Bab IX Pendapatan Nasional
Bab IX Pendapatan Nasional
Bab IX Pendapatan Nasional
BB
BAB
PENDAPATAN NASIONAL
IX ______________________________________
Salah satu tolak ukur yang dapat digunakan untuk menilai kondisi perekonomian
suatu negara adalah pendapatan nasional. Dalam ilmu ekonomi pendapatan nasional
merupakan konsep yang menarik untuk dipelajari. Setiap kegiatan ekonomi dalam
suatu negara pasti berkaitan pendapatan nasional. Tingkat perkembangan ekonomi
suatu negara juga dapat dilihat dari pendapatan nasionalnya. Usaha-usaha
pembangunan ekonomi ya ng dilakukan oleh setiap negara pasti diarahkan untuk
meningkatkan, untuk menstabilkan pendapatan nasional.
Pendapatan nasional adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan
oleh suatu perekonomian dalam periode tertentu yang dihitung berdasarkan nilai
pasar. Atau pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor
produksi yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa dalam suatu tahun
tertentu.
1. Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP). Produk
Domestik Bruto adalah jumlah nilai seluruh barang dan jasa yang diproduksi
oleh suatu negara dalam periode tertentu atau satu tahun termasuk barang dan
jasa yang diproduksi oleh perusahaan milik penduduk negara tersebut dan oleh
penduduk negara lain yang tinggal di negara bersangkutan.
102
PI = (NNI + Transfer Payment) – (Laba Ditahan + Iuran Asuransi + Iuran
Jaminan Sosial + Pajak Perseorangan).
104
Komponen pendapatan nasional berdasarkan pendekatan pendapatan adalah:
NI = Yw + Yr + Yi + Yp
Keterangan:
NI = Pendapatan Nasional
Yw = Pendapatan dari upah, gaji (wage) dan lainnya
Yr = Pendapatan bersih dari sewa (rent)
Yi = Pendapatan dari bunga (interest)
Yp = Pendapatan dari keuntungan (profit) perusahaan dan usaha
Perorangan
105
Menurut PBB, perekonomian suatu negara terdiri dari 11 sektor usaha, yaitu
sebagai berikut:
a. Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan.
b. Pertambangan dan penggalian.
c. Industri pengolahan.
d. Listrik, gas, dan air minum.
e. Bangunan.
f. Perdagangan, hotel, dan restoran.
g. Pengangkutan dan komunikasi.
h. Bank dan lembaga keuangan lainnya.
i. Sewa rumah.
j. Pemerintah dan pertahanan.
k. Jasa-jasa lain.
Jadi menurut metode ini, PDB adalah total output (produksi) yang dihasilkan
oleh suatu perekonomian. Cara penghitungan dalam praktik adalah dengan
membagi-bagi perekonomian menjadi beberapa sektor produksi (industrial
origin) seperti tersebut di atas. Jumlah output masing-masing sektor merupakan
jumlah output seluruh perekonomian. Hanya saja, ada kemungkinan bahwa
output yang dihasilkan suatu sektor perekonomian berasal dari output sektor
lain. Atau bisa juga merupakan input bagi sektor ekonomi yang lain lagi.
Dengan kata lain, jika tidak berhati-hati akan terjadi penghitungan ganda (double
counting) atau bahkan multiple counting. Akibatnya angka PDB bisa
menggelembung beberapa kali lipat dari angka yang sebenarnya.
Untuk itu, biaya dan harga bahan baku harus dikurangkan dari harga produk
yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Sisa pengurangan ini disebut dengan
nilai tambah. Tambahan nilai atau nilai yang ditambahkan merupakan
sumbangan sesuatu perusahaan bagi produksi nasional. Dalam perhitungan BPS,
nilai tambah inilah yang akan dicatat dalam Pendapatan Nasional dengan
menggunakan metode produksi. Nilai tambah adalah nilai produksi barang akhir
yang dikurangi dengan biaya bahan mentah. Di dalam nilai tambah ini terdapat
keuntungan sebagai balas jasa faktor pengusaha.
Dengan memahami nilai tambah, maka kita bisa mulai memahami yang disebut
dengan Produk Nasional Bruto (Gross National Product). GNP merupakan
semua penjumlahan dari semua barang dan jasa akhir atau semua nilai tambah
yang dihasilkan oleh warga negara suatu negara pada jangka waktu tertentu.
Untuk menghindari hal tersebut, maka dalam perhitungan PDB dengan metode
produksi, yang dijumlahkan adalah nilai tambah (value added) masing-masing
sektor.
106
Y = (P x Q)1 + (P x Q)2 + (P x Q)n
Keterangan:
Y = Pendapatan Nasional
P = Harga
Q = Kuantitas
Sebagai contoh berdasarkan data berikut ini, maka pendapatan nasional dengan
pendekatan produksi (Produk Domestik Bruto) dapat dihitung dengan
menjumlahkan nilai produksi barang dan jasa yang diwujudkan oleh berbagai
sektor (lapangan usaha) dalam perekonomian sebagai berikut:
107
Atau pendapatan nasional dapat dihitung dengan menjumlahkan nilai tambah
pada semua sektor usaha sebagai berikut:
Keterangan:
PDB: Produk Domestik Bruto
C : Konsumsi rumah tangga
I : Investasi
S : Tabungan
G : Pengeluaran pemerintah
X : Total Export
M : Total Import
108