Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

kelompok 3

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kompetensi mengajar adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh semua
tenaga pengajar. Berbagai konsep dikemukakan untuk mengungkap apa dan bagaimana
kemampuan yang harus dikuasai oleh tenaga pengajar di berbagai tingkatan sekolah.
Misalnya, Gagne (1974) mengemukakan bahwa dalam kegiatan belajar mengajar,
terdapat 3 kemampuan pokok yang dituntut dari seorang guru yakni: kemampuan dalam
merencanakan materi dan kegiatan belajar mengajar, kemampuan melaksanakan dan
mengelola kegiatan belajar mengajar, serta menilai hasil belajar siswa. Disamping itu
penilaian dilakukan tidak hanya untuk mengungkapkan hasil belajar siswa dalam lingkup
ranah afektif dan psikomotor. Berdasarkan permasalahan diatas maka perlu tehnik-tehnik
penilaian pembelajaran baik test maupun nontest yang diharapkan mampu mengatasi
permasalahan yang ada sehingga hasil belajar siswa dapat dinilai sesuai dengan tuntutan
kompetensi dan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui hasil yang dicapai
oleh pendidik dalam proses pembelajaran adalah melalui evaluasi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian penilaian?
2. Apa saja fungsi penilaian?
3. Apa tujuan penilaian?
4. Apa saja prinsip penilaian?
5. Apa saja aspek yang dinilai?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian penilaian
2. Untuk mengetahui dan memahami fungsi penilaian
3. Untuk mengetahui dan memahami tujuan penilaian
4. Untuk mengetahui dan memahami prinsip penilaian
5. Untuk mengetahui dan memahami aspek yang dinilai

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penilaian
Istilah penilaian dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah evaluation, bukan
merupakan istilah baru bagi insan yang bergerak pada lapangan Pendidikan dan
pengajaran, dalam melaksanakan tugas profesionalnya, seorang guru tidak akan terlepas
dari kegiatan penilaian. Kedudukan penilaian sangat penting bagi penunaian tugas
keberhasilan pembelajaran. Pada akhir suatu program Pendidikan, pengajaran ataupun
pelatihan pada umumnya diadakan penilaian. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakan
suatu program Pendidikan, pengajaran ataupun pelatihan tersebut telah dikuasai oleh
pesertanya atau belum. Angka atau nilai tertentu biasanya dijadikan patokan (passing
grade) untuk menentukan penguasaan program tersebut. Sebab penilaian itu pada
hakikatnya tidak hanya dilakukan sesaat, tetapi harus dilakukan secara berkala dan
berkesinambungan.1
Disamping itu bukan hanya menaksir sesuatu secara parsial, melainkan harus
menaksir sesuatu secara menyeluruh yang meliputi proses dan hasil petumbuhan dan
perkembangan wawasan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dicapai orang
belajar. Penilaian merupakan kegiatan yang dilakukan guru untuk memperoleh informasi
secara objektif, berkelanjutan dan menyeluruh tentang proses dan hasil belajar yang
dicapai siswa, yang hasilnya digunakan sebagai dasar untuk menetukan perlakuan
selanjutnya. (Depdiknas, 2011)
Untuk dapat melaksanakan penilaian perlu melakukan pengukuran terlebih
dahulu, sedangkan pengukuran tidak akan mempunyai makna yang berarti tanpa
dilakukan penilaian. (Arikunto, 1987). Pengukuran dapat diartikan sebagai pemberian
angka kepada suatu karakteristik tertentu yang didasarkan pada aturan atau formulasi
yang jelas.2 Dengan demikian, inti dari penilaian adalah proses memberikan atau
menentukan hasil belajar berdasarkan suatu kriteria tertentu. Proses pemberian nilai
tersebut berlangsung dalam bentuk interpretasi yang diakhiri dengan pertimbangan.
B. Fungsi Penilaian
Dalam melaksanakan tugas mengajarnya, seorang guru berupaya untuk
menciptakan situasi belajar yang memungkinkan siswa dapat belajar, memotivasi,

1
Wiwik Setiawati, dkk, Buku Penilaian Berorientasi HOTS program peningkatan Kompetensi Pembelajaran
Berbasis Zonasi, 2018, hal, 5.
2
Zainul, A. & Nasoetion, N. 1993. Penilaian Hasil Belajar, Depdikbud:Pusat Antar Universitas.

