Makalah Pengembangan Media Audio Dalam Pengajaran
Makalah Pengembangan Media Audio Dalam Pengajaran
Makalah Pengembangan Media Audio Dalam Pengajaran
DARUSSALAM-BANDA ACEH
2020
KATA PENGANTAR
Adapun penyusunan Makalah ini selesai tidak lain karena berkat bimbingan,
arahan dan dukungan dari berbagai pihak, kami ingin mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada Dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu,
tenaga dan sumbangan pikiran, serta teman-teman seperjuangan yang telah
memberikan semangat dan dukungan kepada kami.
kami menyadari sepenuhnya bahwa isi Makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan dan banyak kekurangan, dengan demikian kritik dan saran dari semua
pihak sangat diharapkan demi memperbaiki tulisan ini agar bermanfaat bagi kami .
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………3
PENDAHULUAN…………………………………………………………………...4
a. Latar Belakang………………………………………………………………..4
b. Rumusan Masalah…………………………………………………………….4
c. Tujuan Pembahasan…………………………………………………………..4
PEMBAHASAN…………………………………………………………………….5
KESIMPULAN…………………………………………………………………….17
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………19
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian media audio?
2. Apa saja fungsi media audio?
3. Bagaimana pengembangan media audio di dalam pembelajaran?
4. Apa macam-macam pengembangan media audio dalam pendidikan?
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui pengertian dari media audio.
2. Mengetahui fungsi dari media audio.
3. Mengetahui pengembangan media audio dalam pembelajaran
4. Mengetahui dan menerapkan macam-macam pengembangan media audio
dalam pendidikan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Yang dimaksud dengan Media Dengar (Media Audio) adalah alat media yang isi
pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran saja. Pada penggalan ini
berturut-turut dibahas Media Dengar yaitu Radio Rekaman Suara (Audio Cassete
Tape Recorder). media pembelajaran, adalah suara-suara ataupun bunyi yang
berkaitan dengan materi pembelajaran direkam dengan menggunakan alat perekam
suara, kemudian hasil perekaman tersebut diperdengarkan kembali kepada peserta
didik dengan menggunakan sebuah alat pemutarnya.
5
Merangkum , mengingat kembali dan menggali informasi.
Fungsi lain dari Media Audio adalah sebagi alat Bantu bagi para pendidik, karena
sifatnya hanya sekedar membantu, maka dalam pemamfaatannya memerlukan
bantuan metode atau media lain, sehingga pengalaman dan pengetahuan siap dimiliki
oleh pendengar yang akan membantu keberhasilan.
Selain itu juga Sudjana (2005 : 129 ) menambahkan pemanfaatan fungsi Media
Audio dalam pengajaran terutama digunakan dalam :
Selain pengertian di atas, Media audio sebagai media pengajaran tentu memiliki
karakteristik atau ciri khusus, diantaranya yaitu:
6
Pesan yang disampaikan berupa lambang lambang auditif.
Bersifat personal.
Dapat membangun dan mengembangkan imaginasi siswa.
Cenderung satu arah.
Penyajian dengan suara, yang hanya mengandalkan salah satu dari indra
kelima mempunyai kekurangan-kekurangan ditinjau dari sudut pendangan belajar.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli tentang alat bantu audio :
Ditemukan pula bahwa alat bantu audio memberi hasil belajar optimal dalam
tugas-tugas mempelajari hal yang melibatkan keterampilan berbahasa dan musik.
Alat audio ini juga ternyata berguna pula bagi belajar keterampilan diagnostik yang
melibatkan bunyi dan pola bunyi. Sudjana dan Rivai mengemukakan hubungan
media audio dengan pengembangan keterampilan yang berkaitan dengan aspek-
aspek keterampilan mendengarkan. Keterampilan yang dapat dicapai dengan
penggunaan media audio meliputi :
7
d. Menentukan arti dari konteks. Misalnya siswa mendengarkan pernyataan
yang belum lengkap sambil berusaha menyempurnakannya dengan memilih
kata yang disiapkan. Kata-kata yang disiapkan itu berbunyi sangat mirip dan
hanya dapat dibedakan apabila sudah dalam konteks kalimat.
e. Memilah-milah informasi atau gagasan yang relevan dan yang tidak relevan.
