DK Diare
DK Diare
DK Diare
Dita ( 5 tahun ) dibawa ibunya ke tempat praktek dokter B, Dita mengalami diare sudah 2
hari, demam, tidak mau makan dan lemas. Oleh dokter B, Dita diberi resep sebagai berikut :
R/ Tetradex tab ¼
Paracetamol 100 mg
Primperan tab ¼
Luminal 10 mg
M.f. pulv.dtd No XV
StddpI
R/ Imodium tab ¼
Norit 50 mg
M.f.l.a.caps dtd No X
S t d d caps I
R/ Pedialyte fl 1
Suc
No Masalah Terapi S O A P
Medik
Pasien Sebaiknya
mendapatkan penggunaan
primperan primperan tidak
diberikan karena
anak tidak
mengalami mual
dan muntah
hanya lemas saja
sebaiknya dibri
vitamin untuk
penunjang nafsu
makan.
Penggunaan
Imodium dan
norit Sebaiknya
berinteraksi bila sediaan yang
digunakan mengandung
bersamaan Imodium dan pct
paracetamol diminum dalam
waktu yang
berbeda.
TERAPI NON-FARMAKOLOGI
Terapi non farmakologi dalam upaya pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari
pemicu diare seperti perilaku pola hidup sehat, dan sebaiknya pasien mengkonsumsi makanan –
makanan yang tinggi kalori, tinggi protein, bila tidak tahan laktosa diberikan rendah laktosa, bila
maldigesti lemak berikan rendah lemak. Bila penyakit chron dan colitis ulserosa diberikan
rendah serat pasa keadaan akut. Minum yang banyak agar tidak terjadi dehidrasi.
Rehidrasi dan pemeliharaan cairan dan elektrolit merupukan tujuan utama sampai diare
sembuh . bisa digunakan rute parenteral maupun enteral dalam memberikan asupan cairan dan
elktrolit (Spirul dan Wade, 2005). Pemberian oralit berguna untuk mencegah terjadinya dehidrasi
pada penderita diare akut selama iare masih berlangsung (Sinuhaji, 2007).
KIE :
Asupan (nutrisi) makanan harus diteruskan untuk mecegah dan meminimalkan gangguan
gizi terjadi.
PEMBAHASAN
Dita berusia 5 tahun dibawa ibunya ketempat praktek dokter B, dita mengalami diare
sudah 2 hari, demam, tidak mau makan, dan lemas. Oleh dokter B dita diberi resep sebagai
berikut tetradex sebagai antibiotic yang dapat mengatasi infeksi yang disebabkan oleh parasite
dan bakteri, terapi primperan digunakan untuk mengurangi gastropresis akut yang menyebabkan
mual dan muntah namun terapi ini seharusnya tidak diberikan karena pada pasien tidak
mengalami mual dan muntah.
Terapi Imodium dan norit digunakan untuk membantu menyerap racun toksin yang
beerada didalam tubuh dan norit untuk mengurangi frekuensi buang air besar dan memadtkan
feses. Sedangkan pedialyte digunakan sebagai pengganti cairan dan elektrolit yang terlalu banya
dikeluarkan oleh tubuh agar tidak terjadi dehidrasi, pemberian pct digunakan untuk terapi
antipiretik yang dapat menurunkan suhu tubuh pasien.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Arief, M., Wahyu I., dan Setiawan, W. 2000. Kapita Selektif Kedokteran, 470-475. Buku
Kedokteran. Fakultas Kedokteran UI: Jakarta.
Goodman, dan Gilman. 2003. Dasar Farmakologi Terapi, Volume 1, 1009-1012. Buku
Kedokteran. ITB Farmasi: Bandung.
Setiawan, I. 2005. Gambaran Pengobatan Diare Akut pada Bayi yang Menjalani Rawat Inap di
RS PKU Muhammadiyah Surakarta selama Bulan Juli- Desember 2004. Skripsi.
Universitas Muhammadiyah Surakarta: Surakarta.
Yulinah, E. 2008. ISO Farmakoterapi, 349-350. Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia: Jakarta.
Zeina, U. 2004. Diare Akut Infeksius pada Dewasa. Jurnal. Fakultas Kedokteran Divisi Penyakit
Tropik dan Infeksi Bagian Ilmu Penyakit Dalam. Universitas Sumatera: Sumatra Utara.
Zeinb, U. 2004. Diare Akut Disebabkan Bakteri. Jurnal. Fakultas Kedokteran Divisi Penyakit
Tropik dan Infeksi Bagian Ilmu Penyakit Dalam. Universitas Sumatra Utara: Sumatra
Utara.