2
mengajukan bahan ajar, serta menafsirkan hasil belajar siswa, serta mengambil Keputusan
kepentingan peningkatan efektivitas pengajaran yang akan datang. Fungsi penilaian
digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki kegiatan-kegiatan proses pembelajaran,
menentukan kenaikan kelas dan kelulusan, alat untuk meyeleksi, penempatan, dan alat
untuk memberikan motivasi belajar siswa. Fungsi penilaian harus mengarah kepada
tujuan-tujuan intruksional, umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar.
Perbaikan mungkin dapat dilakukan dalam hal tujuan intruksional, kegiatan belajar siswa,
strategi mengajar guru, dan dasar dalam menyusun laporan kemajuan siswa kepada orang
tuanya. Dalam laporan tersebut dikemukakan dan kecakapan belajar siswa dalam bentuk
nilai-nilai prestasi yang dicapainya.3
Dengan demikian, penilaian berfungsi pemantau kinerja komponen-komponen
kegiatan proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan yang diharapkan dalah proses
belajar mengajar. Fungsi evaluasi dapat dibedakan menjadi 2 yakni fungsi hasil belajar
dan fungsi evaluasi program pengajaran.
1. Fungsi evaluasi hasil belajar antara lain:
- Fungsi Formatif ialah evaluasi yang dilaksanakan pada final jadwal guru mengajar
untuk melihat Tingkat keberhasilan proses guru mengajar itu sendiri. Penilaian
formatif berorientasi pada proses, yang akan memperlihatkan gossip kepada guru
apakah jadwal atau proses guru mengajar masih perlu diperbaiki.
- Fungsi Sumatif ialah evaluasi yang dilaksanakan pada final unit jadwal,
contohnya evaluasi yang dilaksanakan pada final caturwulan, final semester atau
final tahun. Tujuan evaluasi ini ialah untuk mengetahui hasil yang dicapai oleh
para siswa, yakni seberapa jauh siswa telah mencapai kompetensi yang ditetapkan
dalam kurikulum. Penilaian ini berorientasi pada produk/hasil.
- Fungsi Diagnostik ialah evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui kelemahan-
kelemahan siswa serta faktor penyebabnya. Pelaksanaan evaluasi ini biasanya
bertujuan untuk keperluan bimbingan belajar, pengajaran remedial, menemukan
kasus-kasus, dll.
- Fungsi Selektif ialah evaluasi yang dilaksanakan dalam rangka
menyeleksi/menyaring. Memilih siswa untuk mewakili sekolah dalam lomba-
lomba termasuk jenis evaluasi selektif.
- Fungsi Motivasi ialah keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar menjamin kelangsungan dan memberikan arah
3
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006.

3
pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai. Dalam
motivasi belajar merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam
rangka pemenuhan harapan dan dorongan dalam hal ini adalah pencapaian tujuan.
2. Fungsi evaluasi program pengajaran
- Laporan untuk orangtua dan siswa
- Laporan untuk sekolah
- Laporan untuk Masyarakat
C. Tujuan Penilaian
Dalam pedoman penilaian Depdikbud (1994), dinyatakan bahwa tujuan penilaian
adalah untuk mengetahui kemajuan belajar siswa serta sekaligus memberi umpan balik
bagi perbaikan pelaksanaan kegiatan belajar. Lebih bersifat koreksi, bahwa tujuan
penilaian untuk mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan akan kesulitan belajar siswa,
sekaligus memberi umpan balik yang tepat. Penilaian secara sistematis dan berkelanjutan
untuk: menilai hasil belajar siswa di sekolah, mempertanggungjawabkan penyelenggaraan
Pendidikan kepada masyarakat, dan mengetahui mutu pendidikan di sekolah. (Kep.
Mendiknas No.012/U/2001).
D. Prinsip Penilaian
Sistem penilaian dalam pembelajaran, baik pada penilaian berkelanjutan maupun
penilaian akhir, hendaknya dikembangkan berdasarkan sejumlah prinsip sebagai berikut:
a. Menyeluruh
Penguasaan kompetensi/kemampuan dalam mata pelajaran hendaknya
menyeluruh, baik menyangkut standar kompetensi, kemampuan dasar serta
keseluruhan indikator ketercapaian, baik menyangkut domain
kognitif(pengetahuan), afektif(sikap, perilaku, dan nilai) serta
psikomotor(keterampilan) maupun menyangkut evaluasi proses dan hasil
belajar.
b. Berkelanjutan
Penilaian hendaknya dilakukan secara berkelanjutan(direncanakan dan
dilakukan terus menerus) guna mendapatkan gambaran yang utuh mengenai
perkembangan hasil belajar siswa sebagai dampak langsung maupun dampak
tidak langsung.
c. Berorientasi pada indikator ketercapaian
Sistem penilaian dalam pembelajaran harus mengacu pada indikator
ketercapaian yang sudah ditetapkan berdasarkan kemampuan

