Widan Agung Pangestu - Bab 1
Widan Agung Pangestu - Bab 1
Widan Agung Pangestu - Bab 1
BAB I
PENDAHULUAN
menjadi hal penting yang harus dilatihkan pendidik kepada para siswa. Melalui
kegiatan memecahkan masalah, siswa dapat menemukan aturan baru yang lebih tinggi
hal dihadapi pada masalah matematika yang menuntut untuk segera ditemukan
segera. Hal ini dapat terjadi apabila mereka telah memiliki pengetahuan dan
berusaha menyajikannya dengan perantara atau model (yang berupa gambar, grafik,
atau coretan-coretan lainnya) agar secara intuitif masalah tersebut mudah diterima dan
dipahami.
diperlukan proses mental sadar yang berupa proses berpikir analitik dan logika dalam
pernyataan tanpa harus dengan membuktikan. Dalam hal ini berarti mereka tidak
menggunakan proses berpikir analitik dan logika dalam menyelesaikan masalah. Oleh
karena itu, ada aktivitas mental yang berbeda dari kognisi formal (berpikir analitik
formal tersebut disebut intuitive cognition (kognisi intuitif), atau intuition (intuisi).
matematika serta dalam pemecahan masalah matematika. Salah satu peneltian yang
menyatakan hal tersebut adalah penelitian yang dilakukan oleh Burton (1999) berpikir
membuat lompatan ketika mereka tidak atau belum menemukan adanya jalur logis
intuitif sangatlah dibutuhkan bagi setiap siswa untuk memecahkan suatu masalah
matematis karena dalam kegiatan ini siswa harus dapat segera memprediksi jawaban
yang benar sehingga mereka dapat mengeksplorsi masalah dengan konsep atau rumus
kemampuan kognitif yang dimiliki oleh individu. Perlu disadari bahwa setiap manusia
lahir dengan dibekali perangkat berpikir yaitu otak. Otak manusia memiliki wilayah-
wilayah kecerdasan, ini berarti setiap manusia terlahir dengan memiliki potensi untuk
menjadi cerdas. Akan tetapi yang membuat setiap orang memiliki kemampuan yang
wilayah kecerdasan (DePorter, 1999). Salah satu alat ukur yang erat kaitanya dengan
kemampuan kognitif seseorang adalah tes Intelligece Quotient (IQ). Menurut H.H
langsung dihadapi untuk mengantisipasi masalah yang akan datang. Stein & Howard
E. Book (2000) juga mengatakan bahwa salah satu karakteristik dalam Intelligence
pengetahuan yang telah ada sebelumnya. Dari uraian diatas maka ada hubungan antara
proses berpikir Ituitif dan Itelligence Quotiet (IQ). Dalam proses berpikir intuiif
seseorang harus dapat segera memprediksi jawaban yang benar sehingga mereka
dapat mengeksplorsi masalah dengan konsep atau rumus maematika yang sudah ada
atau sudah mereka miliki sebelumnya. Dengan kata lain keduanya sama-sama
intelektual adalah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan sifat pikiran yang
Kecerdasaan dapat diukur dengan alat psikometri yang biasa disebut dengan tes IQ
(Anastasi, 2007)
SMP Negri 8 Purwokerto adalah salah satu sekolah yang menyelenggarkan tes IQ
bagi siswa baru. Tes IQ ini dilakukan oleh lembaga pendidikan dan pengembang
sumber daya insani yayasasn Cipta Daya Husada yang berasal sari Yogyakarta dengan
tujuan untuk membantu para pendidik atau orang tua dalam menentukan pemberian
arah bimbingan belajar kepada siswa dalam proses belajarnya serta memilih jurusan
yang sesuai dengan kemampuan, bakat khusus, minat kepribadian atau intelegensi
emosinya sehingga mencapai prestasi belajar yang optimal secara mandiri. Sealin itu
pemeriksaan psiklogi berguna mengumpulkan data seseorang atau siswa, baik tingkat
kecerdasaan, bakat khuusus, minat dan kepribadian atau intelegensi emosinya untuk
siswa dalam rangka bimbingan belajar atau menentukan pilihan jurusan dalam
berpikir intuitif dalam matemtika ditinjau dari Intelligence Quotient (IQ) siswa SMP
Negeri 8 Purwokwerto.
B. Fokus Penelitian
Agar penelitian ini dapat terarah dan mendalam serta tidak terlalu luas
jangkauannya, maka penelitian ini terfokus pada deskripsi kemampuan berpikir intuitif
dalam matematika ditinjau dari Intelligence Quotient (IQ) siswa SMP Negeri 8
Purwokerto
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan fokus penelitian di atas, Tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini
Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan memberi masukan bagi dunia
pendidikan matematika. Beberapa manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara
lain:
1. Bagi Guru
Dapat dijadikan alat evaluasi terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan,
2. Bagi Sekolah
Dapat dijadikan referensi untuk melakukan bimbingan yang terkait dengan siswa
pembelajaran.
3. Bagi Peneliti
4. .Bagi Siswa
matematika.