Modul Ajar Geo Peta PJ SIG
Modul Ajar Geo Peta PJ SIG
Modul Ajar Geo Peta PJ SIG
B. Pemahaman Bermakna
Faedah peta yang ini cukup menolong dalam kehidupan setiap hari. Seperti yang diketahui,
di dalam peta bukan hanya terus-terusan memperlihatkan letak atau keadaan satu daerah saja,
tetapi bisa juga memperlihatkan atau menolong kamu dalam memperoleh data dari peta.
Tujuannya, faedah peta di kehidupan setiap hari ini dapat ketahui secara jelas dimana area yang
padat masyarakat dan masih jarang warganya atau jika kamu akan berpindah lokasi tinggal atau
ke kota lain. Penginderaan jauh memiliki fungsi untuk memperoleh informasi permukaan bumi
dari jarak tertentu, contoh terkait bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia,
fakta menariknya adalah umumnya karhutla dipicu oleh orang yang tidak bertanggung jawab
dengan sengaja membakar hutan untuk membuka lahan. Aksi ilegal ini diprediksi terjadi pada
saat musim kemarau karena akan sulit untuk membakar hutan dalam kondisi basah saat musim
hujan. Dari satelit penginderaan jauh, kita dapat turunkan informasi tingkat kekeringan lahan.
Dimana lahan yang kering ini jauh dari sumber air dan memiliki curah hujan rendah, dapat kita
berikan informasi sebagai peringatan dini daerah yang rawan terbakar. Sistem Informasi
Geografis (SIG) bermanfaat juga dibidang kesehatan dapat menentukan distribusi penderitan
suatu penyakit, pola atau sebaran pandemi penyakit dan penentuan lokasi unit-unit pelayanan
kesehatan beserta tenaga medisnya
C. Pertanyaan Pemantik
1. Dimanakah lokasi yang ditampilkan pada peta tersebut?
2. Bagaimanakah cara mempergunakan peta apabila kita berada di suatu lokasi yang tidak
kita ketahui?
3. Apakah anda sering memanfaatkan peta digital seperti google maps, google
earth,dsb dalam kehidupan sehari-hari?
4. Apakah kamu pernah menyaksikan berita di televisi yang menggambarkan terjadinya
gempa bumi di tanah air?
5. Bagaimana BMKG dapat mengetahui lokasi pusat gempa secara pasti? Mungkinkah para
ahli disebarkan di seluruh penjuru untuk mengetahui lokasi gempa tersebut?
D. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Alur Tujuan Pembelajaran : Menganalisis Jenis dan Fungsi Peta
Diferensiasi Pembelajaran:
Membaca dan Menggambar Peta (Gaya Belajar Visual dan Kinestetik):
Ari, Siti, Adly, Fachri
Memperbesar dan Memperkecil Skala (Gaya Belajar Audiotori dan Kinestetik):
Dimas, Zaki, Yasser, Naurah
Membuat VLOG Komponen Peta (Gaya Belajar Kinestetik):
Raihan, Fairuz, Fatah, Sekar
Membuat Mind Map Manfaat Peta (Gaya Belajar Audiotori dan Visual)
Carmelita, Annisa, Shain, Ayu
PENDAHULUAN (7 Menit)
1. Pembukaan dengan salam dan berdoa untuk memulai kegiatan pembelajaran, dan senam
taiso
2. Memeriksa kehadiran dan kesiapan peserta didik
3. Menyampaikan informasi tentang kompetensi, ruang lingkup materi, tujuan, manfaat,
langkah pembelajaran dan metode serta teknik penilaian yang akan dilaksanakan
4. Melakukan apersepsi dengan menayangkan tampilan peta rupa bumi Indonesia dan peta
tematik
5. Mengajukan pertanyaan pemantik yang mengaitkan dengan materi pembelajaran yang
akan dipelajari yaitu: dimanakah lokasi tersebut dan bagaimana cara kita mengetahui
dimanakah letak kita saat ini?
