Laporan Indikator Gender Regional 6 Tahun 2018
Laporan Indikator Gender Regional 6 Tahun 2018
Laporan Indikator Gender Regional 6 Tahun 2018
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Regional 6 -
1
Sulawesi
GENDER AND SOSIAL INDICATOR REPORT November
Institutional Strengthening Agricultural of Irrigation (ISAI) 2018
Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program
(IPDMIP)
Gender sendiri dipahami sebagai sebuah konstruksi social tentang relasi laki-laki
dan perempuan yang dikonstruksikan oleh system di mana keduanya berada.
Dalam kenyataan konstruksi social ini dikonstruksikan oleh kekuasaan, baik
kekuasaan politik, ekonomi, social, cultural, bahkan fisikal karena sebagaimana
halnya kenyataan kekuasaan adalah identik dengan kepemimpinan. Salah satu
tugas kekuasaan dan paralel dengan tugas kepemimpinan adalah membawa
kelompoknya ke dalam sebuah masa depan yang baru yang lebih baik. Tugas ini
bukan saja bermakna bahwa tugas pemimpin adalah membuat visi, misi, dan
strategi bagi kelompoknya, melainkan juga mendefenisikan konsep-konsep dasar
bagi kelompoknya.
Responsif gender atau juga dikenal dengan gender responsif adalah suatu kondisi
yang memberikan perhatian yang konsisten dan sistematis terhadap perbedaan-
perbedaan antara perempuan dan laki-laki dalam masyarakat dengan suatu
pandangan yang ditujukan kepada keterbatasan-keterbatasan dari keadilan. Selain
termuat dalam RENSTRA PUPR, Pimpinan tertinggi Kementerian PUPR
menegaskan komitmennya atas PUG dengan menerbitkan Surat Keputusan No.
363/KPTS/M/2009 yang selanjutnya diperbarui melalui SK
No.134/KPTS/M/2011 tentang Pembentukan Tim PUG Kementerian PU.
2.1.Maksud dari kegiatan untuk memperoleh kesamaan persepsi dan standar materi
(generik) dan kondisi serta tingkat pelaksanaan Pengarusutamaan Gender dalam
program penguatan kelembagaan pertanian irigasi yang bertujuan membantu
NPIU-Ditjen Bina Bangda Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia,
Bappeda Provinsi dan Kabupaten dalam koordinasi, fasilitasi dan pendampingan
pelaksanaan Program IPDMIP
2.2.Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui sejauh mana perhatian
pemerintah baik Provinsi maupun Kabupaten dalam pengarusutamaan gender,
baik di tingkat Organisasi Perangkat Daerah ( OPD ) maupun Komisi Irigasi
(Komir), sebagai bahan acuan bagi stakeholders ataupun instansi yang
bekepentingan dalam menyelenggarakan kegiatan yang memberi dasar-dasar
pemahaman tentang pengarusutamaan gender pada program penguatan
kelembagaan irigasi, khususnya PUG dalam Komisi Irigasi (Komir) serta dalam
seluruh OPD
3. Keluaran
Keluaran dari kegiatan ini adalah diketahuinya Komitmen, kebijakan,
kelembagaan, sumber daya manusia serta peran serta masyarakat tentang
pengarusutamaan gender di OPD dan Komir khususnya pengelola program
IPDMIP dalam menyelenggarakan dan memfasilitasi proses kegiatan berbasis
pengarusutamaan gender. Fasilitasi Penguatan Kelembangaan Irigasi partisipatif
khususnya terkait dengan pengarusutamaan gender (PUG) dalam program
penguatan kelembagaan irigasi pertanian, program IPDMIP
4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup lndikator Gender dan Sosial meliputi hasil monitoring dan evaluasi
tentang prasyarat Pengarusutamaan Gender membatasi kegiatan survei hanya
kepada OPD dan Komisi Irigasi. OPD dilaksanakan pada 3 (tiga) Instansi, yaitu
Regional 6 -
4
Sulawesi
GENDER AND SOSIAL INDICATOR REPORT November
Institutional Strengthening Agricultural of Irrigation (ISAI) 2018
Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program
(IPDMIP)
Regional 6 -
5
Sulawesi
GENDER AND SOSIAL INDICATOR REPORT November
Institutional Strengthening Agricultural of Irrigation (ISAI) 2018
Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program
(IPDMIP)
BAB II
METODOLOGI
2.1. Pendekatan
Adapun pendekatan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah adalah metode
survei dengan wawancara dan dokumentasi.
Pada umumnya indicator didefinisikan sebagasi suatu alat ukur untuk
menunjukkan suatu keadaan atau kecenderungan keadaan dari suatu hal yang
menjadi pokok perhatian. Ini dapat menyangkuf fenomena sosial, ekonomi,
penelitian, proses suatu usaha peningkatan kualitas atau hal lainnya. Indikator
dapat berupa informasi kuantitatif seperti ukuran dan angka, atau informasi
kualitatif seperti atribut dan pendapat yang dapat menunjukkan kemungkinan
perubahan. Indikator digunakan apabila fenomena yang akan dinilai
perubahannya tidak langsung terlihat seperti halnya perubahan harga atau berat
badan yang secara kuantitatif mudah diukur. Variabel atau fenomena social
yang sulit diukur memberikan ruang yang lebih luas untuk mempelajari
indicator kualitatif daripada variabel ekonomi yang pada umumnya dapat
diukur dengan indikator kuantitatif dan Kualitatif.
Regional 6 -
6
Sulawesi
GENDER AND SOSIAL INDICATOR REPORT November
Institutional Strengthening Agricultural of Irrigation (ISAI) 2018
Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program
(IPDMIP)
Objek atau fokus kegiatan ini adalah perspektif gender dalam OPD dan Komisi
Irigasi pada pemerintah Provinsi dan Kabupaten yakni : Sulawesi Selatan,
Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara peserta IPDMIP Reg 6 Sulawesi tahun 2018.
Kegiatan ini menggunakan metode kualitatif sebagai, “prosedur kegiatan yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan perilaku yang dapat diamati”. Pendekatan atau metodologi kualitatif
mengarahkan pendekatan pada latar dan individu secara holistic (utuh). Dengan
Regional 6 -
7
Sulawesi
GENDER AND SOSIAL INDICATOR REPORT November
Institutional Strengthening Agricultural of Irrigation (ISAI) 2018
Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program
(IPDMIP)
kata lain, kualitatif “berusaha meminimalkan jarak antara dirinya (peneliti) dan
yang diteliti”.
Informan kegiatan ini, adalah para pihak yang dipandang mengetahui secara
mendalam berbagai hal menyangkut masalah kegiatan ini, sehingga mampu
memberikan informasi dan data yang diperlukan dalam rangka menjawab survey
ini. Para pihak tersebut, antara lain: pimpinan pemerintahan daerah, pimpinan
SKPD, PNS dari berbagai SKPD (laki-laki dan perempuan), serta anggota komisi
irigasi Provinsi dan Kabupaten. Kegiatan ini menggunakan instrument, antara
lain: form dan panduan untuk memperoleh data sekunder. Dalam pada itu analisis
data dilakukan dengan menekankan pada penggunaan triangulasi.
Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan ketika akan melakukan percepatan
PUG melalui PPRG dalam Organisasi Perangkat Daerah dan Komisi Irigasi.
Langkah tersebut dilakukan dengan mengadopsi delapan prasyarat melakukan
PUG seperti yang tertuang dalam strategi percepatan pengarusutamaan gender
melalui PPRG. Adapun kedelapan hal tersebut adalah sebagai berikut :
1) Komitmen
2) Kebijakan
3) Kelembagaan
4) Sumber Daya Manusia
5) Sumber Dana
6) Data Terpilah
7) Alat Analisa Gender
8) Peran serta masyarakat
Dengan mengetahui OPD dan Komisi Irigasi yang ada dari kedelapan aspek
tersebut, maka dapat dinilai apakah Kelembagaan Komisi Irigasi tersebut
responsive gender ataupun tidak dan selanjutnya melakukan perencanaan program
sesuai dengan temuan data tersebut. Tahapan pengisian form yang diajukan
dengan langkah sebagai berikut : langkah pertama; menjawab pertanyaan yang
Regional 6 -
8
Sulawesi
GENDER AND SOSIAL INDICATOR REPORT November
Institutional Strengthening Agricultural of Irrigation (ISAI) 2018
Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program
(IPDMIP)
dibuat, langkah kedua; setelah menjawab butir-butir pertanyaan dalam form, maka
dibuatlah identifikasi masalah serta langkah ketiga; setelah mendapat potret
masalah terkait OPD dan kelembagaan Komisi Irigasi, maka ditentukan solusinya
melalui intervensi program dan penganggaran yang responsive gender sesuai
dengan kebutuhan dan yang terpetakan melalui butir-butir pertanyaan pada form
yang telah dijawab/disurvei.
Analisa gender yang diadaptasi dari Kerangka Analitika Harvard dan Kerangka
Perencanaan Gender Moser digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan penelitian.
Kerangka Harvard digunakan untuk memampukan kami dalam menangkap lebih
jelas lagi metode-metode yang membuat peran dan kerja perempuan terlihat.
Kerangka ini juga cocok untuk dilaksanakan dalam survei awal sebelum
pelaksanaan proyek. Kerangka ini memungkinkan penggambaran sebuah kondisi
nyata yang berperan penting dalam mengembangkan kriteria-kriteria dan
indikator-indikator untuk menilai situasi guna membuat daftar perbedaan sebelum
dan sesudah pelaksanaan proyek. Kerangka ini dapat pula digunakan untuk
mengembangkan panduan yang jelas bagi kebutuhankebutuhan strategis gender
bersama dengan kerangka Moser (Moser 1993).
Tabel 2.1.
FORMULIR PEMANTAUAN INDIKATOR INPUT GENDER ISAI-IPDMIP
TINGKAT ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DAN KOMIR
NO :
TANGGAL/BULAN/TAHUN :
LEMBAGA : BAPPEDA/DINAS PUPR/DINAS PERTANIAN/KOMISI
IRIGASI ………..…………………………………………………
REGIONAL :
PROVINSI :
KABUPATEN :
PEMANTAU : NO HP/TELEPON: TANDA TANGAN :
Petunjuk Pengisian
Beritanda“ √ ” pada kolom yang sesuai, bila jawaban berbentuk narasi tuliskan pada kolom
keterangan.
** Diisi dengan angka atau pernyataan sesuai dengan fakta.
Regional 6 -
9
Sulawesi
GENDER AND SOSIAL INDICATOR REPORT November
Institutional Strengthening Agricultural of Irrigation (ISAI) 2018
Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program
(IPDMIP)
Daftar Istilah
Data terpilah : Data terpilah menurut jenis kelamin, status dan kondisi perempuan dan laki-laki
di seluruh bidang pembangunan yang meliputi kesehatan, pendidikan, ekonomi dan
ketenagakerjaan, bidang politik dan pengambilan keputusan, bidang hokum dan social budaya
dan kekerasan, termasuk dalam progam IPDMIP
Gender AnalysisPathway (GAP ) : Disebut juga alur kerja analisis gender, merupakan model/
alat analisis gender yang dikembangkan oleh Bappenas bekerjasama dengan Canadian
International Development Agency (CIDA), dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (KPP&PA) untuk membantu para perencana melakukan pengarusutamaan
gender.
Fokal point PUG : Personal yang bertugas memantau pelaksanaan program PUG di unit kerjanya
masing-masing (Bappeda, Dinas PUPR, DinasPertanian dll.) .
Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender (PPRG) : Instrumen untuk mengatasi
adanya perbedaan atau kesenjangan akses, partisipasi, control dan manfaat pembangunan bagi
perempuan dan laki-laki dengan tujuan untuk mewujudkan anggaran yang lebih berkeadilan.
TIDAK
N ADA/ ADA/
INDIKATOR KETERANGAN**
o. SUDAH BELU
M
INDIKATOR INPUT
Komitmen
1 Apakah ada peraturan daerah tentang
. pelaksanaan PUG ?
a. Jika ada, sebutkan nomornya (Pergub/Perbub, SK,
SE atau sejenisnya)
b. Jika tidak, jelaskan mengapa ?
2 Bila ada peraturan Gubernur/Bupati, apakah
. sudah disosialisasikan
a. Bila sudah kepada siapa ?
b. Bila tidak mengapa ?
Kebijakan
1 Apakah Renstra Lembaga Saudara/saudari ada
yang mengandung isu gender ?
a. Bila ada di bagian mana ?
b. Bila tidak mengapa ?
2 Apakah ada Renja Tahunan OPD yang
mengandung isu gender ?
a. Bila ada di bagian mana ?
b. Bila tidak mengapa ?
Regional 6 -
10
Sulawesi
GENDER AND SOSIAL INDICATOR REPORT November
Institutional Strengthening Agricultural of Irrigation (ISAI) 2018
Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program
(IPDMIP)
Regional 6 -
11
Sulawesi
GENDER AND SOSIAL INDICATOR REPORT November
Institutional Strengthening Agricultural of Irrigation (ISAI) 2018
Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program
(IPDMIP)
Regional 6 -
12
Sulawesi
GENDER AND SOSIAL INDICATOR REPORT November
Institutional Strengthening Agricultural of Irrigation (ISAI) 2018
Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program
(IPDMIP)
terdiri atas data kualitatif dan data kuantitatif. Data primer diperoleh hasil
wawancara langsung dengan responden menggunakan kuisioner. Informasi
langsung dari OPD dan Komisi Irigasi mengenai peran gender dalam sistem dan
kapasitas Kelembagaan Irigasi Pertanian yang berkelanjutan. Dokumentasi
berupa foto-foto kegiatan wawancara dengan OPD dan Komisi Irigasi. Data
sekunder meliputi studi kepustakaan, seperti berupa laporan-laporan, dokumen,
situs internet, jurnal, dan data dari instansi terkait dengan kelembagaan
pengelolaan irigasi pertanian. Data kualitatif menjelaskan mengenai peran gender
dalam pengelolaan irigasi pertanian baik itu dari instansi yang terlibat dan
Komisi Irigasi. Data kuantitatif berupa hasil rekapitulasi data curahan hasil
jawaban dari responden.
