TMK - 3/PDGK4202 - Pembelajaran IPA Di SD
TMK - 3/PDGK4202 - Pembelajaran IPA Di SD
TMK - 3/PDGK4202 - Pembelajaran IPA Di SD
Dalam hal ini, evaluasi yang sering dipahami dalam dunia pendidikan yaitu sebatas
penilaian kemampuan akademik siswa saja. Adapun penilaian yang dilakukan guru
bisa secara formatif dan sumatif. Ketika penilaian telah selesai dilakukan, maka
evaluasi juga telah selesai dilaksanakan. Pemahaman tentang penilaian sebagai
evaluasi pembelajaran kurang tepat adanya. Hal ini dikarenakan pelaksanaan
penilaian yang dilakukan guru saat proses belajar hanya terbatas, yaitu mengenai
pencapaian tujuan pembelajaran sudah tercapai atau tidak.
Evaluasi pembelajaran tidak hanya berurusan pada nilai yang akan diukur
berdasarkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang telah diberikan
guru, tetapi evaluasi program juga akan mengkaji banyak faktor. Oleh karena itu,
evaluasi program sangat penting untuk diperkenalkan kepada seluruh guru, karena
evaluasi memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan mutu
pendidikan di Indonesia.
Sebelumnya, apa sih yang dimaksud dengan evaluasi? Evaluasi dimaknai sebagai
suatu riset dalam untuk menganalisis, mengumpulkan, serta menyajikan informasi
yang bermanfaat mengenai objek evaluasi tersebut. Evaluasi juga bisa dikatakan
sebagai penilaian, baik penilaian yang baik ataupun buruk.
Dalam kegiatan pembelajaran, ada beberapa prinsip yang menjadi pegangan untuk
seorang guru dalam evaluasi pembelajaran. Berikut penjelasannya.
1. Kontinuitas
Evaluasi yang dilakukan guru dalam kegiatan pembelajaran tidak hanya dilakukan
saat ujian tengah semester atau ketika akhir semester saja. Evaluasi pembelajaran
yang dilakukan guru bertujuan untuk melihat perubahan nilai yang didapatkan siswa
secara berkesinambungan. Sehingga, bisa dikatakan guru harus memastikan secara
seksama dan detail dalam menganalisis kemampuan siswa.
2. Komprehensif
Selain itu, guru juga harus memerhatikan aspek kognitif dan aspek afektif siswa. Jika
diperhatikan secara seksama, tidak jarang beberapa guru hanya fokus memerhatikan
aspek kognitif siswa saja, padahal kedua aspek tersebut sama penting dan berperan
besar dalam proses evaluasi pembelajaran siswa. Dalam hal ini, guru tidak hanya
dituntut untuk mengajarkan siswa untuk memahami suatu materi pembelajaran saja,
tetapi guru juga dituntut dalam membentuk karakter siswa, terutama dalam
mengajak siswa untuk bisa berpikir positif dan memiliki perilaku positif dalam proses
belajar. Bahkan, akan sangat bagus jika bisa bermanfaat dalam kehidupannya sehari-
hari. Oleh karena itu, evaluasi pembelajaran yang baik akan dilakukan guru dari
proses belajar siswa hingga hasil belajar.
3. Kooperatif
Proses evaluasi pembelajaran yang dilakukan guru memiliki beberapa elemen yang
berperan penting dalam perkembangan siswa, seperti dari kepala sekolah, guru wali
kelas, guru mata pelajaran, dan orangtua. Dengan sikap kooperatif yang ditunjukkan
oleh beberapa pihak tersebut, perkembangan siswa akan jauh lebih baik lagi.
Sehingga, bisa dikatakan bahwa komunikasi dan kerjasama merupakan unsur
penting dalam evaluasi pembelajaran siswa.
4. Objektif
Selain itu, penilaian hasil dalam evaluasi belajar siswa harus bersifat objektif. Bersifat
objektif berarti guru tidak memerhatikan faktor-faktor subjektif yang dapat
mempengaruhi hasil belajar, seperti guru memiliki hubungan khusus terhadap siswa,
ada faktor perasaan tidak tega atau hal-hal lain yang dapat mengubah pandangan
dan penilaian guru terhadap kemampuan siswa. Apabila siswa mendapatkan nilai
yang kurang baik, Anda harus memasukkan nilai tersebut dan memberikan catatan
yang dapat memotivasi siswa serta pemberitahuan kepada orangtua.