Kegiatan Inti (76 Menit)
1. Guru mengajak peserta didik untuk
Stimulation / (Simulasi Pemberian mengamati Peta Rupa Bumi Indonesia,
Rangsangan) Peta Tematik, Globe, denah dengan
materi terkait
2. Membentuk kelompok yang terdiri dari 4
(empat) anggota yang memiliki gaya
belajar yang heterogen
3. Melalui LKPD yang diberikan kepada
masing-masing kelompok peserta didik
Problem Statement / (Pertanyaan disajikan permasalahan geografi terkait
Identifikasi Masalah) dengan pemahaman peserta didik terkait
peta, komponen peta dan klasifikasi peta
4. Peserta didik mengamati LKPD dan
membaca materi pembelajaran melalui
sumber belajar yang relevan
5. Peserta didik mengkolaborasikan
pemahaman yang mereka miliki
mengenai materi pembelajaran yang akan
dipelajari dan LKPD yang akan mereka
Data Collection / (Pengumpulan Data) selesaikan. Guru memberikan
pendampingan seperlunya kepada
kelompok yang mengalami kesulitan atau
hambatan
6. Kegiatan awal dilakukan secara indoor
pada saat penyampaian materi awal dan
outdoor pada saat kegiatan penyelesaian
LKPD kelompok
7. Peserta didik menuliskan hasil diskusi dan
Data Processing / (Pengolahan Data)
kolaborasi kelompoknya di LKPD
8. Memberikan kesempatan peserta didik
untuk mempresentasikan hasil pekerjaan
kelompok dan memberikan tanggapan
Verification / (Pembuktian) kepada kelompok penyaji
9. Peserta didik yang tampil dibantu guru
menanggapi respon dari teman-temannya
yang bertanya
Generalization / (Menarik Kesimpulan / 10. Guru dan peserta didik membuat
Generalisasi) simpulan berdasarkan hasil diskusi
PENUTUP (7 Menit)
1. Atas kegiatan belajar yang telah dilalui, peserta didik bersama guru membuat refleksi dan
simpulan
2. Guru menyampaikan materi atau kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan
berikutnya
3. Mengingatkan peserta didik untuk selalu semangat dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran
4. Memberi apresiasi kepada peserta didik yang aktif dalam kegiatan pembelajaran 5. Guru
menutup dengan doa dan salam
E. Refleksi Guru
1. Selama dalam proses pembelajaran, guru mengajukan pertanyaan pengalaman peserta
didik yang menarik
2. Partisipasi peserta didik dalam pembelajaran senantiasa guru meakukan checking kembali
3. Jika terdapat kesulitan dan langkah perbaikan yang perlu dilakukan dalam pembelajaran,
guru senantiasa menanyakan hal tersebut kepada peserta didik
F. Pertanyaan Refleksi Peserta Didik
1. Silahkan identifikasi terkait tantangan dan hambatan dalam kegiatan pembelajaran yang
dialami!
2. Menurut pendapat kalian hal apa yang paling sulit dari kegiatan pembelajaran ini?
3. Untuk mengatasi permasalahan dalam kegiatan pembelajaran ini, hal apa yang akan kalian
lakukan?
4. Untuk memahami lebih mendalam terkait materi pembelajaran ini, upaya apa yang akan
kalian lakukan?
G. Kriteria Mengukur Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian peta dan menyimpulkan jenis peta
2. Peserta didik dapat membaca peta dan komponen peta
3. Peserta didik dapat menjelaskan manfaat dari suatu peta tematik sederhana
H. Proses Asesmen
a. Waktu Pelaksanaan : Akhir Kegiatan Pembelajaran
b. Bentuk Asesmen : Pertanyaan tertulis tes lisan/ kuis
Pertemuan Kedua
Alur Tujuan Pembelajaran : Melakukan Interpretasi Citra Penginderaan Jauh
PENDAHULUAN (10 Menit)
1. Guru memberi salam, memeriksa kehadiran dan kesiapan peserta didik serta kebersihan
lingkungan kelas
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, dan manfaat pembelajaran
3. Mengingatkan kepada peserta didik kembali terkait materi pembelajaran sebelumnya
4. Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan dipergunakan serta tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
5. Mengajukan pertanyaan pemantik yang mengaitkan dengan materi pembelajaran yang
akan dipelajari yaitu: bagaimana cara mengetahui dimana lokasi kita dulu dan saat ini
dan apa yang diketahui tentang penginderaan jauh?
Kegiatan Inti (70 Menit)
Stimulation / (Simulasi Pemberian 1. Guru mengajak peserta didik untuk
Rangsangan) mengamati Peta Rupa Bumi Indonesia,
Peta Tematik, Globe, Google Maps,
Google Earth dengan materi terkait
2. Guru memberikan terkait perbedaan
antara peta dan penginderaan jauh
3. Membentuk kelompok yang terdiri dari
6 (enam) anggota yang memiliki gaya
belajar yang heterogen
4. Melalui LKPD yang diberikan kepada
masing-masing kelompok peserta didik
disajikan permasalahan geografi terkait
Problem Statement / (Pertanyaan dengan pemahaman peserta didik terkait
Identifikasi Masalah) penginderaan jauh, komponen
penginderaan jauh dan interpretasi hasil
penginderaan jauh
5. Peserta didik mengamati LKPD dan
membaca materi pembelajaran melalui
sumber belajar yang relevan
6. Peserta didik mengkolaborasikan
pemahaman yang mereka miliki
mengenai materi pembelajaran yang
akan dipelajari dan LKPD yang akan
mereka selesaikan. Guru memberikan
Data Collection / (Pengumpulan Data) pendampingan seperlunya kepada
kelompok yang mengalami kesulitan
atau hambatan
7. Kegiatan awal dilakukan secara indoor
di dalam laboratorium komputer yang
berisi sarana dan prasarana pendukung
dalam kegiatan pembelajaran
8. Peserta didik menuliskan hasil diskusi
Data Processing / (Pengolahan Data)
dan kolaborasi kelompoknya di LKPD
8. Memberikan kesempatan peserta didik
untuk mempresentasikan hasil pekerjaan
kelompok dan memberikan tanggapan
Verification / (Pembuktian) kepada kelompok penyaji
9. Peserta didik yang tampil dibantu guru
menanggapi respon dari teman-
temannya yang bertanya
Generalization / (Menarik Kesimpulan / 10. Guru dan peserta didik membuat
Generalisasi) simpulan berdasarkan hasil diskusi
PENUTUP (10 Menit)
