Laporan Perencanaan Pustu
Laporan Perencanaan Pustu
Laporan Perencanaan Pustu
BAB - 1
PENDAHULUAN
BAB - 2
GAMBARAN UMUM
Secara administratif, Kota Pasuruan mempunyai daerah seluas ±35,29 km2 atau 0,07%
dari luas Jawa Timur yang terbagi atas 4 kecamatan yakni Kecamatan Gadingrejo dengan
luas 8,27 km2, Kecamatan Purworejo dengan luas 8,08 km2, Kecamatan Bugulkidul
dengan luas 11,11 km2 dan Kecamatan Panggungrejo dengan luas 7,83 km2
2. Topografi
Kota Pasuruan merupakan wilayah datar yang melandai dari selatan ke utara dengan
kemiringan 0-1% dan ketinggian 0-4 meter dari permukaan laut. Maka keberadaan
sungai selain menguntungkan sebagai irigasi teknis juga membawa dampak merugikan,
yakni rawan banjir di musim penghujan terutama di wilayah bagian utara. Hal ini
disebabkan karena di daerah tersebut terdapat bagian yang agak cekung sehingga
menghambat pembuangan air ke laut. Datarannya termasuk jenis aluvium (tanah
lumpur) dengan sifat batuannya intermedier sampai agak basis. Kondisi tanah bertekstur
liat dengan kandungan Na dan Cl yang tinggi sehingga sesuai untuk budidaya tambak
dan penggaraman. Budidaya tambak banyak dikembangkan disepanjang bagian timur
yang lebih luas daripada bagian barat. Hampir lima puluh persen wilayah keempat
Kecamatan di Kota Pasuruan dipergunakan untuk permukiman. Sementara sisanya
merupakan lahan tanah sawah yang potensial untuk usaha bidang pertanian terutama
tanaman padi. Khusus untuk wilayah Kecamatan Bugulkidul, selain berpotensi sebagai
lahan pertanian sebagian wilayahnya berupa pantai menyebabkan berpotensi untuk
usaha di bidang perikanan seperti tambak garam.
3. Hidrologi
Wilayah Kota Pasuruan dilalui beberapa sungai, antara lain: Sungai Gembong dengan
panjang 7,5 Km yang membelah pusat kota yang terletak di Kecamatan Purworejo,
Sungai Welang dengan panjang 1 Km terletak di Kecamatan Gadingrejo. Sedangkan di
wilayah Kecamatan Bugulkidul terdapat beberapa sungai, yaitu Sungai Petung panjang 6
Km, Sungai Sodo 3 Km, Sungai Kepel panjang 3 Km dan Sungai Calung dengan panjang 3
Km.
4. Iklim
Kota Pasuruan memiliki 2 musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan yang
berganti tiap 6 bulan sekali. Musim kemarau jatuh pada bulan Mei-September dan
Musim penghujan jatuh pada bulan Oktober-April. Iklim tropik basah yang dimiliki Kota
Pasuruan dipengaruhi oleh angin monsun barat dan monsun timur. Dari bulan
November-Mei, angin bertiup dari arah utara barat laut dengan membawa banyak uap
air yang menyebabkan musim penghujan dimana-mana. Sedangkan pada bulan Juni-
Oktober, angin bertiup dari selatan tenggara dengan sedikit uap air yang menyebabkan
musim kemarau/kering dimana-mana.
5. Kependudukan
Kota Pasuruan yang mempunyai luas ± 35,29 km2 dihuni oleh penduduk sebanyak
197.696 jiwa (berdasarkan buku proyeksi penduduk oleh BPS) dengan tingkat kepadatan
penduduk rata-rata 5.602 jiwa/km2 pada tahun 2017.
