Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Admin, 8

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 9

PEMBUATAN MEDIA TEKNIK PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PEKERJA

TERINTEGRASI PADA PERANGKAT PENGAMAT WAKTU

Edi Satriyanto, Wiratmoko Yuwono


Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya-ITS
Jl. Raya ITS, Kampus ITS, Sukolilo – Surabaya 60111
Telepon (031) 5910040 ekst 6301
E-mail : edi@eepis-its.edu, moko@eepis-its.edu

Abstrak

Pengukuran produktivitas pekerja di perusahaan sangat penting dilakukan untuk mengetahui


tingkat efektifitas suatu perusahaan. Namun, untuk melakukan pengukuran tersebut,
membutuhkan biaya dan waktu yang tidak sedikit, karena pihak perusahaan harus memiliki
pakar yang khusus untuk melakukan pengukuran produktivitas. Untuk itu, muncul inisiatif untuk
membantu pihak perusahaan dalam melakukan pengukuran produktivitas pekerja. Aplikasi
yang dibuat dengan berbasis web ini dibuat dengan menggunakan metode pengukuran
Stopwatch Time Study. Dengan adanya aplikasi ini, pihak perusahaan tidak membutuhkan
seorang ahli untuk melakukan pengukuran, siapapun bisa mengoperasikan aplikasi ini dengan
mudah. Ditambah lagi aplikasi ini terintegrasi dengan perangkat pengamat waktu yang lebih
memudahkan pengukuran untuk dilakukan dimana saja.

Kata Kunci : pengukuran, stopwatch time study, web, terintegrasi

produktivitas pekerja pada perusahaan mereka.


PENDAHULUAN Rendahnya standar nilai tingkat produktivitas dalam
sebuah perusahaan dapat dikurangi apabila perusahaan
Latar Belakang tersebut dapat menentukan sebuah standar nilai
Di masa saat ini teknologi semakin canggih dan kita produktivitas pekerja. Untuk dapat melakukan
dituntut untuk mengikuti perkembangan teknologi pengukuran produktivitas tersebut, dibutuhkan sebuah
tersebut. Dengan perkembangan teknologi seperti saat alat untuk memudahkan pihak perusahaan dalam
ini, kita juga harus dapat menerapkan teknologi menentukan standar produktivitas pekerja tersebut.
tersebut ke dalam semua bidang, salah satunya adalah Untuk dapat melakukan penyaringan pekerja dengan
dalam bidang industri. Dalam dunia industri, kita tidak baik, dibutuhkan algoritma tertentu untuk mendapatkan
dapat memisahkannya dengan dunia teknologi. nilai standar produktivitas pekerja, sehingga nanti akan
Permasalahan yang sering dihadapi dalam dunia didapatkan pekerja yang sesuai dengan waktu baku
industri saat ini adalah merupakan masalah (standard time) pekerja suatu perusahaan.
ketenagakerjaan dan rendahnya tingkat produktivitas
pekerja. Namun, masalah-masalah tersebut biasanya
terlambat diketahui oleh pihak perusahaan. Tingkat Tujuan
produktivitas pekerja tersebut merupakan suatu hal Membantu pihak perusahaan dalam mendapatkan
yang sangat penting di dalam sebuah perusahaan, oleh sebuah waktu standar tingkat produktivitas suatu
karena itu perusahaan harus teliti dalam menyaring dan pekerjaan dalam perusahaan serta mengetahui
membina para pekerja mereka. Permasalahan yang tingkatan-tingkatan nilai produktivitas para pekerja
ditimbulkan akibat rendahnya produktivitas pekerja mereka sehingga perusahaan dapat memiliki para
tersebut akhirnya akan merugikan bagi pihak tenaga kerja yang memiliki tingkat produktivitas yang
perusahaan sendiri, akibatnya perusahaan tidak akan tinggi disertai dengan tanggung jawab.
mampu untuk berkembang dengan maksimal dan
akhirnya akan mengalami kerugian yang terus menerus METODOLOGI
dikarenakan rendahnya tingkat produktivitas pekerja Penelitian kerja dan analisa metoda pada dasarnya akan
mereka. Salah satu penyebab rendahnya tingkat memusatkan perhatiannya pada bagian dimana suatu
produktivitas pekerja tersebut antara lain disebabkan macam pekerjaan akan diselesaikan. Dengan
oleh pihak perusahaan itu sendiri. Pihak perusahaan mengaplikasikan prinsip dan teknik pengaturan cara
kurang teliti dalam melakukan penyaringan tenaga kerja yang optimal dalam sistem kerja tersebut, maka
kerja dan sulit untuk menentukan standar nilai

D-37
Prosiding Seminar Nasional Teknoin 2008
Bidang Teknik Informatika

akan diperoleh alternatif metoda pelaksanaan kerja • Amati, ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh
yang dianggap memberikan hasil yang paling efektif operator untuk menyelesaikan elemen-elemen
dan efisien. Suatu pekerjaan akan dikatakan kerja tersebut.
diselesaikan secara efisien apabila waktu • Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur
penyelesaiannya berlangsung paling singkat. Untuk dan dicatat. Teliti apakah jumlah siklus kerja yang
menghitung waktu baku (standard time) penyelesaian dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau
pekerjaan guna memilih alternatif metoda kerja yang tidak.
terbaik, maka perlu diterapkan prinsip-prinsip dan • Tetapkan rate of performance dari operator saat
teknik-teknik pengukuran kerja (work measurement). melaksanakan aktivitas kerja yang diukur dan
Pengukuran waktu kerja ini akan berhubungan dengan dicatat
usaha-usaha untuk menetapkan waktu baku yang • Sesuaikan waktu pengamatan berdasarkan
dibutuhkan guna menyelesaikan suatu pekerjaan. performance kerja yang ditunjukkan oleh operator
Secara singkat pengukuran kerja adalah metoda tersebut sehingga akhirnya akan diperoleh waktu
penetapan keseimbangan antara kegiatan manusia yang kerja normal
dikontribusikan dengan unit output yang dihasilkan. • Tetapkan waktu longgar (Allowance time) guna
Waktu baku ini sangat diperlukan, terutama untuk : memberikan fleksibilitas.
Man Power Planning (Perencanaan kebutuhan tenaga • Tetapkan waktu kerja baku (Standard Time)
kerja)
Estimasi biaya untuk upah karyawan/pekerja
Penjadwalan produksi dan penganggaran Prosedur Pelaksanaan Dan Peralatan Yang
Perencanaan sistem pemberian bonus dan insentif bagi Digunakan Dalam Pengukuran Waktu Kerja
karyawan/pekerja yang berprestasi Jam Henti
Indikasi keluaran (output) yang mampu dihasilkan oleh
1. Penetapan Tujuan Pengukuran
seorang pekerja
Dalam pengukuran kerja, hal-hal penting yang
Waktu baku ini merupakan waktu yang dibutuhkan
harus diketahui dan ditetapkan adalah untuk apa
oleh seorang pekerja yang memiliki tingkat
hasil pengukuran tersebut akan
kemampuan rata-rata untuk menyelesaikan suatu
digunakan/dimanfaatkan didalam kaitannya
pekerjaan. Disini sudah meliputi kelonggaran waktu
dengan proses produksi. Biasanya penetapan
yang diberikan dengan memperhatikan situasi dan
waktu baku akan dikaitkan dengan maksud-
kondisi pekerjaan yang harus diselesaikan tersebut.
maksud pemberian bonus/insentif ataupun sebagai
dasar untuk penetapan upah kerja terutama bagi
Pengukuran Waktu Kerja Dengan Jam Henti tenaga pekerja langsung (direct labor). Apabila
(Stop Watch Time Study) memang dikaitkan dengan maksud ini maka
ketelitian dan tingkat keyakinan tentang hasil
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop watch
pengukuran harus tinggi karena menyangkut
time study) diperkenalkan pertama kali oleh Frederick
prestasi dan pendapatan dari pekerja.
W. Taylor sekitar abad 19 yang lalu. Metoda ini baik
diaplikasikan untuk pekerjaan-pekerjaan yang
2. Persiapan Awal Pengukuran Waktu Kerja
berlangsung singkat dan berulang-ulang (repetitive).
Waktu baku yang ditetapkan untuk suatu pekerjaan
Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu
tidak akan benar apabila metoda untuk
baku untuk menyelesaikan suatu siklus pekerjaan, yang
melaksanakan pekerjaan tersebut berubah, material
mana waktu ini akan digunakan sebagai standard
yang dipergunakan sudah tidak ada lagi sesuai
penyelesaian pekerjaan bagi semua pekerja yang akan
dengan spesifikasi semula, kecepatan kerja mesin
melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu. Secara
atau proses produksi lainnya berubah pula,
garis besar, langkah-langkah untuk pelaksanaan
dan/atau kondisi-kondisi kerja lainnya sudah
pengukuran waktu kerja dengan jam henti ini dapat
berbeda dengan kondisi kerja pada saat waktu
diuraikan sebagai berikut :
baku tersebut ditetapkan.
• Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur
waktunya dan beritahukan maksud dan tujuan
pengukuran ini kepada pekerja yang dipilih untuk Cara Pengukuran Dan Pencatatan Waktu Kerja
diamati dan supervisor yang ada. Ada tiga metoda umum yang digunakan untuk
• Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan mengukur elemen-elemen kerja dengan
penyelesaian pekerjaan seperti layout, menggunanakan jam-henti (stop watch) yaitu
karakteristik/spesifikasi mesin atau peralatan kerja pengukuran waktu secara terus menerus (continuous
lain yang digunakan, dan lain-lain. timing), pengukuran waktu secara berulang-ulang
• Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja (repetitive timing) dan pengukuran waktu secara
sedetail detailnya tapi masih dalam batas-batas penjumlahan (accumulative timing). Pada pengukuran
kemudahan untuk pengukuran waktunya. waktu secara terus-menerus (continuous timing) maka
pengamat kerja akan menekan tombol stop watch pada

