Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Pendidikan Kespro - Bimtek UKS SMK TAHAP 3

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 35

Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja

Direktorat Kesehatan Keluarga

Disampaikan pada:
Bimbingan Teknis Bantuan Pemerintah UKS bagi Peserta Didik SMK Tahap 3
2 September 2021
Siapa Anak Usia Sekolah dan Remaja.,.,???

Anak Usia Sekolah merupakan


anak umur lebih dari 6 tahun
sampai sebelum berusia 19 tahun.

Remaja adalah kelompok usia


10 tahun sampai berusia 18
tahun (Permenkes No 25 tahun
2014)
Analisa Situasi
Kesehatan Usia
Sekolah dan Remaja
Anak dan
Remaja

INVESTASI
STRATEGIS
Anak Usia Sekolah
dan Remaja 23 % Anak Usia Sekolah dan
Menjadi Dewasa yang Melahirkan Generasi
dari total penduduk Remaja yang Sehat
Sehat dan Produktif Berikutnya yang Sehat
saat ini
Indonesia
Sensus penduduk
2020
Kesehatan Reproduksi
Keadaan sehat secara fisik, mental dan sosial secara utuh,
tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan yang
berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi
pada laki-laki dan perempuan
(UU RI No. 36 Tahun 2009 Pasal 71 Ayat 1)

ICPD 1994 Ruang Lingkup Kesehatan Reproduksi:


Usia Reproduksi adalah masa 1. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
di antara pubertas dan menopause 2. Keluarga Berencana (KB)
yang pembuahannya sering kali jadi 3. Pencegahan & penanganan infertilitas
(positif); 4. Pencegahan & penanganan komplikasi keguguran
5. Pencegahan & penanganan IMS-HIV
KBBI 6. Kesehatan seksual
7. Pencegahan & penanganan Kekerasan terhadap
Perempuan dan Anak (KtP/A)
8. Deteksi dini kanker payudara & kanker serviks
Usia reproduksi: 15 – 49 tahun 9. Kespro Remaja
10. Kespro Lanjut Usia
Setiap Perempuan berhak atas pelayanan 11. Kesehatan reproduksi pada situasi dan kelompok khusus
Kesehatan sistem reproduksi 12. Pencegahan praktik berbahaya
(PP No 61 Tahun 2014 pasal 30)
Status Kesehatan Reproduksi ASFR 15-19
36% (2)
TFR
2,4(2)
Unmet need
11% (2)

34.5% Perempuan menikah Proporsi merokok Presentase pria


• Angka Kematian Ibu 305/100.000 KH(1) kawin usia 15-49
usia 20-24 tahun pertama kali menikah pada pada penduduk
• Angka Kematian Bayi 24/1000 KH(2) tahun menggunakan
usia 18 tahun ke bawah(2) umur ≥10 tahun(3)
kontrasepsi(2)
laki-laki: 55,8%
KEK(3) Kondom: 3,1%
7% Perempuan perempuan: 1,9% MOP: 0,2%
• WUS 15-49 th: 31,8%
usia 15-19 tahun
• ibu hamil: 17,3%
sudah menjadi
Faktor risiko HIV
ibu(2)
ANEMIA(3) tertinggi(7): Persentase Infeksi
•pada perempuan: 23,9% LSL: 20% HIV tertinggi7):
•pada Ibu Hamil: 48,9% Penyebab Heteroseksual: 18% usia 25-49 th: 70,7%
Ca Payudara: 30,9% dan Ca Cervix Infertilitas(9) Pengguna NAPZA 20-24 th: 15,6%
Hipertensi (pengukuran) 17,2% dari semua jenis kanker pada • Perempuan: 30% suntik: 1%
pada perempuan: perempuan(8) • Laki-laki: 30%
36,85%(3) • Perempuan dan Rasio HIV pada laki-laki dan perempuan 2:1
348.446 perempuan Ca Prostat: 7,1% dari semua jenis Laki-laki: 30% Rasio AIDS pada laki-laki dan perempuan 4:1
mengalami kekerasan(5) kanker pada laki-laki(8) • Idiopatik: 10% Rasio IMS pada laki-laki dan perempuan(7) 2:1

1 dari 3 perempuan 15-56 thn mengalami kekerasan fisik 17.275 ibu rumah tangga AIDS dan menempati urutan tertinggi kedua
dan/atau seksual oleh pasangan dan selain pasangan(6) (berdasarkan jumlah kumulatif AIDS menurut pekerjaan/status)(7)