TAN
PENDU
(KM²) KELURAHAN PENDUDUK
DUK/K
M²
1 GADINGREJO 8,27 8 44.578 5.390
2 PURWOREJO 8,08 7 56.575 7.002
3 BUGULKIDUL 11,11 6 31.422 2.828
4 PANGGUNGREJO 7,83 13 65.121 8.317
JUMLAH 35,29 34 197.696 5.602
Berdasarkan diatas dapat diketahui bahwa Kota Pasuruan tahun 2017 memiliki 4
kecamatan yakni Kecamatan Gadingrejo dengan jumlah penduduk sebanyak 44.578 jiwa,
Kecamatan Purworejo dengan jumlah penduduk sebanyak 56.575 jiwa, Kecamatan
Bugulkidul dengan jumlah penduduk sebanyak 31.422 jiwa dan Kecamatan
Panggungrejo dengan jumlah penduduk sebanyak 65.121 jiwa. Adapun Kecamatan yang
paling tinggi kepadatan penduduknya adalah Kecamatan Panggungrejo sebanyak 8.317
jiwa/km2 dengan 13 Kelurahan, disusul Kecamatan Purworejo dengan kepadatan
penduduk sebanyak 7.002 jiwa/km2 dengan 7 Kelurahan, Kecamatan Gadingrejo dengan
kepadatan penduduk sebanyak 5.390 jiwa/km2 dengan 8 Kelurahan dan Kecamatan
Bugulkidul dengan kepadatan penduduk sebanyak 2.828 jiwa/km2 dengan 6 Kelurahan
6. Sarana Kesehatan
Penyediaan sarana kesehatan melalui rumah sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu,
Posyandu, Klinik dan sarana kesehatan lainnya diharapkan dapat menjangkau
masyarakat agar mendapatkan pelayanan kesehatan dengan mudah dan bermutu.
Adapun kondisi sarana kesehatan di Kota Pasuruan pada tahun 2017 dapat digambarkan
berikut ini.
a. RS & Fasilitas Pelayanan Kesehatan Swasta
pada tahun 2017 di Kota Pasuruan terdapat 1 RS Pemerintah yakni RSUD
dr.R.Soedarsono dan terdapat fasilitas pelayanan swasta diantaranya 12 klinik, 43
praktek dokter perorangan (termasuk dokter umum, dokter spesialis dan dokter
gigi), 257 praktek pengobatan tradisional, 25 apotek, 1 penyalur alat kesehatan dan
1 unit transfusi darah.
b. Puskesmas Dan Jaringannya
Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan sampai tingkat
Kecamatan. Sampai dengan tahun 2017, jumlah Puskesmas di Kota Pasuruan
sebanyak 8 unit yang semuanya merupakan Puskesmas non perawatan, dengan 29
Puskesmas Pembantu. Adapun jumlah penduduk Kota Pasuruan berdasarkan data
sasaran program kesehatan Kota Pasuruan tahun 2017 sesuai Kepmenkes No. HK
02.02/117/2015 sebesar 197.696 jiwa. Dengan demikian, rasio Puskesmas terhadap
jumlah penduduk adalah 1:24.712; dengan pengertian bahwa 1 (satu) Puskesmas
melayani 24.712 penduduk. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa jumlah
Puskesmas di Kota Pasuruan sudah memenuhi target nasional, yakni maksimal
1:30.000.
Jumlah
Kode Wilayah Kerja
No. Puskesmas Puskesmas
Puskesmas (Kelurahan)
Pembantu
1
P3575010201 UPT Puskesmas 1. Bukir 1
Gadingrejo 2. Sebani
Jl. Irian Jaya No.5 RT.01 3. Gadingrejo 1
RW.06 Kel. Karanganyar 4. Gentong 2
Kec. Gadingrejo 1
2
P3575010202 UPT Puskesmas 1. Karangketug 0
Karangketug 2. Randusari 1
Jl. Gatot Subroto 3. Petahunan 1
No.383 4. Krapyakrejo 1
RT.07 RW.01 Kel.
