Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

PowerPoint KP New

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 23

KERJA PRAKTEK PT.

SINAR ALAM PERMAI


MARIANA – PALEMBANG – SUMATERA
SELATAN
18 MARET – 20 APRIL 2013

Disusun Oleh:
Sonia Wulandari 12.2010.009
Tri Anggraini 12.2010.017

Dosen Pembimbing:
Ir. Rifdah, MT

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2013
LATAR BELAKANG

KERJA PRAKTEK PT. SINAR ALAM PERMAI (SAP)


Industri Kelapa Sawit terdiri dari beberapa segmen industri yaitu budidaya perkebunan,
pabrik kelapa sawit, industri pengolahan, dan perdagangan. Umumnya industri yang banyak
diusahakan di Indonesia adalah segmen perkebunan dan pabrik minyak kelapa sawit. Salah satu
perusahaan yang bergerak dalam beberapa segmen industri kelapa sawit adalah Wilmar Group.
Salah satu anak perusahaan dari Wilmar Group adalah PT. Sinar Alam Permai (SAP).
Perusahaan ini bergerak dalam industri hilir yang mengolah minyak sawit kasar menjadi minyak
goreng dan mengolah inti sawit untuk menghasilkan minyak inti sawit (Palm Kernel oil, PKO).

Sejarah Singkat Pabrik Visi & Misi

- Awal tahun 1984 perusahaan minyak kelapa Visi: Perusahaan kelas dunia yang dinamis
sawit ini bernama PT. Sinar Laut yang di bisnis Agrikultur dan industri terkait
dengan pertumbuhan yang dinamis
mengelola kopra menjadi minyak goreng.
dengan tetap mempertahankan posisinya
-Tahun 1991 => mengalami kemunduran, dipasar dunia melalui kemitraan dan
diambil alih oleh perusahaan PT. Karya manajemen yang baik.
Prajona Nelayan (KPN). Kemudian namanya Misi:
diganti menjadi PT. Sinar Alam Permai (1) Menjadi mitra bisnis yang unggul dan
(SAP). layak dipercaya bagi stakeholder,
- 1 september 2006 => PT. Karya Prajona (2) Menerapkan system manajemen mutu,
Nelayan (KPN) berubah menjadi WILMAR lingkungan, dan keamanan makanan
GROUP dengan salah satu anak secara berkesinambungan.
perusahaannya PT. SAP.
Orientasi Pabrik
Analisis Minyak Kelapa Sawit di Laboratorium

Pengawasan mutu dilakukan untuk mendapatkan standar produk dan untuk memenuhi yang apa telah
ditetapkan dan dilakukan dibagian laboraturium dengan melakukan analisa sampel meliputi bahan baku
dan produk akhir.

Bahan Baku Produk

1. CPO (Crude Palm Oil) 1. Olein (Minyak Goreng)


2. PK (Palm Kernel) 2. Stearin
3. CPKO (Crude Palm Kernel Oil)

FAKTOR YANG MENENTUKAN MINYAK BERMUTU BAIK

No. Parameter Keterangan

1. % FFA 3,5 – 5,5

2. %M&I 0,30 – 0,35

3. IV 51,48 – 51,58

4. DOBI 2,08 – 2,27

5. KAROTEN (ppm) 350 min


Utilitas

UTILITY PLANT
Unit utilitas merupakan unit pendukung yang bertugas mempersiapkan kebutuhan
operasional pabrik serta untuk memenuhi kebutuhan di unit utilitas itu sendiri.

Unit utilitas yang ada pada PT. Sinar Alam Permai (SAP), terdiri atas:
1) Water Treatment
2) Penyediaan Steam
3) Cooling Water
4) Penyediaan Listrik
5) Waste Water Treatment

Water Treatment Tahapan Proses Pengolahan Air (WTP)

Dalam sistem utilitas, air adalah salah satu


komponen utama untuk menunjang proses 1. Klarifikasi
produksi. PT. SAP menggunakan air yang - Koagulasi
berasal dari aliran sungai musi. - Flokulasi
- Sedimentasi
2. Filtrasi
3. Demineralisasi
4. Daerasi
Skema tahapan proses penjernihan air permukaan:

UTILITY; WATER TREATMENT


Soda Ash

Sedimentation
Sungai Static Sand Filter
Reservoir Basin
Alum Mixer Flocculant

Klarifikasi:
1. Koagulasi adalah : Proses netralisasi muatan sehingga partikel – partikel dapat saling
berdekatan satu sama lain.
Pada proses Koagulasi ini ( proses pembentukan flok ) digunakan Alum / Tawas (Al2(SO4)3)
dan N – 3276 ( Floculant Aid ) untuk mempercepat pembentukan flok.
2. Flokulasi adalah : Proses penyatuan antar partikel – partikel yang sudah saling berdekatan.
Proses Flokulasi ini menggunakan Polymer N – 8173 Pulv.
Untuk penyesuaian pH air digunakan Soda Ash, dimana pH air tersebut di kontrol pada range
6,0 – 7,5 ppm.
Koagulasi dan Flokulasi

UTILITY; WATER TREATMENT


Fast mixing SETTLING

Chlorine untuk Coagulant + pH Correction +


oksidasi besi Flocculant

Clarified Water

Sludge
UTILITY; WATER TREATMENT
Kemudian pada tahap sedimentasi, partikel-partikel yang terdapat didalam air setelah
ditambahkan zat flokulan akan turun.
Selanjutnya, proses pembentukan dan pemisahan flok terjadi pada unit Clarifier.