Keterbatasan Ketidaksetaraan Gender:


Sosial-Ekonomi Persepsi Budaya Kondisi Geografis
Diskriminasi, Subordinasi, Rentan Mengalami Kekerasan, Peran Ganda

(7) Laporan Perkembangan HIV AIDS dan


(1) (3) (5) (9) POGI-IAUI, 2013
SUPAS 2015 Riskesdas 2018 CATAHU 2018
(4) (6)
PIMS Triwulan III Tahun 2019 (8)
(2) SDKI 2017 Riskesdas 2010 SPHPN 2016 Globocan 2018
Situasi Kesehatan dan Perilaku Berisiko pada Remaja

15- 24 th: 32% 1 dari 7 remaja


5 – 14 th: 26% 1 dari 4 remaja mengalami kelebihan 36,42% perempuan
mengalami berat badan menikah di usia <19 tahun
stunting
Remaja ANEMIA 22,77% perempuan hamil
diusia <19 tahun
Susenas, 2019
Riskesdas, 2018

 9,1% remaja usia 10-18  96% usia 10 – 19  50% usia 10 – 14 tahun konsumsi
th pernah merokok tahun kurang makanan manis >1 kali per hari
mengkonsumsi
 27% pengguna NAPZA buah dan sayur  31% usia 10 – 14 tahun konsumsi
adalah pelajar makanan asin >1 kali per hari
 22,9% usia 10 – 19
 4,4% pernah konsumsi tahun pernah  64,4% usia 10 – 14 tahun kurang
alkohol mendapatkan TTD aktivitas fisik
Rematri
GSHS, 2015 Riskesdas, 2018
Angka Dispensasi Pernikahan Anak yang
Dikabulkan Pengadilan Agama 64.211

Data BADILAG Tahun 2016-2020

23.126

11.819 12.504
8.488

2016 2017 2018 2019 2020

Pernah melahirkan Hamil anak pertama

Sumber: Survey Demography Kesehatan Indonesia 2017


HASILSKRININGKETERPAPARAN
5/30/2016 9
PORNOGRAFI2018
*16SMP/SMAdiJakseldanPandeglang

201
7
DAMPAK ADIKSI PORNOGRAFI PADA REMAJA

Pada remaja bagian frontal otak masih dalam tahap perkembangan (bagian
yang mengatur perencanaan, pemikiran, emosi, tanggung jawab)

Keterpaparan terhadap pornografi : visual pornografi dikirim ke otak bagian


belakang (respondent), pada anak bagian ini belum berfungsi, namun jika
tersenggol akan mengakibatkan terlepasnya hormon dopamin  mengeluarkan
serotonin dan endorfin yang membuat merasa senang, nikmat namun akhirnya
membuat kecanduan

Pornografi mengakibatkan perubahan konstan pada neurotransmitter kemudian


akan selalu meningkat candunya seperti menaiki tangga, ingin lebih lagi
Perubahan sistim limbik otak dan volume beberapa daerah otak lainnya.
Termasuk melemahkan fungsi kontrol sehingga orang yang sudah kecanduan
tidak bisa lagi mengontrol perilakunya

 Prestasi Menurun
 Pelaku Kekerasan Perubahan fungsi otak termasuk EMOSI, KOGNISI,
 Gangguan Perilaku/Emosi
 Pernikahan & Kehamilan Remaja KONSENTRASI, PERSEPSI DIRI, PERILAKU,
 Disfungsi Organ Reproduksi, dll DISFUNGSI ORGAN
MENGAPA REMAJA BUTUH PENDEKATAN KHUSUS ?
Area limbik berkembang lebih dulu mulai awal
masa remaja, sementara area pre-frontal Periode
Kerentanan
korteks akan matang di usia 24-25 tahun. Remaja
Maka, remaja didominiasi oleh sikap
emosional, impulsifitas dan keinginan
mencoba hal baru tanpa memikirkan akibatnya
termasuk pada perilaku yang berisiko .
Namun perlu diingat bahwa kemampuan
mencoba hal baru dan impulsivitas
diperlukan remaja untuk mengembangkan
diri dan mencari identitas dirinya melalui
PKHS (pendidikan keterampilan hidup
sehat)

Anak -------------------REMAJA---------------- Dewasa


Butuh Sikap dan Perilaku
Masa Transisi Positif
Dukungan
Biologis, Sosial, Psikologis,
Intelektual
Cukupkah Pendidikan Keterampilan Hidup di Sekolah?
TIDA
PENDIDIKAN KETERAMPILAN HIDUP SEHAT (PKHS) K
DI SEKOLAH YA TIDAK TAHU
Pernah diajarkan di kelas tentang menghindari pelecehan 63,62 22,81 13,57

