Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

MAKALAH KEL 1 BAHASA MENURUT FERDINAND de SAUSSURE-1

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 13

BAHASA MENURUT FERDINAND DE SAUSSURE

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Filsafat Barat Kontemporer

Disusun oleh:

Iqbal Azzam Pria Ardika (11210331000021)

Azizah Indah Putri Junaidi (11210331000062)

Muhammad Arief Rachman (11210331000082)

Balqis Nur Sorayah (11210331000095)

PROGRAM STUDI AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH


JAKARTA

1445 H/2024 M
KATA PENGANTAR

Segalah puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam dengan segala rahmat,
hidayah dan inayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah
yang berjudul “Bahasa Menurut Ferdinand de Saussure” untuk memenuhi tugas
mata kuliah penulis, yaitu Filsafat Barat Kontemporer.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-


besarnya kepada dosen mata kuliah Perkembangan Pemikiran Dalam Islam Di
Indonesia, yaitu Rizky Yazid, M.Ag. Yang telah memberikan tugas terhadap penulis
serta membimbing penulis dalam proses pembuatan makalah. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam
proses pembuatan makalah.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Maka dari
itu penulis berterima kasih kepada siapapun yang memberikan kritik maupun saran
yang membangun agar dapat menambah kualitas dari makalah ini untuk menjadi
lebih baik lagi dan juga menambah wawasan penulis terhadap tema ini.

Jakarta, 18 Maret 2024

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1

C. Tujuan........................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3

A. Biografi Ferdinand de Saussure ................................................................... 3

B. Langue dan Parole ........................................................................................ 5

C. Signifier dan Signified ................................................................................. 6

D. Pengaruh pemikiran Saussure Terhadap Perkembangan Linguistic ............ 7

BAB III PENUTUP ................................................................................................ 9

A. Kesimpulan .................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ferdinand de Saussure (1857–1913) adalah seorang ahli bahasa berkebangsaan


Swiss yang dikenal sebagai pelopor linguistik modern. Saussure lahir di Geneva,
Switzerland, dan meninggal di Vufflens-le-Château, Vaud, Switzerland. Dia adalah
alumni dari University of Geneva dan mendapatkan gelar PhD dari Leipzig
University pada tahun 1880.

Saussure memperkenalkan konsep bahasa sebagai sistem tanda yang berbasis


pada perbedaan. Ia menjelaskan bahwa bahasa adalah sistem tanda yang makna
ditentukan oleh hubungan antara satu tanda dengan yang lain. Saussure
memisahkan tanda menjadi dua aspek yang tidak terpisahkan, yaitu signifier (tanda-
tanda) dan signified (makna atau konsep).

Saussure juga membedakan antara langue dan parole. Langue merujuk pada
sistem bahasa itu sendiri, sedangkan Parole merujuk pada pemakaian atau realisasi
dari langue itu sendiri.

Dalam makalah ini pemakalah mencoba untuk mengkaji materi yang berkaitan
dengan permasalahan di atas.

B. Rumusan Masalah

1. Biografi Ferdinand de Saussure

2. Langue dan Parole

3. Signifier dan Signified

4. Pengaruh pemikiran Saussure Terhadap Perkembangan Linguistic

1
C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui Biografi Ferdinand de Saussure

2. Untuk Mengetahui Dua Aspek dalam Bahasa Menurut Ferdinand de Saussure

3. Untuk Mengetahui Perbedaan antara Signifier dan Signified Menurut Saussure

4. Untuk Mengetahui Pengaruh Pemikiran Saussure Terhadap Perkembangan


Linguistik

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Biografi Ferdinand de Saussure

Mongin Ferdinand De Saussure atau lebih dikenal dengan sebutan Saussure


merupakan pendiri ilmu semiotika dan dijuluki juga sebagai bapak linguistik
modern. Saussure lahir pada tanggal 16 November 1857, 1literatur lain mengatakan
bahwa ia lahir pada tanggal 26 November 1857. 2Ia berasal dari keluarga Protestan
Perancis (Huguenot).
Ketertarikannya dalam bidang bahasa sudah ditunjukan ketika usia 15
tahun. Ia mulai mempelajari bahasa Sansekerta dan telah berhasil menuliskan esai
yang ia beri judul “Essai Sur Les Langues.” Akan tetapi dalam tradisi keluarganya,
sebelum ia mempelajari bahasa ke tingkatan yang lebih jauh, Saussure diharuskan
mempelajari ilmu kimia, fisika, teologi, dan hukum di Universitas Jenewa.
Kemudian pada tahun 1876 - 1878, ia melanjutkan studi bahasa Leipzig dan
di Berlin pada tahun 1878 - 1879. Ia berhasil menguasai beberapa bahasa, di
antaranya bahasa Latin, Yunani, Jerman, dan Inggris. Saat ia menjadi mahasiswa,
Saussure mempelajari karya - karya dari William Dwight, salah satunya yang
berjudul The Live and Growth of Language: an Outline of Linguistic Science. Karya
ini memiliki pengaruh besar terhadap pemikiran Saussure di kemudian hari.3
Saussure juga tentunya belajar tentang tokoh - tokoh linguistik, termasuk
Brugmann(1849 - 1919) dan Hubschmann (1848 - 1908). Saat ia masih menjadi
mahasiswa, Saussure sudah berhasil menerbitkan buku yang diberi judul “Memorie

