MODUL BAB 4 - Menulis Puisi Yang Menginspirasi Adanya Kesempatan Untuk Semua
MODUL BAB 4 - Menulis Puisi Yang Menginspirasi Adanya Kesempatan Untuk Semua
MODUL BAB 4 - Menulis Puisi Yang Menginspirasi Adanya Kesempatan Untuk Semua
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : Setyorini, S.Pd
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Pecangaan
Kelas / Fase : XI (Sebelas) - F
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut
Pembelajaran 1 : Mengembangkan Apresiasi Puisi Bertema Kehidupan Bermakna
Prediksi Alokasi Waktu : 3 JP
B. KOMPETENSI AWAL
Menggali pengetahuan peserta didik tentangbagaimana membaca dan memirsa, serta
menafsirkan, mengapresiasi, mengevaluasi, dan menciptakan atau menulis teks puisi
F. MODEL PEMBELAJARAN
Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning
(PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).
KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Mempelajari bagaimana membaca dan memirsa, serta menafsirkan, mengapresiasi,
mengevaluasi, dan menciptakan atau menulis teks puisi.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Apresiasi puisi adalah kegiatan bersastra untuk mengenali, menikmati, menghargai, menafsirkan,
mengevaluasi dan mencipta, serta berbicara ataupun mempresentasikan puisi. Kegiatan apresiasi
puisi meliputi apresiasi reseptif dan apresiasi produktif. Apresiasi puisi reseptif berkaitan erat
dengan keterampilan (1) membaca atau memirsa teks puisi dan (2) menyimak teks puisi.
Apresiasi puisi produktif berkaitan erat dengan keterampilan (1) menulis teks puisi dan (2)
berbicara ataupun mempresentasikan teks puisi. Apresiasi puisi produktif dapat kalian capai
dengan terlebih dahulu melalui proses apresiasi puisi reseptif.
Pada bab ini, peserta didik akan diarahkan untuk belajar dengan cara melalui tahapan dalam
kegiatan satu ke kegiatan lainnya yang merupakan proses apresiasi puisi reseptif, lalu apresiasi
puisi produktif. Setelah menyelesaikan pembelajaran dalam bab ini, kalian diharapkan mampu
membaca dan memirsa, serta menafsirkan, mengapresiasi,
C. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Seperti apakah teks puisi yang estetis dan bermakna?
2. Bagaimana kesanmu saat membaca atau menyimak teks puisi bertema lingkungan?
3. Bagaimana perasaanmu setelah selesai membaca atau menyimak teks puisi bertema kehidupan
bermakna?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Doa; absensi; menyampaikan tujuanpembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai denganProfil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusandalam satuan
pendidikan.
A. Unsur Batin
Unsur batin puisi terdiri atas empat unsur, yakni tema, rasa, nada, dan amanat.
1. Tema
Tema adalah gagasan pokok yang diungkapkan dalam sebuah puisi. Tema menjadi penentu
penyair untuk menentukan diksi dalam puisi. Contohnya, puisi dengan tema kasih sayang
seorang ibu kepada anaknya akan memiliki diksi yang berbeda dengan puisi bertemakan
perjuangan para pahlawan melawan penjajah.
2. Rasa
Rasa adalah ungkapan atau ekspresi penyair kepada sesuatu yang dituangkan ke dalam puisi.
Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologi
penyair, misalnya latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan
dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, serta pengetahuan penyair.
3. Nada
Nada adalah bentuk sikap penyair terhadap pembaca. Nada memiliki kaitan erat dengan
suasana. Penyair dapat menyampaikan puisi dengan berbagai nada. Misalnya, puisi dengan
nada sedih dapat membuat perasaan pembaca menjadi iba. Tentu saja hal ini dapat
menghadirkan suasana yang penuh kesedihan.
4. Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca. Melalui puisi yang
dibaca, pembaca dapat memperoleh amanat secara tersurat ataupun tersirat.
B. Unsur Fisik
Unsur fisik puisi terdiri atas lima unsur, yakni diksi, rima, tipografi, imaji, kata konkret, dan
gaya bahasa.
1. Diksi
Diksi adalah pilihan kata pada puisi. Fungsi diksi dalam puisi ada dua, yaitu fungsi estetis
dan fungsi ekspresif. Fungsi estetis berarti diksi berguna sebagai unsur yang memperindah
puisi. Sedangkan fungsi ekspresif berarti diksi berguna sebagai unsur yang membantu
penyair mengungkapkan ekspresi yang dimiliki.