D-38
ISBN : 978-979-3980-15-7
Yogyakarta, 22 November 2008

saat elemen kerja pertama dimulai dan membiarkan pengamatan bilamana ternyata hasil yang
jarum petunjuk stopwatch berjalan secara terus diperoleh lebih besar dari pengamatan yang telah
menerus sampai periode atau siklus kerja selesai dilaksanakan.
berlangsung. Disini pengamat kerja terus mengamati
jalannya jarum stopwatch dan mencatat pembacaan
waktu yang ditunjukkan setiap akhir dari elemen- Penyesuaian Waktu Dengan Rating
elemen kerja pada lembar pengamatan. Waktu Performance Kerja
sebenarnya dari masing-masing elemen diperoleh dari Bagian yang paling penting namun justru merupakan
pengurangan pada saat pengukuran waktu selesai bagian yang paling sulit dalam melaksanakan
dilaksanakan. pengukuran kerja adalah kegiatan evaluasi kecepatan
atau tempo kerja operator pada saat pengukuran kerja
berlangsung. Kecepatan, usaha, tempo ataupun
Metode Sederhana Untuk Menetapkan Jumlah performance kerja, semuanya akan menunjukkan
Pengamatan kecepatan gerakan operator pada saat bekerja. Aktivitas
Penetapan jumlah pengamatan yang dibutuhkan dalam untuk menilai atau mengevaluasi kecepatan kerja
aktivitas stopwatch time study selama ini dikenal lewat operator ini dikenal sebagai Rating Performance.
formulasi tertentu dengan mempertimbangkan tingkat Secara umum kegiatan rating ini dapat didefinisikan
kepercayaan (convidence level) dan derajat ketelitian sebagai “a process during which the time study analyst
(degree ofaccuracy/precision) yang diinginkan. Cara compare the performance (speed of tempo) of the
penetapan dengan prosedur formulasi tersebut operator under opservation with the observer’s own
membutuhkan analisis dan perhitungan kuantitatif yang concept of normal performance”. Dengan melakukan
memerlukan waktu penyelesaian lama. Untuk membuat rating ini diharapkan waktu kerja yang diukur bisa
estimasi mengenai jumlah pengamatan yang “dinormalkan” kembali. Ketidaknormalan dari waktu
seharusnya dilaksanakan, The Maytag Company selaku kerja ini diakibatkan oleh operator yang bekerja secara
penemu dan pengambang mencoba memperkenalkan kurang wajar yaitu bekerja dalam tempo atau kecepatan
prosedur sebagai berikut : yang tidak sebagaimana mestinya. Suatu saat dirasakan
1. Laksanakan pengamatan / pengukuran awal dari terlalu cepat dan disaat lain malah terlalu lambat.
elemen kegiatan yang ingin diukur waktunya Rating adalah satu persoalan penilaian yang merupakan
dengan ketentuan sebagai berikut : bagian dari aktivitas pengukuran kerja dan untuk
