Qodri Hasan - Leadership
Qodri Hasan - Leadership
Qodri Hasan - Leadership
HADITS
Qodri Hasan
Email: qodrihsn@gmail.com
Abstract: Leaders and leadership are two interrelated problems of daily life in
society, organization, nation and state. The development level of society,
organizations and nations and countries influenced by the leaders and leadership.
Islam itself as a religion rahmatan lil 'Alamin also put the issue of leaders and
leadership as one of the major issues in his teaching. In the Qur'an and Hadith
leadership gets a share of the discussion is not small, many verses of the Koran
and the hadiths of the Prophet who Membincang about leadership. In the Islamic
concept itself, leadership can be defined as a concept of interaction,
relationships, processes of authority, influence activities, directs and coordinates
both horizontally and vertically.
Pendahuluan
Manusia diciptakan oleh Allah Swt. ke muka bumi ini sebagai khalifah
(pemimpin), oleh sebab itu manusia tidak terlepas dari perannya sebagai
pemimpin yang merupakan peran sentral dalam setiap upaya pembinaan. Hal ini
telah banyak dibuktikan dan dapat dilihat dalam gerak langkah setiap organisasi.
Peran kepemimpinan begitu menentukan bahkan seringkali menjadi ukuran dalam
mencari sebab-sebab jatuh bangunnya suatu organisasi. Dalam menyoroti
pengertian dan hakekat kepemimpinan, sebenarnya dimensi kepemimpinan
memiliki aspek-aspek yang sangat luas, serta merupakan proses yang melibatkan
berbagai komponen di dalamnya dan saling mempengaruhi.
۳ : )ويسفك الدماء وحنن نسبح حبمدك ونقدس لك قال اىن اعلم ماال تعلمون )البقرة
1
Nizar, samsul, dkk, Kepemimpinan Pendidikan dalam Perspektif Hadits, (Jakarta: Kencana, 2019)
hal. 2-3
2
Syofriansida, Tafsir Maudhu’iy, (Yogyakarta: CV Budi utama, 2015) hal. 24
berfirman, “Dialah yang menjadikanmu sebagai khalifah-khalifah di bumi.” (al-
Faathir: 39). Abdur Razaq, dari Muammar, dan dari Qatadah berkata berkaitan
dengan firman Allah, “Mengapa Engkau hendak menjadikan di bumi orang yang
akan membuat kerusakan padanya.” Seolah-olah Allah memberitahukan kepada
para malaikat bahwa apabila di bumi ada makhluk, maka mereka akan membuat
kerusakan dan menumpahkan darah disana. Perkataan malaikat ini bukanlah
sebagai bantahan kepada Allah sebagaimana diduga orang, karena malaikat
disifati Allah sebagai makhluk yang tidak dapat menanyakan apa pun yang tidak
diizinkan-Nya. Ibnu Juraij berkata bahwa sesungguhnya para malaikat itu berkata
menurut apa yang telah diberitahukan Allah kepadanya ihwal keadaan penciptaan
Adam. Maka malaikat berkata, “Mengapa Engkau hendak menjadikan di bumi itu
orang yang akan membuat kerusakan padanya?” Ibnu Jarir berkata, “Sebagian
ulama mengatakan, „Sesungguhnya malaikat mengatakan hal seperti itu, karena
Allah mengizinkan mereka untuk bertanya ihwal hal itu setelah diberitahukan
kepada mereka bahwa khalifah itu terdiri atas keturunan Adam. Mereka berkata,
“Mengapa Engkau hendak menjadikan orang yang akan membuat kerusakan
padanya?” Sesungguhnya mereka bermaksud mengatakan bahwa di antara
keturunan Adam itu ada yang melakukan kerusakan. Pertanyaan itu bersifat
meminta informasi dan mencari tahu ihwal hikmah. Maka Allah berfirman
sebagai jawaban atas mereka, “Allah berkata, “Sesungguhnya Aku mengetahui
apa yang tidak kamu ketahui” yakni Aku mengetahui kemaslahatan yang baik
dalam penciptaan spesies yang suka melakukan kerusakan seperti yang kamu
sebutkan, dan kemaslahatan itu tidak kamu ketahui, karena Aku akan menjadikan
diantara mereka para nabi, rasul, orang-orang shaleh, dan para wali.3
وىو الذى جعلكم خلئف االرض ورفع بعضكم فوق بعض درجاة ليبلوكم ىف ما اتاكم ان ربك
١٦٥: )سريع العقاب وانو لغفور رحيم )االنعام
3
Muhammad Nasib ar-Rifa‟i, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Jilid I (Jakarta: Gema Insani Press,
1999), 103-105
(karunia) yang diberikan-Nya, sesungguhnya Tuhanmu sangat cepat memberi
hukuman dan sungguh Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (Al-An‟am: 165)
Kriteria-Kriteria Khalifatullah
a. Ilmu
َ z َرz َعz َّمzُ ثz اz َهzَّ لz ُكz َءz اz َمzسzْ َ أْلz اzَ مzَدz آzَ مzَّ لz َعzَو
zنzْ zِ إz اَل ِءz ٰ َهُؤz ِءz اz َمzسzْ zَ أz ِبz يz ِنz وzُ ئz ِبzَ ْنz أz َلz اzَ قzَ فz ِةz َكz اَل ِئz َمzْلz اzَ ىz لz َعz ْمz ُهzض
4
Ikhsan, sokhibul, Jurus Jitu Mendidik Anak, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2019) hal.42
Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya,
kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah
kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang
benar!"