1. Atas kegiatan belajar yang telah dilalui, peserta didik bersama guru membuat refleksi
dan simpulan
2. Guru menyampaikan materi atau kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan
berikutnya
3. Mengingatkan peserta didik untuk selalu semangat dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran
4. Memberi apresiasi kepada peserta didik yang aktif dalam kegiatan pembelajaran 5.
Guru menutup dengan doa dan salam
I. Assesmen
1. Asesmen Formatif
a. Waktu Pelaksanaan : Saat KBM
b. Bentuk Asesmen : Pengamatan saat diskusi dan pertanyaan lisan
2. Asesmen Sumatif
a. Waktu Pelaksanaan : Akhir KBM
b. Bentuk Asesmen : Pertanyaan tertulis/ tes lisan
J. Remidial dan Pengayaan
1. Pengayaan
Dilakukan pada peserta didik dengan pencapaian tinggi dapat diberikan pengayaan
berupa kegiatan tambahan mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan peta dan
penginderaan jauh, komponen-komponen peta dan penginderaan jauh, dan unsur
interpretasi hasil penginderaan jauh.
2. Remidial
Dilakukan pada peserta didik yang belum memahami konten dengan baik sehingga
belum mencapai tujuan pembelajaran dengan baik
K. Refleksi Peserta Didik dan Guru
1. Refleksi Guru
a. Manajemen Kelas
b. Ketercapaian Kompetensi
2. Refleksi Peserta Didik
a. Hal apa yang paling berkesan bagi kalian dalam kegiatan pembelajaran kali ini?
b. Apakah ada hal lain yang berkesan?
c. Kesulitan apakah yang kalian temui dalam pembelajaran geografi?
d. Apakah kalian menemui kesulitan dalam memahami instruksi/ penugasan dalam
kegiatan pembelajaran kali ini?
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Pengertian Peta
Peta adalah gambaran konvensional dari permukaan bumi yang diperkecil sesuai
kenampakkannya dari atas. Peta umumnya digambarkan dalam bidang datar dan dilengkapi
dengan skala, orientasi, dan simbol-simbol. Dengan kata lain, peta adalah gambaran
permukaan bumi yang diperkecil sesuai dengan skala. Supaya dapat dipahami oleh pengguna
atau pembaca, peta harus diberi tulisan dan simbol-simbol.
2. Komponen Peta
1) Jenis-jenis skala
a) Skala Angka: Skala angka adalah skala yang menunjukkan perbandingan antara
jaka di peta dan jarak yang sebenarnya dengan angka, contohnya 1:500.000
dibaca setiap 1 cm pada peta mewakili 500.000 cm di lapangan.
b) Skala Garis: Skala garis/grafis adalah skala yang ditunjukkan dengan garis lurus
yang dibagi dalam beberapa ruas, dan setiap ruas menunjukkan dalam satuan
panjang yang sama.
a) Skala Verbal: Skala verbal adalah skala yang dinyatakan dengan kalimat atau
secara verbal. Skala yang sering ada di peta-peta tidak menggunakan satuan
pengukuran matrik, misalnya peta-peta di Inggris, contoh 1 inchi to 1 mile,
artinya adalah bahwa 1 inchi di peta menyatakan jarak 1 mil di lapangan. Skala
verbal biasanya digunakan oleh orang-orang Amerika dan Eropa.
2) Memperbesar dan Memperkecil Skala
a) Menghitung Skala
Untuk mengetahui skala pada suatu peta yang tidak tercantum, dapat dilakukan
dengan cara berikut:
1) Membandingkan dengan peta lain dengan syarat cakupan wilayahnya sama.
Keterangan :
d1 : Jarak pada peta yang sudah diketahui skalanya
d2 : jarak pada peta yang akan dicari P1 : penyebut
skala peta yang belum diketahui P2 : penyebut
skala peta yang akan dicari Contoh soal:
Perhatikan dua peta berikut. Jika diketahui jarak peta dan skala peta 1 seperti
pada gambar, berapakah skala peta 2?
Penyelesaian:
Diketahui :
P1 = 50.000
d1 = 4 cm
d2 = 2 cm
Ditanyakan :
P2?