5. Praktis
Hal terakhir yaitu evaluasi pembelajaran bersifat praktis, berarti kegiatan tersebut
harus bisa menghemat biaya, waktu, dan tenaga guru. Praktis yang dimaksud seperti
dalam membuat instrumen penilaian. Dengan adanya prinsip tersebut, guru akan
lebih mudah dalam menyusun instrumen penilaian, dengan catatan instrumen
tersebut juga dapat digunakan oleh guru lain, tanpa menghilangkan esensi evaluasi
pembelajaran itu sendiri, terutama dalam mencapai tujuan kegiatan belajar.
Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Melakukan Evaluasi Program Pembelajaran
Jika Anda ingin melakukan evaluasi pembelajaran, tentu saja Anda harus memiliki
beberapa hal yang harus direncanakan agar hasil yang diperoleh lebih maksimal.
Berikut merupakan hal-hal yang harus diperhatikan guru dalam melakukan evaluasi
menurut Zinal Airifin dalam buku yang berjudul Evaluasi Pembelajaran: Prinsip,
Teknik, dan Prosedur.
1. Analisis Kebutuhan
Dalam hal ini, analisis yang dilakukan guru untuk membantu mereka dalam
mengidentifikasi kebutuhan dan mempermudah mereka dalam menentukan skala
prioritas pemecahannya. Analisis yang akan dilakukan guru seperti dalam
menentukan kebutuhan siswa, baik secara individu maupun kelompok.
Selain itu, guru juga harus menentukan tujuan penilaian. Tujuan penilaian tersebut
harus dirumuskan secara jelas dan tegas, karena berperan penting dalam
menentukan arah, ruang lingkup materi ajar, model pembelajaran yang akan
digunakan, serta karakter alat penilaian. Tujuan penilaian harus dirumuskan sesuai
dengan jenis penilaian yang akan dilakukan guru, seperti penilaian formatif, sumatif,
penempatan, atau diagnostik. Adapun rumusan dalam tujuan penilaian harus
memerhatikan domain hasil belajar siswa.
Guru harus mengidentifikasi kompetensi dan hasil belajar siswa sesuai dengan
kompetensi yang ada dalam kurikulum yang berlaku, yang dimulai dari standar
kompetensi, kompetensi dasar, hasil belajar siswa hingga indikator pembelajaran.
4. Menyusun Kisi-Kisi
Dalam hal ini, penyusunan kisi-kisi yang dipersiapkan guru yaitu terkait penilaian
yang relevan dengan materi pelajaran yang sudah disampaikan oleh guru kepada
siswa. Fungsi dari kisi-kisi tersebut yaitu sebagai pedoman untuk menulis soal atau
merakit soal dalam tes siswa. Kisi-kisi tersebut juga harus disusun berdasarkan
silabus, sehingga guru terlebih dulu harus menganalisis silabus sebelum menyusun
kisi-kisi.
5. Mengembangkan Draf Instrumen
Draf instrumen penilaian yang disusun guru bisa berupa tes maupun non-tes. Dalam
bentuk tes, berarti guru harus membuat soal dengan pertanyaan yang jelas dan
terfokus. Sedangkan dalam bentuk non-tes, guru dapat membuatnya dalam bentuk
angket, lembar observasi, kegiatan wawancara, dan studi dokumentasi.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui soal-soal yang perlu diubah, diperbaiki,
bahkan soal yang harus dibuang, serta soal mana yang baik untuk digunakan
selanjutnya. Soal yang baik merupakan soal yang sudah mengalami uji coba dan
revisi yang didasarkan atas analisis empiris dan rasional.
1. Aspek Penilaian
Aspek yang menjadi objek penilaian pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
a. Aspek sikap
Penilaian aspek sikap bertujuan untuk mendapatkan informasi deskriptif
tentang sikap/perilaku peserta didik.
b. Aspek pengetahuan
Penilaian aspek pengetahuan bertujuan untuk mengukur tingkat penguasaan
peserta didik terhadap pengetahuan yang diberikan.
c. Aspek keterampilan
Penilaian aspek keterampilan bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta
didik dalam mengimplementasikan pengetahuan yang diperolehnya dalam
memecahkan suatu permasalahan.
2. Prinsip Penilaian
Dalam melakukan penilaian, seorang tenaga pendidik dan unit satuan
pendidikan harus berpegang pada prinsip penilaian yang telah dirumuskan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu sebagai berikut.
