HUKUM II NEWTON

AVIS FIRMANSYAH FIRDAUS (1), MOHAMMAD ADZIQ ALHUFAIZH (2), PRINKA

NURSANI (3), WIDYA EDI SEKAR AYU (4)

200322615262 (1), 200322615299 (2), 200322615310 (3), 200322615253 (4)

avisfirman@gmail.com (1), adziq29160@gmail.com (2),

prinka.nursani.2003226@students.um.ac.id (3) widya.edi.2003226@students.um.ac.id (4)

Abstrak: dilaksanakannya praktikum Hukum II Newton ini bertujuan untuk

memverifikasi mengenai kebenaran Hukum II Newton, serta memahami
bagaimana cara kerja Hukum II Newton. Untuk memverifikasi Hukum II
Newton dilakukan percobaan sebanyak 2 kali. Yang pertama, percobaan
dilakukan dengan mengamati perubahan selisih massa M 1 dan M2 dengan
massa total tetap. Perubahan selisih massa bertujuan untuk menunjukkan
hubungan antara percepatan dengan fungsi gaya. Sedangkan yang kedua,
percobaan dilakukan dengan mengubah total massa M 1 dan M2 dengan selisih
massa tetap. Perubahan massa total bertujuan untuk menunjukkan hubungan
antara parcepatan dengan fungsi massa Beban bercelah digunakan untuk
memvariasikan massa M1 dan M2.

Hukum II Newton menyatakan kemudian waktu tempuh beban silinder M2

bahwa bila sebuah benda yang mempunyai saat melawati gerbang cahaya akan diukur
massa m diberi gaya luar sebesar F maka dengan fungsi TIMING 1. Pada percobaan
akan terjadi percepatan sebesar a sesuai ini massa dan momen inersia katrol
dengan hubungan: diabaikan karena massa katrol dianggap
jauh lebih kecil dibandingkan dengan masa
∑ 𝐹 = 𝑚. 𝑎
beban silinder.

Pesawat Atwood dapat digunakan untuk

memverifikasikasi Hukum II Newton.
Gaya luar diperoleh dari tambahan massa
(beban barcelah) pada M2 sebesar m2 dan
beban tambahan m1 pada M1 dengan syarat
massa m2 lebih besar daripada m1,
 digunakan untuk memvariasikan massa M1
dan M2.
TUJUAN

Praktikum ini bertujuan untuk

memverifikasi mengenai kebenaran
Hukum II Newton, serta memahami
Dengan mengabaikan massa tali dan
bagaimana cara kerja Hukum II Newton.
momentum inersia katrol, maka resultan
gaya (ΣF) pada beban silinder M1: METODE
T-M1+m1g=M1+m1a Dalam praktikum Hukum II
Sedangkan pada beban silinder M2: Newton ini untuk mengetahui cara kerja
M2+m2g-T=M2+m2a Hukum II Newton serta memverifikasi
T adalah tegangan tali dan g adalah
Hukum II Newton dengan mengubah
percepatan gravitasi. Jika kedua persamaan
massa, maka diperlukan set-up Hukum II
tersebut dijumlahkan untuk mengeliminasi Newton yang terdiri dari beban M1 dan
tegangan tali T, maka akan diperoleh: M2, beban tambahan, benang dan tali,
[(M2+m2)- gerbang cahaya, katrol, mistar, pengikat
(M1+m1)]g=(M1+m1+M2+m2)g
beban, timbangan, time counter, dan set
atau percobaan.
a=[(M2+m2)-
Praktikum ini dilakukan dengan
(M1+m1)]g(M1+m1+M2+m2)
menimbang massa M1 dan M2 kemudian
menggantungkan beban silinder pada
Untuk memverifikasi Hukum II
ujung-ujung tali karmudian lewatkan tali
Newton akan dilakukan 2 tahap percobaan.
pada katrol. Pastikan juga bahwa tali pada
Yang pertama adalah mengubah selisih
bagian tengah pengamah beban. Jika tali
massa M1 dan M2 dengan massa total
tidak berada di tengah, maka sesuaikan
tetap. Perubahan selisih massa bertujuan
dengan mengatur kerataan pesawal
untuk menunjukkan hubungan antara
Atwood menggunakan sekrup pengatur
percepatan dengan fungsi gaya. Sedangkan
ketegaklurusan pada bagian alas.
yang kedua adalah mengubah total massa
Kemudian putar sekrup hingga tali beban
M1 dan M2 dengan selisih massa tetap.
berada tepat di tengan masing masing
Perubahan massa total bertujuan untuk
pengarah beban. Kemudian pasang
menunjukkan hubungan antara parcepatan
pemegang beban pada sisi kiri bawah
dengan fungsi massa beban bercelah
tiang. Serta pada tiang kanan, atur posisi (M1+m1)] (kg)
gerbang cahaya 1 pada skala 40 cm, M1+m1+M2+m2 0,231 0,0231 0,0231
gerbang cahaya 2 pada skala 80 om, dan (kg)

penghenti bebas tanpa lubang di bagian s (m) 0,05 0,05 0,05

bawah tiang (sejajar dengan pemegang t1(s) 0,0585 0,07815 0,1678

beban). Catat jarak antara gerbang cahaya t2 (s) 0,0596 0,08218 0,3634
1 dan 2 sebagai nilai h. v1 (m/s) 8,71 6,39 3,03

HASIL DAN PEMBAHASAN v2 (m/s) 8,38 6,08 1,4

a (m/s) -25,63 -17,57 -32,82

Data yang diperoleh dari percobaan
dengan fungsi TIMING I adalah waktu
tempuh saat M2 melewati gerbang cahaya
1 dan gerbang cahaya 2 sehingga dapat
diperoleh nilai v1 dan v2 dengan: 0
𝑠 𝑠 0 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03
𝑣1 = 𝑑𝑎𝑛 𝑣2 =
𝑡1 𝑡2 -5

s merupakan panjang beban silinder, t1 -10

adalah waktu saat M1 melewati gerbang
cahaya -15
1, dan t2 adalah waktu saat M2 melewati
gerbang cahaya 2. -20
Dengan data ini, maka terdapat hubungan
antara kecepatan, jarak, dan percepatan -25
sehingga dapat digunakan persamaan:
-30
2 2
𝑣22 − 𝑣12
𝑣2 = 𝑣1 + 2. 𝑎. ℎ → 𝑎 = -35
ℎ
Berikut ini merupakan hasil data Gambar 3.2 Grafik percepatan a terhadap
pengamatan percobaan Hukum II Newton: selisih massa
s =0,05 m

M1 =0,103 kg Tabel 3.2 M1 dan M2 selisih massa tetap,

massa total berubah.
M2 =0,103 kg
m1 (kg) 0 0,005 0,01
h =0,22 m

Tabel 3.1. M1 dan M2 selisih massa berubah, m2 (kg) 0,005 0,01 0,015
massa total tetap.
[(M2+m2)- 0,005 0,005 0,005
m1 (kg) 0 0,005 0,01 (M1+m1)] (kg)

m2 (kg) 0,025 0,02 0,015 M1+m1+M2+m2 0,211 0,221 0,231

(kg)
[(M2+m2)- 0,025 0,015 0,005
s (m) 0,05 0,05 0,05 akan mengalami penurun. Percobaan ini
sama dengan bunyi Hukum II Newton
t1(s) 0,04864 0,1474 0,1603 “percepatan yang dihasilkan oleh resultan
gaya yang bekerja pada suatu benda
t2 (s) 0,00148 0,1751 0,3381
berbanding lurus dengan resultan gaya,
v1 (m/s) 1,02 0,33 0,31 dan berbanding terbalik dengan massa
benda”.
v2 (m/s) 33,78 0,28 0,14

a (m/s) 5182 -0,13 -0,34

Bunyi Rumus Aplikasi
Jika resultan ΣF = 0 Ketika sedang
gaya yang naik mobil
6000 bekerja pada atau
benda sama kendaraan
5000 dengan nol, lainnya. Jika
maka benda mobil yang
4000 yang diam semula diam,
akan tetap kemudian
3000 diam dan secara tiba-
benda yang tiba mobil
2000 bergerak bergerak,
akan terus badan kalian
1000
bergerak akan
0
lurus terdorong ke
0.21 0.22 0.23 0.24 beraturan belakang.
-1000 (GLB). Akan tetapi,
jika semula
Gambar 3.3 Grafik percepatan terhadap mobil melaju
massa total berubah kencang
kemudian
Selisih massa merupakan bagian direm
dari fungsi gaya F = [(M2+m2)- mendadak,
(M1+m1)]. Berdasarkan Gambar 1.1, maka badan
hubungan antara percepatan a dan gaya F kalian akan
untuk total massa tetap apabila gaya terdorong ke
dinaikan maka percepatan akan mengalami depan.
kenaikan juga. Pada bercobaan ini
berhubungan dengan Hukum II Newton “ Contoh Soal ;
percepatan yang dihasilkan oleh resultan
gaya yang bekerja pada suatu benda Sebuah balok bermassa 5 kg (berat w = 50
berbanding lurus dengan resultan gaya, N) digantung dengan tali dan diikatkan
dan berbanding terbalik dengan massa pada atap. Jika balok diam maka
benda”. berapakah tegangan talinya?

Berdasarkan Gambar 3.3, Penyelesaian:

hubungan antara percepatan a dengan Gaya-gaya yang bekerja pada balok seperti
massa total untuk gaya tetap apabila massa gambar di bawah ini, karena balok diam,
mengalami kenaikan maka percepatan
maka berlaku hukum I Newton yaitu
sebagai berikut.

ΣF = 0
T–w=0
T – 50 = 0
T = 50 N
Jadi, gaya tegangan tali yang bekerja pada
balok tersebut adalah 50 Newton.

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah melakukan percobaan

Hukum II Newton, dapat disimpulkan
bahwa percepatan dari benda tersebut tidak
sebanding dengan resultan gaya (jumlah
gaya) yang bekerja pada benda tersebut.
Yang mana hasil tersebut tidak sesuai
dengan Hukum II Newton yang berbunyi
“percepatan dari suatu benda akan
sebanding dengan resultan gaya yang
bekerja pada benda tersebut dan
berbanding terbalik dengan massa benda”.
Hal ini mungkin terjadi karena kesalahan
pengukuran pada saat melakukan
percobaan.
LAMPIRAN

1. Pada M1 dan M2 selisih massa berubah, massa total tetap

a. m1= 0 kg dan m2= 0,025 kg

t1=58,49

t2= 59,60

b. m1=0,005 kg dan m2=0,02 kg

 t1=

t2=

c. m1=0,01 kg dan m2=0,015

 t1=16,78

t2=

2. Pada M1 dan M2 selisih massa tetap, massa total berubah

a. m1= 0 kg dan m2= 0,005 kg
 t1= 48,64

t2= 1,480

b. m1= 0,005 kg dan m2= 0,01 kg

 t1= 147,4

t2= 175,1

c. m1= 0,01 kg dan m2= 0,015

t1= 160,3

t2= 338,1
Plagiarisme check