Regional 6 -
13
Sulawesi
GENDER AND SOSIAL INDICATOR REPORT November
Institutional Strengthening Agricultural of Irrigation (ISAI) 2018
Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program
(IPDMIP)
Dimana untuk klasifikasi kategori hasil yang dicapai pada kajian-kajian evaluasi
sosial di bidang ke-irigasian-an dapat diklasifikasikan atas 3 klasifikasi, yaitu :
BAB III
TEMUAN
Pengisian form Indikator Pengarus Utamaan Gender (PUG) tidak hanya berhenti pada
tahap pengisian dan jawaban dari responden, bahkan untuk sustainability suatu
program/kebijakan, monitoring evaluasi menempati posisi yang penting. Terkait dalam
PUG, beberapa monev yang setidaknya harus menjadi catatan adalah :
Regional 6 -
14
Sulawesi
GENDER AND SOSIAL INDICATOR REPORT November
Institutional Strengthening Agricultural of Irrigation (ISAI) 2018
Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program
(IPDMIP)
Analisis yang dilakukan mencakup detail isian form pertanyaan kepada responden yang
melatar belakangi munculnya isu pemahaman PUG ditinjau dari peran dan tanggung jawab
aparat dan kelembagaan. Pengukuran atau penilaian terhadap kebijakan PUG, sumber daya
masyarakat dan mobilisasi serta dinamika yang terjadi pada target populasi atau lokasi,
struktur sosial dan institusional yang berdampak pada pemahaman gender, termasuk pula
pola waktu kegiatan yang umum digunakan untuk OPD dengan 8 (delapan) indicator dan 17
(tujuh belas) instrument pertanyaan untuk OPD, hasil yang telah dilakukan pada Program
ISAI IPDMIP Regional 6 Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara
setelah dianalisis, maka diperoleh hasil data sebagai berikut
3.1.Temuan Hasil Survey PUG di OPD
Instrumen kegiatan yang umum digunakan untuk OPD dengan 8 (delapan) indicator dan
17 (tujuh belas) instrument pertanyaan untuk OPD, hasil yang telah dilakukan pada
Program ISAI IPDMIP Regional 6 Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan
Sulawesi Utara setelah dianalisis, maka diperoleh hasil data sebagai berikut :
Regional 6 -
15
Sulawesi
GENDER AND SOSIAL INDICATOR REPORT November
Institutional Strengthening Agricultural of Irrigation (ISAI) 2018
Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program
(IPDMIP)
Beberapa temuan dari hasil survey pengarusutamaan gender (PUG) yang telah
dilaksanakan, dianalisa/diolah dan dirumuskan dengan menggunakan 8 (delapan)
indikator pengarusutaan gender (PUG) dan 17 instrument pertanyaan, untuk
komponen OPD Provinsi Sulawesi Selatan dan 5 (lima ) Kabupaten program
IPDMIP yang disurvei memperlihatkan pada tabel 3.1 berikut ini
Regional 6 -
16
Sulawesi
GENDER AND SOSIAL INDICATOR REPORT November 2018
Institutional Strengthening Agricultural of Irrigation (ISAI)
Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP)
Tabel 3.1.
HASIL ANALISIS INDIKATOR OUTPUT PUG ISAI-IPDMIP
TINGKAT ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
Di PROVINSI SULAWESI SELATAN
Sidenreng
No INDIKATOR
Rappang
Soppeng
Pinrang
SULSEL
Wajo
Bone
B PU P B PU P B PU P B PU P B PU P B PU P
1 Komitmen
Ada komitmen PUG
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0
15 83,3
Sudah
Disosialisasikan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0
15 83,3
2 Kebijakan
Isu Gender dalam
Renstra 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0
15 83,3
Isu Gender dalam
Renja 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0
15 83,3
Pedoman PPRG
0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0
9 50,0
Petunjuk Teknis
PPRG 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 33,3
Kebijakan Data
Terpilah 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 38,9
3 Kelembagaan
Regional 6 - Sulawesi 17
GENDER AND SOSIAL INDICATOR REPORT November 2018
Institutional Strengthening Agricultural of Irrigation (ISAI)
Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP)
5 Sumber Dana
0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tersedia dana PUG 6 33,3
6 Data Terpilah
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0
Ada Data Terpilah 15 83,3
Alat Analisa
7 Gender
Metode Analisis 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
GAP 7 38,9
Peran Serta
8 Masyarakat
Forum Pertemuan
PUG 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 50,0
Keterlibatan LSM
dalam PUG 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0
12 66,7
Regional 6 - Sulawesi 18
GENDER AND SOSIAL INDICATOR REPORT November 2018
Institutional Strengthening Agricultural of Irrigation (ISAI)
Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP)
Regional 6 - Sulawesi 19
GENDER AND SOSIAL INDICATOR REPORT November
Institutional Strengthening Agricultural of Irrigation (ISAI) 2018
Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program
(IPDMIP)
Pada Tabel 3.1. di atas menunjukkan bahwa secara umum terdapat Komitmen dari
pemerintah daerah dari OPD terhadap indicator Komitmen Baik dengan rata-rata
prosentase sebesar 83,33%. Pada indikator Kelembagaan, yakni dengan rata-rata
prosentase sebesar 83,3 %.
