Aktualisasi AKHLAK
Aktualisasi AKHLAK
Aktualisasi AKHLAK
Disusun oleh :
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis persembahkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan rangkaian
kegiatan aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam bentuk laporan
aktualisasi yang berjudul “MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS III PADA MATA
PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) MELALUI PENERAPAN MEDIA GAMBAR DI
SDN 8 DURUKA KAB. MUNA”.
Adapun laporan ini berisi tentang kegiatan-kegiatan penulis yang berkaitan dengan tupoksi sebagai
tenaga pendidik di SD Negeri 8 Duruka, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Lingkup Pemerintahan
Kabupaten Muna. Sehubungan dengan tugas sebagai tenaga pendidik dan pelayan masyarakat yang
profesional, yang diindikasikan dengan kemampuan mengaktualisasikan tujuh nilai dasar BerAKHLAK
yaitu: mampu mewujudkan Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif.
Penulis menyadari bahwa penyusun laporan aktualisasi ini tidak terlepas dari bantuan dan
bimbingan berbagai pihak, baik sumbangan pikiran, materi maupun moril. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini dengan ketulusan dan kerendahan hati, penulis menyampaikan terima kasih, rasa hormat
serta penghargaan setinggi-tingginya kepada:
1. Pemerintah Kabupaten Muna atas segala dukungan yang menyetujui untuk dilaksanakan
Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2022;
2. Dra. Yuni Nurmalawati, M.Si Selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi Sulawesi Tenggara.
3. La Taha, S.Pd., M.Pd selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muna
yang telah memberikan izin dan mendukung pelaksanaan Aktualisasi.
4. Mukadi, S.Pd.SD selaku Kepala SD Negeri 8 Duruka sekaligus Mentor untuk kearifan dan
kebijaksanaannya dalam mendorong penulis menyusun rancangan Aktualisasi.
5. Abdul Rahman, S.Sos selaku coach yang telah meluangkan waktu dan pikirannya
untuk menyempurnakan Laporan Aktualisasi;
6. Syahruddin Nurdin, SE Selaku Penguji yang telah memberikan masukan, dan saran untuk
menyempurnakan Laporan Aktualisasi.
7. Bapak dan Ibu Widyaiswara Badan Diklat Provinsi Sulawesi Tenggara, yang telah banyak
membantu baik secara langsung maupun tidak langsung demi kelancaran penulisan
rancangan ini.
8. Seluruh Panitia Penyelenggara Diklat Prajabatan CPNS Golongan III Angkatan
CXXXIX, CXL, CXLI dan CXLII Tahun 2022 Provinsi Sulawesi Tenggara.
9. Rekan-rekan seperjuangan peserta Diklat Prajabatan CPNS Golongan III Angkatan
CXXXIX, CXL, CXLI dan CXLII Tahun 2022 Provinsi Sulawesi Tenggara.
10. Rekan-rekan guru SD 8 Duruka yang senantiasa membantu dan memberikan motivasi.
11. Kepada seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu
penulis dalam penyelesaian rancangan aktualisasi ini.
12. Teristimewa penulis persembahkan tulisan ini untuk ke dua orang tua saya, istri tercinta Sitti
Mardian, S.Pd.I dan putri saya Annisa.
Penulis menyadari bahwa di dalam pembuatan laporan kegiatan aktualisasi ini masih
terdapat kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun
sangat diharapkan agar dapat ditindaklanjuti pada penyusunan hasil aktualisasi dan habituasi agar
dapat memberikan manfaat bagi semua pihak khususnya penulis pribadi tentang implementasi
nila-nilai “BerAKHLAK” dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan kerja dan masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2. Tujuan ........................................................................................................ 2
1.3. Manfaat ...................................................................................................... 3
1.4. Ruang lingkup Kegiatan Aktualisasi ........................................................... 3
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI DASAR, DAN
KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU
2.1. Gambaran Umum Organisasi ........................................................................... 4
2.2. Profil Peserta..................................................................................................... 9
2.3. Konsep nilai-nilai dasar, kedudukan dan peran ASN .................................... 9
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
3.1. Identifikasi Penetapan dan Analisis Isu ..................................................... 28
3.2. Dampak Apabila Isu tidak diselesaikan ..................................................... 30
3.3. Gagasan kreatif/terpilih dan kegiatan sebagai pemecahan Isu.................. 30
3.4. Deskripsi Rencana Kegiatan...................................................................... 31
3.5. Matriks Rekapitulasi Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK) ................ 39
3.6. Estimasi Biaya ........................................................................................... 40
3.7. Jadwal Kegiatan ........................................................................................ 41
BAB IV PENUTUP ............................................................................................... . 43
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
a. Umum
Menerapkan dan mengaktualisasikan tentang nilai-nilai dasar ASN
BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif). sehingga lahir calon pemimpin hebat dan aparatur
3
sipil Negara yang kompeten dan mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
ASN di tempat tugas sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik,
perekat dan pemersatu bangsa.
b. Khusus
meningkatkan minat belajar siswa Kelas III melalui berbagai metode
belajar dan media gambar Pembelajaran yang menarik di SD Negeri 8
Duruka, Kabupaten Muna.