Filtrasi
Setelah melalui proses clarifier maka selanjutnya memasuki tahap Filtrasi.
Filtrasi / Filter adalah :
1. Filter berisi media porous ( pasir kwarsa )
2. Menyaring padatan tersuspensi
3. Backwash untuk menghilangkan padatan tersuspensi yang terakumulasi selama
penyaringan
Filter yang digunakan di PT. SAP adalah Sand Filter dengan pasir kwarsa sebagai media
penyaringnya.

Untuk digunakan lebih lanjut sebagai kebutuhan konsumsi maka perlu perlu melalui
beberapa tahap yaitu:

Catridge filter 1 Lampu ultra


Sand Filter Karbon filter
micron violet
Demineralisasi

UTILITY; WATER TREATMENT


Demineralisasi adalah: suatu alat yang digunakan untuk menghasilkan air dengan
kemurnian yang tinggi.

Proses demineralisasi bertujuan untuk :


- Menghilangkan kandungan mineral dari air
- Cation digantikan dengan ion Hydrogen ( H+ )
- Anion digantikan dengan ion Hidroksida ( OH- )

Unit Demineralisasi terdiri dari 3 bagian, yaitu:


1. Cation Exchanger
2. Degasifier
3. Anion Exchanger

Daerasi
Air dari tangki penampungan dialirkan menuju Daerator yang dilengkapi dengan steam
dan level switch yang dapat membantu pengkondisian suhu air diatas 80o C yang berguna
mengurangi atau menghilangkan oksigen terlarut dalam air yang dapat menyebabkan
reaksi-reaksi kimia lainnya.
UTILITY; PENYEDIAAN STEAM, COOLING WATER
Cooling Water

Kebutuhan Cooling water di PT. SAP dibagi menjadi 2 bagian:


A. Cooling water yang digunakan untuk mendinginkan minyak.
- Final Oil Cooler ; cooling water digunakan untuk proses pendiginan
akhir RBDPO yang telah dimanfaatkan panasnya.
- Fatty Acid Cooler ; mendinginkan FAD yang merupakan produk
samping pada deodorization section 2.
- Cristallizer tank; mendinginkan minyak RBDPO yang dihasilkan pada
seksi refinery hingga mencapai temperature 35o C.

B. Cooling water yang digunakan untuk pembangkit steam vacum dan


untuk umpan pompa vacum. Air ini didistribusikan ke kondensor vacum
untuk mengkondisikan system injector.
Penyediaan Listrik

UTILITY; PENYEDIAAN LISTRIK, WWTP


Sumber listrik pada PT. SAP berasal dari PLN, dan generator
diesel sebagai cadangan apabila terjadi pemadaman
listrik dari PLN, listrik PLN digunakan untuk plant I,
plant II, plant III, PK plant, laboratorium, dan kantor

Waste Water Treatment plant

Merupakan unit yang bertugas untuk melakukan pengolahan limbah cair agar dihasilkan air
limbah yang memenuhi standar dan tidak mencemari lingkungan.

Sumber Utama Air Limbah Tujuan

1. Refinery & Fractionation Plant Menurunkan kandungan bahan pengotor


(plant I, plant II, dan plant III) (pencemar) di dalam air limbah agar air
2. Tank Farm tersebut dapat dibuang ke lingkungan
3. PKC dengan aman.
Tahapan proses

UTILITY; WASTE WATER TREATMENT PLANT


Pra Pengolahan di Area WWTP
B, C
A,
BAK
Inlet

Outlet

Bak B Bak A
UTILITY; WASTE WATER TREATMENT PLANT
BAK A, B, C II

Outlet
To Tanki Regulasi

Inlet

Bak C
SI
LA
GU
RE
NKI
TA

UTILITY; WASTE WATER TREATMENT PLANT


Outlet
Inlet To Oil Trap

From
Bak A, B, C

 Kapasitas 201 m3
 Menampung air inlet sementara
 Mengatur flowrate air yang akan masuk ke pengolahan selanjutnya
 Mengkondisikan air yang akan masuk ke tahap pengolahan selanjutnya
 Melarutkan udara (O2) ke dalam air inlet
UTILITY; WASTE WATER TREATMENT PLANT
Oil Trap

 Merupakan tempat pemisahan minyak dari air limbah secara fisis

 Prinsip kerjanya memanfaatkan perbedaan berat jenis minyak dan air

 Air akan turun ke bawah sedangkan minyak akan naik ke atas

Inlet

Outlet
To DAF
 Kapasitas 45.5 m3

UTILITY; WASTE WATER TREATMENT PLANT


 Merupakan tempat pemisahan minyak
 Minyak dan kotoran akan terapung di atas dan
dipisahkan dengan cara dikutip
 Menurunkan COD sampai 58 % dari air inletnya

Dissolved Air Flotation (DAF)

Merupakan tempat penjernihan air limbah melalui pemisahan suspended solid.