• 10 kali pengamatan untuk kegiatan yang menetapkan waktu baku penyelesaian kerja tidak bisa
berlangsung dalam siklus sekitar 2 menit atau tidak faktor penilaian (lebih cenderung bersifat
kurang subyektif) terhadap tempo kerja operator ini harus
• 5 kali pengamatan untuk kegiatan yang dibuat oleh time study analyst. Untuk menormalkan
berlangsung dalam siklus waktu yang lebih besar waktu kerja yang diperoleh dari hasil pengamatan,
dari 2 menit maka hal ini dilakukan dengan mengadakan
2. Tentukan nilai range, yaitu perbedaan nilai penyesuaian yaitu dengan cara mengalihkan waktu
terbesar (H) dan nilai terkecil (L) dari hasil pengamatan rata-rata (bisa waktu siklus ataupun waktu
pengamatan yang diperoleh. untuk tiap elemen) dengan faktor penyesuaian /rating
3. Tentukan harga rata-rata (average) yaitu x‾ yang “p” dari faktor ini adalah sebagai berikut :
• Apabila operator dinyatakan terlalu cepat yaitu
merupakan jumlah hasil waktu (data) pengamatan bekerja diatas batas kewajaran (normal) maka
yang diperoleh dibagi dengan banyaknya rating faktor ini akan lebih besar daripada satu (p >
pengamatan (N) yang telah dilaksanakan. Harga N 1 atau p > 100%)
disini seperti yang telah ditetapkan pada point (a)
• Apabila operator bekerja terlalu lambat yaitu
diatas berkisar antara 1 atau 10 kali pengamatan.
bekerja dengan kecepatan dibawah kewajaran
Harga rata-rata tersebut secara kasar bisa didekati
(normal) maka rating faktor akan lebih kecil
dengan cara menjumlahkan nilai data yang
daripada satu (p < 1 atau p < 100%)
tertinggi dan data yang terendah dan dibagi dengan
• Apabila operator bekerja secara normal atau wajar,
2 atau dengan formulasi (HL)/2.
maka rating faktor ini diambil sama dengan satu (p
4. Tentukan nilai dari pada range dibagi dengan
= 1 atau p = 100%). Untuk kondisi kerja dimana
harga rata-rata. Nilai tersebut bisa diformulasikan
operasi secara penuh dilaksanakan oleh mesin
sebagai (R/x‾ ). (operating atau machine time) maka waktu yang
5. Tentukan jumlah pengamatan yang diperlukan diukur dianggap merupakan waktu yang normal.
6. Apabila harga (Rx‾ ) tidak bisa dijumpai persis
sama seperti yang tertera di dalam tabel yang ada, Westing House System’s Rating
maka dalam hal ini bisa diambil harga yang paling Westinghouse Company (1927) juga ikut
mendekati. Berdasarkan nilai yang diketemukan, memperkenalkan sistem yang dianggap lebih lengkap
kemudian dilaksanakan evaluasi dan ditambahkan dibandingkan dengan system yang dilaksanakan oleh

