Admin, 8
Admin, 8
Admin, 8
Abstrak
D-37
Prosiding Seminar Nasional Teknoin 2008
Bidang Teknik Informatika
akan diperoleh alternatif metoda pelaksanaan kerja • Amati, ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh
yang dianggap memberikan hasil yang paling efektif operator untuk menyelesaikan elemen-elemen
dan efisien. Suatu pekerjaan akan dikatakan kerja tersebut.
diselesaikan secara efisien apabila waktu • Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur
penyelesaiannya berlangsung paling singkat. Untuk dan dicatat. Teliti apakah jumlah siklus kerja yang
menghitung waktu baku (standard time) penyelesaian dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau
pekerjaan guna memilih alternatif metoda kerja yang tidak.
terbaik, maka perlu diterapkan prinsip-prinsip dan • Tetapkan rate of performance dari operator saat
teknik-teknik pengukuran kerja (work measurement). melaksanakan aktivitas kerja yang diukur dan
Pengukuran waktu kerja ini akan berhubungan dengan dicatat
usaha-usaha untuk menetapkan waktu baku yang • Sesuaikan waktu pengamatan berdasarkan
dibutuhkan guna menyelesaikan suatu pekerjaan. performance kerja yang ditunjukkan oleh operator
Secara singkat pengukuran kerja adalah metoda tersebut sehingga akhirnya akan diperoleh waktu
penetapan keseimbangan antara kegiatan manusia yang kerja normal
dikontribusikan dengan unit output yang dihasilkan. • Tetapkan waktu longgar (Allowance time) guna
Waktu baku ini sangat diperlukan, terutama untuk : memberikan fleksibilitas.
Man Power Planning (Perencanaan kebutuhan tenaga • Tetapkan waktu kerja baku (Standard Time)
kerja)
Estimasi biaya untuk upah karyawan/pekerja
Penjadwalan produksi dan penganggaran Prosedur Pelaksanaan Dan Peralatan Yang
Perencanaan sistem pemberian bonus dan insentif bagi Digunakan Dalam Pengukuran Waktu Kerja
karyawan/pekerja yang berprestasi Jam Henti
Indikasi keluaran (output) yang mampu dihasilkan oleh
1. Penetapan Tujuan Pengukuran
seorang pekerja
Dalam pengukuran kerja, hal-hal penting yang
Waktu baku ini merupakan waktu yang dibutuhkan
harus diketahui dan ditetapkan adalah untuk apa
oleh seorang pekerja yang memiliki tingkat
hasil pengukuran tersebut akan
kemampuan rata-rata untuk menyelesaikan suatu
digunakan/dimanfaatkan didalam kaitannya
pekerjaan. Disini sudah meliputi kelonggaran waktu
dengan proses produksi. Biasanya penetapan
yang diberikan dengan memperhatikan situasi dan
waktu baku akan dikaitkan dengan maksud-
kondisi pekerjaan yang harus diselesaikan tersebut.
maksud pemberian bonus/insentif ataupun sebagai
dasar untuk penetapan upah kerja terutama bagi
Pengukuran Waktu Kerja Dengan Jam Henti tenaga pekerja langsung (direct labor). Apabila
(Stop Watch Time Study) memang dikaitkan dengan maksud ini maka
ketelitian dan tingkat keyakinan tentang hasil
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch
pengukuran harus tinggi karena menyangkut
time study) diperkenalkan pertama kali oleh Frederick
prestasi dan pendapatan dari pekerja.
W. Taylor sekitar abad 19 yang lalu. Metoda ini baik
diaplikasikan untuk pekerjaan-pekerjaan yang
2. Persiapan Awal Pengukuran Waktu Kerja
berlangsung singkat dan berulang-ulang (repetitive).
Waktu baku yang ditetapkan untuk suatu pekerjaan
Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu
tidak akan benar apabila metoda untuk
baku untuk menyelesaikan suatu siklus pekerjaan, yang
melaksanakan pekerjaan tersebut berubah, material
mana waktu ini akan digunakan sebagai standard
yang dipergunakan sudah tidak ada lagi sesuai
penyelesaian pekerjaan bagi semua pekerja yang akan
dengan spesifikasi semula, kecepatan kerja mesin
melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu. Secara
atau proses produksi lainnya berubah pula,
garis besar, langkah-langkah untuk pelaksanaan
dan/atau kondisi-kondisi kerja lainnya sudah
pengukuran waktu kerja dengan jam henti ini dapat
berbeda dengan kondisi kerja pada saat waktu
diuraikan sebagai berikut :
baku tersebut ditetapkan.
• Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur
waktunya dan beritahukan maksud dan tujuan
pengukuran ini kepada pekerja yang dipilih untuk Cara Pengukuran Dan Pencatatan Waktu Kerja
diamati dan supervisor yang ada. Ada tiga metoda umum yang digunakan untuk
• Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan mengukur elemen-elemen kerja dengan
penyelesaian pekerjaan seperti layout, menggunanakan jam-henti (stop watch) yaitu
karakteristik/spesifikasi mesin atau peralatan kerja pengukuran waktu secara terus menerus (continuous
lain yang digunakan, dan lain-lain. timing), pengukuran waktu secara berulang-ulang
• Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja (repetitive timing) dan pengukuran waktu secara
sedetail detailnya tapi masih dalam batas-batas penjumlahan (accumulative timing). Pada pengukuran
kemudahan untuk pengukuran waktunya. waktu secara terus-menerus (continuous timing) maka
pengamat kerja akan menekan tombol stop watch pada
D-38
ISBN : 978-979-3980-15-7
Yogyakarta, 22 November 2008
saat elemen kerja pertama dimulai dan membiarkan pengamatan bilamana ternyata hasil yang
jarum petunjuk stopwatch berjalan secara terus diperoleh lebih besar dari pengamatan yang telah
menerus sampai periode atau siklus kerja selesai dilaksanakan.
berlangsung. Disini pengamat kerja terus mengamati
jalannya jarum stopwatch dan mencatat pembacaan
waktu yang ditunjukkan setiap akhir dari elemen- Penyesuaian Waktu Dengan Rating
elemen kerja pada lembar pengamatan. Waktu Performance Kerja
sebenarnya dari masing-masing elemen diperoleh dari Bagian yang paling penting namun justru merupakan
pengurangan pada saat pengukuran waktu selesai bagian yang paling sulit dalam melaksanakan
dilaksanakan. pengukuran kerja adalah kegiatan evaluasi kecepatan
atau tempo kerja operator pada saat pengukuran kerja
berlangsung. Kecepatan, usaha, tempo ataupun
Metode Sederhana Untuk Menetapkan Jumlah performance kerja, semuanya akan menunjukkan
Pengamatan kecepatan gerakan operator pada saat bekerja. Aktivitas
Penetapan jumlah pengamatan yang dibutuhkan dalam untuk menilai atau mengevaluasi kecepatan kerja
aktivitas stopwatch time study selama ini dikenal lewat operator ini dikenal sebagai Rating Performance.
formulasi tertentu dengan mempertimbangkan tingkat Secara umum kegiatan rating ini dapat didefinisikan
kepercayaan (convidence level) dan derajat ketelitian sebagai “a process during which the time study analyst
(degree ofaccuracy/precision) yang diinginkan. Cara compare the performance (speed of tempo) of the
penetapan dengan prosedur formulasi tersebut operator under opservation with the observer’s own
membutuhkan analisis dan perhitungan kuantitatif yang concept of normal performance”. Dengan melakukan
memerlukan waktu penyelesaian lama. Untuk membuat rating ini diharapkan waktu kerja yang diukur bisa
estimasi mengenai jumlah pengamatan yang “dinormalkan” kembali. Ketidaknormalan dari waktu
seharusnya dilaksanakan, The Maytag Company selaku kerja ini diakibatkan oleh operator yang bekerja secara
penemu dan pengambang mencoba memperkenalkan kurang wajar yaitu bekerja dalam tempo atau kecepatan