1
Annisa Nur, “Semiotika Langit dan Bumi dalam Alquran: Perspektif Ferdinand De
Saussure”. h. 25
2
Mei Ariani Sudarman, “Hate Speech Ustaz Soni Ernata (Maaher At-Thuwailibi) di Media
Sosial Twitter Perspektif Ferdinand De Saussure”. h. 35
3
Mei Ariani Sudarman, “Hate Speech Ustaz Soni Ernata (Maaher At-Thuwailibi) di Media
Sosial Twitter Perspektif Ferdinand De Saussure”. h. 36

3
sur le systeme primitif des voyelles dans les langues Indo-europeennes” (Catatan
mengenai sistem primitif vokal bahasa - bahasa Indo Eropa).4
Pada tahun 1880 saat menginjak usia ke 23 tahun, Saussure berhasil meraih
gelar doktornya di Universitas Leipzig, Jerman. Kemudian, ia memasuki jenjang
karirnya sebagai pengajar di Ecole Pratique des Hautes Etudes yang berada di Paris.
Saussure mengajar di sana cukup lama, yakni dari tahun 1881 - 1891.
Selepas mengajar di Paris pada tahun 1891, Saussure berpindah ke
Universitas Jenewa Yang merupakan almamaternya dan menjadi pengajar di sana.
Ia mengajar mata kuliah Linguistik umum serta sejarah dan perbandingan bahasa -
bahasa Indo Eropa. Saussure mengajar secara sistematik, yakni mahasiswa tahun
pertama disuguhkan dengan hal - hal yang berkaitan sejarah bahasa. Kemudian, ia
memperkenalkan secara ringkas mengenai linguistik sinkronis di tahun kedua.
Sementara itu di tahun ketiga, ia menghabiskan satu semester penuh untuk
membahas secara mendalam teori linguistik sinkronis yang telah
dikembangkannya.
Saussure meninggal pada tahun 1913 di usianya yang ke 56 tahun. Pemikirannya
kemudian disebarkan oleh Charles Bally dan Albert Sechehaye. Meskipun
keduanya ini tidak pernah mengikuti perkuliahan Saussure, tetapi mereka berhasil
merekonstruksi pemikiran Saussure dengan cara menghimpun catatan - catatan
perkuliahan yang diperoleh dari mahasiswa Saussure serta catatan milik Saussure
sendiri yang kemudian menerbitkannya dengan diberi judul Cours de linguistique
generale (Kuliah Linguistik Umum).5

Saussure sendiri dikenal sebagai bapak semiologi, yaitu kajian yang


membahas tentang berbagai simbol, tanda, ataupun lambang.6 Memang terdapat
perdebatan mengenai istilah semiologi dan semiotik. Semiologi dalam hal ini lebih
berorientasi dengan tradisi Saussure, sedangkan istilah semiotika berorientasi pada
tradisi Charles Peirce.

4
Didi Sukyadi, “Dampak Pemikiran Saussure bagi Perkembangan Linguistika dan Disiplin
Ilmu Lainnya,” Jurnal Parole, vol. 3, no. 2 (2013). h 2.
5
Didi Sukyadi, “Dampak Pemikiran Saussure bagi Perkembangan Linguistika dan Disiplin
Ilmu Lainnya,”………… h.2.
6
Abdul Chaer, Filsafat Bahasa (Jakarta: Rineka Cipta, 2015)

4
Saussure merupakan tokoh yang mempelopori aliran strukturalis. Aliran
stukturalis memiliki pandangan bahwa bahasa adalah satu sistem tertutup yang
setiap unsurnya merujuk pada unsur lain.7 Aliran strukturalisme ini menempatkan
fokus kajian mereka pada struktur bahasa seperti fonem, morfem, dan sintaksis.
Dalam pengkajiannya, aliran strukturalis juga memposisikan bahasa sebagai gejala
saja dan tidak ada hubungannya dengan emosi, konteks sosial, ataupun kesenian.

B. Langue dan Parole

Saussure memperkenalkan konsep-konsep penting dalam linguistik, termasuk


langue dan parole, yang merupakan dua aspek yang tidak terpisahkan dari bahasa
dan merupakan bagian integral dari proses komunikasi.

