Lapres Integrator & Differensiator
Lapres Integrator & Differensiator
Lapres Integrator & Differensiator
LABORATORIUM ELDAS
“RANGKAIAN INTEGRATOR”
ABSTRAK
METODE PERCOBAAN
2.1 Data
R = 1 k
C = 100 nF
R = 1 k
C = 10 nF
4,00
0,010000 0,010000
100 4,00
0,040000 0,040000
250 4,00
0,020000 0,020000
500 4,00
0,001000 0,001000
1000 4,00
0,005000 0,005000
2000 4,00
0,000250 0,000250
4000 4,00
0,000100 0,000100
10000 3,96
0,000050 0,000050
20000 3,40
0,000025 0,000025
40000 2,18
0,000010 0,000010
100000 0,94
R = 10 k
C = 100 nF
0,020000 0,020000
500 1,7799
0,001000 0,001000
1000 0,6897
0,005000 0,005000
2000 0,1081
0,000250 0,000250
4000 0,0747
0,000100 0,000100
10000 0,0032
0,000050 0,000050
20000 0,0029
f (Hz) V p-p (volt) Periode T (s) Gambar Bentuk Gelombang
0,000025 0,000025
40000 0,0012
0,000010 0,000010
100000 0,0005
2.3 Evaluasi
1. Dari hasil percobaan anda, perbedaan apa yang dapat anda kemukakan dilihat dari
bentuk sinyal input dan output? Mengapa demikian? Jelaskan!
Terdapat perbedaan antara sinyal input dan sinyal output yang dihasilkan.
Pada sinyal input, bentuk sinyal yang dihasilkan berbentuk kotak. Sedangkan
pada sinyal output, pada percobaan pertama dan ketiga, bentuk sinyal yang
dihasilkan mengalami perubahan hingga pada frekuensi sebesar 100 kHz
berbentuk seperti garis lurus horizontal dan pada percobaan kedua, bentuk
sinyal yang dihasilkan juga mengalami perubahan hingga pada frekuensi
sebesar 100 kHz berbentuk segitiga. Hal ini dikarenakan rangkaian integrator
memiliki karakteristik mengintegralkan fungsi gelombang dari sinyal yang di-
input-kan sehingga apabila sinyal inputnya berbentuk kotak, sinyal output
yang dihasilkan akan berbentuk segitiga.
2. Dari hasil pengamatan anda terhadap amplitude input output untuk tiap frekwensi
pada percobaan integrator, adakah perbedaan? Kalau ada perbedaan, mengapa
demikian? Jelaskan!
Terdapat perbedaan antara amplitude input dan output pada rangkaian
integrator. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan pula antara tegangan output
dan tegangan input. Sehingga hal tersebut juga mempengaruhi perubahan
nilai amplitudenya.
3. Dari pertanyaan No.2, apa kesimpulan yang dapat anda kemukakan?
Besar amplitude dipengaruhi oleh besar tegangan output, dimana keduanya
saling berbanding lurus. Sehingga semakin besar tegangan outputnya, akan
semakin besar pula amplitudenya.
4. Bagaimana dengan periode input dan output tiap rangkaian? Apakah ada perbedaan?
Jelaskan!
Tidak ada perbedaan antara periode input dan periode output yang dihasilkan
pada tiap rangkaian. Hal ini dikarenakan nilai periode tidak dipengaruhi oleh
besar resistor dan kapasitor, melainkan dipengaruhi oleh nilai frekuensi.
Sebagaimana ditunjukkan secara matematis sebagai berikut.
1
T=
f
dimana f adalah frekuensi.
BAB III
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan pada Electronics Workbench, diperoleh
bahwa tegangan output dipengaruhi oleh besar resistor, kapasitor, frekuensi, dan periode.
Dimana frekuensi, resistor, dan kapasitor berbanding terbalik dengan tegangan output
yang dihasilkan. Sehingga semakin besar frekuensi, resistor, dan kapasitornya akan
semakin kecil tegangan output yang dihasilkan. Sedangkan besar periode berbanding
lurus dengan tegangan output yang dihasilkan. Sehingga semakin besar periodenya, akan
semakin besar pula tegangan outputnya.
