Contoh Difusi Inovasi Teknologi
Contoh Difusi Inovasi Teknologi
Contoh Difusi Inovasi Teknologi
…… (Surachman Suwardi)
ABSTRAK
Tujuan penulisan adalah untuk mengetahui penerapan teori difusi inovasi dalam penguatan
kapasitas kelompok tani. Sedangkan objek penulisan adalah rekonstruksi teori-teori perubahan
sistem sosial, komunikasi, dan difusi inovasi, yang berimplikasi dalam pemberdayaan
masyarakat, khususnya dalam penguatan kapasitas kelompok menuju dinamika kelompk tani.
Metode penelitian adalah kajian pustaka yang dilakukan selama 1 (satu) bulan, yaitu pada bulan
Oktober 2018. Hasil analisis disimpulkan bahwa implikasi perkembangan penerapan difusi
inovasi dalam pemberdayaan petani, khususnya dalam mengembangkan dinamika kelompok tani
adalah perlunya pengembangan strategi penguatan kelompok dan pola penguatan kapasitas
kelompok secara sistemik dan berkelanjutan. Pengembangan strategi dan pola penguatan
kapasitas kelompok tersebut didasarkan adanya perubahan lingkungan strategis, terutama adanya
perubahan kelembagaan penyuluhan. Lahirnya Undang-Undang Perlindungan dan Pemberdayaan
Petani menjadi peluang yang baik dalam mendukung pelaksanaan pemberdayaan petani. Aspek
yang dikembangkan meliputi tujuan berkelompok, modul pembelajaran berbasis ELC
(Experienching Learning Cycle), pendampingan, home base penyuluhan, dan pengembangan
kelembagaan usaha.
Kata kunci : difusi inovasi, penguatan kapasitas kelompok tani, dinamika kelompok tani
ABSTRACT
The object of this research to know implementation diffusion of innovation theory on group
capacity building. The research object was re-oriented of social system, communication and
diffusion of innovation theories that have impact to the empowerment, focus on group capacity
building to develop dynamic of farmers’group. The research method was literature riview
carried out during a month on October 2018. The results of this reseacrh indicated that strategic
and design of capacity building are need development refer to changes of government policy. The
polcies are agricultural extension institution. Promulgated farmer empowerment and protection
regulation are a good opportunities to support farmer empowerment program. Reorientation
aspects are group promotion goals, modul package focus on ELC (Experienching Learning
Cycle), field guidance, home base of extension officers, and farm reorganization toward
economic scale
sistem sosial yang dipelopori oleh Parsons yang disengaja dengan adanya orang luar
dengan menghubungkan kerangka AGIL ke atau sebagian anggota sistem yang bertindak
dalam struktur dan fungsi sistem sosial. sebagai agen pembaharu yang secara intensif
Keterkaitan kerangka AGIL tersebut berusaha memperkenalkan ide-ide baru
merupakan strategi analisa fungsional yang tersebut untuk mencapai tujuan yang telah
dapat diterapkan pada sistem sosial tingkat ditentukan oleh lembaga dari luar.
mikro, mezzo atau makro. Kerangka tersebut Sedangkan perubahan kontak selektif terjadi
menunjukkan pada kebutuhan setiap sistem jika anggota sistem sosial terbuka pada
sosial untuk memenuhi persyaratan pengaruh dari luar dan menerima atau
fungsional. menolak ide baru dari luar.
Berfungsinya struktur status-status Ditinjau dari sudut penerima ide-ide
tersebut merupakan seperangkat peranan baru, Rogers dan Shoemaker (1986),
yang saling mempengaruhi satu sama lain. mengklasifikasikannya ke dalam perubahan
Dengan demikian struktur sosial dan fungsi individual dan perubahan sistem. Perubahan
sosial berhubungan erat dan saling pada tingkat individu dimana seseorang
mempengaruhi. Apabila struktur dan fungsi bertindak sebagai individu dalam sistem
sosial tersebut berubah, maka akan terjadi sosial yang menerima atau menolak inovasi.
perubahan sosial. Melalui pemberdayaan Perubahan pada tingkatan ini disebut dengan
masyarakat diharapkan perubahan tersebut berbagai macam istilah antara lain, difusi,
ke arah yang bermanfaat. adopsi, modernisasi, akulturasi, belajar atau
sosialisasi atau disebut juga sebagai
Teori Komunikasi perubahan mikro. Sedangkan perubahan
Middle rank theory berdasarkan pada tingkat sistem sosial sering diistilahkan
tindakan komunikasi dalam sistem sebagai pembangunan, sosialisasi, integrasi,
pemberdayaan terhadap petani yang adaptasi atau disebut juga sebagai perubahan
berakibat pada perubahan sosial. Rogers dan makro.
