Jurnal Payung
Jurnal Payung
Jurnal Payung
Abstrak
Salah satu kerajinan khas Aceh.yang dikembangkan untuk peningkatan ekonomi masayarakat adalah
sulaman benang emas pada Seuhap dan payung pengantin. Seuhap dan payung pengantin merupakan
salah satu perlengkapan set pelaminan yang selalu digunakan pada upacara adat. Pengabdian ini
dilakukan melalui metode pelatihan menyulam seuhap dan payung pengantin kepada 2 kelompok
usaha yang terdiri dari 24 dan penyampaian materi dan teknik pemasaran produk. Hasil pengabdian
telah mendesain 6 motif Aceh untuk seuhap dan payung pengantin, menghasilkan 10 buah seuhap dan
5 buah payung pengantin yang dapat digunakan sebagai pelengkap set pelaminan yang sudah dimiliki
kelompok PKK di Gampong Lamgapang. Dari hasil tersebut telah mengembangkan usaha baru yaitu
usaha penyewaan wadah Hantaran dan Payung Pengantin
Abstract
One of the Acehnese handicrafts developed to improve the community's economy is gold thread embroidery on
Seuhap and bridal umbrellas. Seuhap and bridal umbrellas are one of the aisle set equipment that is always
used at traditional ceremonies. This service is carried out through training in embroidering seuhap and bridal
umbrellas to 2 business groups consisting of 24 and delivering product marketing materials and techniques.
The results of the service have designed 6 Aceh motifs for seuhap and bridal umbrellas, resulting in 10 seuhap
and 5 bridal umbrellas that can be used as a complement to the aisle set already owned by the PKK group in
Gampong Lamgapang. From these results, it has developed a new business, namely the business of renting
delivery containers and bridal umbrellas
PENDAHULUAN
Aceh merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki aneka ragam
budaya dan karya seni yang menarik. Beberapa kerajinan sebagai budaya tradisional
banyak disenangi dan diproduksi di beberapa tempat di Aceh. Selain untuk
mengembangkan budaya yang telah ada, membuat kerajinan juga dapat
meningkatkan mata pencaharian masyarakat. Diantara sejumlah kerajinan yang
diproduksi, ada kerajinan yang masih mempertimbangkan bentuk dan ragam hias
tradisional dan ada juga yang telah dikembangkan sesuai dengan kebutuhan.
Salah satu kerajinan yang dikembangkan adalah sulaman benang emas pada
Seuhap dan payung pengantin khas Aceh. Sulaman benang emas adalah teknik
menghias permukaan kain dengan menggunakan benang emas untuk membuat
2459
hiasan yang bersambung (Wasia dalam Parida Rizkya, 2019:117). Selanjutnya
Wildati yang dikutip Gusti Utari, A. dkk (2014:2) sulaman benang emas adalah
membuat ragam hias pada kain tenunan polos dengan cara menempelkan benang
emas dengan tusuk balut. Motif yang digunakan adalah motif naturalis dan motif
dekoratif yang berbentuk garis sambung. Diantara bentuk penerapan sulaman
benang emas di Aceh berupa Seuhap dan payung pengantin.
Lamgapang merupakan salah satu gampong (kampung) yang terletak di
Kecamatan Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh yang
merupakan Gampong Binanan Universitas Syiah Kuala. Berdasarkan hasil data
survey awal, diketahui bahwa dari aspek geografis gampong ini sangat dekat dengan
perbatasan wilayah Kota Banda Aceh. Gampong tersebut saat ini memiliki beberapa
potensi, diantaranya produsen pensuplai kelapa gongseng yang digiling (bahasa Aceh:
u neulheeu), untuk cita rasa bumbu masak Kuah Beulangong (kuah kari kambing) di
kota Banda Aceh dan Aceh besar. Selain usaha u neulheeu, Gampong Lamgapang
memiliki usaha penyewaan pelaminan Aceh dan pakaian pengantin adat Aceh.
Selama ini pemasaran/jasa sewa kurang maksimal, terbatas hanya beberapa
warganya dan gampong tetangga yang menyewa terkendaka oleh ketersediaan set
pelaminan tersebut belum dilengkapi dengan dengan perangkat lainnya.