2. Rima
Rima adalah kesamaan nada atau bunyi. Rima tidak hanya bisa dijumpai pada akhir setiap
larik atau baris puisi saja, tetapi bisa juga berada di antara setiap kata dalam baris.
3. Tipografi
Tipografi adalah wujud estetik pada bentuk penulisan puisi. Secara umum, sering ditemukan
puisi dalam bentuk baris, tetapi ada juga puisi yang disusun dalam bentuk fragmen-fragmen.
Bahkan ada juga puisi yang ditulis dengan bentuk yang menyerupai apel, bentuk zig-zag,
ataupun model lainnya.
4. Imaji
Penyair juga sering menciptakan pengimajian atau pencitraan dalam puisinya. Imaji adalah
kata atau rangkaian kata yang dapat memperjelas apa maksud dan tujuan penyair.
Pengimajian dilakukan agar puisi mampu menggugah imajinasi pembaca melalui
penginderaan.
5. Kata Konkret
Kata konkret maksudnya adalah keinginan penyair untuk menggambarkan sesuatu secara
lebih konkret atau berwujud. Oleh karena itu, dipilih kata-kata yang membuat segala hal
terkesan dapat disentuh dan dibayangkan.
6. Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah cara penyair menggunakan rangkaian kata dalam mengungkapkan
sesuatu. Dalam sebuah puisi, gaya bahasa banyak dijumpai dalam bentuk rangkaian kata
yang bersifat konotatif, berlebihan, bahkan terkesan merendahkan diri.
Umumnya, setiap penyair memiliki gaya bahasa tersendiri. Gaya bahasa dalam puisi dapat
dilihat melalui majas-majas yang digunakan. Adapun jenis majas yang sering digunakan
dalam puisi antara lain, majas personifikasi, majas metafora, majas eufemisme, bahkan tidak
jarang penyair menggunakan majas ironi.
2. Unsur Sosial
Unsur sosial adalah unsur yang sangat erat kaitannya dengan kondisi masyarakat ketika puisi
tersebut dibuat. Misalnya, sebuah puisi dibuat ketika akhir masa orde baru, maka puisi
tersebut akan menggambarkan kondisi masyarakat yang sedang sangat kacau,
menggambarkan keadaan pemerintahan yang sangat carut-marut, atau mengandung sindiran-
sindiran terhadap pemerintah.
3. Unsur Nilai
Unsur nilai adalah unsur yang berkaitan dengan pendidikan, seni, ekonomi, politik, sosial,
budaya, adat-istiadat, hukum, dan sebagainya. Nilai yang terkandung dalam puisi menjadi
daya tarik tersendiri, sehingga dapat memengaruhi baik buruknya sebuah puisi.
Guru mengarahkan kebebasan dalam memberikan respon dalam menafsirkan makna puisi.
Guru mengarahkan peserta didik untuk mengaitkan pesan puisi dengan pengalaman batin
dan intelektualnya.
Guru memberikan durasi menyelesaikan bacaan setiap teks dan mengingatkan saat waktu
menunjukkan lima menit sebelum berakhir.
Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan dan peserta didik memberika respon atau jawaban
secara individu.
E. ASESMEN / PENILAIAN
Kegiatan 2
a. Teknik Penilaian: Tes Tertulis
b. Bentuk Instrumen: Tes Isian Singkat dan Uraian Luas
c. Kunci Jawaban: (hanya sebagai referensi jawaban)
Contoh jawaban peserta didik: (jawaban ini tidak mengikat, peserta didik dibenarkan dengan
jawaban berbeda selama substansinya sama).
1. Pernahkan kalian memiliki pengalaman batin yang sama dengan nukilan penyair pada
bait-1? Jika pernah, kemukakanlah respons kalian terhadap pesan bait tersebut, dengan
kadar analisis yang mencerminkan pengalaman batin kalian.
Bait ke-1
Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu
Pesan bait tersebut, agar kita tabah menghadapi cobaan hidup. Ketabahan ini dianalogikan
dengan hujan yang tabah menahan rindu pada pohon berbunga.
2. Seperti apa pemahaman (persepsi) kalian terhadap bait-2? Kemukakaknlah pendapat kalian
tentang gejala psikologis yang tercermin pada bait ini. (Ingat, setiap peristiwa emosional
yang menyentuh seseorang selalu menguji kebenaran.)
