JUDULTONNY
JUDULTONNY
JUDULTONNY
Diajukan oleh :
Toni hiji
201950049
Indonesia merupakan salah satu hotspot keragaman hayati penting di dunia. Untuk
melestarikan karagaman hayati tersebut Pemerintah Indonesia telah menetapkan sejumlah
kawasan konservasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal ini menunjukkan komitmen
Indonesia dalam upaya pelestarian sumberdaya alam untuk keperluan umat manusia.
Penilaian ini mesti dilakukan bersama dengan maksud untuk memberikan pemahaman
dan kesamaan persepsi tentang pengelolaan kawasan konservasi TNTC”. (Zeth Parinding)
Penilaian Efektivitas Pengelolaan Kawasan TNTC ini bertujuan untuk mengidentifikasi
permasalahan, gangguan dan ancaman sehingga pengelolaan TNTC kedepan dilakukan
penerapan managemen adaptive sesuai jenis permasalahan dan menetapkan nilai METT
pengelolaan TNTC tahun 2017. Hasil Penilaian Efektivitas Pengelolaan Kawasan TNTC
tahun 2017 diperoleh efektivitas pengelolaan sebesar 74 %, nilai ini meningkat dari tahun
2015 sebesar 66,67 %. Peningkatan ini menjadi tantangan kedepan Balai Besar TNTC
sebagai lembaga pengelola. Perlu strategi dalam menjawab semua permasalahan. Adanya
stakeholder yang bekerja sama dapat membantu menjawab tantangan tersebut. Dalam
penilaian pada tahun-tahun berikutnya diharapkan dapat melibatkan masyarakat yang berada
di dalam kawasan TNTC sehingga penilaian akan lebih objektif.
Taman Nasional Teluk Cendrawasih (TNTC) merupakan perwakilan ekosistem
terumbu karang, pantai, mangrove dan hutan tropika daratan pulau di Papua. TNTC
memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi, termasuk terumbu karang. Keberadaan
ekosistem terumbu karang yang ada di kawasan TNTC belakangan ini telah mengalami
kemunduran fungsi baik secara ekologis maupun fisik. Kemunduran ini diakibatkan oleh
aktivitas manusia dalam memanfaatkan sumberdaya di terumbu karang yang bersifat
merusak, seperti penangkapan dengan cara yang tidak ramah lingkungan (bom dan racun),
dan penangkapan biota yang berlebihan.
Manfaat dari kawasan konservasi perairan dalam sistem alam dan sosial, menurut
(Indrajaya et al,2011), yaitu:
Penduduk merupakan faktor penting yang harus diperhatikan karena sumber daya
alam yang tersedia akan mungkin dapat dimanfaatkan tanpa adanya peran dari manusia.
Dengan adanya manusia, sumber daya alam tersebut dapat dikelola untuk memenuhi
kebutuhan hidup bagi pemerintah daerah dan berkelanjutan. Bertambahnya jumlah
penduduk suatu wilayah maka akan berdampak pada bertambahnya kebutuhan masyarakat
diwilayah tersebut. Peningkatan kebutuhan ini akan Nampak pada semua sisi kehidupan,
seperti kebutuhan akan tempat tinggal, pendidikan, kesehatan, pangan dan sebagainya.
Kabupaten Manokwari adalah sebuah Kabupaten Di Provinsi Papua Barat, Indonesia.
Kabupaten ini memiliki luas wilayah 3.168,28km² dan berdasarkan Data Badan Pusat
Statistik Kabupaten Manokwari tahun 2023, jumlah Penduduk Kabupaten ini Sebanyak
236.096 Jiwa. Jumlah penduduk di Kabupaten Manokwari dapat dilihat pada tabel 1 di
bawah ini. (BPS Kabupaten Manokwari, 2023).
Tabel 1.1
Jumlah Penduduk Kabupaten Manokwari Tahun 2019- 2023
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang sudah dijelaskan maka rumusan masalah
yang diajukan dalam penelitian ini adalah bagaimana pemanfaatan dan penilaian
efektivitas pengelolaan kawasan konservasi dengan management effectiveness tracking
(MEET) cagar alam teluk cenderawasi
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan
dan penilaian efektivitas pengelolaan kawasan konservasi dengan management
effectiveness tracking (MEET) cagar alam teluk cenderawasi
1.3. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi bagi :
1. Sebagai masukan bagi pemerintah lebih efektifitas dalam pengelolaan kawasan
konservasi cagar alam teluk cenderawasi
2. Bagi pihak lain, dapat digunakan sebagai sumber informasi dan referensi bagi
penelitian selanjutnya.
3. Sebagai syarat mencapai gelar sarjana Ekonomi di Universitas Papua.
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
2.1. Konservasi
2.1.1. Pengertian Konservasi
Indonesia yang terletak di kawasan peralihan benua Asia dan Australia, serta iklim
tropis yang dimiliki oleh Indonesia membuat Indonesia memiliki tingkat keanekaragaman
hayati yang terbesar di dunia, begitu pula dengan kekayaan sumber daya alam nya (SDA) .
SDA Indonesia yang melimpah, sudah sejak lama dimanfaatkan oleh berbagai macam
pihak, baik dari dalam negeri, maupun pihak asing melalui perusahaan-perusahaan MNC’s.
Terjadinya eksploitasi SDA Indonesia, serta kerusakan lingkungan yang terjadi, membuat
timbulnya kekhawatiran akan habisnya SDA Indonesia, serta semakin parahnya kerusakan
lingkungan yang ditimbulkan, oleh karena itu pemerintah mulai mencanangkan tentang
wilayah konservasi. Menurut Kamus Kehutanan Umum Departemen Kehutanan Republik
Indonesia, Konsevasi adalah “Upaya pengelolaan sumber daya alam secara bijaksana
dengan berpedoman kepada azas-azas pelestarian”.