Kelompok 5 Resume Jurnal Cyber PR
Kelompok 5 Resume Jurnal Cyber PR
Kelompok 5 Resume Jurnal Cyber PR
Dosen Pengampu:
2021
JURNAL NASIONAL (1)
Judul : Cyber Public Relations dalam Brand Image Wardah Kosmetik dengan
Pendekatan Mixed Method
Volume : 1, No. 2
Tahun : 2017
Landasan Teoritis
Tidak ditemukan teori dalam penelitian ini melainkan penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif atau mixed method yang dimana focus
penelitian ini adalah responden.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixed method yaitu
perpaduan pendekatan antara pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Penelitian ini
diawali dengan pengumpulan data dan analisis secara kuantitatif, kemudian dilanjutkan
dengan pengumpulan data dan analisis secara kualitatif. Hasil penelitian kualitatif tersebut
digunakan untuk memberi penjelasan lebih jauh mengenai fenomena yang belum dijelaskan
berdasarkan hasil penelitian kuantitatif.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Brand image yang dibangun melalui aktivitas
Cyber Public Relations oleh Wardah sudah baik. Hal ini bisa dilihat dengan pendapat
responden yang menyatakan jika mereka mengetahui produk – produk Wardah melalui
jejaring sosial, khususnya Instagram. Dengan demikian, selain guna mempermudah
konsumen mengakses informasi produk Wardah, aktivitas Cyber Public Relations Wardah
juga berdampak pada penjangkauan publik yang lebih luas, meskipun proses ini tidak
menjamin kedekatan emosional antara Public Relations dan publik perusahaan.
Metode Penelitian :
Secara metodologis penelitian ini dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan sumber
data utama yang diperoleh melalui field research. Selanjutnya untuk pengumpulan data, data
diperoleh secara utama melalui observasi (pengamatan) dan wawancara. Selebihnya secara
sekunder, data diupayakan melalui dokumentasi atas sumber-sumber terkait yang dirasa
relevan oleh peneliti dalam mendukung analisis. Sumber data primer didapat melalui
wawancara dengan beberapa informan. Penelitian ini juga diuji keabsahan data dengan teknik
triangulasi data. Selebihnya untuk analisis data, teknik yang digunakan adalah analisis data
interaktif model Miles dan Huberman. Model analisis data Miles dan Huberman ini,
dilakukan dengan memperhitungkan beberapa langkah analisis data, yaitu reduksi data,
penyajian data, kesimpulan dan verifikasi.
Hasil Penelitian :
Dalam hal ini, strategi cyber PR yang digunakan oleh Diskominfo Kabupaten Klaten
melalui websitenya dipandang sesuai dengan kriteria strategi yang disampaikan oleh Holtz,
bahwa aktivitas cyber pada seorang PR harus memuat aspek strategic, intergrated, targeted,
dan measurable demi mengoptimalkan layanan informasi publik. Penggunaan website
sebagai bagian dari strategi cyber PR Diskominfo Kabupaten Klaten yang dipandang
memiliki target dan segmentasi audiens yang jelas.
Saat ini aktivitas PR mayoritas dilakukan secara online, termasuk perusahaan yang
bergerak pada bidang agen perjalanan online yaitu PT. Kereta Api Indonesia yang
menerapkan aktivitas cyber PR. Akun Instagram @keretaapikita resmi dibuat pada tanggal 10
April 2012. Tiga tahun pertama, akun Instagram PT. KAI belum begitu banyak pengikutnya,
hanya sekitar 2.636 orang dan 550 post. Namun seiring dengan perkembangan teknologi,
akun Instagram tersebut mengalami kenaikan yang cukup drastis yaitu 342.000
orang, dengan jumlah postingan sebanyak 1,888 post.
Metode Penelitian :
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan pendekatan
kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini ada 2 macam, yaitu
data primer yang digunakan dengan menggunakan teknik wawancara mendalam (in-depth
interview), dan data sekunder yang didapatkan dengan cara observasi dan pencarian data
melalui berbagai macam tulisan yang dapat dikaitkan dengan penelitian.
Landasan Teoritis :
Adapun tugas atau fokus utama E-PR antara lain (Onggo, 2009):
1. Memaksimalkan media online untuk penyampaian pesan secara elektronik kepada
publik atau media lokal, nasional, regional dan internasional.
2. Membuat produk atau bisnis perusahaan terpublikasi, sehingga seorang E-PR dituntut
untuk kreatif dan cakap dalam mengolah data menjadi informasi yang di input ke
dalam website. Karena sudah terpublikasi di dunia maya, E-PR memiliki tanggung
jawab untuk mengoperasikan peran media sosial perusahaan semaksimal mungkin.
Semua itu agar para pengunjung tertarik saat mengaksesnya.
Hasil Penelitian :
Hasil penelitian terkait implementasi program cyber PR PT. Kereta Api Indonesia
dalam mengelola informasi publik di media sosial instagram sudah cukup bagus dan
beragam, mulai dari meliputi pemberian informasi tentang PT. Kereta Api Indonesia
(Persero), layanan kereta api, layanan stasiun, sampai pada event dan inovasi yang telah
dilakukan, bahkan beberapa kali dilakukan kegiatan giveaway agar menarik perhatian
masyarakat untuk memfollow akun tersebut. Dalam hal ini berbagai cara dan teknik
digunakan diantaranya adalah pendekatan terhadap masyarakat. Dalam melakukan proses
komunikasi digital di media sosial Instagram @keretaapikita, PT. Kereta Api Indonesia
(Persero) menggunakan komunikasi yang konstan, respon yang cepat, interaktif dan dua arah
(two-way).
Volume, Hal, Tahun : Vol. 2, No. 2, Desember 2018, Hal 480 – 486
Metodologi Penelitian :
Hasil Penelitian :
Hal yang terjadi pada PT Eannovate Creative Technology yaitu memperkenalkan dan
menyebarluaskan informasi yang berkaitan dengan perusahaan kepada masyarakat yang
memanfaatkan media sosial sebagai platform-nya dalam memberikan informasi. Dalam
penelitiannya, penulis melihat pemanfaatan cyber public relations dalam media sosial
perusahaan. Dengan melakukan analisis wawancara narasumber yang penulis dapatkan,
penggunaan media sosial merupakan suatu langkah yang tepat dalam menjalani strategi PR.
meskipun masih terdapat sisi negatif yaitu kurang gencarnya promosi dan konten yang
diberikan oleh perusahaan. Hal ini membuat PT Eannovate Creative Technology
menggunakan media sosial sebagai wadah melakukan promosi dan membangun citra
perusahaan serta menjalin hubungan baik dengan khalayaknya.
Maraknya fenomena pelayanan publik melalui aktivitas cyber atau online, mendorong
masyarakat sipil untuk semakin cerdas dan kritis. Berbagai aspirasi sering disuarakan di
ruang publik melalui berbagai ekspresi dan media. Salah satu lembaga negara yang sering
mendapat masukan maupun kritikan oleh publik, yaitu Kepolisian Republik Indonesia.
Tentunya bentuk kritikan ini merupakan wujud dari dukungan publik terhadap Polri agar
institusi ini terus berbenah dan semakin dekat dengan publik melalui berbagai pelayanannya.
Metode Penelitian :
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif kualitatif
metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Kemudian
penelitian kualitatif deskriptif adalah penelitian yang pengumpulan datanya berupa kata-kata,
gambar, dan bukan angka-angka. Data tersebut, mungkin berasal dari naskah wawancara,
catatan lapangan, poto-poto, videotape, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen
resmi lainnya. Adapun narasumber yang dipilih dalam penelitian ini diantaranya yaitu Djoko
EK selaku Kabag Pelayanan Informasi dan Dokumentasi Divisi Humas Polri, Wahyu Hidayat
selaku Perwira Administrasi Sedia Informasi dan Dokumentasi. Serta Ibu Tiyan selaku Staf
Biro Pengelola Sedia Infodok Divisi Humas Mabes Polri.
Teori dan Konsep yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, konsep Public Relations
yang dikeluarkan oleh International Relations Association (IPRA) 2017 dengan empat peran
Public Relations, yaitu Tecnicion Communication, Expert Preciber Communication,
Communication Facilitator, dan Problem Solving Process Facilitator. Konsep Cyber Public
Relations dengan enam potensi yang dapat dimanfaatkan,yaitu komunikasi konstan, respon
yang cepat, pasar global, interaktif, komunikasi dua arah, dan Hemat. Kemudian konsep
Pelayanan Publik berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
dan Konsep Informasi Publik.
Hasil Penelitian :
Hasil penelitian menunjukan bahwa peran Divisi Humas Polri menjalankan aktivitas
Cyber Public relations lebih dominan dengan peran sebagai tecnicion communication dan
facilitator communication. Untuk peran expert preciber communication dan problem solving
procces facilitator tetap ada, walaupun tidak dominan. Penerapan konsep cyber public
relations merupakan bentuk komitmen Polri dalam memberikan pelayanan terbaik pada
masyarakat, sekaligus sebagai dukungan terhadap pelaksanaan UU Keterbukaan Informasi
Publik.
Volume : 219
Year : 2018
Background Issues
Theoretical Basis
Pada penelitian ini tidak ditemukannya teori melainkan penelitian ini menggunakan
paradigma post positivistik. Peneliti beranggapan bahwa paradigma post positivistik tepat
digunakan karena penelitian ini mencoba menganalisi realitas sosial yang ada dan
menggambarkan bagaimana komunikasi dapat terjalin dengan baik dalam suatu organisasi.
Research Methods
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan
pengumpulan datanya menggunakan metode wawancara, yang dimana data primer akan
dikumpulkam dengan menggunakan teknik wawancara mendalam. Sedangkan data sekunder
diperoleh dengan cara observasi dan pencarian data atau berbagai macam tulisan yang dapat
dikaitkan dengan penelitian dan permasalahan dalam jurnal ini.
Research Result
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Strategi Cyber Public Relations yang
dilakukan oleh Jendela360 sebagai perusahaan Start Up dalam membangun Brand Awarness
adalah dengan meningkatkan SEO melalui tulisan,rilis dan posting di media sosial. Selain itu,
perusahaan ini sudah melakukan Strategi Cyber Public Relations yang baik dimulai dari
definisi masalah,perencanaan program, tindakan dan komunikasi, serta evaluasi. Hal ini
dapat menjadi keuntungan bagi Jendela360 untuk menjadi Start Up yang mudah dikenal di
masyarakat dan juga dapat meningkatkan lagi Brand Awarness di masyarakat.
Metodologi Penelitian :
Penelitian ini menggunakan metodologi survei. Penelitian ini juga sebagian besar
mengandalkan bahan pustaka dan literatur terkait sebagai sumber data. Wawancara terfokus
juga dilakukan dengan praktisi humas di lingkungan Rumah Sakit Pendidikan Universitas
Calabar (UCTH).
Metode Penelitian :
Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi
kasus. Teknik pengumpulan datanya adalah primer dan sekunder. Kemudian, untuk
memperoleh data, peneliti melakukan wawancara mendalam, observasi, dan dokumen
pendukung.
Landasan Teoritis :
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Image Restorations Theory, dimana
teori ini pendekatannya bertujuan untuk menjaga citra atau reputasi positif. Reputasi yang
rusak atau citra negatif dapat disebabkan oleh dua hal, baik karena kecelakaan (dilakukan
oleh dirinya sendiri atau oleh pesaing) atau karena kecelakaan karena kata-kata atau
perbuatan yang salah. Ketika itu terjadi, maka figur atau organisasi tersebut bermasalah
dengan citra (Benoit, 1994).
Hasil Penelitian :
Dari hasil penelitian, Presiden Jokowi beserta cyber PR sama-sama berusaha
memulihkan citra, terbukti dengan Jokowi memerintahkan jajarannya untuk mengusut dan
memproses dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok. Kemudian, pada aksi
pemulihan citra selanjutnya Jokowi memberikan pidato diatas panggung bersama para ulama
dan perwakilan ormas Islam.
