Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

EP PPA II T1 - Niken Junita Putri NIM 23300714

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 3

Nama : Niken Junita Putri

NIM : 23300714
Mata Kuliah : Prinsip Pengajaran dan Asesmen II di Sekolah Dasar
Topik : 02.02.b.3-T1-5 Elaborasi Pemahaman

1. Bagaimana Anda mempertimbangkan teknik asesmen awal yang Anda pilih?


Jawaban:
Dalam mempertimbangkan teknik asesmen awal, saya memperhitungkan
beberapa faktor penting untuk memastikan bahwa teknik tersebut efektif dan relevan.
Pertama, saya mempertimbangkan tujuan utama dari asesmen awal, yaitu untuk
mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang kemampuan awal, pengetahuan
prasyarat, dan kebutuhan belajar peserta didik. Saya memilih teknik asesmen yang bisa
menggali informasi ini secara mendalam, seperti tes diagnostik, observasi, wawancara,
atau kuesioner. Selain itu, saya juga mempertimbangkan karakteristik peserta didik,
termasuk gaya belajar, latar belakang budaya, dan tingkat kemampuan mereka. Teknik
yang dipilih harus dapat diakses dan dimengerti oleh semua siswa, sehingga hasil yang
diperoleh benar-benar mencerminkan kondisi mereka yang sebenarnya. Faktor praktis
seperti waktu yang tersedia, sumber daya yang ada, serta kemudahan dalam analisis data
juga menjadi pertimbangan penting dalam memilih teknik asesmen yang sesuai.

2. Bagaimana Anda memutuskan instrumen asesmen yang Anda susun untuk


melaksanakan asesmen awal?
Jawaban:
Keputusan dalam menyusun instrumen asesmen awal didasarkan pada beberapa
pertimbangan yang berhubungan langsung dengan tujuan asesmen. Pertama, saya
menyesuaikan instrumen dengan kompetensi yang ingin diukur, misalnya untuk
mengukur pengetahuan faktual, saya menggunakan tes tertulis seperti pilihan ganda
atau isian singkat. Sedangkan untuk mengukur keterampilan praktis, saya mungkin
akan menggunakan rubrik penilaian atau lembar observasi. Selain itu, saya juga
memperhatikan validitas dan reliabilitas instrumen dengan cara meninjau atau
melakukan uji coba terbatas. Saya memastikan bahwa instrumen yang digunakan benar-
benar dapat mengukur apa yang seharusnya diukur dan hasilnya konsisten. Selain itu,
saya juga mempertimbangkan aksesibilitas instrumen bagi peserta didik, dengan
memastikan bahwa bahasa yang digunakan sederhana dan mudah dipahami, serta
format yang digunakan sesuai dengan tingkat pemahaman mereka.
3. Bagaimana pelaksanaan asesmen awal? Apakah ada hal-hal menarik yang dapat
Anda pelajari?
Jawaban:
Pelaksanaan asesmen awal dilakukan di awal proses pembelajaran, biasanya
sebelum masuk ke materi inti. Dalam pelaksanaannya, saya berusaha menciptakan
suasana yang kondusif dan nyaman agar siswa tidak merasa tertekan dan dapat
menunjukkan kemampuan mereka dengan lebih natural. Salah satu hal menarik yang
saya pelajari adalah bagaimana berbagai teknik asesmen dapat mengungkapkan
beragam informasi tentang kemampuan dan kebutuhan belajar siswa. Misalnya, dalam
tes diagnostik, saya sering menemukan bahwa ada siswa yang memiliki pengetahuan
dasar yang kuat namun kurang dalam keterampilan aplikasi, sementara yang lain
mungkin sebaliknya. Selain itu, saya juga belajar bahwa reaksi siswa terhadap asesmen
bisa memberikan wawasan tentang tingkat motivasi dan kepercayaan diri mereka. Hal
ini memberikan petunjuk tambahan mengenai strategi pembelajaran yang perlu saya
sesuaikan untuk mencapai hasil yang optimal.

4. Bagaimana kualitas data asesmen awal yang Anda peroleh?


Jawaban:
Kualitas data asesmen awal yang diperoleh sangat bervariasi, tergantung pada
instrumen dan teknik yang digunakan serta respon siswa. Secara umum, data yang
dihasilkan memberikan gambaran yang cukup jelas tentang kondisi awal siswa, seperti
kekuatan dan kelemahan mereka dalam berbagai aspek pembelajaran. Data ini sangat
berguna dalam menyusun strategi pembelajaran yang lebih terarah dan berdiferensiasi.
Namun, saya juga menemukan bahwa ada kalanya data yang diperoleh mungkin kurang
representatif, terutama jika siswa merasa tidak nyaman atau kurang memahami
instrumen asesmen. Oleh karena itu, saya selalu melakukan analisis data dengan cermat
dan mempertimbangkan berbagai faktor yang bisa mempengaruhi hasil asesmen,
termasuk kondisi emosional siswa saat asesmen berlangsung.

5. Apakah Anda menemui hambatan dalam mengolah data asesmen awal?


Jawaban:
Dalam proses pengolahan data asesmen awal, saya memang menemui beberapa
hambatan. Salah satu hambatan utama adalah ketidakseragaman data yang diperoleh
dari berbagai teknik asesmen yang digunakan, terutama jika instrumen yang dipilih
kurang sesuai dengan gaya belajar atau tingkat kemampuan siswa. Selain itu, jumlah
data yang besar juga dapat menjadi tantangan dalam hal analisis dan interpretasi,
terutama ketika mencoba untuk mengelompokkan siswa berdasarkan kebutuhan
belajar mereka secara efektif. Untuk mengatasi hambatan ini, saya menggunakan
metode analisis yang sistematis dan memanfaatkan perangkat lunak analisis data jika
diperlukan. Saya juga terus memperbaiki dan menyempurnakan instrumen dan teknik
asesmen berdasarkan pengalaman dan refleksi dari pelaksanaan sebelumnya.

6. Bagaimana Anda dapat menemukan pemetaan karakteristik peserta didik


terhadap penyusunan rancangan pembelajaran dan asesmen?
Jawaban:
Pemetaan karakteristik peserta didik dilakukan melalui analisis mendalam
terhadap hasil asesmen awal. Proses ini melibatkan pengelompokan siswa berdasarkan
berbagai indikator seperti kemampuan akademis, minat, gaya belajar, serta kebutuhan
khusus mereka. Dengan data yang diperoleh, saya kemudian menyusun rancangan
pembelajaran dan asesmen yang responsif terhadap karakteristik tersebut. Misalnya,
jika data menunjukkan bahwa ada siswa yang memerlukan lebih banyak dukungan
dalam memahami konsep dasar, saya akan menyediakan materi tambahan atau
menggunakan metode pengajaran yang lebih mendukung pemahaman mendalam.
Sebaliknya, bagi siswa yang menunjukkan kemampuan lebih, saya mungkin akan
menyiapkan tantangan tambahan atau proyek yang lebih kompleks. Dengan pemetaan
ini, saya dapat memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan perhatian yang sesuai
dengan kebutuhan mereka, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan
inklusif.

Anda mungkin juga menyukai