Selain itu, tegangan output juga mempengaruhi besar amplitude, dimana keduanya
saling berbanding lurus. Sehingga semakin besar tegangan output nya, akan semakin
besar pula nilai amplitudenya.
Adapun bentuk gelombang output yang dihasilkan berbeda dengan gelombang
inputnya. Dimana pada percobaan pertama dan ketiga berubah hingga membentuk garis
lurus horizontal. Dan pada percobaan ketiga membentuk segitiga. Hal ini dipengaruhi
adanya perbedaan besar resistor dan kapasitor pada rangkaian. Juga terdapat perbedaan
bentuk gelombang pada masing-masing frekuensi seiring dengan menurunnya nilai
tegangan output.
3.2 Saran
Saat melakukan percobaan pada Electronics Workbench ini diharapkan sudah
mengetahui prosedur pemakaian dan pembacaan skala, sehingga dalam melakukan
percobaan tidak ada kebingungan dan kesulitan.
LAMPIRAN
Percobaan 1 (R = 1 k, C = 100 nF)
1. f = 100 Hz
2. f = 250 Hz
3. f = 500 Hz
4. f = 1 kHz
5. f = 2 kHz
6. f = 4 kHz
7. f = 10 kHz
8. f = 20 kHz
9. f = 40 kHz
10. f = 100 kHz
3. f = 500 Hz
4. f = 1 kHz
5. f = 2 kHz
6. f = 4 kHz
7. f = 10 kHz
8. f = 20 kHz
9. 40 kHz
10. 100 kHz
3. f = 500 Hz
4. f = 1 kHz
5. f = 2 kHz
6. f = 4 kHz
7. f = 10 kHz
8. f = 20 kHz
9. f = 40 kHz
10. f = 100 kHz
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
LABORATORIUM ELDAS
“RANGKAIAN DIFFERENSIATOR”
ABSTRAK
2.1 Data
R = 1 k
C = 100 nF
R = 1 k
C = 10 nF
4,00
100 0,010000 0,010000
0,01
4,00
t
V =V 0 e RC
Adapun pada bentuk gelombangnya terdapat perbedaan antara input dan output. Pada
gelombang input, bentuk gelombang yang dihasilkan adalah kotak. Sedangkan pada
gelombang output bentuk gelombang yang dihasilkan mengalami perubahan. Pada
percobaan pertama dan ketiga, bentuk gelombang output yang dihasilkan berubah hingga
pada frekuensi sebesar 100 kHz hampir membentuk sebuah kotak kembali. Sedangkan
pada percobaan kedua, perubahan bentuk gelombang output sampai frekuensi sebesar
100 kHz hanya berubah menjadi bentuk seperti gergaji. Hal ini dikarenakan ada
perubahan pada besar kapasitornya dimana pada percobaan pertama dan ketiga nilai
kapasitornya sebesar 100 nF, sedangkan pada percobaan kedua nilai kapasitornya sebesar
10 nF. Maka, dapat diketahui bahwa besar kapasitor juga mempengaruhi perubahan
bentuk gelombang output yang dihasilkan. Selain besar kapasitor, bentuk gelombang
output juga dipengaruhi oleh besar resistor, terlihat dari adanya sedikit perbedaan antara
percobaan pertama dan ketiga. Bentuk gelombang output pada masing-masing frekuensi
juga terdapat perbedaan seiring dengan berubahnya nilai tegangan output yang
dihasilkan.
2.3 Evaluasi
1. Dari hasil percobaan anda, perbedaan apa yang dapat anda kemukakan dilihat dari
bentuk sinyal input dan output? Mengapa demikian? Jelaskan!
Terdapat perbedaan antara sinyal input dan sinyal output yang dihasilkan.