1.3. Manfaat
1. Manfaat Untuk Penulis
a) Teraktualisasinya nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK (Berorientasi
pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif).
b) Mampu menerapkan nilai – nilai nasionalisme sehingga bekerja atas dasar
semangat nilai – nilai pancasila
2. Manfaat Untuk Organisasi/ Unit Kerja
Menunjang tercapainya optimalisasi kinerja sekolah dan meningkatkan mutu
pendidikan serta mengukur penerapan nilai dasar BerAKHLAK terhadap
kinerja atau kegiatan proses belajar mengajar yang dilakukan di sekolah.
3. Manfaat Untuk Masyarakat/ Organisasi
Membangun pelayanan publik yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat
sebagai penerima pelayanan.
4
BAB II
a. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SD Negeri 8 Duruka
Kepala Sekolah : MUKADI, S.Pd. SD
No. Statistik Sekolah (NSS) : 101200201025
NPSN : 40400603
b. Lokasi Sekolah
Alamat : Wapunto
RT/RW : 1/2
Desa/Kelurahan : Wapunto
Kecamatan : Duruka
Kabupaten : Muna
Kode Pos : 93618
c. Data Pelengkap Sekolah
Tanggal SK Pendirian : 1982 – 12- 31
Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
Waktu Penyelenggaraan : Pagi
5
B. Misi SDN 8 Duruka
1) Menanamkan keimanan dan ketaqwaan melalui mengamalan ajaran agama
2) Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan
3) Mengembangkan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan Hasil,
bakat, dan potensi peserta didik sesuai dengan perkembangan zaman.
4) Membina kemandirian peserta didik melalui kegiatan pembiasan,
kewirausahaan,dan pengembangan diri yang terencana dan
berkesinambungan.
5) Menjalin kerjasama yang harmonis antar warga sekolah, dan lembaga lain
yang terikat.
6) kualitas dan kuantitas tenaga pendidik.
7) Membina komunikasi dan koordinasi antar sekolah, masyarakat, dan
kelompok, yang berkepentingan (STAKE HOLDER) yang ada.
C. Nilai Organisasi
a. Profesional
SDN 8 Duruka adalah lembaga pendidikan yang bekerja keras bertindak
secara profesional sesuai dengan profesi yang dijabat untuk mencapai tujuan
organisasi melalui penguasaan bidang tugasnya, menjunjung tinggi etika dan
integritas profesi.
b. Akuntabel
Setiap penyelenggaraan kegiatan di sekolah dapat dipertanggung jawabkan
sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
c. Inovatif
SDN 8 Duruka mendukung adanya pembaharuan serta kreatifitas yang dapat
meningkatkan mutu sekolah.
D. Kerjasama
SDN 8 Duruka menjalin kerjasama yang baik antara personil yang ada di
dalam sekolah maupun luar sekolah seperti komite sekolah dan masyarakat
yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan.
6
2.1.3. Stuktur Organisasi
KEPALA SEKOLAH
MUKADI, S.Pd .SD KOMITE SEKOLAH
ARMAN
GURU KELAS II
GURU KELAS I GURU KELAS III GURU KELAS IV
TESYA SILVIA
NURSIA ALIMU, Ama.pd HASMI, S.Pd ALIF HIRA, S.Pd
ANGGRAENI, S.Pd
SISWA
7
2.1.4. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
8
2.1.5. Program dan kegiatan Utama Unit Kerja
a. Tugas Pokok
1. Merencanakan pembelajaran;
2. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu;
3. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
4. Membimbing dan melatih siswa / siswa;
5. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
6. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok yang
sesuai;
7. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi
secara berkelanjutan.
Lebih lanjut, tugas guru secara lebih terperinci dijelaskan dalam Permendiknas
No. 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya, diantaranya :
9
tanggungjawabnya (khusus guru kelas);
10) Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil
belajar tingkat sekolah/ madrasah dan nasional;
11) Membimbing guru pemula dalam program induksi;
12) Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran;
13) Melaksanakan pengembangan diri
14) Melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif; dan
15) Melakukan presentasi ilmiah
b. Fungsi
10
2.3. Konsepsi Nilai-Nilai Dasar, Kedudukan dan Peran ASN
1) Berorientasi Pelayanan
Pelayanan publik yang baik juga didasarkan pada prinsip- prinsip yang
digunakan untuk merespons berbagai kebutuhan dalam penyelenggaraan pelayanan
publik di lingkungan birokrasi. Berbagai literatur administrasi publik menyebut bahwa
prinsip pelayanan publik yang baik adalah: Partisipatif, Transparan, Responsif, Tidak
diskriHasilif, Mudah dan Murah, Efektif dan Efisien, Aksesibel, Akuntabel,
Berkeadilan.
