Evidance Based Practice 2024
Evidance Based Practice 2024
Evidance Based Practice 2024
Disusun Oleh:
Kelompok 12
1. Arliant Zalfa Zahirah 22142011147
2. Ina Herlina 22142011166
3. Irma Rahmawati 22142011168
4. Risna Sri Dwi D 22142011178
PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS YPIB MAJALENGKA
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta Karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Evidenced Based Practice
Dalam Keperawatan Maternitas” dengan baik tanpa ada halangan.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Keperawatan Maternitas. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Terselesaikannya makalah ini tentu tidak lepas dari bantuan banyak pihak. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:
1. Ruri Yuni Astari, S.Si.T., M.Keb selaku Dosen pengampu mata kuliah
Keperawatan Reproduksi
Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna
menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................1
A. Latar Belakang .......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................2
C. Tujuan ................................................................................................................ 2-3
BAB II TINJAUAN TEORI ...........................................................................................4
A. Pengertian Evidance-Based Practice (EBP)..........................................................4
B. Tujuan dan Manfaat EBP ......................................................................................5
C. Ruang Lingkup EBP Dalam Keperawatan Maternitas ..........................................6
D. Model Implementasi Evidence Based Practice .....................................................6
E. Komponen EBP .....................................................................................................8
F. Pelaksanaan EBP Pada Keperawatan ..................................................................8
G. Langkah-Langkah dalam Proses EBP ............................................................ 9-13
H. Hambatan Untuk Menggunakan EBP .......................................................... 13-14
I. Membangun dan Mempetahankan Budaya EBP ..................................................14
BAB III KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN .......................................................15
A. Pengkajian ...........................................................................................................15
B. Analisa Data ........................................................................................................16
C. Diagnosa Keperawatan ........................................................................................16
D. Intervensi Keperawatan ................................................................................. 17-20
E. Implementasi Keperawatan .................................................................................20
F. Evaluasi ...............................................................................................................20
BAB IV PENUTUP........................................................................................................21
A. Kesimpulan ..........................................................................................................21
B. Saran ....................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................23
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Evidence Based Practice (EBP) adalah proses penggunaan bukti-bukti terbaik
yang jelas, tegas dan berkesinambungan guna pembuatan keputusan klinik dalam
merawat individu pasien. Evidence Based Practice (EBP) merupakan pendekatan
yang dapat di gunakan dalam praktik perawatan kesehatan, yang berdasarkan
evidence atau fakta.
Beberapa tahun terakhir ini, istilah evidence-based practice (EBP), evidence
based medicine (EBM), dan evidence-based nursing (EBN) telah banyak di dengar.
EBP mengkombinasikan informasi yang di peroleh dari hasil penelitian yang didesain
dengan baik, keahlian klinis, perhatian pasien, dan pilihan pasien (Hollomean G, et
al, 2006). Di lain pihak, setidaknya terdapat tiga perbedaan antara EBM dan EBN,
yaitu terkait fokus penelitian, desain penelitian yang digunakan, dan bahwa kedua
profesi, yaitu kedokteran dan keperawatan, menggunakan istilah diagnosis yang
berbeda.
Sejarah evidence di mulai pada tahun 1970 ketika Archie Cochrane menegaskan
perlunya mengevaluasi pelayanan kesehatan berdasarkan bukti-bukti ilmiah
(scientific evidence). sejak saat itu berbagai istilah di gunakan terkait dengan evidence
base, diantaranya evidence base medice (EBM), evidence base nursing (EBN), dan
evidence base practice (EBP) .
Evidence Based Practice (EBP) merupakan upaya untuk mengambil keputusan
klinis berdasarkan sumber yang paling relevan dan valid. Oleh karena itu, EBP
merupakan jalan untuk mentransformasikan hasil penelitian ke dalam praktek
sehingga perawat dapat meningkatkan “quality of care” terhadap pasien.
Selain itu, implementasi EBP juga akan menurunkan biaya perawatan yang
memberikan dampak positif tidak hanya bagi pasien, perawat, tapi juga bagi institusi
pelayanan kesehatan. Penggunaan evidence base dalam praktek akan menjadi dasar
1
scientific dalam pengambilan keputusan klinis sehingga intervensi yang diberikan
dapat dipertanggungjawabkan. Sayangnya penggunaan bukti-bukti riset sebagai dasar
dalam pengambilan keputusan klinis seperti seorang bayi yang masih berada dalam
tahap pertumbuhan. Orang tidak akan bisa merubah adat orang lain, kecuali orang-
orang di dalamnya yang merubah diri mereka sendiri. Meningkatkan kesadaran, dan
masalah kesehatan di masyarakat, akan meningkatkan kebutuhan masyarakat akan
pelayanan kesehatan. Tentu pelayanan yang paling efektif & efisien menjadi tuntutan
sekaligus tantangan besar yang harus di cari problem solving-nya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep Evidence Based Practice (EBP)?
2. Apa tujuan dan manfaat dari Evidence Based Practice (EBP)?
3. Bagaimana ruang lingkup dari Evidence Based Practice (EBP) dalam
keperawatan maternitas?
4. Bagaimana model-model implementasi Evidence Based Practice (EBP)?
5. Bagaimana komponen-komponen yang pendukung Evidence Based Practice
(EBP)?
6. Bagaimana pelaksanaan Evidence Based Practice (EBP) dalam keperawatan
maternitas?
7. Apa aja langkah-langkah dalam Evidence Based Practice (EBP)?
8. Apa aja hambatan dalam menggunakan Evidence Based Practice (EBP)?
9. Bagaimana konsep asuhan keperawatan yang berkaitan dengan Evidance
Based Practice dalam Keperawatan Maternitas?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu konsep Evidence Based Practice (EBP)
2. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat dari Evidence Based Practice (EBP)
3. Untuk mengetahui Bagaimana ruang lingkup dari Evidence Based Practice
(EBP) dalam keperawatan maternitas
2
4. Untuk mengetahui Bagaimana model-model implementasi Evidence Based
Practice (EBP)
5. Untuk mengetahui Bagaimana komponen-komponen yang pendukung
Evidence Based Practice (EBP)
6. Untuk mengetahui Bagaimana pelaksanaan Evidence Based Practice (EBP)
dalam keperawatan maternitas
7. Untuk mengetahui Apa aja langkah-langkah dalam Evidence Based Practice
(EBP)
8. Untuk mengetahui Apa saja hambatan dalam menggunakan Evidence Based
Practice (EBP)
9. Untuk mengetahui konsep asuhan keperawatan yang berkaitan dengan
Evidance Based Practice dalam Keperawatan Maternitas
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
Menurut (Ingersoll G, 2000), EBP adalah penggunaan teori dan informasi yang di
peroleh berdasarkan hasil penelitian secara teliti, jelas dan bijaksana dalam
pembuatan keputusan tentang pemberian asuhan keperawatan pada individu atau
sekelompok pasien dan dengan mempertimbangkan kebutuhan dan pilihan dari pasien
tersebut. Sedangkan menurut (Mullhal, 1998), EBP merupakan penggabungan bukti
yang di peroleh dari hasil penelitian dan praktek klinis di tambah dengan pilihan dari
pasien ke dalam keputusan klinis.
Haynes et al (1996) membuat suatu model keputusan klinis berdasarkan bukti ilmiah.
1. Keahlian Klinis
2. Bukti/Hasil Penelitian
4
3. Pilihan Pasien
4. Sumber-sumber
EBP memiliki tujuan untuk memberikan data pada perawat praktisi berdasarkan
bukti ilmiah agar dapat memberikan perawatan secara efektif dengan menggunakan
hasil penelitian yang terbaik. Menyelesaikan masalah yang ada di tempat pemberian
pelayanan terhadap pasien, mencapai kesempurnaan dalam pemberian asuhan
keperawatan dan jaminan standar kualitas dan memicu inovasi. Selain menjaga
praktik asuhan keperawatan tetap relevan dan terkini, praktik keperawatan berbasis
bukti menawarkan serangkaian manfaat lain bagi perawat dan pasien, yaitu:
5
5. Menumbuhkan pengambilan keputusan bersama dengan pasien dalam
perencanaan perawatan
6. Meningkatkan pemikiran kritis
7. Mendorong pembelajaran seumur hidup
1. Model Settler
a. Fase 1 : Persiapan
b. Fase 2 : Validasi
6
e. Fase 5 : Evaluasi
Model EBP IOWA dikembangkan oleh Marita G. Titler, PhD, RN, FAAN,
Model IOWA diawali dari pemicu atau masalah. Pemicu / masalah ini sebagai
fokus masalah. Jika masalah mengenai prioritas dari suatu organisasi tim segera
dibentuk. Tim terdiri dari stakeholders, klinisian, staf perawat dan tenaga
kesehatan lain yang dirasakan penting untuk dilibatkan dalam EBP. Langkah
selanjutnya adalah mensistesis EBP. Perubahan terjadi dan dilakukan jika terdapat
cukup bukti yang mendukung untuk terjadinya perubahan, kemudian dilakukan
evaluasi dan diikuti dengan diseminasi (Jones dan Barlett, 2004 : Bernadette
Mazurek Melnyk, 2011).
Model ini disebut juga dengan model Evidence Based Practice Change
yang terdiri dari 6 langkah yaitu:
7
E. Komponen EBP
1. Bukti Eksternal
Hasil penelitian, teori-teori yang lahir dari penelitian, pendapat dari ahli, hasil
dari diskusi panel para ahli.
2. Bukti Internal
a. Penilaian klinis
b. Hasil dari proyek peningkatan kualitas dalam rangka meningkatkan
kualitas pelayanan klinik
c. Hasil dari pengkajian dan evaluasi pasien
d. Alasan klinis
e. Evaluasi dan penggunaan sumber daya tenaga kesehatan yang diperlukan
untuk melakukan treatment yang dipilih
f. Mencapai hasil yang diharapkan
1. Mengakui status atau arah praktek dan yakin bahwa pemberian perawatan
berdasarkan fakta terbaik akan meningkatkan hasil prawatan klien.
2. Implementasi hanya akan sukses bila perawat menggunakan dan mendukung
“pemberian perawatan berdasarkan fakta”
3. Evaluasi penampilan klinik senantiasa dilakukan perawat dalam penggunaan EBP.
4. Praktek berdasarkan fakta berperan penting dalam perawatan kesehatan
5. Praktek berdasarkan hasil temuan riset akan meningkatkan kualitas praktek,
penggunaan biaya yang efektif pada pelayanan kesehatan
6. Penggunaan EBP meningkatkan profesionalisme dan diikuti dengan evaluasi yang
berkelanjutan
8
7. Perawat membutuhkan peran dari fakta untuk meningkatkan instuisi, observasi
pada klien dan bagaimana respon terhadap intervensi yang diberikan. Dalam tindakan
diharapkan perawat memperhatikan etnik, sex, usia, kultur dan status kesehatan.
9
Contoh pertanyaan klinik: Pada ibu hamil (P), program kelas antenatal (I)
dibandingkan dengan tidak ada program kelas antenatal (C) dapat melancarkan
proses persalinan secara normal (O) selama periode persalinan (T).
Mencari bukti untuk menginromasikan praktek klinis adalah sangat efisien ketika
pertanyaan diminta dalam format PICOT. Menggunakan format PICOT membantu
untuk mengidentifikasi kata kunci atau frase yang ketika masuk berturut-turut dan
kemudian digabungkan, memperlancar lokasi artikel yang relevan dalam database,
seperti EBSCO (CINAHL), ProQuest, OVID, MEDLINE, Google, Yahoo,
Garuda, dll. Pencarian Jurnal/artikel dapat menggunakan operator penvarian
“Boolean” dengan menggunakan “and”, or “not”
Bukti memiliki tingkatan disebut juga dengan hierarchy evidence yang digunakan
untuk mengukur kekuatan suatu bukti dari rentang bukti terbaik sampai dengan bukti
yang paling rendah. Tingkatan bukti ini digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam EBP.
10
Hierarki dalam penelitian ilmiah terdapat hierarki dari tingkat kepercayaannya
yang paling rendah hingga yang paling tinggi. 1) Laporan fenomena atau kejadian-
kejadian yang kita temui sehari-hari, 2) Studi kasus, 3) Studi lapangan atau laporan
deskriptif, 4) Studi percobaan tanpa penggunaan teknik pengambilan sampel secara
acak (random), 5) Studi percobaan yang menggunakan setidaknya ada satu
kelompok pembanding, dan menggunakan setidaknya sampel acak (RCT), 6)
Systemic reviews untuk kelompok bijak bestari atau meta-analisa yaitu pengkajian
berbagai penelitian yang ada dengan tingkat kepercayaan yang tinggi.
a. Apakah hasil penelitian valid? Ini pertanyaan validitas studi apakah metode
penelitian yang cukup ketat untuk menghasilkan temuan yang sedekat
mungkin dengan kebenaran.
11
kesimpulan yang sama, sehingga mendukung keputusan EBP atau
perubahan.
12
5. Evaluasi hasil keputusan praktek atau perubahan berdasarkan bukti
Pembuktian yang telah memberikan hasil yang baik, perlu di sebarluaskan hasilnya
berbagi pengalaman dengan rekan-rekan dan organisasi perawatan kesehatan mereka
sendiri atau lainnya. Desiminasi dapat dilakukan dengan cara mempresentasikan
informasi EBP dengan metoda oral presentasi, group diskusi; ataupun publikasi
profesional seperti jurnal nasional bereputasi dan jurnal international, presentasi di
konferensi lokal, regional, dan nasional, dan laporan dalam jurnal peer-review, news
letter profesional, dan publikasi untuk khalayak umum.
Hambatan dari perawat unuk menggunakan EBP penelitian dalam praktik sehari-
hari sebagai berikut, dikutip dalam berbagai penelitian, diantaranya:
13
5. Kurangnya pendidikan tentang proses penelitian
14. Lingkungan kerja tidak mendukung dalam usaha mencari informasi hasil
penelitian
14
BAB III
B. Pengkajian
a. Identitas Klien
a) Nama
b) Umur
c) Jenis kelamin
d) Alamat
e) Diagnosa medik
b. Identitas Penanggung Jawab
a) Nama
b) Umur
c) Jenis kelamin
d) Alamat
e) Hub. Dgn klien
c. Keluhan Utama
d. Riwayat Kesehatan Sekarang
e. Riwayat Kesehatan Dahulu
f. Riwayat Kesehatan Keluarga
g. Riwayat Kehamilan dan Persalinan Yang Lalu
h. Riwayat Kehamilan Saat Ini
i. Riwayat Persalinan
15
C. Analisa Data
No Data Fokus Problem
1 DS: Pasien mengeluh nyeri pada luka SC
DO:
- Pasien tampak meringis Nyeri Akut (D.0077)
- Skala 5
- Sakit memberat saat bergerak
- TD: 167/99 mmHg, RR: 22 ×/menit, N:
81 ×/menit, S: 36, 5˚C
2 DS: Pasien mengatakan darah nifas banyak,
terasa pusing dan mual
DO: Risiko Perdarahan
- Di dapatkan darah nifas (lokea:rubra) (D. 0012)
- Darah nifas sekitar (±150 cc/hari)
- Pasien tampak lemas
- TD: 167/99 mmHg, RR: 22 ×/menit, N:
81 ×/menit, S: 36, 5˚C
3 DS: Pasien mengatakan nyeri tekan di bagian
luka SC (abdomen)
DO: Risiko Infeksi
- Luka SC tertutup perban (D. 0142)
- Tinggi fundus uteri 2 jari dibawah pusat
- Leukosit diatas normal yaitu 14, 25
10’3/mm’3
- Neutrofil batang: 0% (rendah)
D. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut b.d Agen cedera fisik (D.0077)
b. Risiko perdarahan b.d Komplikasi pasca partum (D. 0012)
c. Risiko infeksi b.d adanya prosedur invasive/trauma jaringan (D. 0142)
16
E. Intervensi Keperawatan
Terapeutik
- Berikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri (mis.