Bait ke-2
Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan Juni
Dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
Jawaban:
Bait ke-3
Tak ada yang lebih arif
Dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
Hujan bulan Juni dianggap sebagai yang paling arif. Sikap arif itu ditandai dengan
dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu.
4. Apakah kalian merasakan suatu nuansa khusus dalam batin ketika membaca puisi ini
secara menyeluruh? Jika ya, kemukakanlah perasaan tersebut dalam bentuk penafsiran
(interpretasi) pribadi tentang pesan-pesan teks puisi ini.
Jawaban:
Ya, ada perasaan terharu. Terharu pada Hujan Bulan Juni yang tabah, bijak, dan arif.
LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Menjawab pertanyaan berdasarkan cerpen “Malaikat Juga Tahu” karya Dee Lestari.
1. Temukan arti kosakata di bawah ini dengan menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia.
a. autis
b. autisme
c. eksistensi
d. ritual
e. mantra
2. Berdasarkan cerpen yang telah kalian baca di atas, jawablah pertanyaan berikut ini.
a. Pada cerpen di atas, siapakah tokoh Abang?
b. Pada cerpen di atas terdapat kutipan, Mengubah rutinitas itu sama saja dengan menawar
bumi agar berhenti mengedari matahari. Jelaskan maksud kalimat tersebut berdasarkan
konteks cerita di atas.
c. Mengapa Bunda akan menjagokan Abang?
d. Pada cerpen di atas terdapat kutipan, “Ini tidak adil. Ini tidak masuk akal…,” protes
anaknya lagi. Siapa yang mengatakan kalimat tersebut? Jelaskan maksud dari kalimat
tersebut berdasarkan konteks cerita di atas.
e. Pada cerita pendek di atas juga terdapat kutipan, Cintanya adalah paket air mata, keringat,
dan dedikasi untuk merangkai jutaan hal kecil agar dunia ini menjadi tempat yang indah
dan masuk akal bagi seseorang. Siapakah yang dimaksud dengan kata ‘seseorang’ pada
kutipan di atas? Jelaskan mengapa tokoh ‘ia’ melakukan hal itu?
f. Apakah judul cerita pendek “Malaikat Juga Tahu” sudah mewakili isi cerita? Jelaskan
alasan kalian.
Mendiskusikan perbedaan cerpen dan puisi “Malaikat Juga Tahu” karya Dee Lestari.
Dalam kelompok yang sama diskusikan persamaan dan perbedaan kedua karya sastra di atas.
1. Apa persamaan cerpen dan puisi “Malaikat Juga Tahu”?
2. Apa perbedaan cerpen dan puisi “Malaikat Juga Tahu”?
LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Puisi adalah suatu karya sastra dengan kalimat-kalimat indah yang cenderung mempunyai makna
konotatif. Langkah membuat puisis diawali dengan menentukan tema. Menurut Gasong (2019: 25),
tema adalah pokok persoalan yang ingin disampaikan oleh penyair, sedangkan amanat (pesan)
adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan pokok persoalan yang ingin disampaikan oleh penyair.
Tema dan pesan di dalam sebuah puisi tidak selalu disampaikan secara jelas.
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
Argumentasi, digunakan untuk menuangkan ide-ide atau gagasan-gagasan dari penulis
Berita, cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat; kabar
Cerita pendek (cerpen), cerita pendek.; kisahan pendek (kurang dari 10.000 kata) yang memberikan
kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi (pada
suatu ketika)
Denotasi, (linguistik) makna kata atau kelompok kata yang didasarkan atas penunjukan yang lugas
pada sesuatu di luar bahasa atau yang didasarkan atas konvensi tertentu dan bersifat objektif
Drama, cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk
pertunjukan teater
Ekstrinsik, berasal dari luar (tentang nilai mata uang, sifat manusia, atau nilai suatu peristiwa);
bukan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sesuatu; tidak termasuk intinya
Faktual, berdasarkan kenyataan; mengandung kebenaran
Identifikasi, penentu atau penetapan identitas seseorang, benda, dan sebagainya
Ilmiah, bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan
Komprehensif, cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus
disusun untuk pertunjukan teater
Konotasi, (linguistik) tautan pikiran yang menimbulkan nilai rasa pada seseorang ketika berhadapan
dengan sebuah kata; makna yang ditambahkan pada makna denotasi
Konteks, situasi yang ada hubungannya dengan suatu kejadian
Literasi, kemampuan menulis dan membaca
Musikalisasi, hal menjadikan sesuatu dalam bentuk musik
Persuasi, bersifat membujuk secara halus (supaya menjadi yakin)
Podcast, dokumen digital yang harus diunduh dulu oleh pendengarnya
Poster, plakat yang dipasang di tempat umum (berupa pengumuman atau
iklan) Prosa, karangan bebas (tidak terikat oleh kaidah yang terdapat dalam
puisi) Prosedur, tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas
Puisi, ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait
Salindia, terawang fotografi pada pelat kaca tipis yang diatur agar dapat diproyeksikan
Sinopsis, ikhtisar karangan yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli yang
menjadi dasar sinopsis itu; ringkasan; abstraksi
Vlog, (komputer) blog yang isinya berupa video
Youtuber, seseorang yang membuat konten dalam bentuk video yang diunggah ke kanal youtube.
LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
Buku Siswa Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia Kelas XI
Laman sumber belajar Kemdikbud
Cerpen “Malaikat Juga Tahu” oleh Dee Lestari
Laman Badan Bahasa Kemdikbud
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
MODUL AJAR
BAB 4 : MENULIS PUISI YANG MENGINSPIRASI ADANYA KESEMPATAN UNTUK
SEMUA
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : Maryam Robbaniyah, S.Pd
Satuan Pendidikan : SMK
Kelas / Fase : XI (Sebelas) - F
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Pembelajaran 2 : Mengenal Unsur-Unsur Puisi
Prediksi Alokasi Waktu : 3 JP
B. KOMPETENSI AWAL
Guru dapat menggali pengetahuan peserta didik mengenai puisi terutama puisi modern. Guru
juga menggali pengetahuan peserta didik mengenai puisi yang dikreasikan dari sebuah cerpen.
Guru dapat berdiskusi mengenai benang merah puisi dan cerpen tersebut.
F. MODEL PEMBELAJARAN
Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning
(PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).
KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Membaca sebuah puisi untuk memahami unsur-unsur puisi dan mengenal puisi yang ditulis
berdasarkan cerpen.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Sebuah puisi untuk memahami unsur-unsur puisi dan mengenal puisi yang ditulis berdasarkan
cerpen.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Siapakah yang senang membaca puisi
Puisi apakah yang sudah pernah kalian baca?
Siapakah penulis puisi tersebut?
Bagaimanakah kalian mengenali tema dalam sebuah puisi?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Doa; absensi; menyampaikan tujuanpembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai denganProfil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusandalam satuan
pendidikan.
E. ASESMEN / PENILAIAN
a. Teknik Penilaian: Tes Lisan
b. Bentuk Instrumen: Tes Uraian Luas
c. Kunci Jawaban: (hanya sebagai referensi jawaban)
Contoh jawaban peserta didik: (jawaban ini tidak mengikat, peserta didik dibenarkan
dengan jawaban berbeda selama substansinya sama).
Kegiatan 2
1. Penulis ingin menggambarkan keinginan penulis untuk mencintai dengan membawa atau
menghasilkan kebaikan bersama.
2. Kayu, abu, awan, hujan.
3. Imaji yang saya dapatkan adalah pengorbanan yang besar sehingga rela berkorban seperti
kayu terlalap api. Atau Imaji yang saya dapatkan adalah waktu yang sangat sempit sehingga
tidak sempat menyampaikan maksud karena telanjur menjadi abu.
4. Majas personifikasi karena kayu dianggap dapat mengucapkan katakata seperti manusia.
Kegiatan 3
1. Tema puisi tersebut adalah cinta. Gagasan yang disampaikan adalah kesederhanaan dalam
mencintai dapat menjadi pengorbanan untuk kebaikan bersama.
2. Menurut saya perasaan penyair yang tergambarkan pada puisi itu adalah penuh perenungan
dan syahdu karena bahasa yang digunakan dalam puisi adalah bahasa sehari-hari, tetapi
dapat menggambarkan pengorbanan yang membawa kebaikan. Ini digambarkan oleh awan
yang menghilang dengan turunnya hujan. Hujan dapat membawa kebaikan pada tanaman.
3. Penulis menggunakan nada yang syahdu dan penuh perasaan.
4. Pesan yang ingin disampaikan adalah cinta itu tidak selalu rumit dan alam memberikan
contoh nyata.
LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Buatlah kelompok dengan 2-3 kawan kalian untuk membahas unsur-unsur puisi di atas. Puisi “Aku
Ingin” karya Sapardi Djoko Damono akan digunakan untuk pembahasan ini. Jawablah pertanyaan-
pertanyaan berikut ini.
1. Berdasarkan puisi di atas terdapat kutipan: “Aku ingin mencintaimu dengan sederhana”.
Penulis menggunakan kata-kata yang dipakai dalam bahasa sehari-hari. Menurut kalian, apakah
maksud penulis dengan kalimat itu dalam konteks puisi di atas?
2. Temukan kata konkret pada puisi “Aku ingin” karya Sapardi Djoko Damono.
3. Pada kutipan “kayu kepada api yang menjadikannya abu”, pengimajian apakah yang kalian
dapatkan? Berikan penjelasan mengenai hal itu.
4. Sebutkan satu gaya bahasa kiasan (majas) yang digunakan dalam puisi tersebut. Jelaskan alasan
kalian.
Buatlah kelompok dengan 2-3 kawan kalian untuk membahas pemahaman puisi “Aku Ingin” karya
Sapardi Djoko Damono, lalu jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1. Apakah tema atau gagasan pokok yang ingin disampaikan penulis? Jelaskan pendapat kalian!
2. Bagaimanakah perasaan penyair yang dituangkan dalam puisi ini? Tunjukkan bukti dan
penjelasannya!
3. Jelaskan nada yang digunakan penulis pada puisi “Aku Ingin” di atas.
4. Pesan atau amanat yang ingin disampaikan penulis dalam puisi ini? Jelaskan pendapat kalian!
LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Herman J. Waluyo (dalam Raharjo, 2018: 44) menyatakan bahwa unsur fisik/lahir puisi dapat
ditelaah satu per satu. Struktur lahir terdiri atas diksi, pengimajian, kata konkret, bahasa figuratif,
versifikasi, dan tata wajah. Versifikasi puisi berkaitan dengan rima, ritme, dan metrum. Pantun dan
syair terikat rima, jumlah baris, dan bait. Pantun dan syair termasuk puisi lama. Puisi modern tidak
terikat rima, bait, dan baris sehingga disebut puisi bebas. Baik puisi lama maupun puisi modern
mempunyai kesamaan struktur batin, yaitu pada tema, nada, rasa, dan tujuan/pesan.
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
Argumentasi, digunakan untuk menuangkan ide-ide atau gagasan-gagasan dari penulis
Berita, cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat; kabar
Cerita pendek (cerpen), cerita pendek.; kisahan pendek (kurang dari 10.000 kata) yang memberikan
kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi (pada
suatu ketika)
Denotasi, (linguistik) makna kata atau kelompok kata yang didasarkan atas penunjukan yang lugas
pada sesuatu di luar bahasa atau yang didasarkan atas konvensi tertentu dan bersifat objektif
Drama, cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk
pertunjukan teater
Ekstrinsik, berasal dari luar (tentang nilai mata uang, sifat manusia, atau nilai suatu peristiwa);
bukan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sesuatu; tidak termasuk intinya
Faktual, berdasarkan kenyataan; mengandung kebenaran
Identifikasi, penentu atau penetapan identitas seseorang, benda, dan sebagainya
Ilmiah, bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan
Komprehensif, cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus
disusun untuk pertunjukan teater
Konotasi, (linguistik) tautan pikiran yang menimbulkan nilai rasa pada seseorang ketika berhadapan
dengan sebuah kata; makna yang ditambahkan pada makna denotasi
Konteks, situasi yang ada hubungannya dengan suatu kejadian
Literasi, kemampuan menulis dan membaca
Musikalisasi, hal menjadikan sesuatu dalam bentuk musik
Persuasi, bersifat membujuk secara halus (supaya menjadi yakin)
Podcast, dokumen digital yang harus diunduh dulu oleh pendengarnya
Poster, plakat yang dipasang di tempat umum (berupa pengumuman atau
iklan) Prosa, karangan bebas (tidak terikat oleh kaidah yang terdapat dalam
puisi) Prosedur, tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas
Puisi, ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait
Salindia, terawang fotografi pada pelat kaca tipis yang diatur agar dapat diproyeksikan
Sinopsis, ikhtisar karangan yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli yang
menjadi dasar sinopsis itu; ringkasan; abstraksi
Vlog, (komputer) blog yang isinya berupa video
Youtuber, seseorang yang membuat konten dalam bentuk video yang diunggah ke kanal youtube.
LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
Buku Siswa Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia Kelas XI
Laman sumber belajar Kemdikbud
Puisi “Aku Ingin” oleh Sapardi Djoko Damono
http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Sapardi_Djoko_Damono
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
iPusnas
MODUL AJAR
BAB 4 : MENULIS PUISI YANG MENGINSPIRASI ADANYA KESEMPATAN UNTUK
SEMUA
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : Maryam Robbaniyah, S.Pd
Satuan Pendidikan : SMK
Kelas / Fase : XI (Sebelas) - F
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Pembelajaran 3 : Menulis Puisi Berdasarkan Cerpen
Prediksi Alokasi Waktu : 3 JP
B. KOMPETENSI AWAL
Guru dapat menggali pengetahuan peserta didik mengenai unsur-unsur puisi modern yang
dipelajari di awal bab.
F. MODEL PEMBELAJARAN
Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning
(PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).
KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Menulis kreatif sebuah puisi modern berdasarkan sebuah cerita pendek dengan
memperhatikan ketentuan-ketentuan yang ada dalam penulisan puisi modern.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Sebuah puisi modern berdasarkan sebuah cerita pendek dengan memperhatikan ketentuan-
ketentuan yang ada dalam penulisan puisi modern.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Apakah kalian masih ingat unsur-unsur puisi modern dari pelajaran sebelumnya?
Tahukah kalian bagaimana cara mengubah cerpen menjadi puisi?
Masih ingatkah kalian cerita pendek “Hatarakibachi”? Tentang apakah itu?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Doa; absensi; menyampaikan tujuanpembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai denganProfil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusandalam
satuan pendidikan.
E. ASESMEN / PENILAIAN
a. Teknik Penilaian: Tugas Kelompok
b. Bentuk Instrumen: Tes Kinerja
c. Rubrik Penilaian:
Tabel 4.2 Rubrik Penilaian Penulisan Puisi
Tema Terdapat tema Terdapat tema Terdapat lebih Tidak ada tema.
dan sesuai namun tidak dari satu tema
dengan tema sesuai dengan pada puisi.
cerpen tema cerpen
“Hatarakibachi”. “Hatarakibachi”.
Rasa Terdapat Terdapat Tidak seluruh Tidak ada
keselarasan keselarasan bait selaras dan keselarasan dan
antarbait dan antarbait, tetapi kurang tidak
menimbulkan kurang menimbulkan menimbulkan
efek rasa bagi menimbulkan efek rasa bagi efek rasa bagi
pembaca. efek rasa bagi pembaca. pembaca.
pembaca.
Ejaan dan Tidak terdapat Terdapat 1–2 Terdapat 3–5 Terdapat lebih
Tanda Baca kesalahan ejaan kesalahan ejaan kesalahan ejaan dari 5 kesalahan
dan tanda baca. atau tanda baca. atau tanda baca. ejaan atau tanda
baca.
Majas Terdapat lebih Terdapat 2–3 Terdapat 1 Tidak
dari 4 atau lebih majas yang majas yang menggunakan
majas yang sesuai. sesuai. majas.
sesuai.
Tujuan/ Pesan Terdapat tujuan Terdapat lebih Terdapat tujuan Tujuan atau
atau pesan yang dari satu tujuan atau pesan yang pesan tidak
dapat jelas atau pesan yang kurang jelas dapat jelas
ditangkap ditangkap ditangkap ditangkap
pembaca. pembaca. pembaca. pembaca.
F. PENGAYAAN DAN REMEDIAL
Peserta didik dapat meningkatkan literasi dengan membaca puisi penyair Indonesia lainnya.
Peserta didik dapat mengikuti diskusi kelompok sastra. Peserta didik dapat mengakses tautan
Badan Bahasa tentang literasi bahan bacaan dan bincang sastra.
LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Dalam kelompok yang terdiri atas 4-5 siswa, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Isilah tabel berikut.
3. Mengapa Nina-chan merasa ia kurang layak untuk hadir pada kongres budaya itu?
4. Benarkah kecurigaan Nina-chan bahwa Endo melakukan rekayasa agar Nina-chan terpilih?
Jelaskan alasan dari jawaban kalian.