Karangketug
Kec. Gadingrejo
3
P3575020201 UPT Puskesmas 1. Purworejo 1
Kebonagung 2. Kebonagung 1
J l. P. Sudirman Pasar 3. Purutrejo 1
Kebonagung RW.6
Kel. Kebonagung
Kec. Purworejo
4
P3575020202 UPT Puskesmas 1.Pohjentrek 1
Sekargadung 2.Wirogunan 1
Jl. Sekarsono No. 1 RT.2 3.Tembokrejo 1
RW.5 Kel. Sekargadung 4.Sekargadung 1
Kec. Purworejo
5 P3575030201 UPT Puskesmas 1. Tapaan 1
Bugulkidul 2. Kepel 1
Jl. Trunojoyo 293 3. Blandongan 1
Kel. Bugulkidul 4. Bugulkidul 1
Kec. Bugulkidul 5. Bakalan 1
6. Krampyangan 1
6
P3575030202 UPT Puskesmas 1. Kandangsapi 0
Kandangsapi 2. Mandaranrejo 1
Jl. W.R. Supratman No.7 3. Panggungrejo 1
RT.1 RW.2 4. Bugullor 1
Kel. Kandangsapi 5. Pekuncen 0
Kec. Panggungrejo 6. Petamanan 1
7
P3575030203 UPT Puskesmas 1. Karanganyar 1
Kebonsari 2. Kebonsari 0
Jl. Gajah Mada 18 3. Bangilan 1
Kel. Kebonsari
Kec. Panggungrejo
8 P3575030204 UPT Puskesmas Trajeng 1.Ngemplakrejo 1
Jl. Maluku No.1 2.Tambaan 1
Kel. Trajeng 3.Trajeng 0
Kec. Panggungrejo 4.Mayangan 0
JUMLAH PUSKESMAS PEMBANTU 29
Sumber : Data SIK Subag Perencanaan dan Evaluasi Dinkes Kota Pasuruan, 2017
Bila ditinjau dari wilayah kerja Puskesmas, maka di Kota Pasuruan terbagi dalam 8
wilayah kerja Puskesmas. Adapun peta Kota Pasuruan berdasarkan wilayah kerja
Puskesmas tersaji pada gambar dibawah ini
tidak menunjukkan perubahan yang mencolok. Pada tahun 2017, jumlah balita
sebanyak 16.612 jiwa, sedangkan jumlah posyandu yang ada sebanyak 290 pos. Jadi
rasio jumlah posyandu dengan jumlah balita adalah 1,75 artinya 1 posyandu
melayani 57 balita (hitungan berasal dari 100/1,75=57). Jika dibandingkan dengan
standart posyandu, untuk 1 posyandu melayani 80 - 100 balita, berarti keberadaan
posyandu di Kota Pasuruan sudah cukup. Bila dibandingkan dengan tahun-tahun
sebelumnya, rasio posyandu per 100 balita telah meningkat dari tahun ke tahun.
1.75
1.71
1.69
1.65
1.6
Series 3
Sumber: Data Seksi Promosi dan Pemberdayaan Kesehaan Dinkes Kota Pasuruan,
2013 s/d 2017
d. Poskeskel (Pos Kesehatan Keluarga)
Poskeskel adalah salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat
(UKBM) yang dibentuk di kelurahan dalam rangka upaya mendekatkan pelayanan
kesehatan dasar bagi masyarakat kelurahan dan syarat terbentuknya kelurahan
siaga. Poskeskel dikelola oleh 1 orang bidan dan minimal 2 orang kader dan
merupakan koordinator dari UKBM yang ada. Jumlah Poskeskel di Kota Pasuruan
tahun 2017 sebanyak 34 pos
e. Kelurahan Siaga
Kelurahan Siaga adalah kelurahan yang penduduknya memiliki kesiapan sumber
daya dan kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan,
bencana dan kegawat-daruratan kesehatan secara mandiri. Sedangkan kelurahan
siaga aktif adalah kelurahan yang mempunyai pos kesehatan kelurahan (POSKESKEL)
atau UKBM lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi sebagai pemberi pelayanan
kesehatan dasar, penanggulangan bencana dan kegawat-daruratan, surveilans
berbasis masyarakat yang meliputi pemantauan pertumbuhan (gizi), penyakit,
lingkungan dan perilaku sehingga masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS). Penggolongan dalam kelurahan siaga memperhatikan indikator-
indikator sebagai berikut :
1) Forum masyarakat desa/kelurahan;
2) Kader pemberdayaan masyarakat/kader kesehatan;
3) Kemudahan akses pelayanan kesehatan dasar;
Strata Mandiri
9% Strata
Madya
32%
Strata
Purnama
59%
2. Wilayah Administrasi
Secara administrasi Kecamatan Panggungrejo terbagi menjadi 13 Kelurahan dengan luas
wilayah 9,05 Km². Sedangkan Kelurahan Bangilan salah satu dari Kelurahan yang masuk
dalam wilayah aministrasi Kecamatan Panggungrejo mempunyai luas 0,17 Km², dengan
membawahi 4 RW dan 15 RT.