Jawab:
P2 = (d1/d2) x P1
= ( 4/2) x 50.000
= (2) x 50.000
= 100.000
Jadi Skala Peta 2 adalah 1 : 100.00
2) Membandingkan suatu jarak horizontal di peta dengan jarak di lapangan
Contoh:
Jarak X dan Y pada peta adalah 8 cm, sedangkan jarak X dan Y di lapangan
adalah 4 km. Berapakah skala peta tersebut?
Penyelesaian:
Skala = jarak di peta /jarak sebenarnya
Berarti:
Skala = 8 cm / 4 km (samakan satuannya menjadi cm)
= 8 cm / 400.000 cm (masing-masing dibagi 8)
= 1 cm / 50.000 cm
= 1 / 50.000
Jadi skala peta nya adalah 1 : 50.000
3) Menghitung interval kontur
Untuk mengetahui skala peta pada peta topografi yang belum diketahui
skalanya kita juga bisa menghitungnya dengan cara berikut:
Keterangan:
Ci = Contour Interval (selisih antara dua garis kontur)
Contoh soal:
Diketahui peta kontur sebagai berikut:
Gambar 6. Pantograf
Sumber: https://dkemalasari.blogspot.com/2013/09/pantograf.html
3) Menggunakan mesin fotokopi
Mesin fotokopi dapat digunakan untuk memperbesar atau memperkecil peta.
g. Orientasi
Orientasi merupakan petunjuk arah pada peta yang menunjukan posisi dan arah suatu
titik atau wilayah, biasanya berbentuk tanda panah uang menunjuk ke arah utara.
Sumber: https://www.gurupendidikan.co.id/penginderaan-jauh
Berikut ini beberapa defenisi dari penginderaan jauh yang dikemukakan oleh para
ahli:
1) Pengideraan jauh ( remote sensing) adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi
tentang suatu objek, daerah atau fenomena dengan jalan analisis data yang diperoleh
melalui alat perekam (sensor) yang menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai
media perantaranya tanpa menyentuh objek tersebut (Lillesand dan Kiefer, 1979)
2) Penginderaan Jauh merupakan upaya untuk memperoleh, menemutunjukkan
(mengidentifikasi) dan menganalisis objek dengan sensor pada posisi pengamatandaerah
kajian (Avery, 1985).
3) Penginderaan jauh merupakan teknik yang dikembangkan untuk memperoleh dan
menganalisis informasi tentang bumi. Informasi itu berbentuk radiasi elektromagnetik
yang dipantulkan atau dipancarkan dari permukaan bumi (Lindgren, 1985).
Dari beberapa defenisi diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa Penginderaan jauh
adalah suatu teknik dan seni untuk memperoleh informasi objek dari jarak jauh tanpa kontak
langsung dengan objek, gejala atau daerah yang akan dikaji dengan menggunakan sensor.
2. Komponen-Komponen Penginderaan Jauh
Penginderaan jauh merupakan suatu sistem yang melibatkan banyak komponen yang
saling terkait. Adapun komponen-komponen penginderaan jauh sebagai berikut: a. Energi
Kegiatan penginderaan jauh membutuhkan sumber energi agar objek dapat direkam
dengan baik oleh sensor. Ada dua energi yang umum digunakan dalam dalam
penginderaan jauh. Kedua energi itu adalah sebagai berikut:
1) Sumber energi aktif (dengan cahaya buatan)
Yang dimaksud dengan sumber tenaga aktif adalah sumber tenaga yang berasal dari
radar yang aktif pada saat pengambilan objek. Biasanya wujud dari cahaya ini adalah
berbentuk kilatan yang cepat dan berbentuk gelombang elektromaknetik.
2) Sumber energi pasif (cahaya matahari)
Tenaga pasif ini bersumber dari sinar matahari yang masuk kepermukaan bumi. Jumlah
tenaga matahari yang mencapai bumi dipengarui oleh waktu, lokasi dan kondisi cuaca.
Jumlah tenaga yang diterima siang hari lebih banyak dibandingkan dengan pagi atau
sore hari.
b. Atmosfer
Energi yang masuk ke permukaan bumi tidak seluruhnya sampai, tapi hanya sebagian
kecil masuk ke permukaan bumi. Energi tersebut dihambat oleh atmosfer melalui
serapan, dipantulkan dan diteruskan. Tidak semua spektrum gelombang elektromagnetik
dapat sampai di permukaan bumi, karena dalam atmosfer ada proses pembauran dan
penyerapan. Penyerapan dilakukan oleh molekul atmosfer, sedangkan spektrum
gelombang elektromagnetik yang dapat mencapai bumi disebut dengan jendela atmosfer.
Panjang gelombang yang paling banyak digunakan dalam penginderaan jauh adalah
sebagai berikut:
1) Spektrum gelombang cahaya tampak (visible), yaitu spektrum gelombang cahaya yang
mempunyai panjang gelombang antara 0,4 µm – 0,7 µm.
2) Spektrum gelombang cahaya inframerah, yaitu spektrum gelombang cahaya yang
memiliki panjang gelombang antara 0,7 µm – 1,0 µm.