Pernah diajarkan di kelas apa yang dilakukan jika seseorang mencoba


memaksa untuk melakukan hubungan seksual pada anak SMP dan SMA 20,38 61,24 18,38

Pernah diajarkan di kelas tentang menahan rasa marah selama tahun


ajaran sekolah pada anak SMP dan SMA 65,08 23,63 11,29
Pernah diajarkan di kelas bagaimana mengatakan pada seseorang
bahwa tidak ingin melakukan hubungan intim seperti suami istri
dengannya 36,33 28,33 35,34

Pernah diajarkan di kelas mengenai infeksi HIV atau AIDS pada anak
SMP dan SMA 54,08 32,01 13,02

Pernah diajarkan di kelas cara mencegah HIV atau AIDS? 54,27 32,04 13,69
Sumber: GSHS 2015
PENCEGAHAN MASALAH KESEHATAN
REPRODUKSI REMAJA
Pencegahan Masalah Kespro Remaja harus
dilakukan sedini mungkin

Intervensi dilakukan di sekolah/madrasah


(80 % remaja berada di dalam sekolah)

Penerapan Pendidikan Kespro di Sekolah


(melalui peran guru)
Kebijakan Kesehatan
Usia Sekolah dan
Remaja
Kebijakan Kesehatan Usia
Sekolah dan Remaja

Instruksi Presiden No UU No 36/2009 ttg PP No 2 / 2018 ttg


1 / 2017 ttg Gerakan Kesehatan SPM
Masyarakat Hidup
Sehat

PP 61 tahun 2014
Permenko RAN
PB 4 MENTERI No 1/2018 ttg tentang
Permenkes No 25 / 2014
tahun 2014 Kes Usia Kesehatan
ttg Upaya Kesehatan
tentang UKS/M Sekolah &
Anak Reproduksi
Remaja
PELAYANAN KESEHATAN ANAK USIA SEKOLAH
DAN REMAJA
Diberikan melalui Melalui Intervensi:
pendekatan PKPR 1. Pelayanan
Kesehatan (Layanan
Klinis Medis, Skrining Kes,
Imunisasi, Konseling, P3K,
TTD dll
2. Pendidikan
Kesehatan (Literasi
Kesehatan, Pembiasaan
PHBS, PKHS, pembinaan
kader kesehatan dll)
3. Pembinaan
Lingkungan
Sehat (Pemeliharaan
sanitasi, pembinaan kantin
sekolah, penerapan KTR
dll)
KUNCI MENCAPAI STATUS KESEHATAN ANAK USIA SEKOLAH
DAN REMAJA

80% anak usia sekolah dan Pendidikan kesehatan, pelayanan Peserta didik yang sehat, cerdas,
remaja berada di sekolah kesehatan, menciptakan lingkungan dan berprestasi
sekolah sehat

Kondisi kesehatan seseorang dipengaruhi oleh 4 faktor :

 Perilaku (30%),
 Lingkungan (40%)
 Pelayanan Kesehatan (20%) dan
 Genetik (10%)
Pendidikan Kesehatan
Reproduksi dalam
Model Sekolah Sehat
USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS/M) Tim Pembina UKS
PELAYANAN KESEHATAN tk.Prov/Kab/Kota/Kec
 Penjaringan Kesehatan
 Pemeriksaan Berkala
 Imunisasi (BIAS)
Tujuan  P3K
• Meningkatkan  Pemberiat Tablet Tambah Darah (TTD)
 Pemberian obat cacing
kemampuan hidup
sehat peserta didik PEMBINAAN LINGKUNGAN
dalam lingkungan SEKOLAH SEHAT
sekolah yang sehat •Pemeliharaan sanitasi sekolah
•Pengelolaan sampah
• Peserta didik dapat SKB 4 MENTERI Tahun
2014
•Perawatan Kebun sekolah
•Pembinaan kantin sehat
tumbuh dan •Pemberantasan sarang nyamuk
berkembang •Penerapan Kawasan sekolah bebas
rokok (KTR), NAPZA (KTN), kekerasan
secara harmonis (KTK), Pencegahan kekerasan dan
dan optimal pornografi (KTP)

