Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Laporan Konservasi Arif

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTEK LAPANG

KONSERVASI SUMBER DAYA HAYATI PERAIRAN

NAMA : MUHAMMAD ARIF FAUZAN MUSAKIR


NIM : L021201038
KELOMPOK : IV (EMPAT)
ASISTEN : LORENSIA PUSPITA

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBER DAYA PERAIRAN


DEPARTEMEN PERIKANAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan banyak nikmat sehingga kami dapat menyusun laporan lengkap
praktik lapang Konservasi Sumber Daya Hayati Peraira ini dengan baik Laporan ini
berisi tentang uraian hasil kegiatan yang dilakukan di lapangan mengenai Konservasi di
kawasan Puntondo Takalar.

Laporan ini saya susun secara cepat dengan bantuan dan dukungan berbagai
pihak yang bersangkutan sehingga laporan ini dapat tersusun tepat waktu. Oleh karena
itu saya sampaikan terima kasih atas waktu, tenaga dan pikirannya yang telah
dibagikan.

Dalam penyusunan laporan ini, saya menyadari bahwa hasil laporan praktik lapang
ini masih jauh dan kata sempuna. Sehingga saya selaku penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian. Akhir kata
Semoga laporan praktik lapang ini dapat memberikan manfaat untuk saya khususnya
dan masyarakat Indonesia umumnya.

Makassar, November 2022

Muhammad Arif Fauzan Musakir


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Konservasi adalah upaya melestarikan dan memanfaatkan sumber daya alam


secara bijaksana. Konservasi didefinisikan sebagai upaya untuk melindungi,
melestarikan, dan memanfaatkan sumber daya air. Konservasi air dilakukan dengan
dua cara yaitu konservasi in situ dan konservasi ex situ. Konservasi in situ adalah
tindakan konservasi dalam suatu ekosistem perairan yang meliputi organisme dan
lingkungannya. Selanjutnya, konservasi in situ merupakan bentuk konservasi yang
terbaik, karena suatu populasi organisme tidak dapat hidup sendiri. Konservasi ex situ
adalah upaya untuk melindungi suatu spesies di luar habitat aslinya. Upaya konservasi
ini tidak muda, karena banyak spesies yang telah dipindahkan dari habitatnya tidak
dapat atau tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya (Bengen, 2020).

kawasan konservasi merupakan kawasan perairan yang dilindungi, dikelola


dengan sistem zonasi yang terdiri dari zona inti, pemanfaatan terbatas dan zona
lainnya, untuk mewujudkan pengelolaan sumber daya ikan, keanekaragaman hayati
dan lingkungannya secara berkelanjutan. Pengembangan kawasan konservasi yang
menargetkan ekosistem dan biota terancam punah sebagai tujuan pengelolaan ternyata
masih belum menunjukkan kontribusinya dalam mendukung pengelolaan perikanan
berkelanjutan (Rusandi et al., 2021).

Salah satu lokasi yang melakukan konservasi yaitu area konservasi di Puntondo,
Takalar. Mengapa konservasi dilakukan untuk menjaga kekayaan biodiversitas disuatu
ekosistem. Suatu ekosistem merupakan penyedia jasa lingkungan bagi semua makhluk
hidup yang ada di dalamnya, termasuk manusia, Ekosistem menyediakan semua
kebutuhan seperti air, udara, siklus biogeo kimia, makanan, dan segala kegiatan lainnya
yang penting untuk menunjang kehidupan. Semua ini tidak terjadi bila tidak ditunjang
kekayaan jenis yang mendukung ekosistem tersebut (Supriatna, 2018).

B. Tujuan dan Kegunaan

Adapun tujuan dari praktek lapang adalah adalah untuk melihat secara langsung kondisi
ekosistem di Puntondo, Takalar, Sulawesi Selatan.

Adapun kegunaan kegunaan praktik lapang adalah sebagai sumber informasi


tentang kondisi ekosistem yang harusnya mendapat penanganan di Puntondo, Takalar,
Sulawesi Selatan.
DAFTAR PUSTAKA

Bengen, G. D. & Mulyono, S. B. 2020. Bunga Rampai Ilmu Perikanan dan Kelautan. Bogor:
IPB Press.
Supriatna, J., 2018. Konservasi Biodiversitas: Teori dan Praktik di Indonesia. Yayasan Pustaka
Obor Indonesia.
Rusandi
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai