TUGAS EVIDENCE BASED MIDWIFERY Miss Erinda
TUGAS EVIDENCE BASED MIDWIFERY Miss Erinda
TUGAS EVIDENCE BASED MIDWIFERY Miss Erinda
Nama Kelompok :
1. Afwa Nur Azizah R (SB19001)
2. Alya Olifa Z (SB19002)
3. Amanda Amalia (SB19003)
4. Angela Clara (SB19004)
5. Aqaz Rohqiati (SB19005)
6. Aulia Rahmawati (SB19006)
7. Bella Putri Lathifah (SB19007)
8. Bencelina Parety (SB19008)
i
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata
kuliah Evidence Based Midwefery tepat waktu.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Tujuan......................................................................................................................1
C. Manfaat....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Implementasi Evidence Based.................................................................................3
B. Tantangan Penerapan Evidence Based Kebidanan..................................................7
C. Upaya untuk keberhasilan penerapan evidence based kebidanan...........................7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................................8
B. Saran........................................................................................................................8
iii
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Evidance based practice merupakan strategi yang efektif untuk
meningkatkan kualitas asuhan kebidanan. WHO juga telah menekankan bahwa
praktik yang tidak efektif atau berbahaya harus diganti dengan praktik yang sesuai
dengan evidance based practice (Iravani et al., 2016).
Masalah yang paling sering ditemukan dalam penelitian layanan kesehatan
yaitu adanya kesenjangan antara praktik perawatan klinis yang sesuai dengan
prosedur (berdasarkan evidence based) dengan praktik perawatan klinis yang
terjadi di lapangan. Studi di Amerika Serikat dan Belanda menunjukkan bahwa
30%-40% pasien tidak mendapatkan perawatan klinis yang berdasarkan evidence-
based, sedangkan 20% atau lebih pasien mendapatkan perawatan yang tidak
diperlukan atau berpotensi bahaya bagi pasien (Grol and Wensing, 2004).
Evidence Based Midwifery atau yang lebih dikenal dengan EBM adalah
penggunaan mutakhir terbaik yang ada secara bersungguh sungguh, eksplisit dan
bijaksana untuk pengambilan keputusan dalam penanganan pasien perseorangan
(Sackett et al,1997). Evidenced Based Midwifery (EBM) ini sangat penting
peranannya pada dunia kebidanan karena dengan adanya EBM maka dapat
mencegah tindakan–tindakan yang tidak diperlukan/tidak bermanfaat bahkan
merugikan bagi pasien.(Setyawati et al., 2017)
B. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini :
a. Untuk mengetahui bagaimana implementasi Evidence Based pada kebidanan
b. Untuk mengetahui apakah ada tantangan dalam penerapanya
c. Untuk mengetahui bagaimana upaya yang dilakukan untuk mencapai
keberhasilan penerapan Evidence based kebidanan
1
C. Manfaat
Manfaat yang diharapkan penulis :
a. Untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca terkait dengan implementasi
Evidence Based dalam kebidanan
b. Untuk memberikan gambaran tantangan dalam penerapan EBM
c. Untuk memberikan pengetahuan upaya yang dilakukan untuk mencapai
keberhasilan implementasi EBM
2
BAB II
PEMBAHASAN
Untuk itu, pada bahasan ini hanya akan dibahas mengenai apa saja penarapan
Evidence Based Practice dalam Asuhan Kebidanan, yang dilakukan oleh bidan
pada masa pra natal/ kehamilan, intra natal/ persalinan, post natal/ nifas, bayi baru
lahir, bayi-balita sehat, dan wanita usia subur pengguna kontrasepsi dan masa
perimenopause.
Secara umum, penerapan evidence based practice dalam asuhan kebidanan ini
berupa penerapan pada pengunaan obat dan vaksin, penggunaan alat-alat
diagnostik, prosedur tindakan, dan sistem (sistem penatalaksanaan, sistem operasi
pendukung layanan, program berkelanjutan, dll).
3
Pada asuhan kehamilan, penerapan evidence based practice dapat berupa:
1. Obat dan vaksin: anti anemia, vaksin TT, analgetik dan antibiotic, emolien
topical.
2. Alat: Test Pack, Dopler, CTG, USG.
3. Prosedure : screening dan deteksi dini pada ANC (KSPR, Kartu Soedarto),
massage perineum.
4. Sistem : metode one-way text-messaging program, Mobile Obstetrik
Monitoring, kelas ANC, SIMPUS KIA.
Pada asuhan bayi baru lahir, bayi, balita dan anak pra sekolah penerapan
evidence based practice dapat berupa:
4
Pada asuhan kesehatan reproduksi, Keluarga Berencana, dan perimenopause
penerapan evidence based practice dapat berupa:
1. Obat dan vaksin : Hormone Replacement Therapy for anti aging, vaksin
HPV, vaksin hepatitis dewasa.
2. Alat : mammography, USG trans vaginal.
3. Prosedure : screening keganasan pada cerviks (IVA test, Pap’s Mear),
skrining pranikah dan pra hamil.
4. Sistem : klinik Kespro dan infeksi menular seksual (PKBI), pendidikan
kesehatan teman sebaya (kader remaja), Posyandu remaja, Posyandu Lansia.
5
PICO/PICOT atau bahasa.
d. Pilih artikel yang relevan dan catat informasi
kutipan.
e. Cari artikel dengan mencari Novanet untuk judul
jurnal atau, jika tersedia, klik link/ tautan ke teks
lengkap artikel dari database.
f. Apabila telah mendapatkan artikel yang sesuai,
maka unduhlah full-text artikel tersebut (format
.pdf).
4 Melakukan penilaian a. Setelah mendapatkan artikel yang sesuai, maka
kritis (critical lakukan identifikasi jenis/ metode penelitian
appraisal) terhadap yang digunakan pada artikel tersebut, berguna
bukti-bukti (artikel untuk menentukan worksheet yang akan
penelititan) digunakan untuk telaah kritis.
b. Secara umum, worksheet yang digunakan
terdiri atas: systematic review, treatment and
prevention test yang berupa desain RCT
(Randomized Control Trial), diagnostic test,
prognostic test, etiology and meaning test yang
berupa desain descriptive study dan cross
sectional study.
6
B. Tantangan Penerapan Evidence Based Kebidanan
Menurut Munro, n.d Mengungkapkan tantangan atau alasan kurang bisa diterapkan
evidence based pada praktik kebidanan ialah, sebagai berikut :
1. Faktor Pendidikan bidan
2. Faktor pengetahuan bidan
3. Faktor budaya dan kebiasaan yang terkadang tidak relavan dengan bukti
4. Faktor dukungan secara informasi tekhnologi dan sumber daya
5. Faktor metodologi yang kurang didapatkan bidan
1
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Dengan adanya penerapan evidence based midwefery (EBM) diharapkan dapat
mengembangkan strategi yang efektif dan efisien untuk mendidik bidan dan untuk
menerapkan evidence-based midwefery dalam pemberian asuhan kebidanan serta
tantangan bidan dalam penerapan evidence based midwefery (EBM) bahwa bidan
harus mampu meningkatkan pendidikan agar bidan mampu memberikan pelayanan
kebidanan yang lebih baik lagi.
2
DAFTAR PUSTAKA
Asrinah, dkk. 2017. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Munro, J. (n.d.). Evidence Based Midwifery Applications in Context Helen Spiby.
Setyawati, A., Harun, H., Herliani, K., & Gerrish, M. (2017). Peningkatan Pengetahuan
Perawat dan Bidan Tentang Evidence-Based Practice Melalui Pelatihan Penerapan
Evidence-Based Practice. Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat, 6(1), 53–56.
wahyuningsih puji heni, tyastuti siti. (n.d.). No Title. Praktikum Asuhan Kebidanan
Kehamilan.
Yulizawati. (2020). Buku Teks dengan Evidence Based Midwifery Implementasi dalam
Masa Kehamilan.