• Sumber Daya Penerapan Trias UKS/M

Manusia yang PENDIDIKAN KESEHATAN


•Literasi kesehatan
berkualitas, •Pembiasaan PHBS
mandiri, dan •Pendidikan Gizi

berakhlak mulia
•Peningkatan Aktifitas Fisik SEKOLAH/MADRASAH SEHAT
•Pendidikan Kesehatan Reproduksi
•Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat Target
2020 : 25% 2021 : 35% 2022 : 45% 2023 : 55% 2024 : 70%
•Pembinaan Kader Kesehatan Sekolah
Model Sekolah/Madrasah Sehat

Model Sekolah/Madrasah Sehat merupakanPenerapan Kegiatan Trias UKS (Pendidikan Kesehatan,


KEBERLANJUTAN MODEL UKS/M
Pelayanan Kesehatan, Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat) secara Kongkrit dan Terintegrasi dalam
Kegiatan Keseharian Sekolah/Madrasah

1. Keterampilan Hidup Kegiatan Model Sekolah/Madrasah Sehat


1.Kebersihan diri(CTPS dan sikat gigi) Dukungan Tim
Sehat / Kesehatan 2.Pendidikan gizi : Kudapan dan Sarapan Bersama Pembina UKS/M
Mental bergizi seimbang
2. Kesehatan 3.Pemanfaatan Jam Literasi Kesehatan
Lintas Sektor
Reproduksi 4.Peningkatan Aktifitas Fisik
5.Penerapan Pendidikan Kesahatan Reproduksi & Lintas Program
3. HIV AIDS Penerapan PKHS Pemerintah Daerah
4. NAPZA 6.Pembinaan Kader Kesehatan Remaja
5. Gizi 7.Penjaringan Kesehatan & Pemeriksaan Berkala
8.Pemberian TTD bagi remaja putri (SMP SMA)
6. Kekerasan dan 9.Pemberian imunisasi dan obat cacing (SD)
Kecelakaan 10.Pemeliharaan sanitasi dan Pengelolaan Sampah
7. Kebersihan Diri dan 11.Pemberantasan sarang nyamuk
Lingkungan 12.Pembinaal Kantin Sehat dan PKL
13.Pemanfaatan Pekarangan Sekolah dengan
8. Penyakit Tidak tanaman pangan dan obat PROGRAM
Menular, Penyakit 14.Penerapan Kawasan Tanpa Rokok, Tanpa NAPZA,
Tanpa Kekerasan dan Tanpa Pornografi KERJA TP UKS/M
menular
Modul Pendidikan Kesehatan
20% Reproduksi di Luar Sekolah
Anak Usia diberikan oleh tenaga kesehatan pada saat
Sekolah dan melaksanakan edukasi kesehatan misal pada saat
Remaja di Luar
Sekolah konseling di Poli PKPR atau saat Posyandu
Remaja

80% Modul Pendidikan Kesehatan


Anak Usia
Sekolah dan
Reproduksi Remaja bagi Guru
Remaja di Dalam diberikan oleh guru di Sekolah sebagai diversifikasi
Sekolah
kurikulum dan terintegrasi dengan mata pelajaran,
intrakulikuler, ektrakulikiler
PENINGKATAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN KETERAMPILAN
PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI
DAN PENDIDIKAN KETERAMPILAN HIDUP SEHAT di SEKOLAH/MADRASAH

Dit.Pembinaan Guru:
Dit. Kesehatan
DikMen dan Diksus dan
Keluarga,
Kementerian BEKERJASAMA Dikdas
Kemendikbud
Kesehatan

PENGUATAN GURU Terbatas di sekolah


Pelatihan Guru Pendidikan Kespro dan mata pelajaran
(Dari modul pendidikan kespro)
PENERAPAN PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

Guru Siswa

Pembinaan Kader
Pelatihan bagi
Guru
Pembinaan
Puskesmas/ Kesehatan

Dinas Kesehatan Remaja

Rencana Aksi MODEL SEKOLAH Penrapan di


Guru SEHAT sekolah

1. Literasi kesehatan
2. Penerapan pendidikan
kespro
 Intrakurikuler 3. Pembinaan Kader
 Ekstrakurikuler Kesehatan Remaja
 Co - Kurikuler
PENERAPAN PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DALAM
Pendidikan Kespro
MODEL SEKOLAH dalam
SEHAT
Model Sekolah Sehat