Sebagaimana kita ketahui dalam Pasal 10 UU ASN, pegawai ASN berfungsi
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta sebagai perekat dan
pemersatu bangsa. Untuk menjalankan fungsi tersebut, pegawai ASN bertugas
untuk:
11
a. Pelayanan publik merupakan hak warga negara sebagai amanat konstitusi.
Dengan demikian menjadi kewajiban pemerintah untuk menyelenggarakannya
baik dilakukan sendiri (oleh birokrasi pemerintah) maupun bekerja sama
dengan sektor swasta;
b. Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak yang dibayar oleh warga
negara. Artinya, para birokrat penyelenggara pelayanan publik harus paham
bahwa semua fasilitas yang mereka nikmati (gedung, peralatan, gaji bagi ASN,
protokoler, dsb.) dibayar dengan pajak yang dibayarkan oleh warga negara.
c. Pelayanan publik diselenggarakan dengan tujuan untuk mencapai hal-hal yang
strategis bagi kemajuan bangsa di masa yang akan datang. Karena sifatnya
yang demikian, sebagai seorang ASN Saudara harus paham bahwa kegagalan
dalam berkontribusi untuk menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas
akan berakibat pada kegagalan kita sebagai bangsa dalam mewujudkan cita-cita
bersama
d. Pelayanan publik memiliki fungsi tidak hanya memenuhi kebutuhan-kebutuhan
dasar warga negara sebagai manusia, akan tetapi juga berfungsi untuk
memberikan perlindungan bagi warga negara (proteksi).
Secara lebih operasional, Berorientasi Pelayanan dapat dijabarkan dengan
beberapa kriteria, yakni:
a. ASN harus memiliki kode etik (code of ethics) untuk menjabarkan pedoman
perilaku sesuai dengan tujuan yang terkandung dari masing-masing nilai. Kode
etik juga terkadang dibuat untuk mengatur hal-hal apa saja yang secara etis
boleh dan tidak boleh dilakukan, misalnya yang terkait dengan konflik
kepentingan. Dalam menyelenggarakan pelayanan publik jika terjadi konflik
kepentingan maka aparatur ASN harus mengutamakan kepentingan publik dari
pada kepentingan dirinya sendiri.
b. Untuk mendetailkan kode etik tersebut, dapat dibentuk sebuah kode perilaku
(code of conducts) yang berisi contoh perilaku spesifik yang wajib dan tidak
boleh dilakukan oleh pegawai ASN sebagai interpretasi dari kode etik tersebut.
Contoh perilaku spesifik dapat juga berupa bagaimana penerapan SOP dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
12
c. Pegawai ASN harus menerapkan budaya pelayanan, dan menjadikan prinsip
melayani sebagai suatu kebanggaan. Munculnya rasa kebanggaan dalam
memberikan pelayanan akan menjadi modal dalam melaksanakan pekerjaan.
Hal ini juga sejalan dengan employee value proposition atau employer branding
ASN yakni “Bangga Melayani Bangsa”.
Definisi nilai dasar sendiri adalah kondisi ideal atau kewajiban moral tertentu
yang diharapkan dari ASN untuk mewujudkan pelaksanaan tugas instansi atau unit
kerjanya. Sedangkan kode etik adalah pedoman mengenai kewajiban moral ASN
yang ditunjukkan dalam sikap atau perilaku terhadap apa yang dianggap/dinilai baik
atau tidak baik, pantas atau tidak pantas baik dalam melaksanakan tugas maupun
dalam pergaulan hidup sehari-hari. Adapun kode perilaku adalah pedoman
mengenai sikap, tingkah laku, perbuatan, tulisan, dan ucapan ASN dalam
melaksanakan tugasnya dan pergaulan hidup sehari-hari yang merujuk pada kode
etik.
Mengenai panduan perilaku/kode etik dari nilai Berorientasi Pelayanan
sebagai pedoman bagi para ASN dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, yaitu:
Adapun beberapa Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan
perilaku Berorientasi Pelayanan yang kedua ini diantaranya:
1) memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
13
2) memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah;
3) memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
2) Akuntabel
1. Definisi
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk betanggung jawab kepada
seseorang/organisasi yang memberikan amanat. Dalam konteks ASN, Akuntabilitas
adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan segala tindakan dan tanduknya
sebagai pelayanan public kepada atasan, lembaga Pembina, dan lebih luasnya
kepada publik (Matsiliza dan Zonke, 2017).
14
Panduan perilaku (kode etik) yang sesuai dengan Core Values ASN
BerAKHLAK dalam konteks Akuntabilitas adalah sebagai berikut (Handoko,
2021:15).
1. Kemampuan melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab,
cermat, disiplin dan berintegritas tinggi.
2. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien.
3. Kemampuan menggunakan kewenangan jabatannya dengan berintegritas
tinggi.
Akuntabilitas dan Integritas adalah dua konsep yang diakui oleh banyak
pihak menjadi landasan dasar dari sebuah Administrasi sebuah negara
(Matsiliza dan Zonke, 2017 dalam Handoko, 2021:66). Kedua prinsip tersebut
harus dipegang teguh oleh semua unsur pemerintahan dalam memberikan
layanan kepada masyarakat.
Akuntabilitas dan Integritas Personal seorang ASN akan memberikan
dampak sistemik bila bisa dipegang teguh oleh semua unsur. Melalui
Kepemimpinan, Transparansi, Integritas, Tanggung Jawab, Keadilan,
Kepercayaan, Keseimbangan, Kejelasan, dan Konsistensi, dapat membangun
lingkungan kerja ASN yang akuntabel.
Oleh karena itu, seorang ASN harus mampu menerapkan kalimat
afirmasi “Kami Bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan” dalam
melaksanakan setiap tugas-tugasnya. Kata kunci dari akuntabel yang perlu
dipegang oleh seorang ASN adalah sebagai berikut.
1. Tanggung jawab.
2. Integritas.
3. Konsisten.
4. Dapat dipercaya.
5. Transparan.
b. Transparansi
Transparansi memiliki arti terbuka dan tidak ada yang ditutup - tutupi.
Organisasi yang transparanmemiliki laporan yang jelas secara berkala sehingga
seluruh anggota organisasi dan masyarakat dapat mengetahui kinerja organisasi
tersebut.
c. Integritas
Integritas menjadikan adanya suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi dan
mematuhi segala hukumyang berlaku, undang- undang, kontrak, dan kebijakanyang
berlaku.
e. Keadilan
Keadilan adalah landasan utama akuntabilitas. Keadilan harus dipromosikan
oleh pimpinan kepada lingkungan organisasinya agar tercipta organisasi yang
akuntabel.
16
f. Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada kepercayaan. Lingkungan yang akuntabel
tidak lahir dari hal yang tidak dipercaya.
g. Keseimbangan
Setiap individu yang ada di lingkungan kerjanya, harus dapat menggunakan
kewenangannya untuk meningkatkan kinerja. Dengan demikian akan tercipta kerja
sama organisasi yang baik.
h. Kejelasan
Agar individu dan kelompok dapat menjalankan tugasnya secara akuntabel,
mereka harus memiliki kejelasan akan tugas pokok dan fungsi masing-masing serta
memiliki gambaran yang jelas akan tujuan dan hasil yang diharapkan.
i. Konsistensi
Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari sebuah
kebijakan, prosedur, sumber daya akan memiliki konsekuensiterhadap tercapainya
lingkungan kerja yang tidak akuntabel, akibat melemahnya komitmen dan kredibilitas
anggota organisasi.
3) Kompeten
18
4) Harmonis
Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu “Loial”
yang artinya mutu dari sikap setia. Secara harfiah loyal berarti setia, atau suatu
kesetiaan.Kesetiaan ini timbul tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari kesadaran
sendiri pada masa lalu. Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai
sebagai kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
19
a. Taat pada Peraturan
Seorang pegawai yang loyal akan selalu taat pada peraturan. Sesuai dengan
pengertian loyalitas, ketaatan ini timbul dari kesadaran anggota jika peraturan yang
dibuat oleh organisasi semata-mata disusun untuk memperlancar jalannya
pelaksanaan kerja organisasi.
Pegawai yang memiliki loyalitas yang tinggi akan mempunyai hubungan antar
pribadi yang baik terhadap pegawai lain dan juga terhadap pemimpinnya. Hubungan
pribadi ini meliputi hubungan sosial dalam pergaulan sehari-hari, baik yang
menyangkut hubungan kerja maupun kehidupan pribadi.
Pegawai yang loyal akan membagikan opini mereka, bahkan saat mereka tau
bahwa pimpinan tidak mengapresiasi opini mereka. Namun, mereka ingin organisasi
menjadi lebih baik kedepannya. Bahkan, terkadang mereka berani melawan akan
sebuah keputusan yang memang dirasa kurang baik.
Salah satu ciri loyalitas berikutnya adalah pegawai yang bisa memberikan
contoh bagi pegawai lain. Mereka yang bisa menjadi teladan akan berpegang teguh
pada nilai organisasi, berorientasi pada target, kemampuan interpersonal yang kuat,
cepat adaptasi, selalu berinisiatif, dan memiliki kemampuan memecahkan masalah
dengan baik. Loyal merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values
ASN yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan
kepentingan bangsa dan Negara, dengan kata kunci komitmen, dedikasi, konstribusi,
nasionalisme, dan pengabdian, serta dengan adanya panduan perilaku :
6) Adaptif
22
1. Organisasi menganggap perubahan sebagai sesuatu yang alami dan perlu
terjadi
2. Organisasi menganggap Individu (Staf) sebagai aset berharga dan
membutuhkan upaya yang diperlukan untuk terus menghormati pekerjaan
mereka
3. Organisasi memberikan erhatian yang adil bagi staf yang mau mencoba dan
mengambil risiko yang wajar dalam menyelesaikan tugas mereka (bahkan
ketika terjadi kesalahan)
4. Pendapat yang Berbeda didorong dan didukung dalam organisasi setiap
kontribusi dan pendapat sangat dihargai
5. Masalah dalam organisasi dibahas transparan untuk menghindari konflik
6. kolaborasi dan kerja tim antar divisi adalah didorong secara keseluruhan setiap
divisi memili kesadan terahadap kualitas layanan yang diberikan.
Esteve et al, 2013. Mengungkapkan beberapa aktivitas kolaborasi antar oganisasi
yaitu:
1. Kerjasama Informal
2. Perjanjian Bantuan Bersama
3. Memberikan pelatihan
4. Menerima Pelatihan
5. Perencanaan Bersama
6. Menyediakan Peralatan
7. Menerima Peralatan
8. Memberikan bantuan Teknis
9. Menerima Bantuan Teknis
10. Memberikan Pengelolaan Hibah
11. Menerima Pengelolahan hibah
Ansen dan gash, 2012. Mengungkapkan beberapa proses yang harus dilalui
dalam menjalin kolaborasi yaitu :
1. Trust building : membangun kepercayaan dengan stakeholder mitra
kolaborasi
2. Face tof Face Dialogue : melakukan negosiasi dan baik dan bersunguh-
sunggguh
3. Komitemen terhadap proses : pengakuan saling ketergantungan sharing
23
ownership dalam proses serta keterbukaan terkait keuntungan bersama
4. Pemahaman Bersama : berkaitan dengan kejelasan misi, definisi bersama
terkait permasalahan, serta mengidentifikasi nilai bersama
5. Menetapkan outcome antara
Oleh karena itu, seorang ASN harus mampu menerapkan kalimat afirmasi
“Kami membangun kerjasama yang sinergi” dalam melaksanakan setiap tugas-
tugasnya. Kata kunci dari kolaboratif yang perlu dipegang oleh seorang ASN adalah:
a. Kesediaan bekerja sama.
b. Sinergi untuk hasil yang lebih baik.
Dalam melakukan Kolaboratif seorang ASN harus memperhatikan
beberapa nilai-nilai (kode etik) yaitu :
a. Memberi kesempatan berbagai pihak untuk berkontribusi
b. Terbuka dalam bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah
c. Menggerakan pemamfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bekerja
sama.
24
adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat
sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk
menduduki jabatan pemerintahan. Manajemen PNS meliputi: penyusunan dan
penetapan kebutuhan; pengadaan; pangkat dan Jabatan; pengembangan
karier; pola karier; promosi; mutasi; penilaian kinerja; penggajian dan
tunjangan; penghargaan; disiplin; pemberhentian; jaminan pensiun dan jaminan
hari tua; dan perlindungan.
2. Smart ASN
Definisi
Smart ASN adalah profil Aparatur Sipil Negara yang cerdas, berdaya saing
dan menguasai Teknologi dan Informasi dalam menghadapi revolusi industry 4.0
(Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian Nomor: 032-Juni 2019) yang
disiapkan untuk mewujudkan birokrasi Indonesia berkelas dunia (World Class
Government). Profil ASN tersebut meliputi Profil Smart ASN meliputi integritas,
nasionalisme, profesionalisme, berwawasan global, menguasai IT dan bahasa
asing, berjiwa hospitality, berjiwa entrepreneurship, dan memiliki jaringan luas.
25
suatu profesi untuk meningkatkan kemampuannya secara terus menerus (Nurita
Putranti,Blog). Oleh karena Pegawai Negeri Sipil merupakan salah satu profesi
maka konsekuensinya harus selalu meningkatkan kemampuannya secara terus
menerus agar dalam melaksanakan tugas atau pekerjakaan dapat dilaksanakan
secara profesional. Berpedoman pada pengertian dimuka, menunjukkan bahwa
Pegawai Negeri Sipil yang merupakan bagian dari profesi agar dapat
melaksanakan pekerjaan secara professional harus diperhatikan dan
memperhatikan mengenai profesionalisme. (Mustaqiem: Jurnal Kebijakan dan
Manajemen PNS VOL. 4, No.2, November 2010)
d. Berwawasan global
ASN yang berwawasan global, disini diartikan sebagai organ birokrasi yang
mampu melihat melampaui (beyond) dinding-dinding kaku tempat ia bekerja
melalui pandangan yang bulat, menyeluruh serta mampu menemukan dan
menggunakan perkembangan atau inovasi lain yang ada baik dalam skala
nasional maupun internasional.
e. Menguasai IT dan bahasa asing
ASN dituntut tidak Gaptek (Gagap Teknologi) dan informasi yakni dapat
mengoperasikan dan memanfaatkan aplikasi-aplikasi produk IT termasuk dapat
dengan bijak memanfaatkan internet yang digunakan dalamn meningkatkan
efektifitas dan efisiensi untuk meningkatlkan kinerja dalam rangka meningkatkan
kualitas tugas dan fungsinya dalam pelayanan dan pengabdian kepada
masyarakat. Selain itu, seorang ASN selain menguasai Bahasa Indonesia dengan
baik dan benar juga memiliki kemampuan menguasai bahasa asing seperti
bahasa Inggris, bahasa Mandarin dan lain sebagainya.
f. Hospitality
Hospitality merupakan cara pemberian pelayanan atau penerimaan tamu,
pengunjung, atau bahkan orang asing yang datang sehingga mereka akan
memiliki kesan baik dan terpuaskan dengan pelayanan yang diberikan.
g. Entrepreneurship
ASN dituntut memiliki kemampuan entrepreneurship yakni berjiwa
kewirausahaan yang ditandai dengan dimilikinya keberanian, kreatifitas, inovatif,
pantang menyerah dan cerdas dalam menangkap dan menciptakan peluang serta
bertanggung jawab. Enterpreneurship juga dapat diartikan berpikir tentang masa
26
depan orang banyak, kehidupan orang banyak, kesejahteraan masyarakat dan
bagaimana cara membantu mereka yang membutuhkan. Dan dengan dimilikinya
kemampuan Enterpreneurship ini maka seorang ASN akan mampu meningkatkan
kinerja dalam setiap waktunya.
h. Networking
Networking adalah membangun menjalin hubungan dengan orang lain atau
organisasi yang berpengaruh positif pada kesuksesan professional maupun
personal.
Literasi digital merupakan hal paling utama dalam mewujudkan ASN yang
berdaya saing dalam perkembangan teknologi dan informasi. Ada 4 pilar literasi
digital, yaitu:
a. Etika bermedia digital
Etika bermedia digital adalah kemampuan individu dalam menyadari,
mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan
mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari
meliputi:
1. Pengetahuan dasar akan peraturan, regulasi yang berlaku, tata karma, dan
etika berinternet (netiquette)
2. Pengetahuan dasar membedakan informasi apa saja yang mengandung
hoax dan tidak sejalan, seperti: pornografi, perundungan, dll.
3. Pengetahuan dasar berinteraksi, partisipasi dan kolaborasi di ruang digital
yang sesuai dalam kaidah etika digital dan peraturan yang berlaku
4. Pengetahuan dasar bertransaksi secara elektronik dan berdagang di ruang
digital yang sesuai dengan perturan yang berlaku.
Adapun ruang lingkup etika dalam dunia digital menyangkut pertimbangan
perilaku yang dipenuhi kesadaran, tanggung jawab, integritas (kejujuran), dan nilai
kebajikan. Baik itu dalam hal tata kelola, berinteraksi, perpartisipasi, berkolaborasi
dan bertransaksi elektronik.
b. Budaya bermedia digital
Kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan,
memeriksa dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka
Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari. Adapun dasar-dasarnya adalah sebagai
berikut:
27
1. Pengetahuan dasar akan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai
landasan kehidupan berbudaya, berbangsa, dan berbahasa Indonesia
2. Pengetahuan dasar membedakan informasi mana saja yang tidak sejalan
dengan nilai Pancasila di mesin telusur, seperti perpecahan, radikalisme, dll.
3. Pengetahuan dasar menggunakan Bahasa Indoensia baik dan benar dalam
berkomunikasi, menjunjung nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika
4. Pengetahuan dasar yang mendorong perilaku konsumsi sehat, menabung,
mencintai produk dalam negeri dan kegaitan produktif lainnya.
c. Aman bermedia digital.
Kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan, menerapkan,
menganalisis, menimbang dan meningkatkan kesadaran keamanan digital dalam
kehidupan sehari-hari. Adapun dasar-dasarnya adalah sebagai berikut:
1. Pengetahuan dasar fitur proteksi perangkat keras (kata sandi, fingerprint)
pengetahuan dasar memproteksi identitas digital (kata sandi)
2. Pengetahuan dasar dalam mencari informasi dan data valid dari sumber
yang terverifikasi dan terpercaya, memahami spam, phishing.
3. Pengetahuan dasar dalam memahami fitur keamanan platform digital dan
menyadari adanya rekam jejak digital dalam memuat konten sosmed.
4. Pengetahuan dasar perlindungan diri atas penipuan (scam) dalam transaksi
digital serta protokol keamanan seperti PIN dan kode otentikasi.
d. Cakap bermedia digital
Kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan
perangkat keras dan piranti lunak TIK serta system operasi digital dalma
kehidupan sehari-hari. Adapun dasar-dasarnya adalah sebagai berikut:
1. Pengetahuan dasar menggunakan perangkat keras digital (Handphone/HP,
Personal Computer/PC)
2. Pengetahuan dasar tentang mesin telusur (search engine) dalam mencari
informasi dan data, memasukkan kata kunci dan memilah berita benar.
3. Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi chat dan media sosial untuk
berkomunikasi dan berinteraksi, mengunduh dan mengganti setting.
28
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
Tabel 3.1 Identifikasi isu terkait kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan
Untuk mengangkat core isu, dari tiga isu di atas, maka perlu dilakukan
penetapan isu dengan analisa APKL berikut tabel dari analisis isu yang di angkat
Tabel 3.2.
Jumlah
No Identifikasi Isu A P K L Jumlah Peringkat
.
1 Masih rendahnya minat belajar siswa 5 5 5 4 19 1
kelas III
pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam (PAI)
2 Kurangnya kreativitas guru dalam 5 5 4 4 18 2
melaksanakan pembelajaran pada mata
pelajaran pendidikan Agama Islam,
sehingga peserta didik kurang
memahami mata pelajaran yang
diajarkan
3 kurang Aktifnya siswa dalam proses 4 4 4 4 16 3
pembelajaran Pendidikan Agama Islam
(PAI)
Keterangan : A : Aktual, P : Problematik, K : kekhalayakan L : kelayakan
5 = Sangat aktual
4 = Aktual
3 = Cukup aktual
2 = Kurang aktual
1 = Tidak aktual
30
Dari hasil analisis penetapan isu dengan metode APKL , maka isu yang terpilih
adalah isu nomor 1 ( satu ), yaitu Masih rendahnya minat belajar siswa kelas III
pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).
31
4. Meningkatkan minat belajar siswa dengan menggunakan media gambar
a. Menyiapkan kuisioner awal dalam mengukur minat belajar siswa
b. Membagikan kuisioner kepada peserta didik untuk di isi
c. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media gambar
d. Mebagikan kuisioner akhir untuk mengukur minat belajar siswa
5. Melaksanakan Evaluasi dan pelaporan terkait kegiatan aktualisasi yang
dilaksanakan.
a. Mengumpulkan kuisioner
b. Merekap kuisioner
c. Membuat diagram capaian untuk melihat sejauhmana peningkatan
minat belajar siswa
d. Mealaporkan hasil aktualisasi kepada pimpinan (mentor)
32
Tabel 3.3. Deskripsi Rencana Kegiatan Aktualisasi
33
Kontribusi Penguatan
Tahapan Output/
No Kegiatan Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan terhadap Nilai-Nilai
Kegiatan Hasil
Visi/Misi Organisasi
Sekolah
2 Menyediakan media Melakukan Tersedianya Berorientasi Pelayanan : Sesuai dengan misi Mendukung
gambar yang akan Identifikasi bahan media gambar Dalam memilih media gambar yang akan digunakan saya akan mencari media sekolah dapat adanya
digunakan dalam yang akan yang akan gambar yang menarik dan berkualitas baik. mengembangkan pembaharuan
pembelajaran digunakan digunakan Akuntabel : serta kreatifitas
ilmu pengetahuan
Saya akan bertanggung jawab terhadap permasalahan yang muncul akibat media yang dapat
berdasarkan minat meningkatkan
yang saya gunakan.
bakat dan potensi mutu sekolah
Harmonis :
peserta didik sesuai
Dalam mengidentifikasi media gambar yang akan digunakan Saya akan
perkembangan
membangun kerja sama dengan rekan kerja
zaman.
Menyiapkan Tersedianya Kompeten :
bahan-bahan bahan-bahan Dalam menyiapkan bahan-bahan untuk penyusunan media gambar saya akan
untuk untuk menyiapkan bahan-bahan yang menarik untuk menjawab tantangan rendahnya
penyusunan penyusunan minat belajar siswa.
media media Loyal :
pembelajaran pembelajaran Dalam menyiapkan bahan-bahan untuk penyusunan media pembelajaran Saya
akanKomitmen untuk meningkatkan kemampuan siswa terhadap materi yang
diajarkan Kolaboratif :
Dalam menyiapkan bahan-bahan untuk penyusunan media pembelajaran Saya
akan
Bekerja sama dengan teman guru dalam menyiapkan bahan-bahan tersebut
Membuat media Tersedianya Berorientasi Pelayanan :
gambar media gambar Dalam membuat media gambar Saya akan membuat media yang bisa memahami
pembelajaran pembelajaran danmemenuhi kebutuhan peserta didik dalam proses belajar.
