Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Garis Konturr

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

Garis Kontur: Pengertian, Fungsi dan

Kegunaan, Jenis, Cara Membaca dan


Cara membuatnya
By Saddam Hussein / Kartografi, Sains Informasi Geografi / June 11, 2021

Sedang belajar mengenai garis kontur dan membutuhkan bacaan


materinya? Kami bahas di artikel ini dengan lengkap.

Garis kontur merupakan garis yang menghubungkan titik-titik yang


mempunyai ketinggian yang sama pada peta. Penghubungan titik-titik
ini selanjutnya menjadi garis yang saling melingkari satu sama lain,
tidak pernah putus dan tidak berpotongan.

Pembacaan garis kontur dilakukan dengan melihat kerapatan garis kontur


dan arah lengkung garis kontur. Kerapatan garis kontur menunjukkan beda
ketinggian yang semakin sering.

Daftar Isi Klik untuk lihat


Pengertian garis kontur
Garis kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai
ketinggian yang sama pada peta.
Keberadaan garis kontur pada peta topografi merupakan sebuah hal yang
penting. Hal ini dikarenakan garis kontur yang tergambar pada peta
menunjukkan ketinggian dan kemiringan suatu daerah sehingga topografi
daerah tersebut dapat direpresentasikan dengan baik sehingga menjadi
dasar pengembangan informasi medan.

Garis kontur pada peta topografi


Kontur merupakan salah satu bentuk representasi relief muka bumi yang
banyak digunakan, terutama pada peta topografi. Kontur dipilih
dikarenakan dapat memberi informasi secara relatif maupun absolut.

Informasi relief secara relatif diperlihatkan dengan menggambarkan garis


kontur.

Garis kontur yang rapat memiliki karakteristik lereng terjal atau beda
tingginya besar, sedangkan kontur yang lebih renggang digunakan
bagi daerah yang landai.

Informasi relief secara absolut diperlihatkan dengan cara menuliskan nilai


kontur yang merupakan ketinggian garis tersebut, meskipun hanya pada
kontur indeks.

BACA JUGA: Perbedaan Peta RBI dan Peta Topografi Beserta


Persamaannya

Fungsi dan kegunaan garis kontur


Beberapa fungsi dan kegunaan garis kontur pada peta topografi adalah:

 mengetahui bentuk lereng


 mengetahui besar kemiringan lereng,
 menunjukkan bentuk relief.
Ciri-ciri garis kontur
Garis kontur memiliki sifat-sifat yang menjadi ciri garis kontur. Sifat Garis
Kontur adalah:

type="a">

1. Garis-garis kontur saling melingkari satu sama lain dan tidak akan
saling berpotongan.
2. Pada daerah yang curam garis kontur lebih rapat dan pada daerah
yang landai lebih jarang.
3. Pada daerah yang sangat curam, garis-garis kontur membentuk satu
garis.
4. Garis kontur pada curah yang sempit membentuk huruf V yang
menghadap ke bagian yang lebih rendah.
Garis kontur pada punggung bukit yang tajam membentuk
huruf V yang menghadap ke bagian yang lebih tinggi.
5. Garis kontur pada suatu punggung bukit yang membentuk sudut 90°
dengan kemiringan maksimumnya, akan membentuk huruf U
menghadap ke bagian yang lebih tinggi.
6. Garis kontur pada bukit atau cekungan membentuk garis-garis kontur
yang menutup-melingkar.
7. Garis kontur harus menutup pada dirinya sendiri.
8. Dua garis kontur yang mempunyai ketinggian sama tidak dapat
dihubungkan dan dilanjutkan menjadi satu garis kontur.
Macam-macam garis kontur
Dalam penggambarannya pada peta topografi, dikenal beberapa tipe
garis kontur, yaitu kontur indeks, kontur antara (intermediate), kontur
tambahan (supplementary), kontur yang menggambarkan
depresi/cekungan, dan kontur gabungan (carrying contour).

Beberapa jenis garis kontur adalah:

 Kontur indeks
 Kontur antara (intermediate)
 Kontur tambahan (suplementary)
 Kontur depresi/ cekungan
 Kontur gabungan (carrying contour)
Kontur indeks

Kontur indeks adalah garis penanda nilai kontur yang digambarkan dalam
bentuk garis yang lebih tebal dengan selang nilai tertentu. Biasanya untuk
nilai indeks dipilih urutan nilai yang mudah dibaca, misalnya 5, 10, 15, atau
50, 100, 150, dst.

Kontur antara

Garis kontur antara merupakan garis kontur regular yang digambar dengan
interval nilai yang normal, digambar dalam bentuk garis yang lebih tipis,
dan terletak di antara kontur indeks. Garis kontur antara ini dapat diberi
angka nilai kontur ataupun tidak, tergantung dari ruang yang tersedia.

Kontur tambahan

Garis kontur tambahan biasanya digambar d antara interval kontur dasar


(bisa ½, 1/3, ¼, dst. dari interval kontur dasar). Garis ini biasanya
dibutuhkan untuk mendetilkan daerah dengan topografi landai hingga datar
di mana jarak antar garis kontur renggang. Garis ini umumnya
digambarkan dalam bentuk garis putus-putus atau rangkaian titik-titik untuk
memedakannya dengan interval garis kontur dasar.

Kontur cekungan/ depresi

Bentuk-bentuk cekungan di permukaan bumi disajikan secara khusus pada


peta topografi, yaitu dengan memberikan tambahan garis-garis pendek
yang tegak lurus garis kontur dan mengarah ke dasar cekungan.

Kontur gabungan
Jika beberapa garis kontur berjarak sangat dekat atau tergambarkan
bersinggungan pada skala pea yang dignakan, maka dimungkinkan untuk
tidak menyajian garis-garis tersebut secara individual. Garis-garis tersebut
dapat digabungkan menjadi satu garis kontur yang (sebenarnya) terdiri dari
beberapa garis kontur.

Peta kontur
Peta kontur merupakan peta yang memuat informasi garis kontur.

Garis kontur pada peta topografi

Cara membaca garis kontur


Garis kontur banyak digunakan untuk menampilkan relief muka bumi,
dikarenakan dapat memberi informasi secara relatif maupun absolut.

Pembacaan garis kontur dilakukan dengan melihat kerapatan garis kontur


dan arah lengkung garis kontur, yaitu kerapatan garis kontur menunjukkan
kemiringan atau kecuraman daerah dan arah lengkung menunjukkan arah
kemiringan itu menuju ke igir atau menuju ke arah lembah.

Cara membuat garis kontur


Pembuatan garis kontur dapat dilakukan dengan melakukan interpolasi
pada titik atau garis yang sudah diketahui ketinggiannya.

Titik tinggi merupakan syarat utama terbentuknya garis kontur. Titik tinggi
menunjukkan ketinggian suatu titik diukur dari suatu bidang acuan tertentu.

Sumber untuk mendapatkan titik tinggi ini, dapat dilakukan dengan:

 Melakukan pengukuran langsung


 Hasil plotting fotogrametri,
 Peta-peta yang sudah ada
 Data penginderaan jauh
Proses interpolasi untuk mendapatkan garis kontur.

Ada dua jenis cara interpolasi yaitu

 interpolasi linier dan


 interpolasi grafis.
Interpolasi linier, yaitu dengan cara interpolasi garis kontur dengan
melakukan pengukuran atau perhitungan pada garis.

Sedangkan interpolasi grafis adalah interpolasi yang dilakukan dengan


cara membagi garis menggunakan garis lain dengan ukuran dan satuan
ukur yang lebih mudah lalu digaris dengan mempergunakan prinsip garis
sejajar untuk mendapatkan ukuran yang sebanding.

Contour interval (CI)

Hal lain yang harus diperhatikan dalam pemetaan kontur adalah interval
kontur (contour interval = Ci) yang menggambarkan jarak vetikal antar garis
kontur. Semakin kecil nilai Ci maka semakin detail juga peta kontur
tersebut.

Interval kontur ini ditentukan oleh pembuat peta untuk menggambarkan


kenampakan medan yang dominan secara jelas.

Secara horisontal, jarak interval kontur tidak sama karena tergantung pada
kemiringan lereng. Semakin curam lereng semakin rapat garis konturnya.
Pada kasus tertentu, interval kontur yang kecil dapat digunakan untuk
daerah yang bertopografi datar sehingga perbedaan ketinggian yang kecil
dapat diketahui.