Penerapan Pendidikan Kespro Pemanfaatan Jam Literasi


dan PKHS Kesehatan
Edukasi Kespro dan PKHS melalui terintegrasi mata  Membaca Buku Rapor Kesehatan (Seri
pelajaran, permainan interaktif atau keg. Ektrakulikuler Informasi Kesehatan) pada jam literasi
Media yang dibutuhkan : Modul Kespro Guru, Buku kesehatan di kelas
Rapor Kesehatan, Buku PKHS  Dilakukan minimal 1 kali seminggu

Pembinaan Kader Kesehatan Remaja


Kader Kesehatan Sekolah sebagai agen untuk menyebarluaskan
informasi kesehatan pada teman sebaya dan perpanjangan tangan
Puskesmas untuk membantu pelaksanaan Trias UKS di sekolah
Pembinaan KKR dilakukan minimal 1 kali dalam seminggu (dapat
menggunakan Buku KIE Kader Kesehatan Remaja)
MODUL KESPRO DI SEKOLAH

 Penguatan Melalui Guru


 Disampaikan di Sekolah
 Disesuaikan dengan Mata Pelajaran yang
ada
BAB I.
Pendahuluan
ISI MODUL
BAB IV. MODUL PENDIDIKAN KESEHATAN
BAB II. REPRODUKSI REMAJA
KONSEP DASAR
PENDIDIKAN
KESEHATAN BAGIAN 1. NILAI, KONSEP DIRI DAN BATASAN DIRI
REPRODUKSI REMAJA
BAGIAN 2.HUBUNGAN DENGAN ORANG LAIN
BAGIAN 3 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN REMAJA
BAGIAN 4 MASALAH KESEHATAN REPRODUKSI
BAGIAN 5 GENDER DAN PENCEGAHAN KEKERASAN
BAGIAN 6 PERAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN
BAB III. REPRODUKSI
PEMANFAATAN BAGIAN 7 DUKUNGAN DAN LAYANAN
MODUL
Karakteristik pendidikan kesehatan reproduksi
Remaja Sehat & Bertanggung Jawab
 Sehat secara fisik (tidak tertular penyakit, tidak menyebabkan kehamilan di
usia dini, tidak menyakiti atau merusak kesehatan orang lain)

 Sehat secara psikologi (percaya diri, menguasai informasi kespro, mampu


berkomunikasi, mampu mengambil keputusan dengan mempertimbangkan
resiko dan siap menerima risikonya)

 Sehat secara sosial (mampu mempertimbangkan nilai-nilai sosial yang ada


disekitarnya dan mampu menyesuaikan diri dengan nilai dan norma yang ada)

Melalui Penerapan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah


INTEGRASI PENGUATAN
PENDIDIKAN GURU DALAM
KESEHATAN PENDIDIKAN
PENERAPAN REPRODUKSI DAN
PKHS DALAM
KESEHATAN
REPRODUKSI
PENDIDIKAN
KURIKULUM DI SEKOLAH
PENDIDIKAN

KESEHATAN
REPRODUKSI
REMAJA DI INTERVENSI
TERINTEGRASI
KERJASAMA
SEKOLAH LINTAS
SEKTOR
DALAM SATU
WADAH USAHA
TERKAIT KESEHATAN
SEKOLAH (UKS)
Upaya yang telah dilakukan:
NARASUMBER
PUSAT Pembekalan Instruktur Nasonal :
• 8 – 12 April 2019 (Bekasi)
INSTRUKTUR • 23 – 28 September 2019 (Solo)
NASIONAL Peserta (DIY, Jateng, Jatim, Kota Solo):
• P4TK
• LPMP
PELATIHAN GURU • Guru (Sekolah Rujukan / Regional)
• LP2KS
Rencana Aksi Guru Pelatihan Bagi Guru / Bimtek
Pelaksanaan :
1. Guru SMA/SMK/SMA-LB 34 Provinsi 20 – 23 Mei 2019 (Jakarta)
DISEMINASI INTRA 2. Guru SD: DKI Jakarta dan Kab. Bogor, 3 – 8 November 2019 (Bogor,
GURU KURIKULER Jawa Barat)

Tahun 2020 - 2021


1. Review Modul Kespro : Agustus – Oktober 2020 (daring)
CO EKSTRA 2. Finalisasi dan layout design : Akhir Desember 2020 s/d sekarang
KURIKULER KURIKULER 3. Pelatihan Guru (Online dan Offline) : Mulai Agustus 2021
No Provinsi Sekolah