Akuntabel :
Dalam membuat media gambar Saya akan bertanggung jawab dengan
mediapembelajaran yang dibuat.
Kompeten :
Dalam membuat media Saya akan menyusun media pembelajaran dengan
kualitasterbaik untuk menjawab tantangan minat belajar siswa.
Adaptif :
Dalam membuat media gambar Saya akan Proaktif dalam membuat media
pembelajaranyang inovatif
34
Kontribusi Penguatan
Tahapan Output/
No Kegiatan Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan terhadap Nilai-Nilai
Kegiatan Hasil
Visi/Misi Organisasi
Sekolah
35
Kontribusi Penguatan
Tahapan Output/
No Kegiatan Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan terhadap Visi/Misi Nilai-Nilai
Kegiatan Hasil
Sekolah Organisasi
Sesuai dengan misi Menguatkan
Meminta Tersedianya Berorientasi Pelayanan : sekolah nilai
persetujuan RPP RPP yang Dalam meminta persetujuan rpp kepada kepala sekolah Saya akan Meningkatkan pembelajar
oleh Kepala telah di meminta persetujuan dengan cara yang ramah agar kepala sekolah kualitas dan
Sekolah tandatangani mau menandatanganiRPP yang telah saya disusun kuantitas tenaga Menguatkan
kepala Akuntabel : pendidik nilai integritas
sekolah Dalam meminta persetujuan rpp kepada kepala sekolah Saya akan
Bertanggungjawab dengan RPP yang telah saya buat untuk
diajukankepada kepala sekolah Kompeten :
Dalam meminta persetujuan rpp kepada kepala sekolah Saya akan
Meyakinkan pada kepala sekolah bahwa RPP tersebut adalah kinerja
terbaik saya sebagai wujud
keahlian sebagai guru yang harus mampu menyusun RPP
Penjelasan Keterkaitan dengan Agenda III:
Manajemen ASN: Menyususn rancangan pelaksanaan pembelajaran secara profesional dan bertanggung jawab demi kepentingan pelayanan pendidikan
Smart ASN: Bekerjasama dengan teman guru dalam merancang rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk meminimalisir kesalahan di dalamnya dengan
memanfaatkan dunia digital
36
Kontribusi Penguatan
Tahapan Output/
No Kegiatan Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan terhadap Visi/Misi Nilai-Nilai
Kegiatan Hasil
Sekolah Organisasi
37
Kontribusi Penguatan
Tahapan Output/
No Kegiatan Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan terhadap Visi/Misi Nilai-Nilai
Kegiatan Hasil
Sekolah Organisasi
39
3.5. Maatriks Rekapitulasi Habituasi Core Value ASN (BerAKAHLAK)
Tabel 3.4 Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK)
Kegiatan
Jumlah
No Mata Pelatihan
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 aktualisasi per
MP
1 Berorientasi
3 2 3 4 3 15
Pelayanan
2 Akuntabel 1 2 3 1 4 11
3 Kompeten 1 2 1 2 3 9
4 Harmonis 1 1 1 2 3 8
5 Loyal 1 1 1 3 2 8
6 Adapif 1 1 1 2 2 7
7 Kolaboratif 1 1 1 1 2 6
Jumlaah Akumulasi
9 10 11 15 19
Perkegiatan
40
3.6. Estimasi Biaya Kegiatan
Rencana anggran biaya yang dibutuhkan pada laporan aktualisasi ini dapat dilihat
pada tabel berikut :
41
3.7. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Nama : La Ode Ahmad Rasyidun, S.Pd.I
Unit Kerja : SD Negeri 8 Duruka
Waktu : Tanggal 1 juli sampai 3 Agustus 2022
41
3. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
42
BAB IV
PENUTUP
43
DAFTAR PUSTAKA
Amelia, Rizki. 2021. Modul Smart ASN. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Fatimah, Elly dan Erna Irawati. 2021.Modul Manajemen Aparatur Sipil Negara.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Handoko, Ramah. 2021. Modul Akuntabel. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Irfan idris, dkk. 2021. Modul analisis isu kontemporer. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara
Jalis, Ahmad. 2021. Modul Kompeten. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Mirdin, Andi Adiyat. 2021. Modul Berorientasi Pelayanan. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara
Rahmanendra, Dwi. 2021. Modul Loyal. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Sejati, Tri Atmojo. 2021. Modul Kolaboratif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Sembodo, Jarot. 2021. Modul Harmonis. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Suwarno, Yogi. 2021. Modul Adaptif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
44