Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Makalah Pengembangan Media Audio Dalam Pengajaran

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

Pengembangan Media Audio


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi dan Media Pembelajaran
PPKn

Surya Nelvi (1906101010053)


Ulfa Khairina (1906101010009)
Annur Maulida (1906101010062)
Delka Fitria (1906101010063)
Agung Izazulhaq (1906101010041)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

DARUSSALAM-BANDA ACEH

2020
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kepada Allah SWT, sehingga kami


dapat menyelesaikan Makalah ini dengan tepat waktu yang berjudul
“Pengembangan Media Audio ”. Shalawat beriring salam panjatkan kepada
junjungan alam, Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam
kebodohan kealam berilmu pengetahuan.

Adapun penyusunan Makalah ini selesai tidak lain karena berkat bimbingan,
arahan dan dukungan dari berbagai pihak, kami ingin mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada Dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu,
tenaga dan sumbangan pikiran, serta teman-teman seperjuangan yang telah
memberikan semangat dan dukungan kepada kami.

kami menyadari sepenuhnya bahwa isi Makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan dan banyak kekurangan, dengan demikian kritik dan saran dari semua
pihak sangat diharapkan demi memperbaiki tulisan ini agar bermanfaat bagi kami .

Banda Aceh,22 November 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………….2

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………3

PENDAHULUAN…………………………………………………………………...4

a. Latar Belakang………………………………………………………………..4
b. Rumusan Masalah…………………………………………………………….4
c. Tujuan Pembahasan…………………………………………………………..4

PEMBAHASAN…………………………………………………………………….5

1. Pengertian media audio………………………………………………………5


2. Fungsi media audio…………………………………………………………..5
3. Pengembangan media audio dalam pembelajaran……………………………6
4. Macam-macam pengembangan media audio dalam pendidikan…………….9

KESIMPULAN…………………………………………………………………….17
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………19

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari komunikasi yang bersifat auditif sangat


mendominasi kehidupan manusia. Demikian pula dalam kegiatan pengajaran, mulai
dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi, penggunaan komunikasi audio
banyak dipergunakan dibandingkan dengan kegiatan komunikasi lainnya. Hasil
penelitian menunjukkan keadaan tersebut.

Menurut pandangan pengembang pelajaran, media audio merupakan sumber


bahan ajaran yang ekonomis, menyenangkan, dan mudah disiapkan untuk digunakan
oleh siswa. Sekali dikemas, materi pelajaran serta urutan penyajiannya jadi tetap,
pasti dan dapat berfungsi sebagai media instruksional untuk belajar sendiri.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian media audio?
2. Apa saja fungsi media audio?
3. Bagaimana pengembangan media audio di dalam pembelajaran?
4. Apa macam-macam pengembangan media audio dalam pendidikan?

C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui pengertian dari media audio.
2. Mengetahui fungsi dari media audio.
3. Mengetahui pengembangan media audio dalam pembelajaran
4. Mengetahui dan menerapkan macam-macam pengembangan media audio
dalam pendidikan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Audio

Yang dimaksud dengan Media Dengar (Media Audio) adalah alat media yang isi
pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran saja. Pada penggalan ini
berturut-turut dibahas Media Dengar yaitu Radio Rekaman Suara (Audio Cassete
Tape Recorder). media pembelajaran, adalah suara-suara ataupun bunyi yang
berkaitan dengan materi pembelajaran direkam dengan menggunakan alat perekam
suara, kemudian hasil perekaman tersebut diperdengarkan kembali kepada peserta
didik dengan menggunakan sebuah alat pemutarnya.

Media Audio Menurut sadiman ( 2005:49 ) adalah media untuk menyampaikan


pesan yang akan disampaikan dalam bentuk lambang – lambang auditif, baik verbal (
ke dalam kata – kata atau bahasa lisan ) maupun non verbal. Sedangkan menurut
sudjana dan Rivai ( 2003 :129 ) Media Audio untuk pengajaran adalah bahan yang
mengandung pesan dalam bentuk auditif ( pita suara atau piringan suara), yang dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga terjadi proses
belajar – mengajar.

B. Fungsi Media Audio

Fungsi media audio menurut Arsyad ( 2003 : 44 ) beliau mengutip pendapat


sudjana dan Rivai ( 1991 : 130 ) adalah untuk melatih segala kegiatan pengembangan
keterampilan terutama yang berhubungan dengan aspek – aspek keterampilan
pendengaran, yang dapat dicapai dengan media audio ialah berupa :

 Pemusatan perhatian dan mempertahankan perhatian.


 Mengikuti pengarahan.
 Melatih daya analisis.
 Menentukan arti dan konteks.
 Memilah informasi dan gagasan.

5
 Merangkum , mengingat kembali dan menggali informasi.

Fungsi lain dari Media Audio adalah sebagi alat Bantu bagi para pendidik, karena
sifatnya hanya sekedar membantu, maka dalam pemamfaatannya memerlukan
bantuan metode atau media lain, sehingga pengalaman dan pengetahuan siap dimiliki
oleh pendengar yang akan membantu keberhasilan.

Selain itu juga Sudjana (2005 : 129 ) menambahkan pemanfaatan fungsi Media
Audio dalam pengajaran terutama digunakan dalam :

 Pengajaran musik literaty ( pembacaan sajak ) , dan kegiatan dokumentasi.


 Pengajaran Bahasa Asing , baik secara Audio ataupun secara Audio Visual.
 Pengajaran melalui radio atau radio pendidikan.
 Paket – paket untuk berbagai jenis materi , yang memungkinkan siswa dapat
melatih daya penafsirannya dalam suatu bidang studi.

C. Pengembangan Media Audio dalam Pengajaran

Media audio dalam proses pembelajaran merupakan suatu bahan


atau media yang mengandung pesan bentuk auditif (pita suara atau cakram suara)
yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa, sehingga
terjadi proses belajar

Pengembangan media audio sama halnya dengan pengembangan media


lainnya, yang secara garis besar meliputi kegiatan perencanaan, produksi, dan
evaluasi. Perencanaan meliputi kegiatan-kegiatan penentuan tujuan, menganalisis
keadaan sasaran, penentuan materi, format yang akan dipergunakan dan penulisan
skrip. Sedangkan produksi adalah kegiatan perekaman bahan, sehingga seluruh
program yang telah direncanakan dapat direkam di pita suara atau piringan suara.
Evaluasi sebagai kegiatan untuk menilai program apakah program tersebut bisa
dipakai atau perlu direvisi (disempurnakan lagi).

Selain pengertian di atas, Media audio sebagai media pengajaran tentu memiliki
karakteristik atau ciri khusus, diantaranya yaitu:

6
 Pesan yang disampaikan berupa lambang lambang auditif.
 Bersifat personal.
 Dapat membangun dan mengembangkan imaginasi siswa.
 Cenderung satu arah.

Penyajian dengan suara, yang hanya mengandalkan salah satu dari indra
kelima mempunyai kekurangan-kekurangan ditinjau dari sudut pendangan belajar.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli tentang alat bantu audio :

1. Munsterberg telah menemukan bahwa mutu penyajian yang hanya


menggunakan pendengaran lebih rendah dari mutu penyajian yang
menggunakan penglihatan serta pendengaran.
2. Day dan Back membandingkan penyajian visual dan audio, mereka
menyimpulkan juga bahwa penyajian yang menggunakan visual dan audio
memberikan pengetahuan yang lebih banyak daripada jika hanya
menggunakan salah satu dari dua indera tersebut.

Ditemukan pula bahwa alat bantu audio memberi hasil belajar optimal dalam
tugas-tugas mempelajari hal yang melibatkan keterampilan berbahasa dan musik.
Alat audio ini juga ternyata berguna pula bagi belajar keterampilan diagnostik yang
melibatkan bunyi dan pola bunyi. Sudjana dan Rivai mengemukakan hubungan
media audio dengan pengembangan keterampilan yang berkaitan dengan aspek-
aspek keterampilan mendengarkan. Keterampilan yang dapat dicapai dengan
penggunaan media audio meliputi :

a. Pemusatan perhatian dan mempertahankan perhatian. Misalnya siswa


mengidentifikasi kejadian tertentu dari rekaman yang didengarnya.
b. Mengikuti pengarahan. Misalnya sambil mendengarkan pernyataan atau
kalimat singkat, siswa menandai salah satu pilihan pernyataan yang
mengandung arti yang sama.
c. Melatih daya analisis. Misalnya, siswa menentukan urutan-urutan kejadian
atau suatu peristiwa, atau menetukan ungkapan mana yang menjadi sebab dan
mana akibat dari pertanyaan-pernyataan atau kelimat-kalimat rekaman yang
didengarnya.

7
d. Menentukan arti dari konteks. Misalnya siswa mendengarkan pernyataan
yang belum lengkap sambil berusaha menyempurnakannya dengan memilih
kata yang disiapkan. Kata-kata yang disiapkan itu berbunyi sangat mirip dan
hanya dapat dibedakan apabila sudah dalam konteks kalimat.
e. Memilah-milah informasi atau gagasan yang relevan dan yang tidak relevan.
Misalnya, rekaman yang diperdengarkan mengandung dua sisi informasi
yang berbeda dan siswa mengelompokkan informasi ke dalam dua kelompok
itu.
f. Merangkum mengemukakan kembali, atau mengingat kembali informasi.
Misalnya setelah mendegarkan rekaman suatu peristiwa atau cerita, siswa
diminta untuk mengungkapkan kembali dengan kalimat-kalimat mereka
sendiri.

Meskipun tidak ada prosedur tentang buku tentang penggunaan bahan-bahan


audio, sebaiknya materi audio itu disajikan dengan dengan mengikuti langkah-
langkah yang biasa diikuti ketika mengikuti materi pelajaran dalam bentuk lain.
Langkah-langkah ini juga bisa digunakan dalam menyajikan materi audio, yaitu :

1. Mempersiapkan diri. Guru merencanakan dan menyiapkan diri sebelum


penyajian materi. Salah satu cara mempersiapkan diri sebelumnya adalah
dengan memeriksa dan mencobakan materi itu, membuat catatan tentang hal-
hal penting yang tercakup dalam materi audio itu, dan menentukan apa yang
akan digunakan untuk membangkitkan minat, perhatian, dan motivasi siswa,
bagian mana yang akan menjadi bahan utama diskusi dan yang mana
dijadikan penilaian pemahaman siswa.
2. Membangkitkan kesiapan siswa. Siswa dituntun agar memiliki kesiapan
untuk mendengar, misalnya dengan cara memberikan komentar awal dan
pertanyaan-pertanyaan.
3. Mendengarkan materi audio. Tuntun siswa untuk menjalani pengalaman
mendengar dengan waktu yang tepat atau dengan sedikit penundaan antara
pengantar dan mulainya proses mendengar. Dorong siswa untuk
mendengarkan dengan tenang, dan pusatkan perhatian kepada materi audio.

8
4. Diskusi (membahas) materi program audio. Sebaiknya setelah mendengar
program itu, diskusi dimulai secara informal dengan mengajukan pertanyaan
yang bersifat umum “bagian mana yang paling berkesan (menonjol dari
program itu).”
5. Menindaklanjuti program. Pada umumnya, diskusi dan evaluasi setelah
mendengarkan program mengakhiri kegiatan mendengar. Namun demikian,
diharapkan siswa akan termotivasi untuk mempelajari lebih banyak tentang
pelajaran tersebut.1

D. Macam- Macam Pengembangan Media Audio dalam Pendidikan


1. Media Rekaman dalam Pendidikan

Pesan dan isi pelajaran dapat direkam pada tape magnetik sehingga hasil rekaman
itu dapat diputar kembali pada saat yang diinginkan. Pesan dan isi pelajaran itu
dimaksudkan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa
sebagai upaya mendukung terjadinya proses belajar.

Kegiatan perekaman dapat dijadikan alat untuk pengalaman belajar , dan hasil
kegiatannya dijadikan sebagai alat evaluasi. Jenis-jenis kegiatan ini bisa dipilih dari
beberapa kegiatan sebagai berikut:

a. Perekaman sendiri, sehingga siswa bisa mendengarkan kembali suaranya


sendiri. Dengan kegiatan ini, siswa akan:
1) dapat menilai kembali dan melatihnya berkali-kali terhadap beberapa
kesukaran yang dihadapi.
2) bisa melaksanakan segala kegiatan yang ditugaskan serta mengobservasi
kembali seluruh kegiatannya.
b. Kegiatan perekaman yang berulang-ulang pada kegiatan peniruan, akan
menjamin konsistensi dalam latihan pengucapan, tes, atau pemberian suatu
pengarahan.
c. Latihan menyusun dan menyatukan beberapa materi yang dipilih dan bahkan
dengan cara menambahkan materi yang disusun sendiri, sehingga akan
merupakan suatu konsep pemikiran baru. Kegiatan seperti ini lazimnya
1
Azhar Arsyad, Media Pengajaran (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2000), hlm. 149-151

9
disebut penyusunan. Tentunya keterampilan menyusun urutan rekaman dalam
kegiatan seperti ini merupakan unsur yang pokok.
d. Perekaman dan pemilihan materi guna keperluan suatu penyajian untuk
dianalisis dalam suatu bidang atau masalah. Pemilihan materi yang tepat
untuk tujuan kritikan dan analisis adalah suatu ketrampilan tertentu yang
tidak mudah untuk didapat.
e. Perekaman sebagai kegiatan perencanaan dan melatih keterampian
perekaman untuk kepentingan suatu penyajian dengan menggunakan waktu
yang tepat, sesuai dengan yang telah ditetapkan. Penyajian di radio
memerlukan keterampilan ketepatan seperti ini. Bahan yang bertele-tele akan
mengurangi waktu penyajian, dan bahan yang terlalau singkat akan
mengakibatkan kelebihan waktu.
f. Latihan perekaman audio yang disingkron atau tepat dengan penampilan yang
bersifat visual. (rekaman untuk sound slide, sound film strips, transparasi,
memerlukan keterampilan dalam pemilihan suara atau kata-kata yang perlu
dan dalam waktu yang telah ditentukan). Perhatikan dalam kegiatan seperti
ini umumnya suara tidak menjadi media utama, suara sebagai pelengkap
terhadap pesan gambar.
g. Rekaman bisa digunakan untuk melatih penampilan dalam berbicara atau
pidato. Orang yang berlatih akan bisa mengevaluasinya sendiri dan akan
melakukan koreksi-koreksi untuk direkam pada kegiatan perekaman
selanjutnya. Dalam kegiatan seperti ini banyak faktor yang bisa dilatihkan,
diantaranya :
1) Melatih perubahan suara untuk perpindahan masalah atau dalam
membuat suatu contoh
2) Melatih tekanan suara pada bagian-bagian yang penting
3) Melatih mengubah lagu kalimat guna kepentingan apresiasi atau
penjiwaan suatu perasaan
h. Kegiatan merekam atau memindahkan bahan rekaman, tidak merupakan
kegiatan yang mudah bagi yang belum memiliki keterampilan ini. Oleh
karenanya kegiatan inipun bisa menjadi satu bahan untuk latihan dalam hal
perekaman.

10
Perekaman sebagai suatu kegiatan latihan perekaman suara yang baik serta
asli dan jelas. Untuk mendapatkan hasil rekaman yang seperti ini memerlukan
pengalaman dalam cara memproduksi suara yang netral dan bersih serta jelas, sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan. Penempatan mikrofon, jarak dengan mikrofon,
menggunakan jenis mikrofon, semuanya memerlukan pengalaman praktek untuk
mencapai kemampuan seperti ini2

Keuntungan menggunakan media rekaman antara lain :

1) Mudah dipersiapkan
2) Dapat dipergunakan hampir untuk semua keperluan
3) Tidak memerlukan peralatan yang rumit
4) Mudah direproduksi dan murah ongkosnya.
5) Rekaman dapat digandakan untuk keperluan perorangan sehingga pesan dan
isi pelajaran dapat berada di beberapa tempat pada waktu yang bersamaan.
6) Rekaman memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendengarkan diri
sendiri sebagai alat diagnosis, guna membantu meningkatkan keterampilan
mengucapkan, membaca, mengkaji atau berpidato.

Keterbatasan menggunakan media rekaman antara lain :

1) Dalam suatu rekaman, sulit menetukan lokasi suatu pesan atau informasi jika
informasi atau pesan tersebut berada di tengah-tengah pita, maka akan
memakan waktu yang lama untuk menemukannya, apalagi jika radio tape
tidak memiliki angka-angka penuntun putaran pitanya.
2) Kecepatan merekam dan pengaturan trek yang bermacam-macam
menimbulkan kesulitan untuk memainkan kembali rekaman yang direkam
pada suatu mesin perekam yang berbeda dengannya.
3) Cenderung untuk menurun kualitas suaranya karena pemakaian (usang)
4) Perlu ruang kedap suara dan peralatan editing untuk mempersiapkannya.
5) Jalannya program tidak dapat dikontrol oleh pemakai. 3

2
Nana, op.cit., hlm. 134-135.
3
Yusufhadi, op.cit., hlm. 59

11
Teknik-teknik perekaman bagi pembuatan materi pengajaran sesuai dengan
tuntunan kurikulum dapat dipilih dari beberapa saran berikut ini: Untuk pengajaran
bahasa asing :Dalam kegiatan ini dipergunakan peralatan laboratorium bahasa atau
perekam suara yang ada di rumah, guna kepentingan belajar secara audio- active
ataupun secara audio-active-comparative.

a. Pidato : Kegiatan ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk


menilai sendiri dalam cara mengutamakan pikiran, pengucapan, lagu
kalimat, kecepatan berbicara, dan ekspresi dalam berpidato.
b. Musik : Seperti dalam latihan pidato, kegiatan perekaman dalam
latihan music dapat diarahkan kepada tujuan pencapaian beberapa
keterampilan yang diharapkan, dengan cara mengevaluasi dan
memperbaikinya sendiri.
c. Pendidikan bisnis : Materi yang telah direkam, atau instruksi yang
telah disiapkan dapat digunakan untuk memperkenalkan,
mengarahkan hal-hal yang diperlukan dalam membimbing latihan
ketearmpilan misalnya mengetik. Materi ini dikirimkan oleh recorder
kepada seluruh peserta melalui headphone sementara trainec
melakukan segala instruksi dan memperhatikan segala saran dan
koreksi.
d. Pendidikan fisik : Mereka segala kesan-kesan dan pengalaman dari
lapangan secara oral tentang apa yang mereka lakukan dan temui,
guna kepentingan masukan atau penilaian selanjutnya.
e. Pendidikan seni : Kegiatan merekam dilakukan untuk segala
pembicaraan yang didapat dari satu kunjungan pameran atau
peninjauan kesanggar seni tentang karya-karya yang kreatif mudah
dilakukan.
f. Perekaman kegiatan diskusi : Kegiatan perekaman suatu diskusi dapat
dipakai bahan untuk membuat suatu kritikan atau evaluasi terhadap
jalannya diskusi.

12
2. Media Radio dalam Pendidikan

Sejarah telah menunjukkan besarnya peranan radio dalam perjuangan


kemerdekaan kita. Melalui radio-lah rakyat seluruhnya mengetahui bahwa Indonesia
tetap memploklamirkan kemerdekaannya.

Pada tahun 1951 Jawatan Pendidikan Masyarakat pada Kementerian


Pendidikan dan Pengajaran, menyelenggarakan suatu program siaran radio untuk
pendidikan masyarakat. Sasaran siaran radio ini terutama adalah pelajar demobilisan,
yang setelah selesainya perang kemerdekaan mengalami banyak masalah baik untuk
kembali ke bangku sekolah maupun untuk menyesuaikan diri dalam masyarakat.
Siaran dipancarkan dari pemancar jawatan sediri di Jakarta dengan radius
pemancaran efektif 10 km. Isi siaran diambilkan dari bahan pelajaran SMA dan
bahan-bahan yang aktual dalam masyarakat. Siaran ini hanya bertahan 2 tahun.

Perkembangan perpustakaan dan alat audio visual, termasuk siaran radio dan
televisi turut mengembangkan kesempatan dan kesanggupan untuk belajar sendiri,
tanpa selalu mendapat bimbingan dari guru. Beberapa alasan menggunakan siaran
radio dan telivisi sebagai berikut:

a. Siaran dapat membawa dunia luar ke dalam kelas yang menyamai


pengalaman langsung.
b. Siaran merupakan sumber informasi yang paling mutakhir dalam
bentuk yang mudah dipahami, disamping buku, film, gambar dan lain
sebagainya.
c. Siaran menciptakan suasana yang menyenangkan, merangsang dan
membangkitkan ide-ide baru.
d. Siaran dapat memberi informasi yang tidak segera dapat diberikan
oleh guru atau tak dapat disajikannya dalam bentuk yang dapat
menyamai siaran itu..

