Metode Pelaksanaan Pengeboran
Metode Pelaksanaan Pengeboran
Metode Pelaksanaan Pengeboran
1. GEOLISTRIK
Geolistrik adalah penyelidikan awal untuk lokasi yang akan di bor supaya kita
bisa mengetahui secara dini susunan mineral dan batuan di dalam tanah dan ada atau
tidaknya Aquiver ( lapisan pembawa air ) baik pasir maupun batuan batuan lainnya.
Karena tingkat kekerasan di lokasi yang akan di bor berbeda beda, dengan geolistrik kita
bisa memperkirakan jenis mata bor apa yang cocok untuk melakukan pengeboran di
lokasi titik yang akan di bor.
7. PENGEBORAN.
a. Pengeboran open hole ( mata bor diameter kecil )
Operator/juru bor memulai pekerjaan dengan melakukan pengeboran dengan mata bor
diameter kecil 4 inch – 8 inch, mencatat dan mengambil sampel material yang keluar
dari lobang bor setiap meter baik tanah, batuan maupun pasiran untuk memastikan
adakah lapisan pembawa air/aquiver dilokasi titik bor sampai tercapainya kedalaman
pengeboran sesuai dg kontrak dan perjanjiani pihak pertama dengan pihak kedua serta
melaporkan kalau seandainya ada masalah dengan kondisi lapangan, seperti indikasi
tidak menemukan pasir atau lapisan pembawa air pada titik pengeboran dan di
diskusikan untuk melakukan penambahan kedalaman supaya tidak terjadi pengeboran
gagal ( tidak tercapainya hasil dan keinginan pihak pertama untuk mendapatkan air).
b. Tahap reaming ( pembesaran lubang bor ).
Setelah selesai melakukan pengeboran dengan open hole ( mata bor diameter 4 inch-
8 inch ) Operator / juru bor melakukan aktivitas pengeboran kembali ( melakukan
pengeboran ulang ) dengan memasukan kembali mata bor yang lebih besar untuk di
lakukan pengeboran diameter 10-12 inch guna membuat lobang bor menjadi lebih
besar (reaming). Sampai dengan kedalaman Sesuai dengan kontrak dan perjanjian
dengan pihak pertama.
8. PEMBERSIHAN SUMUR
Pembersihan sumur adalah memompa air bersih kedalaman lobang sumur bor
untuk mengangkat lumpur dan sisa material yang ada didalam sumur dengan
memasukkan pipa baik paralon atau besi maupun sejenisnya ke dalam lobang bor yang
telah di casing sampai kedalaman maksimal supaya baik di dalam maupun di luar cassing
menjadi bersih sehingga kelak tidak merusak pompa yang akan di gunakan.
9. PENGECORAN (GROUTING)
Setelah dilakukan penyetoran atau memasukkan kerikil atau koral jagung sampai
kedalaman maksimal. Juru bor harus mengukur kedalaman lobang atas yang akan di
grouting /dicor supaya air atas yang berupa rembesan air hujan dan air limbah tidak
masuk ke dalam lobang casing dan air yang masuk murni dari aquiver. sehinga tidak
merusak lingkungan dan merusak sumur air dangkal atau sumur gali/resapan milik warga
setempat.
sumppit
Tampak Samping
sumppit
Circulation Flowchart
Sirculation
pump
Sumppit 3
100 x 100 cm
(clean water tank)
Borepile
Sumppit 2
50 x 50 cm
(half waste water tank)
Sumppit 1