Komitmen
Sudah ada Komitmen PUG dari Pemerintah Provinsi Sulsel dan 5 (Lima) Kabupaten
ditandai dengan sudah ada (ditetapkan) Peraturan Daerah tentang PUG dalam
Pembangunan daerah dan telah disosialisasikan peraturan daerah tentang PUG
tersebut dengan persentase 83,3 % (kecuali kabupaten Pinrang)
Kebijakan
Renstra Lembaga OPD Bappeda, PU/SDA dan Pertanian sudah mengandung isu
gender baik di Provinsi Sulsel maupun di 5 (Lima) Kabupaten dinilai Baik dengan
persentase sebesar 83,3 %, kecuali OPD Bappeda, SDA dan Pertanian kabupaten
Pinrang
Renja Tahunan OPD Bappeda, PU/SDA dan Pertanian Sudah mengandung isu gender
sebesar 83,3 %, kecuali OPD Bappeda, SDA dan Pertanian kab. Pinrang
Pedoman PPRG di OPD (Bappeda, PU/SDA dan Pertanian) sudah ada dan sudah
disosialisasikan sebesar 50 % (Kabupaten Soppeng, Bone dan Sidenreng Rappang)
petunjuk teknis PPRG di OPD (Bappeda, PU/SDA dan Pertanian) sebesar 33,3 %
(Kabupaten Soppeng dan Kabupaten Bone)
Kelembagaan
Regional 6 -
20
Sulawesi
GENDER AND SOSIAL INDICATOR REPORT November
Institutional Strengthening Agricultural of Irrigation (ISAI) 2018
Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program
(IPDMIP)
POKJA PUG di provinsi SULSEL yang disahkan pimpinan sudah ada sebesar 66,7 %
(Provinsi SULSEL, kabupaten Sidenreng Rappang, Kab.Bone dan Kab.Soppeng) ,
keanggotaan POKJA (Provinsi SULSEL, Kab.Bone dan Kab.Soppeng) terdiri dari
Unsur-unsur perencanaan dan bagian keuangan sebesar 50 %, POKJA melibatkan
unsur masyarakat sebesar 33,3 %(Kab.Soppeng dan Kab.Bone), Pertemuan POKJA
sebesar 50% (Provinsi SULSEL, Kab.Bone dan Kab.Soppeng), Rencana Kerja
POKJA sebesar 50% (Provinsi SULSEL, Kab.Bone dan Kab.Soppeng) laporan
POKJA secara rutin sebesar 33,3% (kab.Soppeng dan Kab.Bone), keanggotaan
POKJA sudah mendapat latihan tentang PUG sebesar 33,3% (kab.Soppeng dan
Kab.Bone), Sudah ada Focal Point dilevel OPD sebesar 50% (Provinsi SULSEL,
Kab.Bone dan Kab.Soppeng) Focal Point sudah mendapat latihan tentang PUG sebesar
50% (Provinsi SULSEL, Kab.Bone dan Kab.Soppeng)
Sudah ada TIM (SDM) Pelaksana PUG dan PPRG dan Sudah mendapatkan
penyusunan PPRG sebesar 50% (Provinsi SULSEL, Kab.Bone dan Kab.Soppeng)
SDM pelaksana IPDMIP memiliki kemampuan dalam melaksanakan PUG dan PPRG
sebesar 66,7% (Provinsi SULSEL, Kab.Sidenreng Rappang, Kab.Bone, dan Kab.
Soppeng)
Sumber Dana
tersedia dana dalam melaksanakan PUG sebesar 33,3% (Kab.Soppeng dan Kab.Bone)
Data Terpilah
ada data terpilah tentang sektor yang ditangani OPD (Bappeda, PU/SDA dan
Pertanian) sebesar 83,3% kecuali kabupaten Pinrang
Regional 6 -
21
Sulawesi
GENDER AND SOSIAL INDICATOR REPORT November
Institutional Strengthening Agricultural of Irrigation (ISAI) 2018
Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program
(IPDMIP)
Tabel 3.2.
HASIL ANALISIS INDIKATOR OUTPUT PUG ISAI-IPDMIP
TINGKAT ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
Di PROVINSI SULAWESI TENGAH
PERSENTASE
Jumlah
PUG OLEH OPD (%)
No INDIKATOR
SULTENG
Toli-Toli
Banggai
Poso
B PU P B PU P B PU P B PU P
1 Komitmen
Ada komitmen PUG
1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 25
Sudah Disosialisasikan
1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 25
2 Kebijakan
Isu Gender dalam
Renstra 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 25
Pedoman PPRG
1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 25
Regional 6 -
22
Sulawesi
GENDER AND SOSIAL INDICATOR REPORT November
Institutional Strengthening Agricultural of Irrigation (ISAI) 2018
Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program
(IPDMIP)
3 Kelembagaan
Terdapat Pokja PUG
1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 6 50
5 Sumber Dana
Ketersediaan Dana PUG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
dalam OPD
6 Data Terpilah
1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 25
Ada Data Terpilah
0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 3 25
Metode Analisis GAP
Komitmen
Provinsi Sulteng dan 3 (tiga) Kabupaten Kurang Komitmen PUG (>50%) (baru
Tingkat Provinsi SULTENG yang sudah ada Perda PUG dan telah disosialisasikan
peraturan daerah tentang PUG dengan persentase sebesar 25. %
Regional 6 -
23
Sulawesi
GENDER AND SOSIAL INDICATOR REPORT November
Institutional Strengthening Agricultural of Irrigation (ISAI) 2018
Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program
(IPDMIP)
Kebijakan
Renstra Lembaga OPD Bappeda, PU/SDA dan Pertanian mengandung isu gender
(Provinsi Suteng dan 3 (tiga) Kabupaten) Kurang dengan persentase sebesar 25 %
atau <50%
Renja Tahunan OPD Bappeda, PU/SDA dan Pertanian Kurang (50%) mengandung
isu gender dengan Persentase sebesar 25 % (Baru tingkat Provinsi)
Pedoman PPRG di OPD (Bappeda, PU/SDA dan Pertanian) provinsi dan Kabupaten
di Sulawesi Tengah Kurang (<50) baru tingkat Provinsi SULTENG yang ada dan
sudah disosialisasikan dengan persentase sebesar 25. %
petunjuk teknis PPRG di OPD (Bappeda, PU/SDA dan Pertanian) provinsi Sulawesi
Tengah dengan persentase sebesar 25 %
Kelembagaan
POKJA PUG Provinsi dan Kabupaten di provinsi SULTENG yang disahkan
pimpinan Cukup sebesar 50 % ,
keanggotaan POKJA terdiri dari Unsur-unsur perencanaan dan bagian keuangan
sebesar 50%,
keanggotaan POKJA sudah mendapat latihan tentang PUG sebesar 50.%, Sudah ada
Focal Point dilevel OPD di priovinsi/Kabupaten Kurang dengan persentase sebesar 25
% , Focal Point sudah mendapat latihan tentang PUG sebesar 25.% (Kabupten
Banggai sudah ada Focal Point)
Sudah ada TIM (SDM) Pelaksana PUG dan PPRG dan Sudah mendapatkan
penyusunan PPRG sebesar .25 % yakni di kabupaten Poso
SDM pelaksana IPDMIP memiliki kemampuan dalam melaksanakan PUG dan PPRG
sebesar 25.% yakni kabuapten Poso
Sumber Dana
Regional 6 -
24
Sulawesi
GENDER AND SOSIAL INDICATOR REPORT November
Institutional Strengthening Agricultural of Irrigation (ISAI) 2018
Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program
(IPDMIP)
Provinsi dan Kabupaten Belum tersedia dana dalam melaksanakan PUG sebesar 0 %
Data Terpilah
ada data terpilah tentang sektor yang ditangani OPD (Bappeda, PU/SDA dan
Pertanian) sebesar 25 % (di tingkat provinsi Sulawesi tengah)
Tabel 3.3.