D-39
Prosiding Seminar Nasional Teknoin 2008
Bidang Teknik Informatika

Bedaux. Di sini selain kecakapan (skill) dan usaha


(effort) yang telah dinyatakan oleh Bedaux sebagai Waktu Normal = Waktu Siklus X Rating Factor (1)
faktor yang mempengaruhi performance manusia,
maka Westinghouse menambahkan lagi dengan kondisi
kerja (working condition) dan keajegan (consistency) Penetapan Waktu Longgar Dan Waktu Baku
dari operator di dalam melakukan pekerjaan. Untuk ini Waktu normal untuk suatu elemen operasi kerja adalah
westing house telah berhasil membuat suatu tabel semata-mata menunjukkan bahwa seorang operator
berdasarkan tingkatan yang ada untuk masing-masing yang berkualifikasi baik akan bekerja menyelesaikan
faktor tersebut. Untuk menormalkan waktu yang ada pekerjaan pada kecepatan/tempo kerja yang normal.
maka hal ini angka yang berdasarkan tingkatan yang Walaupun demikian pada prakteknya kita akan melihat
ada untuk masing-masing faktor tersebut. Untuk bahwa tidaklah bisa diharapkan operator tersebut akan
menormalkan waktu yang ada, maka hal ini dilakukan mampu bekerja secara terus menerus sepanjang hari
dengan jalan mengalikan waktu yang diperoleh dari tanpa adanya interupsi sama sekali. Di sini
pengukuran kerja dengan jumlah ke empat rating faktor kenyataannya operator akan sering menghentikan kerja
yang dipilih sesuai dengan performance yang dan membutuhkan waktu-waktu khusus untuk
ditunjukkan oleh operator. keperluan seperti personal needs, istirahat melepas
Berikut Tabel Point Penyesuaian Westinghouse : lelah, dan alasan-alasan lain yang di luar kontrolnya.
Sebagai contoh, apabila diketahui bahwa waktu rata- Waktu longgar yang dibutuhkan dan akan enginterupsi
rata yang diukur terhadap suatu elemen kerja adalah proses produksi ini bisa diklasifikasikan menjadi
0.50 menit dan rating performance operator adalah personal allowance, fatigue allowance, dan delay
memenuhi klasifikasi berikut : allowance. Waktu baku yang akan ditetapkan
Excellent Skill (B2) : + 0.08 kelonggaran-kelonggaran (allowance) yang perlu.
Good Effort (C2) : + 0.02 Dengan demikian maka waktu baku adalah sama
Good Condition : + 0.02 dengan waktu kerja dengan waktu longgar.
Good Consistency : + 0.01 Rumus untuk mendapatkan waktu standard :
Total : + 0.13
Maka waktu normal untuk elemen kerja ini adalah : Waktu Standard = Waktu Normal x (1+allowance) (2)
0.5 x 1.13 = 0.565 menit

Performance Rating Atau Speed Rating Dan Blok Diagram System


Waktu Normal
Di dalam praktek pengukuran kerja maka metoda
penetapan rating performance kerja operator adalah
didasarkan pada suatu faktor tunggal yaitu operator
speed, space atau tempo. Sistem ini dikenal sebagai
“Performance Rating” atau “Speed Rating”. Rating
Factor ini umumnya dinyatakan dalam prosentase (%)
atau angka desimal, dimana performance kerja normal
akan sama dengan 100% atau 1.00. Penetapan besar
kecilnya angka akan dilakukan oleh time study analyst
sendiri, sehingga untuk itu dibutuhkan pengalaman
yang cukup didalam menilai performance kerja yang
ditunjukkan oleh operator. Untuk melatih time study
analyst agar bisa menetapkan performance rating
secara tepat maka The Society for Advanced of
Management (SAM) memprodusir “Time Study Rating
Films” yang manufacturing operation. Dalam film ini Gambar 1 Diagram Blok Sistem
digambarkan situasi-situasi kerja dari operator dengan Proses kerja system ini, adalah pengkuran
berbagai kecepatan/tempo kerja yang berlainan produktivitas kerja pada tiap-tiap klien, dan data
mengerjakan elemen kerja yang sama. Time study dikirim dan disimpan dalam database server.
analyst akan dilatih untuk mengamati situasi kerja ini
kemudian diharapkan memberikan penilaian terhadap
performance kerja operator yang Perancangan Data
dilihat tadi. Rating faktor pada dasarnya diaplikasikan Basis Data merupakan suatu media penyimpanan yang
untuk menormalkan waktu kerja yang diperoleh dari digunakan untuk menyimpan data-data penunjang
pengukuran kerja akibat tempo atau kecepatan kerja sebagai inputan sistem dan kemudian diolah menjadi
operator yang berubah-ubah. Untuk maksud ini, maka data output sistem. Basis Data yang dibuat pada proyek
waktu normal dapat diperoleh dari rumus berikut :