Batas – batas Kelurahan Bangilan adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kelurahan Trajeng Dan Kelurahan Mayangan
Sebelah Timur : Kelurahan Kandangsapi
Sebelah Selatan : Kelurahan Kebonsari
Sebelah Barat : Kelurahan Kebonsari
3. Kependudukan
Luas Kepadatan
Jumlah Laki -
No Kelurahan Wilaya Perempuan Penduduk
Penduduk Laki
h (Km²) / Km²
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa Kec. Panggungrejo tahun 2017 memiliki
13 kelurahan, dengan jumlah penduduk sebesar 31.270 jiwa. Adapun Kelurahan yang
paling tinggi kepadatan penduduknya adalah Kelurahan Karanganyar sebanyak 16.100
jiwa/km2. Sedangkan kepadatan penduduk di Kelurahan Bangilan sebagai lokasi
perencanaan adalah 10.753 jiwa/km2 dengan jumlah penduduk sebesar 1.828 jiwa
Tambaan
Ngemplakrejo
Panggungrejo
Mandaranrejo
Mayangan
Trajeng
Karanganyar
Kebonsari
Bangilan
Kandangsapi
Bugullor
Pekuncen
Petamanan
PT. ADHI HUTAMA KONSULINDO | 11
0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000 16,000 18,000
BAB - 3
STANDART PUSKESMAS
PEMBANTU
pengembangan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta penguatan daya saing
perekonomian.
Mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pasuruan
Tahun 2010–2015, maka pembangunan kesehatan diselenggarakan berdasarkan arah dan
kebijakan pembangunan daerah yang dilakukan oleh semua potensi yang terdiri dari
masyarakat, swasta dan pemerintah secara sinergis dan berhasil guna mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Masyarakat sehat merupakan investasi yang sangat berharga untuk mencapai Visi
Pembangunan di Kota Pasuruan yaitu: “KOTA PASURUAN SEBAGAI KOTA INDUSTRI,
PERDAGANGAN DAN JASA YANG DILANDASI IMAN DAN TAQWA MENUJU MASYARAKAT
SEJAHTERA”
Untuk mewujudkan Visi Pembangunan di Kota Pasuruan tersebut, perlu dilakukan pendekatan
akses dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya di Jawa Timur. Salah satu
programnya adalah Pembangunan Puskesmas Pembantu (Pustu)
3.2 PENGERTIAN
Puskesmas Pembantu adalah : Unit pelayanan kesehatan yang berfungsi menunjang dan
membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan Puskesmas dalam ruang lingkup
wilayah yang lebih kecil. Wilayah kerja Puskesmas Pembantu minimal adalah satu (1) desa,
namun demikian dalam keadaan tertentu wilayahnya dapat mencakup dua (2) desa atau lebih
dengan jumlah penduduk antara 2.500 sampai 10.000 jiwa.
3.3 KELEMBAGAAN
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 30 bahwa
semua Fasilitas Pelayanan Kesehatan harus mempunyai perijinan yang dikeluarkan oleh
Pemerintah, termasuk Puskesmas Pembantu sebagai fasilitas pelayanan kesehatan diharapkan
mempunyai ijin penyelenggaraan yang dikeluarkan oleh Pemkot yang berwenang. Sedangkan
Puskesmas Pembantu merupakan jaringan Puskesmas, ijin operasionalnya menjadi satu
dengan Puskesmas.