HASIL ANALISIS INDIKATOR OUTPUT PUG ISAI-IPDMIP
TINGKAT ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
Di PROVINSI SULAWESI UTARA
Regional 6 -
25
Sulawesi
GENDER AND SOSIAL INDICATOR REPORT November
Institutional Strengthening Agricultural of Irrigation (ISAI) 2018
Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program
(IPDMIP)
Minahasa
No INDIKATOR
Mangondow
Sealatan
h E (%)
SULUT
Bolaang
P
B PU P B P B PU P
U
1 Komitmen
Ada komitmen PUG
1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 11,1
Sudah Disosialisasikan
1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 11,1
2 Kebijakan
Isu Gender dalam
Renstra 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 11,1
Pedoman PPRG
1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 11,1
3 Kelembagaan
Terdapat Pokja PUG
1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 11,1
5 Sumber Dana
Regional 6 -
26
Sulawesi
GENDER AND SOSIAL INDICATOR REPORT November
Institutional Strengthening Agricultural of Irrigation (ISAI) 2018
Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program
(IPDMIP)
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11,1
Tersedia dana PUG
6 Data Terpilah
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11,1
Ada Data Terpilah
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11,1
Metode Analisis GAP
Komitmen
Terdapat Komitmen Provinsi Sulawesi Utara terkait Pengarus Utamaan Gender
ditandai dengan sudah ada dan telah disosialisasikan peraturan daerah tentang PUG
dengan Nilai Kurang dengan persentase sebesar 11 % (2 Kabupaten Belum ada
komitmen Perda PUG)
Kebijakan
Renja Tahunan OPD Bappeda, PU/SDA dan Pertanian Provinsi SULUT Sudah
mengandung isu gender Kurang (<50%) dengan persentase sebesar 11 %
Pedoman PPRG di OPD Provinsi SULUT (Bappeda, PU/SDA dan Pertanian) sudah
ada dan sudah disosialisasikan sebesar 11 % secara umum nilai Kurang karena 2
(dua) kabupaten belum ada pedoman PPRG di OPD
Regional 6 -
27
Sulawesi
GENDER AND SOSIAL INDICATOR REPORT November
Institutional Strengthening Agricultural of Irrigation (ISAI) 2018
Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program
(IPDMIP)
Kebijakan tentang penyediaan data terpilah OPD Provinsi dan Kabupaten di SULUT
(Bappeda, PU/SDA dan Pertanian) kurang dengan persentase sebesar 11 %
Kelembagaan
POKJA PUG di provinsi SULUT yang disahkan pimpinan sudah ada sebesar 11 % ,
keanggotaan POKJA terdiri dari Unsur-unsur perencanaan dan bagian keuangan
sebesar 11%,
POKJA melibatkan unsur masyarakat sebesar 0 %,
Pertemuan POKJA sebesar 11%,
Rencana Kerja POKJA Belum ada (0%)
Laporan POKJA secara rutin Belum ada (0%)
keanggotaan POKJA belum mendapat latihan tentang PUG sebesar 0.%,
di Provinsi & Kabupaten Sulawesi Uatara Sudah ada Focal Point dilevel OPD
sebesar 11% (kurang <50%) namun Focal Point belum mendapat latihan tentang PUG
0.%
Sudah ada TIM (SDM) Pelaksana PUG dan PPRG dan Sudah mendapatkan
penyusunan PPRG sebesar 11 %
SDM pelaksana IPDMIP memiliki kemampuan dalam melaksanakan PUG dan PPRG
Belum ada (0%) baik OPD Provinsi maupun kabupaten
Sumber Dana
tersedia dana dalam melaksanakan PUG Provinsi SULUT sebesar 11 %
Data Terpilah
ada data terpilah tentang sektor yang ditangani OPD Provinsi SULUT (Bappeda,
PU/SDA dan Pertanian) sebesar 11.%
Regional 6 -
28
Sulawesi
GENDER AND SOSIAL INDICATOR REPORT November
Institutional Strengthening Agricultural of Irrigation (ISAI) 2018
Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program
(IPDMIP)
Tabel 3.4.
HASIL ANALISIS INDIKATOR OUTPUT PUG ISAI-IPDMIP
TINGKAT KOMISI IRIGASI Di PROVINSI SULAWESI SELATAN
Regional 6 -
29
Sulawesi
GENDER AND SOSIAL INDICATOR REPORT November
Institutional Strengthening Agricultural of Irrigation (ISAI) 2018
Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program
(IPDMIP)
Sidenreng
Rappang
Soppeng
Pinrang
SULSEL
Wajo
Bone
1 Komitmen
Ada komitmen PUG
1 1 1 1 1 0 5 83,3
Sudah Disosialisasikan
1 1 1 1 1 0 5 83,3
2 Kebijakan
Penguatan Komir dari
aspek PUG dan PPRG 0 0 0 0 0 0 0 0
Isu Gender dalam Renja
Komir 0 0 0 0 1 0 1
Kebijakan Data Terpilah
1 1 1 1 1 1 1 100
3 Kelembagaan
Perempuan yg duduk
dalam Struktur Komir 1 1 1 1 1 1 1 100
Perempuan yang duduk
sebagai anggota
pengurus Komir 1 1 0 1 1 1 1 83,3
PUG dalam tupoksi
pengurus Komir 0 0 0 0 0 0 0 0
Gender Fokal Point
dalam Komir 0 0 0 0 0 0 0 0
Pelatihan Gender untuk
Gender Fokal Point di
Komir 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Sumber Dana
Regional 6 -
30
Sulawesi
GENDER AND SOSIAL INDICATOR REPORT November
Institutional Strengthening Agricultural of Irrigation (ISAI) 2018
Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program
(IPDMIP)
Beberapa temuan dari hasil survey pengarusutamaan gender (PUG) yang telah
dilaksanakan, dianalisa/diolah dan dirumuskan dengan menggunakan 8 (delapan)
indikator pengarusutaan gender (PUG) dan 17 instrument pertanyaan, untuk
komponen KOMIR Provinsi Sulawesi Selatan dan 5 (lima ) Kabupaten program
IPDMIP yang disurvei memperlihatkan hasil berikut ini
Pada Tabel 3.1. di atas menunjukkan bahwa secara umum pada aspek Komitmen
Pada KOMIR terhadap indicator Komitmen Baik dengan rata-rata prosentase sebesar
83,33%. Sedangkan untuk aspek Kebijakan masih sangat kurang (0%) kecuali
instrumen data terpilah sudah baik pesentase 100%, Kemudian oleh indicator
Kelembagaan, yakni dengan rata-rata prosentase sebesar 83,3% -100 %.
Komitmen
Regional 6 -
31
Sulawesi
GENDER AND SOSIAL INDICATOR REPORT November
Institutional Strengthening Agricultural of Irrigation (ISAI) 2018
Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program
(IPDMIP)
Provinsi Sulsel dan 5 (Lima) Kabupaten) sudah ada dan telah mensosialisasikan
peraturan daerah tentang PUG Nilai Baik dengan persentase sebesar 83,3 % (kecuali
kabupaten Pinrang)
Kebijakan
Baik propinsi maupun kabupaten Belum Ada Renja Tahunan Komir khusus program
penguatan Komir dari aspek PUG dan PPRG (0%)
Kelembagaan
Baik KOMIR Provinsi dan KOMIR Kabupaten di Provinsi SULSEL Sudah ada SK
KOMIR dimana Perempuan duduk sebagai pengurus dalam strukur organisasi
(100%)
Baik KOMIR Provinsi maupun KOMIR Kabupaten di Provinsi SULSEL Sudah ada
Perempuan sebagai anggota KOMIR (83,3 %) Kecualai KOMIR Kab. Bone
Belum ada tupoksi susunan pengurus Komir terdapat tentang PUG dalam Komir (0%)
Belum ada Gender Focal Point dalam kepengurusan Komir dan belum ada Pelatihan
Focal Point (0%)
Regional 6 -
32
Sulawesi
GENDER AND SOSIAL INDICATOR REPORT November
Institutional Strengthening Agricultural of Irrigation (ISAI) 2018
Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program
(IPDMIP)
Sudah ada SDM pelaksana IPDMIP dalam Komir memiliki kemampuan dalam
melaksanakan PUG dan PPRG sebesar 50% (Kabupaten Sidenreng Rappang, Kab.