3) Spektrum gelombang mikro, yaitu spektrum gelombang yang mempunyai panjang
gelombang antara 1.0 µm – 10 µm.
c. Objek
Objek adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran dalam penginderaan jauh. Objek
meliputi atmosfer, biosfer, hidrosfer dan litosfer. Setiap objek memantulkan panjang
gelombang tertentu sehingga dapat memiliki kenampakan yang berbeda pada sensor.
Sebagai contoh, objek yang tampak lebih cerah adalah objek yang memancarkan lebih
banyak energi ke sensor. Ada empat variasi yang dapat digunakan untuk membedakan
suatu objek, yaitu:
1) Variasi spektral adalah variasi pantulan atau pancaran gelombang elektromagnetik
akibta perbedaan panjang gelombang. Umumnya variasi ini terdapat pada spektrum
gelombang tampak, contohnya warna suatu objek.
2) Variasi spasial adalah variasi pantulan atau pancaran gelombang elektromagnetik
akibat perbedaan bentuk, ukuran dan tekstur suatu objek.
3) Variasi temporal adalah variasi pantulan atau pancaran gelombang elektromagnetik
akibat fungsi waktu, bisa harian atau musiman. Variasi ini dapat digunakan untuk
mengenal tumbuhan.
4) Variasi polarisasi adalah variasi pantulan atau pancaran gelombang elektromagnetik
akibat polarisasi. Polarisasi terjadi ketika gelombang elektromagnetik sebagai
gelombang transversal mengalami penyerapan sesuatu arah polarisasinya. Umumnya,
variasi ini terjadi pada spektrum gelombang mikro.
d. Wahana
Wahana adalah kendaraan yang berfungsi untuk meletakkan sensor saat dilakukan proses
perekaman. Merekam objek permukaan bumi bisa dilakukan di angkasa maupun di luar
angkasa. Wahana yang digunakan di penginderaan jauh di antaranya balon udara,
pesawat terbang, pesawat ulangalik,dan satelit. Setiap jenis kendaraan memiliki kerincian
objek yang berbeda. Pesawat terbang memiliki kerincian objek yang dapat terus
ditingkatkan karenapesawat dapat terbang pada ketinggian yang berbeda, sedangkan
satelit memiliki kerincian objek yang bergantung pada pixel karena ketinggian wahana
satelit sudah ditentukan. Wahana di angkasa dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok,
yaitu:
1) Pesawat terbang rendah sampai medium (Low to medium altitude aircraft), dengan
ketinggian antara 1000 meter sampai 9000 meter dari permukaan bumi. Citra yang
dihasilkan ialah citra foto (foto udara).
2) Pesawat terbang tinggi (high altitude aircraft), dengan ketinggian sekitar 18.000 meter
dari permukaan bumi. Citra yang dihasilkan yaitu foto udara dan multispectral
scanners data.
3) Satelit, dengan ketinggian antara 400 km sampai 900 km dari permukaan bumi. Citra
yang dihasilkan ialah citra satelit.
e. Sensor
Sensor adalah benda yang digunakan untuk melacak, mendeteksi dan merekam
objekobjek di alam dalam jangkauan tertentu. Sensor ini bekerja dengan cara merekam
gelombang elektromagnetik yang dipantulkan oleh permukaan bumi.
Beberapa kemampuan dasar yang dimiliki suatu sensor yang dapat digunakan untuk
mengenali suatu objek atau fenomena adalah sebagai berikut:
1) Resolusi spasial adalah kemampuan suatu sensor untuk menbedakan objek yang
kecil.
Semakin kecil objek yang direkam sensor, semakin baik resolusi spasialnya.
2) Resolusi spektral adalah kemampuan sensor untuk merekam rentang panjang
gelombang tertentu. Semakin baik resolusi spektral suatu sensor semakin panjang
gelombang yang direkam.
3) Resolusi radiometrik yaitu kemampuan sutau sensor untuk membedakan objek
berdasarkan perbedaan sifat pemantulan atau pancaran gelombang
elektromagnetiknya.
4) Resolusi termal adalah kemampuan suatu sensor untuk mengenali objek berdasarkan
perbedaan suhu.
Berdasarkan proses perekamannya ada dua jenis sensor, yaitu:
1) Sensor fotografik
Sensor yang digunakan sistem fotografik adalah kamera. Cara kerja sensor ini
berdasarkan pantulan tenaga dari objek. Sedangkan detektornya adalah film sehingga
sensor fotografik menghasilkan foto. Sensor fotografik yang dipasang pada pesawat
udara menghasilkan citra yang disebut foto udara, sedangkan sensor fotografik yang
dipasang di satelit sering disebut citra satelit
2) Sensor non fotografik
Sensor elektromaknetik/elektronik ini digunakan pada sistempenginderaan jauh
nonfotografik karena proses perekaman objek tidakberdasarkan pembakaran, tetapi
berdasarkan sinyal elektronik yang dipantulkan atau dipancarkan dan direkam oleh
detektor. Detektor untuk sensor ini adalah pita magnetik dan proses perekamannya
didasarkan pada energi yang dipantulkan atau dipancarkan. Sensor elektronik
yangdirekam pada pita magnetik selanjutnya diproses menjadi data visual (citra) dan
data digital dengan menggunakan komputer.