PELAKSANA
PUSTU
LAPORAN PERENCANAAN 14
PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN PUSKESMAS
PEMBANTU
k. Ruangan Pustu Gadar dan Observasi ( baik untuk pemeriksaan, pelayanan gawat
darurat, persalinan, maupun kamar mandi) harus terlihat bersih, tidak ada sampah
berserakan , tersedia tempat sampah, atap bersih dan terawat tidak ada sarang laba
laba.
3. Peralatan
Peralatan (minimal) dan bahan yang harus dimiliki oleh Puskesmas Pembantu baik dalam
gedung maupun luar gedung terdiri dari:
77 Pengait 1
78 Pelilit Kapas / Cotton Aplicator 2
79 Pinset Bayonet P.245 1
80 Lampu Spiritus 1
81 Aligator Forceps P.247 1
82 Lampu 1
6 Implant Kit 1
7 Tensimeter 1
8 Stetoscope binoculer 1
9 Stetoscope monoculer 1
10 Timbangan dewasa 1
11 Timbangan bayi 1
12 Pengukur panjang bayi 1
13 Termometer 1
14 Oksigen dengan regulator 1
15 Ambubag dengan masker resusitasi (ibu dan bayi) 1
16 Penghisap lendir 1
17 Lampu/sorot 1
18 Penghitung nadi 1
19 Sterilisator 1
20 Bak Instrument dengan tutup 1
21 Reflek hammer 1
22 Pita pengukur 1
23 Plastik penutup instrument steril 1
24 Sarung tangan karet untuk mencuci alat 1
25 Apron/celemek 1
26 Masker 1
27 Pengaman mata 1
28 Sarung kaki plastik 1
29 Infus set 1
30 Standar infus 1
31 Semprit disposible 1
32 Tempat kotoran/sampah 1
33 Tempat kain kotor 1
34 Tempat plasenta 1
35 Pot 1
36 Piala ginjal/bengkok 1
37 Sikat sabun ditempatnya 1
38 Kertas lakmus 1
39 Vacum exstraktor set 1
40 Semprit glycerin 1
41 Gunting verband 1
42 Kain pengukur darah 1
43 Spatel lidah 1
44 Gergaji obat 1
8 Cairan desinfektan
9 Celemek / Apron
10 Sarung tangan rumah tangga
11 Pelindung mata / masker
12 Penutup Kepala
13 Sepatu karet tertutup
14 Sabun
15 Deterjen
16 Handuk / lap tangan pribadi
17 Tempat pemrosesan alat terpisah dari dapur keluarga
18 Kain lap
19 Pelindung mata / masker
20 Penutup Kepala
21 Sepatu karet tertutup
22 Sabun
e. CHN Kit
NO NAMA ALAT
1 Tas CHN Kit
2 Stetoskop Duplek Dewasa
3 Sphygnomanometer Hg
4 Pen light
5 Alat Pengukur Tinggi Badan/Pita 150 cm
6 Alat Pengukur Berat Badan
7 Termometer
8 Nierbeken 23 cm
9 Bak Instrumen
10 Bowel Metal
11 Kaca Pembesar
12 Hechting
BAB 4 KAJIAN KONDISI EKSISTING LOKASI DAN ANALISA RUANGBab ini berisi uraian
mengenai kajian kondisi eksting berupa analisa tata guna lahan sekitar lokasi, analisa
aksesibilitas, analisa fisik dasar serta analisa kebutuhan ruang gedung perpustakaan
Kabupaten Karimun.BAB 5 KONSEP PENATAAN LINGKUNGAN DAN RANCANG
GEDUNGBab ini memaparkan konsep yang akan direncanakan pada lokasi
perencanaan berupa konsep penataan lingkungan, dalam hal ini ruang luar bangunan
gedung dan konsep rancang gedungyaitu ruang dalam bangunan gedung.BAB 6
RENCANA GEDUNG DAN RUANG TERBUKA PERPUSTAKAANBab ini berisi rencana
gedung dan ruang terbuka berupa ukuran, ruang, kapasitas ruang, fungsiruang dan
penzoningan ruang
BAB - 4
KONDISI EKSISTING LOKASI
DAN ANALISA RUANG