Misalnya, rekaman yang diperdengarkan mengandung dua sisi informasi
yang berbeda dan siswa mengelompokkan informasi ke dalam dua kelompok
itu.
f. Merangkum mengemukakan kembali, atau mengingat kembali informasi.
Misalnya setelah mendegarkan rekaman suatu peristiwa atau cerita, siswa
diminta untuk mengungkapkan kembali dengan kalimat-kalimat mereka
sendiri.
8
4. Diskusi (membahas) materi program audio. Sebaiknya setelah mendengar
program itu, diskusi dimulai secara informal dengan mengajukan pertanyaan
yang bersifat umum “bagian mana yang paling berkesan (menonjol dari
program itu).”
5. Menindaklanjuti program. Pada umumnya, diskusi dan evaluasi setelah
mendengarkan program mengakhiri kegiatan mendengar. Namun demikian,
diharapkan siswa akan termotivasi untuk mempelajari lebih banyak tentang
pelajaran tersebut.1
Pesan dan isi pelajaran dapat direkam pada tape magnetik sehingga hasil rekaman
itu dapat diputar kembali pada saat yang diinginkan. Pesan dan isi pelajaran itu
dimaksudkan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa
sebagai upaya mendukung terjadinya proses belajar.
Kegiatan perekaman dapat dijadikan alat untuk pengalaman belajar , dan hasil
kegiatannya dijadikan sebagai alat evaluasi. Jenis-jenis kegiatan ini bisa dipilih dari
beberapa kegiatan sebagai berikut:
9
disebut penyusunan. Tentunya keterampilan menyusun urutan rekaman dalam
kegiatan seperti ini merupakan unsur yang pokok.
d. Perekaman dan pemilihan materi guna keperluan suatu penyajian untuk
dianalisis dalam suatu bidang atau masalah. Pemilihan materi yang tepat
untuk tujuan kritikan dan analisis adalah suatu ketrampilan tertentu yang
tidak mudah untuk didapat.
e. Perekaman sebagai kegiatan perencanaan dan melatih keterampian
perekaman untuk kepentingan suatu penyajian dengan menggunakan waktu
yang tepat, sesuai dengan yang telah ditetapkan. Penyajian di radio
memerlukan keterampilan ketepatan seperti ini. Bahan yang bertele-tele akan
mengurangi waktu penyajian, dan bahan yang terlalau singkat akan
mengakibatkan kelebihan waktu.
f. Latihan perekaman audio yang disingkron atau tepat dengan penampilan yang
bersifat visual. (rekaman untuk sound slide, sound film strips, transparasi,
memerlukan keterampilan dalam pemilihan suara atau kata-kata yang perlu
dan dalam waktu yang telah ditentukan). Perhatikan dalam kegiatan seperti
ini umumnya suara tidak menjadi media utama, suara sebagai pelengkap
terhadap pesan gambar.
g. Rekaman bisa digunakan untuk melatih penampilan dalam berbicara atau
pidato. Orang yang berlatih akan bisa mengevaluasinya sendiri dan akan
melakukan koreksi-koreksi untuk direkam pada kegiatan perekaman
selanjutnya. Dalam kegiatan seperti ini banyak faktor yang bisa dilatihkan,
diantaranya :
1) Melatih perubahan suara untuk perpindahan masalah atau dalam
membuat suatu contoh
2) Melatih tekanan suara pada bagian-bagian yang penting
3) Melatih mengubah lagu kalimat guna kepentingan apresiasi atau
penjiwaan suatu perasaan
h. Kegiatan merekam atau memindahkan bahan rekaman, tidak merupakan
kegiatan yang mudah bagi yang belum memiliki keterampilan ini. Oleh
karenanya kegiatan inipun bisa menjadi satu bahan untuk latihan dalam hal
perekaman.