f. Perolehan data
Perolehan data dapat dilakukan dengan cara manual yaitu dengan caramenginterpetasi
foto udara secara visual dan cara numerik atau digital, yaitu dengan cara menggunakan
data digital melalui komputer.
g. Pengguna data
Pengguna data adalah orang atau lembaga yang memakaidatapenginderaan jauh. Data
penginderaan jauh dapat dimanfaatkandalamberbagai bidang. Data penginderaan jauh
yang memiliki kerincian dankeandalan sangat dibutuhkan oleh pengguna data.
Untuk lebih jelas tentang sistem dan komponen penginderaan jauh silahkan kalian lihat
gambar berikut:
Gambar 11. Perbandingan Foto Udara Pankromatik Berwarna dan Hitam Putih
Sumber : https://www.gurugeografi.id
b) Foto ortokromatik
Foto ortokromatik yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan spectrum tampak
dari saluran biru hingga sebagian hijau (0,4 - 0,56 mikrometer). Cirinya banyak
objek yang bisa tampak jelas. Foto ini bermanfaat untuk studi pantai karena filmnya
peka terhadap objek di bawah permukaan air hingga kedalaman kurang lebih 20
meter.
Gambar 12. Foto Udara Ortokromatik
Sumber: https://andimanwno.wordpress.com
c) Foto ultraviolet
Foto ultraviolet yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum ultra violet
dekat dengan panjang gelombang 0,29 mikrometer. Cirinya adalah mudah untuk
mengenali beberapa objek karena perbedaan warna yang sangat kontras. Kelemahan
dari citra foto ini adalah tidak banyak informasi yang dapat disadap. Foto ini sangat
baik untuk mendeteksi tumpahan minyak di laut, membedakan atap logam yang
tidak dicat, jaringan jalan aspal, batuan kapur juga untuk mengetahui, mendeteksi,
dan memantau sumber daya air.
8) Situs
Situs adalah tempat kedudukan suatu objek dengan objek lain di sekitarnya. Situs
bukan merupakan ciri objek secara langsung tetapi dalam kaitannya dengan
lingkungan sekitar. Contohnya pola pemukiman yang memanjang sejajar dengan
jalan.
9) Asosiasi
Asosiasi diartikan sebagai keterkaitan antara objek satu dengan objek lain. Adanya
Objek 2
keterkaitan itu, maka terlihatnya suatu objek sering merupakan petunjuk bagi objek
lain. Contohnya stasiun kereta berasosiasi dengan rel kereta di sekitarnya.
Contoh:
Foto Udara dengan skalaGambar
1:25.00016. Foto Udara
Sumber: https://andimanwno.wordpress.com/tag/inderaja/
Hasil interpretasi:
Objek Rona Warna Bentuk Ukuran Tekstur Bayangan Pola Situs Asosiasi
Objek Cerah Abuabu Persegi 2 x 1 Kasar Ada Teratur Jalan Jalan
1 cn
Objek Gelap Abuabu Huruf 0,1 x 5 Halus Ada Teratur Jalan Gedung
2 gelap L cm Perkantoran
3 1
11
10
LAMPIRAN: LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (Pertemuan 2)
Gambar 2
No Objek Unsur Interpretasi
1 Rona :
Warna :
Bentuk :
Ukuran :
Tekstur :
Pola :
Bayangan :
Situs :
Asosiasi :
2 Rona :
Warna :
Bentuk :
Ukuran :
Tekstur :
Pola :
Bayangan :
Situs :
Asosiasi :
3 Rona :
Warna :
Bentuk :
Ukuran :
Tekstur :
Pola :
Bayangan :
Situs :
Asosiasi :
4 Rona :
Warna :
Bentuk :
Ukuran :
Tekstur :
Pola :
Bayangan :
Situs :
Asosiasi :
5 Rona :
Warna :
Bentuk :
Ukuran :
Tekstur :
Pola :
Bayangan : Situs
: Asosiasi
:
6 Rona :
Warna :
Bentuk :
Ukuran :
Tekstur :
Pola :
Bayangan : Situs
: Asosiasi
:
7 Rona :
Warna :
Bentuk :
Ukuran :
Tekstur :
Pola :
Bayangan : Situs
: Asosiasi
:
8 Rona :
Warna :
Bentuk :
Ukuran :
Tekstur :
Pola :
Bayangan : Situs
: Asosiasi
:
LAMPIRAN : ASESMEN
PERTEMUAN 1
No Materi Indikator Soal Level Kognitif No Bentuk Soal Kunci Jawaban dan Penjelasan
Soal
1 Pengertian Peta Peserta didik dapat C1 1 Dalam menganalisis fenomena geosfer, ilmu Geografi Jawaban: A
menjelaskan (mengingat) sangat membutuhkan pemanfaatan peta didalamnya. Peta merupakan gambaran berbagai mancam
pengertian peta Peta dalam keilmuan geografi dikenal sebagai….. fenomena geosfer yang berada diatas