Agar pemasaran usaha tersebut berjalan lancar kiranya perlu dilengkapi
dengan perangkat pelaminan. Salah satunya payung pengantin dan seuhab (penutup
idang hantaran yang dijahit kasab). Diharapkan dengan adanya seuhap kiranya akan
memperlancar proses penyewaan, karena seuhap sering digunakan pada acara
perkawinan adat Aceh untuk menutup talam/idang hantaran pengantin, ataupun
digunakan sebagai penutup sange hidangan kenduri maulid yang dapat disewakan
secara terpisah dari pelaminan dan baju pengantin. Untuk itu perlu dibekali pelatihan
menjahit seuhap dan menghias payung pengantin motif Aceh sehingga mereka akan
dapat menghasilkan jahitan sehab dan payung pengantin dalam berbagai model. Hal
ini akan terwujud jika mereka dibekali dengan pelatihan menjahit agar dapat
memproduksi dalam jumlah yang banyak, sehingga akan terjadi peningkatan dalam
penghasilan keluarga.
METODE PELAKSANAAN
Pengabdian ini menggunakan metode pelatihan dan pendampingan kelompok.
Mitra yang terlibat pada kegiatan ini terdiri dari 2 kelompok (kelompok anggota
PKK, sulaman benang emas pada kelompok payung pengantin dan kelompok
seuhap). Kegiatan dilaksanakan pada 2 fokus kegatan pelatihan. Pelatihan sulaman
benang emas beranggotakan 2 kelompok untuk membuat seuhap dan payung
pengantin. Kelompok seuhap terdiri dari 16 orang dan kelompok payung pengantin
terdiri dari 8 orang. Peserta dilatih dengan mendemontrasikan dengan mengajarkan
keterampilan mendesain motif, memindahkan motif pada payung atau kain beludru
dan memasang pada papan pemindangan untuk memudahkan proses menyulam.
Proses pelatihan bersama instruktur dilakukan selama 4 minggu (8 kali pertemuan,
dan 3 jam untuk setiap pertemuan, baik pada kelompok menyulam kasap pada
payung pengantin dan pada seuhap. Diluar jadwal pelatihan tersebut para peserta
mitra melanjutkan latihan secara mandiri sehingga menghasilkan produk payung
2460
pengantin dengan sulaman benang emas dan seuhap yang bagus dan indah. Proses
pelatihan seuhap bersama tim pengabdian disajikan pada Gambar 1 dan 2, dan proses
menyulam kasap pada payung pengantin pada Gambar 3 dan 4.
2461
Gambar 5 Sosialisasi Kegiatan PKMBP
Sumber: Dokumen Pribadi
Kegiatan Pelatihan
Kegiatan pelatihan dilakukan selama 8 pertemuan (2x seminggu dalam waktu
3 jam per pertemuan). Pertemuan awal pelatihan membuat kerajinan seuhap pada
pertemuan pertama yang dilakukan tim adalah memberi materi/pengarahan langkah
membuat seuhap, memperkenalkan alat dan bahan yang digunakan,
mendemonstrasikan dan latihan menggambar motif. Menggambar pola pada kain
buludru yang dilakukan oleh peserta ibu kelompok PKK Lamgapang dilakukan
dengan cara menjiplak gambar desain motif yang sudah disiapkan menggunakan
kertas sebagai dasar pola, kertas karbon jahit, dan pensil. Praktik membuat seuhab
dilakukan dengan berkelompok, setiap kelompok terdiri dari dua orang. Setelah
selesai menggambar pola pada kain beludru, setiap kelompok menyiapkan kayu
pemindangan. Kayu pemindangan dipasang kain pada bidang persegi dengan
menggunakan paku payung sehingga berbentuk seperti meja yang beralaskan kain.
Selanjutnya kain beludru yang sudah digambar dibentangkan diatasnya dengan
2462
menggunakan jarum pentul. Pemasangan kain dilakukan sedemikian cermat,
sehingga terbentang ketat dan tidak ada kerutan pada kain.