1 Aceh SMAN 1 Aceh Barat Daya, SMKN 1 Darul Aman, SLBN Banda Aceh

2 Sumatera Utara SMAN 5 Medan, SMKN 1 Berastagi, SLBN Pembina

3
Daftar Sekolah Peserta
Sumatera Barat SMAN 1 Sumbar, SMKN 1 Koto Baru, SLBN 1 Bukitinggi

4
Pelatihan
Riau
Guru SMAN 1 Pekanbaru, SMKN 3 Pekanbaru, SLBN Pembina Pekanbaru

5 Kep. Riau SMAN 1 Tanjungpinang, SMKN 1 Karimun

6
SMA/SMK/SMA-LB
Bengkulu
34 SMKN 3 Kota Bengkulu, SMAN 6 Kab. Kapahiang

7 Jambi
Provinsi SMAN 7 Sarolangun, SMKN 4 Kota Jambi, SLB Sire Soedewi Kota Jambi

8 Bangka Belitung SMAN 1 Merawang, SLBN Pangkalpinang, SMKN 1 Pangkalpinang

9 Sumatera Selatan SMAN 2 Unggul Sekayu MUBA, SMKN 6 Palembang, SMKN 1 Empat Lawang, SLB B N
Pembina Palembang
No Provinsi Sekolah
10 Lampung SMA YP Unila Bandar Lampung, SMKN 6 Bandar Lampung, SLB
A Bina Insani
11 Banten SMKN 2 Kota Tangsel, SMAN 2 Pandeglang, SKH N 01
Lanjutan.. Pandeglang, SKH n 02 Pandeglang, SKH N 01 Kab Tangerang,
SMAN 1 Kramatwatu Serang
12 Jawa Barat SMAN 1 Cikembar Sukabumi, SLBN Cicendo Bandung, SLBN
Cinta Asih Soreang Kab Bandung, SLBN Purwakarta
13 Jawa Tengah SMKN 1 Cepu Kab Blora, SLBN Surakarta, SLBN 1 Pemalang
14 Jawa Timur SMAN 19 Surabaya, SMKN 8 Surabaya, SLB Pembina C
Malang
15 Kalimantan Barat SMAN 4 Singkawang, SMAN 10 Singkawang, SLBN Sambas
16 Kalimantan Tengah SLBN 2 Palangkaraya, SMKN 1 Pangkalan Bun, SLBN 2
Palangkaraya
17 Kalimantan Selatan SMAN 1 Sungai Tabuk, SMKN 1 Barabai, SLB C N Pembina
18 Kalimantan Timur SMKN Berau, SMAN 1 Berau, SLBN Pembina Kaltim
No Provinsi Sekolah
19 Kalimantan Utara SMAN 1 Tarakan, SMKN Sel Mengaris
20 Bali SMAN 1 Tabanan, SMKN 4 Denpasar, SLBN 1 Denpasar
21 Lanjutan..
NTB SMAN 1 Gerung, SMKN 1 Pringgasela, SLBN 1 Sumbawa Barat
22 NTT SMAN 4 Kupang, SMKN 1 Kab Kupang, SLBN Kota Kupang
23 Sulawesi Selatan SMAN 11 Maros, SMKN 2 Maros, SLBN 2 Makassar
24 Sulawesi Barat SMAN 1 Polewali, SMKN 1 Papalang, SLBN Pembina Sulbar
25 Sulawesi Tenggara SMAN 4 Kendari, SMKN 1 Kendari, SLB BF MANDARA Kendari
26 Sulawesi Tengah SMAN 1 Palu, SMKN 3 Palu, SLBN Marawolu
27 Gorontalo SMA Negeri 3 Gorontalo, SMK Negeri 3, SLB Negeri Kab.
Gorontalo
No Provinsi Sekolah
28 Sulawesi Utara SMAN 1 Tomohon, SMKN 3 Manado, SLB KR. Emmanuel
Manado
29 Maluku SMAN 1 Ambon, SMKN 6 Ambon, SLBN Batu Merah Ambon
30
Lanjutan..
Maluku Utara SMAN 1 Ternate, SMKN 1 Ternate, SLB Ternate
31 Papua SMK YPK Serui, SMAN 2 Kota Jayapura, SLBN Mimika
32 Papua Barat SMAN Warmare, SMKN 2 Manokwari, SLBN Kota Sorong
33 DI Yogyakarta SMAN 1 Yogyakarta, SMKN 3 Wonosari, SMAn 43 Jakarta
34 DKI Jakarta SMAN 22 Jakarta, SMAN 52 Jakarta, SMAN 70 Jakarta,
TERIMAKASIH

Subdit Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja


Dit. Kesehatan Keluarga
KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Anda mungkin juga menyukai