13
e. Cara penyajian oleh siaran sangat hidup, menarik dan mengundang
keterlibatan anak dalam peristiwa-peristiwa yang diperlihatkannya.
f. Siaran dapat menyampaikan hal-hal yang tidak dapat disajikan oleh
guru seperti musik, bentuk –bentuk kebudayaan, kesenian dsb.
g. Siaran dapat mengembangkan kesanggupan dan keterampilan atau
teknik untuk melihat dan mendengarkan. Pelajaran dengan siaran
radio akan lebih efektif bila terlebih dahulu dipersiapkan dan
kemudian diadakan kegiatan lanjutan. Anak-anak harus memahami
perbendaharaan kata-kata yang digunakan dalam siaran itu. Bila
langsung digunakan siaran dari radio ,guru harus berusaha untuk
menyesuaikannya dengan jadwal pelajaran. Biasanya program atau
acara untuk siaran radio pendidikan lebih dahulu dicetak dan
disebarkan, sehingga guru-guru mengetahui program yang sesuai
bagi murid-muridnya. 4

Kesulitan-kesulitan yang dihadapi adalah :

a. Kurang baiknya perencanaan arena hanya dibuat rencana jangka


pendek dan tidak melibatkan semua pihak.
b. Kurang berjalannya koordinasi yang ada dengan jawatan-jawatan lain.
c. Kurangnya tenaga terlatih baik pada produksi maupun pada
penggunaan.
d. Kurangnya bahan penyerta siaran sehingga radio lebih banyak berdiri
sendiri.
e. Kurangnya dana pembinaan.5

Hal-hal yang penting yang harus diperhatikan kaitannya dengan radio dalam
pendidikan, antara lain :

 Pendidikan melalui radio harus merupakan bagian dari suatu


kebulatan sistem penyajian seperti : kurikulum, acara dan metode
siaran yang diatur, tempat kegiatan yang dilengkapi dan diawasi oleh
seorang Pembina Pendidikan, monitoring serta evaluasi kemajuan.
4
Nasution, Teknologi Pendidikan (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2012), hlm. 106-107.
5
Ibid., hlm. 114.

14
 Koordinasi dan kerja sama yang luas antara penyiar, tutor, pemuka
masyarakat, dan guru.
 Mengadakan rencana jangka panjang yang disisarkan secara teratur
dalam waktu yang panjang.
 Acara siaran harus dibuat sedemikian rupa agar menarik bagi
pendengarnya.
 Pengaturan program harus dibuat sedemikian rupa agar semuanya
dapat mengikuti.6

Kelebihan menggunakan media radio yaitu :

 Harga relatif murah.


 Sifatnya mudah dipindahkan.
 Bisa mengatasi masalah waktu jika digunakan bersama-sama.
 Dapat mengembangkan daya imajinasi anak.
 Dapat merangsang partisipasi aktif.
 Dapat memusatkan perhatian siswa

Kelemahan yang dimiliki oleh media radio, antara lain :

 Sifat komunikasinya satu arah.


 Biasanya siaran disentralisasikan, sehingga guru tidak dapat
mengontrol.
 Penjadwalan pelajaran dan siaran sering menimbulkan masalah7

Dari penjelasan di atas berikut adalah kelebihan dan kekurangan media audio:

1. Kelebihan media pembelajaran audio


 Dengan menggunakan alat perekam, program audio digunakan sesui
dengan kebutuhan pendengar/ pemakai. Misalnya , pemakaian audio
untuk belajar bahasa inggris yang pemakaiannya dapat dilaksanalkan
kapan dan dimana saja.

6
Ibid., hlm. 117-119
7
Cecep, op.cit,. hlm. 57-58

15
 Media audio dapat melatih siswa untuk mengembangkan daya
imajinasi yang abstrak.
 Media audio dapat merangsang partisipasi aktif para pendengar,
misalnya sambil mendengar siaran , siswa dapat melakukan kegiatan-
kegiatan lain yang menunjang terhadap pencapian tujuan.
 Program audio dapat menggugah rasa ingin tahu siswa tentang sesuatu
sehingga dapat merangsang kraetifitas.
 Media audio dapat menanamkan nilai – nilai dan sikap positif
terhadap para pendengar yang sulit dicapai dengan media lain.
 Media audio dapat menyajikan laporan-laporan yang actual dan
orisional yang sulit dapat dicapai dengan media lain.
 Program audio dapat mengatasi batasan waktu serta jangkauan yang
sangat luas.[1]

2. Kekurangan media pembelajaran audio


Di samping beberapa kelebihan , media ini juga memiliki kelemahan sebagai
berikut:

 Sifat komunikasinya satu arah (one way communication). Dengan demikian,


sulit bagi para pendengar untuk mendiskusikan hal-hal yang sulit dipahami.
Untuk mengurangi kelemahan tersebut bisa diatasi dengan menggunakan
telepon.

 Media audio yang lebih banyak menggunakan suara dan bahasa verbal ,
hanya mungkin dapat dipahami oleh pendengar yang mempunyai tingkat
penguasaan kata dan bahasa yang baik.
 Media audio hanya akan mampu melayani secara baik untuk mereka yang
sudah mampu berfikir abstrak.
 Penyajian materi melalui media audio dapat menimbulkan verbalisme
pendengar.
 Media audio yang menggunakan program siaran radio, biasanya dilaksanakan
serempak dan terpusat , sehingga sulit untuk melakukan pengontrolan.

16
BAB III

KESIMPULAN

Pengertian media audio sebagai bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif
(pita suara atau piringan suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan kemauan siswa sehingga terjadi proses belajar-mengajar

Ciri khusus yang dimiliki media audio adalah : pesan yang disampaikan berupa
lambang lamabang auditif, bersifat personal, dapat membangun danmengembangkan
imiginasi siswa serta komunikasinya yang cenderung satu arah.

Media rekaman dalam pendidikan adalah pesan dan isi pelajaran dapat direkam pada
tape magnetic sehingga hasil rekaman itu dapat diputar kembali pada saat yang
diinginkan. Pesan dan isi pelajaran itu dimaksudkan untuk merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sebagai upaya mendukung terjadinya proses
belajar.

Mediaaudio memiliki kelebihan diantaranya yaitu titik 2 media audio dapat melatih
siswa untuk mengembangkan daya imajinasi yang abstrak, peralatan program audio
termasuk yang paling murah dibandingkan dengan media audiovisual lainnya dan
dapat merangsang partisipasi aktif pendengar siswa. Tetapi media audio juga
memiliki kekurangan diantaranya yaitu: sifat komunikasi satu arah, media audio
lebih banyak menggunakan suara dan bahasa verbal, media audio hanya mampu
melayani secara baik untuk mereka yang sudah mampu berpikir abstrak, penyajian

17
materi melalui media audio ini dapat menimbulkan verbalisme pendengar dan media
audio yang menggunakan program siaran radio ini biasanya dilaksanakan serentak
dan terpusat sehingga sulit untuk melakukan pengontrolan.

Hal-hal yang penting yang harus diperhatikan kaitannya dengan radio dalam
pendidikan, antara lain :

 Pendidikan melalui radio harus merupakan bagian dari suatu kebulatan sistem
penyajian seperti : kurikulum, acara dan metode siaran yang diatur, tempat
kegiatan yang dilengkapi dan diawasi oleh seorang Pembina Pendidikan,
monitoring serta evaluasi kemajuan.
 Koordinasi dan kerja sama yang luas antara penyiar, tutor, pemuka
masyarakat, dan guru.
 Mengadakan rencana jangka panjang yang disisarkan secara teratur dalam
waktu yang panjang.
 Acara siaran harus dibuat sedemikian rupa agar menarik bagi pendengarnya.
 Pengaturan program harus dibuat sedemikian rupa agar semuanya dapat
mengikuti.

18
Daftar Pustaka

Anderson, Ronald H. 1994. Pemilihan dan Pengembangan Media untuk


Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Arsyad, Azhar.2000.Media Pengajaran.Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Davies, Ivor K. 1991. Pengelolaan Belajar. Jakarta : Rajawali Press

Kustandi, Cecep dan Bambang Sutjipto. 2013. Media Pembelajaran: Manual dan
Digital.Bogor : PT Ghalia Indonesia

Miarso, Yusufhadi, dkk. 1986. Tekonologi Komunikasi Pendidikan. Jakarta : CV.


Rajawali

Nasution. 2012. Teknologi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2010. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algensindo

Wina, Sanjaya,.2015. Perencanaan& Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Kencana

19

Anda mungkin juga menyukai