Menurut Saussure, langue (system bahasa) adalah sistem bahasa itu sendiri,
yang terdiri dari aturan, struktur, dan pola yang memungkinkan kita memahami dan
menggunakan bahasa. Langue adalah aspek internal atau sistematis dari bahasa,
yang meliputi tata bahasa, kosakata, dan konvensi-konvensi linguistic (aturan
bahasa) lainnya yang diterima dalam masyarakat. Contohnya, "The cat (subjek) eats
(kata kerja) the fish (objek)". Ini adalah aturan sistematis yang menjadi bagian dari
bahasa Inggris sebagai "langue".

Sedangkan Parole (penggunaan bahasa individual), adalah penggunaan konkret


atau individu dari bahasa dalam komunikasi sehari-hari, baik secara lisan maupun
tulisan. Ini merupakan konsep yang berlawanan dengan langue, yang merujuk pada
sistem bahasa itu sendiri. Parole adalah manifestasi langsung dari bahasa dalam
tindakan komunikatif individu dan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti
konteks sosial, budaya, dan keadaan pribadi. Contohnya, Ketika seseorang
mengucapkan kalimat "The cat eats the fish", itu adalah contoh dari "parole".

Jadi, Tatabahasa yang tertuang dalam buku, atau kosakata dalam kamus
merupakan langue, sedangkan ucapan atau tulisan yang di hasilkan saat

7
Abdul Chaer, Filsafat Bahasa (Jakarta: Rineka Cipta, 2015). h.179.

5
berkomunikasi baik secara lisan maupun tulis yang bisa saja di dalamnya terdapat
kesalahan, pengulangan, atau penyederhanaan merupakan parole.8

C. Signifier dan Signified

Salah satu penemuan Saussure yang terpenting adalah teori tentang tanda
bahasa. Ia menampilkan tiga istilah di dalam teorinya ini, yaitu tanda bahasa (sign),
Penanda (signifier), dan Petanda (signified). Menurut pendapatnya, setiap tanda
bahasa terdiri dari dua sisi, yaitu sisi penanda yang berupa imaji bunyi (a sound
image) dan petanda yang berupa konsepnya. 9

Tanda yang bersifat dua sisi (a two sided or bilateral sign) ini meniadakan acuan
(referend). Jadi, menurut Saussure tanda bahasa tidak menyatukan “nama” dengan
acuannya. Acuan berada di luar bahasa. Itulah sebabnya ada berbagai bahasa di
dunia. Setiap bahasa berhak menyebut acuan yang sama dengan kata yang berbeda.
Teori ini kemudian dikembangkan oleh Ogden dan Richards, yang memasukkan
unsur luar bahasa yang tampil sebagai segitiga sematik dengan Pikiran/konsep
berada di atas segitiga, kemudian Simbol berada di kiri segitiga, dan Acuan berada
di kanan segitiga. Menurut para ahli tersebut, memasukkan acuan bukan berarti
mengharuskan acuan itu disebut selalu dengan kata yang sama. Dalam bahasa yang
sama pun kita mengenal sinonim.

Saussure mengemukakan adanya dua ciri tanda bahasa yang sangat mendasar,
yaitu:

1. Tanda Bahasa bersifat semena (arbiter). Artinya, tidak ada hubungan atau
ikatan tertentu antara penanda dan petandanya. Yang dimaksudkan dengan
semena adalah tidak ada alasan tertentu mengapa konsep “saudara
perempuan” dalam bahasa Perancis, mempunyai soeur. Itulah sebabnya
mengapa konsep yang sama dikemukakan secara berbeda-beda dalam

8
Sukyadi, D. (2013). Dampak pemikiran Saussure bagi perkembangan linguistik dan
disiplin ilmu lainnya. Jurnal Parole, 3(2), h.3.
9
Zamar, Okke Kusuma Sumantri 2014, Semiotika dalam Analisis Karya Sastra Depok: PT
Komodo Books

6
bahasa yang berbeda-beda. Ini tidak berarti bahwa setiap individu bebas
menentukan sendiri tanda bahasa karena bahasa merupakan konvensi antara
anggota masyarakat.
2. Penanda bersifat linear. Pada hakikatnya, penanda bersifat auditif dan
berlangsung dalam waktu tertentu. Seseorang tidak menampilkan imaji
bunyi sekaligus, melainkan secara berurutan.

Beberapa Contoh Tanda Bahasa:

Ketika kalian mendengar atau mengucap kata langit, kalian langsung


membayangkan konsep di dalam benar: luas, biru, gerombolan warna putih yang
membentuk abstrak. Langit adalah penanda, sementara gambaran di benak
merupakan petanda.