4
dasar/kemampuan minimal dan standar kompetensinya. Dengan demikian
hasil penilaian akan memberikan gambaran mengenai seberapa indikator
kemampuan dasar dalam suatu mata pelajaran yang telah dikuasai oleh siswa.
d. Sesuai dengan pengalaman belajar
Sistem penilaian dalam pembelajaran harus disesuaikan dengan
pengalaman belajarnya. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan
pendekatan tugas problem-solving maka evaluasi harus diberikan baik pada
proses (keterampilan proses) maupun produk/hasil melakukan problem-
solving.
E. Aspek– Aspek yang Dinilai
Sesuai dengan kemampuan dasar yang ingin dicapa , maka pengujian harus
mencakup:4
1) Proses Belajar , yaitu seluruh pengalaman belajar yang dilakukan siswa .
Contoh : Dalam membuat karya tulis , selain memanfaatkan kemampuan
mengetik dengan sepuluh jari juga harus mengetahui standar penulisan baku
Bahasa Indonesia , serta cara menformat dengan word processing sesuai
dengan aturan penulisan baku .
2) Hasil Belajar , yaitu ketercapain setiap kemampuan dasar , kognitif , afektif ,
maupun psikomotor , yang di peroleh siswa selama mengikuti kegiatan
pembelajaran tertentu : Contoh :
a) Untuk ranah kognitif : hendaknya mencakup empat jenis standar materi
yaitu: Fakta : antara lain : kemajuan teknologi , kebutuhan teknologi
informasi dan komunikasi disegala bidang kehidupan , efektifitas dan
efisiensi , teknologi yang semakin murah , masalah global , dll .
Misalnya : kebutuhan informasi untuk memasuki era global , kebutuhan
mengembangan sumber daya manusia Indonesia .
b) Konsep : antara lain : definisi , pengertian , hakikat .
Misalnya : apa yang disebut teknologi informasi , apa yang disebut
komunikasi , ap aitu internet , dll .
c) Prinsip : antara lain : rumus , dalil , paradikma .
Misalnya : (1) komunikasi merupakan kunci memasuki era global (2)
informasi merupakan kebutuhan setiap individu (3) kecepatan-kecepatan

4
Asep J, & Abdul H, Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta, 2008

5
merupakan variabel pokok di abad informasi , dan (4) networking harus
dijalin seluas-luasnya.
d) Prosedur : antara lain : berupa langka- langkah yang harus dikerjakan
secara urut.
Contoh : Dalam memahami teknologi informasi dan komunikasi perlu dari
pengetahuan dasar teknologi informasi, setelah itu baru operasi dasar dari
sistem operasi, kemudian baru aplikasi-aplikasi dari program yang
dibutuhkan, dan bagaimana memanfaatkan pengetahuan tersebut untuk
melakukan networking. Pada ranah psikomotor, di antaranya berupa
kegiatan yang berkait dengan proses pelaksanaan tugas-tugas yang
memerlukan keterampilan fisik. Sedangkan pada ranah afektif :
diantaranya mencakup hal hal yang berkaitan dengan motivasi, minat serta
kesungguhan dalam melakukan berbagai tugas, serta kedisiplinan dalam
mengikuti prosedur .

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asesmen merupakan kegiatan untuk mengungkapkan kualitas proses dan hasil
pembelajaran . banyak yang pencapuradukkan pengertian antra evaluasi (evaluation),
penilaian ( assessment ), pengukuran ( measurement ), dan tes ( test ), padahal
keempatnya memliki pengertian dan fungsi yang berbeda . Evaluasi adalah kegiatan
mengidentifikasi untuk melihat apakah suatu program yang telah direncanakan telah
tercapai atau belum , berharga atau tidak , dan dapat pula untuk melihat Tingkat
efisiensi pelaksanaanya . Evaluasi berhubungan dengan keputusan nilai ( value
judgement ), Penilaian ( assessmen ) adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan
beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar
siswa atau ketercapaian kompetensi ( rangkaian kemampuan ) siswa. Penilaian
menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang siswa .
Fungsi penilaian dibagi menjadi 2 yaitu fungsi evaluasi hasil belajar dan
fungsi evaluasi program pengajaran.
Tujuan adanya penilaian ini adalah untuk mengetahui kemajuan belajar siswa,
untuk perbaikan dan peningkatan kegiatan belajar siswa sekaligus memberi umpan
balik bagi perbaikan pelaksanaan kegiatan belajar.
Prinsip penilaian meliputi: menyeluruh, berkelanjutan, beorientasi pada
indikator ketercapaian dan sesuai dengan pengalaman belajar.
Aspek yang dinilai mencakup: Proses belajar dan hasil belajar
B. Saran
Dalam melaksanakan sebuah asesmen atau penilaian dalam pembelajaran
sebaiknya menggunakan Teknik yang disesuaikan dengan sasaran pembelajaran dan
harus benar-benar memenuhi kebutuhan peserta didik dan juga guru.

7
DAFTAR PUSTAKA
Wiwik Setiawati, dkk, 2018, Buku Penilaian Berorientasi HOTS program peningkatan
Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi.

Zainul, A. & Nasoetion, N. 1993. Penilaian Hasil Belajar, Depdikbud: Pusat Antar
Universitas.

Nana Sudjana. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya

Asep , J,& Abdul , H ( 2008 ) . Evaluasi pembelajaran . Yogyakarta .

Permendiknas No. 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai