Hakikat Belajar Dan Pembelajaran
Hakikat Belajar Dan Pembelajaran
Hakikat Belajar Dan Pembelajaran
1
Belajar menurut Sugihartono dkk (2007 : 74) merupakan suatu proses
memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan tingkah
laku dan kemampuan bereaksi yang relatif permanen atau menetap karena
adanya interaksi individu dengan lingkungannya.
Menurut Syaiful Bahri D. & Aswan Zain (2002: 11), belajar adalah
proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Belajar merupakan
usaha menggunakan sarana atau sumber, di dalam atau di luar pranata
pendidikan, guna perkembangan dan pertumbuhan pribadi.
2
peubahan bagi si pelaku, baik perubahanpengetahuan, sikap, maupun
keterampilan. Dengan perubahan-perubahan tersebut, tentunya si pelaku juga
akan terbantu dalam memecahkan permasalahan hidup dan bisa
menyesuaikandiri dengan lingkungannya.
2. Hakikat pembelajaran
Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni
mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan
pengubahan kelakuan. Dalam kegiatan belajar mengajar, anak adalah sebagai
subjek dan sebagai objek dari kegiatan pengajaran. Karena itu, inti proses
pengajaran tidak lain adalah kegiatan belajar anak didik dalam mencapai suatu
tujuan pengajaran.
3
Menurut Dimyati (2009:42)prinsip-prinsip belajar itu adalah sebagai berikut:
2. Keaktifan
3. Keterlibatan langsung/berpengalaman
4
terhadap hasilnya. Namun demikian, perilaku keterlibatan siswa secara
langsung dalam kegiatan belajar pembelajaran dapat diharapkan mewujudkan
keaktifan siswa.
4. Pengulangan
5. Tantangan
5
6. Balikan dan penguatan
7. Perbedaan individual
C. Motivasi belajar
6
Motivasi belajar tampak pada keinginan anak sejak kecil. Keberhasilan
mencapai keinginan tersebut menumbuhkan kemauan bergiat, bahkan
dikemudian hari cita-cita dalam kehidupan. Dari segi emansipasi kemandirian,
keinginan yang terpuaskan dapat memperbesar kemauan dan semangat belajar.
Dari segi pembelajaran, penguatan dengan hadiah atau juga hukuman akan
dapat mengubah keinginan menjadi kemauan, dan kemudian kemauan menjadi
cita-cita.
2. Kemampuan siswa
3. Kondisi siswa
7
Guru adalah seorang pendidik profesional. Ia bergaul setiap hari
dengan puluhan atau ratusan siswa. Sebagai pendidik, guru dapat memilil
danmemilah yang baik. Partisipasi dan teladan memilih perilaku yang baik
tersebut sudah merupakan upaya membelajarkan dan memotivasi siswa.
2. Kemauan Siswa
3. Kondisi Siswa
8
Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, dan pikiran yang
mengalami perubahan berkat pengalaman hidup.
D. Masalah-masalah dalam pembelajaran
9
a. Isi kurikulum yang padat menyulitkan guru untuk mencapai target yang
hendak dicapai dan menerapkan pendidikan pada peserta didik sehingga
menghambat kemampuan peserta didik berpikir tingkat tinggi.
b. Pelaksanaan kurikulum dan evaluasi hasil belajar cenderung pada ranah
kognitif, sehingga ranah afektif dan psikomotor cenderung tidak
diterapkan.
c. Materi cenderung lebih tinggi untuk tingkat kemampuan peserta didik.
d. Kurikulum yang sering berubah membuat guru sulit menjalankannya di
sekolah.
3. Dari segi peserta didik
a. Minat baca, motivasi belajar, dan daya nalar peserta didik relatif rendah.
b. Kemandirian dan strategi belajar kurang baik.
c. Kurang efektif memanfaatkan waktu dan sumber belajar.
d. Aktivitas bertanya di kelas rendah.
e. Mudah terpengaruh oleh dampak negatif teknologi.
4. Dari segi manajerial
a. Kurangnya perhatian pimpinan terhadap sarana dan prasarana sains baik
laboratorium maupun media.
b. Pelatihan meningkatkan mutu guru belum merata.
c. Supervisi oleh kepala sekolah dan pengawas belum optimal.
d. Kurangnya reward bagi guru yang kinerja baik, dan sebaliknya.
5. Dari segi orang tua
a. Kurangnya perhatian orang tua, disiplin, kepedulian, bimbingan belajar,
dan fasilitas belajar di rumah.
b. Kuatnya pengaruh televisi di rumah sedangkan orang tua tidak dapat
mencegahnya.
c. Banyaknya orang tua yang tidak mengenali bakat anaknya.
d. Tingginya harapan orang tua dibandingkan kemampuan anaknya
6. Dari segi pemerintah
10
a. Kurang optimalnya perhatian pemerintah dalam pengadaan sarana, fasilitas
laboratorium, dan buku-buku perpustakaan sekolah.
b. Adanya intervensi birokrat yang terlalu jauh terhadap kebijakan
pendidikan. Misalnya pengangkatan kepala sekolah.
7. Dari segi lingkungan atau masyarakat
a. Lingkungan masyarakat kurang kondusif mendukung suasana belajar.
b. Kemajuan teknologi berpengaruh negatif terhadap konsentrasi belajar
peserta didik.
c. Pendidikan agama kurang memadai.
d. Tidak aktifnya kegiatan organisasi di masyarakat yang dapat membangun
kreativitas peserta didik.
11