5. Di manakah latar dari cerpen di atas? Jelaskan alasan yang mendukung jawaban kalian.
6. Sudut pandang apakah (orang pertama atau orang ketiga) yang digunakan pencerita? Jelaskan
alasan dari jawaban kalian.
7. Sebutkan tema yang diusung dalam cerpen tersebut.
8. Sebutkan salah satu pesan atau amanat dari cerpen di atas.
LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Puisi adalah karya sastra dengan pilihan kalimat yang padat dan berbahasa indah. Menurut Richards
(Raharjo, 2018: 47), struktur batin puisi ada empat, yakni tema, perasaan penyair, nada atau sikap
penyair terhadap pembaca, dan amanat (tujuan/pesan).
Untuk menulis kreatif karya sastra puisi, perlu dipahami langkahlangkah sebagai berikut:
1) menentukan tema;
2) membangun rasa dengan memaksimalkan imajinasi menggunakan panca indera saat
menyusunnya;
3) menciptakan nada dengan pemilihan gaya bahasa indah melalui diksi dan majas; serta
4) menyisipkan tujuan atau pesan dengan ungkapan yang indah dan memikat.
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
Argumentasi, digunakan untuk menuangkan ide-ide atau gagasan-gagasan dari penulis
Berita, cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat; kabar
Cerita pendek (cerpen), cerita pendek.; kisahan pendek (kurang dari 10.000 kata) yang memberikan
kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi (pada
suatu ketika)
Denotasi, (linguistik) makna kata atau kelompok kata yang didasarkan atas penunjukan yang lugas
pada sesuatu di luar bahasa atau yang didasarkan atas konvensi tertentu dan bersifat objektif
Drama, cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk
pertunjukan teater
Ekstrinsik, berasal dari luar (tentang nilai mata uang, sifat manusia, atau nilai suatu peristiwa);
bukan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sesuatu; tidak termasuk intinya
Faktual, berdasarkan kenyataan; mengandung kebenaran
Identifikasi, penentu atau penetapan identitas seseorang, benda, dan sebagainya
Ilmiah, bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan
Komprehensif, cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus
disusun untuk pertunjukan teater
Konotasi, (linguistik) tautan pikiran yang menimbulkan nilai rasa pada seseorang ketika berhadapan
dengan sebuah kata; makna yang ditambahkan pada makna denotasi
Konteks, situasi yang ada hubungannya dengan suatu kejadian
Literasi, kemampuan menulis dan membaca
Musikalisasi, hal menjadikan sesuatu dalam bentuk musik
Persuasi, bersifat membujuk secara halus (supaya menjadi yakin)
Podcast, dokumen digital yang harus diunduh dulu oleh pendengarnya
Poster, plakat yang dipasang di tempat umum (berupa pengumuman atau
iklan) Prosa, karangan bebas (tidak terikat oleh kaidah yang terdapat dalam
puisi) Prosedur, tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas
Puisi, ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait
Salindia, terawang fotografi pada pelat kaca tipis yang diatur agar dapat diproyeksikan
Sinopsis, ikhtisar karangan yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli yang
menjadi dasar sinopsis itu; ringkasan; abstraksi
Vlog, (komputer) blog yang isinya berupa video
Youtuber, seseorang yang membuat konten dalam bentuk video yang diunggah ke kanal youtube.
LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
Buku Siswa Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia Kelas XI
Laman Badan Bahasa Kemdikbud http://118.98.221.172/lamanbahasa/artikel/2773/alih-wahana-
dalam-sastra
Cerpen “Hatarakibachi” oleh Awit Radiani (Kompas Minggu
25/11/2012) https://ruangsastra.com/2012/11/25/hatarakibachi/
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Internet
MODUL AJAR
BAB 4 : MENULIS PUISI YANG MENGINSPIRASI ADANYA KESEMPATAN UNTUK
SEMUA
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : Maryam Robbaniyah, S.Pd
Satuan Pendidikan : SMK
Kelas / Fase : XI (Sebelas) - F
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Pembelajaran 4 : Mempersiapkan Musikalisasi
Puisi Prediksi Alokasi Waktu: 3 JP
B. KOMPETENSI AWAL
Guru dapat menggali pengetahuan peserta didik mengenai musikalisasi puisi baik pertunjukan
secara konser maupun melalui video atau pertunjukan digital.