2463
Gambar 9. Penyelesaian akhir Seuhap Gambar 10. Seuhap selesai pasang payet
Sumber: Dokumen Pribadi Sumber: Dokumen Pribadi
Gambar 11. Memindahkan motif pada payung Gambar 12. Menulam payung pengantin
Sumber: Dokumen Pribadi Sumber: Dokumen Pribadi
2464
Kegiatan pengabdian inin telah menghasilkan beberapa keterampilan bagi
kelompok mitra anggota PKK di Gampong Lamgapang. Peserta telah memiliki
keterampilan mendesai motif dan menjahit sulaman benang mas pada seuhap dan
payung pengantin. Namun hasil desain dan jahitan peserta berbeda-beda tingkat
kerapian, keluwesan sesuai dengan kemampuan, bakat yang dimiliki peserta. Bakat
adalah kemampuan dasar seseorang untuk belajar dalam waktu yang relative pendek
dibandingkan orang lain, namun hasilnya justru lebih baik. Bakat merupakan potensi
yang dimiliki oleh seseorang sebagai bawaan sejak lahir. Sedangkan Kesiapan pada
dasarnya kesediaan individu dalam melaksanakan suatu pekerjaan dan tindakan
dengan segala kondisi/keadaan yang dimiliki (Slameto, 2010:113).
Hasil pengabdian ini terjadi perubahan dalam perekonomian keluarga mtra.
Hal ini karena diantara peserta ada yang terus melanjutkan menyulam secara mandiri
sebagai pesanan/orderan. Peningkatan penghasilan juga terjadi pada kelompok
dengan bertambahnya terjadi penyewaan set pelamiman milik gampong yang juga
berpengaruh terhadap penghasilan kelompok. Selain disewakan, produk sulaman
benang emas juga dipasarkan secara langsung melalui pesanan, media Wash App,
Instagram @pelaminan_lamgapang, @ira_al_hasyim, Fatimah Online SHOP.
Harapannya melalui pelatihan ini akan memberikan hasil yang lebih baik, sehingga
akan mempunyai nilai jual yang tinggi dan dapat bersaing di pasar.
@lamgapang_pelaminan
@ira_al_hasyim
@rahmamakeup_henna
Fatimah Online SHOP
Gambar 14. Akun media pemasaran produk Seuhap, Payung Pengantin dan Pelaminan
Sumber: Dokumen Pribadi
SIMPULAN
Pengabdian Masyarakat Berbasai Produk telah selesai dilaksanakan dari
bulan April s.d Agustus 2021. Produk yang dihasilkan terdiri dari 10 set seuhap
beserta beserta kain pembungkus warna kuning, 5 payung pengantin khas Aceh. Hasil
tersebut menjadi tambahan perangkat pelaminan yang sudah ada di Gampong
Lamgapang dan dijadikan sebagai usaha mandiri Gampong. Para peserta pengabdian
sangat antusias dalam mengikuti kegiatan pelatihan menyulam seuhap dan payung
pengantin dengan benang emas. Pelatihan ini dapat meningkatkan keterampilan
peserta anggota PKK Gampong Lamgapang serta dapat mengembangkan suatu
usaha baru yang dapat dipasarkan secara pemesanan langsung atau melalui media
social WashApp atau Instagram. Diharapkan melaui pelatihan ini masyarakat terus
dapat meningkatkan produksinya dalam jumlah yang banyak sehingga dapat
meningkatkan ekonomi keluarga. Selain itu sebagaimana harapan kepala desa,
2465
nantinya dapat mewujudkan UMKM sebagai gampong kerajinan sulaman benang
emas.
DAFTAR PUSTAKA
Budi, Agus. 2009. Kompilasi Sejarah dan Budaya Aceh. Badan Arsip dan
Perpustakaan. Banda Aceh.
Gusti Utari, A., Wildati Utari, Yenni Idrus. 2014. “Studi tentang Sulaman Benang
Emas di Nagari Saniangbaka Kecamatan X Koto Singkarak Kabupaten Solok”
dalam Jurnal Jurusan PKK UNP.
Parida Rizkya. 2019. Kerajinan Sulaman Benang Emas Di Kecamatan Sungai
BeremasKabupaten Pasaman Barat.
(http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo.,
Putri Irayani, Fitriana, Aya Sophiana. 2021. “Usaha Kerajinan Menghias Sangee
dalam Menambah Pendapatan Keluarga di Desa Lhong Cut Kecamatan Banda
Raya Banda Aceh” dalam Jurnal Busana dan Budaya. Volume 1 No. 1. Program
Studi PKK FKIP Universitas Syiah Kuala.
http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JBB
Rahmawati. 2015. Pengembangan Desain Motif Sulaman Benang Emas di Desa
Lagang Kecamatan Mila Kabupaten Pidie. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala: Banda Aceh.
Slameto, (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta
2466