Shoemaker (1986) dan Roger dan Adhikarya Memperhatikan konsep-konsep
(1978) membahas perubahan sosial dari komunikasi konvergen, maka proses
Teori Komunikasi, yaitu dari aspek difusi pemberdayaan terhadap petani akan lebih
inovasi yang disempurnakan, yaitu efektif menggunakan model konvergen.
pendekatan Model Komunikasi Konvergen. Melalui sistem penyuluhan dengan
Terdapat dua jenis perubahan sosial pendekatan ini, akan diperoleh kesetaraan
berdasarkan sumber terjadinya perubahan, peran antara Penyuluh Pertanian sebagai
yaitu pertama perubahan imanen, jika komunikator dengan petani sebagai
sumber perubahan berasal dari dalam sistem komuikan atau pembelajar.
sosial. Kondisi ini terjadi jika anggota
sistem sosial menciptakan dan Teori Difusi Inovasi
mengembangkan ide baru dengan sedikit Kementerian Pertanian yang
atau tanpa pengaruh sama sekali dari pihak merupakan salah satu kementerian yang
luar dan kemudian ide baru itu menyebar ke melaksanakan Program Peningkatan
seluruh sistem sosial. Kedua perubahan Kesejahteraan Petani dan telah berhasil
kontak, jika sumber ide baru berasal dari luar melaksanakan pembelajaran masyarakat
sistem sosial. Kondisi ini terjadi jika sumber yang pendapatannya kurang, namun masih
dari luar sistem sosial memperkenalkan ide mengalami kendala dalam
baru (antar sistem). menumbuhkembangkan kelembagaan
Berdasarkan datangnya kebutuhan Kelompok Petani. Kondisi ini disebabkan
untuk berubah, perubahan kontak terdiri dari kurang lancarnya proses komunikasi antara
perubahan kontak terarah dan perubahan fasilitator, yaitu Penyuluh Pertanian dan
kontak selektif. Perubahan kontak terarah petugas dari instansi terkait dan petani
atau perubahan terencana adalah perubahan binaannya sehingga tingkat adopsinya pada
101 | Jurnal Agriekstensia No. 17 Vol. 2 Desember 2018
Implikasi Perkembangan Penerapan Teori Difusi Inovasi dalam Penguatan ……………...…… (Surachman Suwardi)
Seluruh Stakeholders
Evaluasi
Berbasis tujuan Pembelajaran yang Farm
berkelompok dan adaptif melalui Reorganization
fasilitasi program Experience
pemerintah Learning Cycle Small-scale
Industrial
Modernization
Service Rationalization
Fase pertama adalah perencanaan dan selanjutnya Koperasi. Pada fase ini juga
secara partisipatif yang melibatkan seluruh dapat dikembangkan skala usaha yang lebih
stakeholders termasuk client. Proses besar tetapi cepat menghasilkan (quick
perencanaan ini dapat difasilitasi melalui yielding) yaitu agroindustri.
Musrenbang (Musyawarah Perencanaan
Pembangunan) secara berjenjang. Pada fase KESIMPULAN
kedua dilakukan penumbuhan secara
partisipatif dengan melibatkan seluruh Hasil analisis disimpulkan bahwa
stakeholders yang memiliki program sejenis implikasi perkembangan penerapan difusi
dengan kegiatan yang komplementer. Fase inovasi dalam pemberdayaan petani,
ketiga adalah penguatan kapasitas kelompok khususnya dalam mengembangkan dinamika
yang adaptif dengan menggunakan model kelompok tani adalah perlunya
ELC (Experiencing Learning Cycle) dan pengembangan strategi penguatan kelompok
fase keempat adalah farm reorganization dan pola penguatan kapasitas kelompok
melalui penumbuhan pra koperasi, seperti secara sistemik dan berkelanjutan.
Gabungan KPK, Lembaga Keuangan Mikro Pengembangan strategi dan pola penguatan
105 | Jurnal Agriekstensia No. 17 Vol. 2 Desember 2018
Implikasi Perkembangan Penerapan Teori Difusi Inovasi dalam Penguatan ……………...…… (Surachman Suwardi)