Prinsip pemisahan suspended solid dilakukan dengan pengadukan dan melarutkan


udara pada air limbah.

Pengadukan akan memecah emulsi dalam air.

Udara akan dilepaskan ke permukaan dalam bentuk gelembung kecil. Gelembung


ini akan membawa materi tersuspensi sehingga terapung di permukaan air.
SBR Tank Product

UTILITY; WASTE WATER TREATMENT PLANT


Menyuplai oksigen dengan blower sehingga mengurangi polutan di dalam air From Blower
limbah tersebut, kemudian untuk memisahkan endapan lumpur yang sudah mati. SSR 150

Inlet
From DAF

Outlet
To River
Refinery Plant

PLANT I&II: REFINERY PLANT


Refinery plant adalah proses pemurnian minyak sawit untuk menghilangkan asam lemak
bebas (FFA, free fatty acid), bau tidak sedap, menurunkan warna, serta menambah stability
sehingga aman untuk dikonsumsi.

Bahan Penunjang
1. Asam Phosphat
2. Bleaching earth
3. Karbon aktif

Proses Refinery di PT. SAP

PFAD

Crude Oil Degummingg Bleaching Filtration Deodoriztion 1

Deodoriztion 2
Fraksination Plant

PLANT I&II: FRAKSINATION PLANT


Fraksinasi plant adalah unit proses pemisahan minyak menjadi dua fraksi berdasarkan sifat
fisiknya, yang dalam hal ini didasarkan pada perbedaan titik beku. Fraksi stearin yang
mempunyai titik beku yang lebih tinggi dari pada fraksi olien, karena itulah pada temperature
kamar fraksi olien berwujud cair dan sedangkan fraksi stearin berwujud padat.

RBDPO yang dihasilkan dari fraksinasi section akan difraksikan menjadi dua fraksi utama,
RBD stearin dan RBD olien.
Proses utama yang dilakukan pada saat tahap fraksinasi adalah :
A. Proses Kristalisasi, Proses ini terjadi didalam Crystalizer yang berjumlah 8 batch.
B. Proses Filtrasi atau Penyaringan, Proses ini berlangsung didalam peralatan yang disebut
filter press yang dilengkapi dengan sejumlah membrane-membran filter.
Fraksination Plant

PLANT I&II: FRAKSINATION PLANT


Diagram Proses

CPO 100 %
Proses Refinery

RPO 96 %
Proses Fraksinasi
80 % 20 %
ROL RPS
Fraksi Cair Fraksi padat
Catatan :
CPO : Crude Palm Oil
RPO : Refined Palm Oil
ROL ; Refined Olein
RPS : Refined Palm Stearine
]TUGAS KHUSUS
EVALUASI KINERJA WATER TREATMENT DALAM PENENTUAN DOSIS BAHAN
KIMIA MENGGUNKAN JARTEST DAN ANALISA PADA WASTE WATER TREATMENT
HASIL JARTEST
DIKETAHUI

Flow Rate air baku per shiff : 30 ton/jam


Turbidity : max 5
pH :7
shiff : 8 jam/shiff
Turbidity :5

FORMULA
D (kg) = E x F (m3/jam) x G (jam) 1.000

Kesimpulan :
Dalam 30 ton/shiff maka bahan kimia yang
akan di pakai dalam menjernihkan air adalah :
1. AlSO4 sebanyak 4,8 kg dengan pH 6,7
dan Turbidity 2.
2. NaOH sebanyak 3,6 kg dengan pH 6,5
dan Turbidity 5.
Kesimpulan

KESIMPULAN
Pengolahan minyak kelapa sawit pada PT. SAP dapat menghasilkan produk
yang terdiri dari RBDOL (olien) dan RBDST (stearin) serta produk samping
seperti bungkil yang dijadikan sebagai makanan ternak, minyak PFAD yang
digunakan sebagai bahan baku margarin dll. Pengolahan minyak kelapa sawit
terbagi menjadi 2 bagian yaitu refinery (pemurnian) yang terdiri dari pre-
treatment, degumming section, bleaching section, deodorization section dan
proses fraksinasi yang terdiri dari kristalisasi dan filtrasi.
Sekian
dan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai