Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Peran Media Sosial Terhadap Strategi Pemasaran Dalam Bisnis Jasa Titip (Jastip)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

PERAN MEDIA SOSIAL TERHADAP STRATEGI PEMASARAN DALAM BISNIS

JASA TITIP (JASTIP)

Rendra Rezki Purwandani1


UPBJJ Universitas Terbuka, Jakarta, Indonesia
Email : rendrarez@gmail.com

Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan media sosial telah memengaruhi cara bisnis jasa titip
berinteraksi dengan pelanggan dan pasar?
2. Bagaimana dampak penggunaan media sosial terhadap strategi pemasaran dan kepuasan
pelanggan dalam bisnis jasa titip?

Rangkuman Penelitian

Jurnal

Judul Strategi Cyber Public Relations dalam Memanfaatkan Media Sosial untuk
Membangun Citra Perusahaan
Penulis Rosliana Rosliana
Riris Loisa
Journal https://journal.untar.ac.id/index.php/prologia/article/view/3733
Masalah Strategi cyber public relations yang digunakan dalam media sosial untuk
Penelitian membangun citra perusahaan

Tujuan Melihat pemanfaatan cyber public relations dalam media sosial bagi
Penelitian perusahaan

Variabel Variable dalam penelitian ini meliputi strategi cyber public relations dan
Penelitian citra perusahaan
Definisi Menurut Penulis dalam penelitianya, hasil dari penelitian ini adalah PT
Oprasional Eannovate Creative Technology menjalankan strategi cyber public relations
dan dengan menggunakan Instagram dan Facebook sebagai media untuk
Pengukuran membangun citra Perusahaan dan mendekatkan diri dengan publik.
Metodologi - Jenis penelitian yang akan digunakan dalam menyusun penelitian ini
Penelitian adalah menggunakan pendekatan kualitatif atau induktif. Penelitian yang
akan dilakukan penulis berhubungan dengan media sosial. Pada proses
penelitian ini, peneliti secara langsung terlibat dan terjun langsung dalam
kegiatan pengumpulan data guna melengkapi data yang dibutuhkan
dalam menunjang hasil akhir penelitian.
- Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus sebagai bagian dari
penelitian kualitatif. Yin (2011:1) mengatakan studi kasus adalah sebuah
penyelidikan empiris yang menginvestigasi fenomena kontemporer
dalam konteks kehidupan nyata, khususnya ketika batas antara fenomena
dan konteks tidak begitu jelas. Metode pengumpulan data yang penulis
lakukan adalah dengan melakukan wawancara dengan key informan dan
observasi pada lokasi penelitian dan penelusuran melalui buku-buku
tertentu serta sumber online.
Model Penelitian ini menggunakan metode kualitatif pendekatan studi kasus.
Penelitian
Hipotesis Hipotesis: Media sosial sebagai platform-nya dalam memberikan informasi
(Jika ada) kepada masyarakatnya adalah PT Eannovate Creative Technology
Hasil Hasil analisis penulis juga menemukan bahwa pemanfaatan media sosial pun
Penelitian tidak hanya dirasakan oleh perusahaan saja. Seperti yang dikatakan oleh
salah satu informan, Daud Julio, bahwa ia mendapatkan pekerjaannya di PT
Eannovate Creative Technology melalui media sosial yaitu Facebook.
Berdasarkan keterangan tersebut. penulis menemukan bahwa fungsi media
sosial sebagai alat informasi berhasil membuat audience menemukan PT
Eannovate
Implikasi Dalam memanfaatkan media sosial, PT Eannovate Creative Technology
Manajerial menggunakan Facebook dan Instagram sebagai sarana dan wadah untuk
membangun citra perusahaan. Citra perusahaan yang positif dapat terbentuk
karena adanya keterlibatan antara perusahaan dan masyarakat dalam
melakukan pertukaran informasi.
Keterbatasan Pada Penelitian ini Analisa pendekatan studi kasus sebagai bagian dari
Penelitian penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data yang penulis lakukan adalah
dengan melakukan wawancara dengan key informan dan observasi pada
lokasi penelitian dan penelusuran melalui buku-buku tertentu serta sumber
online.
Agenda Praktisi public relations di perusahaan berbasis teknologi seperti PT
Penelitian Eannovate Creative Technology dapat terus mengembangkan konten yang
yang akan akan disebarkan dalam media sosial agar target dan strategi yang dimiliki
datang mencapai dampak bagi perusahaan yaitu citra positif di mata masyarakat.
Judul Perkembangan Media Sosial pada Humas Digital dalam Industri 4.0