10
Perekaman sebagai suatu kegiatan latihan perekaman suara yang baik serta
asli dan jelas. Untuk mendapatkan hasil rekaman yang seperti ini memerlukan
pengalaman dalam cara memproduksi suara yang netral dan bersih serta jelas, sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan. Penempatan mikrofon, jarak dengan mikrofon,
menggunakan jenis mikrofon, semuanya memerlukan pengalaman praktek untuk
mencapai kemampuan seperti ini2
1) Mudah dipersiapkan
2) Dapat dipergunakan hampir untuk semua keperluan
3) Tidak memerlukan peralatan yang rumit
4) Mudah direproduksi dan murah ongkosnya.
5) Rekaman dapat digandakan untuk keperluan perorangan sehingga pesan dan
isi pelajaran dapat berada di beberapa tempat pada waktu yang bersamaan.
6) Rekaman memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendengarkan diri
sendiri sebagai alat diagnosis, guna membantu meningkatkan keterampilan
mengucapkan, membaca, mengkaji atau berpidato.
1) Dalam suatu rekaman, sulit menetukan lokasi suatu pesan atau informasi jika
informasi atau pesan tersebut berada di tengah-tengah pita, maka akan
memakan waktu yang lama untuk menemukannya, apalagi jika radio tape
tidak memiliki angka-angka penuntun putaran pitanya.
2) Kecepatan merekam dan pengaturan trek yang bermacam-macam
menimbulkan kesulitan untuk memainkan kembali rekaman yang direkam
pada suatu mesin perekam yang berbeda dengannya.
3) Cenderung untuk menurun kualitas suaranya karena pemakaian (usang)
4) Perlu ruang kedap suara dan peralatan editing untuk mempersiapkannya.
5) Jalannya program tidak dapat dikontrol oleh pemakai. 3
2
Nana, op.cit., hlm. 134-135.
3
Yusufhadi, op.cit., hlm. 59
11
Teknik-teknik perekaman bagi pembuatan materi pengajaran sesuai dengan
tuntunan kurikulum dapat dipilih dari beberapa saran berikut ini: Untuk pengajaran
bahasa asing :Dalam kegiatan ini dipergunakan peralatan laboratorium bahasa atau
perekam suara yang ada di rumah, guna kepentingan belajar secara audio- active
ataupun secara audio-active-comparative.
12
2. Media Radio dalam Pendidikan
Perkembangan perpustakaan dan alat audio visual, termasuk siaran radio dan
televisi turut mengembangkan kesempatan dan kesanggupan untuk belajar sendiri,
tanpa selalu mendapat bimbingan dari guru. Beberapa alasan menggunakan siaran
radio dan telivisi sebagai berikut:
13
e. Cara penyajian oleh siaran sangat hidup, menarik dan mengundang
keterlibatan anak dalam peristiwa-peristiwa yang diperlihatkannya.
f. Siaran dapat menyampaikan hal-hal yang tidak dapat disajikan oleh
guru seperti musik, bentuk –bentuk kebudayaan, kesenian dsb.
g. Siaran dapat mengembangkan kesanggupan dan keterampilan atau
teknik untuk melihat dan mendengarkan. Pelajaran dengan siaran
radio akan lebih efektif bila terlebih dahulu dipersiapkan dan
kemudian diadakan kegiatan lanjutan. Anak-anak harus memahami
perbendaharaan kata-kata yang digunakan dalam siaran itu. Bila
langsung digunakan siaran dari radio ,guru harus berusaha untuk
menyesuaikannya dengan jadwal pelajaran. Biasanya program atau
acara untuk siaran radio pendidikan lebih dahulu dicetak dan
disebarkan, sehingga guru-guru mengetahui program yang sesuai
bagi murid-muridnya. 4
Hal-hal yang penting yang harus diperhatikan kaitannya dengan radio dalam
pendidikan, antara lain :
14
Koordinasi dan kerja sama yang luas antara penyiar, tutor, pemuka
masyarakat, dan guru.
Mengadakan rencana jangka panjang yang disisarkan secara teratur
dalam waktu yang panjang.
Acara siaran harus dibuat sedemikian rupa agar menarik bagi
pendengarnya.