D-40
ISBN : 978-979-3980-15-7
Yogyakarta, 22 November 2008

akhir ini menggunakan MySQL. Di bawah ini adalah


tahap-tahap penyusunan basis data yang digunakan:

Gambar 4 ER Rangkaian Serial Push Button

Perancangan Proses
Perancangan proses akan menjelaskan bagaimana
sistem bekerja untuk mengolah data input menjadi data
output dengan fungsi-fungsi yang telah direncanakan.
Seperti pada gambar blok diagram sebelumnya
Dalam melakukan pengukuran produktivitas pekerja,
aplikasi yang dibuat digunakan dengan menggunakan
Gambar 2 ER Diagram secara konseptual dua versi, yaitu versi dengan menggunakan hardware
dan non-hardware. Untuk versi hardware, aplikasi
hanya akan berjalan jika user menggunakan browser
Internet Explorer. Berikut ini akan ditampilkan
diagram alir sistem untuk melakukan pengukuran
produktivitas pekerja

Gambar 3 ER Diagram secara fisik

Perancangan Hardware
Hardware yang digunakan sebagai alat bantu untuk
pengganti
stopwatch yaitu dengan menggunakan rangkaian Gambar 5 Diagram Alir Sistem
komunikasi serial max232. Dari diagram alir di atas, dapat dijelaskan langkah-
Berikut gambar rangkaiannya langkah proses yang dilakukan adalah sebagai berikut :

D-41
Prosiding Seminar Nasional Teknoin 2008
Bidang Teknik Informatika

Pertama kali memasuki halaman utama website, user 3.1. Pengujian Sistem
akan diberikan dua pilihan untuk melakukan proses Sebelum kita mulai untuk menjalankan aplikasi yang
perhitungan, yaitu versi dengan menggunakan kita buat, kita harus memastikan bahwa apache
Hardware dan non-Hardware. Apabila user memilih webserver lokal telah aktif dan sukses dijalankan. Hal
versi non-Hardware, user akan langsung dihadapkan ini sangatlah penting karena aplikasi akan bisa berjalan
form untuk melakukan pengukuran/pengambilan data. jika hanya aplikasi webserver telah aktif dan berjalan.
Namun bila user memilih versi dengan menggunakan Setelah mengetahui bahwa aplikasi webserver telah
Hardware, maka sebelum user melakukan pengukuran, berjalan, pada address bar browser kita mengetikkan
user harus terlebih dahulu membuka serial port agar alamat URL http://localhost. Setelah berhasil
aplikasi bisa terhubung dengan hardware. Setelah mengakses halaman tersebut, akan ditampilkan
melakukan proses pengukuran, dalam hal ini hanya halaman utama. Maka setelah itu kita dapat mulai
timing, kemudian user akan melakukan pemrosesan melakukan pengujian baik dari sisi admin maupun sisi
data. Dan bila data yang diproses menunjukkan bahwa user.
pengukuran/pengambilan data yang dilakukan kurang
cukup, maka user dapat kembali lagi melakukan
pengukuran data.

Site Map

Gambar 8 Halaman Utama

Gambar 6 Site Map Halaman Admin

Gambar 9 Halaman Untuk Pengambilan data/


Pengukuran

Spesifikasi Pengujian Data


Gambar 7 Site Map Halaman Utama Proses uji coba data dilakukan dengan menggunakan
dua jenis produksi kerudung yaitu :
HASIL 1. Kerudung style Elysion
Perangkat lunak yang digunakan adalah sebagai berikut 2. Kerudung style Escudo
• ·Sistem Operasi Windows XP
Pengujian Kerudung Style Elysion
• Apache Web Server versi 2.0
Proses pengujian kerudung style elysion dilakukan
• PHP versi 5.0.4 terhadap beberapa operator produksi, dimana kerudung
• MySQL versi 5.0.38 style elysion memiliki 7 operasi kerja yaitu
• Serial ActiveX Control
• Internet Explorer