Ketika kalian menyebut laut, kita langsung membayangkan konsep laut


dalam benak: berombak, luas, dalam, dan dekat dengan Pantai. Ketika konsep laut
sudah terbayang di dalam kepala, kita mampu mengucapkan imaji bunyi l-a-u-t.

D. Pengaruh pemikiran Saussure Terhadap Perkembangan Linguistic

Di Amerika, pengaruh Saussure ditandai dengan kemunculan aliran linguistik


struktural yang dipelopori oleh Leonard Bloomfield. Bloomfield terinspirasi oleh
kontribusi Louis Hjelmslev di Denmark dalam mengembangkan pendekatan
strukturalis dalam linguistik. Ada beberapa tokoh yang ahli dalam pengetahuan
lingustik, diantaranya:

1. Leonard Bloomfied: Language (1933)


2. Zellig Harris (ahli linguistik struktural, analisis wacana dan penemu struktur
transformasional dalam bahasa, dan promotor chomsky)
3. Charless Hocket (pengembang lingustik strukturalis)
4. Kenneth Pike (Pengembang teori tagmatik dan pencipta istilah “emic”,
pemahaman dan penjelasan makna bunyi bahasa secara subyekti dan “etic”
kajian obyektif bunyi bahasa)

7
5. Sapir Whorf (analisis transformasional) pencetus sapir whorf hyphotesis
mengenai hubungan antara bahasa dan realitas.10

Pengaruh Saussure yang lain adalah munculnya aliran fungsionalisme yang


dikembangkan oleh anggota Aliran Praha, seperti Roman Jakobson dan Nikolai
Trubetzkoy. Mereka melakukan penelitian dalam bidang fonemik yang kemudian
melahirkan studi fonologi.

10
Didi Sukyadi, DAMPAK PEMIKIRAN SAUSSURE BAGI PERKEMBANGAN
LINGUISTIK DAN DISIPLIN ILMU LAINNYA, (Jawa Barat: 2013) hal.6

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ferdinand de Saussure, seorang ahli linguistik terkemuka dari Perancis,


dianggap sebagai pendiri ilmu semiotika dan dijuluki sebagai bapak linguistik
modern. Dia lahir pada tahun 1857 dan menunjukkan minatnya dalam bahasa sejak
usia 15 tahun. Saussure meraih gelar doktor pada usia 23 tahun dan memulai karir
pengajar di Paris dan kemudian di Universitas Jenewa.

Saussure memperkenalkan konsep langue dan parole, yang menjelaskan


hubungan antara sistem bahasa dan penggunaan bahasa dalam komunikasi sehari-
hari. Dia juga memperkenalkan teori tanda bahasa, dengan membedakan antara
penanda (signifier) dan petanda (signified), serta menekankan sifat arbitrari tanda
bahasa.

Pemikiran Saussure memiliki dampak besar terhadap perkembangan linguistik,


terutama di Amerika di mana pengaruhnya dapat dilihat dalam aliran strukturalisme
yang dipelopori oleh tokoh seperti Leonard Bloomfield, Zellig Harris, dan Kenneth
Pike. Pengaruh Saussure juga terlihat dalam munculnya aliran fungsionalisme yang
dikembangkan oleh anggota Aliran Praha seperti Roman Jakobson dan Nikolai
Trubetzkoy.

Secara keseluruhan, pemikiran Saussure memberikan landasan penting bagi


pengembangan studi linguistik modern dan mempengaruhi berbagai aliran dan teori
linguistik yang berkembang setelahnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Sukyadi, Didi. “Dampak Pemikiran Saussure bagi Perkembangan


Linguistika dan Disiplin Ilmu Lainnya”, dalam Jurnal Parole, vol.3,
no.2, 2013
Sudarman, Mei Ariani. “Hate Speech Ustaz Soni Ernata (Maaher At-
Thuwailibi) di Media Sosial Twitter Perspektif Ferdinand De
Saussure” Skripsi S-1 Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
Surabaya, 2021 diakses dari http://diglib.unisa.ac.id/48880/
Indriyanti, Annisa Nur. “Semiotika Langit dan Bumi dalam Alquran:
Perspektif Ferdinand De Saussure” Skripsi S-1 Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2020 diakses dari
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/57004?mo
de=full
Chaer, Abdul. Filsafat Bahasa. Jakarta: Rineka Cipta, 2015.
Zamar, Okke Kusuma Sumantri 2014, Semiotika dalam Analisis Karya
Sastra Depok: PT Komodo Books
Sukyadi, D. (2013). Dampak pemikiran Saussure bagi perkembangan
linguistik dan disiplin ilmu lainnya. Jurnal Parole, 3(2), 1-19.

10

Anda mungkin juga menyukai