Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Pulse Modulation

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

Pulse Modulation, yaitu modulasi informasi ke dalam sinyal carrier berupa pulsa.

Modulasi informasi ini mengubah salah satu dari karakteristik pulsa, yaitu amplitudo, lebar, atau posisi. Dalam buku Telecommunications, Hioki. Macam dari pulse modulation adalah: 1. Pulse Amplitude Modulation (PAM) : Amplitudo dari pulsa proporsional dengan amplitudo dari sinyal informasi. 2. Pulse-widht Modulation (PWM) : Jarak antar pulsa berubah-ubah sesuai dengan perubahan frekuensi sinyal pembawa. 3. Pulse Position (PPM) : Posisi pulsa berubah-ubah sesuai sudut phasa sinyal informasi. 4. Pulse Code Modulation (PCM) : Sinyal informasi dirubah menjadi bentuk pulsa dengan menggunakan metode coding 5. Delta Modulation (DM) : dikenal sebagai "slope" modulasi; pulsa sesuai dengan turunan dari amplitudo sinyal informasi.

Dari gambar diatas tidak dicantumkan tentang Pulse Code Modulation (PCM) dan Delta Modulation (DM). hal tersebut dikarenakan kedua hal tersebut akan dijelaskan lebih lanjut dalam tugas paper ini.

Pulse Code Modulation (PCM) PCM merupakan metode umum untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital. Dalam sistem digital, sinyal analog yang dikirimkan cukup dengan sampel-sampelnya saja Sinyal suara atau gambar yang masih berupa sinyal listrik analog diubah menjadi sinyal listrik digital melalui 3 tahap utama, yaitu : 1. Sampling proses pengambilan sample atau contoh besaran sinyal analog pada titik tertentu secara teratur dan berurutan. Frekuensi sampling harus lebih besar dari 2 x frekuensi yang disampling (sekurang-kurangnya memperoleh puncak dan lembah) [teorema Nyqust]. Hasil penyamplingan berupa PAM (Pulse Amplitude Modulation).

2. Quantisasi Proses menentukan segmen-segmen dari amplitudo sampling dalam level-level kuantisasi Amplitudo dari masing-masing sample dinyatakan dengan harga integer dari level kuantisasi yang terdekat. Masalah yang timbul yaitu nilai amplitudo terendah relatif lebih terkena noise karena level quantization tidak sama jaraknya. Solusinya adalah eknik PCM diperhalus dengan teknik nonlinear encoding, dimana teknik ini menggunakan jumlah step quantization yang lebih banyak untuk sinyal dengan amplitudo kecil, dan jumlah step quantization yang lebih sedikit untuk sinyal dengan amplitudo besar.

3. Pengkodean : proses mengubah (mengkodekan) besaran amplitudo sampling ke bentuk kode digital biner

Delta Modulation (DM) Modulasi Delta merupakan alternatif sederhana dari PCM yang hanya menggunakan 1 bit untuk proses encoding. Dengan hanya 1 bit maka ada dua keadaan yang dapat dikodekan. Pada DM hanya selisih antara nilai interval s(t) dan nilai didekatnya yang dikodekan. Konsekuensinya DM merupakan salah satu metode modulasi prediktif. sinyal pemodulasi s(t) dimasukkan pada input positif komparator. Sinyal prediksi X dimasukkan ke input pembalik komparator. Hasilnya sinyal prediksi membentuk suatu nilai ambang variable komparator switch. Jika s(t) > X maka keluaran komparator akan memberikan kondisi logika 1. Jika s(t) < X maka komparator memberikan kondisi logika 0. Keuntungan DM terhadap PCM yaitu implementasinya yang sederhana. Kekurangannya adalah PCM mempunyai karakteristik S/N yang lebih baik pada data rate yang sama.

Analog dan digital sebenarnya lebih kepada istilah dalam penyimpanan dan penyebaran data. Data Analog disebarluaskan melalui gelombang elekromagnetik (gelombang radio) secara terus menerus, yang banyak dipengaruhi oleh faktor pengganggu, sementara data digital adalah merubah data menjadi sederhana yaitu hanya terdiri dari 0 dan 1, yang akan lebih mudah untuk di sebarkan secara mudah tanpa terjadi gangguan. Contohnya, siaran televisi analog dan digital. Siaran analog kadang terganggu oleh cuaca, letak bangunan, dan penyebab lainnya, sementara siaran digital memiliki kualitas suara dan gambar yang lebih bagus, karena data-nya tidak mengalami gangguan saat dikirim ke TV penerima.

Anda mungkin juga menyukai