Pada ayat yang lain, allah berfirman tentang kriteria khalifah yaitu dalam
surat an-nur ayat 55:
zِ zرzْ َ أْلz اz يz ِفz ْمz ُهz َّنzَ فzِ لzخzْ َz تzسzْ َzَ يz لzت
َ َz لzخzْ zَ تzسzْ z اz اz َمz َكzض
zف zَّ zلz اzاz وzُ لz ِمz َعz َوz ْمz ُكz ْنz ِمzاz وz ُنz َمz آz َنz يz ِذzَّلz اzُهَّللz اzَ دz َعzَو
zِ z اz َحzِلz اzص
z اz ًنzَ ْمz أz ْمz ِهz ِفzوzْ z َخz ِدzعzْ zَ بzنzْ z ِمz ْمz ُهzَ َّنz لzِّzَ دz بzَ ُيz لz َوz ْمzَ ُهzى ل َ َz تzرzْ z اz يz ِذzَّلz اz ُمz ُهzَنz يz ِدz ْمzَ ُهz لzن
ٰ zض zَّ zَ نz ِّكz َمzَ ُيz لz َوz ْمz ِهzِ لz ْبzَ قzنzْ z ِمz َنz يz ِذzَّلzا
َ z وz ُقzسzِ z اzَ فzْلz اz ُمz ُهz َكz ٰ َلِئz وzُ أzَ فzذ َكzَِ ٰ لzَ دzَ ْعz بz َرzَ فz َكzنzْ z َمz ۚ َوz اz ًئz ْيz َشz يz ِبz َنz وz ُكzرzِ zشzْ z اَل ُيz يzَ ِنzنz وz ُدz ُبzعzْ zَۚ ي
zن
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan
mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan
menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan
orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi
mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan
menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman
sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu
apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka
mereka itulah orang-orang yang fasik.
Pada ayat tersebut, jelas sekali Allah berjani akan menjadikan hamba-
hamba nya sebagai khalifah yang akan menguasai dan memimpin dunia. Tetapi
janji itu akan ditepatinya bagi manusia yang beriman dan beramal kebaikan.
Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa kriteria lain dari seseorang
khalifatullah adalah iman dan amal soleh.
ى ٰ z َوz َهzْلz اzعzِ z ِبzَ َّتz اَل تz َوzق zِّ z َحzْلz اz ِبzس zِ zرzْ َ أْلz اz يz ِفz ًةzَفz يzِ لz َخz َكzَ اz نzْ لz َعz َجz اz َّنzِ إz ُدz وz ُوz اzَ دz اzَي
zِ z اz َّنzلz اz َنz ْيzَ بz ْمz ُكzحzْ z اzَ فzض
َz مzوzْ َz يzاz وzسzُ zَ نz اz َمz ِبz ٌدz يz ِدz َشzب zٌ z اzَ ذz َعz ْمzَ ُهz لzِهَّللz اzلzِ z يz ِبz َسzنzْ z َعz َنz وzُّ لzض zَّ zِ ۚ إzِهَّللz اzلzِ z يz ِبz َسzنzْ z َعz َكzَّ لzض
zِ zَ يz َنz يz ِذzَّلz اzن zِ z ُيzَف
Diatas telah bahwa seseorang khalifah adalah siapa yang diberi kekuasaan
mengelola suatu wilayah, baik besar atau kecil. Cukup banyak ayat yang
menggambarkan tugas-tugas seorang khalifah. Namun, ada suatu yang bersifat
umum dan dianggap dapat mewakili sebagian besar ayat lain yang berbicara
tentang hal di atas, yaitu dalam surat al-haj ayat 41:
zِ z وzرzُ z ْعz َمz ْلz اz ِبzاz وzرzُ zَ َمz أz َوzَةz اz َكz َّزzلz اz اzَ ُوzتz آz َوzَ اَل ةzص
z اzوzْ z َهzَ نz َوzف zَّ zلz اzاz وz ُمz اzََ قz أzضzِ zرzْ َ أْلz اz يz ِفz ْمz ُهz اz َّنz َّكz َمzنzْ zِ إz َنz يz ِذzَّلzا
z ِرz وz ُمzُأْلz اz ُةzَ بz ِقz اz َعzِ هَّلِلz ۗ َوzرzِ z َكz ْنz ُمz ْلz اzنzِ zَع
(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi
niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat
ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah
kembali segala urusan.
Dari gambaran itu semua, seseorang yang diberi kedudukan oleh Allah
untuk mengelola sesuatu wilayah, ia berkewajiban untuk menciptakan suatu
masyarakat yang hubungannya baik dengan Allah, kehidupan masyarakatnya
harmonis, agama, akal dan budayanya terpelihara.5
5
Syofrianisda, Tafsir Maudhu’iy, (Yogyakarta: CV Budi utama, 2015) hal. 36-41
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Nasib ar-Rifa‟i, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Jilid I (Jakarta: Gema Insani
Press, 1999), 103-105
sokhibul Ikhsan, Jurus Jitu Mendidik Anak, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2019)
hal.42