ANDE Ande Lumut
ANDE Ande Lumut
ANDE Ande Lumut
Tokoh :
Ande-Ande Lumut :
Klenting Kuning :
Klenting Merah :
Klenting Biru :
Yuyu Kangkang :
Seseorang :
Prolog
Alkisah di sebuah Negara yang gemah ripah loh jinawi, toto tentrem kerto raharjo, tinggallah
seorang pangeran yang hidup serba berkecukupan. Pangeran tersebut adalah putra mahkota yang
Akan tetapi, pangeran tadi tidak puas dengan kehidupan yang serba berkecukupan. Dia ingin
mengembara, menyusuri hutan demi hutan. Mencari jati diri dan pengalaman hidup.
Bagian : 1
Di pagi yang cerah Mbok Rondo klenting berkumpul dengan para putrinya. Putri-putri Mbok
Rondo sangat cantik, mereka adalah klenting merah, klenting biru dan klenting hijau dan salah
Mbok Rondo sangat cinta dan sayang kepada anak-anaknya tetapi berbeda dengan klenting
(Klenting Kuning menyapu lantai.. Tak lama datang Mbok Rondo mengawasi Klenting Kuning)
Klenting-klenting : “ Ya Mbok. ”
Mbok rondo klenting : “ Begini nak, ada berita yang sangat penting. ”
Klenting merah : “ Ada apa sih mbok ? ” (manja, mendekat sambil memegang
Mbok rondo klenting : “ Kalian tahu kan, Mbok Rondo Dadapan itu punya anak yang sangat
Mbok rondo klenting : “ Iya. Coba kalian pergi ke rumah Ande – Ande lumut untuk
melamarnya! Siapa tahu Ande – ande lumut menyukai salah satu dari kalian. Mbok akan dandani
Mbok Rondo Klenting : “ Sudah cantik, ndok. Anak – anak mbok sudah cantik semua. Sekarang
berangkatlah. Ande – Ande Lumut pasti memilih salah satu dari kalian untuk dijadikan istri. ”
(Dari kejauhan, Klenting Kuning yang melihat saudari tirinya yang hendak berangkat menuju
Mbok rondo klenting : “ Bicara apa ? Apakah kamu sudah selesai menyapu ? ”
Klenting kuning : “ Sudah mbok. Begini mbok, saya juga ingin melamar menjadi istrinya
Mbok rondo klenting : “ Oh begitu, ya sudah tidak apa – apa. Sini kamu saya dandani
juga. (memberikan angus dan bau-bau tidak sedap kepada Klenting kuning) Sudah sekarang
kamu cuci kuali di sungai. Dan kerjakan tugasmu. ” (mendorong Klenting kuning dengan kasar)
satu dari anak-anakku. Bukan Klenting Kuning. ” (tertawa terbahak-bahak, menuju ke dalam
rumah)
Bagian : 2
Klenting kuning setiap hari bekerja tanpa rasa lelah dan keluh kesah walau dia diperlakukan
kasar oleh Mbok Rondo Klenting. Hanya dia dan Allah saja yang tahu betapa sedihnya dirinya.
Dia berharap, Tuhan akan memberikan ganjaran yang lebih baik untuknya. Saat Klenting Kuning
Klenting Kuning : “ Duh… kenapa begini penderitaan hidupku. Semoga aku tabah
menjalaninya. ”
Seseorang : “ Kamu jangan takut. Aku adalah sifat baik yang ada dalam dirimu. ”
Seseorang : “Aku akan memberimu sebuah pusaka. Terimalah. Semoga pusaka ini
kelak akan berguna bagimu. Ini adalah Jimat Kalimosodo. Terimalah gadis baik. ” ( memberikan
pusaka )
Bagian : 3
Di sebuah sungai yang airnya deras, disitulah Yuyu Kangkang hidup. Dia yang menguasai
(Yuyu kangkang sang penjaga sungai sedang mondar-mandir mengawasi jika ada orang
datang).