Pada sinyal input, bentuk sinyal yang dihasilkan berbentuk kotak. Sedangkan
pada sinyal output, pada percobaan pertama dan ketiga, bentuk sinyal yang
dihasilkan mengalami perubahan hingga pada frekuensi sebesar 100 kHz
berbentuk kotak kembali dan pada percobaan kedua, bentuk sinyal yang
dihasilkan juga mengalami perubahan hingga pada frekuensi sebesar 100 kHz
berbentuk seperti gergaji.
2. Dari hasil pengamatan anda terhadap amplitude input output untuk tiap frekuensi
pada percobaan differensiator, adakah perbedaan? Kalau ada perbedaan, mengapa
demikian? Jelaskan!
Terdapat perbedaan antara amplitude input dan output pada rangkaian
differensiator. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan pula antara tegangan
output dan tegangan input. Sehingga hal tersebut juga mempengaruhi
perubahan nilai amplitudenya.
3. Dari pertanyaan No.2 apa kesimpulan yang dapat anda kemukakan?
Besar amplitude dipengaruhi oleh besar tegangan output, dimana keduanya
saling berbanding lurus. Sehingga semakin besar tegangan outputnya, akan
semakin besar pula amplitudenya.
4. Bagaimana dengan periode input dan output tiap rangkaian? Apakah ada perbedaan?
Jelaskan!
Tidak ada perbedaan antara periode input dan periode output yang dihasilkan
pada tiap rangkaian. Hal ini dikarenakan nilai periode tidak dipengaruhi oleh
besar resistor dan kapasitor, melainkan dipengaruhi oleh nilai frekuensi.
Sebagaimana ditunjukkan secara matematis sebagai berikut.
1
T=
f
dimana f adalah frekuensi.
BAB III
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan pada Electronics Workbench, diperoleh
bahwa tegangan output dipengaruhi oleh besar resistor, kapasitor, frekuensi, dan periode.
Dimana frekuensi, resistor, dan kapasitor berbanding lurus dengan tegangan output yang
dihasilkan. Sehingga semakin besar frekuensi, resistor, dan kapasitornya akan semakin
besar pula tegangan output yang dihasilkan. Sedangkan besar periode berbanding
terbalik dengan tegangan output yang dihasilkan. Sehingga semakin besar periodenya,
akan semakin kecil tegangan outputnya.
Selain itu, tegangan output juga mempengaruhi besar amplitude, dimana keduanya
saling berbanding lurus. Sehingga semakin besar tegangan output nya, akan semakin
besar pula nilai amplitudenya.
Adapun bentuk gelombang output yang dihasilkan berbeda dengan gelombang
inputnya. Dimana pada percobaan pertama dan ketiga berubah hingga pada frekuensi
sebesar 100 kHz membentuk kotak kembali. Dan pada percobaan ketiga membentuk
seperti gergaji. Hal ini dipengaruhi adanya perbedaan besar resistor dan kapasitor pada
rangkaian. Juga terdapat perbedaan bentuk gelombang pada masing-masing frekuensi
seiring dengan perubahan nilai tegangan output.
3.2 Saran
Saat melakukan percobaan pada Electronics Workbench ini diharapkan sudah
mengetahui prosedur pemakaian dan pembacaan skala, sehingga dalam melakukan
percobaan tidak ada kebingungan dan kesulitan. Selain itu, hendaknya praktikan teliti
dalam mengamati gelombang pada osiloskop.
LAMPIRAN
Percobaan 1 (R = 1 k, C = 100 nF)
1. f = 100 Hz
2. f = 250 Hz
3. f = 500 Hz
4. f = 1 kHz
5. f = 2 kHz
6. f = 4 kHz
7. f = 10 kHz
8. f = 20 kHz
9. f = 40 kHz
10. f = 100 kHz
3. f = 500 Hz
4. f = 1 kHz
5. f = 2 kHz
6. f = 4 kHz
7. f = 10 kHz
8. f = 20 kHz
9. f = 40 kHz
10. f = 100 kHz
3. f = 500 Hz
4. f = 1 kHz
5. f = 2 kHz
6. f = 4 kHz
7. f = 10 kHz
8. f = 20 kHz
9. f = 40 kHz
10. f = 100 kHz