Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Tugs Ayu Daniah Pancasila

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 3

Nama:Ayu Daniah

Nim : 21220004

PACASILA SEBAGAI ETIKA


POLITIK

Ringkasan

A. Pengertian Nilai,moral Dan norma

1.pengertian nilai

Nilai adalah sesuatu yang berharga, berguna, indah, memperkaya batin dan menyadarkan
manusia akan harkat, martabatnya. Nilai bersumber pada budi yang berfungsi mendorong
dan
mengarahkan sikap dan perilaku manusia. Nilai sebagai suatu sistem (sistem nilai)
merupakan
salah satu wujud kebudayaan, disamping sistem sosial dan karya.

Cita-cita, gagasan, konsep dan ide tentang sesuatu adalah wujud kebudayaan sebagai
sistem
nilai. Oleh karena itu, nilai dapat dihayati atau dipersepsikan dalam konteks kebudayaan,
atau
sebagai wujud kebudayaan yang abstrak. Manusia dalam memilih nilai-nilai menempuh
berbagai
cara yang dapat dibedakan menurut tujuannya, pertimbangannya, penalarannya, dan
kenyataannya.
Nilai sosial berorientasi kepada hubungan antarmanusia dan menekankan pada segi-segi
kemanusiaan yang luhur, sedangkan nilai politik berpusat pada kekuasaan serta pengaruh
yang
terdapat dalam kehidupan masyarakat maupun politik. Disamping teori nilai diatas, Prof.
Notonogoro membagi nilai dalam tiga kategori, yaitu sebagai berikut:
1) Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur manusia.
2) Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk melakukan aktivitas.
3) Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia. Nilai
kerohanian
dapat dirinci sebagai berikut:
a. Nilai kebenaran, yaitu bersumber pada unsur rasio manusia, budi dan cipta.
b. Nilai keindahan, yaitu bersumber pada unsur rasa atau intuisi.
c. Nilai moral, yaitu bersumber pada unsur kehendak manusia atau kemauan (karsa,
etika)
d. Nilai religi, yaitu bersumber pada nilai ketuhanan, merupakan nilai kerohanian yang
tertinggi dan mutlak. Nilai ini bersumber kepada keyakinan dan keimanan manusia.

2. Pengertian Moral
Moral berasal dari kata mos (mores) yang artinya kesusilaan, tabiat, kelakuan. Moral adalah
ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut tingkah laku dan perbuatan
manusia.
Seorang yang taat kepada aturan-aturan, kaidah-kaidah dan norma yang berlaku dalam
masyarakatnya ,dianggap sesuai dan bertindak benar secara moral. Jika sebaliknya terjadi,
pribadi
itu dianggao tidak bermoral.

3. Pengertian Norma
Kesadaran akan hubungan yang ideal akan menumbuhkan kepatuhan terhadap peraturan
atau norma. Norma adalah petunjuk tingkah laku yang harus dijalankan dalam kehidupan
sehari-
hari berdasarkan motivasi tertentu.

B. Pancasila sebagai moral

1. Arti Formal Moral Pancasila

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang telah disahkan sebagai dasar
Negara adalah merupakan kesatuan utuh nilai-nilai budi pekerti atau moral. Oleh karena itu
Pancasila dapat disebut sebagai moral bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia telah
menegara dalam
NKRI, dengan demikian Pancasila juga merupakan moral Negara, yaitu moral yag berlaku
bagi
Negara.

2.moral politic pancasila

Pancasila merupakan dasar Negara dan sekaligus ideologi bangsa, oleh sebab itu nilai-nilai
yang tersurat maupun yang tersirat harus dijadikan landasan dan tujuan mengelola
kehidupan
Negara, bangsa maupun masyarakat. Dengan kata lain nilai-nilai Pancasila wajib dijadikan
norma
moral dalam menyelenggarakan Negara menuju cita-cita sebagaimana dirumuskan dalam
alinea
IV Pembukaan Undang-undang Dasar 1945

C. Nilai Dasar, Nilai Instrumental dan Nilai Praksis.

Dalam kaitannya dengan penjabarannya, nilai dapat dikelompokkan kepada tiga macam,
yaitu nilai dasar, nilai instrumental dan nilai praksis
Mempuyai 3nilai yaitu
1.Nilai Dasar
2.Nilai instrumen
3.Nilai Praktis
D. Etika Politik dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
Pancasila
Nilai-nilai Pancasila bersifat universal yang memperlihatkan napas humanism, karenanya
Pancasila dapat dengan mudah diterima oleh siapa saka. Sekalipun Pancasila memiliki sifat
universal, tetapi tidak begitu saja dapat dengan mudah diterima oleh semua bangsa.
Perbedaannya
terletak pada fakta sejarah bahwa nilai-nilai secara sadar dirangkai dan disahkan menjadi
satu
kesatuan yang berfungsi sebagai basis perilaku politik dan sikap moral bangsa. Dalam arti
bahwa

Anda mungkin juga menyukai