Terapi musik, aromaterapi,
Kompres hangat/dingin)
- Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri
17
- Anjurkan menggunakan analgetik
secara tepat
- Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik,
jika perlu
Terapeutik
- Istirahatkan area yang mengalami
perdarahan
Edukasi
- Jelaskan tanda-tanda perdarahan
- Anjurkan melapor jika menemukan
tanda-tanda perdarahan
- Anjurkan membatasi aktivitas
18
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian cairan, jika
perlu
Edukasi
- Jelaskan tanda dan gejala infeksi
- Ajarkan mencuci tangan dengan
benar
- Ajarkan cara memeriksa kondisi
luka atau luka operasi
- Anjurkan meningkankan asupan
nutrisi
- Anjurkan meningkatkan asupan
cairan
19
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian imunisasi,
jika perlu
F. Implementasi Keperawatan
Implementasi merupakan suatu penerapan atau juga sebuah tindakan yang
dilakukan dengan berdasarkan suatu rencana yang telah atau sudah disusun atau
dibuat dengan cermat serta juga terperinci sebelumnya.
G. Evaluasi
Evaluasi adalah suatu proses identifikasi untuk mengukur/menilai apakah suatu
kegiatan atau juga program yang dilaksanakan itu sesuai dengan perencanaan atau
tujuan yang ingin dicapai.
20
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
EBP sangat perlu di aplikasikan di dalam praktik keperawatan terutama dalam
pemberian asuhan keperawatan kepada klien. Dengan mengaplikasikan EBP di dalam
tindak keperawatan akan memberikan pelayanan yang terbaik dan berkualitas dalam
kondisi klinis pasien. Keadaan sehat pasien sangat berkaitan dengan tindakan
keperawatan yang di berikan oleh perawat. Dalam pemberian keperawatan yang di
dasarkan pada EBP menekankan pada bukti bukti yang ada sekaligus relevansi terhadap
kondisi klinis pasien.
Bukti-bukti yang dapat ditemukan dapat berasal dari sumber-sumber riset hasil
penelitian yang telah dilakukan. Selain itu, bukti-bukti juga dapat ditemukan melalui
internet dengan mencari jumal penelitian atau artikel ilmiah yang relevan dengan masalah
atau kondisi klinis dari paien. Perawat dalam mengaplikasikan atau
mengimplementasikan EBP dalam pelayanan kesehatan bergantung kepada pengetahuan,
keterampilan serta kompetensi nya. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap pemberian
pelayanan kesehatan berdasarkan EBP. Dengan adanya komponen-komponen pendukung
EBP dalam pelayanan kesehatan dapat di berikan secara professional serta meminimalisir
terjadinya insiden dalam praktik keperawatan sehingga pasien tidak mengalami kerugian
saat proses perawatan di rumah sakit.
21
Disamping itu, saat melakukan proses penelitian berdasarkan EBP harus memperhatikan
5 tahapan penting yaitu merumuskan pertanyaan klinis, mengumpulkan bukti,
mengevaluasi bukti, menggabungkan unsur-unsur dalam penelitian, mengevaluasi
keputusan hasil praktek.
B. Saran
Penerapan EBP perlu di tingkatkan kembali dalam praktik keperawatan khususnya dalam
intervensi kepada pasien. Karena ketika EBP di lakukan dengan baik, maka pasien yang
di rawat akan menerima dampak yang baik pula. Maka dari itu, pengetahuan mengenai
EBP harus di perlu di perhatikan bagi para tenaga kesehatan khususnya perawat yang di
tuntut untuk profesionalitas tinggi dengan berbagai kompetensi dan skill.
22
DAFTAR PUSTAKA
Djuwitaningsih, S., Mulyanti, Y., Deswani, D., Syafdewiyani, S., Tambunan, E. S., &
Ismail, R. (2023). KETERAMPILAN KLINIS KEPERAWATAN
MATERNITAS BERBASIS EVIDENCE BASED PRACTICE. PT. Sonpedia
Publishing Indonesia.
Melzana, T., Fitri, A., & Kifita, M. (2022). Penerapan Asuhan Keperawatan Post Sectio
Caesarea dengan Oligohidramnion: Studi Kasus. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Fakultas Keperawatan, 1(4).
23