Makalah003 Keterampilan Berbicara
Makalah003 Keterampilan Berbicara
Makalah003 Keterampilan Berbicara
TENTANG
“Keterampilan Berbicara ”
Oleh:
Kelompok 3
Lina Marcelina (22124027)
Marnis Susanti (22124031)
Nurul Halimah (22124043 )
Puji syukur diucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan dan
kemampuan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Keterampilan Berbicara”. Selanjutnya Shalawat beserta salam selalu kita hantarkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia dari zaman
kejahiliyahan kepada peradaban yang berilmu pengetahuan dan berakhlak mulia.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas yang diberikan dalam mata kuliah
Konsep Dasar Bahasa Indonesia Di SD, Program Studi Pendidikan Dasar, Program Pasca
Sarjana, Universitas Negeri Padang. Penulisan makalah ini masih banyak memiliki
kekurangan, untuk itu dengan segala kerendahan hati diharapkan saran dan kritik yang
membangun dari semua pihak demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi Program Studi Pendidikan Dasar,
Program Pasca Sarjana, Universitas Negeri Padang dan semua pihak pada umumnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Untuk mengkaji dan mengulas tentang Keterampilan Berbicara, maka diperlukan
subpokok bahasan yang saling berhubungan, sehingga penulis membuat rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apakah Hakikat keterampilan berbicara?
2. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi Keterampilan berbicara?
3. Apakah tujuan berbicara?
4. Apa peranan keterampilan berbicara?
5. Apa efektifitas keterampilan berbicara?
6. Apa saja jenis-jenis Berbicara di Sekolah Dasar?
7. Bagaomana Praktik Keterampilan berbicara?
8. Bagaimana Analisis KD Kurikulum Bahasa Indonesia SD berbicara?
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Konsep Dasar
Bahasa Indonesia Di SD dan menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan masalah.
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan penulis dan
pembaca tentang Keterampilan berbicara.
D. Metode penulisan
Dalam penulisan makalah ini, penulis memakai metode studi literatur dan
kepustakaan yang bersumber dari beberapa buku.
E. Sistematika penulisan
Makalah ini disusun menjadi tiga bab, yaitu bab pendahuluan, bab pembahasan,
dan bab penutup. Adapun bab pendahuluan terbagi atas : latar belakang, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
Sedangkan bab pembahasan dibagi berdasarkan subbab yang berkaitan dengan
Keterampilan berbicara. Terakhir, bab penutup terdiri atas kesimpulan dan saran.
BAB II
PEMBAHASAN
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar individu yang meliputi
tingkat pendidikan, kebiasaan, dan lingkungan pergaulan. Dhieni Nurbiana (2005)
menjelaskan tiga tahap perkembangan berbicara anak menurut Vygotsky yaitu sebagai
berikut:
a) Tahap Eksternal Tahap eksternal terjadi ketika anak berbicara secara eksternal di mana
sumber berpikir berasal dari luar diri anak. Sumber berpikir ini sebagian besar dari orang
dewasa yang memberikan pengarahan, informasi, dan melakukan tanya jawab dengan
anak. Sumber yang lain bisa berasal dari teman sebaya, yaitu pada saat anak berbicara
dan bertukar pendapat dengan teman lain di lingkungan sekolah maupun di lingkungan
sekitar rumah anak. Dalam lingkungan sekolah inilah keterampilan berbicara anak dapat
dikembangkan, yaitu menggunakan pembelajaran kooperatif di mana anak diberi
kesempatan untuk mengeluarkan dan saling bertukar pendapat dengan teman lain dalam
satu kelompoknya.
b) Tahap Egosentris Tahap egosentris adalah tahap di mana anak berbicara sesuai dengan
jalan pikirannya dan pembicaraan orang dewasa bukan lagi menjadi persyaratan. Pada
tahap ini anak mempunyai pendapat dan pikiran sendiri untuk berbicara tanpa
memandang apakah itu benar atau salah, yang terpenting adalah mengeluarkan apa yang
ada dalam benaknya sesuai dengan pikiran anak sendiri tanpa peduli perkataan orang
lain.
c) Tahap Internal Pada tahap internal proses berpikir anak telah memiliki penghayatan
sepenuhnya. Anak sudah dapat mengerti tentang apa yang akan dia bicarakan dengan
orang lain. Keterampilan berbicara dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor
dari dalam maupun dari luar diri anak. Hal tersebut juga didukung oleh pendapat Hurlock
(2000:185) bahwa keterampilan berbicara dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu:
1) Persiapan Fisik untuk Berbicara Kemampuan berbicara tergantung pada kematangan
mekanisme bicara. Sebelum semua organ bicara mencapai bentuk yang lebih
matang, saraf dan otot mekanisme suara tidak dapat menghasilkan bunyi yang
diperlukan bagi kata-kata.
