Chapter 1
Chapter 1
Chapter 1
PENDAHULUAN
Chronic Kidney Disease (CKD) adalah sebuah penyakit yang tidak dapat
penurunan progresif fungsi ginjal sehingga tidak bisa bekerja lagi untuk
dan potassium atau produksi urine (Black & Hwaks, 2014; Baughman & Hacley,
2000; Hermawan, 2016). CKD memiliki beberapa faktor resiko genetik atau
riwayat keluarga, jenis kelamin, usia biasanya diatas 50 tahun, seseorang yang
Saat seseorang mengalami CKD tanda dan gejala yang dialami pasien pada
umumnya bervariasi karena pada setiap pasien memiliki respon yang berbeda,
sehingga tanda dan gejala yang akan muncul juga berbeda seperti resistensi urine,
penumpukan cairan, sesak napas, mual dan muntah, nyeri pada tulang dan otot,
pucat, kulit kering, sulit BAB. Adanya gejala yang dialami ini maka masalah
keperawatan yang akan muncul pada setiap pasien juga akan berbeda (Black &
Pada stage 1 belum memiliki tanda dan gejala yang terlihat tingkat (Glomerular
Filtration Rate) GFR normal namun beresiko nilai > 90 ml/menit/1,73 m², Stage 2
1
mengalami kerusakan ginjal dengan penurunan GFR ringan 60-89 ml/menit/1,73
pada beberapa sistem organ, stage 4 pasien mengalami penurunan GFR parah
dengan hasil 15-29 ml/menit/1,73 m² dan mulai menunjukan kelelahan dan nafsu
makan yang buruk, stage 5 tanda dan gejala mulai dirasakan pada seluruh sistem
organ dan mengalami gagal ginjal dengan GFR <15 ml/menit/1,73 m² (Black &
ml/menit/1,73 m² (Black & Hwaks, 2014 ; Osborn, Wraa, & Watson, 2010 ).
setiap tahunnya 200.000 dan yang menjalani hemodialisis dan data dari Kemenkes
yang mengalami CKD lebih besar laki-laki dengan prevalensi 0,3% dibandingkan
Data yang diperoleh dari salah satu Rumah Sakit Swasta di Indonesia Barat,
bahwa angka kejadian CKD ini masuk dalam 10 besar kejadian tertinggi, dimana
prevalensi kejadian CKD dari bulan Januari – Desember 2019 dengan kasus 492
2
kepada pasien karena respon tubuh pasien terhadap gangguan kesehatan
penting karena tindakan atau intervensi yang akan dilakukan kepada pasien akan
yang tetap dan terus menerus selama 24 jam setiap harinya kepada pasien
(Handayani, 2018).
atau kurangnya membaca buku keperawatan karena pekerjaan yang banyak dan
urusan lainnya.
Berdasarkan penelitian Spigolon, Teston, Souza, Santos, Souza, & Neto (2017)
mengatakan bahwa masalah keperawatan yang sering diangkat pada pasien CKD
Sedangkan pada penelitian Aguiar & Guedes (2017) menyatakan bahwa masalah
keperawatan yang sering diangkat adalah resiko infeksi. Ini dikarenakan prosedur
3
hemodialisis saat pemasangan kateter dan didukung dengan kerusakan ginjal
pasien yang menyebabkan imun pasien turun. Sehingga pasien gampang terkena
Hasil dari kedua artikel tersebut menyatakan dua masalah keperawatan yang
berbeda. Perbedaan ini terjadi karena tingkat kerusakan ginjal dari pasien yang
berbeda-beda dan tanda dan gejala yang dialami pasien yang berbeda (Osborn,
Wraa, & Watson, 2010). Menurut Black & Hwaks (2014) dan Osborn, Wraa, &
Watson (2010) juga disebutkan bahwa masalah keperawatan yang sering diangkat
tubuh, bersihan jalan nafas tidak efektif, risiko rusaknya integritas kulit, nyeri
Karena perbedaan masalah keperawatan ini dan penyakit CKD juga termasuk
dalam 10 besar penyakit tertinggi, maka penulis tertarik untuk melakukan kajian
literatur dengan judul “Masalah Keperawatan Yang Sering Muncul Pada Chronic
Berdasarkan dari latar belakang diatas, diketahui bahwa CKD termasuk dalam 10
besar penyakit tertinggi. CKD terjadi karena penurunan progresif fungsi ginjal
sehingga tidak dapat bekerja seharusnya, sehingga tanda gejala yang dialami
4
setiap pasien berbeda sesuai tingkat parah kerusakan ginjal. Sehingga masalah
keperawatan yang ditegakkan pada setiap pasien CKD berbeda. Oleh karena itu,
timbul adalah apa saja masalah keperawatan yang sering muncul pada penyakit
CKD ?
penyakit CKD.
1) Bagi keperawatan
5
2) Bagi perawat
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan
dapat memberikan intevensi keperawatan kepada pasien sesuai dengan tanda dan