3. Bentuk Penilaian
Jika ditinjau dari penyelenggara penilaian, ada tiga macam bentuk penilaian,
yaitu penilaian oleh tenaga pendidik, penilaian oleh unit satuan pendidikan, atau
penilaian oleh pemerintah. Untuk tahu perbedaan ketiganya, check this out!
4. Mekanisme Penilaian
Mekanisme penilaian adalah cara yang digunakan untuk melakukan penilaian
secara terintegrasi guna mencapai standar kompetensi lulusan. Adapun
mekanisme penilaian yang dilakukan oleh masing-masing pelaksana penilaian
adalah sebagai berikut.
a. Mekanisme penilaian oleh tenaga pendidik
5. Prosedur Penilaian
Prosedur penilaian meliputi penilaian aspek sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
6. Instrumen Penilaian
Instrumen penilaian dipisahkan menjadi tiga, yaitu instrumen penilaian oleh
pendidik, instrumen penilaian oleh unit satuan pendidikan, dan instrumen
penilaian oleh pemerintah.
1 Teknik awalan
2 Teknik tumpuan
4 Teknik mendarat
Skor maksimum
Keterangan
Penilaian unjuk kerja yang menggunakan skala penilaian memungkinkan penilai memberi nilai tengah
terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena pemberian nilai secara kontinum di mana pilihan
kategori nilai lebih dari dua. Skala penilaian terentang dari tidak sempurna sampai sangat sempurna.
Misalnya: 1 = tidak kompeten, 2 = cukup kompeten, 3 = kompeten dan 4 = sangat kompeten. Untuk
memperkecil faktor subjektivitas, perlu dilakukan penilaian oleh lebih dari satu orang, agar hasil
1. Teknik awalan
2. Teknik tumpuan
4. Teknik mendarat
Jumlah
Skor Maksimum 14
Keterangan penilaian:
1 = tidak kompeten
2 = cukup kompeten
3 = kompeten
4 = sangat kompeten
1). Jika seorang siswa memperoleh skor 26-28 dapat ditetapkan sangat kompeten
2). Jika seorang siswa memperoleh skor 21-25 dapat ditetapkan kompeten
3). Jika seorang siswa memperoleh skor 16-20 dapat ditetapkan cukup kompeten
4). Jika seorang siswa memperoleh skor 0-15 dapat ditetapkan tidak kompeten
B.
Pada bagian ini disajikan 3 contoh bentuk penilaian tes praktik, projek, dan portofolio untuk mata
pelajaran IPA dan Prakarya.Dengan melihat contoh-contoh ini diharapkan guru mampu menyusun
sendiri instrumen penilaian yang sesuai dengan indikator dari tiap-tiap KD mata pelajaran yang
mereka kembangkan.
Lembar Kerja 1
1. Potong kertas isap atau kertas tisu dengan ukuran4 x12 cm!
2. Gambarkan atau beri garis dengan spidol (atau pena)hitam 2 cm dari ujung kertas saring
tersebut!
3. Ambil beaker glass atau gelas bekas air mineral, isidengan air setinggi 1 cm!
Deskripsikan hasil pengamatanmu!
Buatlah prediksi: Apa yang akan terjadi pada garishitam tersebut,
setelah kertas tisu dicelupkanbeberapa saat ke dalam air?
1. Celupkan kertas tisu di air, dengan posisi garis berada sedikit di atas permukaanair!
InstrumenTes Praktik 1
No. Indikator Hasil Penilaian
3(baik) 2 (cukup) 1(kurang)
2 Deskripsi pengamatan
4 Melakukan praktik
Mempresentasikan hasil
5 praktik
Rubrik Penilaian
No Indikator Rubrik
NO 3
Memperkirakan ; Menjelaskan ;
Menceritakan ; Mengkatagorikan ;
Mencirikan ; Merinci ; Mengasosiasikan;
Membandingkan; Menghitung;
Mengkontraskan; Menjalin; Mendiskusikan;
Mencontohkan; Mengemukakan;
Mempolakan ; Memperluas ;
Menyimpulkan ; Meramalkan ; Merangkum
; Menjabarkan ; Menggali ; Mengubah ;
Mempertahankan ; Mengartikan ;
Menerangkan ; Menafsirkan ; Memprediksi
; Melaporkan ; Membedakan .
soal
1) Pada saat pagi hari, Ratna dan Desi sedang piket kelas. Kemudian mereka
membersihkan dan mengangkat meja kursi. Peristiwa yang dilakukan Ratna
juga Desi saat membersihkan dan mengangkat meja kursi termasuk...
a. Gaya c. Hobi
b. Akting d. Kesenangan
•