prosedur sebagai berikut : yang tidak sebagaimana mestinya. Suatu saat dirasakan
1. Laksanakan pengamatan / pengukuran awal dari terlalu cepat dan disaat lain malah terlalu lambat.
elemen kegiatan yang ingin diukur waktunya Rating adalah satu persoalan penilaian yang merupakan
dengan ketentuan sebagai berikut : bagian dari aktivitas pengukuran kerja dan untuk
• 10 kali pengamatan untuk kegiatan yang menetapkan waktu baku penyelesaian kerja tidak bisa
berlangsung dalam siklus sekitar 2 menit atau tidak faktor penilaian (lebih cenderung bersifat
kurang subyektif) terhadap tempo kerja operator ini harus
• 5 kali pengamatan untuk kegiatan yang dibuat oleh time study analyst. Untuk menormalkan
berlangsung dalam siklus waktu yang lebih besar waktu kerja yang diperoleh dari hasil pengamatan,
dari 2 menit maka hal ini dilakukan dengan mengadakan
2. Tentukan nilai range, yaitu perbedaan nilai penyesuaian yaitu dengan cara mengalihkan waktu
terbesar (H) dan nilai terkecil (L) dari hasil pengamatan rata-rata (bisa waktu siklus ataupun waktu
pengamatan yang diperoleh. untuk tiap elemen) dengan faktor penyesuaian /rating
3. Tentukan harga rata-rata (average) yaitu x‾ yang “p” dari faktor ini adalah sebagai berikut :
• Apabila operator dinyatakan terlalu cepat yaitu
merupakan jumlah hasil waktu (data) pengamatan bekerja diatas batas kewajaran (normal) maka
yang diperoleh dibagi dengan banyaknya rating faktor ini akan lebih besar daripada satu (p >
pengamatan (N) yang telah dilaksanakan. Harga N 1 atau p > 100%)
disini seperti yang telah ditetapkan pada point (a)
• Apabila operator bekerja terlalu lambat yaitu
diatas berkisar antara 1 atau 10 kali pengamatan.
bekerja dengan kecepatan dibawah kewajaran
Harga rata-rata tersebut secara kasar bisa didekati
(normal) maka rating faktor akan lebih kecil
dengan cara menjumlahkan nilai data yang
daripada satu (p < 1 atau p < 100%)
tertinggi dan data yang terendah dan dibagi dengan
• Apabila operator bekerja secara normal atau wajar,
2 atau dengan formulasi (HL)/2.
maka rating faktor ini diambil sama dengan satu (p
4. Tentukan nilai dari pada range dibagi dengan
= 1 atau p = 100%). Untuk kondisi kerja dimana
harga rata-rata. Nilai tersebut bisa diformulasikan
operasi secara penuh dilaksanakan oleh mesin
sebagai (R/x‾ ). (operating atau machine time) maka waktu yang
5. Tentukan jumlah pengamatan yang diperlukan diukur dianggap merupakan waktu yang normal.
6. Apabila harga (Rx‾ ) tidak bisa dijumpai persis
sama seperti yang tertera di dalam tabel yang ada, Westing House System’s Rating
maka dalam hal ini bisa diambil harga yang paling Westinghouse Company (1927) juga ikut
mendekati. Berdasarkan nilai yang diketemukan, memperkenalkan sistem yang dianggap lebih lengkap
kemudian dilaksanakan evaluasi dan ditambahkan dibandingkan dengan system yang dilaksanakan oleh
D-39
Prosiding Seminar Nasional Teknoin 2008
Bidang Teknik Informatika
D-40
ISBN : 978-979-3980-15-7
Yogyakarta, 22 November 2008
Perancangan Proses
Perancangan proses akan menjelaskan bagaimana
sistem bekerja untuk mengolah data input menjadi data
output dengan fungsi-fungsi yang telah direncanakan.
Seperti pada gambar blok diagram sebelumnya
Dalam melakukan pengukuran produktivitas pekerja,
aplikasi yang dibuat digunakan dengan menggunakan
Gambar 2 ER Diagram secara konseptual dua versi, yaitu versi dengan menggunakan hardware
dan non-hardware. Untuk versi hardware, aplikasi
hanya akan berjalan jika user menggunakan browser
Internet Explorer. Berikut ini akan ditampilkan
diagram alir sistem untuk melakukan pengukuran
produktivitas pekerja
Perancangan Hardware
Hardware yang digunakan sebagai alat bantu untuk
pengganti
stopwatch yaitu dengan menggunakan rangkaian Gambar 5 Diagram Alir Sistem
komunikasi serial max232. Dari diagram alir di atas, dapat dijelaskan langkah-
Berikut gambar rangkaiannya langkah proses yang dilakukan adalah sebagai berikut :
D-41
Prosiding Seminar Nasional Teknoin 2008
Bidang Teknik Informatika
Pertama kali memasuki halaman utama website, user 3.1. Pengujian Sistem
akan diberikan dua pilihan untuk melakukan proses Sebelum kita mulai untuk menjalankan aplikasi yang
perhitungan, yaitu versi dengan menggunakan kita buat, kita harus memastikan bahwa apache
Hardware dan non-Hardware. Apabila user memilih webserver lokal telah aktif dan sukses dijalankan. Hal
versi non-Hardware, user akan langsung dihadapkan ini sangatlah penting karena aplikasi akan bisa berjalan
form untuk melakukan pengukuran/pengambilan data. jika hanya aplikasi webserver telah aktif dan berjalan.
Namun bila user memilih versi dengan menggunakan Setelah mengetahui bahwa aplikasi webserver telah
Hardware, maka sebelum user melakukan pengukuran, berjalan, pada address bar browser kita mengetikkan
user harus terlebih dahulu membuka serial port agar alamat URL http://localhost. Setelah berhasil
aplikasi bisa terhubung dengan hardware. Setelah mengakses halaman tersebut, akan ditampilkan
melakukan proses pengukuran, dalam hal ini hanya halaman utama. Maka setelah itu kita dapat mulai
timing, kemudian user akan melakukan pemrosesan melakukan pengujian baik dari sisi admin maupun sisi
data. Dan bila data yang diproses menunjukkan bahwa user.
pengukuran/pengambilan data yang dilakukan kurang
cukup, maka user dapat kembali lagi melakukan
pengukuran data.
Site Map
D-42
ISBN : 978-979-3980-15-7
Yogyakarta, 22 November 2008
D-43
Prosiding Seminar Nasional Teknoin 2008
Bidang Teknik Informatika
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil – hasil yang telah dicapai selama
perencanaan, pembuatan dan pengujian perangkat
lunak ini maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Dengan menggunakan aplikasi ini, pihak
perusahaan dapat menentukan waktu baku untuk
setiap jenis produk yang dimiliki.
2. Dari pengujian produksi style elysion yang terdiri
dari 7 operasi pekerjaan, didapatkan hasil waktu
standard untuk produksi style elysion dengan
waktu standard 5 menit 47 detik untuk pembuatan
setiap jenis kerudung style elysion, yang berarti
dapat menghasilkan 10 unit kerudung style Elysion
per jam
3. Dari pengujian produksi style escudo yang terdiri
dari 20 operasi pekerjaan, didapatkan hasil waktu
standard untuk produksi style elysion dengan
waktu standard 11 menit 25 detik untuk
pembuatan setiap jenis kerudung style escudo,
yang berarti dapat menghasilkan 5 unit kerudung
style escudo per jam
DAFTAR PUSTAKA
[1] D.W. Koento, P. Andy, 2004., “Analisa
Gambar 12 Waktu Baku untuk setiap operasi style Produktifitas Pekerja dengan Metode Work
Escudo Sampling: Studi Kasus pada Proyek X dan Y”
Universitas Kristen Petra, Dimensi Teknik Sipil
Vol 6, no. 2, pp. 72 – 79
Tabel 7 Contoh Sampling Style Escudo (1) [2] S.S. Tuti, T.S. Meilita, 2004., “Work Sampling
Studi Kasus Pekerjaan Bertender pada Sebuah
Cafe” Jurusan Teknik Industri, Universitas
Sumatera Utara
[3] Nurdin Riani, Zabidi Yasrin, 2004, “Pengukuran
dan Analisis Produktivitas Lini Produksi Pt.Xyz
dengan Menggunakan Metode Objective Matrix”
Jurusan Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknologi
Adisutjipto (STTA)
[4] Wignjosoebroto Sritomo, 1993, “Pengantar Teknik
Industri”, Guna Widya, hal 94-118
[5] V. Novy, 2001, “Perencanaan Produksi dan
Penjadwalan di PT. HALIMJAYA SAKTI”, Tugas
Akhir, Jurusan Teknik Industri, Fakultas
Teknologi Industri Universitas Kristen Petra
Tabel 8 Contoh Sampling Style Escudo (2)
D-44
ISBN : 978-979-3980-15-7
Yogyakarta, 22 November 2008
D-45