2) Kesiapan Mental untuk Berbicara Kesiapan mental untuk berbicara tergantung pada
kematangan otak, khususnya bagian-bagian asosiasi otak. Biasanya kesiapan
tersebut berkembang di antara umur 12 sampai 18 bulan dan dalam perkembangan
bicara yang dipandang sebagai “saat dapat diajar”.
3) Model yang Baik untuk Ditiru Model yang baik untuk ditiru diperlukan agar anak
tahu bagaimana mengucapkan kata dengan benar. Model tersebut mungkin orang di
lingkungan sekitar anak. Jika anak kekurangan model yang baik, maka anak akan
sulit belajar berbicara dan hasil yang dicapai berada di bawah kemampuan anak.
4) Kesempatan untuk Berpraktik Jika anak tidak diberikan kesempatan untuk
berpraktik maka mereka akan putus asa dan motivasi anak menjadi rendah.
5) Motivasi Jika anak mengetahui bahwa mereka dapat memperoleh apa saja yang
mereka inginkan tanpa memintanya, dan jika anak tahu bahwa pengganti bicara
seperti tangis dan isyarat dapat mencapai tujuan tersebut, maka motivasi anak untuk
belajar berbicara akan melemah.
6) Bimbingan Cara yang paling baik untuk membimbing belajar berbicara adalah
menyediakan model yang baik, mengadakan kata-kata dengan jelas, serta
memberikan bantuan mengikuti model.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan berbicara anak dapat
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri dari faktor fisik dan psikis.
Faktor fisik berkaitan dengan organ-organ berbicara sedangkan faktor psikis meliputi
kepribadian, karakter, bakat, tingkat inteligensi, dan kreatiVtas. Faktor internal yang
mempengaruhi keterampilan berbicara anak meliputi tingkat pendidikan, kebiasaan, dan
lingkungan pergaulan. Perkembangan keterampilan berbicara dapat dilihat dari tahap internal,
tahap egosentris, dan tahap eksternal yang secara umum dipengaruhi oleh kesiapan fisik dan
mental untuk berbicara, model yang baik untuk ditiru, kesempatan untuk berpraktik, motivasi,
dan bimbingan
C. Tujuan Berbicara
Tujuan berbicara merupakan pedoman bagi pembicaraan untuk membangun,
mengemas, dan menyampaikan idenya untuk sebuah pembicaraan tertentu. Menurut
Yunus (2012:129) tujuan berbicara adalah sebagai berikut :
(1) Informatif; merupakan tujuan berbicara yang dipilih pembicara ketika ia
bermaksud menyampaikan gagasan untuk membangun pengetahuan pendengar, (2)
Rekreatif; merupakan tujuan berbicara untuk memberikan kesan menyenangkan
bagi diri pembicara dan pendengar, (3) Persuasif; tujuan pembicaraan yang
menekankan daya bujuk sebagai kekuatannya, (4)Argumentatif; merupakan tujuan
berbicara untuk meyakinkan pendengar atas gagasan yang disampaikan oleh
pembicara.
Maksud dan tujuan sebuah komposisi lisan tergantung dari keadaan dan apa yang
dikehendaki oleh pembicara. Alek dan Ahmad ( 2011: 35 ) mengungkapkan bahwa
tujuan komposisi lisan dapat dibedakan atas tujuan
1. Tujuan umum yang meliputi beberapa hal yaitu mendorong, meyakinkan, bertindak/
berbuat, memberi tahu, dan menyenangkan.
2. Tujuan khusus dapat diartikan sebagai suatu tanggapan khusus yang diharapkan dari
pendengar setelah pembicara menyelesaikan uraiannya.tujuan khusus ini merupakan
suatu hal yang diharapkan untuk dikerjakan atau dirasakan, diyakini, dimengerti,
atau disenangi oleh pendengar.
Disamping uraian di atas Tarigan (dalam Taufina 2015:95) mengemukakan bahwa
“Tujuan berbicara dapat dibedakan atas lima golongan yaitu menghibur,
menginformasikan, menstimulasikan, meyakinkan, dan menggerakkan. Lebih lanjut
Khundaru (2012: 37) mengungkapkan bahwa “ tujuan utama berbicara adalah untuk
berkomunikasi, agar dapat menyampaikan pikiran, gagasan, perasaan, dan kemauan
secara efektif”. Seyogyanya pembicara harus memahami makna segala sesuatu yang
ingin dikomunikasikan.
Selanjutnya Gorys Keraf ( dalam Khundaru, 2012: 37 ) menyatakan bahwa tujuan
berbicara (pidato) adalah sebagai berikut :
a. Mendorong pembicara untuk memberi semangat, membangkitkan kegairahan, serta
menunjukkan rasa hormat dan pengabdian.
b. Meyakinkan, pembicara berusaha mempengaruhi kayakinan atau sikap mental/
intelektual kepada para pendengarnya.
c. Berbuat/ bertindak, pembicara menghendaki tindakan atau reaksi fisik dari para
pendengar dengan terbangkitkannya emosi.
d. Memberitahukan, pembicara berusaha menguraikan atau menyampaikan sesuatu
kepada pendengar dengan harapan agar pendengar mengetahui tentang sesuatu hal,
pengetahuan dan sebagainya.
e. Menyenangkan, pembicara bermaksud menggembirakan, menghibur para pendengar
agar terlepas dari kerutinan yang dialaminya.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan
berbicara antara lain untuk menghibur, memberi informasi, meyakinkan dan mendorong
para pendengar agar terpengaruh dengan apa yang disampaikan oleh pembicara.
G. Strategi Berbicara
Menurut Taufina (2015:101) “strategi berbicara yaitu : (1) mendongeng, (2)
bermain peran, (3) cerita berantai, (4) media gambar dalam bercerita, (5) menyajikan
informasi (pidato), (6) berpartisipasi dalam diskusi, (7) sandiwara boneka, (8) lihat ucap,
(9) membaca puisi secara kor, (10) ulang ucap, (11) bercakap-cakap, (12) modelling the
way, (13) laporan lisan, (14) bermain drama, (15) parafrase, (16) wawancara, (17)
deskripsi benda”. Sedangkan menurut Yunus (2012:142) strategi berbicara dibagi ke
dalam bebeberapa bentuk yaitu :
1. Bermain peran profesional.
Strategi ini pada dasarnya adalah strategi pembelajaran berbicara yang menekankan
kemampuan siswa untuk memerankan tokoh tertentu.
2. Bermain drama.
Strategi ini merupakan strategi pembelajaran berbicara yang menuntut siswa terampil
menulis naskah drama secara kreatif dan memerankan naskah tersebut dengan penuh
perhatian.
3. Debat inisiasi.
Strategi ini merupakan strategi pembelajaran berbicara yang menuntut siswa terampil
bebrbicara dengan mengandalkan kemampuannya berlogika dan kemahirannya
bertutur santun ketika debat.
4. Curah gagasan terstruktur.
Strategi ini merupakan strategi pembelajaran berbicara yang menuntut siswa terampil
menulis sebuah gagasan secara baik dan terampil menyampaikan gagasan tersebut di
hadapan orang banyak.
5. Rekreatif wicara.
Strategi ini merupakan strategi pembelajaran berbicara yang menekankan aspek
hiburan dan kesenangan. Tujuan utama strategi ini adalah membina kemampuan
berbicara reaktif sisiwa sekaligus mengembangkan kreativitas berbicara imajinatif.
