Makalah Tafsir Kelompok X Fix
Makalah Tafsir Kelompok X Fix
Makalah Tafsir Kelompok X Fix
Oleh :
Kelompok X
2024
1
KATA PENGANTAR
Samata, 07 07 2024
Kelompol X
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Alquran dan Hadits merupakan sumber ilmu yang dikembangkan oleh umat
Islam dalam spektrum yang seluas-luasnya. Lebih lagi, kedua sumber pokok Islam ini
memainkan peran ganda dalam penciptaan dan pengembangan ilmu-ilmu. Peran itu
adalah: Pertama, prinsipprinsip semua ilmu dipandang kaum Muslimin terdapat
dalam Al Qur’an. Dan sejauh pemahaman terhadap Alquran, terdapat pula penafsiran
yang bersifat esoteris terhadap kitab suci ini, yang memungkinkan tidak hanya
pengungkapan misteri-misteri yang dikandungnya tetapi juga pencarian makna
secara lebih mendalam, yang berguna untuk pembangunan paradigma ilmu. Kedua,
Alquran dan Hadits menciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan ilmu
dengan menekankan kebajikan dan keutamaan menuntut ilmu, pencarian ilmu dalam
segi apa pun pada akhirnya akan bermuara pada penegasan Tauhid. Karena itu,
seluruh metafisika dan kosmologi yang lahir dari kandungan Alquran dan Hadits
merupakan dasar pembangunan dan pengembangan ilmu Islam. Singkatnya, Alquran
dan Hadits menciptakan atmosfir khas yang mendorong aktivitas intelektual dalam
konformitas (Azra, 2001). Wahyu yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW berasal
dari Allah SWT, merupakan sumber pengetahuan yang paling pasti. Namun, Alquran
juga menunjukkan sumber-sumber pengetahuan lain disamping apa yang tertulis di
dalamnya, yang dapat melengkapi kebenaran wahyu. Pada dasarnya sumber-sumber
itu diambil dari sumber yang sama, yaitu Allah SWT, asal segala sesuatu. Namun,
karena pengetahuan yang tidak diwahyukan tidak diberikan langsung oleh Allah SWT
kepada manusia, dan karena keterbatasan metodologis dan aksiologis dari ilmu non-
wahyu tersebut, maka ilmu-ilmu tersebut di dalam Islam memiliki kedudukan yang
tidak sama dengan ilmu pengetahuan yang langsung diperoleh dari wahyu. Sehingga,
di dalam Islam tidak ada satupun ilmu yang berdiri sendiri dan terpisah dari
bangunan epitemologis Islam, ilmu-ilmu tersebut tidak lain merupakan bayan atau
penjelasan yang mengafirmasi wahyu, yang kebenarannya pasti. Di sinilah letak
perbedaan epistemologi sekuler dengan epistemologi Islam.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana hubungan alqur’an dan ilmu pengetahuan ?
2. Bagaimana sumber ilmu pengetahuan dalam alqur’an dan hadis?
3. Bagaimana tafsir ayat ayat tentang ilmu pegetahuan ?
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. AL-QUR’AN DAN ILMU PENGETAUAN
Pada dasarnya, secara tidak langsung Allah SWT telah menunjukkan bahwa Al-
Qur’an merupakan sumber ilmu pengetahuan. Dalam jurnal ini penulis akan
membahas beberapa hubungan antara Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan. Adapun
tujuan dari penulisan jurnal ini. yaitu untuk mengetahui hubungan antara Islam dan
Ilmu pengetahuan, hubungan antara sains dan Al-Qur’an, hubungan antara Al-Qur’an
dan matematika, mengetahui perkembangan antara ilmu pengetahuan dan Al-Qur’an,
dan mengetahui pandangan islam terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dari semua agama yang ada di dunia ini, Islam adalah satu-satunya agama
samawi yang benar dan diridhai oleh Allah SWT, untuk dijadikan sebagai pedoman
hidup manusia hingga akhir zaman. Sebagai agama yang diharapkan sebagai
tuntunan hidup, Islam telah sempurna dan dan mencakup segala sesuatu yang
dibutuhkan oleh manusia. Allah SWT berfirman :
Islam, sehingga tidak ada alasan untuk tidak menjadikan keduanya sebagai
sumber rujukan dalam menghadapi permasalahan hidup. Sebagai agama yang
sempurna, Islam mengatur ssemuanya, mulai dari hal-hal yang terkecil, seperti ketika
akan masuk ke kamar mandi harus berdo'a dan mendahulukan kaki kiri, hingga
permasalahan yang berkaitan dengan negara dan pemerintahan.
Berkaitan dengan kebenaran Islam, Allah SWT berfirman dalam ayat berikut:
Salah satu hal penting sebagai bukti bahwa Islam merupakan satu- satunya
agama yang benar dan cocok dijadikan sebagai pedoman hidup manusia adalah
adanya keselarasan antara agama Islam dengan ilmu pengetahuan, sehingga bisa
dicapai titik temu antara keduanya. Bahkan, selain sebagai pedoman hidup, Al- Quran
dan Hadits juga merupakan sumber ilmu pengetahuan.