D-42
ISBN : 978-979-3980-15-7
Yogyakarta, 22 November 2008

Tabel 4 Contoh Sampling Style Elysion (2)


Tabel 1 Operasi Style Elysion

Sebelum melakukan pengujian data, nilai allowance


untuk setiap jenis produksi dan performance rating
untuk setiap karyawan ditentukan terlebih dahulu.
Tabel 2 Pengujian Style Elysion
Gambar 11 Output untuk Style Elysion

Pengujian Kerudung Style Escudo


Proses pengujian kerudung style escudo dilakukan
terhadap beberapa operator produksi, dimana kerudung
style elysion memiliki 20 operasi kerja yaitu :
Tabel 5 Operasi Style Escudo

Gambar 10 Waktu Baku untuk setiap operasi style


Elysion
Tabel 3 Contoh Sampling Style Elysion (1)

D-43
Prosiding Seminar Nasional Teknoin 2008
Bidang Teknik Informatika

Tabel 6 Pengujian Style Escudo

Gambar 12 Output untuk Style Escudo

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil – hasil yang telah dicapai selama
perencanaan, pembuatan dan pengujian perangkat
lunak ini maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Dengan menggunakan aplikasi ini, pihak
perusahaan dapat menentukan waktu baku untuk
setiap jenis produk yang dimiliki.
2. Dari pengujian produksi style elysion yang terdiri
dari 7 operasi pekerjaan, didapatkan hasil waktu
standard untuk produksi style elysion dengan
waktu standard 5 menit 47 detik untuk pembuatan
setiap jenis kerudung style elysion, yang berarti
dapat menghasilkan 10 unit kerudung style Elysion
per jam
3. Dari pengujian produksi style escudo yang terdiri
dari 20 operasi pekerjaan, didapatkan hasil waktu
standard untuk produksi style elysion dengan
waktu standard 11 menit 25 detik untuk
pembuatan setiap jenis kerudung style escudo,
yang berarti dapat menghasilkan 5 unit kerudung
style escudo per jam

DAFTAR PUSTAKA
[1] D.W. Koento, P. Andy, 2004., “Analisa
Gambar 12 Waktu Baku untuk setiap operasi style Produktifitas Pekerja dengan Metode Work
Escudo Sampling: Studi Kasus pada Proyek X dan Y”
Universitas Kristen Petra, Dimensi Teknik Sipil
Vol 6, no. 2, pp. 72 – 79
Tabel 7 Contoh Sampling Style Escudo (1) [2] S.S. Tuti, T.S. Meilita, 2004., “Work Sampling
Studi Kasus Pekerjaan Bertender pada Sebuah
Cafe” Jurusan Teknik Industri, Universitas
Sumatera Utara
[3] Nurdin Riani, Zabidi Yasrin, 2004, “Pengukuran
dan Analisis Produktivitas Lini Produksi Pt.Xyz
dengan Menggunakan Metode Objective Matrix”
Jurusan Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknologi
Adisutjipto (STTA)
[4] Wignjosoebroto Sritomo, 1993, “Pengantar Teknik
Industri”, Guna Widya, hal 94-118
[5] V. Novy, 2001, “Perencanaan Produksi dan
Penjadwalan di PT. HALIMJAYA SAKTI”, Tugas
Akhir, Jurusan Teknik Industri, Fakultas
Teknologi Industri Universitas Kristen Petra
Tabel 8 Contoh Sampling Style Escudo (2)

D-44
ISBN : 978-979-3980-15-7
Yogyakarta, 22 November 2008

[6] A. Farid, T.P Cahya, Solahuddin M , 2005,


“Sistem Informasi Surveilans Demam Berdarah
Dengue (SIS DBD) berbasis Web untuk
Perencanaan, Pencegahan dan Pemberantasan
DBD”, Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Diponegoro
[7] Wignjosoebroto Sritomo , 1993, ”Ergonomi, study
gerak dan waktu”, Guna Widya, hal 173-214

D-45

Anda mungkin juga menyukai