Penulis Dimas Ahmad Rifandi


Irwansyah
Journal http://ojs.uma.ac.id/index.php/simbolika
Masalah Media Sosial telah menjadi fenomena tidak terbendung, pada penelitian ini
Penelitian khususnya bidang humas digital diharuskan beradaptasi kedalam media
sosial di industri 4.0.
Tujuan Mengetahui perkembangan media sosial humas digital dalam industri 4.0 di
Penelitian Indonesia.

Variabel Variable dalam penelitian ini meliputi media sosial dan humas pada industry
Penelitian 4.0
Definisi Menurut Onggo (2017) digital public relations adalah PR yang
Oprasional menggunakan media web sebagai metode untuk eksposur. Sedangkan
dan Menurut Pr Indonesia (2020) tantangan perkembangan praktisi digital
Pengukuran public relations adalah intellectual capacity, kolaborasi, dan prioritas
bagaimana ini semua jika dapat berjalan dengan baik maka kedepannya
digital public relations akan bisa adaptasi dengan berbagai macam
situasi dan keadaan. Lebih lanjut lagi kompetensi baru yang harus
dimiliki digital public relations.
Metodologi - Pendekatan penelitian kualitatif dengan metode meta analisis
Penelitian didefinisikan sebagai bentuk identifikasi, evaluasi, interpretasi semua
penelitian terdahulu dari jurnal ilmiah, internet, tesis dan e-book yang
relevan untuk menjawab pertanyaan peneliti setelah disesuaikan dengan
tujuan penelitian (Crowther et al., 2010).
Model Penelitian ini menggunakan metode analisis pendekatan kualitatif.
Penelitian
Hipotesis Media sosial telah mengalami transformasi dalam industri 4.0 yang dapat
(Jika ada) berkontribusi lebih banyak kepada perkembangan digital public relations
Hasil Hasil analisis penulis juga menemukan bahwa media sosial telah mengalami
Penelitian transformasi dalam industri 4.0 yang dapat berkontribusi lebih banyak
kepada digital public relations sebagai alat untuk Social Listening, Digital
Story Telling, Social Purpose.
Implikasi Pembandingkan dan penyimpulan data dari berbagai macam platform media
Manajerial sosial untuk dijadikan temuan solusi untuk hasil sebagai strategi
meningkatkan citra dan reputasi, hadapi dinamika agar dapat adaptif dalam
setiap situasi, etika diharuskan lebih memperhatikan aturan berlaku dalam
ruang digital, intuisi membangun rasa empati dan simpati di dalam
internal digital public relations atau secara eksternal (prindonesia.co,
2020).
Keterbatasan Pada Penelitian ini Analisa pendekatan mengambil data sekunder sebagai
Penelitian bagian dari penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data yang penulis
lakukan adalah dengan Peneliti mengambil data sekunder dari sumber yang
sudah ada yaitu internet untuk melihat perkembangan digital public relations
di Indonesia (Johnston, 2014)
Agenda Persaingan semakin kompetitif penggunaan Word of mouth, electronic word
Penelitian of mouth membuat suatu brand semakin dikenal dengan penggunaan strategi
yang akan kampanye di media sosial untuk menimbulkan interaksi antar sesama
datang pengguna sosial media, industri 4.0 memiliki peranan penting dalam
perkembangan media sosial untuk meningkatkan citra dan reputasi
perusahaan di Indonesia.