Al-Qur'an secara ilmu kebahasaan berakar dari kata qaraa yaqrau qur'anan
yang bererti "bacan atau yang dibaca". Secara general Al- Qur'an berarti sebagai
5
sebuah kitab yang berisi himpunan kalam Allah, suatu mukjizat yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW. melalui perantaraan malikat Jibril, ditulis dalam
mushaf yang kemurniannya senantiasa terpelihara, dan membacanya merupakan
amal ibadah.
Al-Qur'an memberikan dalil yang berisi khikmah dan kekuasaan- Nya bahwa
Allah Maha Bijaksana dalam menciptakannya. Segala sesuatu yang diciptakan oleh
allah tidak akan sia-sia, bahkan semua itu menjadi bukti dan bukti tanda-tanda
kebesaran Allah SWT, bahwa Allah ada dan allah yang maha menciptakan atas segala
sesuatu yang ada di dalam alam semesta ini. Jika kita menelaah ayat- ayat di dalam Al-
Qur'an maka Bukti- bukti ciptaan dan hikmah-Nya jelas nyata
Ia adalah buku induk ilmu pengetahuan, di mana tidak ada satu perkara
apapun yang terlewatkan, semuanya telah terkafer di dalamnya yang mengatur
berbagai asfek kehidupan manusia, baik yang berhubungan dengan Allah (Hablum
minallah); sesama manusia (Hablum minannas); alam, lingkungan, ilmu akidah, ilmu
sosial, ilmu alam, ilmu emperis, ilmu agama, umum dan sebgaianya. (Q.S. Al-an'am:
38). Lebih lanjut Achmad Baiquni mengatakan, "sebenarnya segala ilmu yang
diperlukan manusia itu tersedia di dalam Al-Qur'an".
6
pengetahuan, seseorang harus pandai dalam membaca. Dalam membaca itu
harus didahului dengan menyebut nama Tuhan; yakni dengan membaca
“BasmAllah” terlebih dulu dan ingat akan kekuasaan yang dimiliki-Nya,
sehingga ilmu yang diperoleh dari membaca itu, akan menambah dekatnya
hubungan manusia dengan khaliq-nya. Allah SWT menjelaskan bahwa Dia-lah
yang menciptakan manusia dari segumpal darah dan kemudian menjadikan
makhluk yang paling mulia. Ini menunjukkan betapa Maha Kuasanya Allah
SWT. Pada ayat berikutnya Allah SWT Mengulang untuk memerintahkan
membaca, dalam rangka untuk mengetahui kemuliaan Allah Yang Maha
Pemurah.
Dengan limpahan karunia-Nya, Dia juga mengajarkan kepada manusia
kemampuan membaca dan kemampuan menggunakan pena (kemampuan
baca tulis), yang menyebabkan manusia dapat mempelajari berbagai
persoalan, sehingga manusia dapat menguasai berbagai ilmu yang diperlukan
dalam hidupnya. Surat Al-Alaq ayat 1-5 mengandung perintah membaca,
membaca berarti berfikir secara teratur atau sitematis dalam mempelajari
firman dan ciptaan-Nya, berfikir dengan menkorelasikan antara ayat qauliah
dan kauniah manusia akan mampu menemukan konsep-konsep sains dan ilmu
pengetahuan. Bahkan perintah yang pertama kali dititahkan oleh Allah kepada
Nabi Muhammada SAW dan umat Islam sebelum perintah-perintah yang lain
adalah mengembangkan sains dan ilmu pengetahuan serta bagaimana cara
mendapatkannya. Tentu ilmu pengetahuan diperoleh di awali dengan cara
membaca, karena membaca adalah kunci dari ilmu pengetahuan, baik
membaca ayat qauliah maupun ayat kauniah, sebab manusia itu lahir tidak
mengetahui apa-apa, pengetahuan manusia itu diperoleh melalui proses
belajar dan melalui pengalaman yang dikumpulkan oleh akal serta indra
pendengaran dan penglihatan demi untuk mencapai kejayaan, kebahagian
dunia dan akhirat (Sarwar, 1994).
Islam adalah satu-satunya agama di dunia yang sangat (bahkan paling)
empatik dalam mendorong umatnya untuk menuntut ilmu, bahkan Alquran itu
sendiri merupakan sumber ilmu dan sumber inspirasi berbagai disiplin ilmu
pengetahuan sains dan teknologi. Betapa tidak, Alquran sendiri mengandung
banyak konsep-konsep sains, ilmu pengetahuan dan teknologi serta pujian
terhadap orang-orang yang berilmu. Dalam QS. Al-Mujaadilah ayat 11, Allah
SWT berfirman:
ُ َ
يل انظ ُروا
َ ُ َ ُ َّ
اَّلل لك ْم َو ِإذا ِق
ْ ْ َ
س فاف َس ُحوا َيف َس ِح
ْ ََ ُ َ َ
يل لك ْم تف َّس ُحوا ِ يف ال َم ْج ِل
َ ُ َ َي َت َأ ُّي َها َّالذ
ين َء َامنوا ِإذا ِق
ِ ِ
َ َ ُ َ ُ َّ وتوا ْالع ْل َم َد َر َجت َو ُ ُ َ َّ َ ْ ُ ُ َ َ َ َّ ُ َّ َ ْ َ ُ ُ ُ َ
اَّلل ِب َما ت ْع َملون خ ِب ري ِ ِ أ ين ذ
ِ الو م نكمِ وا ن ام ء ين ذ ِ ال اَّلل عِ فري واانش ف
7
di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Prinsip tauhid di dalam Islam, menegaskan bahwa semua yang ada
berasal dan atas izin Allah SWT. Dia-lah Allah SWT yang Maha Mengetahui
segala sesuatu. Konsep kekuasaan-Nya juga meliputi pemeliharaan terhadap
alam yang Dia ciptakan. Konsep yang mengatakan bahwa Allah SWT lah yang
mengajarkan manusia disebutkan dalam Al-Quran.
QS Al Baqarah ayat 31:
ي َ ال َأنب ُئون ب َأ ْس َماء َه ُؤ ََل إن ُكن ُت ْم َصادق َ اْل ْس َم َاء ُك َّل َها ُث َّم َع َر َض ُه ْم َع ََل ْال َم ََلئ َكة َف َق َ ْ َ َ َ َ َّ َ َ
وعلم ءادم
ِِ ِ ِ ِ ِ ِي ِ ِ
Artinya: “Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-
benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu
berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang
benar orang-orang yang benar!"
QS Al Baqarah ayat 239:
َعله َمكُم هما لَ ْم تَكُونُوا ت َ ْعلَ ُمون َ فَإِ ْن خِ ْفت ُ ْم فَ ِر َجاالً أ َ ْو ُر ْكبَانًا فَإِذَا أ َ ِمنت ُ ْم فَا ْذكُ ُروا ه
َ َّللا َك َما
Artinya: “Jika kamu dalam Keadaan takut (bahaya), Maka Shalatlah
sambil berjalan atau berkendaraan. kemudian apabila kamu telah aman, Maka
sebutlah Allah (shalatlah), sebagaimana Allah telah mengajarkan kepada kamu
apa yang belum kamu ketahui.”
8
mengingat ayat-ayat Allah SWT di muka bumi tanpa mau merenungkan
maknanya.
2. Ilmu Pengetahuan Dalam Hadis
Hadits-hadits Nabi juga sangat banyak yang mendorong dan
menekankan, bahkan mewajibkan kepada umatnya untuk menuntut ilmu
(Alavi, 2003). Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW:
طلب العلم فريضة على كل مسلم
Artinya: “Menuntut ilmu itu suatu kewajiban kepada setiap muslim.”
(HR. Ibnu Majah)
Hadits di atas memberikan dorongan yang sangat kuat bagi kaum
muslimin untuk belajar mencari ilmu sebanyak-banyaknya, baik ilmu-ilmu
agama maupun ilmu-ilmu umum, karena suatu perintah kewajiban tentunya
harus dilaksanakan, dan berdosa hukumnya jika tidak dikerjakan. Lebih lanjut
Rasulullah mewajibkan kepada umatnya untuk menuntut ilmu sepanjang
hayatnya, tanpa di batasi usia, ruang, waktu dan tempat sebagaimana
sabdanya “Tuntutlah ilmu dari buayan sampai liang lahat” dan “Tuntutlah ilmu
sekalipun ke negeri Cina”.
Artinya : Bahkan pengetahuan mereka tentang akhirat tidak sampai (ke sana).
Bahkan mereka ragu-ragu tentangnya (akhirat itu). Bahkan mereka buta
tentang itu.
9
dibangkitkan dari kubur-kubur mereka ketika Hari Kiamat datang. Bahkan
ilmu mereka hanya akan menjadi sempurna di alam akhirat, lalu mereka
meyakini kampung akhirat dan segala sesuatu yang terjadi disana berupa
kengerian-kengerian ketika mereka menyaksikannya secara langsung,
sedangkan di dunia mereka dalam keraguan terhadapnya, bahkan mata hati
mereka telah buta terhadapnya. (Tafsir al-Muyassar)
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ayat-ayat tentang ilmu pengetahuan dalam berbagai konteks dapat diambil sebagai panduan
atau pedoman bagi kita dalam mengeksplorasi dan menghargai pengetahuan. Berikut beberapa
kesimpulan yang dapat diambil dari ayat-ayat tersebut:
Kesimpulan ini menunjukkan bahwa dalam ajaran Islam, ilmu pengetahuan memiliki nilai yang
sangat penting dan disarankan untuk dikejar dengan niat yang baik, untuk manfaat umat dan
mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang penciptaan Allah SWT.
B. SARAN
Penulis menyadari terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini, oleh karena itu
kami membutuhkan saran dan kritik yang membang
11
DAFTAR PUSTAKA
Sumber-sumber ilmu pengetahuan dalam al-qur’an dan hadis, Binus Universitas Jakarta
Barat
Izzatul Laila penafsiran al-qur,an berbasis ilmu pengetahuan , Universitas Islam Malang
12