Makalah Holtikultur
Makalah Holtikultur
Makalah Holtikultur
PEMULIAAN TANAMAN
MEDIA TANAM ANGGREK
Nama Kelompok :
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tanaman anggrek banyak digunakan oleh orang-orang sebagai tanaman hias untuk
memperindah taman ataupun pekarangan rumah dan jika dijual harganyapun cukup tinggi. Akan
tetapi dewasa ini sering ditemukan hama dan penyakit yang menyerang anggrek sehingga
merusak keindahannya. Hakl ini memotivasi penulis untuk mencari cara untuk mengatasi
gangguan hama penyakit tersebut. Anggrek merupakan tanaman hias berbunga yang berasumsi
mewah yang selalu digemari oleh seluruh lapisan masyarakat baik itu golongan
Tanaman hias anggrek Dendrobium memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Apabila bunga
anggrek Dendrobim berkembang menjadi bunga yang lebat maka akan lebih menaikkan nilai
ekonomisnya.
Anggrek Dendrobium memiliki penampilan yang begitu mempesona bila kita merawat Anggrek
Saat ini banyak orang yang membudidayakan tanaman hias. Biasanya tabaman hias yang
dibudidayakan adalah tanaman hias yang langka dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Agar
tanaman tersebut dapat tumbuh maka digunakanlah media tanam yang cocok dengan tanaman
tersebut. Media tanam bukan hanya tanah semata melainkan masih banyak lagi jenis media
3. Apakah perbedaan antara arang kayu dan arang tempurung serta mana yang lebih
6. Bagaimanakah proses pembuatan media tanam arang, sekam bakar, dan cocopeat?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui lebih jelas apa itu media tanam serta fungsi dari media tanam,
2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh pada media tanam, baik
3. Untuk mengetahui brbagai jenis media tanam yang ada saat ini.
4. Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara pengolahan berbagai macam media
tanam.
5. Untuk mengetahui cara penggunaan berbagai macam media tanam dengan baik dan
benar.
6. .Untuk mengetahui apa saja keuntungan ataupun kerugian yang ditimbulkan dari
Media Tanam Media tanam adalah media yang dapat digunakan untuk menumbuhkan
tanaman dan tempat berpegangnya akar untuk mengokohkan tanaman. Media tanam merupakan
komponen utama ketika akan bercocok tanam. Media tanam yang akan digunakan harus
disesuaikan dengan jenis tanaman yang akan ditanam.
Bahan yang digunakan untuk media tanam harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Dapat dijadikan tempat berpijak tanaman dan mampu menopang tanaman.
2. Mampu mengikat air dan unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan.
3. Mempunyai drainase dan aerasi yang baik.
4. Dapat mempertahankan kelembaban di sekitar akar tanaman.
5. Sudah disterilisasi dengan cara melakukan pengolahan.
6. Tidak mengandung bibit hama penyakit dan bebas gulma.
7. Derajat keasaman (pH) antara 6,0 sampai 6,5.
Adapun fungsi media tanam yaitu :
1. Tempat berkembang dan tumbuhnya akar tanaman secara sehat
2. Penopang tanaman agar tumbuh secara baik.
3. Pengendali dan penyedia air dan pupuk secara merata. Berdasarkan jenis bahan
penyusunnya media tanam dibedakan menjadi bahan organik dan bahan anorganik.
Bahan organik berasal dari komponen organisme hidup. Contohnya arang, sekam bakar,
cocopeat, batang pakis, kompos, moss, pupuk kandang, humus, dll. Bahan anorganik
adalah bahan dengan kandungan unsur mineral tinggi yang berasal dari proses pelapukan
batuan induk di dalam bumi baik secara fisik, biologi-mekanik, dan kimiawi. Contohnya
gel, pasir, kerikil, pecahan batu bata, spons (flooralfoam), tanah liat, vermikulit dan
perlit, gabus (styrofoam), dll.
Jenis-jenis Media Tanam Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa media tanam
berdasarkan jenis bahan penyusunnya terbagi atas bahan organik dan bahan anorganik. Namun
pada makalah ini khusus menjelaskan mengenai contoh media tanam dari bahan organik, yaitu
arang, sekam bakar dan cocopeat. • Arang Arang dapat berasal dari kayu atau batok kelapa.
Cocok digunakan untuk tanaman anggrek di daerah kelembaban tinggi, karena arang kurang
mampu menyerap air. Selain itu media arang ini tidak mudah lapuk sehingga sulit ditumbuhi
jamur yang dapat merugikan tanaman. Kekurangan media tanam ini adalah miskin unsur hara
sehingga perlu tambahan melalui proses pemupukan.
Adapun perbedaan antara arang kayu dan arang tempurung terletak pada teksturnya.
Untuk arang kayu memiliki tekstur yang kurang padat dibandingkan dengan arang tempurung.
Oleh karena itu dibandingkan dengan arang tempurung, arang kayu lebih baik dijadikan
sebagai media tanam karena teksturnya yang kurang padat untuk memudahkan dalam proses
penyerapan air.
Cara membuat cocopeat : Sediakan sabut kelapa yang sudah tua. Ambil gabus pada serat
yang ada pada sabut tersebut. Untuk menghilangkan tanin rendam gabus tersebut selama 2 – 3
hari dengan air. Air yang bagus digunakan adalah air ledeng yang telah diendapkan kaporitnya.
Cara lain yaitu dengan direbus atau direndam dengan air panas. Jemur hingga benar-benar
kering agar tidak berjamur atau bercendawan. Siap digunakan. Cocopeat sering digabungkan
dengan sekam bakar, fungsinya untuk memperbaiki struktur tanah / menggemburkan.
Cara membuat sekam bakar : Sediakan sekam/gabah padi. Sangrai sampai menjadi hitam
tapi bentu Sebelum digunakan, sebaiknya arang dipecah menjadi potongan-potongan
memudahkan dalam penempatan di dalam pot. Ukuran pecahan arang ini sangat bergantung
pada wadah yang digunakan untuk menanam serta jenis tanaman yang akan ditanam. Untuk
mengisi wadah yang memiliki diameter 15 cm atau lebih, umumnya digunakan pecahan arang
yang berukuran panjang 3 cm, lebar 2-3 cm, dengan ketebalan 2-3 cm. Untuk wadah (pot) yang
lebih kecil, ukuran pecahan arang juga harus lebih kecil. • Sekam Bakar Sekam padi adalah
kulit biji padi yang sudah digiling. Sekam padi yang biasa digunakan sebagai media tanam
berupa sekam bakar dan sekam mentah. Sekam bakar dan sekam mentah memiliki tingkat
porositas+ yang sama. Sebagai media tanam keduanya berperan penting dalam perbaikan
struktur tanah sehingga sistem aerasi dan drainase di media tanam menjadi lebih baik. + :
adalah kemampuan suatu media tanam untuk mengontrol kelebihan air dan udara (drainase dan
aerasi). Sekam bakar adalah sekam yang telah melalui proses pembakaran sedangkan sekam
mentah tidak melalui proses pembakaran. Kelebihan dan kekurangan sekam bakar dan sekam
mentah : Sekam bakar tidak perlu Karbon disterlisasi (C) yang karena tinggi mikroba sehingga
patogen telah mati selama proses pembakaran. Sekam bakar mengandung unsur membuat
media tanam gembur. Namun sekam bakar cenderung mudah lapuk. Sekam mentah sebagai
media tanam yang mudah mengikat air, tidak mudah lapuk dan merupakan sumber kalium (K)
yang dibutuhkan tanaman, tidak mudah menggumpal atau memadat sehingga akar tanaman
dapat tumbuh dengan baik. Namun sekam mentah cenderung miskin unsur hara. Dijadikan
padat. Buatlah lubang dangkal pada tanah, untuk diameter dan kedalamannya kayu ke
disesuaikan lubang, dengan panjang dan jumlah kayu. Susun kemudian bakar. Setelah kayu
yang dibakar terlihat berpijar, tutup rapat lubang dengan bahan berupa seng atau sebagainya
sehingga udara tidak masuk kelubang dan api menjadi padam. Diamkan beberapa hari sampai
benarbenar dingin. dalam
Cara membuat Arang Kayu Sediakan arang. kayu kering kayu yang yang akan mudah
Usahakan terbakar, tahan lama dan teksturnya tidak terlalu Siap digunakan. • Arang
Tempurung Sediakan tempurung kelapa kering yang akan dijadikan arang. Buatlah lubang
dangkal pada tanah, untuk diameter dan kedalamannya tempurung tempurung disesuaikan
tersebut yang ke dengan jumlah tempurung yang akan diolah. Masukkan Setelah abu. Jemur
arang tempurung tersebut hingga benar-benar kering. Arang tempurung siap digunakan. Cara
penggunaan media tanam arang : kecil terlebih dahulu sehingga dalam lubang, kemudian
bakar. dibakar terlihat berpijar, siram dengan air agar tidak menjadi abu.
Media Tanam
Terdapat 3 jenis media untuk tanaman anggrek, yaitu:
A. Media untuk anggrek Ephyfit dan Semi Ephyfit terdiri dari:
KESIMPULAN
1. Media tanam adalah media yang dapat digunakan untuk menumbuhkan tanaman dan
tempat berpegangnya akar untuk mengokohkan tanaman.
2. Bahan yang digunakan untuk media tanam harus memenuhi persyaratan sebagai tempat
berpijak tanaman, mampu mengikat air dan unsur hara, mempunyai drainase dan aerasi
yang baik, dapat mempertahankan kelembaban di sekitar akar, sudah disterilisasi, tidak
mengandung bibit hama penyakit, pH antara 6,0 sampai 6,5.
3. Fungsi media tanam sebagai tempat berkembang dan tumbuhnya akar tanaman, sebagai
penopang tanaman, sebagai pengendali dan penyedia air dan pupuk secara merata.
4. Berdasarkan jenis bahan penyusunnya media tanam dibedakan menjadi bahan organik dan
bahan anorganik. e. Arang, sekam bakar dan cocopeat merupakan salah satu contoh media
tanam bahan organik.
SARAN
1. Pilihlah media tanam yang sesuai dengan tanaman yang akan ditanam. Sebab setiap media
tanam memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
2. Lakukanlah pemupukan jika menggunakan media tanam arang dan cocopeat, sebab arang
dan cocopeat miskin akan unsur hara. Dengan disangrai, sekam menjadi arang sekaligus
disterilkan dari benih penyakit yang merugikan tanaman. Setelah hitam matikan api.
Diamkan sampai benar-benar dingin. Siap digunakan. Boleh dicampur dengan media tanam
lain seperti cocopeat. • Coco Peat Coco peat adalah media tanam yang terbuat dari sabut
kelapa. Tanaman yang cocok ditanami pada media tanam ini adalah aglonema. .