A. Gambaran permukaan bumi pada sebuah bidang permukaan bumi pada sebuah bidang datar.
datar yang diperkecil menggunakan skala tertentu Dikarenakan berbagai macam fenomena
B. Gambaran permukaan bumi beserta fenomena alam
geosfer sangat kompleks dan sangat luas
C. Gambaran permukaan bumi pada sebuah tiruan bumi
yang berbentuk bulat gambaran tersebut diperkecil mempergunakan
D. Gambaran berbagai macam fenomena alam yang ada skala tertentu dengan generalisasi beberapa
di permukaan bumi fenomena sesuai dengan kemampuan skala
E. Gambaran fenomena geosfer pada bidang lengkung tersebut sehingga menghasilkan informasi
yang dapat dengan mudah dipahami oleh para
pengguna peta.
2 Komponen Peta Peserta didik dapat C3 2 Suatu hari Zaidan mendapatkan peta suatu wilayah dari Jawaban: C
menyebutkan (menerapkan) ayahnya. Namun Zaidan mengalami kebingungan untuk Inset merupakan salah satu unsur dalam peta
komponen peta mengetahui di wilayah manakah peta tersebut. Untuk yang berisikan informasi mengenai daerah
berdasarkan mengetahui dimanakah wilayah tersebut berada yang dipetakan pada satuan wilayah yang
kegunaannya sebaiknya Zaidan melihat….. lebih luas.
A. Legenda
B. Simbol
C. Inset
D. Lettering
E. Garis Astronomis
3 Klasifikasi Peta Peserta didik C2 3 Berdasarkan isinya Peta Topografi termasuk kedalam Jawaban: A
mampu memahami (memahami) jenis peta….. Berdasarkan isi peta dibedakan menjadi dua
klasifikasi dari a. Umum (2) yaitu:
b. Korografi 1. Peta umum: merupakan peta yang
suatu peta
c. Dunia menampilkan informasi kenampakan di
d. Khusus bumi secara umum/ tanpa dipilah. Contoh:
e. Tematik Peta Topografi, Peta Rupa Bumi, Peta
Korografi.
2. Peta Tematik/ Peta Khusus: merupakan peta
yang menampilkan informasi kenampakan
di bumi secara khusus/ selektif bergantung
kebutuhan informasi yang diperlukan.
Contoh: Peta Geologi,
Peta Jaringan Jalan, Peta Kontur, Peta
Daerah Aliran Sungai, Peta Kepadatan
Penduduk, dll.
4 Skala Peta Peserta didik dapat C4 4 Kota A dan Kota B tergambar pada sebuah peta dengan Jawaban : D
menganalisis (menganalisis) kontur interval 60 meter sejauh 25 cm. Apabila peta Diketahui =
besaran skala peta tersebut mengalami perbesaran skala sebesar 2x maka CI = 56 m
berdasarkan kontur berapakah skala yang dihasilkan pada peta terbaru…. JP = 25 cm
a. 1 : 180.000 S2 = 2x S1
interval Ditanyakan = S2 = .....
b. 1 : 120.000
c. 1 : 75.000
d. 1 : 60.000
e. 1 : 500.000
𝑆 = 60 𝑥 2000
𝑆 = 120.000
Perbesaran 2x lipat sehingga =
𝑆1
𝑆2 =
2
120.000
𝑆2 =
2
𝑆2 = 60.000
5 Membandingkan Peserta didik dapat C5 5 Diketahui terdapat ilustrasi dua buah peta sebagai berikut Jawaban: C
Skala Peta mengevaluasi (mengevaluasi) Berdasarkan ilustrasi tersebut maka hal yang
dampak yang terjadi adalah:
dihasilkan akibat Jarak sebenarnya di kedua peta tersebut
perubahan skala tidak mengalami perubahan
peta Jarak pada peta X lebih kecil dari peta Y
Peta X mengalami perbesaran menjadi peta
Y
Informasi yang ditampilkan oleh peta Y
lebih kompleks dibanding peta X
Skala Peta X lebih kecil ibanding
d Peta Y
Berdasarkan ilustrasi tersebut maka simpulan yang tepat
adalah……
a. Luas peta X sama dengan pe ta Y
b. Skala peta X lebih besar daripada peta Y
c. Skala peta X mengalami perbesaran
d. Jarak sebenarnya titik A ke B pada peta Y lebih
besar
e. Jarak sebenarnya titik A ke B pada peta X lebih
besar
PERTEMUAN 2
No Materi Indikator Soal Level Kognitif No Bentuk Soal Kunci Jawaban dan Penjelasan
Soal
1 Penginderaan Jauh Peserta didik dapat C1 (mengingat) 1 Pengertian pengindraan jauh menurut Lillesand Jawaban: A
mengklasifikasikan dan Kiefer adalah …. Pengertian pengindraan jauh menurut
Penginderaan Jauh a. ilmu atau seni untuk mendapatkan informasi tentang Lillesand dan Kiefer, pengindraan jauh adalah
objek melalui analisis data yang diperoleh dengan ilmu dan seni untuk mendapatkan informasi
berdasarkan
suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek
pendapat para ahli tentang suatu objek, daerah, atau fenomena
b. ilmu yang mempelajari objek dengan menggunakan
alat tertentu melalui analisis data
c. aktivitas untuk mendapatkan, mengidentifkasi, dan yang diperoleh dengan suatu alat tanpa
menganalisis objek dengan jalan menggunakan kontak langsung dengan objek,
daerah, atau fenomena yang
sensor pada posisi pengamatan arah kajian dikaji.
d. teknik untuk mendapatkan dan analisis tentang bumi
e. perolehan informasi tentang bumi dengan
menggunakan sensor tanpa menyentuh objeknya
2 Komponen Peserta didik C2 (memahami) 2 Raffi bekerja di sebuah konsultan tata ruang wilayah di Jawaban: D
Penginderaan Jauh mampu memahami sebuah kota. Dalam memberikan pelayanan kepada para Komponen Penginderaan Jauh:
komponen kliennya perusahaan Raffi banyak 1. Energi:
penginderaan jauh sekali memanfaatkan hasil foto udara yang a. Pasif: Sinar Matahari
didapat dari beberapa aplikasi seperti Google Earth, b. Aktif: Gelombang Elektromagnetik 2.
Google Maps, ArcGIS Online, dan lain sebagainya. Atmosfer: Seluruh gas yang berada di
Dalam komponen penginderaan jauh perusahaan permukaan bumi berfungsi sebagai filter
Raffi termasuk kedalam…. energi yang masuk ke permukaan bumi
A. Sensor menghasilkan “Jendela Atmosfer”
B. Wahana 3. Objek: Seluruh fenomena geosfer yang
C. Objek berada di bumi
D. User 4. Interaksi Energi-Objek: Menghasilkan
E. Energi rona/ warna yang dihasilkan dari energi yang
diserap dan dipantulkan oleh objek
5. Sensor: Alat yang dipergunakan untuk
melakukan perekaman dengan cara
menangkap energi yang dipantulkan oleh
objek
a. Fotografik: Kamera
b. Elektromagnetik: Sensor
6. Wahana: Alat yang dipergunakan untuk
membawa sensor pada saat melakukan
perekaman
a. Terbang Rendah: Balon Udara, Drone,
Helikopter
b. Terbang Sedang: Pesawat Terbang
c. Terbang Tinggi: Satelit 7. Perolehan
Data:
a. Manual: Analisis
menggunakan
Stereoskop
b. Numerik/ Digital: Analisis
menggunakan Komputer 8.
User:
a. Individu
b. Lembaga
Kemampuan Kemampuan
Nama
Menerima Jumlah
No Peserta Pemahaman Mengemukakan Berkontribusi
Pendapat Skor
Didik Pendapat Teman
1
2
3
dst
Keterangan:
13 – 16 = Amat Baik
10 – 12 = Baik
5–9 = Cukup
0–4 = Kurang
GLOSARIUM
Citra
Gambaran suatu objek yang tampak pada cermin melalui lensa kamera atau hasil penginderaan
jauh yang dicetak
Data
Sekumpulan informasi atau juga keterangan-keterangan dari suatu hal yang diperoleh melalui
pengamatan atau juga pencarian ke sumber-sumber tertentu
Foto Udara
Hasil pemotretan suatu daerah dari ketinggian tertentu dalam ruang lingkup atmosfer
menggunakan kamera
Interpretasi
Kegiatan menganalisa citra foto udara dengan maksud untuk mengidentifikasi dan menilai objek
pada citra
Penginderaan Jauh
Pengukuran atau perolehan informasi dari beberapa sifat objek atau fenomena dengan
menggunakan saat perekam yang secara fisik tidak terjadi kontak langsung dari objek atau
fenomena yang dikaji
Peta
Gambaran permukaan bumi yang ditampilkan pada suatu bidang datar dengan skala tertentu
Proyeksi
Cara memindahkan permukaan bumi yang melengkung ke bidang datar
Skala
Perbandingan jarak di peta dengan jarak sebenarnya di lapangan
DAFTAR PUSTAKA
Lestari, Sekar Fitri. 2020. Dasar-dasar Pemetaan, Penginderaan Jauh, dan Sistem Informasi
Geografis (SIG) Geografi Kelas X. Jakarta: Direktorat SMA, Direktorat Jendral PAUD,
DIKDAS dan DIKMEN.
Shindu P, Yashinto. 2023. Geografi untuk SMA/ MA Kelas X. Jakarta: Erlangga