Sedangkan pada daerah yang bergunung atau bukit, interval kontur yang
lebih besar dapat digunakan untuk menghindari over crowding dari
penggambaran garis contur.

Penentuan interval kontur juga harus memperhatikan skala peta. Interval


kontur yang kecil biasanya digunakan untuk peta skala besar untuk
kepentingan survey detil, sehingga pola garis kontur bisa
merepresentasikan topografi setempat.

Sedangkan interval kontur yang lebih besar biasanya digunakan untuk


skala peta yang lebih kecil, untuk menghindari overcrowding.

Jarak garis kontur interval

Biasanya, pembuatan garis kontur dengan interval 50 meter dalam peta


yang digunakan masih kurang dapat merepresentasikan atau
memperlihatkan topografi daerah cakupan peta.

Hal ini dikarenakan pada peta tersebut terdapat bagian yang relatif datar
sehingga penggambaran garis kontur dengan interval ini masih belum bisa
menggambarkan daerah datar ini dengan baik.

Penggambaran relief dengan pembuatan garis kontur berinterval 25 meter


sudah baik dalam menggambarkan daerah yang bergunung atau berbukit,
namun masih kurang baik dalam menggambarkan daerah datar.

Penggambaran dengan interval 12,5 meter sangat baik dan bisa


memperlihatkan topografi daerah tersebut, baik daerah berbukit maupun
datar.

Namun, di daerah yang berbukit, dibeberapa tempat garis-garis kontur


terkesan sangat rapat dan bahkan berimpit satu sama lain, atau sering
disebut overcrowded.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka dua kontur interval dapat


digabung dalam satu peta kontur. Daerah perbukitan menggunakan
interval kontur 25 meter, dan daerah dataran menggunakan interval kontur
12,5 meter.

Dengan demikian, relief daerah perbukitan dan daerah dataran dapat


tergambarkan dengan baik.

Dalam peta kontur, kombinasi interval kontur seperti ini ditampilkan dengan
warna yang berbeda, sehingga dapat diketahui perbedaan interval kontur
yang digunakan dalam peta tersebut.

Secara teknis untuk tujuan tertentu, dua interval kontur dapat digunakan
dalam satu peta. Hal ini biasanya dilakukan pada daerah dengan kontras
relief yang tinggi, misalnya perbukitan yang berdekatan dengan daratan.

Dalam kasus ini, interval contur yang kecil digunakan untuk daerah datar,
sedangkan interval kontur besar untuk daerah berbukitan. Sebagai
petunjuk, informasi tentang dua interval kontur harus muncul pada dua tepi
peta.

Hubungan garis kontur dan skala peta

Hal yang lebih penting yang harus diperhatikan dalam pembuatan garis
kontur adalah skala peta yang dibuat. Skala harus diperhatikan agar tidak
terjadi penggambaran relief yang terlalu umum ataupun terlalu detil
sehingga terjadi overcrowded.

Namun demikian, tidak ada ketentuan atau perhitungan yang pasti antara
skala peta dan interval garis kontur. Hal ini dikarenakan penentuan interval
tidak hanya didasarkan pada skala peta, tetapi juga memeprhatikan bentuk
daerah yang dipetakan dan tujuan pembuatan peta yang bersangkutan.

Terdapat rumus untuk menentukan CI berdasarkan skala, yaitu:

Sebagai contoh, pada suatu peta dengan skala 1:100, maka interval
kontur yang digunakan adalah 0,05 meter.
Meskipun demikian, perlu diingat bahwa rumus Ci tidak dapat selalu
diterapkan pada peta kontur, karena kondisi di lapangan yang berbeda-
beda.

Kesimpulan
Garis kontur merupakan garis yang menghubungkan titik-titik yang
mempunyai ketinggian yang sama. Garis kontur banyak digunakan untuk
menampilkan relief muka bumi, dikarenakan dapat memberi informasi
secara relatif maupun absolut.

Apabila beda tinggi antar titik dalam peta kontur lebih kecil dari interval
kontur, maka kontur tidak dapat tergambarkan dan topografi akan tampak
landai ataupun datar saja.

Untuk area yang berbeda topografinya (misalnya perbukitan dan dataran)


dan berada dalam satu peta kontur, dua interval kontur dapat
dikombinasikan dalam peta tersebut agar dapat menampilkan kenampakan
relief yang paling baik.

Anda mungkin juga menyukai