Dialog Ande Ande Lumut
Dialog Ande Ande Lumut
Dialog Ande Ande Lumut
Di kediaman Mbok Iyem, terdapat Ande-Ande Lumut yaitu sang pangeran dan juga Giring.
(Klenting Merah masuk ke dalam beserta Nyai Runting)
Giring : “Monggo, Buk, Mba. Silahkan duduk.”
Klenting Merah: “Mas, nama sang pengembara itu siapa Mas?”
Giring : “Namanya Ande-Ande Lumut”
(Ande-Ande Lumut / Sang Pangeran datang)
Ande-Ande Lumut: “Maaf membuat kalian menunggu.”
Nyai Runting : “Oh ini, nak Ande-Ande Lumut.”
Klenting Merah: “Perkenalkan, aku Klenting Merah. Kita pernah ketemu sebelumnya saat kamu
tersesat di daerah ini.” (Menjabat tangan Ande-Ande Lumut)
Ande-Ande Lumut: “Iya, terima kasih ya Mbak, waktu itu telah membantu saya.” (Lalu duduk)
Nyai Runting : “Nak Ande, niat kami datang kesini untuk menjodohkan putri saya dengan Nak
Ande. Karena dengar-dengar Nak Ande sedang mencari jodoh.”
Ande-Ande Lumut: “Iya, tapi saya tidak ingin berjodoh dengan putri anda.”
Nyai Runting : “Loh kenapa?”
(Tiba-tiba datang Klenting Kuning)
Klenting Kuning: “Kulonuwun.”
Giring: “Monggo masuk.” (Mempersilahkan)
(Klenting Kuning, Nyai Runting, Ande-Ande Lumut bangkit dari tempat duduk)
Klenting Kuning: “Saya Klenting Kuning. Izinkan saya untuk mengikuti sayembara ini.”
Ande-Ande Lumut: “Saya rasa, saya sudah menemukan jodoh untuk pendamping hidup saya.”
(Menghampiri Klenting Kuning)
Klenting Merah: “Kok gitu sih, Mas? Saya saudari tirinya dia. Saya lebih cantik dan lebih baik
dari dia!”
Nyai Runting : “Benar apa yang dikatakan putri saya. Dia buruk rupa dan tidak pantas untuk
dijadikan jodoh nak Ande!”
Klenting Kuning: “Ibunda, Mbak Yu’, sebenarnya saya Dewi Sekartaji. Saya putri dari Kerajaan
Kediri berkelana mencari jodoh saya Raden Panji. Saya sempat diculik dan saya berhasil kabur.
Saya pun bisa selamat dari kejaran orang jahat karena berkat kalian.”
Ande-Ande Lumut: “Benar apa yang dikatakan Klenting Kuning. Dia jodoh yang saya cari. Saya
Raden Panji Asmarabangun dari Kerajaan Jenggala, saya mencari Dewi Sekartaji untuk
menyatukan dua kerajaan.”
Klenting Merah: “Kuning, aku tidak tahu kalau kau adalah putri kerajaan. Maafkan aku telah
bersikap buruk kepadamu. Kumohon maafkanlah diriku.”
Nyai Runting : “Maafkan Ibu juga ya, Nduk. Ibu bukan Ibu yang baik buatmu. Ibu pilih kasih.
Tolong maafkan Ibu juga.”
Klenting Kuning: “Iya gapapa Bu, Mbak Merah. Saya sudah maafkan kalian sejak awal. Kalau
begitu saya dan Raden Panji pamit dulu, Bu. Saya akan kembali ke kerajaan bersama Raden Panji
untuk melangsungkan pernikahan.”
Ande-Ande Lumut: “Tenang saja, Ibu dan Klenting Merah akan saya undang di pernikahan saya
nanti.”
Nyai Runting & Klenting Merah: “Terima kasih, Kuning dan Pangeran.”