Pengaturan program harus dibuat sedemikian rupa agar semuanya
dapat mengikuti.6
Dari penjelasan di atas berikut adalah kelebihan dan kekurangan media audio:
6
Ibid., hlm. 117-119
7
Cecep, op.cit,. hlm. 57-58
15
Media audio dapat melatih siswa untuk mengembangkan daya
imajinasi yang abstrak.
Media audio dapat merangsang partisipasi aktif para pendengar,
misalnya sambil mendengar siaran , siswa dapat melakukan kegiatan-
kegiatan lain yang menunjang terhadap pencapian tujuan.
Program audio dapat menggugah rasa ingin tahu siswa tentang sesuatu
sehingga dapat merangsang kraetifitas.
Media audio dapat menanamkan nilai – nilai dan sikap positif
terhadap para pendengar yang sulit dicapai dengan media lain.
Media audio dapat menyajikan laporan-laporan yang actual dan
orisional yang sulit dapat dicapai dengan media lain.
Program audio dapat mengatasi batasan waktu serta jangkauan yang
sangat luas.[1]
Media audio yang lebih banyak menggunakan suara dan bahasa verbal ,
hanya mungkin dapat dipahami oleh pendengar yang mempunyai tingkat
penguasaan kata dan bahasa yang baik.
Media audio hanya akan mampu melayani secara baik untuk mereka yang
sudah mampu berfikir abstrak.
Penyajian materi melalui media audio dapat menimbulkan verbalisme
pendengar.
Media audio yang menggunakan program siaran radio, biasanya dilaksanakan
serempak dan terpusat , sehingga sulit untuk melakukan pengontrolan.
16
BAB III
KESIMPULAN
Pengertian media audio sebagai bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif
(pita suara atau piringan suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan kemauan siswa sehingga terjadi proses belajar-mengajar
Ciri khusus yang dimiliki media audio adalah : pesan yang disampaikan berupa
lambang lamabang auditif, bersifat personal, dapat membangun danmengembangkan
imiginasi siswa serta komunikasinya yang cenderung satu arah.
Media rekaman dalam pendidikan adalah pesan dan isi pelajaran dapat direkam pada
tape magnetic sehingga hasil rekaman itu dapat diputar kembali pada saat yang
diinginkan. Pesan dan isi pelajaran itu dimaksudkan untuk merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sebagai upaya mendukung terjadinya proses
belajar.
Mediaaudio memiliki kelebihan diantaranya yaitu titik 2 media audio dapat melatih
siswa untuk mengembangkan daya imajinasi yang abstrak, peralatan program audio
termasuk yang paling murah dibandingkan dengan media audiovisual lainnya dan
dapat merangsang partisipasi aktif pendengar siswa. Tetapi media audio juga
memiliki kekurangan diantaranya yaitu: sifat komunikasi satu arah, media audio
lebih banyak menggunakan suara dan bahasa verbal, media audio hanya mampu
melayani secara baik untuk mereka yang sudah mampu berpikir abstrak, penyajian
17
materi melalui media audio ini dapat menimbulkan verbalisme pendengar dan media
audio yang menggunakan program siaran radio ini biasanya dilaksanakan serentak
dan terpusat sehingga sulit untuk melakukan pengontrolan.
Hal-hal yang penting yang harus diperhatikan kaitannya dengan radio dalam
pendidikan, antara lain :
Pendidikan melalui radio harus merupakan bagian dari suatu kebulatan sistem
penyajian seperti : kurikulum, acara dan metode siaran yang diatur, tempat
kegiatan yang dilengkapi dan diawasi oleh seorang Pembina Pendidikan,
monitoring serta evaluasi kemajuan.
Koordinasi dan kerja sama yang luas antara penyiar, tutor, pemuka
masyarakat, dan guru.
Mengadakan rencana jangka panjang yang disisarkan secara teratur dalam
waktu yang panjang.
Acara siaran harus dibuat sedemikian rupa agar menarik bagi pendengarnya.
Pengaturan program harus dibuat sedemikian rupa agar semuanya dapat
mengikuti.
18
Daftar Pustaka
Kustandi, Cecep dan Bambang Sutjipto. 2013. Media Pembelajaran: Manual dan
Digital.Bogor : PT Ghalia Indonesia
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2010. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algensindo
19