Disini Cyber PR juga bertindak mengembalikan citra presiden serta mendapatkan
kembali kepercayaan publik dengan perintah penyerahan kasus kepada pihak berwajib. Hal
ini menjadi bahan bagi cyber PR untuk melawan isu negatif dan mengembalikan citra
presiden seperti yang diharapkan melalui pemberitaan di media konvensional serta media
online.
Sayangnya, kegiatan Cyber Public Relations yang dilakukan oleh Biro Pers, Media,
dan Informasi Kementerian Sekretariat Negara RI dibatasi secara normatif , dengan kata lain,
ada kekurangan komunikasi dua arah sebagai unsur kegiatan humas, karena sesungguhnya,
citra yang terbentuk dalam masyarakat merupakan hasil kombinasi dari komunikasi dan
pengungkapan informasi. Oleh karena itu, saran dari peneliti adalah harus adanya
perkembangan komunikasi yang dilakukan dua arah, sehingga ada timbal balik antara cyber
PR dan warga negara.
Metodologi Penelitian :
Artikel ini menggunakan metode studi kepustakaan pada jurnal, buku dan artikel
ilmiah terkait birokrasi Cyber Public Relations (CPR) dalam berkomunikasi melalui media
sosial. Literatur tersebut kemudian dibandingkan dengan New Media Theory sebagai alat
analisis.
Teori Media Baru yang disampaikan oleh Mark Poster menganggap penggunaan
media sosial dari dua pendekatan, yaitu pendekatan interaksi sosial dan integrasi sosial.
Pendekatan interaksi sosial mempersepsikan media sosial tidak hanya sebagai media
informasi seperti media CPR sebelumnya tetapi membuka peluang interaksi yang lebih luas.
Interaksi yang terbentuk menciptakan pemahaman baru tentang komunikasi pribadi dalam
bentuk yang sebelumnya tidak dapat dicapai oleh media (Littlejohn dan Foss, 2011).
Hasil Penelitian :
Media sosial berdiri pada tataran komunikasi massa dimana media ini cenderung
digunakan oleh masyarakat untuk membandingkan kinerja yang dilakukan di dunia nyata.
Sebagai media konfirmasi, media sosial menghilangkan hambatan komunikasi antara
birokrasi dan masyarakat. CPR dapat mengoptimalkan penggunaan media sosial untuk
meningkatkan kredibilitas birokrasi dengan memberikan informasi yang mendukung kinerja
nyata. Humas (Humas) birokrasi pemerintah berbeda dengan Humas perusahaan swasta
dimana birokrasi lebih menekankan pada upaya peningkatan pelayanan publik.
Volume dan Tahun : Volume 02, Issu 09, pp 50-56, 2018 American Journal of Humanities
and Social Sciences Research (AJHSSR)
Metode Penelitian :
Teori dan konsep yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, Hubungan Masyarakat
Cyber, dimana Cyber humas adalah kegiatan kehumasan yang dilakukan melalui internet
media elektronik dalam membangun brand dan menjaga kepercayaan, pemahaman, citra
suatu institusi atau organisasi kepada publik atau khalayak dan dapat dilakukan secara
interaktif one to one communication. Kemudian Media Sosial Instagram, yang merupakan
aplikasi media sosial yang memungkinkan pengguna untuk mengambil foto dan video,
menerapkan filter digital (memberi efek ke foto) dan membagikannya di berbagai media
sosial termasuk Instagram itu sendiri. Kemudian konsep Kegiatan Publikasi, dengan melalui
publikasi praktisi humas dapat mengirimkan tulisan berupa artikel, atau siaran pers, atau
membuat berita (media relations) untuk menjaga hubungan baik dengan wartawan.
Hasil Penelitian :
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Media sosial Instagram digunakan oleh channel
O TV sebagai media untuk mempromosikan berbagai program perusahaan, kegiatan cyber
humas O channel TV meliputi menjadwalkan, memposting, memantau, menanggapi,
melakukan proses evaluasi pesan, sosial Instagram media yang digunakan O Chanel TV
karena media tersebut memiliki keunggulan yaitu mudah, cepat, murah, komunikatif, dan
memiliki segmentasi audiens yang luas, Media sosial Instagram memfasilitasi proses dua arah
komunikasi secara cepat, efisien dan efektif, karena memiliki karakteristik media yang
interaktif.