Soppeng, Kab. Bone)
Sumber Dana
Belum tersedia dana dalam melaksanakan PUG untuk KOMIR baik Provinsi maupun
KOMIR Kabupaten (0%)
Data Terpilah
Sudah ada data terpilah berdasarkan jenis kelamin dalam perencanaan, Pelaksanaan,
monev Komir, termasuk dalam siding Komir dan Pelaporan (100%)
Di Provinsi SULSEL baru kabuapten Sidenreng Rappang ada keterlibatan LSM atau
lembaga yang focus pada pengelolaan irigasi terkait dalam
pelaksanaan PUG dan PPRG (16,7%)
Regional 6 -
33
Sulawesi
GENDER AND SOSIAL INDICATOR REPORT November
Institutional Strengthening Agricultural of Irrigation (ISAI) 2018
Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program
(IPDMIP)
Beberapa temuan dari hasil survey pengarusutamaan gender (PUG) yang telah
dilaksanakan, dianalisa/diolah dan dirumuskan dengan menggunakan 8 (delapan)
indikator pengarusutaan gender (PUG) dan 17 instrument pertanyaan, untuk
komponen KOMIR Provinsi Sulawesi Tengah dan 3 (Tiga ) Kabupaten program
IPDMIP yang disurvei memperlihatkan hasil pada tabel 3.5 berikut ini:
Tabel 3.5.
HASIL ANALISIS INDIKATOR OUTPUT PUG ISAI-IPDMIP
TINGKAT KOMISI IRIGASI Di PROVINSI SULAWESI TENGAH
PERSENTASE
Jumlah
PUG pada KOMIR (%)
No INDIKATOR
Toli-Toli
Banggai
SULSEL
Poso
1 Komitmen
Ada komitmen PUG
1 0 0 0 1 25
Sudah Disosialisasikan
1 0 0 0 1 25
2 Kebijakan
Penguatan Komir dari
aspek PUG dan PPRG 0 0 0 0 0 0
Isu Gender dalam Renja
Komir 0 0 0 0 0 0
Kebijakan Data Terpilah
0 0 0 0 0 0
3 Kelembagaan
Perempuan yg duduk
dalam Struktur Komir 1 1 1 1 4 100
Perempuan yang duduk
sebagai anggota
pengurus Komir 1 1 1 1 4 100
PUG dalam tupoksi
pengurus Komir 0 0 1 0 1 25
Gender Fokal Point
dalam Komir 0 0 0 1 1 25
Regional 6 -
34
Sulawesi
GENDER AND SOSIAL INDICATOR REPORT November
Institutional Strengthening Agricultural of Irrigation (ISAI) 2018
Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program
(IPDMIP)
5 Sumber Dana
Ketersediaan Dana PUG
dalam Komir 0 0 0 0 0 0
6 Data Terpilah
Ketersediaan data
terpilah berdasarkan
jenis kelami n dalam 0 0 0 0 0 0
Komitmen
Provinsi SULTENG sudah ada PERDA PUG dan telah disosialisasikan peraturan
daerah tentang PUG sebesar 25 % (kecuali kabupaten Poso, Banggai dan Toli-
Toli belum ada PERDA)
Regional 6 -
35
Sulawesi
GENDER AND SOSIAL INDICATOR REPORT November
Institutional Strengthening Agricultural of Irrigation (ISAI) 2018
Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program
(IPDMIP)
Kebijakan
Belum Ada Renja Tahunan Komir khusus program penguatan Komir dari aspek
PUG dan PPRG (0%)
Di Provinsi SULTENG Belumada Renja Tahunan Komir yang mengandung isu
gender 0%
Kelembagaan
Baik KOMIR Provinsi dan KOMIR Kabupaten di Prov. SULTENG Sudah ada
kebijakan tentang penyediaan data terpilah berdasarkan jenis kelamin dalam
seluruh kegiatan Komir diprovinsi SULTENG sebesar 100%
Baik KOMIR Provinsi dan KOMIR Kabupaten di Provinsi SULTENG Sudah ada
SK KOMIR dimana Perempuan duduk sebagai pengurus dalam strukur organisasi
(100%)
Baru 1 (satu) kabupaten yakni Kab.Poso ada tupoksi susunan pengurus Komir
terdapat tentang PUG dalam Komir (25%)
Baru 1 (satu) kabupaten yakni Kabupaten Banggai sudah ada Gender Focal Point
dalam kepengurusan Komir (25%) serta Belum ada Pelatihan Focal Point (0%)
Sudah ada SDM pelaksana IPDMIP dalam Komir memiliki kemampuan dalam
melaksanakan PUG dan PPRG yakni kabupaten Poso persentase sebesar 25%
Sumber Dana
Belum tersedia dana dalam melaksanakan PUG untuk KOMIR baik Provinsi
maupun KOMIR Kabupaten (0%)
Regional 6 -
36
Sulawesi
GENDER AND SOSIAL INDICATOR REPORT November
Institutional Strengthening Agricultural of Irrigation (ISAI) 2018
Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program
(IPDMIP)
Data Terpilah
Belum ada data terpilah berdasarkan jenis kelamin dalam perencanaan,
Pelaksanaan, monev Komir, termasuk dalam siding Komir dan Pelaporan (0%)
Belum ada keterlibatan LSM atau lembaga yang focus pada pengelolaan irigasi
terkait dalam pelaksanaan PUG dan PPRG (0%)
Regional 6 -
37
Sulawesi
GENDER AND SOSIAL INDICATOR REPORT November
Institutional Strengthening Agricultural of Irrigation (ISAI) 2018
Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program
(IPDMIP)
Tabel 3.6.
HASIL ANALISIS INDIKATOR OUTPUT PUG ISAI-IPDMIP
TINGKAT KOMISI IRIGASI Di PROVINSI SULAWESI UTARA
No INDIKATOR
SULTENG
Bolaang
Selatan
1 Komitmen
Ada komitmen PUG
1 0 0 1 25
Sudah Disosialisasikan
1 0 0 1 25
Regional 6 -
38
Sulawesi
GENDER AND SOSIAL INDICATOR REPORT November
Institutional Strengthening Agricultural of Irrigation (ISAI) 2018
Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program
(IPDMIP)
2 Kebijakan
Penguatan Komir dari
aspek PUG dan PPRG 1 0 0 1 25
Isu Gender dalam Renja
Komir 1 0 0 1 25
Kebijakan Data Terpilah
1 0 0 1 25
3 Kelembagaan
Perempuan yg duduk
dalam Struktur Komir 1 1 1 4 100
Perempuan yang duduk
sebagai anggota
pengurus Komir 1 1 1 4 100
PUG dalam tupoksi
pengurus Komir 0 0 0 0 0
Gender Fokal Point
dalam Komir 0 0 0 0 0
Pelatihan Gender untuk
Gender Fokal Point di
Komir
5 Sumber Dana
Ketersediaan Dana PUG
dalam Komir 0 0 0 0 0
6 Data Terpilah
Ketersediaan data
terpilah berdasarkan
jenis kelami n dalam 1 0 0 0 25
Regional 6 -
39
Sulawesi
GENDER AND SOSIAL INDICATOR REPORT November
Institutional Strengthening Agricultural of Irrigation (ISAI) 2018
Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program
(IPDMIP)
Komitmen
Secara umum Di Provinsi dan kabupaten di SULUT aspek Komitmen pada
KOMIR masih kurang (>50%) baru PERDA PUG ditingkat Provinsi dan telah
disosialisasikan peraturan daerah tentang PUG dengan persentase sebesar 25 %
Kebijakan
Belum Ada Renja Tahunan Komir khusus program penguatan Komir dari aspek
PUG dan PPRG (0%)
Pada aspek Kebiajakan Di Provinsi SULUT masih Kurang (<50%) Renja
Tahunan Komir yang mengandung isu gender yaitu di tingkat KOMIR Provinsi
dengan Persentase 25%
Kelembagaan
Pada aspek Kelembagaan pada KOMIR Provinsi sudah dan KOMIR Kabupaten di
Prov. SULUT Sudah Baik, semua kebijakan tentang penyediaan data terpilah
berdasarkan jenis kelamin dalam seluruh kegiatan Komir diprovinsi SULUT
sebesar 100 %
Secara umum KOMIR Provinsi dan KOMIR Kabupaten di Provinsi SULUT Baik
(>71), dalam SK KOMIR provinsi dan Kabupaten Perempuan duduk sebagai
pengurus dalam strukur organisasi dengan persentase 100%
Regional 6 -
40
Sulawesi
GENDER AND SOSIAL INDICATOR REPORT November
Institutional Strengthening Agricultural of Irrigation (ISAI) 2018
Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program
(IPDMIP)
Secara Umum baik KOMIR provinsi maupun Kabupaten belum ada tupoksi
susunan pengurus Komir terdapat tentang PUG dalam Komir dengan nilai sangat
Kurang (.0%.)
Baik Komir Provinsi maupun kabipaten Belum ada Gender Focal Point dalam
kepengurusan Komir (0.%) dan Belum ada Pelatihan Focal Point (0%)
Sumber Dana
Belum tersedia dana dalam melaksanakan PUG untuk KOMIR baik Provinsi
maupun KOMIR Kabupaten (0.%)
Data Terpilah
data terpilah berdasarkan jenis kelamin dalam perencanaan, Pelaksanaan, monev
Komir, termasuk dalam sidang Komir dan Pelaporan KOMIR Provinsi Sulawesi
Utara masih Kurang dengan Persentase 25%
Regional 6 -
41
Sulawesi
GENDER AND SOSIAL INDICATOR REPORT November
Institutional Strengthening Agricultural of Irrigation (ISAI) 2018
Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program
(IPDMIP)
keterlibatan LSM atau lembaga yang focus pada pengelolaan irigasi terkait dalam
pelaksanaan PUG dan PPRG baik KOMIR Provinsi dan Kabupaten masih kurang
dengan persentase (25% atau <50%)
Regional 6 -
42
Sulawesi
GENDER AND SOSIAL INDICATOR REPORT November
Institutional Strengthening Agricultural of Irrigation (ISAI) 2018
Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program
(IPDMIP)
Mewujudkan pembangunan tanpa ada seorang pun yang tertinggal atau no one
left behind menjadi tren pembangunan global saat ini. Prinsip ini, berorientasi
pada peningkatan sumber daya manusia atau menggunakan pendekatan
kesetaraan dan keadilan gender (KKG) dalam pembangunan.
Regional 6 -
43
Sulawesi
GENDER AND SOSIAL INDICATOR REPORT November
Institutional Strengthening Agricultural of Irrigation (ISAI) 2018
Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program
(IPDMIP)
kekuatan. Salah satunya dengan kerja bersama dan dukungan semua pihak
dalam pemerintahan daerah akan mempercepat pembangunan berbasis gender
di wilayah masing masing.
Perlu terjalin sinergitas dengan seluruh perangkat daerah OPD, sehingga tidak
akan ada lagi masalah.. Perlu sebarkan dalam aplikasi kegiatan untuk
menyukseskan program PUG
Dalam salah satu tujuan survey ini adalah mengetahui dan mendalami
kesetaraan gender. Kesetaraan Gender (gender equality) : Kesamaan kondisi
dan posisi bagi perempuan dan laki-laki untuk memperoleh kesempatan dan
hak-haknya sebagai manusia, agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam
kegiatan bidang keirigasian dan kesamaan dalam menikmati hasil yang
dampaknya seimbang. Dalam konteks program penguatan kelembagaan irigasi
pertanian, mengandung arti bahwa baik perempuan maupun laki-laki memiliki
kesempatan yang sama dalam akses, peran/partisipasi, control, dan manfaat
yang sama dalam seluruh program kegiatan yang tercantum dalam OWP dan
AWP.
Oleh karena itu, tugas dalam pelaksanaan survey disamping untuk melihat
kemampuan responden akan kesetaraan gender seperti hal-hal yang telah
diuraikan di atas, maka dalam mengkalkulasikan semua keterangan dan alasan-
alasan akan responden terhadap jawaban indicator-indikator yang
dipertanyakan, responden dikategorikan alas an-alasannya kepada 3 hal,
sebagai berikut:
a. Masih KURANG memahaminya responden akan PUG dan PPRG ini
dalam seluruh tugasnya baik itu di OPD
Regional 6 -
44
Sulawesi
GENDER AND SOSIAL INDICATOR REPORT November
Institutional Strengthening Agricultural of Irrigation (ISAI) 2018
Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program
(IPDMIP)
Adapun saran dan masukan dari semua hasil responden ini, diharapkan
nantinya sebagaimana dalam penjabaran oleh team survey di bawah ini :
Regional 6 -
45
Sulawesi
GENDER AND SOSIAL INDICATOR REPORT November
Institutional Strengthening Agricultural of Irrigation (ISAI) 2018
Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program
(IPDMIP)
2. PUG di KOMIR
Di organisasi Komisi irigasi anggota nya hanya disebutkan jabatan sehingga
sulit membuat tabulasi jumlah gender yang terlibat, untuk masalah ini
khususnya kesekretariat hendaknya disebutkan juga nama anggota sehingga
dapat diketahui persentase keikutsertaan gender nya.
Secara umum unsur perempuan dalam kepengurusan KOMIR semua sudah
diakomodir dalam kepengurusan KOMIR namun sangat kecil Dibawah 20%
perempuan sebagai anggota pengurus Komir, SDM yang sudah mengikuti
pelatihan gender dan mampu menerapkannya sangat rendah, pelatihan PUG
dan PPRG dalam dalam pengutan KOMIR belum pernah dilaksanakan,
Notulensi yang membahas isu Gender dalam pengembangan dan peneglolaan
irigasi pertanian belum dibahas
Oleh karena itu, tugas dalam pelaksanaan survey disamping untuk melihat
kemampuan responden akan kesetaraan gender seperti hal-hal yang telah
diuraikan di atas, maka dalam mengkalkulasikan semua keterangan dan alasan-
alasan akan responden terhadap jawaban indicator-indikator yang
dipertanyakan, responden dikategorikan alas an-alasannya kepada 3 hal,
sebagai berikut:
d. Masih KURANG memahaminya responden akan PUG dan PPRG ini
dalam seluruh tugasnya Komisi Irigasi.
e. Masih KURANG-nya sosialisasi PUG dan PPRG kelembagaan
Komisi Irigasi Provinsi dan Kabupaten.
f. Belum terprogramnya dan diarahkannya segala kegiatan, dengan
melibatkan/mempertimbangkan PUG dan PPRG dalam segala aspek
perencanaan, pelaksanaan dan monitoring kegiatan.
Regional 6 -
46
Sulawesi
GENDER AND SOSIAL INDICATOR REPORT November
Institutional Strengthening Agricultural of Irrigation (ISAI) 2018
Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program
(IPDMIP)
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
4.1.Kesimpulan
Secara umum Pada OPD dan Komir yang terlibat di kegiatan ISAI-IPDMIP
komitmen pemerintah Daerah provinsi dan Kabupaten telah menetapkan peraturan
Daerah tentang pengarusutamaan gender,
Dari segi penganggaran untuk kegiatan berbasis gender masih kurang dan perlu
ditingkatkan lagi kedepannya.
Perda tentang Pengarus Utamaan gender diimplementasikan ditingkat OPD, antara
lain pembentukan Fokal Point dimasing-masing OPD, untuk provinsi dan
kabupaten yang baru saja Pilkada (Provinsi Sulsel, Kab. Bone, Sidenreng
Rappang, Kab. Pinrang dan Kab. Wajo) sementara menyusun RPJMD perlu
dituangkan pengarus utamaan Gender dalam dokumen RPJMD sehingga Masing-
masing OPD Memasukkan PUG dalam restra dan renja OPD, kegiatan PUG
dimasukkan kedalam Rsetra dan Renja OPD dengan Leading Sektor di Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak PPPA, disamping itu di OPD
yang telah dibentuk Fokal poin pun perlu didukung dengan anggaran, untuk
permasalahan ini solusinya adalah disegerakan payung hukum untuk masing
masing OPD yang mengatur pengarusutamaan gender serta anggaran untuk
kegiatan ini agar lebih ditingkatkan
Beberapa permasalahan dan hambatan dalam melaksanakan pengarusutamaan
gender di regional 6 Sulawesi adalah sebagai berikut :
1. Pembangunan masih sangat terkungkung dalam budaya patriarki, secara
tidak disadari tindakan-tindakan yang lahir masih bias gender.
Pengkotakan-pengkotakan peran berdasarkan relasi sosial bahwa
perempuan “pekerja domestik”.
2. Lemahnya sosialisasi
Belum banyak menjangkau tingkat kecamatan/desa.
3. Hambatan kelembagaan
SDM terbatas, pada institusi yg marginal, lemahnya aliansi sektor
perempuan dan advokasi PUG di Pemerintahan.
Regional 6 -
47
Sulawesi
GENDER AND SOSIAL INDICATOR REPORT November
Institutional Strengthening Agricultural of Irrigation (ISAI) 2018
Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program
(IPDMIP)
4. Perbedaan paradigma
Belum tuntasnya pemahaman PUG intra eksekutif maupun legislatif.
5. Kebijakan anggaran masih netral (buta) gender.
6. Kurangnya komitmen pimpinan
7. Minimnya ketersediaan data terpilah
8. PUG dianggap sebagai pengaruh dari budaya barat.
9. Adanya stereotype bahwa PUG identik dengan perempuan.
4.2.Rekomendasi
Kebijakan Pemda sesuai dengan yang tertuang dalam Perda Pengarus Utamaan
Gender dlam pembangunan daerah harus di implementasikan dalam restra dan
Renja OPD dan Komir tentang pengarusutamaan gender agar ditingkatkan lagi
utamanya dalam menyusun program dan kegiatan serta pendanaan dalam
melaksanakan PUG. Program Kerja dan Rencana Kerja KOMIR mengandung Isu
Gender, Renja tahunan dan Lima Tahunan KOMIR perlu memasukkan program
kerja Khusus penguatan Komir dari Aspek PUG dan PPRG
Sebagai salah satu kelembagaan , KOMIR perlu kebijakan data terpilah
berdasarkan jenis kelamin dalam setiap kegiatan sesuai dengan program kerja
mulai dari perencanaan, pelaksanaan, Monev KOMIR termasuk dalam sidang
KOMIR dan Pelaporan, dalam pelaksanaan revitalisasi KOMIR kedepan perlu
mengakomir 20 % perempuan yang duduk sebagai pengurus KOMIR dan
Pengurus sekretariat KOMIR serta 20% kepengurusan P3A/GP3A/IP3A sebagai
unsur anggota KOMIR dari unsur Non Pemerintah, Perlu ada Gender Fokal Point
dalam kepengurusan KOMIR termasuk penyediaan Fasilitator Internal KOMIR
untuk PUG, perlu disiapkan Tim (SDM) Pelaksana PUG dan PPRG termasuk
melaksanakan Pelatihan/ On The Job training(OJT) Tim Pelaksana PUG dan
PPRG sehingga dalam kepengurusan KOMIR tersedia SDM yang memiliki
kemanpuan melaksanakan PUG dan PPRG, Metode Analisis Gender sebaiknya
digunakan dalam menyusun program kerja 1 dan 5 tahunan KOMIR dengan
melibatkan peran serta masyarakat, P3A/GP3A/IP3A, Poktan, Gapoktan, KWT
dan LSM dalam pengembangan dan pengelolaan irigasi pertanian termasuk
peningkatan peran KOMIR dalam pendampingan fasilitasi
revitalisasi/restrukturisasi P3A/GP3A/IP3A dan Poktan/Gapoktan agar 20 persen
kepengursan kelembagaan petani ada yang duduk perempuan sebagai pengurus
Perlu Monitoring & Evaluasi dalam Indikator Gender kerangka program ISAI-
IPDMIP yang merupakan sistem pengawasan dan penilaian yang digunakan
pengelola program untuk memastikan input program kegiatan dapat dilaksanakan
sesuai rencana serta memberikan output dan dampak positif terhadap pencapaian
tujuan akhir program yang responsif gender.
Diperlupan Tahap awal penyediaan data terpilah adalah menentukan berbagai data
yang dibutuhkan sesuai dengan tujuan, jenis data dari variabel data yang relevan
dan dibutuhkan serta tepat waktu. Alur pengumpulan data dan informasi terpilah
di program ISAI IPDMIP secara umum dapat digambarkan sebagai berikut:
Regional 6 -
50
Sulawesi