F. MODEL PEMBELAJARAN
Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning
(PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).
KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Mempersiapkan sebuah pertunjukan musikalisasi puisi sebagai proyek akhir pada Bab 4.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Memahami bahwa musik merupakan komponen penting dalam pertunjukan musikalisasi puisi
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Pernahkah kalian melihat pertunjukan musikalisasi puisi secara langsung? Atau melalui
video di kanal YouTube? Kalau pernah, apa judul puisi dan siapa penyairnya?
Siapakah yang melakukan musikalisasi puisi?
Menurut kalian, apa sajakah yang perlu dipersiapkan untuk melakukan musikalisasi puisi?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Doa; absensi; menyampaikan tujuanpembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai denganProfil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusandalam satuan
pendidikan.
E. ASESMEN / PENILAIAN
Kegiatan 2:
a. Teknik Penilaian: Tes Tulis
b. Bentuk Instrumen: Tes Uraian Luas
c. Kunci Jawaban: (hanya sebagai referensi jawaban)
Contoh jawaban peserta didik: (jawaban ini tidak mengikat, peserta didik dibenarkan dengan
jawaban berbeda selama substansinya sama).
1. Persiapan yang perlu dilakukan: memilih puisi, memahami puisi, menentukan alat musik
pengiring, menentukan lagu dan irama yang akan digunakan sebagai pengiring,
mempersiapkan kostum, dan berlatih.
2. Perbandingan antara musikalisasi puisi Juara 1 dengan Juara 3 pada Kegiatan 1:
Persamaan: Pembawa puisi ada 2 orang, pemain musik dan pemeran lain memakai
masker. Perbedaan: Juara 1 (musik elektrik, kostum baju daerah, suasana semiformal,
nada serius), juara 3 (musik akustik, baju sehari-hari, suasana kasual, nada riang populer)
3. Menurut saya juara 3 lebih dapat memanfaatkan musik karena dengan alat musik dan
lagunya lebih dapat memberikan suasana puisi yang lebih ringan dan mudah dipahami.
Catatan: peserta didik dapat memilih Juara 1 maupun Juara 3 sesuai dengan alasan
masing-masing.
Kegiatan 3:
a. Teknik Penilaian: Tes Praktik
b. Bentuk Instrumen: Tes Kinerja
c. Rubrik Penilaian:
Tabel 4.3 Rubrik Penilaian Musikalisasi Puisi
Komponen 4 3 2 1
Naskah Puisi Naskah puisi Naskah puisi Naskah puisi Naskah puisi
sudah sesuai sudah sesuai sudah sesuai sudah sesuai
dengan tema dengan tema dengan tema dengan tema dan
dan diserahkan dan diserahkan dan diserahkan diserahkan lebih
sebelum saat tenggat 1–2 hari setelah dari 2 hari
tenggat waktu. waktu. tenggat waktu. setelah tenggat
waktu.
Pilihan Musik Kental dengan Ada unsur Musik Bukan ketiga
lokalitas. lokalitas pada Indonesia jenis musik itu.
musik. secara umum.
Keterlibatan Melibatkan Melibatkan Melibatkan Melibatkan
Peserta didik lebih dari 75% lebih dari 60%– lebih dari 50%– kurang dari 50%
peserta didik di 75% peserta 60% peserta peserta didik di
dalam didik di dalam didik di dalam dalam kelompok.
kelompok. kelompok. kelompok.
Kualitas Vokal Intonasi dan Intonasi dan Intonasi dan Intonasi dan
pelafalan kata pelafalan kata pelafalan kata pelafalan kata
terdengar jelas terdengar jelas terdengar jelas tidak terdengar
sampai sampai sampai jelas sampai
penonton di penonton di penonton di penonton di
bagian baris ketiga dari bagian tengah. bagian tengah.
belakang. belakang.
Harmonisasi Keserasian larik Keserasian Keserasian Tidak ada
Puisi dan puisi dengan larik puisi antara larik keserasian antara
Musik musik dan dengan musik. puisi dengan larik puisi
irama. irama. dengan musik
dan irama.
Penampilan Keserasian Ketidakserasian Ketidakserasian Tidak ada
kostum, gerak, kostum atau kostum dan keserasisan
dan tata gerak dengan gerak dengan antara kostum,
panggung. tata panggung. tata panggung. gerak, dan tata
panggung.
LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)