(kemudian datang Klenting Merah, biru dan hijau menuju pinggir sungai)
Klenting biru : “ Wah iya! Kita minta tolong Yuyu Kangkang saja. ”
Klenting biru : “ Yuyu Kangkang, aku minta tolong disebrangkan lewat sungai ini. ”
Yuyu kangkang : “ Wah itu berat sekali, bahaya sungainya. Aku minta imbalan. ”
Klenting merah : “ Imbalannya apa? Uang? Wah kamu itu mata duitan. ”
” (tersenyum mesum)
(Yuyu Kangkang menyebrangkan klenting merah, biru, dan hijau dengan perahu)
Yuyu Kangkang : “ Eh, eh. Mau kemana kalian? Mana imbalannya? ”
Yuyu kangkang : “ Wah senang sekali aku dapat memegang dan mencium tangan
Yuyu Kangkang : “ Hohoho.. itu apa? Baunya tidak enak. Wajahnya jelek lagi. ”
Klenting Kuning : “ Wah kok banjir ya? Bagaimana aku bisa menyebrang? Itu ada
Yuyu
Yuyu kangkang : “ Tidak mau. Sudah sana pergi. Jangan di sini. Dasar orang jelek.”
Tiba-tiba sungai itu kering. Kemudian Klenting Kuningpun bisa berjalan menyeberang sungai
Bagian : 4
Sementara itu, di sebuah desa bernama Dadapan, mbok Rondo sedang menyapu rumah, di rumah
itulah si Ande-ande lumut sedang mengaji di sebuah surau. Menunggu belahan hatinya yang di
Klenting-klenting : “ Assalamu’alaikum.”
Mbok rondo dadapan : “ Wah gadis-gadis cantik. Ada perlu apa ini? ”
Mbok rondo dadapan : “ Mau melamar Ande-Ande Lumut? Sebentar ya, saya katakan
Mbok rondo dadapan : (bernyanyi) “ Putraku si Ande-Ande Lumut. Temuruno ono putri kang
ngunggah-unggahi. putrine ngger sing ayu rupane. Klenting abang iku kang dadi asmane. ”
Ande-ande Lumut : (menjawab dengan bernyanyi) “ Duh ibu, kulo mboten purun.
Aduh ibu, kulo mboten medun. Najan ayu sisane si Yuyu Kangkang. “
Mbok rondo dadapan : (bernyanyi) “ Putraku si Ande-Ande Lumut. Temuruno ono putri kang
ngunggah-unggahi. Putrine ngger sing ayu rupane. Klenting biru iku kang dadi asmane. ”
Ande-ande Lumut : (menjawab dengan bernyanyi) “ Duh ibu, kulo mboten purun.
Aduh ibu, kulo mboten medun. Najan ayu sisane si Yuyu Kangkang. ”
Tidak lama kemudian, datanglah Klenting Kuning, dari kejauhan sudah tercium bau yang tidak
Lumut. ”
Mbok rondo dadapan : “ Apa? Mau melamar anakku? Apa tidak salah? ”
Klenting merah : “ Iya, wajahmu jelek. Baumu tidak enak begitu. Aku saja ditolak.
Apalagi kamu.”
ono putri kang ngunggah-unggahi. Putrine kang olo rupane. Klenting kuning iku kang dadi
asmane. ”
Ande-ande Lumut : (menjawab dengan bernyanyi) “ Aduh ibu, kulo inggih purun.
Dalem putro inggih bade medun. Najan olo meniko kang putro suwun. ”
Mbok rondo dadapan : (kaget) “ Loh! Apa tidak salah Ande-Ande Lumut? ”
Mbok rondo dadapan : “ Ya sudah kalau itu pilihanmu ya tidak apa apa. ”
Ande – Ande Lumut : “Ibu, ada suatu hal yang ingin saya katakan. ”
Ande-ande lumut : “ Ibu, sebenarnya saya adalah seorang Pangeran yang sedang
Ande – Ande Lumut : “ Benar ibu, karena sekarang saya sudah mendapatkan belahan
hati saya, saya akan kembali ke Kerajaan. Terima kasih perhatiannya selama ini bu. ”
Mbok Rondo Dadapan : (masih kaget) “ Ya sudahlah nak. Jaga dirimu baik- baik ya nak.
Akhirnya, Klenting kuning menjadi istri Ande-Ande Lumut, wajahnya yang jelek dan bau
berubah menjadi putri yang cantik. Sesungguhnya dia adalah Putri Sekartaji. Dan Ande-Ande
Lumut kini menjadi raja mewarisi kerajaan ayahnya. Pangeran dan Klenting Kuning, hidup
bahagia selamanya.