Kelas III
Pengetahuan Keterampilan
3.1 Menggali informasi tentang 4.1 Menyajikan hasil informasi
konsep perubahan wujud benda tentang konsep perubahan wujud
dalam kehidupan sehari-hari yang benda dalam kehidupan sehari-hari
disajikan dalam bentuk lisan, tulis, dalam bentuk lisan, tulis, dan visual
visual, dan/atau eksplorasi menggunakan kosakata baku dan
lingkungan kalimat efektif
3.2 Menggali informasi tentang 4.2 Menyajikan hasil penggalian
sumber dan bentuk energi yang informasi tentang konsep sumber
disajikan dalam bentuk lisan, tulis, dan bentuk energi dalam bentuk
visual, dan/atau eksplorasi tulis dan visual menggunakan
lingkungan kosakata baku dan kalimat efektif
3.3 Menggali informasi tentang 4.3 Menyajikan hasil penggalian
perubahan cuaca dan pengaruhnya informasi tentang konsep perubahan
terhadap kehidupan manusia yang cuaca dan pengaruhnya terhadap
disajikan dalam bentuk lisan, tulis, kehidupan manusia dalam bentuk
visual, dan/atau eksplorasi tulis menggunakan kosakata baku
lingkungan dan kalimat efektif
3.4 Mencermati kosakata dalam teks 4.4 Menyajikan laporan tentang
tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan konsep ciri-ciri, kebutuhan
(makanan dan tempat hidup), (makanan dan tempat hidup),
pertumbuhan, dan perkembangan pertumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup yang ada di makhluk hidup yang ada di
lingkungan setempat yang disajikan lingkungan setempat secara tertulis
dalam bentuk lisan, tulis, visual, menggunakan kosakata baku dan
dan/atau eksplorasi lingkungan kalimat efektif
3.5 Menggali informasi tentang 4.5 Menyajikan hasil wawancara
cara-cara perawatan tumbuhan dan tentang cara-cara perawatan
hewan melalui wawancara dan/atau tumbuhan dan hewan dalam bentuk
eksplorasi lingkungan tulis dan visual menggunakan
kosakata baku dan kalimat efektif
3.6 Mencermati isi teks informasi 4.6 Meringkas informasi tentang
tentang perkembangan teknologi perkembangan teknologi produksi,
produksi, komunikasi, dan komunikasi, dan transportasi di
transportasi di lingkungan setempat lingkungan setempat secara tertulis
menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif
3.7 Mencermati informasi tentang 4.7 Menjelaskan konsep delapan
konsep delapan arah mata angin dan arah mata angin dan
pemanfaatannya dalam denah dalam pemanfaatannya dalam denah dalam
teks lisan, tulis, visual, dan/atau bentuk tulis dan visual
eksplorasi lingkungan menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif
3.8 Menguraikan pesan dalam 4.8 Memeragakan pesan dalam
dongeng yang disajikan secara lisan, dongeng sebagai bentuk ungkapan
tulis, dan visual dengan tujuan diri menggunakan kosakata baku
untuk kesenangan dan kalimat efektif
3.9 Mengidentifi-kasi lambang/ 4.9 Menyajikan hasil identifikasi
simbol (rambu lalu lintas, pramuka, tentang lambang/simbol (rambu lalu
dan lambang negara) beserta artinya lintas, pramuka, dan lambang
dalam teks lisan, tulis, visual, negara) beserta artinya dalam
dan/atau eksplorasi lingkungan bentuk visual dan tulis
menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif
3.10 Mencermati ungkapan atau 4.10 Memeragakan ungkapan atau
kalimat saran, masukan, dan kalimat saran, masukan, dan
penyelesaian masalah (sederhana) penyelesaian masalah (sederhana)
dalam teks tulis. sebagai bentuk ungkapan diri
menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif yang dibuat sendiri
Kelas IV
Pengetahuan Keterampilan
3.1 Mencermati gagasan pokok dan 4.1 Menata informasi yang didapat
gagasan pendukung yang diperoleh dari teks berdasarkan keterhubungan
dari teks lisan, tulis, atau visual antargagasan ke dalam kerangka
tulisan
3.2 Mencermati keterhubungan 4.2 Menyajikan hasil pengamatan
antargagasan yang didapat dari teks tentang keterhubungan antargagasan
lisan, tulis, atau visual ke dalam tulisan
3.3 Menggali informasi dari seorang 4.3 Melaporkan hasil wawancara
tokoh melalui wawancara menggunakan kosakata baku dan
menggunakan daftar pertanyaan kalimat efektif dalam bentuk teks
tulis
3.4 Membandingkan teks petunjuk 4.4 Menyajikan petunjuk
penggunaan dua alat yang sama dan penggunaan alat dalam bentuk teks
berbeda tulis dan visual menggunakan
kosakata baku dan kalimat efektif
3.5 Menguraikan pendapat pribadi 4.5 Mengomunikasikan pendapat
tentang isi buku sastra (cerita, pribadi tentang isi buku sastra yang
dongeng, dan sebagainya) dipilih dan dibaca sendiri secara
lisan dan tulis yang didukung oleh
alasan
3.6 Menggali isi dan amanat puisi 4.6 Melisankan puisi hasil karya
yang disajikan secara lisan dan tulis pribadi dengan lafal, intonasi, dan
dengan tujuan untuk kesenangan ekspresi yang tepat sebagai bentuk
ungkapan diri
3.7 Menggali pengetahuan baru 4.7 Menyampaikan pengetahuan
yang terdapat pada teks nonfiksi baru dari teks nonfiksi ke dalam
tulisan dengan bahasa sendiri
3.8 Membandingkan hal yang sudah 4.8 Menyampaikan hasil
diketahui dengan yang baru membandingkan pengetahuan lama
diketahui dari teks nonfiksi dengan pengetahuan baru secara
tertulis dengan bahasa sendiri
3.9 Mencermati tokoh-tokoh yang 4.9 Menyampaikan hasil identifikasi
terdapat pada teks fiksi tokoh-tokoh yang terdapat pada teks
fiksi secara lisan, tulis, dan visual
3.10 Membanding-kan watak setiap 4.10 Menyajikan hasil membanding-
tokoh pada teks fiksi kan watak setiap tokoh pada teks
fiksi secara lisan, tulis, dan visual
Kelas V
Pengetahuan Keterampilan
3.1 Menentukan pokok pikiran 4.1 Menyajikan hasil identifikasi
dalam teks lisan dan tulis pokok pikiran dalam teks tulis dan
lisan secara lisan, tulis, dan visual
3.2 Mengklasifikasi informasi yang 4.2 Menyajikan hasil klasifikasi
didapat dari buku ke dalam aspek: informasi yang didapat dari buku
apa, di mana, kapan, siapa, yang dikelompokkan dalam aspek:
mengapa, dan bagaimana apa, di mana, kapan, siapa,
mengapa, dan bagaimana
menggunakan kosakata baku
3.3 Meringkas teks penjelasan 4.3 Menyajikan ringkasan teks
(eksplanasi) dari media cetak atau penjelasan (eksplanasi) dari media
elektronik cetak atau elektronik dengan
menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif secara lisan, tulis,
dan visual
3.4 Menganalisis informasi yang 4.4 Memeragakan kembali
disampaikan paparan iklan dari informasi yang disampaikan paparan
media cetak atau elektronik iklan dari media cetak atau
elektronik dengan bantuan lisan,
tulis, dan visual
3.5 Menggali informasi penting dari 4.5 Memaparkan informasi penting
teks narasi sejarah yang disajikan dari teks narasi sejarah
secara lisan dan tulis menggunakan menggunakan aspek: apa, di mana,
aspek: apa, di mana, kapan, siapa, kapan, siapa, mengapa, dan
mengapa, dan bagaimana bagaimana serta kosakata baku dan
kalimat efektif
3.6 Menggali isi dan amanat pantun 4.6 Melisankan pantun hasil karya
yang disajikan secara lisan dan tulis pribadi dengan lafal, intonasi, dan
dengan tujuan untuk kesenangan ekspresi yang tepat sebagai bentuk
ungkapan diri
3.7 Menguraikan konsep-konsep 4.7 Menyajikan konsep-konsep yang
yang saling berkaitan pada teks saling berkaitan pada teks nonfiksi
nonfiksi ke dalam tulisan dengan bahasa
sendiri
3.8 Menguraikan urutan peristiwa 4.8 Menyajikan kembali peristiwa
atau tindakan yang terdapat pada atau tindakan dengan
teks nonfiksi memperhatikan latar cerita yang
terdapat pada teks fiksi
3.9 Mencermati penggunaan kalimat 4.9 Membuat surat undangan (ulang
efektif dan ejaan dalam surat tahun, kegiatan sekolah, kenaikan
undangan (ulang tahun, kegiatan kelas, dll.) dengan kalimat efektif
sekolah, kenaikan kelas, dll.) dan memperhati-kan penggunaan
ejaan
Kelas VI
Pengetahuan Keterampilan
3.1 Menyimpulkan informasi 4.1 Menyajikan simpulan secara
berdasarkan teks laporan hasil lisan dan tulis dari teks laporan hasil
pengamatan yang didengar dan pengamatan atau wawancara yang
dibaca diperkuat oleh bukti
3.2 Menggali isi teks penjelasan 4.2 Menyajikan hasil penggalian
(eksplanasi) ilmiah yang didengar informasi dari teks penjelasan
dan dibaca (eksplanasi) ilmiah secara lisan,
tulis, dan visual dengan
menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif
3.3 Menggali isi teks pidato yang 4.3 Menyampaikan pidato hasil
didengar dan dibaca karya pribadi dengan menggunakan
kosakata baku dan kalimat efektif
sebagai bentuk ungkapan diri
3.4 Menggali informasi penting dari 4.4 Memaparkan informasi penting
buku sejarah menggunakan aspek: dari buku sejarah secara lisan, tulis,
apa, di mana, kapan, siapa, dan visual dengan menggunakan
mengapa, dan bagaimana aspek: apa, di mana, kapan, siapa,
mengapa, dan bagaimana serta
memperhatikan penggunaan
kosakata baku dan kalimat efektif
3.5 Membandingkan karakteristik 4.5 Mengubah teks puisi ke dalam
teks puisi dan teks prosa teks prosa dengan tetap
memperhatikan makna isi teks puisi
3.6 Mencermati petunjuk dan isi 4.6 Mengisi teks formulir
teks formulir (pendaftaran, kartu (pendaftaran, kartu anggota,
anggota, pengiriman uang melalui pengiriman uang melalui
bank/kantor pos, daftar riwayat bank/kantor pos, daftar riwayat
hidup, dsb.) hidup, dll.) sesuai petunjuk
pengisiannya
3.7 Memperkirakan informasi yang 4.7 Menyampaikan kemungkinan
dapat diperoleh dari teks nonfiksi informasi yang diperoleh
sebelum membaca (hanya berdasarkan membaca judul teks
berdasarkan membaca judulnya nonfiksi secara lisan, tulis, dan
saja) visual
3.8 Menggali informasi yang 4.8 Menyampaikan hasil
terdapat pada teks nonfiksi membandingkan informasi yang
diharapkan dengan informasi yang
diperoleh setelah membaca teks
nonfiksi secara lisan, tulis, dan
visual
3.9 Menelusuri tuturan dan tindakan 4.9 Menyampaikan penjelasan
tokoh serta penceritaan penulis tentang tuturan dan tindakan tokoh
dalam teks fiksi serta penceritaan penulis dalam teks
fiksi secara lisan, tulis, dan visual
3.10 Mengaitkan peristiwa yang 4.10 Menyajikan hasil pengaitan
dialami tokoh dalam cerita fiksi peristiwa yang dialami tokoh dalam
dengan pengalaman pribadi cerita fiksi dengan pengalaman
pribadi secara lisan, tulis, dan visual
I. Praktik Keterampilan Berbicara
Bahasa Indonesia
Matematikan
3.8 Merinci ungkapan penyampaian terima 3.8.1 Menemukan ungkapan pujian dari teks
kasih, permintaan maaf, tolong, dan percakapan (C4)
pemberian pujian, ajakan, 3.8.2 Menemukan tanggapan dari ungkapan pujian
pemberitahuan, perintah, dan petunjuk dari teks percakapan. (C4)
kepada orang lain dengan
menggunakan bahasa yang santun
secara lisan dan tulisan yang dapat
dibantu dengan kosakata bahasa
daerah.
4.8 Mempraktikan ungkapan terima kasih, 4.8.2 Mempraktikan ungkapan pemberian pujian
permintaan maaf, tolong, dan pemberian dari teks percakapan (P2)
pujian, dengan menggunakan bahasa
yang santun kepada orang lain secara
lisan dan tulis.
Matematika
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.9 Membandingkan panjang, berat, 3.9.1 Menentukan lamanya waktu kegiatan dengan
lamanya waktu, dan suhu alat ukur tidak baku. (C2)
menggunakan benda/ situasi konkret. 3.9.2 Membandingkan lamanya waktu kegiatan
sehari-hari dengan alat tidak baku. (C4)
4.9 Mengurutkan benda/ kejadian/keadaan 4.9.1 Mengurutkan kegiatan berdasarkan lamanya
berdasarkan panjang, berat, lamanya waktu (P2)
waktu, dan suhu.
PKn
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2 Mengidentifikasi aturan yang berlaku 3.2. 1Menjelaskan aturan makan yang berlaku di
dalam kehidupan sehari-hari di rumah. rumah (C2)
3.2.2 Mengidentifikasi aturan makan yang berlaku
di rumah (C2)
4.2 Menceritakan kegiatan sesuai dengan 4.2.1 Menceritakan aturan makan yang berlaku di
aturan yang berlaku dalam kehidupan rumah dengan menggunakan bahsa sendiri (P2)
sehari-hari di rumah.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan bermain peran siswa dapat menemukan ungkapan pujian dengan benar
2. Dengan bermain peran, siswa dapat menemukan tanggapan dari ungkapan pujian dengan
benar.
3. Dengan diskusi kelompok, siswa dapat menentukan lamanya waktu kegiatan dengan alat
ukur tidak baku dengan benar.
4. Dengan mengamati hasil pengukuran, siswa dapat mengidentifikasi persamaan lamanya
waktu kegiatan menggunakan alat ukur tidak baku dengan benar.
5. Dengan mengamati hasil pengukuran, siswa dapat mengidentifikasi perbedaan lamanya
waktu kegiatan menggunakan alat ukur tidak baku dengan benar.
6. Dengan diskusi kelompok, siswa dapat siswa dapat membandingkan lamanya waktu
berdasarkan hasil pengamatan dengan benar.
7. Dengan mengamati gambar, siswa dapat mengurutkan gambar lamanya waktu kegiatan
dengan benar.
8. Dengan Mengamati video siswa dapat menjelaskan aturan makan yang berlaku di rumah
dengan benar.
9. Dengan diskusi kelompok, siswa dapat mengidentifikasi aturan makan yang ada di rumah
dengan benar
10.Dengan diskusi kelompok, siswa dapat membuat poster tentang aturan makan di rumah
dengan benar
11.Dengan bimbingan guru, siswa dapat menceritakan tentang aturan makan di rumah
dengan benar.
a. Saintifik
Langkah-langkah pembelajaran :
mengamati;
menanya;
mengumpulkan informasi/eksperimen; (mencoba)
mengasosiasikan/mengolah informasi; (menalar)
mengkomunikasikan
2. Metode Pembelajaran : Penugasan, Permainan ,Tanya Jawab, Diskusi dan
Ceramah
3. Sumber Pembelajaran
Irene, dkk.(2018). Bupena Jilid I D. Jakarta : Erlangga
Kusumawati Yun, dkk. (2017). Peristiwa Alam Buku Siswa Kelas I Kurikulum 2013.
Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kusumawati Yun, dkk. (2017). Peristiwa Alam Buku Guru Kelas I Kurikulum 2013.
Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kismiantini, dkk. (2008). Dunia Matematika Kelas I. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Bahan Ajar Kelas I Tema 8 Subtema 3 Pembelajaran 3
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Youtube http://youtube.com/watch?v=UjF9DNN6rGY
https://www.youtube.com/watch?v=QxbF-tXyLd4&t=6s
Internet https://id.wikipedia.org/wiki/Pendekatan_saintifik
https://drive.google.com/drive/folders/
1eI6O0R6CVxx8bQXlGBQv5SRYBXYxanp8?usp=sharing
Inti 1. Peserta didik mengamati gambar tentang beni dan edo yang 125 menit
sedang berhujan-hujanan (mengamati)
2. Peserta didik diminta untuk memprediksi gambar. Dengan
pertanyaan yang diberikan oleh guru. (menanya)
a. Apa yang dilakukan beni dan edo ?
I. PENILAIAN (TERLAMPIR)
1. Penilaian Sikap
a. Prosedur Penilaian : Dalam proses pembelajaran
b. Jenis Penilaian : Non Tes
c. Bentuk Penilaian : Observasi
d. Instrumen Penilaian : Lembar Observasi (terlampir)
2. Penilaian Pengetahuan
a. Prosedur Penilaian : Akhir Pembelajaran
b. Jenis Penilaian : Tes Tertulis
c. Bentuk Penilaian : Pilihan Ganda
d. Instrumen Penilaian : Lembar Soal Evaluasi
3. Penilaian Keterampilan
a. Prosedur Penilaian : Dalam Proses Pembelajaran
b. Jenis Penilaian : Unjuk Kerja
c. Bentuk Penilaian : Kinerja
d. Instrumen Penilaian : Lembar Observasi (terlampir)
J. REMEDIAL
Guru mengulang kembali kegiatan bermain peran dalam melatih ungkapan pujian
dan tanggapannya dalam teks percakapan
Guru membimbing peserta didik yang belum mampu membuat poster tentang
aturan makan di rumah.
Guru memberikan bimbingan bagi peserta didik yang belum menentukan lamanya
waktu melakukan kegiatan dengan alat ukur yang tidak baku.
K. PENGAYAAN
Guru memberikan latihan lanjutan bagi peserta didik yang telah mampu bermain peran
dalam melatih ungkapan pujian dan tanggapannya.
Guru meminta peserta didik melakukan latihan lanjutan tentang menentukan lamaya
waktu kegiatan/aktivitas dengan satuan tidak baku.
Guru memberikan soal tambahan bagi peserta didik yang telah mampu mengidentifikasi
aturan makan yang ada di rumah.
Refleksi Guru:
Catatan Guru
1. Masalah :……….
2. Ide Baru :………..
3. Momen Spesial :………….
A. Kesimpulan
Berbicara pada dasarnya kemampuan seseorang untuk
mengeluarkan ide, gagasan ataupun pikirannya kepada orang lain melalui
media bahasa lisan.berbicara tidak sekedar menyampaikan pesan tetapi
proses melahirkan pesan itu sendiri. Pembelajaran berbicara adalah
seperangkat aktivitas yang dilakukan oleh siswa untuk mengungkapkan
gagasannya secara lisan di bawah bimbingan, arahan, dan motivasi guru.
Menurut Taufina ( 2015 : 95) kegiatan berbicara memiliki beberapa
tujuan yaitu menghibur, menginformasikan, menstimulasikan,
meyakinkan, dan menggerakkan. Sedangkan jenis-jenis berbicara dapat
dibedakan berdasarkan beberapa hal yaitu : situasi pembicaraan, tujuan
pembicaraan, jumlah penyimak, peristiwa khusus yang melatar belakangi,
dan metode penyampaian berbicara.
Menurut Taufina (2015:101) untuk meningkatkan kemampuan
berbicara dapat dilakukan dengan berbagai strategi sebagai berikut:
1. Mendongeng,
2. Bermain peran,
3. Cerita berantai,
4. Media gambar dalam bercerita,
5. Menyajikan informasi atau pidato,
6. Berpartisipasi dalam diskusi,
7. Sandiwara boneka,
8. Lihat ucap,
9. Membaca puisi secara kor,
10. Ulang ucap,
11. Bercakap-cakap
12. Medelling the way,
13. Laporan lisan,
14. Bermain drama,
4
15. Paraphrase,
16. Wawancara,
17. Deskripsi benda.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari banyak
kekurangan dan belum mencapai kesempurnaan, oleh karena itu penulis
menerima kritik dan saran yang membangun dari dosen pembimbing dan
rekan-rekan agar ke depannya bisa lebih baik lagi.
5
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta :
Departemen Pendidikan Nasional.
Khorashadyzadeh, A. (2014). Mengapa untuk menggunakan cerita pendek
dalam berbicara kelas? International Journal of Pengajaran Bahasa Asing
DuniaIslam,2 (1), 9-15.
Nurjamal, Daeng, dkk. 2011. Terampil Berbahasa. Bandung: Alfabeta.
Saddhono, Kundharu. 2012. Meningkatkan Keterampilan Berbahasa
Indonesia. Bandung : Karya Putra Darwati.
Taufina. 2015. Keterampilan Berbahasa dan Apresiasi Sastra Indonesia Di
SD. Padang : Sukabina Press.