningan ruang

PT. ADHI HUTAMA KONSULINDO | 23


LAPORAN PERENCANAAN 24
PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN PUSKESMAS
PEMBANTU

BAB - 4
KONDISI EKSISTING LOKASI
DAN ANALISA RUANG

4.1 KONDISI EKSISTING LOKASI


Lokasi perencanaan merupakan ex. gedung kantor kelurahan Bangilan yang lama terletak di jalan
Dewi Sartika no.44.
Saat ini gedung ex

PT. ADHI HUTAMA KONSULINDO | 24

Anda mungkin juga menyukai