Judul Instagram Dan Fenomena Jastip Di Indonesia

Penulis Intan Siti Muslicha


Irwansyah
Journal https://www.neliti.com/publications/433141/instagram-dan-fenomena-jastip-
di-indonesia
Masalah Kemajuan teknologi kini telah melahirkan media baru. Lingkungan
Penelitian informasi muncul dari evolusi simultan internet yang cepat dan saling
terhubung dengan sistem transmisi, jumlah konten, kualitas dan struktur dari
media baru itu sendiri.
Tujuan Mengetahui informasi seputar jastip dan dampak nya terhadap kegiatan
Penelitian bisnis dan digital marketing khususnya di Indonesia.

Variabel Variable dalam penelitian ini meliputi media social Instagram dan
Penelitian Fenomena Jastip di Indonesia
Definisi Menurut Statista (dalam Blank & Lutz, 2017) situs media sosial yang
Oprasional tumbuh paling cepat adalah Instagram dengan lebih dari 600 juta pengguna.
dan Hal tersebut merupakan pertumbuhan yang mengejutkan dalam lebih dari
Pengukuran 100 juta dalam setahun mengingat adopsi besar-besaran media sosial, tidak
mengherankan bahwa para peneliti semakin tertarik. Sedangkan menurut
Belch (dalam Kutthakaphan et al., 2013) dalam menentukan kredibilitas
yaitu keahlian dan kepercayaan.
Metodologi - Jenis studi yang digunakan untuk artikel ini adalah deskriptif. Jenis
Penelitian penelitian ini bertujuan untuk membuat deskripsi yang sistematis,
faktual, dan akurat tentang fakta, dan sifat populasi atau objek tertentu.
Model Penelitian ini menggunakan metode deskriptif pendekatan kualitatif.
Penelitian
Hipotesis -
(Jika ada)
Hasil Fenomena jastip merupakan model bisnis baru yang memiliki potensi untuk
Penelitian dikembangkan. Didukung dengan adanya perkembangan teknologi yang
semakin maju, media sosial Instagram bisa dijadikan sarana untuk berjualan
online dan menyediakan service jasa titip dengan fitur-fitur nya yang
menarik seperti mengunggah poto, instastory, dan menjangkau berbagai
kalangan karena penggunanya yang berasal dari berbagai kalangan.
Implikasi Jastip merupakan fenomena baru terlebih lagi di Indonesia, maka konsep
Manajerial dari jastip itu sendiri masih harus terus di edukasikan ke masyarakat, seperti
konsep dasar, cara membeli leewat jasa titip, serta dampak negative dan
positive dari Jastip itu sendiri.
Keterbatasan Pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam juga dilakukan dengan
Penelitian satu peserta terpilih yang memenuhi kriteria; telah menjual dalam bentuk
jastip di Instagram selama setidaknya satu tahun dan memiliki pengikut
lebih dari 10.000.
Agenda Pemilik akun bisnis jastip juga harus lebih berhati-hati dalam memilih mana
Penelitian endorser yang akan melakukan promosi produk yang dijual. Karena dengan
yang akan penggunaan endorser yang sesuai dengan produk yang dijual maka hal
datang tersebut dapat membidik pasar yang sesuai sehingga penggunaan endorser
menjadi maksimal dan dapat menghasilkan keuntungan bagi bisnis yang
dijalankan.

Judul Strategi Digital Marketing dalam menumbuhkan Startup Jastip Indonesia-


Jepang
Penulis . Puspo Dewi Dirgantari1
. Ratih Hurriyati2
. Sulastri3
. Masharyono4
. Ratu Dintha Insyani Zukhruf Firdausi Sulaksana5
. Yusuf Murtadlo Hidayat6
. Bambang Widjadjanta7
Journal https://doi.org/10.17509/abmas.v22i2.52933
Masalah Proses penyaluran produk dan jasa telah berubah secara signifikan dalam
beberapa tahun terakhir, konsumen kini menggunakan sarana online dan
Penelitian semakin mencari saluran online untuk meneliti dan membeli produk atau
jasa yang mereka butuhkan, kondisi ini memicu lahirnya fenomena bisnis
Jasa Titip (Jastip) yang mulai dikenal masyarakat Indonesia sejak tahun
2014 sampai sekarang
Tujuan Meningkatkan kompetensi dan/atau pendampingan yang diperlukan
Penelitian khususnya dalam bidang digital marketing guna mengoptimalkan bisnis
Jastip para PMI di Jepang
Variabel Variable dalam penelitian ini meliputi Strategi Digital Marketing dan Jastip
Penelitian Indonesia-Jepang
Definisi Konsumen dapat duduk dan bersantai, menggunakan smartphone dan
Oprasional memesan produk yang mereka inginkan. Penyedia layanan jastip-pun dapat
dan melakukan bisnisnya kapanpun dan dimanapun asalkan selalu update barang
Pengukuran jualannya melalui mediasosial (Muslicha dan Irwansyah, 2019).
Metodologi - Pengabdian kepada masyarakat ini akan dilakukan dengan sistem
Penelitian coaching dan mentoring yang adaptasi melalui Excecutive Coaching
Model dari Joel Garfinkle. Rancangan kegiatan dalam intensive
coaching
Model Penelitian ini menggunakan metode coaching dan mentoring yang adaptasi
Penelitian melalui Excecutive Coaching Model dari Joel Garfinkle.
Hipotesis -
(Jika ada)
Hasil Hasil yang dicapai pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah
Penelitian tumbuhnya minat wirausaha pada calon Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Sebanyak 42,5% (17 orang) peserta berminat untuk bisnis jastip Jepang ini
dengan memanfaatkan sosial media sebagai sarana marketing
Implikasi Target yang dicapai pada kegiatan pengabdian ini adalah 1) Calon PMI-
Manajerial Jepang mengetahui strategi bisnis Jastip; 2) Calon PMI-Jepang mengetahui
serta memahami dasar-dasar digital marketing guna menunjang bisnis Jastip
produk-produk Jepang.
Keterbatasan Pendekatan dengan sistem coaching dan mentoring yang adaptasi melalui
Penelitian Excecutive Coaching Model dari Joel Garfinkle, sebanyak 42,5% (17 orang)
peserta berminat untuk bisnis jastip Jepang ini dengan memanfaatkan sosial
media sebagai sarana marketing.
Agenda - Calon PMI-Jepang mengetahui strategi bisnis Jastip;
Penelitian - Calon PMI-Jepang mengetahui serta memahami dasar-dasar digital
yang akan marketing guna menunjang bisnis Jastip produk-produk Jepang.
datang

Judul Pengaruh Reputasi Penjual dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepercayaan


Konsumen yang Berdampak pada Keputusan Pembelian
Penulis Riki Riswandi

Journal https://ejournal.stiepgri.ac.id/index.php/demand/article/view/92
Masalah Pertumbuhan positif e-commerce di Indonesia, membuat perubahan pola
Penelitian belanja masyarakat yang semakin bergeser ke arah elektronik atau online
shopping.
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang pengauh
Penelitian langsung maupun tidak langsung Antara Reputasi Penjual dan Kulaitas
Pelayan terhadap Kepercayaan yang berdampak terhadap Keputusan
Pembeliandengan studi pada Personal Shopper (Jasa Titip) berbasis Online
Shop.
Variabel Variable dalam penelitian ini meliputi reputasi penjual dan kepercayaan
Penelitian konsumen
Definisi Menurut Kotler dan Armstrong [2], keputusan pembelian konsumen adalah
Oprasional membeli merek yang paling disukai dari berbagai alternatif yang ada, tetapi
dan dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian.
Pengukuran Sedangkan Menurut Schiffman dan Kanuk [3], “Keputusan pembelian
adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian,
artinya bahwa seseorang dapat membuat keputusan, haruslah tersedia
beberapa alternatif pilihan”.
Metodologi - Metode penelitian ini bersifat kuantitaf dengan model Analisa Jalur
Penelitian (Path Analisys) melalui penyebaran kuesioner dengan sampel 100
Konsumen yang belanja melalui Personal Shopper (Jasa Titip).
Model Penelitian ini menggunakan metode analisis jalur dengan pedekatan
Penelitian kuantitatif
Hipotesis Dari fenomena permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam melakukan
(Jika ada) transaksi onlinedengan menggunakan jasa titip (Personal Shopper) tentunya
kedua pihak baik konsumen maupun personal shopper harus membangun
kepercayaan yang baik, sehingga kedepan hubungan jangka Panjang
kegiatan bisnis dapat dilakukan dengan baik, sehingga dari sisi konsumen
memiliki persepsi yang baik akan kepercayaan dalam melakukan transaksi
online menggunakan jasa titip (Personal Shopper).
Hasil Hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh langsung Antara Reputasi
Penelitian Penjual dan Kualitas Pelayanan dengan Kepercayaan dan Keputusan
Pembelian memiliki pengaruh positif dan signifikan, dan pengaruh tidak
langsung Reputasi dan Kulaitas Pelayanan terhadap keputusan Pembelian
melalui Kepercayaan Konsumen memiliki pengaruh positif dan signifikan.
Implikasi Kepercayaan Konsumen dapat menjadi variabel mediasi antara Reputasi
Manajerial Penjual dan kualitas pelayanan dengan Keputusan Pembelian, artinya bahwa
Reputasi penjual, kualitas pelayanan dan Kepercayaan Konsumen menjadi
faktor utama dalam menentukan keputusan pembelian konsumen Saran dari
hasil penelitian Personal Shopper (Jasa Titip) harus menjaga reputasi
sebagai penjual dengan meningkatkan pengetahuan, keterampilan
kemampuan emosional, dan kualitas layanan.
Keterbatasan Pada Penelitian ini Analisa dibatasi penyebaran kuesioner dengan sampel
Penelitian 100 Konsumen yang belanja melalui Personal Shopper (Jasa Titip). Dalam
metode pendekatan kuantitatif, diperlukan ukuran sampel yang besar untuk
analisis yang lebih akurat. Studi kuantitatif skala kecil mungkin kurang
dapat diandalkan karena jumlah data yang rendah.
Agenda Kepercayaan konsumen sebagai variabel intervening dalam menghubungkan
Penelitian kualitas website dan Reputasi vendor dengan Keputusan Pembelian dilihat
yang akan dari hasil analisa standardizen indirect effects bahwa variabel kualiatas
datang website memberikan pengaruh tidak langsung yang lebih besar terhadap
keputusan pembelian sebesar 0,465 dibandingkan dengan reputasi vendor
yang hanya sebesar 0,371..

Buku

Judul Manajemen Kualitas

Penulis Dorothea Wahyu Ariani

Tahun 2020

Kota Terbit Tangerang Selatan


Nama Universitas Terbuka
Penerbit
Halaman 591 halaman
Konsep Pengertian
yang - Manajemen Kualitas merupakan proses perencanaan, pengorganisasian,
dipelajari kepemimpiinan, dan pengendalian terhadap pelaksanaan prinsip kualitas
dan diambil dalam organisasi atau Perusahaan. Manajer kualitas harus dapat
dari buku memegang peran internasional, informatif, dan pengambil keputusan
sesuai topik dalam bidang kualitas. (halaman 40).
penelitian - Kualitas merupakan kesesuaian dengan standar yang ditetpkan
organisasi atau Perusahaan dan kesesuaian dengan permintaan atau
keinginan pelanggan. Kualitas produk maupun layanan harus selalu
diperbaiki dan selalu ditingkatkan standarnya. (halaman 20)
- Kualitas merupakan kekuatan dalam mencapai keunggulan bersaing,
baik bagi perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa. Kualitas
pelayanan bahkan lebih dituntut oleh perusahaan manufaktur maupun
perusahaan jasa. Pelayanan yang dimaksudkan di sini bukan hanya
produk jasa yang diberikan, namun pelayanan yang mencakup
penyampaian produk tersebut ke tangan pelanggan. (halaman 4.3)

1. Budi, R (2017). Manajemen Pemasaran. Buku ajar


Buku ajar ini mengupas secara tuntas tentang manajemen pemasaran, produk dan
karakteristik produk peternakan, prilaku konsumen, segmentasi-targetingposisioning, dan
strategi pemasaran produk peternakan. Buku ajar ini memiliki peranan yang sangat
penting dalam meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang peranan manajemen
pemasaran

2. Astrid S (2019). Menggali Pundi-Pundi Lewat Tren Sosial Media. Penerbit: Mitra Media
Nusantara CV
Influencer media sosial telah menjadi topik hangat saat ini dalam pemasaran digital dan
juga di seluruh budaya populer. Mungkin aspek paling menarik dari konsep yang relatif
baru ini adalah influencer media sosial tidak harus seorang selebritis yang terkenal.
Sebaliknya, orang-orang biasa seperti kita bisa naik ke jajaran influencer dan
mengumpulkan ratusan, ribuan, bahkan jutaan pengikut dengan menampakkan kharisma,
kecerdasan, dan keahlian dalam bidang tertentu. Dengan demikian, influencer ini kerap
diminta perusahaan-perusahaan untuk mempromosikan produk bahkan jasa secara
berbayar berdasarkan jumlah pengikut mereka.

3. Kartajaya. H, Kotler. P, Setiawan. I (2019). Marketing 4.0. Penerbit: Gramedia Pustaka


Utama, Jakarta
Masa transisional dari Marketing 3.0 menuju Marketing 4.0 merupakan perkembangan
yang wajar. Pemasar harus menyesuaikan perubahan alami dalam perjalanan dari
kesadaran hingga akhirnya menuju ke penganjuran.
Buku ini akan membantu meningkatkan produktivitas dengan memahami jalur pelanggan
di era digital. Disajikan uraian mendalam dan meluas mengenai pemasaran yang
berorientasi pada manusia dengan berbagai aspek dari perjalanan pelanggan.

4. Rizal. A (2020). Manajemen Pemasaran Di Era Masyarakat Industri 4.0. Penerbit: Budi
Utama, Yogyakarta
Di era ekonomi digital, Marketing 4.0 mulai diperkenalkan. Marketing 4.0 merupakan
pendekatan terbaru dalam dunia pemasaran yaitu pendekatan pemasaran yang
mengombinasikan interaksi online dan interaksi offline antara perusahaan dengan
pelanggan yang tujuan utamanya yaitu memenangkan advokasi konsumen. Buku ini
mencoba mengantarkan konsep manajemen pemasaran yang tradisional bertransformasi
ke era Marketing 4.0 atau era digital saat ini. Karena se-modern apapun konsep
Marketing 4.0, dirinya dibangun dari konsep pemasaran yang old fashion. Oleh
karenanya buku ini menggambarkan dan menjelaskan konsep pemasaran tradisonal di
bab-bab awal dan transformasinya di bab-bab akhir.

5. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung


Pada buku ini dijelaskan mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan metode penelitian
pendidikan. Diawali dengan pengertian, jenis-jenis, perbedaan kuantitatif dan kualitatif,
serta kompetensi yang harus dimiliki oleh peneliti. Beberapa poin penting dalam
penelitian pendidikan, meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, variabel
penelitian, dan paradigma penelitian. Dijelaskan mengenai teknik-teknik pengumpulan
data yang meliputi wawancara, angket, dan observase.

Kerangka Tulis Ilmiah

Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penulisan
4. Manfaat Penulisan
Metode
Pembahasan
1. Bagaimana perkembangan media sosial telah memengaruhi cara bisnis jasa titip
berinteraksi dengan pelanggan dan pasar?
2. Apa saja alat atau platform media sosial yang umum digunakan dalam bisnis jasa titip,
dan bagaimana mereka mendukung strategi pemasaran?
3. Bagaimana dampak penggunaan media sosial terhadap strategi pemasaran dan kepuasan
pelanggan dalam bisnis jasa titip?

Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai